Anda di halaman 1dari 40

ANG G OT A K E LOMP OK1:

- A L F I N U R U S S Y I F A
- D E S T R A W A N S A L A M
- D H E A R I F K A Z U L T A N I A
- K . H A R I S C H A N D R A S U M A R T A
- M . D A V I D A L I K H S A N
- M . R A F L Y E R D I A N

BIOLOGY
MAIN MENU

ANTHROPODA

CNIDARIA CTENOPHORA
CNIDARIA / COELENTERATA

Filum ini disebut Cnidaria karena memiliki knidosit atau sel-sel penyengat yang terdapat pada
epidermisnya. Cnidaria juga disebut Coelenterata karena mempunyai rongga besar di tengah-
tengah tubuh. Coelenterata berasal dari kata coilos (berongga) dan enteron (usus). Jadi, semua
hewan yang termasuk filum ini mempunyai rongga usus (gastrovaskuler) yang berfungsi untuk
pencernaan.

Ciri-Ciri Reproduksi Struktur Klasifikasi

Manfaat Kerugian Habitat


1. Ciri-Ciri Cnidaria

• Multiseluler, dan radial simetris (memotong bidang melalui pusat menciptakan segmen identik, mereka memiliki bagian
atas dan bawah tapi tidak ada sisi)
• Merupakan hewan invertebrata.
• Memiliki bentuk seperti tabung
• Dikelilingi tentakel di sekitar mulut
• Lapisan tubuh coelenterata terdri dari jaringan luar (eksoderm), jaringan dalam (endoderm), serta sistem otot yang
membujur dan menyilang (mesoglea)
• Memiliki knidoblast, yaitu sel eksoderm yang berisi racun yang berduri disebut dengan nematocyt.
• Hidup di air tawar, air laut, secara solider (melekat pada dasar perairan) dan berkoloni.
• Memiliki sel penyengat (nematosis)
• Merupakan hewan karnivora (memakan invertebrata kecil)
• Tidak memiliki organ atau sistem organ
• Tidak memiliki otak, namun hanya impuls saraf yang berjalan melalui tubuh mereka dan dapat mendeteki sinyal di
lingkungannya.
• Sistem pencernaan coelenterata : di eksoderm terdapat tentakel berbentuk gelembung disebut Hipnotoxin yang
memiliki kait-kait dari benang. Jika menangkap mangsa, tentakel menarik makanan ke arah mulut dan mendorongnya ke
dalam rongga tubuh. Makanan dicerna oleh enzim yang akan beredar ke seluruh rongga tubuh dan kemudian diserap
oleh endoderm. Sistem pencernaan coelenterata disebut dengan Gastrovaskuler.
• Sistem pernapasan adalah sistem saraf difus (baur).
• Coelenterata memiliki alat gerak yang berupa tentakel
2. Reproduksi Cnidaria

- Aseksual (Vegatatif)

Proses perekembangbiakan aseksual pada coelenterata dilakukan dengan membentuk kuncup di bagian kaki pada fase
polip. Kuncup tersebut makin lama makin membesar yang kemudian membentuk tentakel. Kuncup tumbuh disekitar kaki
sampai besar hingga induknya membuat kuncup baru. Semakin banyak lalu menjadi koloni.
- Seksual (Generatif)

Proses perkembangbiakan seksual pada coelenterata dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur) yang
terjadi pada fase medusa. Letak testis di dekat tentakel sedangkan ovarium dekat kaki. Sperma masak dikeluarkan lalu
berenang hingga menuju ovum. Ovum yang dibuahi akan membentuk zigot. Mula-mula zigot tumbuh di ovarium hingga
menjadi larva. Larva bersilia disebut Planula. Planula berenang meninggalkan induk dan membentuk polip di dasar perairan.
3. Struktur Tubuh Cnidaria
Struktur cnidaria terdiri dari 3 lapisan:
- Epidermis, merupakan lapisan tubuh paling luar yang tersusun dari 5 macam sel, yaitu sel epitel otot,
sel interstisial, sel knidosit atau knidoblas, sel kelenjar lendir, dan sel saraf indra. Berfungsi sebagai sel
yang mensekresi mukus yang melindungi tubuh, menangkap mangsa, dan untuk bergerak.
- Misolglea, merupakan rongga yang berisi bahan seperti gelatin dan tidak mengandung sel-sel.
Mesoglea terletak di antara epidermis dan gastrodermis. Sistem syaraf pada cnidaria terdapat pada
lapisan ini. Berfungsi mengatur rangsangan yang masuk pada cnidaria.
- Gastrodermis, merupakan terdiri atas beberapa macam sel, yaitu sel otot pencerna berflagela, sel
kelenjar enzim, dan sel kelenjar lendir. Berfungsi sebagai pencernaan, berasal dari bahan gelatin.
4. Klasifikasi Cnidaria

Hydrozoa Scyphozoa

Anthozoa Cubozoa
A. Hydrozoa
Hydrozoa berasal dari bahasa yunani, dari kata hydro yang berarti air, dan zoon yang berarti
hewan. Hydrozoa mempunyai dua macam alat indra, yaitu oseli sebagai pengindra cahaya dan
statosista sebagai alat keseimbangan. Sebagian medusa menunjukkan gerak fototaksis negatif
(menjauhi sinar), namun ada juga yang fototaksis positif (mendekati sinar). Ciri-ciri :
• Hidup secara koloni dan soliter
• Memiliki bentuk seperti silinder dan dapat bergerak di bebatuan dalam menangkap makanan.
• Berkembangbiak secara aseksual dan seksual
• Hidup di air tawar atau air laut
B. Scyphozoa
Istilah Scyphozoa berasal dari bahasa Yunani, dari kata skyphos yang berarti mangkuk, dan zoon
yang berarti hewan. Scyphozoa merupakan hewan yang hidup di laut dan sebagai ubur-ubur sejati,
karena medusa memiliki bentuk dominan dalam siklus hidupnya. Ciri-ciri:
• Memiliki ukuran yang besar dan terdapat banyak di pantai seperti ubur-ubur dan hidup di laut
• Memiliki saluran bercabang sebagai alat pencernaan
• Pada bagian tepi dikelilingi oleh tentakel
• Pada sekitar mulut, terdapat empat lengan dengan terdapat nematokist yang berfungsi
melemahkan mangsa.
• Sistem saraf yang terbentuk anyaman
C. Anthozoa
Istilah anthozoa berasal dari bahasa Yunani, dari kata anthos yang berarti bunga, dan zoon yang
berarti hewan. Anthozoa merupakan hewan laut yang memiliki bentuk mirip bunga. Anthozoa
hidup sebagai polip soliter atau berkoloni dan tidak mempunyai bentuk medusa. Ciri-ciri :
• Memiliki bentuk yang menyerupai bunga, mempunyai warna yang beragam
• Mempunyai tentakel dengan jumlah yang banyak dan berkelipatan 8
• Hewan yang hidup air laut yang jernih
• Tidak memiliki bentuk medusa dan ada jua yang berbentuk polip namun sangat langka
D. Cubozoa
Dahulu, Cobozoa terdapat dalam golongan Scyphozoa, namun setelah ditemukan perbedaan yang
mendasar. Kemudian dijadikan kelas tersendiri. Perbedaan tersebut adalah Cubozoa mengalami
metamorfosis lengkap dari polip hingga ke medusa payung (ytubuh) berbentuk kotak, dan
memiliki lensa mata yang kompleks. Ciri-ciri:
• Berbentuk polik dan juga medusa payung,
• Memiliki bentuk kotak dan lensa mata yang kompleks.
• Mempunyai sis datar yang menyerupai bentuk kubus.
• Tinggi lonceng sekitar 17 cm dengan 4 tentakel yang panjang mencapai 2 m.
• Berenang secara horizontal.
5. Manfaat Cnidaria
• Sebagai bahan makanan. contohnya pada ubur-ubur, anemon laut/mawar laut
• Sebagai hiasan di bawah laut atau akuarium air laut
• Dapat menarik wisatawan dan pengunjang pada wisata laut menyelem jika memiliki terumbu karang
yang bagus dan eksotik. Contohnya taman laut bunaken.
• Terumbu karang berfungsi sebagai tempat perkembangbiakan ikan-ikan laut dan tempat berlindung
satwa laut lainnya
• Sebagai pelindung pantai dari hantaman gelombang laut
• Dapat digunakan sebagai perhiasan seperti akar bahar dan koral
• Sebagai bahan dapur seperti batu karang
• Sebagai taman laut untuk rekreasi
6. Kerugian Cnidaria

- Pertumbuhan yang berlebih di laut lepas dapat menyebabkan pendangkalan air laut yang
mengganggu dan membahayakan pelayaran kapal.
- Sengat yang dihasilkan oleh hewan Hydrozoa mengganggu kenyamanan dan keamanan para
penyelam.
Habitat Cnidaria

Cnidaria seluruh hidupnya di air,baik laut maupun tawar. Sebagian besar hidup di laut secara
soliter atau berkoloni. Cnidaria yang berbentuk polip hidup soliter atau berkoloni dan melekat
pada batu atau benda lain di dasar perairan.Polip tidak dapat berpindah tempat sedangkan medusa
dapat berenang di air.

HOME
ARTHROPODA

Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu arthro yang berarti ruas
dan podos yang berarti kaki. Arthropoda merupakan hewan tripoblastik selomata dan bilateral
simetris. Tubuh Arthropoda terdiri dari kepala, dada, dan abdomen yang keseluruhan dibungkus
oleh zat kitin dan kerangka luar (eksoskeleton). Umumnya diantara ruas-ruas terdapat bagian
yang tidak memiliki zat kitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah untuk digerakkan. Di waktu
tertentu kulit dan tubuh Arthropoda mengalami pergantian kulit (eksdisis)

Ciri-Ciri Reproduksi Struktur Klasifikasi

Manfaat Kerugian Habitat


1. Ciri-Ciri Arthropoda

• Mempunyai 3 bagian tubuh utama yakni tubuh bersegmen (ruas), rangka luar (eksoskeleton)
keras, dan ekor.
• Tubuh yang terdiri dari caput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut) yang bersegmen-
segmen
• Tubuh terbungkus kutikula sebagai kerangka luar yang terbuat dari zat protein dan zat kitin
• Memiliki ukuran tubuh yang beragam
• Bentuk tubuh simteris bilateral
• Sifat hidup arthropoda adalah parasit, hetertropik, dan hidup dengan bebas
• Memiliki alat pernapasan yang berupa trakea, insang, dan paru-paru (berbuku)
• Bereproduksi secara aseksual dan seksual
• Alat pencernaan yang sempurna atau lengkap mulai adri mulut, kerongkongan, usus, dan anus
• Arthropoda hidup di air tawar, darat, laut, dan udara
• Sistem peredaran darah arthropoda adalah terbuka dengan darah yang tidak mengandung
hemoglobin melainkan hemosianin
2. Reproduksi Arthropoda
A. Aseksual
- Reproduksi aseksual dapat terjadi secara partenogenesis dan paedogenesis
B. Seksual
- Reproduksi secara seksual dengan fertilisasi antara sperma dan ovum
- Arthropoda memiliki alat kelamin terpisah dengan fertilisasi internal
3. Struktur Tubuh Arthropoda
• Arthropoda termasuk golongan hewan triplobastik selomata, yaitu mempunyai rongga sejati
dan tiga lapisan tubuh. Tubuhnya berbuku-buku/ beruas-ruas, kakinya pun beruas-ruas,
mempunyai rangka luar (eksoskeleton) dari bahan kitin yang berguna untuk melindungi alat-alat
tubuh bagian dalam dan dapat memberikan bentuk tubuh.
• Tubuhnya dapat dibedakan atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen). Jika
dipotong menjadi dua, maka bersifat simetri bilateral. Mulutnya terdapat pada bagian ujung
anterior dan anus terdapat pada ujung posterior.
4. Klasifikasi Arthropoda

Crustacea Myriapoda

Arachnoidea Insecta
A. Crustacea
Ciri-ciri:
a. Memiliki dua pasang antena.
b. Kepala menyatu dengan dada (sefalotoraks)
c. Tubuh terdiri dari Cephalothorax dan abdomen.
d. Memiliki eksoskeleton dari zat tanduk/kitin.
e. Dapat mengalamai pelepasan kulit dari tubuhnya
f. Tidak memiliki pembuluh darah kapiler.
g Sebagian respirasinya menggunakan insang.
h. Pertukaran udara terjadi secara difusi.

Contoh : Udang , Kepiting dan Rajungan


B. Myriapoda
Ciri-ciri:
a. Tubuh terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen.
b. Pada kepala terdapat sepasang mata, sepasang alat peraba besar, dan peraba kecil yang beruas-
ruas.
c. Tiap ruas pada tubuhnya terdapat sepasang atau dua pasang kaki.
d. Sistem respirasinya menggunakan trakea.
e. Tubuh berbentuk silindris, memanjang, terdiri dari cephalon (ruas-ruas kepala).

Contoh : Lipan dan Luing.


C. Arachnoidea
Ciri-ciri:
a. Tubuh terdiri dari Andomen dan sefalotoraks.
b. Memiliki enam pasan anggota gerak.
c. Hidup di darat maupun di dalam air.
d. Jumlah matanya bervariasi
e. Bernafas dengan paru-paru buku atau trakea atau dengan keduanya.

Contoh : Kalajengking, Laba-laba, dan Tungau


D. Insecta
Ciri-ciri:
1. Tubuh tersusun atas kepala, dada, dan perut.
2. Mulut bertipe penggigit, penghisap dan penelan.
3. Memiliki 3 pasang kaki.
4. Sebagian besar hidup di darat.

Contoh : Belalang
5. Manfaat Arthropoda
• Sumber makanan yang mengandung protein tinggi, contohnya udang windu (Penaeus
monodon), Panulirus homarus (lobster), kepiting (Scylla serrata), rajungan (Portunus), laron, dan
gangsir.
• Menghasilkan madu, contohnya lebah madu (Apis mellifera).
• Bahan pakaian sutera, contohnya kepompong ulat sutra (Bombyx mori).
• Membantu penyerbukan tanaman.
• Serangga predator sebagai pemberantas hama tanaman secara biologi.
• Peranan Arthropoda yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
6. Kerugian Arthropoda
• Perusak tanaman, yaitu semua larva atau ulat pemakan daun, wereng, dan belalang.
• Inang perantara (vektor) penyakit, misalnya nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit
demam berdarah, Anopheles sebagai vektor penyakit malaria, lalat rumah (Musca domestica)
sebagai vektor penyakit tifus, lalat tse-tse (Glossina morsitans) sebagai vektor penyakit tidur, dan
laba-laba Dermacentorvariabilis sebagai vektor demam Rocky Mountain dan tularemia.
• Parasit pada manusia, contohnya caplak penyebab kudis (Sarcoptes scabiei), nyamuk, dan kutu
rambut kepala (Pediculus humanus capitis)
• Merusak kayu bangunan, misalnya rayap.
• Pengebor kayu galangan kapal atau perahu, contohnya Crustacea kelompok Isopoda (Limnoria
lignorum).
7. Habitat Arthropoda
Habitat penyebaran Arthropo
da sangat luas.Ada yang di laut,
periran tawar, gurun pasir, dan
padang rumput.

HOME
CTENOPHORA

Ctenophora (Ctenophore berasal dari bahasa Yunani "Kteis" yang berarti "Sisir" dan "Phero" yang
berarti "Membawa", dikenal sebagai ubur ubur sisir) adalah filum hewan invertebrata yang hidup
diperairan seluruh dunia. Anggota filum ini sekilas menyerupai ubur ubur walaupun memiliki
perbedaan yang mendasar. Perbedaannya terletak pada "sisir" yang berjumlah delapan baris, sisir
ini adalah kumpulan silia yang mereka gunakan untuk berenang dan sekaligus dinobatkan sebagai
hewan terbesar yang berenang menggunaakan silia.

Ciri-Ciri Reproduksi Struktur Klasifikasi

Manfaat Kerugian Habitat


1. Ciri-Ciri Ctenophora
• Radial atau biradial simetris
• Hewan diplobastik yaitu hanya mempunyai dua lapisan badan yang terdiri dari dua lapisan sel
transparan yang hanya menyusun kulit terluarnya (ektoderm) dan kulit bagian dalam (gastroderm)
• Berdiameter sekitar 1 – 10 cm
• Sebagian besar berbentuk bulat atau oval, namun ada yang berbentuk memanjang seperti pita hingga
mencapai 1 m.
• Berenang dengan bantuan silia (sisir)
• Mampu mengeluarkan cahaya dari tubuhnya sendiri
• Ctenophora tidak memiliki alat sengat nematosista, sehingga menangkap mangsanya dengan
menggunakan tentakel yang dilengkapi dengan struktur sel-sel perekat koloblas (colloblast atau sel
lasso).
• Reproduksi sebagian seksual sebagai hermafrodit, kadang-kadang aseksual
• Setelah dikembangkan dengan baik subepidermal bersih saraf
• Tinggal di lingkungan laut
• Semua adalah karnivora
2. Reproduksi Ctenophora

• Hampir semua spesies Ctenophora adalah hermafrodit atau memiliki alat kelamin ganda.
Reproduksi Ctenophora dilakukan secara generatif. Meskipun ada beberapa spesies yang
melakukan reproduksi secara vegetatif dengan cara fragmentasi.
• Alat reproduksi Ctenophora terletak di bawah cilia. Sel ovum dan sperma dilepaskan melalui
pori-pori yang ada di epidermis. Sebagian besar spesies Cnetophoa melakukan pembuahan
secara eksternal atau diluar tubuh Cnetophora, meskipun ada beberapa spesies yang
melakukannya secara internal.
3. Struktur Tubuh Ctenophora
- Organo sensorial apical (lubang anus)
- Canal aboral(usus)
- Vaina tentacular(sarung tentakel)
- Paletas natatorias(sisir)
- Faringe(faring)
- Canal Gastrico (saluran lambung)
- Boca(mulut)
- Tentaculo(tentakel)
4. Klasifikasi Ctenophora

Nuda Tentaculata
A. Nuda
Salah satu ciri khas yang membedakan Tentaculata dan
Nuda adalah tentakelnya.Tentaculata mempunyai
tentakel yang dilengkapi sel colloblasts untuk
menagkap mangsanya. Sementara kelas Nuda tidak
mempunyai tentakel. Kelas Nuda menangkap
mangsanya dengan membuka rongga mulutnya dengan
lebar.
Contoh : Neis Cordigera
B. Tentaculata

Tentaculata adalah filum dari anggota hewan tak bertulang


belakang yang termasuk dalam filum Ctenophora. Tentaculata
adalah hewan yang termasuk kelas sisir jeli.Yang umum pada
hewan kelas ini adalah sepasang tentakel yang panjang,
berbulu, kontraktil, yang dapat ditarik kembali ke dalam
sarung berbulu mata khusus.
Contoh : Mertensia Ovum
5. Manfaat Ctenophora

- Penjaga kesimbangan ekosistem laut


- Sumber makanan hewan lain
- Keindahannya bisa dijadikan objek wisata laut dalam
- Cahayanya bisa di manfaatkan ilmu pengetahuan
6. Kerugian Ctenophora

- Memangsa larva hewan lain


- Jenis hewan invasif
- Beberapa beracun
- Merupakan hewan yang rakus
7. Habitat Ctenophora

Ctenophora hampir ditemukan di


semua perairan laut di dunia,
sebagian besar ctenophora hidup
di laut dalam.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai