Anda di halaman 1dari 9

Nama :

Nim :
Jurusan :
Tugas :

FILIUM COELENTRATA

Coelenterata adalah berasal dari kata coelon yang artinya yakni berongga
dan enteron yang artinya yakni perut. Jadi Coelenterata diartikan sebagai hewan
perut berongga. Makanan masuk melalui mulut lalu masuk ke perut, pada bagian
rongga tubuh digunakan sebagai tempat pencernaan makanan dan sebagai alat
pengedar sari makanan dan sisa makanan dikeluarkan.

Foto filum coelentrata

Struktur Tubuh Coelenterata


 Radial simetris (silindris, globular, atau spherikal)
 Dipoblastik terdiri endoderm dan ektoderm.
 Terdapat rongga mesoglea (lapisan non selular) antara epidermis dan
endodermis/ gastrodermis yang meruakan masa pasta/ gudir yang disekresikan oleh
sel-sel epidermis dan gastrodermis. Kadang-kadang didalam lapisan mesoglea ini
terdapat sel-sel amoboid.
 Mempunyai rongga gastrovaskular yang dilapisi jaringan gastrodermis
untuk pencernaan dan sirkulasi makanan
 Tentakel yang terdapat pada sekitar mulut berfungsi sebagai sistem gerak
dan juga untuk menangkap serta memasukkan makanan. Pada ujung tentakel
terdapat sel knidoblast, setiap knidoblast mengandung alat penyengat yang
dinamakan nematokist, yang berfungsi untuk mempertahankan diri dan
melumpuhkan mangsa kedalam tubuhnya.
 Tidak mempunyai kepala, anus, alat peredaran darah, alat ekskresi, dan alat
respirasi. Tetapi tubuhnya hanya memiliki satu lubang yang berfungsi sebagai
mulut sekaligus anus.

Pada bentuk polip (seperti tabung), coelenterata memiliki mulut di bagian


dorsal yang dikelilingi oleh tentakel. Sedangkan pada bentuk medusa yang
berbentuk seperti cakram, mulut coelenterata terletak di bagian bawah (oral) dan
tubuhnya dikelilingi oleh tentakel. Coelenterata ini mempunyai dua lapisan sel
tunas yakni lapisan bagian luar sebagai epidermis dan pada lapisan dalam sebagai
gastrodermis, yang memiliki satu lubang yang berfungsi sebagai mulut dan juga
sebagai anus serta sel penyengat pada epidermisnya. Antara epidermis dan
gastrodermis terdapat suatu ruang yang berisi massa seperti jeli yangdisebut
mesogloea. Memiliki dua bentuk tubuh, yakni bentuk polip dan medusa yang
terjadi dalam siklus hidupnya seperti yang terjadi pada jenis hewan ubur-ubur,
anemon dan karang laut

.
Bagian struktur filum coelentrata
Polip ini berbentuk silindris, pada bagian proksimal melekat bagian distal
mempunyai mulut yang dilingkup tentakel, berkoloni serta gonad dapat eksternal
dan dapat pula internal. Medusa berbentuk menyerupai payung atau lonceng
dengan tentakel yang menggantung di permukaannya. Ruang digesti berupa
saluran radial, bercabang empat dan bermuara disaluran sirkular. Gonad
menggantung di saluran radial dan bermuara di saluran radia. Hewan ini telah
memiliki jaringan yang sederhana.

Klasifikasi Colenterata
Klasifikasi Colenterata digolongkan menjadi empat kelas yakni kelas
Hydrozoa, kelas Scyphozoa, kelas Anthozoa dan Kelas Ctenophora. Berikut inilah
penjelasan tentang dari masing-masing kelas Coelenterata tersebut.

 Kelas Hydroza
Jenis hewan ini membentuk koloni kecil yang berbentuk polip dominan, sebagian
membentuk medusa yang memiliki laci dan payung melalui pembentukan tunas,
misalnya seperti Hydra, Gonionemus dan Obelia. Hydra merupakan polip air
tawar, tidak melalui stadium medusa, yang berukuran 6-15 mm, memiliki 6-10
tentakel yang mengelilingi hipostoma. Didalam hipostoma terdapat mulut, didalam
hipostoma terdapat mulut, didalam mulut terdapat sel penyengat yang mengandung
nematokis, hewan ini dapat berkembang biak dengan secara seksual dan aseksual
( pertunasan ).

Gonionemus hidup di air pasang surut, memiliki medusa yang besar seperti pada
Obelia dan memiliki sedikit polip atau bahkan tidak ada sehingga sering kali
berkembang biak dengan cara seksua. Obelia merupakan koloni polip air laut,
ukurannya sangat kecil dan berasal dari zigot hasil reproduksi aseksual.
Pada bentuk koloni Obelia ada dua yakni polip vegetatif yang bertugas mencari
makan dan polip reproduksi yang bertugas untuk melipat ganda. Untuk tiap-tiap
polip dikelilingi oleh selimut yang tembus cahaya. Selimut yang mengelilingi polip
vegetatif disebut hidroteka dan yang mengelilingi polip reproduktif ialah gonoteka.
Obelia mengalami pergantian keturunan ( metagenesis ) yakni reproduksi aseksual
pada polip reproduktif dan reproduksi seksual pada medusa.

 Kelas Scyphozoa
Hewan yang termasuk kelas ini ialah ubur-ubur, pada dasarnya unur-ubur ialah
medusa yang pinggirnya berlekuk, tidak bercadar, saluran radialnya bercabang
majemuk, dan memiliki kantung ruang gastrikum yang berisi gonad misalnya
seperti Scyphozoa ialah Aurelia.
 Kelas Anthozoa
Hewan ini mempunyai tubuh yang berbentuk seperti polip, tidak membentuk
medus, tidak bertangkai, terbungkus skeleton eksternal ( karang ), serta memiliki
tentakel yang banyak dan tersusun disekitar mulut. Mulut bermuara ke
stomodaeum dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual. Misalnya seperti
anemon dan hewan karang laut.
 Kelas Ctenophora
Pada hewan ini berbentuk seperti sisir, buah kenari atau pipih, tembus cahaya,
memiliki delapan baris papan dayung bersili, memiliki dua buah tentakel, berenang
maju dengan menggunakan mulut, ruang gastrovaskular dilengkapi dengan
stomodaeum yang sebagian dilengkapi dengan lubang ekskresi, bersifat
hermafrodit dan reproduksi dilakukan dengan seksual.

Ciri-Ciri Coelenterata
Coelenterata sebelumnya dianggap sebagai suatu filum yang mencakup 3
kelasyaitu, Hydrozoa, Scyphozoa dan Anthozoa.Klasifikasiterakhirmenempatkanco
elenteratasebagaisuatuinfrakingdomyangmencakup2filum, Cnidaria dan Ctenopho
ra. Cnidaria terdiri,dari7kelasyaitu, Staurozoa,Polypodiozoa,Myxozoa,Hydrozoa,S
cyphozoa,AnthozoadanCubozoa. Sedangkan Ctenophora terdiridari2kelasyaitu Te
ntaculata dan Nuda(Atentaculata).

Istilah Coelenterata diambil dari bahasa Yunani (Greek); coilos =


rongga, enteron = usus. Gabungan istilah tersebut tidak diartikan sebagai hewan
yang ususnya berongga, tetapi cukup disebut hewan berongga. Istilah tersebut juga
mengindikasikan bahwa hewan Coelenterata tidak memiliki rongga tubuh
sebenarnya, melainkan hanya berupa rongga sentral yang disebut coelenteron.
Rongga tersebut berfungsi sebagai rongga pencernaan dan sekaligus berfungsi
sebagai pengedar sari makanan. Oleh karena itu rongga tersebut disebut sebagai
rongga gastrovaskular.

Coelenterata disebut sebagai hewan sederhana karena jaringan tubuhnya


hanya terdiri dari dua lapis sel, yaitu sel internal dan eksternal. Terdapat sekitar
9.500 spesies yang kebanyakan hidup di laut, dan hanya 14 spesies dari
kelas hydrozoa hidup dia air tawar. Biasanya terdapat di perairan dangkal, dan
melekat pada substrat dan terumbu karang. Coelenterata hidup sejak periode
Cambrian sampai sekarang.
Coelenterata adalah hewan invertebrata (tidak memiliki tulang punggung) yang
sebagian besar hidup di laut pada berbagai kedalaman dan suhu. Coelenterata pada
umumnya mempunyai ciri-ciri umum yaitu :
 Habitat di laut, kecuali sejenis hydra hidup di air tawar
 Hewan bersel banyak (multiseluler)
 Memiliki nematosis (sel penyengat)
 Memiliki bentuk tubuh simetri radial, yaitu bagian yang sama
didistribusikan secara merata dalam susunan melingkar dari poros tengah.
 Jenis kelamin: monoecious atau dioecious, larvanya disebut planula.
 Merupakan hewan karnivora (memakan invertebrata kecil), makanan
utamanya adalah crustacean, zooplankton dan ikan kecil ataupun larva Insekta.
 Tidak memiliki organ atau sistem organ (hanya jaringan yang mengandung
sel-sel khusus dikelompokkan bersama)
 Tidak memiliki otak tetapi impuls saraf berjalan melalui tubuh mereka dan
mampu mendeteksi sinyal dari lingkungan
 Mengalami siklus hidup (metagenesis).

 Rangka tubuh Coelenterata mengandung zat kapur atau zat kitin.


 Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian yang lain hidup
berkoloni.

Bentuk Tubuh Coelenterata


Dalam siklus hidupnya pada umumnya Coelentarata mempunyai dua bentuk
tubuh, yaitu Polip dan Medusa.
 Polip
Bentuk Coelentarata yang sesil atau menempel pada tempat hidupnya. Tubuh
berbentuk silindris, bagian proximal melekat dan bagian distal mempunyai mulut
yang dikelilingi tentakel. Anemon dan karang umumnya mereka sebagai polip
(organisme dengan mulut dan tentakel menghadap ke atas, sisi lainnya melekat
pada batu atau permukaan lainnya). Polip yang membentuk koloni memiliki
beberapa macam bentuk (polimorfisme). Misalnya: polip untuk pembiakan yang
menghasilkan medusa (gonozoid) dan polip untuk makan yakni gastrozoid.
Gerakan pada polip biasanya terbatas, merayap atau meliuk-liuk dan dapat
memanjang dan memendek, atau melengkung ke berbagai arah. Bila hydra dengan
ukuran sekitar 8 mm mengambil air dan mengisi rongga gastrovaskularnya,
tubuhnya dapat memanjang sampai 20 mm, namun pada saat air dikeluarkan, tubuh
dapat memendek hingga tinggal 1 mm. Pada umumnya berkembang biak secara
vegetatif yaitu dengan pembentukan tunas. Tunas tumbuh di dekat kaki polip dan
akan tetap melekat pada tubuh induknya, sehingga membentuk koloni.
 Medusa
Bentuk ubur-ubur seperti payung/parasut atau seperti lonceng yang dapat berenang
bebas. Medusa berenang dengan jalan berdenyut, yang dihasilkan oleh otot
melingkar pada tepi lonceng, dan menghasilkan gerakan vertikal. Sedangkan
gerakan horizontal tergantung pada arus laut, kecuali pada beberapa jenis Cubozoa.
Bagian tubuh yang cembung berada diatas dan yang cekung dibawah. Ada bagian
tengah pada cekungan itu terdapat mulut. Umumnya berkembang biak secara
generatif yaitu dengan pembentukan gamet (ovum dan sperma). Gamet dihasilkan
oleh seluruh Coelentrata bentuk polip. Contoh Coelentrata berbentuk polip yang
membentuk gamet adalah Hydra.

Cara Mendapatkan Makanan


Coelenterata hidup di perairan yang jernih yang mengandung partikel-
partikel organik, plankton atau hewan-hewan kecil. Jika terdapat hewan kecil,
misal jentik nyamuk menempel pada tentakel dan mengenai sel knidoblast, maka
sel tersebut mengeluarkan racun. Jentik akan lemas lalu tentakel membawanya ke
mulut. Di bawah mulut terdapat kerongkongan pendek lalu masuk ke rongga
gastrovaskuler untuk dicerna secara ekstraseluler (luar sel),

sel otot pencerna mempunyai pseudopodia untuk menangkap dan menelan


partikel makanan, dan pencernaan dilanjutkan secara intraselular, kemudian sel-sel
endodermis akan menyerap sari-sari makanan, lalu didistribusikan ke seluruh
tubuh dengan cara difusi (perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah), sedangkan sisa-sisa makanan akan dimuntahkan melalui mulut, karena
hewan ini tidak memiliki anus. Cadangan makanan terutama berupa lemak dan
glikogen.

Pada jenis anthozoa, benang ditembakkan keluar dan akan larut menjadi
lebih pekat dan lengket, yang berguna untuk menempel dan menangkap
mangsa. Nematocyst pada coelenterata air tawar ada empat macam, yaitu
penggulung (volvent), penusuk (penetrant), dan dua macam perekat. Tipe
penggulung berukuran kecil, berfungsi untuk menggulung mangsa. Tipe penusuk
berukuran besar, berfungsi untuk menyuntikan racun ke dalam tubuh mangsa.
Makanan spesies dari colenterata yang terdiri dari mollusca, crustacean, ikan dan
avertebrata lain, makanan atau mangsa ditangkap oleh tentakel dengan
bantuan nematokist yang dapat melumpuhkan mangsanya. Tetapi ada pula
beberapa obyek yang langsung terpegang oleh mulut.
 Reproduksi dan Daur Hidup Coelenterata
Pada coelenterata reproduksi vegetatif dan generatif berlangsung secara
metagenesis (bergiliran). Secara vegetatif yaitu dengan membentuk tunas yang
kemudian lepas dari induknya dan berkembang menjadi individu baru.

Skema pertumbuhan tunas pada hydra

Secara generatif yaitu dengan menghasilkan ovum (gamet betina) dan


spermatozoid (gamet jantan) yang melebur menjadi zigot,
sebagian hermaprodit (sperma dan ovum dihasilkan oleh individu yang sama), tapi
ada juga yang gonochoris (sperma dihasilkan oleh individu yang terpisah dari
individu penghasil ovum. Letak testis di dekat tentakel sedangkan ovarium dekat
kaki. Sperma masak dikeluarkan lalu berenang hingga menuju ovum. Ovum yang
dibuahi akan membentuk zigot. Mula-mula zigot tumbuh di ovarium hingga
menjadi larva. Larva bersilia (planula) berenang meninggalkan induk dan
membentuk polip di dasar perairan.

Reproduksi generatif dilakukan oleh seluruh Coelenterata dengan sifat


medusa dan beberapa coelenterata yang bersifat polip (tidak berpindah tempat).
Sedangkan reproduksi vegetatif hanya dilakukan oleh coelenterata yang bersifat
polip (tidak berpindah tempat). Beberapa jenis coelenterata juga mengalami
metagenesis (pergiliran keturunan), yaitu reproduksi vegetatif yang di ikuti oleh
reproduksi lainnya
Reproduksi dan daur hidup Coelenterata

 Sistem Respirasi
Pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi melalui proses difusi (perpindahan
zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah).
Proses ini dilakukan dengan memanfaatkan bagian kulit luar yang bersentuhan
langsung dengan air yang mengandung oksigen, pada lapisan gastroendermis juga
terdapat struktur yang berfungsi membantu terlaksananya proses respirasi
coelenterata, struktur ini disebut sifinoglia.

 Sistem Saraf
Susunan saraf berupa anyaman sel-sel saraf yang tersebar secara difusi. .Sistem
saraf sederhana ini berbentuk jala yang berfungsi untuk menanggapi rangsangan
dan mengatur gerakan. Sistem saraf coelenterata diatur pada
bagian mesoglea. Mesoglea adalah lapisan bukan sel yang terdapat diantara lapisan
epidermis dan gastrodermis. Gastrodermis tersusun dari bahan gelatin. Pertukaran
gas terjadi secara difusi melalui seluruh permukaan tubuh. Alat pernapasan dan alat
ekskresi pada filum coelenterata khususnya tidak ada.
Peran Coelenterata Bagi Ekosistem dan Manusia
Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang merupakan
komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang. Selain itu di dalam dunia
medis struktur jaringan dan kekerasan rangka koral sering di manfaatkan untuk
cangkok tulang di beberapa rumah s

Ekosistem terumbu karang merupakan tempat hidup beragam jenis hewan


dan ganggang. Terumbu karang berfungsi sebagai tempat perkembangbiakan ikan-
ikan laut dan tempat berlindung satwa laut lainnya. Dua puluh lima persen ikan
yang dikonsumsi manusia juga hidup pada ekosistem ini. Selain itu, terumbu
karang sangat indah sehingga dapat di jadikan objek wisata, dapat menarik
wisatawan dan pengunjung untuk menyelam. Karang di pantai sangat bermanfaat
sebagai penahan ombak untuk mencengah pengikisan pantai (abrasi). Batu karang
juga bahan pembuat kapur dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi, misalnya jenis
batu karang merah.

Coelenterata mempunyai banyak peranan dalam ekosistem laut yaitu


sebagai penghias dasar laut. Keberadaan Coelenterata seperti halnya ubur-ubur
dengan tubuhnya yang transparan dan dapat mengeluarkan cahaya sendiri sehingga
terlihat bersinar diperairan gelap, juga mampu menambah keunikan dan keindahan
ekosistem diperairan laut. Hewan ubur-ubur yang juga banyak di perairan
Indonesia dapat dimanfaatkan untuk dibuat tepung ubur-ubur, kemudian diolah
menjadi bahan kosmetik/kecantikan. Bahkan di jepang, ubur-ubur dijadikan
sebagai bahan makanan.

Anda mungkin juga menyukai