Anda di halaman 1dari 6

Tugas Biologi Tentang Coelenterata

Kelompok 2 ( Ceolenterata )

X –IPA-2

Anggota Kelompok :

1. Fajar Maghriza R. ( 14 )
2. Faradhilah Qori ‘ ( 15 )
3. Fauzi Maulana A. ( 16 )
4. Ravena Aisyah A. ( 27 )

Guru Pembimbing : Bu Ety Kumala Dewi S.Pd.


#Definisi Coelenterata
Coelenterata adalah filum dari kingdom hewan invertebrata (tanpa tulang belakang)
yang sering disebut dengan hewan berongga. Kata Coelenterata berasal dari dua kata
bahasa yunani, yaitu “Coelom” yang artinya rongga tubuh, dan “enteron” yang berarti usus,
oleh karena itu hewan ini juga sering disebut usus berongga.

#Ciri-ciri Coelenterata
Berikut ini ciri-ciri hewan coelenterata dan penjelasannya:

1. Diplobastik
Berdasarkan lapisan jaringan embrionya coelenterata tergolong diplobastik. Sebab
coelenterata terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan ektoderm dan lapisan endoderm. Pada
lapisan ektoderm atau lapisan luar tubuhnya tersusun oleh sel-sel epidermis. Sedangkan
pada lapisan endoderm atau lapisan dalam tubuhnya berupa gastrodermis. Lapisan tubuh
bagian dalam melapisi rongga gastrovaskuler.

2. Bentuk Tubuh Simetri Radial


Coelenterata memiliki bentuk tubuh simetri radial. Bentuk tubuh simetri
radial adalah bentuk tubuh apabila dibagi secara simetri melalui pusat memiliki
bagian atas dan bawah tetapi tidak bagian sisi.

3. Mengalami Dua Kehidupan Berbeda Fase Polip dan Medusa


Coelenterata mengalami metagenesis (pergiliran keturunan) yang memiliki
dua kehidupan yang berbeda antara fase polip dan fase medusa. Polip berbentuk
silindris dan pada bagian proksimal melekat di suatu tempat atau substrat, bagian
distal terdapat mulut yang dikelilingi tentakel. Medusa umumnya berbentuk seperti
payung, sisi bawah bagian tengah terdapat mulut. Ruang digesti berupa saluran
radial dengan empat cabang utama yang bermuara pada saluran sirkuler.

4. Reproduksi Metagenesis Atau Pergiliran Keturunan


Sistem reproduksi pada coelenterata adalah secara metagenesis, yaitu pergiliran
keturunan antara aseksual dengan seksual. Reproduksi secara seksual dilakukan dengan
membentuk tunas, yang kemudian lepas dari induknya dan berkembang menjadi individu
baru. Reproduksi secara seksual dilakukan dengan membentuk sperma dan ovum yang
melebur menjadi zigot, lalu tumbuh menjadi individu baru.

5. Sistem Respirasi Secara Difusi


Hewan coelenterata bernapas secara difusi melalui seluruh bagian tubuhnya.

6. Sistem Gerak Menggunakan Tentakel


Hewan yang tergolong coelenterata juga sistem gerak pada manusia namun alat
geraknya yang berbeda. Hewan tergolong ke dalam filum coelenterata bergerak
menggunakan tentatakel yang terdapat di sekitar mulut. Tentakel ini juga berfungsi untuk
menangkap serta memasukkan makanan. Pada ujung tentakel terdapat sel knidoblast yang
terdapat alat penyengat yang disebut nematokist. Alat ini berfungsi sebagai alat
mempertahankan diri dan melumpuhkan mangsa kedalam tubuhnya.

7. Sistem Pencernaan Coelenterata


Hewan yang termasuk kedalam filum coelenterata proses pencernaan
makanan berlangsung secara intraseluler di sel gastrodermis dan secara ekstraseluler di
rongga gastrovaskuler.
8. Klasifikasi Coelenterata
Hewan yang termasuk ke dalam filum coelenterata digolongkan lagi menjadi tiga
kelas, yaitu kelas hydrozoa, scypozoa, dan anthozoa.

9. Tidak Memiliki Organ atau Sistem Organ


Hewan yang termasuk ke dalam filum coelenterata memiliki ciri-ciri tidak memiliki
organ atau pun sistem organ. Pengelompokkan organ hanya berdasarkan pada fungsi yang
sama.

10. Tidak Memiliki Otak


Salah satu ciri hewan yang tergolong filum coelenterata adalah tidak memiliki otak.
Hewan coelenterata mengandalkan impuls saraf yang berjalan di sekujur tubuhnya untuk
mendeteksi keadaan lingkungan di sekitar mereka.

11. Termasuk Hewan Karnivora


Hewan yang termasuk ke dalam filum coelenterata tergolong hewan karnivora. Sebab
hewan coelenterata biasanya memangsa plankton dan hewan-hewan invertebrata kecil
lainnya.

12. Memiliki Rongga


Sesuai namanya hewan yang termasuj coelenterata memiliki rongga yang disebut
gastrovaskuler. Di rongga inilah proses pencernaan makanan dilakukan, peredaran makanan
dan air.

13. Hewan coelenterata tidak memiliki anus dan tidak memiliki sistem eksresi.
14. Coelenterata termasuk hewan yang tergolong bersel banyak
15. Habitat hewan coelenterata di air tawar maupun air laut
16. Jaringan saraf tersebar di seluruh tubuh dengan membentuk jala, yaitu
berupa ganglion saraf

#Daur Hidup Coelenterata


Daur hidup Coelenterata mengalami fase polip dan fase medusa. Pada fase polip hidupnya
menempel di batuan perairan. Sedangkan pada fase medusa, Coelenterata hidup melayang-
layang di perairan.
1. Pada fase polip ini umumnya hidup secara soliter atau menyendiri, tetapi ada pula
yang membentuk koloni, karena dia melekat jadi tidak dapat bergerak bebas. Polip yang
membentuk koloni mempunyai beberapa macam bentuk menurut fungsinya, yaitu polip
untuk makan yang disebut gastozoid. Polip yang digunakan untuk pembiakan dengan
menghasilkan medusa disebut gonozoid dan polip untuk pertahanan. Koloni dari beberapa
bentuk polip disebut polimorfisme.
2. Pada fase Medusa bentuk tubuhnya tampak seperti payung/lonceng dengan tantakel
pada bagian tepi yang melingkar, tampak transparan, dan berenang bebas. Di bagian
tengah permukaan bawahnya terdapat mulut. Bentuk tubuh lainnya seperti bunga mawar
dan mendapat julukan “mawar laut”. Fungsi dari medusa adalah untuk berkembang biak
secara seksual, jadi pada fase medusa ini akan menghasilkan sperma dan ovum. Tidak
semua Coelenterata mempunyai bentuk polip dan medusa, ada yang hanya mempunyai
bentuk polip saja.

#Struktur Tubuh Coelenterata dan Fungsinya


Seperti halnya pada Porifera, tubuh Coelenterata juga terdiri atas lapisan ektoderm
atau lapisan luar dan endoderm atau lapisan dalam. Antara kedua lapisan tersebut terdapat
rongga yang disebut sebagai mesoglea. Untuk mempertahankan diri terhadap musuhnya,
pada lengan atau tentakel memiliki kemampuan untuk menghasilkan racun. Selain itu,
tentakel juga berfungsi untuk menangkap makanan.

#Klasifikasi Coelenterata
Para ahli taksonomi membagi Coelenterata menjadi tiga kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa,
dan Anthozoa.
a. Hydrozoa
Hydra dilengkapi dengan tentakel atau lengan yang berguna untuk bergerak dan juga
sekaligus untuk menangkap mangsa. Pada tentakel tersebut dilengkapi dengan nematosit,
yaitu sel-sel yang dapat menghasilkan racun untuk melumpuhkan mangsanya. Hydra
berkembang biak secara vegetatif dengan tunas dan generatif dengan peleburan sperma dan
ovum. Meskipun termasuk hewan monoesius (hermafrodit), hewan ini tidak bisa melakukan
pembuahan sendiri karena dewasanya sel telur dan sperma yang dihasilkan tidak
bersamaan, sehingga dalam fertilisasi tetap memerlukan individu yang lain. Contohnya
adalah Hydra.

b. Scyphozoa
Bentuk tubuh Scyphozoa menyerupai mangkuk atau cawan, sehingga sering disebut
ubur-ubur mangkuk. Contoh hewan kelas ini adalah Aurellia aurita, berupa medusa
berukuran garis tengah 7 – 10 mm, dengan pinggiran berlekuk-lekuk 8 buah. Hewan ini
banyak terdapat di sepanjang pantai. Ubur-ubur mempunyai ukuran yang besar dan
berbentuk medusa, hewan ini sering terdampar di pantai.

c. Anthozoa
Anthozoa merupakan Coelenterata yang memiliki bentuk tubuh menyerupai bunga.
Berdasarkan asal katanya, Anthozoa memiliki arti bunga, sering disebut sebagai mawar laut
Kelas ini merupakan pembentuk anemon laut atau terumbu karang yang dapat menambah
keindahan pemandangan di laut.
Kebanyakan hidup secara berkoloni yang membentuk rumah dari kapur yang sering
dinamakan “karang”.
Kita seharusnya bersyukur sebab di negara kita Indonesia, banyak sekali keindahan
alam yang dapat dijadikan objek wisata sehingga dapat meningkatkan taraf perekonomian
penduduk di sekitar tempat wisata itu. Selain itu, bangsa kita menjadi lebih terkenal,
misalnya dengan adanya Taman Laut Bunaken di Menado, Pasir Putih di Jawa Timur, dan
Taman Laut di Bali.
#Peranan Coelenterata
Banyak sekali manfaat coelenterata ini dalam kehidupan. Ubur-ubur sering
dimanfaatkan oleh orang Jepang untuk bahan makanan dan sebagai bahan kosmetik.
Beberapa jenis hewan Anthozoa dapat membentuk karang yang bentuknya bervariasi dan
sangat indah sehingga dapat dimanfaatkan sebagai objek yang berkaitan dengan pariwisata.
Ada juga jenis Anthozoa yang membentuk rangka dari zat tanduk yang sering dikenal
sebagai akar bahar (Euplexaura antipathes) yang kerangkanya dapat digunakan sebagai
gelang.

Sebagian besar Coelenterata lainnya pada ekosistem laut memiliki peran ekologis


yang penting, seperti membentuk batu karang penahan gelombang. Terumbu karang yang
terdiri dari spesies-spesies dari filum Porifera dan Coelenterata membentuk pemandangan
yang indah di dasar laut.
Peranyaan-pertanyaan dari kelompok 1 :
1. Apa fungsi knidoblas atau nematokis ? ( Pertanyaan dari Fida Nabilah )
2. Jelaskan metagenesis pada aurelia ? ( Pertanyaan dari Dhevano Eka )
3. Mengapa Coelenterata lebih maju dari Porifera ? ( Pertanyaan dari Yenni )
4. Jelaskan cara Coelenterata memperoleh makanan ? ( Pertanyaan dari Alivia )
5. Dalam Filum Coelenterata, Hydra merupakan contoh yang tidak dapat
Hidup dilaut ,Kenapa ?Jelaskan !

Jawaban
1. Fungsi knidoblast pada Coelenterata yaitu sebagai sel yang berisi alat penyengat
yang menyusun tentakel.

Fungsi nematokis pada Coelenterata yaitu sebagai alat penyengat yang terdapat di
tentakel. ( Ravena Aisyah A. )
2. a. Sel telur dan sperma yang dihasilkan Aurelia aurita berfetilisa menjadi zigot.
b. Zigot berkembang menjadi blastula kemudian berubah menjadi larva planula.
c. Larva Planula tumbuh menjadi tunas atau skifistoma.
d. Skifistoma akan mengadakan stribilasi membentuk skifistoma yang akan lepas
dalam jangka waktu tertentu, kemudian berenang bebas dinamakan efira dan akan
menjadi Aurelia aurita. ( Ravena Aisyah A. )
3. Karena jika dibandingkan dengan Filum Porifera, Filum Coelenterata lebih maju
tingkat filogennya. Kalau Porifera disebut sebagai parazoa maka Coelenterata
sudah disebut metazoa, walaupun masih primitive. Hal ini didasarkan atas
kekompleksan stuktur tubuhnya. ( Fajar Maghriza R. )
4. Coelenterata hidup di perairan dengan banyak hewan2 kecil seperti plankton.
Hewan kecil tersebut akan menempel pada Coelenterata dan sel knidoblast akan
mengeluarkan racun, sehingga hewan kecil tersebut akan lemas, lalu tentakelnya
membawa ke mulut. ( Fauzi Maulana A. )
5. Karena memang habitatnya ada di air tawar, dan fungsi tubuh (fisiologi) tubuhnya
memungkinkan mereka hidup di air tawar.

Anda mungkin juga menyukai