Anda di halaman 1dari 8

JURNAL

KEANEKARAGAMAN HEWAN

NAMA : Gissa Adela P.W

NIM : 150341600860

KELAS : A

WAKTU: dan

TOPIK : Coelenterata

A. Pengalaman belajar
Pada tanggal 1 Agustus offering A mengikuti pembelajaran Keanekaragaman Hewan
yang pada hari itu kami dibimbing oleh Pak Umar. Pembelajaran pertama kami
belajar mengenai porifera. Berbeda dengan pembelajaran yang sebelumya kami diberi
stimulus penyemangat dari Bapak Umar. Pembelajaran hari itu mengenai porifera
yang diamati secara morfologi dan anatominya. Pak Umar tidak langsung
menjelaskan mengenai porifera karena memang sebelumnya kami dibri handout
mengenai porifera untuk dipelajari dahulu. Pembelajaran pertama kita diberi Lembar
Kerja Mahasiswa (LKM) yang kami kerjakan dengan soal mengenai anatomi dan
morfologi porifera yang terus dibimbing dan diarahkan oleh Pak Umar. Kami
melakukan pengerjaan dengan cepar dan terarah dengan konsep dasar yang terus
dibimbing oleh Pak Umar. Setelah pengerjaan LKM kami melakukan praktikum
dengan mengamati anatomi porifera dari preparat basah porifera dan mengamati
morfologi porifera.
Anatomi yang kami amati yatu bentuk spikula dari berbagai jenis spesimen porifera
dan morfologi kami amati dari bentuk dan bagian bagian berbagai jenis spesimen
porifera.
Pada waktu itu kelompok saya kelompok 1 disuruh untuk mempresentasika dari hasil
klasifikasi porifera. Walaupun sedikit kebingungan tapi kami sedikit demi sedikit
mulai memahami dan mengklasifikasikanya. Senang ketika sudah mulai mengerti
konsep morfologi dan anatomi porifera.

B. Konsep penting yang diperoleh


Dari pembelajaran dengan model PBL sangat membantu mahasiswa untuk berfikir
kritis,tanggap,imajinatif karena mahasiswa dari awal didorong untuk belajar sendiri
dulu dengan handout yang telah diberikan sebelumnya setelah itu mahasiswa
diberikan waktu menganalisis sendiri yang dituangkan dalam pengerjaan LKM.
Setelah itu untuk pemantapan materi di akhir pembelajaran selalu dibahas dan
dibimbing lagi agar materi yang mahasiswa pahami semakin jelas dan terarah.
Pembelajaran saat itu :
Pengertian Coelenterata
Phylum Coelenterata merupakan pylum hewan yang memiliki tubuh sangat sederhana
dan tiadak bertulang belakang (invertebrata). Istilah Coelenterata berasal dari bahasa Yunani
dari kata coeles yang berarti rongga dan interon yang berarti usus. Fungsi rongga tubuh
pada Coelenterata adalah sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler). Coelenterata lebih dikenal
dengan sebutan Cnidaria. Istilah Cnidaria berasal dari bahasa Yunani dari kata cnida yang
berarti penyengat karena sesuai dengan namanya cnidaria yang memiliki sel penyengat. Sel
penyengat terdapat pada tentakel yang ada disekitar mulut. Contoh Coelenterata (hewan
berongga) adalah ubur-ubur (Aurelia aurita), hydra, dan anemon laut.
Jadi, Coelenterata adalah hewan yang memiliki rongga. Coelenterata kebanyakan
hidup di laut, hanya beberapa jenis yang hidup di air tawar. Coelenterata termasuk metazoan
yang bersifat diplobastik. Coelenterata disebut sebagai hewan sederhana karena jaringan
tubuhnya hanya terdiri dari dua lapis sel, yaitu sel internal dan eksternal. Diantara kedua
lapisan tersebut terdapat mesoglea. Habitatnya di perairan dangkal, contoh : Hydra.
Sedangkan di air laut contohnya : Obelia dan ada yang melekat pada substrat dan terumbu
karang (sesil) contohnya : karang merjan, karang otak (meandrina). Dan ada yang motil
(berpindah-pindah), contohnya : anemon laut.

Ciri Umum Filum Coelenterata


Coelenterata memiliki ciri khas dengan karasteristik dari hewan seluruh hewan
coelenterata, antara lain sebagai berikut :
a. Hewan bersel banyak (multiseluler).
b. Hewan ini ada yang hidup berkoloni di laut, misal ubur-ubur dan anemon. Namun, ada pula
yang hidup soliter di air tawar, contoh anggota dari kelas Hydrozoa.

c. Hidupnya bersifat polymorphisme atau metagenesis, terdiri atas bentuk polip dan medusa.
- Polip : berbentuk tabung,menetap pada suatu objek dan umumnya tidak berpindah tempat
dan berkembang biak secara vegetatif.
- Medusa : berbentuk payung, hidup bebas, umumnya berkembang biak secara generatif.
d. Memiliki rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna makanan.
e. Tidak mempunyai kepala, anus, alat peredaran darah,alat ekskresi, dan alat respirasi. Tetapi
tubuhnya hanya memiliki satu lubang yang berfungsi sebagai mulut sekaligus anus.
f. Mempunyai mulut yang dikelilingi tentakel.
g. Belum mempunyai pusat susunan saraf sehingga sistem pernapasan dengan cara difusi
(seluruh permukaan tubuh), kecuali Anthozoa dan Sifonoglia.
h. Sistem pencernaan makanan dilakukan secara intrasel dan ekstrasel.
i. Jenis kelamin: monoecious atau dioecious, larvanya disebut planula.
j. Tubuhnya simetri radial. Jika dipotong tubuhnya melalui sumbu tubuh maka akan
mendapatkan beberapa bagian yang sama.
k. Merupakan hewan diploblastik : ektodermis (epidermis) dan endodermis
(gastrodermis),berfunfsi sebagai alat sekresi dan pencernaan makanan. Dianatara kedua
lapisan tersebut terdapat mesoglea. Lapisan mesoglea bersifat non seluler seperti agar-agar
dan berfungsi sebaga tempat lalu lintasnya serabut saraf. Lapisan epidermis terdiri atas: sel
epitel otot, sel interstisial, sel cnidocyte, sel kelenjar lendir, sel saraf indera.
l. Coelenterata bersifat karnivora, makanan utamanya adalah crustacean,zooplankton dan ikan
kecil ataupun larva Insekta.
m. Sistem gerak dilakukan oleh sel-sel epitelomuskuler yeng terdapat pada lapisan ekstoderm
dan pada bagian dasar gastrodermis .
n. Gerakan pada polip biasanya terbatas, merayap atau meliuk-liuk, sedang pada medusa dapat
berenang bebas.
o. Rangka tubuh Coelenterata mengandung zat kapur atau zat kitin.

Klasifikasi Filum Coelenterata


Berdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus hidupnya, Filum Cnidaria dibagi
menjadi tiga kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa. Kelas Hydrozoa memiliki
bentuk polip dan medusa, pada Kelas Scyphozoa tipe medusa lebih dominan, sedangkan pada
Kelas Anthozoa hanya memiliki tipe polip saja. Berikut uraian masing-masing kelas tersebut.
a. Kelas Hydrozoa
Hydrozoa merupakan kelas dari Filum Coelenterata. Hydrozoa berasal dari bahasa
Yunani, hydro artinya air, zoon artinya hewan sebagian besar hidup di laut, hanya
sebagian spesies yang hidup di air tawar. Menurut (Winarni. 2011) Kelas Hydrozoa berasal
dari kata hydra, artinya hewan yang berbentuk seperti ular. Umumnya berbentuk soliter atau
berkoloni.Soliter berbentuk polip dan koloni berbentuk polip dan medusa. Lebih sering
ditemukan dalam bentuk koloni polip sedankan dalam bentuk medusa jarang banyak
ditemukan. Contohnya hydra dan obelia.
Karakteristik Hydrozoa
Contoh1.1: Hydra sp
Tubuhnya berbentuk seperti tabung (panjang 5-10 mm, garis tengah kurang lebih 2
mm); hidup berbentuk polip; permukaan mulut disebut ujung oral, dan permukaan tempat
melekatkan diri disebut ujung aboral. Mulut dikelilingi oleh tentakel (setiap spesies tidak
sama jumlahnya, ada yang 6 atau 7 buah tentakel, panjang 1-20 mm). Reproduksi dilakukan
secara aseksual (dengan pembentukan tunas) dan seksual (pembentukan testes di bagian atas
dan ovum di bagian bawah). Persatuan anatara spermatozoid dengan ovum membentuk zigot,
zigot akhirnya tumbuh menjadi individu baru.
Baik spermatozoid maupun ovum dibentuk dalam satu tubuh sehingga disebut
hermafrodit. Dinding tubuh terdiri atas dua lapis (dipoblastik), yaitu lapisan luar (epidermis)
dan lapisan dalam (gastrodermis).
Struktur tubuh Hydra
Lapisan luar (epidermis) tersusun atas sel-sel kubus dan ditutupi dengan kutikula yang
tipis serta transparan, kecuali epidermis di bagian aboral.

1) Lapisan Luar (Epidermis)


Lapisan luar (epidermis) tersusun atas lima buah tipe sel, yaitu:
a) Sel epiteliomuskuler
Sel epiteliomuskuler berfungsi untuk proteksidan kontraksi. Sel epiteliomuskuler pada ujung
bebas melekat satu dengan yang lain. Ujung yang melekat pada mesoglea mengandung
beberapa serabut kontraktil. Sel-sel epiteliomuskuler tersusun secara longitudinal (mengikuti
sumbu panjan tubuh, menonjol ke luar pada kedua belah sel, sehingga sel tersebut berbentuk
seperti huruf T.
b) Sel interstitial
Sel interstitial bentuknya oval, berukuran kecil, terletak di bagian dasar diantara sel-sel
epiteliomuskuler. Fungsi sel interstitial adalah (1) pembentukan knidoblast, (2)) pembentukan
tunas (bertindak sebagai sel formatif), (3) pembentukan sel-sel kelamin, (4) regenerasi dan
perbaikan sel-sel yang rusak.
c) Knidoblast (sel jelatang)
Di dalam knidoblast terdapat nematokist. Biasanya sel jelatang terletak antara sel-sel
epiteliomuskuler, tetapai sel jelatang yang terdapat dibagian tentakel terletak di dalam sel
epiteliomuskuler. Sel-sel epiteliomuskuler yang memiliki sel jelatang khusus diberi nama sel
induk semang atau sel baterai. Nematokist terdiri dari 4 tipe, yaitu:
(1) Penetran: mempunyai benang yang panjang , pada bagian pangkal terdapat 3 duri yang
panjang dan 3 baris duri.
(2) Volvent: mempunyai benang yang pendek dan tebal.
(3) Streptilne glutinant: mempunyai benang yang panjang dan duri kecil.
(4) Stereoline glutinant: mempunyai benang yang lurus dan tidak berduri.
Penetran dan volvent berfungsi untuk menangkap mangsa, sedang streptoline dan stereoline
glutinant berfungsi untuk membantu pergerakan.
d) Sel sensori dan sel saraf
Sel sensori terutama terdapata pada bagian tentakel dan knidoblast dan diantara sel-sel
epiteliomuskuler. Sel-sel saraf kurang lebih sama dengan multipolar neuron, terletak di
bagian dasar epidermis.
e) Sel-sel sekresi kelenjar mukus
Sel-sel sekresi kelenjar mukus terletak terutama pada bagian basal (ujung aboral)Hydra.
2) Lapisan Gastrodermis
Sel-sel yang terdapat pada lapisan gastrodermis adalah:
a) Sel epiteliomuskuler (disebut juga sel-sel nutrisi, mempunyai flagel dan dapat membentuk
pseudopodia).
b) Sel-sel kelenjar (terletak diantara sel-sel nutrisi, berfungsi menghasilkan enzim pencernaan).
c) Sel-sel sensoris (sel-sel sensoris pada lapisangastrodermis sama seperti di dalam lapisan
epidermis tetapi jumlahnya lebih sedikit).
d) Sel-sel interstitial (jumlahnya tidak banyak.

Sistem Metabolisme
Hydra bersifat holozoik, makanannya berupa Cyclops, Daphnia, larva
insekta,Annelida atau zooplankton lain. Zooplankton ditangkap tentakel dan dilumpuhkan
oleh nematikist, kemudian ditelan masuk kedalam ronggan gastrovaskuler. Di dalam rongga
gastrovaskuler makanan tadi akan dicerna dengan bantuan enzym tripsin yang dikeluarkan
oleh sel kelenjar (pencernaan ekstrasel). Sel-sel nutrisi membentuk pseudopodia dan
menangkap zat-zat makanan yang telah diolah secara ekstrsel. Makanan tadi dicerna lagi di
dalam vakuola makanan (pencernaan intrasel), kemudian zat-zat makanan diedarkan ke
seluruh tubuh secara difusi. Sisa-sisa zat metabolisme dan makanan yang tidak dapat dicerna
dikeluarkan kembali melalui mulut.

Sistem Respirasi Dan Ekskresi


Belum memiliki organ khusus untuk respirasi dan ekskresi, sehingga pada bagian
basal (ujung aboral) banyak penumpukan sisa-sisa ekskresi. Respirasi dan ekskresi dilakukan
secara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya.

Sistem Reproduksi
Reproduksi dilakukan secara seksual dan aseksual.
1) Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan membentuk testes dibagian atas dan
ovarium di bagian bawah. Dalam reproduksi secara seksual beberapa spesies ada yang
bersifat dioecius dan ada juga yang bersifat monoecius (hermaprodit)
kebanyakan Hydra bersifat dioecious.
2) Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas pada dinding
tubuhnya yang kemudian melepaskan diri menjadi Hydra baru.
Contoh 1.2: Obelia
Obelia merupakan coelenterata laut yang berkoloni. Bentuk kehidupannya dapat
berupa polip dan medusa. Obelia memiliki dua jenis polip, yaitu:
1) Hydranth (merupakan polip yang berfungsi untuk mengambil za-zat makanan. Hydranth
terdiri atas bagian-bagian: (1)tentakel, (2)mulut, (3)hipostom, dan (4) hidroteka.
2) Gonangium (merupakan polip yang berfungsi untuk melakukan reproduksi, dimana
dihasilkan medusa. Gonangium terdiri atas: (1) gonopor, (2) gonotheka, (3) blastostil.

Rangka jernih di bagian luar disebut perisark, menutupi jaringan lunak di bagian
dalam disebut koenosark. Medusa dilepaskan ke dalam air dan menjadi bentuk ubur-ubur
yang dapat berenang. Kemudian akan berkembang biak secara seksual. Persatuan antara sel
telur dengan sperma menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi individu baru.

Sistematika
Hydrozoa tidak memiliki stomodeum, enteron tidak bersepta dan tidak bernematokist,
mesoglea non seluler, medusa biasanya kecil dengan velum, habitatnya air laut atau air tawar,
hidup soliter atau berkoloni, terdiri atas 3700 spesies.

b. Kelas Scyphozoa
Scyphozoa (dalam bahasa yunani, scypho = mangkuk, zoa = hewan) memiliki bentuk
dominan berupa medusa dalam siklus hidupnya. Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-
ubur. Semuanya hidup di laut, terdapat 200 spesies.
Pada kelas ini, medusa dapat bertahan lebih lama. Medusanya hidup di antara
plankton sebagai ubur-ubur. Sebagian besar hewan dari kelas ini hidup di pantai dalam
bentuk polip selama hidupnya. Contohnya Aurelia aurita.

Karakteristik Scyphozoa
Bersifat soliter, bermetagenesis (mengalami pergiliran keturunan antara fase polip
dengan fase medusa (fase medusa lebih menonjol, fase polip mengalami reduksi atau jarang
sekali ditemukan). Bentuknya seperti payung yang tidak begitu cembung, transparan,
berdiameter berkisar 7,5-30 cm. Dari tengah-tengah permukaan tubuh sebelah bawah
(permukaan oral atau permukaan sub umbrella) terdapat kerongkongan yang menggantung ke
bawah yang disebut manubrium. Di ujung distal manubrium terdapat lubang mulut. Setiap
sisi atau sudut mulut dilengkapi tangan mulut (4 buah). Rongga mulut bersambungan dengan
manubrium dan bermuara ke dalam rongga perut, yang terdiri atas sebuah rongga sentral dan
4 buah kantung gastrik. Masing-masing kantung gastrik dilengkapi tentakel internal
endodermal lengkap dengan nematokistnya yang dapat digunakan untuk melumpuhkan
mangasa. Dari kantung gastrik dapat menjulur saluran mesoglea untuk berhubungan dengan
saluran cincin yang ada di tepian ubur-ubur.
Sistem Pencernaan Makanan
Sistem pencernaan makanan aurelia aurita terdiri atas pencernaan ekstrasel dan
intrasel. Pada pencernaan ekstrasel, zooplankton yang telah melekat atau terkumpul di bawah
tubuh akan di sapu oleh flagel yang selanjutnya akan ditangkap oleh tangan mulut untuk
dimasukkan ke dalam mulut. Bulu-bulu getar yang menghiasi tangan mulut cukup selektif
dalam hal memilih makanan. Bahan makanan kemudian masuk ke dalam rongga
gastrovaskuler melalui manubrium. Di dalam rongga gastrovaskuler makanan yang belum
mati akan dilumpuhkan oleh nematokist, selanjutnya makanan dicerna dengan bantuan
enzym yang dihasilkan oleh sel-sel kelenjar.pada pencernaan intrasel, zat-zat makanan yang
belum berubah bentuk menjadi molekul-molekul sederhana akan dicerna lebih lanjut di
dalam vakuola makanan.

Sistem Pernafasan Dan Ekskresi


Sistem pernafasan dan ekskresi dilakukan secara langsung melalui seluruh permukaan
tubuh secara difusi-osmosis.

Sistem Syaraf
Susunan syaraf terdiri atas: (1) jaringan syaraf utama, (2) jaringan syaraf difus, dan
(30 delapan buah ganglia rhopalia.

Alat Indera
Alat indera terdiri atas: (1) tentakulokist/rhopalia, berfungsi untuk indera
keseimbangan, dan mengontrol ritme gerak mengembang-kempisnya badan payung pada
waktu berenang (2) oselli, berfungsi untuk membedakan gelap dan terang (3) celah
olfaktorius, berfungsi sebagai alat pembau untuk menyeleksi bahan-bahan makanan.

Sistem Reproduksi
Organ kelamin terpisah. Proses fertilisasi terjadi di dalam rongga enteron betina.
Zigot yang merupakan hasil peleburan antara ovum dengan spermatozoid selanjutnya akan
dikeluarkan dari dalam tubuh betina melaui mulutnya dan berkembang menjadi larva
berambut getar (planula). Dengan rambut getarnya, planula ini akan mengembara kemudian
mengikatkan diri pada suatu substrat di dasar laut, pada saat itu rambut-rambut getarya lepas
dan tumbuh menjadi polip baru yang disebut skipistoma. Bila telah mencaopai ukuran
maksimal (kl 12 mm) skipistoma mengalami strobilasi (membelah secara transversal
sehingga terbentuk setumpukan ruas-ruas yang masing-masing berbentuk cakram).
Selanjutnya ruas-ruas strobila (ephyra) yang telah tua, yaitu terletak di bagian ujung strobila
melepaskan diri dan berenang-renang bebas untuk hidup secara mandiri menjadi ubur-ubur/
medusa muda dan selanjutnya menjadi dewasa.
Daur hidup Aurelia aurita
c. Kelas Anthozoa
Anthozoa berasal dari bahasa yunani, anthos = bunga, zoon = hewan merupakan
hewan laut yang memiliki bentuk mirip bunga. Anthozoa hidup sebagai polip soliter atau
berkoloni dan tidak memiliki bentuk medusa. Ada Anthozoa yang membentuk rangka dalam
atau rangka luar dari zat kapur, namun ada pula yang tidak membentuk rangka. Rongga
gastrovaskuler pada Anthozoa bersekat-sekat dan mengandung nematosista.
Sel epitelial cnidaria pembangun koral mengeluarkan dinding kalsium karbonat
(CaCO3)dimana polip menyembunyikan dirinya. Senyawa yang dikeluarkan polip inilah yang
menjadi terumbu karang. Kelas anthozoa terdiri atas 6.100 spesies. Anthozoa meliputi
anemon laut, koral batu, koral tanduk, bulu laut atau pena laut.

Karakteristik Anthozoa
Anthozoa merupakan Coelenterata yang memiliki bentuk tubuh menyerupai
bunga.Dalam hidupnya tidak memiliki medusa hanya berbentuk polip saja. Memiliki alat
pernafasan yang disebut sifonoglifa. Hidup dilaut dangkal secara soliter atau
berkoloni. Reproduksi secara seksual dan aseksual. Kelas ini merupakan pembentuk anemon
laut atau terumbu karang yang dapat menambah keindahan pemandangan di laut.
Contoh: Metridium marginatum
1) Karakteristik
Metridium marginatum hidup di pantai hingga kedalaman 99 m, airnya hangat dan
jernih, melekatkan pada objrk tertentu (batu karang, tumbuhan laut, bekas cangkok
gastropoda, menguburkan diri setengah tubuhnya pada pasir atau lumpur).
Tubuhnya silindris, panjang 5 atau 7 cm, ada juga yang berukuran raksasa (1 m), radial
simetri. Tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu: (1) cakram pedal (kaki), (2)
kolumna/skapus/batang tubuh, dan (3) cakram oral (kapitulim). Antara cakaram pedal dengan
bagian skpaus dihubungkan olehbagianyang disebut limbus, sedangkan antara bagian skapus
dengan bagian cakram oral dihubungkan oleh bagian yang disebut kollar.

2) Sistem pencernaan makanan


Sistem pencernaan makanan dimulai dari mulut-stomodeum(kerongkongan)-rongga
gastrovaskuler. Disepanjang sisi stomodeum dilengkapi alur cincin bersilia yang disebut
siphonogliph. Alur ini merupakan jalan masuknya air ke dalam koelenteron. Air dapat
mengalir dari ruang yang satu ke ruang yang lainmelalui celah yang disebut ostia. Di bagian
bawah stomodeum berkembang menjadi bentuk yang tebal disebut filamen pencernaan, di
dalamnya mengandung sel-sel kelenjar penghasil getah pencernaan yang mengandung
enzym. Di dekat bagian dasar sistem filamen ditemukan benang-benang akontia yang di
dalamnya dilengkapi dengan sel-sel kelenjar dan nematokist.
Sistem pencernaan makanan dilakukan secara ekstrasel dan intrasel. Pada pencernaan
makanan secara ekstrasel, mangsa dilumpuhkan oleh nematokist. Dengan bantuan tentakel,
makanan ditarik ke dalam mulut, kemudian ke stomodeum, lalu ke rongga gastrovaskuler.
Didalam rongga gastrovaskuler makanan tersebut dicerna secara ekstrasel dilakukan oleh
enzym yang dikeluarkan oleh getah pencernaan. Sari-sari makanan diserap oleh dinding
gastrodermis, sedangkan bagian atau partikel-partikel yang tidak dicerna dikeluarkan kembali
melalui mulut.
3) Sistem respirasi dan ekskresi
Sistem respirasi dan ekskresi berlangsung secara difusi dan osmosis (belum memiliki
oragan khusus).
4) Sistem gerak
Pada sitem gerak anemon laut telah memperlihatkan bentuk gerak yang bervariasi,
karena sitem otot telah mengalami perkembangan lebih sempurna bila dibandingkan dengan
anggota kelas sebelumnya. Sistem otot terdapat pada bagian epidermis dan bagian
gastrodermis. Pada bagian epidermis (bagian tentakel = terdapat serabut memanjang
(longitudinal), pada bagian cakral oral = terdapat serabut radial. Pada bagian gastrodermis
terdiri atas serabut-serabut sirkular. Serabut-serabut sirkular ini dijumpai pada bagian
tentakel, cakramoral, skapus, dan cakram pedal. Di bagian dinding kollar serabut sirkular ini
menebal dan membentuk apa yang disebut sphinkter.

5) Sistem syaraf
Susunan syaraf disebut syaraf difus karena belum nampak danya susunan syaraf
pusat. Sistem syaraf terdiri atas pleksus epidermaldan pleksus gastrodermal, yang masing-
masing tersusun atas serabut syaraf dan sel ganglion yang besar. Pleksus tersebut makin
intensif terutama di bagian tentakel, diskus oral maupun stomodeum.

Daur Hidup Anthozoa


Daur hidup Anthozoa diawali dengan pembuahan. Pembuahan di luar terjadi di laut
dan pembuahan di dalam terjadi pada rongga gatrovaskular. Pembuahan tersebut
menghasilkan zygot. Zygot akan berkembang menjadi coeleblastula. Kemudian blastula akan
menjadi grastula dan akan menjadi larva planula yang akan berenang bebas. Selama berenang
akan terjadi pharink, hingga bentuknya seperti bola bercilia. Kemudian akan menempel pada
substrat. Setelah itu akan terbentuk tentakel yang dikuti oleh tumbuhnya sekat.

Manfaat Filum Coelenterata


Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang merupakan komponen
utama pembentuk ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu karang merupakan tempat
hidup beragam jenis hewan dan ganggang. Dua puluh lima persen ikan yang dikonsumsi
manusia juga hidup pada ekosistem ini. Selain itu, terumbu karang sanga indah sehingga
dapat di jadikan objek wisata. Karang di pantai sangat bermanfaat sebagai penahan ombak
untuk mencengah pengikisan pantai.

Anda mungkin juga menyukai