KEANEKARAGAMAN HEWAN
NIM : 150341600860
KELAS : A
WAKTU: dan
TOPIK : Coelenterata
A. Pengalaman belajar
Pada tanggal 1 Agustus offering A mengikuti pembelajaran Keanekaragaman Hewan
yang pada hari itu kami dibimbing oleh Pak Umar. Pembelajaran pertama kami
belajar mengenai porifera. Berbeda dengan pembelajaran yang sebelumya kami diberi
stimulus penyemangat dari Bapak Umar. Pembelajaran hari itu mengenai porifera
yang diamati secara morfologi dan anatominya. Pak Umar tidak langsung
menjelaskan mengenai porifera karena memang sebelumnya kami dibri handout
mengenai porifera untuk dipelajari dahulu. Pembelajaran pertama kita diberi Lembar
Kerja Mahasiswa (LKM) yang kami kerjakan dengan soal mengenai anatomi dan
morfologi porifera yang terus dibimbing dan diarahkan oleh Pak Umar. Kami
melakukan pengerjaan dengan cepar dan terarah dengan konsep dasar yang terus
dibimbing oleh Pak Umar. Setelah pengerjaan LKM kami melakukan praktikum
dengan mengamati anatomi porifera dari preparat basah porifera dan mengamati
morfologi porifera.
Anatomi yang kami amati yatu bentuk spikula dari berbagai jenis spesimen porifera
dan morfologi kami amati dari bentuk dan bagian bagian berbagai jenis spesimen
porifera.
Pada waktu itu kelompok saya kelompok 1 disuruh untuk mempresentasika dari hasil
klasifikasi porifera. Walaupun sedikit kebingungan tapi kami sedikit demi sedikit
mulai memahami dan mengklasifikasikanya. Senang ketika sudah mulai mengerti
konsep morfologi dan anatomi porifera.
c. Hidupnya bersifat polymorphisme atau metagenesis, terdiri atas bentuk polip dan medusa.
- Polip : berbentuk tabung,menetap pada suatu objek dan umumnya tidak berpindah tempat
dan berkembang biak secara vegetatif.
- Medusa : berbentuk payung, hidup bebas, umumnya berkembang biak secara generatif.
d. Memiliki rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna makanan.
e. Tidak mempunyai kepala, anus, alat peredaran darah,alat ekskresi, dan alat respirasi. Tetapi
tubuhnya hanya memiliki satu lubang yang berfungsi sebagai mulut sekaligus anus.
f. Mempunyai mulut yang dikelilingi tentakel.
g. Belum mempunyai pusat susunan saraf sehingga sistem pernapasan dengan cara difusi
(seluruh permukaan tubuh), kecuali Anthozoa dan Sifonoglia.
h. Sistem pencernaan makanan dilakukan secara intrasel dan ekstrasel.
i. Jenis kelamin: monoecious atau dioecious, larvanya disebut planula.
j. Tubuhnya simetri radial. Jika dipotong tubuhnya melalui sumbu tubuh maka akan
mendapatkan beberapa bagian yang sama.
k. Merupakan hewan diploblastik : ektodermis (epidermis) dan endodermis
(gastrodermis),berfunfsi sebagai alat sekresi dan pencernaan makanan. Dianatara kedua
lapisan tersebut terdapat mesoglea. Lapisan mesoglea bersifat non seluler seperti agar-agar
dan berfungsi sebaga tempat lalu lintasnya serabut saraf. Lapisan epidermis terdiri atas: sel
epitel otot, sel interstisial, sel cnidocyte, sel kelenjar lendir, sel saraf indera.
l. Coelenterata bersifat karnivora, makanan utamanya adalah crustacean,zooplankton dan ikan
kecil ataupun larva Insekta.
m. Sistem gerak dilakukan oleh sel-sel epitelomuskuler yeng terdapat pada lapisan ekstoderm
dan pada bagian dasar gastrodermis .
n. Gerakan pada polip biasanya terbatas, merayap atau meliuk-liuk, sedang pada medusa dapat
berenang bebas.
o. Rangka tubuh Coelenterata mengandung zat kapur atau zat kitin.
Sistem Metabolisme
Hydra bersifat holozoik, makanannya berupa Cyclops, Daphnia, larva
insekta,Annelida atau zooplankton lain. Zooplankton ditangkap tentakel dan dilumpuhkan
oleh nematikist, kemudian ditelan masuk kedalam ronggan gastrovaskuler. Di dalam rongga
gastrovaskuler makanan tadi akan dicerna dengan bantuan enzym tripsin yang dikeluarkan
oleh sel kelenjar (pencernaan ekstrasel). Sel-sel nutrisi membentuk pseudopodia dan
menangkap zat-zat makanan yang telah diolah secara ekstrsel. Makanan tadi dicerna lagi di
dalam vakuola makanan (pencernaan intrasel), kemudian zat-zat makanan diedarkan ke
seluruh tubuh secara difusi. Sisa-sisa zat metabolisme dan makanan yang tidak dapat dicerna
dikeluarkan kembali melalui mulut.
Sistem Reproduksi
Reproduksi dilakukan secara seksual dan aseksual.
1) Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan membentuk testes dibagian atas dan
ovarium di bagian bawah. Dalam reproduksi secara seksual beberapa spesies ada yang
bersifat dioecius dan ada juga yang bersifat monoecius (hermaprodit)
kebanyakan Hydra bersifat dioecious.
2) Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas pada dinding
tubuhnya yang kemudian melepaskan diri menjadi Hydra baru.
Contoh 1.2: Obelia
Obelia merupakan coelenterata laut yang berkoloni. Bentuk kehidupannya dapat
berupa polip dan medusa. Obelia memiliki dua jenis polip, yaitu:
1) Hydranth (merupakan polip yang berfungsi untuk mengambil za-zat makanan. Hydranth
terdiri atas bagian-bagian: (1)tentakel, (2)mulut, (3)hipostom, dan (4) hidroteka.
2) Gonangium (merupakan polip yang berfungsi untuk melakukan reproduksi, dimana
dihasilkan medusa. Gonangium terdiri atas: (1) gonopor, (2) gonotheka, (3) blastostil.
Rangka jernih di bagian luar disebut perisark, menutupi jaringan lunak di bagian
dalam disebut koenosark. Medusa dilepaskan ke dalam air dan menjadi bentuk ubur-ubur
yang dapat berenang. Kemudian akan berkembang biak secara seksual. Persatuan antara sel
telur dengan sperma menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi individu baru.
Sistematika
Hydrozoa tidak memiliki stomodeum, enteron tidak bersepta dan tidak bernematokist,
mesoglea non seluler, medusa biasanya kecil dengan velum, habitatnya air laut atau air tawar,
hidup soliter atau berkoloni, terdiri atas 3700 spesies.
b. Kelas Scyphozoa
Scyphozoa (dalam bahasa yunani, scypho = mangkuk, zoa = hewan) memiliki bentuk
dominan berupa medusa dalam siklus hidupnya. Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-
ubur. Semuanya hidup di laut, terdapat 200 spesies.
Pada kelas ini, medusa dapat bertahan lebih lama. Medusanya hidup di antara
plankton sebagai ubur-ubur. Sebagian besar hewan dari kelas ini hidup di pantai dalam
bentuk polip selama hidupnya. Contohnya Aurelia aurita.
Karakteristik Scyphozoa
Bersifat soliter, bermetagenesis (mengalami pergiliran keturunan antara fase polip
dengan fase medusa (fase medusa lebih menonjol, fase polip mengalami reduksi atau jarang
sekali ditemukan). Bentuknya seperti payung yang tidak begitu cembung, transparan,
berdiameter berkisar 7,5-30 cm. Dari tengah-tengah permukaan tubuh sebelah bawah
(permukaan oral atau permukaan sub umbrella) terdapat kerongkongan yang menggantung ke
bawah yang disebut manubrium. Di ujung distal manubrium terdapat lubang mulut. Setiap
sisi atau sudut mulut dilengkapi tangan mulut (4 buah). Rongga mulut bersambungan dengan
manubrium dan bermuara ke dalam rongga perut, yang terdiri atas sebuah rongga sentral dan
4 buah kantung gastrik. Masing-masing kantung gastrik dilengkapi tentakel internal
endodermal lengkap dengan nematokistnya yang dapat digunakan untuk melumpuhkan
mangasa. Dari kantung gastrik dapat menjulur saluran mesoglea untuk berhubungan dengan
saluran cincin yang ada di tepian ubur-ubur.
Sistem Pencernaan Makanan
Sistem pencernaan makanan aurelia aurita terdiri atas pencernaan ekstrasel dan
intrasel. Pada pencernaan ekstrasel, zooplankton yang telah melekat atau terkumpul di bawah
tubuh akan di sapu oleh flagel yang selanjutnya akan ditangkap oleh tangan mulut untuk
dimasukkan ke dalam mulut. Bulu-bulu getar yang menghiasi tangan mulut cukup selektif
dalam hal memilih makanan. Bahan makanan kemudian masuk ke dalam rongga
gastrovaskuler melalui manubrium. Di dalam rongga gastrovaskuler makanan yang belum
mati akan dilumpuhkan oleh nematokist, selanjutnya makanan dicerna dengan bantuan
enzym yang dihasilkan oleh sel-sel kelenjar.pada pencernaan intrasel, zat-zat makanan yang
belum berubah bentuk menjadi molekul-molekul sederhana akan dicerna lebih lanjut di
dalam vakuola makanan.
Sistem Syaraf
Susunan syaraf terdiri atas: (1) jaringan syaraf utama, (2) jaringan syaraf difus, dan
(30 delapan buah ganglia rhopalia.
Alat Indera
Alat indera terdiri atas: (1) tentakulokist/rhopalia, berfungsi untuk indera
keseimbangan, dan mengontrol ritme gerak mengembang-kempisnya badan payung pada
waktu berenang (2) oselli, berfungsi untuk membedakan gelap dan terang (3) celah
olfaktorius, berfungsi sebagai alat pembau untuk menyeleksi bahan-bahan makanan.
Sistem Reproduksi
Organ kelamin terpisah. Proses fertilisasi terjadi di dalam rongga enteron betina.
Zigot yang merupakan hasil peleburan antara ovum dengan spermatozoid selanjutnya akan
dikeluarkan dari dalam tubuh betina melaui mulutnya dan berkembang menjadi larva
berambut getar (planula). Dengan rambut getarnya, planula ini akan mengembara kemudian
mengikatkan diri pada suatu substrat di dasar laut, pada saat itu rambut-rambut getarya lepas
dan tumbuh menjadi polip baru yang disebut skipistoma. Bila telah mencaopai ukuran
maksimal (kl 12 mm) skipistoma mengalami strobilasi (membelah secara transversal
sehingga terbentuk setumpukan ruas-ruas yang masing-masing berbentuk cakram).
Selanjutnya ruas-ruas strobila (ephyra) yang telah tua, yaitu terletak di bagian ujung strobila
melepaskan diri dan berenang-renang bebas untuk hidup secara mandiri menjadi ubur-ubur/
medusa muda dan selanjutnya menjadi dewasa.
Daur hidup Aurelia aurita
c. Kelas Anthozoa
Anthozoa berasal dari bahasa yunani, anthos = bunga, zoon = hewan merupakan
hewan laut yang memiliki bentuk mirip bunga. Anthozoa hidup sebagai polip soliter atau
berkoloni dan tidak memiliki bentuk medusa. Ada Anthozoa yang membentuk rangka dalam
atau rangka luar dari zat kapur, namun ada pula yang tidak membentuk rangka. Rongga
gastrovaskuler pada Anthozoa bersekat-sekat dan mengandung nematosista.
Sel epitelial cnidaria pembangun koral mengeluarkan dinding kalsium karbonat
(CaCO3)dimana polip menyembunyikan dirinya. Senyawa yang dikeluarkan polip inilah yang
menjadi terumbu karang. Kelas anthozoa terdiri atas 6.100 spesies. Anthozoa meliputi
anemon laut, koral batu, koral tanduk, bulu laut atau pena laut.
Karakteristik Anthozoa
Anthozoa merupakan Coelenterata yang memiliki bentuk tubuh menyerupai
bunga.Dalam hidupnya tidak memiliki medusa hanya berbentuk polip saja. Memiliki alat
pernafasan yang disebut sifonoglifa. Hidup dilaut dangkal secara soliter atau
berkoloni. Reproduksi secara seksual dan aseksual. Kelas ini merupakan pembentuk anemon
laut atau terumbu karang yang dapat menambah keindahan pemandangan di laut.
Contoh: Metridium marginatum
1) Karakteristik
Metridium marginatum hidup di pantai hingga kedalaman 99 m, airnya hangat dan
jernih, melekatkan pada objrk tertentu (batu karang, tumbuhan laut, bekas cangkok
gastropoda, menguburkan diri setengah tubuhnya pada pasir atau lumpur).
Tubuhnya silindris, panjang 5 atau 7 cm, ada juga yang berukuran raksasa (1 m), radial
simetri. Tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu: (1) cakram pedal (kaki), (2)
kolumna/skapus/batang tubuh, dan (3) cakram oral (kapitulim). Antara cakaram pedal dengan
bagian skpaus dihubungkan olehbagianyang disebut limbus, sedangkan antara bagian skapus
dengan bagian cakram oral dihubungkan oleh bagian yang disebut kollar.
5) Sistem syaraf
Susunan syaraf disebut syaraf difus karena belum nampak danya susunan syaraf
pusat. Sistem syaraf terdiri atas pleksus epidermaldan pleksus gastrodermal, yang masing-
masing tersusun atas serabut syaraf dan sel ganglion yang besar. Pleksus tersebut makin
intensif terutama di bagian tentakel, diskus oral maupun stomodeum.