Anda di halaman 1dari 14

https://www.gurupendidikan.co.

id/penjelasan-klasifikasi-coelenterata-cnidaria-beserta-cirinya/
https://www.ilmudasar.com/2017/07/Pengertian-Ciri-Struktur-Tubuh-dan-Klasifikasi-Coelenterata-
adalah.html
http://belajarterusbiologi.blogspot.com/2011/03/filum-coelenterata.html

http://manabdurrahman.blogspot.com/2017/03/makalah-coelenterata.html

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah


Coelenterata atau yang juga biasa disebut dengan Cnidaria adalah filum hewan yang
memiliki tubuh sangat sederhana. Kata Coelenterata berasal dari kata coelos yang berarti rongga
dan enteron yang berarti usus. Jadi, Coelenterata adalah hewan yang memiliki rongga di dalam
tubuhnya yang sekaligus berfungsi sebagai organ pencernaan makanan. Coelenterata disebut
sebagai hewan sederhana karena jaringan tubuhnya hanya terdiri dari dua lapis sel, yaitu sel
internal dan eksternal. Terdapat sekitar 10.000 spesies  Coelenterata yang sebagian besar hidup
di laut.
Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian lain hidup berkoloni. Tubuhnya simetri
radial. Jika dipotong tubuhnya melalui sumbu tubuh maka akan mendapatkan beberapa bagian
yang sama. Memiliki rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna makanan. Tubuhnya
hanya memiliki satu lubang yang berfungsi sebagai mulut sekaligus anus. Merupakan hewan
diploblastik. : ektodermis (epidermis) dan endodermis (gastrodermis). Mempunyai tentakel yang
berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam mulut. Tentakel dilengkapi dengan sel
penyengat yang disebut dengan knidosit (cnidoblast). Memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan
medusa. Hidupnya  : kebanyakan di laut, beberapa di air tawar.
Coelenterata merupakan diploblastik, hewan ini mempunyai dua lapis sel yaitu ektoderm
yang merupakan lapisan sel luar dan endoderm yang merupakan lapisan dalam. Coelenterata
memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa. Pada bentuk polip (seperti tabung),
coelenterata memiliki mulut di bagian dorsal yang dikelilingi oleh tentakel. Sedangkan pada
bentuk medusa yang berbentuk seperti cakram, mulut coelenterata terletak di bagian bawah
(oral) dan tubuhnya dikelilingi oleh tentakel.
Coelenterata dapat bereproduksi baik dengan cara generatif (seksual) maupun vegetatif
(aseksual). Reproduksi secara generatif terjadi saat sel sperma jantan membuahi sel telur (ovum)
betina. Sedangkan perkembangbiakan secara aseksual berlangsung dengan cara pembentukan
tunas pada sisi tubuh coelenterata yang akan tumbuh menjadi individu baru setelah lepas dari
tubuh induknya.
Beberapa jenis coelenterata juga mengalami metagenesis (pergiliran keturunan), yaitu
perkembangbiakan seksual yang diikuti oleh perkembangbiakan aseksual pada satu generasi.
Pada coelenterata jenis ini, tubuh akan memiliki bentuk polip pada satu fase hidupnya, kemudian
berbentuk medusa pada tahap selanjutnya.
Beberapa jenis cerlenterata dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik bahkan bisa
diolah menjadi agar-agar. Sebagian lain membentuk terumbu karang yang bisa menahan
gelombang. Beberapa spesies coelenterata juga memberikan pemandangan indah di dasar lautan
dengan warna dan bentu mereka yang unik.

B.     Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dibuat beberapa rumusan masalah seperti:
1.      Bagaimana Ciri-ciri Coelenterata ?
2.      Bagaimana Struktur Tubuh Coelenterata ?
3.      Bagaimana Klasifikasi Coelenterata ?
4.      Bagaimana Reproduksi Coelenterata ?
5.      Apa saja Peranan Coelenterata ?

C.    Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah berdasarkan uraian rumusan masalah di atas,
yaitu:
1.      Untuk mengetahui Ciri-ciri Coelenterata
2.      Untuk mengetahui Struktur Tubuh Coelenterata
3.      Untuk mengetahui Klasifikasi Coelenterata
4.      Untuk mengetahui Reproduksi Coelenterata
5.      Untuk mengetahui Peranan Coelenterata
BAB II
PEMBAHASAN

Coelenterata berasal dari kata KOILOS = rongga tubuh atau selom


dan ENTERON = usus. Jadi COELENTERON artinya rongga yang
berfungsi sebagai usus. Coelenterata atau yang juga biasa disebut dengan Cnidaria adalah filum
hewan yang memiliki tubuh sangat sederhana. Kata Coelenterata berasal dari kata coelos yang
berarti rongga dan enteron yang berarti usus. Jadi, Coelenterata adalah hewan yang memiliki
rongga di dalam tubuhnya yang sekaligus berfungsi sebagai organ pencernaan makanan.
Coelenterata disebut sebagai hewan sederhana karena jaringan tubuhnya hanya terdiri dari dua
lapis sel, yaitu sel internal dan eksternal.
Colenterata merupakan hewan yang memiliki rongga. Termasuk hewan diploblastik,
tubuh simetri radial. Lapisan selnya terdiri dari ektoderm dan endoderm. Antara ekstoderm dan
endoderm terdapat mesoglea. Pada tubuh bagian atas terdapat mulut, yang dikelilingi tentakel.
Pada permukaan tentakel terdapat knidoblas (sel penyengat / nematosis). Hidup di air tawar
maupun air laut.Tubuhnya dapat melekat pada dasar perairan.

A.    Ciri-Ciri Coelenterata


  Habitat di laut, kecuali sejenis hydra hidup di air tawar.
  Hewan bersel banyak (multiseluler).
  Sruktur tubuh :
o   Radial simetris
o   Dipoblastik terdiri ektoderm dan endoderm
o   Terdapat rongga (mesoglea) antara lapisan ektoderm dan endoderm.
  Bentuk tubuh :
o   menyerupai tabung (polip)
o   menyerupai  mangkok (medusa)
o   Di atas tubuh terdapat mulut dan tentakel untuk menangkap mangsa dan bergerak. Pada lapisan
luar ektodermis tentakel terdapat sel racun (knidoblast) atau sel penyengat (nematosis)
o   Punya rongga gastrovaskuler untuk pencernaan
o   Sistem pernapasan dengan cara difusi (seluruh permukaan tubuh), kecuali Anthozoa dan
Sifonoglia
o   Sistem saraf difus (baur)
o   Mengalami siklus hidup (metagenesis).

B.     Struktur Tubuh Coelenterata

Coelenterata memiliki bentuk tubuh simetri radial, yaitu bagian yang sama
didistribusikan secara merata dalam susunan melinkar dari poros tengah. Hewan ini tidak
memiliki kepala dan segmen tubuh. Pada bagian atas tubuhnya terdapat tulang mulut (ostium)
yang dikelilingi oleh tentakel. Tentankel ini berbentuk seperti lengan dan jumlahnya tergantung
pada spesiesnya. Pada permukaan tentakel terdapat kapsul knidoblas yang beracun, di dalamnya
terdapat sel nematokis yang menyengat dan beracun. Tentakel memiliki fungsi untuk :

 Alat penangkap mangsa


 Pertahanan Tubuh
 Alat gerak

Tubuh Colenterata Polip (terikat pada tempat) memiliki bagian kaki untuk menempel
pada tempatnya, sedangkan yang bersifat medusa (tidak terikat) tidak memiliki kaki.
Pada Tubuh Coelenterata terdapat dua lapisan, yaitu lapisan luar (Ektoderm) dan
Lapisan Dalam (endoderm), lapisan luar disebut epidermis, dan lapisan dalam disebut
Gastrodermis, diantara kedua lapisan ini terdapat rongga yang disebut Mesoglea.
Lapisan luar (Ektoderm) atau epidermis berfungsi untuk melindungi tubuh dari bahaya
lingkungan, sedangkan lapisan dalam berperan dalam proses pencernaan. Sel-sel pada lapisan
dalam (endoderm) atau Gastroendermis berbatasan sistem pencernaan berbentuk seperti kantong
yang disebut Gastrosol. Makanan yang ditangkap oleh tentakel akan dibawa masuk ke gastrosol,
kemudian makanan tersebut akan dicerna dengan bantuan enzim yang dikeluarkan oleh sel-sel di
gastroendermis. Pencernaan yang berlangsung di Gastrosol disebut Pencernaan Ekstraseluler.
Hasil makanan yang telah dicerna oleh gastrosol kemudian akan diserap oleh sel-sel
gastroendermis untuk kemudian dicerna lebih lanjut. Setelah makanan selesai dicerna, sari dari
makanan tersebut akan dibawa ke seluruh tubuh melalui proses difusi (yaitu pertukaran zat dari
konsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah). Pertukaran oksigen dan karbon
dioksida juga terjadi melalui proses difusi.

C.    Klasifikasi Coelenterata


1.      Kelas Hydrozoa
Kelas Hydrozoa memiliki anggota yang kebanyakan hidup di laut dan berkoloni, kadang-
kadang ada yang soliter, dan ada juga yang hidup di air tawar. Ukuran tubuhnya sangat kecil dan
mirip tumbuhan. Bila hidup berkoloni mempunyai bentuk tubuh polip dan medusa,
sedangkan yang soliter hanya berbentuk polip. Hal tersebut menentukan tipe hidupnya, apakah
sessil atau planktonik. Contoh anggota kelas ini adalah Hydra sp., Obelia sp., dan Physalia sp.
Simaklah uraian berikut ini.
a.       Hydra sp.
Hydra sp. merupakan jenis anggota Cnidaria yang hidup di air tawar dan soliter (Gambar 2).
Tubuhnya berukuran antara 1-3 mm, berbentuk polip, tidak mempunyai bentuk medusa,
sehingga hidupnya sessil. Tubuh berbentuk silindris, pada ujung yang bebas terdapat mulut yang
dikelilingi hipostome yang berfungsi menangkap mangsa. Hewan ini bereproduksi secara
vegetatif dan secara generatif. Secara vegetatif Hydra sp. bereproduksi dengan membentuk
tunas.
b.      Obelia sp.
Obelia merupakan anggota Kelas Hydrozoa yang hidup di laut dan berkoloni (Gambar 3). Di
dalam siklus hidupnya dijumpai stadium polip dan medusa, tetapi bentuk polip lebih dominan.
Polip mampu membentuk tunas (reproduksi aseksual) dan tunas-tunas tersebut tetap melekat
pada induknya sehingga membentuk koloni.

Gambar 3. Obelia sp. (cascadia.edu)


Polip-polip yang membentuk koloni ini ada yang bertentakel dan ada yang tidak. Polip tidak
bertentakel berfungsi untuk makan, sedangkan yang bertentakel berfungsi untuk reproduksi.
Polip reproduksi mampu menghasilkan medusa secara pertunasan. Medusa tersebut kemudian
lepas dan hidup bebas secara planktonik. Pada perkembangannya, medusa tersebut
mampu menghasilkan gamet sehingga fase hidup medusa dikenal dengan fase seksual. Gamet-
gamet tersebut akhirnya melakukan fertilisasi dan membentuk zigot yang kemudian berkembang
menjadi larva bersilia (planula) dan planula tersebut menempel di dasar laut dan tumbuh menjadi
Obelia (polip). Perhatikan Gambar 4.
Gambar 4. Siklus hidup Obelia sp.
c.       Physalia sp.
Hewan ini hidup di laut. Tubuhnya unik, mempunyai bentuk yang panjang membentuk polip dan
terdapat bagian tudung yang digunakan untuk mengapung (seperti medusa). Polip
mempunyai tiga bagian yaitu gastrozoid (pencernaan), gonozoid (reproduksi), daktilozoid
(menangkap mangsa). Physalia sp. merupakan Coelenterata yang berbahaya bagi manusia.

Perhatikan Gambar 5.
Gambar 5. Physalia physalis (Wikimedia Commons)
2.      Kelas Scyphozoa
Kelas Scyphozoa dikenal sebagai the true medusae (medusa sejati) atau jelly fish (ubur-
ubur). Fase medusa sangat dominan dan fase polip tidak ada atau mereduksi. Bentuk tubuhnya
seperti parasut atau payung yang melayang-layang di laut. Perhatikan Gambar 6 dan 7. Hewan
ini memiliki lapisan mesoglea yang tebal dan dapat digunakan sebagai sumber nutrien. Contoh
kelas ini antara lain Aurelia sp., Pelagia sp., Stomolopus sp., dan Chrysauna quinquecirrha.

Gambar 6. Aurelia sp. (Wikimedia Commons)


Gambar 7. Siklus hidup Aurelia sp.
3.      Kelas Anthozoa
Kata anthozoa berarti hewan yang menyerupai bunga, berasal dari Bahasa Yunani antho
(bunga) dan zoon (hewan). Kelas ini merupakan kelas dalam filum Cnidaria dengan anggota
terbanyak, meliputi koral, bunga karang (mawar laut), dan anemon laut. Ukuran tubuhnya
bervariasi. Semua anggotanya hidup di laut, baik soliter atau berkoloni, dan hidupnya melekat
pada substrat. Mereka menghasilkan zat kapur atau kalsium karbonat (CaCO3) yang membentuk
terumbu karang.
Tubuh anthozoa berbentuk silinder pendek dan pada salah satu ujungnya terdapat mulut
yang dikelilingi tentakel. Hewan ini hanya memiliki bentuk polip, dengan mulut yang terbuka
secara tidak langsung, tetapi melalui faring yang menghubungkannya ke dalam
rongga gastrovaskuler. Rongga tersebut memiliki sekat-sekat yang disebut mesentris. Di
dalamnya juga terdapat nematosis yang berfungsi mengeluarkan racun untuk melumpuhkan
mangsa. Contoh anggota kelas ini adalah Tubifora musica, Acropora sp., Meandrina sp., dan
Anthipates sp. Perhatikan Gambar 8.
Gambar 8. Acropora sp. (Wikimedia Commons)

Terumbu karang merupakan suatu tempat di dasar laut dengan pemandangan yang sangat


indah. Tempat itu merupakan obyek wisata yang sangat menarik, misalnya Taman Laut Bunaken
di Sulawesi yang terkenal hingga ke mancanegara. Di sana hidup berbagai jenis organisme laut
yang berwarna-warni dan bermacam jenis dan bentuknya. Tahukah kalian bahwa Cnidaria
merupakan kelompok hewan yang berperan besar dalam pembentukan terumbu karang ini?
Anggota filum ini, terutama jenis-jenis dari Kelas Anthozoa memiliki rangka tubuh dari zat
kapur yang lama-kelamaan menumpuk dan bertambah besar koloninya membentuk
terumbu karang.
.

D.    Reproduksi Coelenterata


1.      Aseksual (Vegetatif)
Dilakukan dengan membentuk kuncup pada kaki pada fase polip. Makin lama makin
besar, lalu membentuk tentakel. Kuncup tumbuh disekitar kaki sampai besar hingga induknya
membuat kuncup baru. Semakin banyak lalu menjadi koloni.
2.      Reproduksi Sexual (Generatif)
Dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur) yang terjadi pada fase
medusa. Letak testis di dekat tentakel sedangkan ovarium dekat kaki. Sperma masak dikeluarkan
lalu berenang hingga menuju ovum. Ovum yang dibuahi akan membentuk zigot. Mula-mula
zigot tumbuh di ovarium hingga menjadi larva.
Larva bersilia (planula) berenang meninggalkan induk dan membentuk polip di dasar
perairan. Reproduksi vegetatif dan generatif pada coelonterata berlangsung secara bergantian,
sehingga coelenterata mengalami pergiliran keturunan/ siklus hidup/metagenesis.

E.     Peranan Coelenterata


1.      Hewan ubur-ubur yang banyak di perairan Indonesia dapat dimanfaatkan untuk dibuat tepung
ubur-ubur, kemudian diolah menjadi bahan kosmetik / kecantikan.
2.      Di Jepang selain sebagai bahan kosmetik, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
3.      Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi pantai dari aberasi air laut.
4.      Merupakan tempat persembunyian dan tempat perkembangbiakan ikan.
5.      Pantai dengan karang yang indah dapat dijadikan objek wisata.
6.      Dijadikan tempat untuk menyalurkan hobby para penggemar snorkling dan diving.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Colenterata merupakan hewan yang memiliki rongga. Termasuk hewan diploblastik,
tubuh simetri radial. Lapisan selnya terdiri dari ektoderm dan endoderm. Antara ekstoderm dan
endoderm terdapat mesoglea. Pada tubuh bagian atas terdapat mulut, yang dikelilingi tentakel.
Pada permukaan tentakel terdapat knidoblas (sel penyengat / nematosis). Hidup di air tawar
maupun air laut.Tubuhnya dapat melekat pada dasar perairan. Coelenterata memiliki dua bentuk,
yaitu :
1.      Polip, hidup soliter (menyendiri) tetapi ada yang berkoloni, tidak dapat bergerak bebas,melekat
pada dasar perairan.
2.      Medusa, dapat menghasilkan dua macam gamet yaitu gamet jantan dan betina. Medusa dapat
melepaskan diri dari induk dan berenang bebas didalam air. Bentuk seperti payung dengan
tentakel yang melambai lambai.
3.      Coelenterata dibedakan menjadi 3 Kelas, yaitu :
a.       Hydrozoa
b.      Scyphozoa
c.       Anthozoa

B.   Saran
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dengan membaca
dan mempelajari isi makalah ini, diharapkan pengetahuan pembaca tentang radang dapat
bertambah, serta mengerti tentang akibat dan pengaruh yang disebabkan oleh radang itu sendiri.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini belum sempurna dan masih banyak
terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan
demi perbaikan penulisan yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

http://dauzbiotekhno.blogspot.co.id/2013/06/makalah-coelenterata.html
http://itawidiati22.blogspot.co.id/2013/10/makalah-coelenterata.html
https://feradesliaahyar.wordpress.com/2012/09/27/makalah-coelenterata-dan-peranannya-dalam-
kehidupan-manusia/
http://kumpulantugaskita.blogspot.co.id/2012/07/makalah-biologi-coelenterata.html

Anda mungkin juga menyukai