Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PRAKTIKUM PALEONTOLOGI

DISUSUN OLEH :

NAMA : THERESIA YOACHINA MEO NGISO


NIM : 410017054
JURUSAN : TEKNIK GEOLOGI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL


YOGYAKARTA
2018
COELENTERATA

Coelenterata atau yang juga biasa disebut dengan Cnidaria adalah filum hewan yang
memiliki tubuh sangat sederhana. Kata Coelenterata berasal dari kata coelos yang berarti rongga
dan enteron yang berarti usus. Jadi, Coelenterata adalah hewan yang memiliki rongga di dalam
tubuhnya yang sekaligus berfungsi sebagai organ pencernaan makanan. Coelenterata disebut
sebagai hewan sederhana karena jaringan tubuhnya hanya terdiri dari dua lapis sel, yaitu sel
internal dan eksternal. Terdapat sekitar 10.000 spesies Coelenterata yang sebagian besar hidup di
laut.
Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian lain hidup berkoloni. Tubuhnya simetri
radial. Jika dipotong tubuhnya melalui sumbu tubuh maka akan mendapatkan beberapa bagian
yang sama. Memiliki rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna makanan. Tubuhnya
hanya memiliki satu lubang yang berfungsi sebagai mulut sekaligus anus. Merupakan hewan
diploblastik. : ektodermis (epidermis) dan endodermis (gastrodermis). Mempunyai tentakel yang
berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam mulut. Tentakel dilengkapi dengan sel penyengat
yang disebut dengan knidosit (cnidoblast). Memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa.
Hidupnya : kebanyakan di laut, beberapa di air tawar.
Coelenterata merupakan diploblastik, hewan ini mempunyai dua lapis sel yaitu ektoderm
yang merupakan lapisan sel luar dan endoderm yang merupakan lapisan dalam. Coelenterata
memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa. Pada bentuk polip (seperti tabung),
coelenterata memiliki mulut di bagian dorsal yang dikelilingi oleh tentakel. Sedangkan pada
bentuk medusa yang berbentuk seperti cakram, mulut coelenterata terletak di bagian bawah (oral)
dan tubuhnya dikelilingi oleh tentakel.
Coelenterata dapat bereproduksi baik dengan cara generatif (seksual) maupun vegetatif
(aseksual). Reproduksi secara generatif terjadi saat sel sperma jantan membuahi sel telur (ovum)
betina. Sedangkan perkembangbiakan secara aseksual berlangsung dengan cara pembentukan
tunas pada sisi tubuh coelenterata yang akan tumbuh menjadi individu baru setelah lepas dari tubuh
induknya.
Beberapa jenis coelenterata juga mengalami metagenesis (pergiliran keturunan), yaitu
perkembangbiakan seksual yang diikuti oleh perkembangbiakan aseksual pada satu generasi. Pada
coelenterata jenis ini, tubuh akan memiliki bentuk polip pada satu fase hidupnya, kemudian
berbentuk medusa pada tahap selanjutnya.
Beberapa jenis cerlenterata dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik bahkan bisa
diolah menjadi agar-agar. Sebagian lain membentuk terumbu karang yang bisa menahan
gelombang. Beberapa spesies coelenterata juga memberikan pemandangan indah di dasar lautan
dengan warna dan bentu mereka yang unik.
Berikut ini ciri-ciri hewan coelenterata:

1. Diplobastik
Berdasarkan lapisan jaringan embrionya coelenterata tergolong diplobastik. Sebab coelenterata
terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan ektoderm dan lapisan endoderm. Pada lapisan ektoderm atau
lapisan luar tubuhnya tersusun oleh sel-sel epidermis. Sedangkan pada lapisan endoderm atau
lapisan dalam tubuhnya berupa gastrodermis. Lapisan tubuh bagian dalam melapisi
rongga gastrovaskuler.

2. Bentuk Tubuh Simetri Radial


Coelenterata memiliki bentuk tubuh simetri radial. Bentuk tubuh simetri radial adalah bentuk
tubuh apabila dibagi secara simetri melalui pusat memiliki bagian atas dan bawah tetapi tidak
bagian sisi.

3. Mengalami Dua Kehidupan Berbeda Fase Polip dan Medusa


Coelenterata mengalami metagenesis (pergiliran keturunan) yang memiliki dua kehidupan yang
berbeda antara fase polip dan fase medusa. Polip berbentuk silindris dan pada bagian proksimal
melekat di suatu tempat atau substrat, bagian distal terdapat mulut yang dikelilingi tentakel.
Medusa umumnya berbentuk seperti payung, sisi bawah bagian tengah terdapat mulut. Ruang
digesti berupa saluran radial dengan empat cabang utama yang bermuara pada saluran sirkuler.

4. Reproduksi Metagenesis Atau Pergiliran Keturunan


Sistem reproduksi pada coelenterata adalah secara metagenesis, yaitu pergiliran keturunan antara
aseksual dengan seksual. Reproduksi secara seksual dilakukan dengan membentuk tunas, yang
kemudian lepas dari induknya dan berkembang menjadi individu baru. Reproduksi secara
seksual dilakukan dengan membentuk sperma dan ovum yang melebur menjadi zigot, lalu
tumbuh menjadi individu baru.

5. Sistem Respirasi Secara Difusi


Hewan coelenterata bernapas secara difusi melalui seluruh bagian tubuhnya.

6. Sistem Gerak Menggunakan Tentakel


Hewan yang tergolong coelenterata juga sistem gerak pada manusia namun alat geraknya yang
berbeda. Hewan tergolong ke dalam filum coelenterata bergerak menggunakan tentatakel yang
terdapat di sekitar mulut. Tentakel ini juga berfungsi untuk menangkap serta memasukkan
makanan. Pada ujung tentakel terdapat sel knidoblast yang terdapat alat penyengat yang
disebut nematokist. Alat ini berfungsi sebagai alat mempertahankan diri dan melumpuhkan
mangsa kedalam tubuhnya.

7. Sistem Pencernaan Coelenterata


Hewan yang termasuk kedalam filum coelenterata proses pencernaan makanan berlangsung
secara intraseluler di sel gastrodermis dan secara ekstraseluler di rongga gastrovaskuler.
8. Klasifikasi Coelenterata
Hewan yang termasuk ke dalam filum coelenterata digolongkan lagi menjadi tiga kelas, yaitu
kelas hydrozoa, scypozoa, dan anthozoa.

Berikut penjabaran masing-masing kelas filum Coelenterata:

Hydrozoa

 Ciri-ciri coelentarata kelas hydrozoa:


o Berupa polip
o Hidup berkoloni
o Habitat di air tawar dan sebagian di laut
o Biasanya hidup menempel pada benda yang ada di dalam air.
o Reproduksi aseksual hydrozoa membentuk tunas
o Reproduksi seksualnya membentuk ovum dan sperma.
o Hydrozoa kebanyakan hermaprodit meskipun ada yang gonochoris.
 Contoh hewan coelenterata termasuk kelas hydrozoa adalah sebagai berikut:
o Hydra viridis (Hydra hijau): hidup soliter (tidak berkoloni) di air tawar, misalnya kolam atau
sungai berarus tenang.
o Hydra fusca (Hydra coklat)
o Hydra attenuate (Hydra bening)
o Obelia sp : bentuknya mirip batang bercabang, merupakan koloni polip (polip vegetatif dan polip
reproduktif). Polip vegetatif mempunyai hidroteka, sedangkan Obelia reproduktif mempunyai
selaput yang disebut gonoteka. Hidup di laut dan mengalami fase medusa. Polip reproduktif
membentuk tunas medusa, kemudian tunas medusa lepas dan tumbuh menjadi medusa dewasa
yang mampu membentuk sperma dan ovum. Jadi, Obelia mengalami metagenesis (pergantian
keturunan) antara bentuk polip dan medusa.

Scypozoa

 Ciri-ciri hewan coelentarata kelas scypozoa:


o Bentuk tubuh seperti mangkuk terbalik.
o Fase medusa Scyphozoa lebih dominan dari pada polip.
o Tempat hidupnya di laut.
o Kebanyakan gonochoris.
o Scyphozoa mempunyai kelenjar kelamin (gonade) yang terdapat dalam kantung-kantung ruang
gastrikum.
 Contoh hewan coelenterata termasuk kelas scypozoa adalah Aurelia aurita (ubur-ubur).

Anthozoa

 Ciri-ciri coelentarata kelas anthozoa:


o Meliputi hewan-hewan karang dan anemon laut
o Berbentuk polip.
o Anthozoa merupakan pembentuk batu karang di laut.
o Hewan-hewan ini tidak bertangkai, biasanya terbungkus skeleton eksternal yang disebut karang.
Batu karang tumbuh dengan baik di perairan tropik bersuhu hangat (20o C atau lebih).
o Anthozoa mempunyai tentakel yang terdapat di sekitar mulut, jumlahnya banyak. Mulutnya
memanjang, bermuara di dalam tabung yang disebut stomodeum. Stomodeum memanjang
memasuki rongga gastrovaskuler yang terbagi menjadi beberapa ruang kompartemen oleh
pembatas vertikal (mesenteri).
 Contoh Contoh hewan coelenterata termasuk kelas anthozoa adalah:
o Fungia sp
o Acrophora sp
o Stylophora sp
o Euplexaura antipathies (akar bahar)
o Meandrina sp

9. Tidak Memiliki Organ atau Sistem Organ


Hewan yang termasuk ke dalam filum coelenterata memiliki ciri-ciri tidak memiliki organ atau
pun sistem organ. Pengelompokkan organ hanya berdasarkan pada fungsi yang sama.

10. Tidak Memiliki Otak


Salah satu ciri hewan yang tergolong filum coelenterata adalah tidak memiliki otak. Hewan
coelenterata mengandalkan impuls saraf yang berjalan di sekujur tubuhnya untuk mendeteksi
keadaan lingkungan di sekitar mereka.

11. Termasuk Hewan Karnivora


Hewan yang termasuk ke dalam filum coelenterata tergolong hewan karnivora. Sebab hewan
coelenterata biasanya memangsa plankton dan hewan-hewan invertebrata kecil lainnya.

12. Memiliki Rongga


Sesuai namanya hewan yang termasuj coelenterata memiliki rongga yang disebut gastrovaskuler.
Di rongga inilah proses pencernaan makanan dilakukan, peredaran makanan dan air.

13. Hewan coelenterata tidak memiliki anus dan tidak memiliki sistem eksresi.
14. Coelenterata termasuk hewan yang tergolong bersel banyak
15. Habitat hewan coelenterata di air tawar maupun air laut
16. Jaringan saraf tersebar di seluruh tubuh dengan membentuk jala, yaitu berupa ganglion saraf

Berikut ini adalah contoh hewan coelenterata berdasarkan kelas beserta cirinya :

Kelas Scyphozoa

1. Aurelia sp (Ubur – Ubur)


Ubur – ubur merupakan hewan kelas Scyphozoa dimana contoh hewan invertebrata . Hewan ini
merupakan kelompok yang hidup dalam keadaan polip dan medusa. Polip merupakan bentuk
hewan yang tidak bergerak atau menetap kemudian akan menempel pada bagian dasar di
perairan.

2. Pelagia sp
Pada hewan masa medusa yakni merupakan bentuk hewan yang akan berenang dengan
bebas. Medusa ini memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi secara seksual dimana
bukan perkembangbiakan hewan secara vegetatif . Cara reproduksi dengan seksual yakni dengan
menghasilkan sel telur dan juga sel sperma. Pada masa setelah pembuahan, zigot kemudian akan
berkembang menjadi blastula. Blastula akan berkembang memanjang kemudian membentuk
larva bersilia yakni planula.

Kelas Hydrozoa

3. Obelia sp
Hydra adalah kelompok Cnidaria yang pada umumnya hidup di air tawar. Masa hidup pada
hewan ini yakni dengan polip atau menetap di sebuah dasar. Hydra diketahui tidak memiliki
tahap medusa. Hewan ini berukuran sangat kecil yakni kira-kira memiliki panjang 0,5 cm. Pada
bagian tubuh Hydra memiliki bentuk silinder dengan dua lapisan sel. Lapisan yang berada di
dalam adalah lapisan endoderm.
4. Gonionemus sp
Pada lapisan jenis ini terdapat bagian luar adalah lapisan ektoderm. Diantara lapisan tersebut
ditemukan bagian yang bernama mesoglea. Hydra jenis ini diketahui memiliki tentakel yang
berfungsi untuk menangkap mangsa. Cara mencari makan hydra yakni dengan memangsa yang
mengapung di atas permukaan air. Cara Reproduksi pada hydra yakni dengan mengikuti siklus
hidup hydra. Reproduksi dilakukan dengan cara aseksual yakni membentuk tunas. Pada beberapa
spesies ditemukan Hydra yang memiliki sifat hermafrodit.

Kelas Anthozoa

5. Acropora
Pada jenis ini di kelas Anemon laut yakni merupakan kelompok dari koral. Hewan ini
merupakan anggota dari kelas Anthozoa. Mereka hidup yang tergolong pada kelompok ini hanya
akan memasuki hidup dalam fase polip. Polip yang terjadi pada anemon laut akan tampak lebih
kompleks daripada struktur kelompok Hydrozoa.

6. Tubifora musica
Pada sistem gastrovaskuler hewan ini ditemukan pada hewan anemon laut ini akan terbagi ke
dalam bagian kecil. Anemon laut merupakan hewan yang akan memakan binatang – binatang
kecil diantaranya yakni termasuk ikan – ikan kecil. Pada hewan dengan bentuk polip yakni
seperti koral akan melakukan ekskresi berupa zat kalsium karbonat yang terkandung di dalam
sekitar tubuhnya. Pada kebanyakan koral dengan berukuran kecil, tampak hidup berkoloni dan
berkelompok. Mereka akan bersatu kemudian akan membentuk jumlah masa yang banyak.
7. Stephanauge sp
Pada generasi polip yang ditemukan tumbuh menjadi generasi lama maka koral kan tampak
bervariasi dengan warna dan bentuk yang unik. Beberapa jenis pada koral akan melakukan
simbiosis saling menguntungkan atau mutualisme. Simbiosis ini dilakukan dengan
Dinoflagellata. Pada koral dengan masa polip yang melindungi dinoflagella, akan terjadi
hubungan dimana dinoflagella akan menyediakan oksigen kemudian akan mendaur ulang bagian
sisa metabolisme koral.

8. The Great Barrier Reef


Koral tersebut juga terkadang akan hidup berkelompok dalam jumlah yang banyak. Hewan –
hewan ini akan membentuk susunan yang dikenal dengan sebutan coral reef
TUGAS PRAKTIKUM PETROGRAFI

DISUSUN OLEH :

NAMA : THERESIA YOACHINA MEO NGISO


NIM : 410017054
JURUSAN : TEKNIK GEOLOGI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL


YOGYAKARTA
2018
TUGAS SEDIMENTOLOGI STRATIGRAFI

DISUSUN OLEH :

NAMA : THERESIA YOACHINA MEO NGISO


NIM : 410017054
JURUSAN : TEKNIK GEOLOGI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL


YOGYAKARTA
2018

Anda mungkin juga menyukai