Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dengan menggerakkan mata hati penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kuliah lapangan pada mata kuliah
Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi. Serta salawat dan salam kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang
berilmu pengetahuan seperti saat ini.
Dalam menyelesaikan laporan ini penulis tidak terlepas dari dukungan dan
bantuan dari temanteman dan pihak lainnya. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen pembiming Liza Meini Fitri, M.Si
2. Asisten mata kuliah Taksonomi Invertebrata
Penulis menyadari bahwa laporan ini banyak terdapat kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati penulis menerima
saran dan kritik yang bersifat membangun terhadap kekurangan dan kesalahan
yang terdapat dalam laporan ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan in
dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca.

Batusangkar, 4 Mei 2015


Penulis

EVA FAJRI
NIM. 13106020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Taksonomi hewan invertebrata adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkatan
taksa hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Hewan-hewan ini terdiri
dari Protozoayaitu hewan bersel satu dan Metazoa yaitu hewan bersel banyak.
Kedua jenis hewan ini sangat banyak berkembang di kehidupan manusia.
Coelenterata merupakan salah satu jenis hewan invertebrata. Istilah
Coelenterata diambil dari bahasa Yunani Coilos yang berarti rongga dan
Enteron yang berarti usus. Gabungan istilah tersebut tidak diartikan sebagai
hewan yang ususnya berongga, tetapi disebut hewan berongga.
Habitat Coelenterata seluruhnya hidup di air, baik di laut maupun di air
tawar. Sebagian besar hidup dilaut secara soliter atau berkoloni. Ada yang
melekat pada bebatuan atau benda lain di dasar perairan dan tidak dapat
berpindah. Organisme ini memiliki dua tipe yakni tipe Polip dan Medusa untuk
bentuk polipspesies ini tidak dpat berpindah dari suatu tempat ke tempat yang
lain, sedangkan bentuk medusa dapat bergerak bebas melayang di air.
Jumlah spesies yang banyak dari coelenterata memiliki bentuk yang
berbagai macam dan species yang beragam oleh karena itu adapun yang
melatarbelakangi diadakannya praktikum ini yaitu untuk mengamati struktur
morfologi dan anatomi organisme yang tergolong coelenterata dan
mengklasifikasikannya.

1.2 Tujuan Praktikum


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas. Adapun tujuan
dilaksanakannya praktikum ini adalah: mengenal objek coelenterata,
menempatkan objek coelenterata pada kedudukan taksonominya, dan mengenal
habitat coelenterata.

1.3 Manfaat praktikum


Berdasarkan tujuan praktikum diatas. Adapun manfaat dari pelaksaaan praktikum
ini adalah: Dapat mengetahui obyek-obyek coelenterata, dapat menempatkan
obyek coelenterata pada kedudukan taksonominya, dapat mengenal habitat
coelenterata.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karakteristik Coelenterata


Istilah Coelenterata diambil dari bahasa Yunani Coilos yang berarti rongga dan
Enteron yang berarti usus. Gabungan istilah tersebut tidak diartikan sebagai
hewan yang ususnya berongga, tetapi disebut hewan berongga. Istilah tersebut
juga mengindikasikan bahwa hewan coelenterate tidak memiliki rongga tubuh
sebenarnya, melainkan hanya berupa rongga sentral yang
disebut Coelenterons. Kelompok hewan berongga Coelenterata mempunyai
bentuk tubuh seperti tabung. Bentuk tubuhnya beragam , tetapi mempunyai
rongga dengan mulut yang dikelilingi oleh tentakel. Dalam keadaan berenang,
mulutnya menghadap ke dasar laut. (mukayat:1989).
Coelenterata adalah hewan yang tidak mempunyai rongga tubuh yang
sebenarnya dimiliki hanyalah sebuah rongga sentral yang ada di dalam tubuh yang
disebut coelenteron. Dalam kenyataan coelenteron merupakan alat yang berfungsi
ganda, yaitu sebagai alat pencerna makanan dan sebagai alat pengedar sari-sari
makanan ke seluruh sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh (Maskoeri : 1992).
Habitat Coelenterata seluruhnya hidup di air, baik di laut maupun di air
tawar. Sebagian besar hidup dilaut secara soliter atau berkoloni. Ada yang
melekat pada bebatuan atau benda lain di dasar perairan dan tidak dapat berpindah
untuk bentuk polip, sedangkan bentuk medusa dapat bergerak bebas melayang di
air. Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang merupakan
komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang.
Coelenterata termasuk hewan diploblastis, yaitu memiliki dua lapisan
lembaga berupa ectoderm dan endoderm. Dinding tubuh terdiri atas epidermis dan
gastrodermis, dan diantara kedua lapisan tersebut terdapat lapisan mesoglea. Baik
epidermis, maupun gestrodermis dilengkapi dengan sel-sel jelatang, deman
didalamnya terdapat kantung yang berisis racun dan dilengkapi dengan alat
penyengat dan disebut nematosit yang berfungsi sebagai alat pertahanan,
melumpuhkan mangsanya, dan terlibat dalam proses pencernaan. ( Sugiarto :
2005 )
Secara garis besar ciri-ciri coelenterata adalah memiliki tubuh simetri radial
atau biradial, longitudinal aksis dengan sisi oral dan aboral (tidak punya
kepala).Mempunyai dua tipe individu : polyp dan medusa. Bagian tubuh terdiri
atasEksoskeleton dan endoskeleton : kitin, kapur atau beberapa komponen
proteinTubuh terdiri dari sel-sel yang terorganisasi membentuk jaringan,
diploblastik (epidermis dan gastrodermis, mesoglea. Mempunyai sel jelatang
disebut dengan nematocyst. Tentakel disekitar mulut atau ujung oral. Rongga
gastrovascular atau enteron. Jaringan saraf dengan sinapsis simetris dan asimetris
dengan organ sensori . Sistim muskuler : epitheliomuscular. Sistim ekskretori dan
respirasi tidak ada. Reproduksi aseksual: tunas (polyp) dan seksual : gamet
(medusa), bentuk larva planula. Sebagian besar hidup di laut dan beberapa spesies
hidup di air tawar dengan jumlah species + 10.000 spesies.
Susunan tubuh dari coelenterata adalah yang pertama bagian Epidermis
dimana pada bagian ini terdiri atas Sel epitheliomuscular yang berfungsi untuk
melindungi tubuh dan kontaraksi otot. Sel intersisial yang berfungsi untuk
membentuk sel, cnidoblast, seksual, tunas saraf. Sel sensori yang berfungsi
untuk menerima rangsangan kimia dan tactile dan Sel jelatang yang berfungsi
untuk mengeluarkan racun dapat melumpuhkan mangsa. Yang kedua
adalah Gastrodermis yang terdiri atas Sel nutrisiyang berfungsi untuk mencerna
makanan (intraseluler) dan Sel glandular yang berungsi untuk mensekresikan
enzim pemcernaan. ( yusmnah : 2007)
Tubuh coelenterata bersifat radial simetris yang dapat berbentuk globular
dan spherikal. Bersifat diplobaltik. Pada kedua lapisan tubuhnya tersebut masing-
masing dilapisi oleh sel-sel jelatang. Tubuhnya hanya dilengkapi dengan mulut,
tetapi tanpa anus dan di sekitar mulut dikelilingi oleh tentakel yang berfungsi
sebagai alat penangkap mangsa, alat penggerak dan alat pertahanan. Saluran
pencernaan makanan tidak sempurna, merupakan sistem gastrovaskuler. Saluran
syarafnya masih primitif, terdiri dari anyaman-anyaman sel syaraf yang tersebar
secara difusi dan belum mempunyai pusat susunan syaraf. Sel-sel syarafnya
belum berkutub, dan neurit yang dimiliki hanyalah tonjolan-tonjolan badan sel
syaraf saja / prosesus. (Sugiarto : 2005).
Reproduksi Coelenterata ada 2 cara, yaitu secara aseksual dan seksual.
Reproduksi aseksual dilakukan dengan membentuk kuncup. Kuncup tumbuh di
dekat kaki, semakin lama semakin besar, membentuk tentakel untuk menangkap
mangsanya. Tubuh anak ini akan melekat pada induknya, hingga induk
membentuk kuncup yang lain. Demikianlah lama-kelamaan akan terbentuk
koloni.
Reproduksi seksual dilakukan dengan bertemunya sperma dan
ovum.Sperma dihasilkan oleh testis dan ovum oleh ovarium.Coelenterata meliputi
berbagai macam hewan air, misalnya hewan tumbuhan (hewan yang nampakanya
seperti tumbuhan),Aurelia aurita, binatang karang, anemone laut, polip dan lain-
lain. ( yusminah : 2007)
Adapun cara mendapatkan makanan hewan ini adalah Di bawah mulut
terdapat kerongkongan pendek lalu masuk ke rongga gastrovaskuler untuk dicerna
secara ekstraseluler (luar sel).Sel-sel endodermis menyerap sari-sari makanan.
Sisa-sisa makanan akan dimuntahkan melalui mulut Rongga gastrovaskuler
Coelentarata bercabang-cabang yang dipisahkan oleh septum/penyekat dan belum
mempunyai anus Dalam sel endodermis terjadi pencernaan intraseluler (di
vakuola makanan), zat makanan diedarkan ke seluruh tubuh secara difusi dan
untuk keberlangsung respirasi dan ekskresi berlangsung pada hewan ini dengan
ciri-ciri, belum memiliki organ khusus, Pada bagian basal (ujung aboral) terdapat,
banyak penumpukan sisa ekskresi,Respirasi dan ekskresi secara difusi
melalui seluruh permukaan tubuhnya. (Maskoeri : 1992).

2.2 Klasifikasi Coelenterata


Coelenterata dibedakan dalam tiga kelas berdasarkan bentuk yang dominan dalam
siklus hidupnya, yaitu Hydrozoa, Scypozoa, dan Anthozoa. Ketiga kelas
dari filum ini memiliki ciri-ciri masing-masing sesuai dengan namanya, dan
habitatnya ketiga kelas ini memiliki spesies yang banyak juga.
Kelas Hydrozoa, Hydrozoa berasal dari bahasa yunani Hydro yang berarti
air dan zoa yang berarti hewan sebagian besar memiliki pergiliran bentuk polip
dan medusa dalam siklus hidupnya. Adapun ciri-ciri hydrozoa secara umum
adalah: Hidup di air tawar atau air laut, cara hidup hydrozoa yaitu dengan
berkoloni, organisme ini mempunyai bentuk tubuh seperti silinder dan dapat
bergerak di bebatuan untuk menangkap makanan. Setelah berhasil menangkap
makanannya dimasukannya kedalam tubuh melalui Hipostom (Mulut),
perkembang biakannya dilakukan secara aseksual dan seksual.Contoh hydrozoa
yaitu : Hydra dan Obelia
Hydrozoa Terdiri atas beberapa ordo, perbedaan dari ordo-ordo ini
berdasarka kepada ciri-ciri polip nya. Pertama Ordo Hydrozoa secara umum
memiliki ciri-ciri Polip berkembang, sedangkan medusa tidak berkembang atau
tidak memiliki statocyst. Terdiri atas beberapa sub ordo yaitu: Sub ordo
Anthomedusae, Sub ordo Leptomedusae, Sub ordo Limnomedusae. Kedua Ordo
Hydrocorallina, secara umum memiliki ciri-ciri berupa polip kecil dengan rangka
dari zat kapur memiliki dua sub ordo yaitu: Sub ordo Milleporina, Sub ordo
Stylasterina. Ketiga Ordo Trachylina, secara umum dengan Polipyang hampir
punah, medusa besar, mempunyai statocyt, tentaculocyst, gonad pada radial canal.
Ordo ini memiliki tiga sub ordo yaitu: Sub ordo Trachymedusae, Sub ordo
Nacromedusae, Sub ordo Pteromedusae, Sub ordo Pteromedusa.
Keempat OrdoSiphonophora, secara umum memiliki ciri-ciri tubuh besar, tidak
ada tentakel, nematocyt banyak, hidup dilaut tropis. Contoh spesies: Physalia
pelagica, Velella, Porpita
Kelas Scyphozoa, Scyphozoa dalam bahasa yunani, scyph berarti
mangkuk, zoa berarti hewan, memiliki bentuk dominan berupa medusa dalam
siklus hidupnya. Medusa Scyphozoa dikenal dengan Aurelia aurita. Medusa
umumnya berukuran 240 cm. Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual.
Polip yang berukuran kecil menghasilkan medusa secara aseksual. Ciri-ciri
Scyphozoa secara umum adalah:Berukuran besar, banyak di pantai pantai sebagai
ubur ubur.dan hidup di laut, alat pencernaannya berupa saluran bercabang, bagian
tepinya di kelilingi tentakel, disekitar mulutnya terdapat empat lengan yang
dilengkapi dengan Nematokist yang berfungsi untuk melemahkan mangsa, sistem
saraf berbentuk anyaman.
Scyphozoa terdiri atas beberapa ordo. Pertama Ordo Straumedusae
(Lucernariida). Dengan ciri-ciri berbentuk seperti gelas terbalik , Menempel pada
ganggang Contohspesies: Lucernaria, Halyclistus. Kedua Ordo Cubomedusae
(Carydeida). Dengan ciri-ciri berbentuk seperti kubus, Tentakel 4 atau 4
kelompok, Hidup dipantai tropis dan subtropis Contoh spesies: Charybdaea,
Tamoya. Ketiga Ordo Coronatae (Peromedusae). Dengan ciri-ciri berbentuk
seperti payung atau pensi Hidup di laut dalam Contohspesies: Periphyla,
Nausithue, Linuche. Keempat Ordo Discomedusae. Dengan ciri-ciri berbentuk
seperti payung, punya lengan panjang dikenal dengan Aurelia aurita hidup di
pantai.
Kelas Anthozoa, Anthozoa dalam bahasa yunani anthus yang berarti
bunga dan kata zoa yang berarti hewan. Dengan ciri-ciri memiliki banyak
tentakel yang berwarna-warni seperti bunga. Anthozoa tidak memiliki bentuk
medusa,hanya bentuk polip. Polip Anthozoa berukuran lebih besar dari dua kelas
Coelenterata lainnya. Hidupnya di laut dangkal secara berkoloni. Anthozoa
bereproduksi secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta reproduksi
seksual menghasilkan gamet. Ciri-ciri Scyphozoa secara umum adalah: Berbentuk
mirip bunga, memiliki warna beraneka ragam, memiliki tentakel dalam jumlah yg
banyak,kelipatan 8, hewan ini hidup di air laut yang jernih, tidak memiliki bentuk
medusa dan juga yang berbentuk polip yang sangat langka. (Sugiarto : 2005)

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan tempat


Praktikum taksonomi hewan invertebrata tentang phyllum coelenterata
dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 23 Maret 2015. Pukul 10.35 12.15.
Praktikum dilaksanakan di gedung L.1.3 Laboratorium Zoologi FMIPA STAIN
Batusangkar.

3.2. Alat dan bahan


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop, gelas
penutup, loupe, laritan HCL, dan bahan yang digunaka adalah Hydra, Aurelia
aurita dan Coelenterata yang lain.

3.3. Cara kerja


Untuk pengamatan Hydra. Langkah awal yang harus dilakukan adalah
mencari Hydra di alam pada air yang jernih, menggenang atau sedikit mengalir
yang ditumbuhi enceng gondok atau tumbuhan lain dan tidak banyak ikan. Ambil
akar enceng godok atau akar tumbuhan air yang lain dari beberapa tempat,
kemudian masukkan kedalam botol atau wadah lain yang tidak tembus cahaya,
tutup dan berilah sedikit celah yang terbuka. Diamkan selama semalam, dan amati
bagian akar yang dekat dengan lubang. BiasanyaHydra akan menempel pada akar
yang ada dekat lubang cahaya masuk. Ciri-ciri Hydra berwarna hijau transparan,
bagian ujung berlengan, ukuran antara 0,3 - 1,0 cm. Ambillah Hydra dengan
pipet, letakkan pada gelas obyek dan amati dengan mikroskop. Gambar stuktur
morfologis Hydra dan beri keterangan bagian-bagianya. Buatlah klasifikasinya.
Untuk pengamatan Aurelia aurita ataupun coelenterata lain pengamatannya
dilakukan dengan pengamalja kemudian di gambar, diteliti dan diberi keterangan-
keterangan serata buatlah klasifikasi taksonominya.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Aurelia aurita
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Cnidaria
Class : Scyphozoa
Ordo : Decapoda
Family : Aureliae
Genus : Aurelia
Spesies : Aurelia aurita
(Linneus : 1758)

Pengamatan pertama yang dilakukan adalah pengamatan Aurelia aurita. Aurelia


auritaini di temukan di pantai tiku padang pariaman. Aurelia aurita berbentuk
seperti payung yang memiliki empat tentakel pada bagian ujung bawah pada tepi-
tepinya. Pada objek yang kami amati sangat jelas tampak gonads dari Aurelia
aurita tersebut. Terdapat 6 buah gonads di sekelilingnya. Dan juga terlihat mulut
yang memanjang kebawah disebelah tengah-tengah dai gonads tersebut. Yang
mana mulut tersebut langsung berhubungan dengan alat pencernaan lainnya. Pada
bagian- bagian Aurelia aurita ada yang namanya gastrovascular, masoglea dan
gastrodermia. Warna dari Aurelia aurita ini putih bening. Karena Aurelia
aurita ini hidup di laut maka untuk keberadaannya d luar laut maka ia lama
kelamaan akan bisa hilang sendiri menjadi air. Aurelia aurita ini parasit pada
hewan lain. Jadi jika banyak terdapat Aurelia aurita ini lautan maka para nelayan
aka kesusahan mencari ikan. Karena Aurelia aurita ini sangat berpengaruh pada
ikan atau hewan lainnya yang berada di laut.
Pengamatan pada kgelas scypozoa yaitu Aurelia aurita terlihat bagian
morfologi tubuhnya seperti jeli (agar-agar). Bentuk tubuh dari Aurelia
aurita tampakm seperti payung ,dan bagian tubuhnya terdiri dari velum, mulut,
tentakel pelindung dan payung dalam. Struktur tubuh dari Aurelia aurita terdiri
dari dua bentuk yaitu polip dan medusa yang mengelami pertunasan, pada bagian
tengah struktur tubuh Aurelia aurita terdapat mulut yang digunakan untuk
memasukkan mangsa yang kemudian memasukannya ke dalam manubrium dalam
proses pencernaan makanan, selain itu juga ditemukan manubrium yang
bercabang empat dan memanjang oral lobu yang berenda yang digunakan sebagai
tempat prosescreproduksi. Bagian luar dari tubuh Aurelia auritaberbentuk seperti
payung yang bersifat gelatin dimana pada tepinya terdapat deretan tentakel yang
disebut tentakel pelindung yang berfungsi melindungi Aurelia aurita dari musuh,
sedangkan bentuk luar yang menyerupai payung digunakan untuk melindungi
bagian dalam dari tubuh Aurelia aurita itu sendiri ( Radiopoetro.2002)
Ciri-ciri morfologi dari Aurelia aurita antara lain: tubuhnya berbentuk
seperti payung atau lonceng ukuran tubuhnya relative besar. Polip Aurelia
aurita berukuran kurang lebih 5 mm, terikat pada suatu objek di dasar laut.
Diameter tubuh biasanya berkisar antara 7,5 cm hingga 30 cm tapi ada juga yang
mencapai 60 cm. saluran pencernaan makanan Aurelia aurita berupa
gastrovaskular. Di tengah permukaan tubuh sebelah bawah muncullah semacam
kerongkongan pendek menggantung ke bawah.
Sedangkan ciri-ciri anatominya, Aurelia aurita memiliki mulut di tengah,
dikelilingi oleh empat pall;lhkps dan organ seks, terdapat empat mulut
pusat. Aurelia aurita memiliki tentakel pinggiran tepi. Aurelia aurita berenang
dengan kontrak dan otot-otot. Kontraksi otot-otot mengencangkan bagian bawah,
seperti mencabut drawstrings di tas. Hal ini akan memaksa air keluar melalui
bagian bawah, dan mendorong Aurelia aurita ke depan. Relaksasi otot membuka
untuk mempersiapkan diri untuk kontraksi lagi. Pada Aurelia aurita dengan
berbentuk piring ini dapat mengakibatkan gerakan dendeng, kontraksi kuat
memberikan gerak kuat. (Animalia, Scribd, 2012)

K;jj;

4. 2 Hydra sp
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Cnidaria
Class : Hydrozoa
Ordo : Anthomedusae
Familly : Hydridae
Genus : Hydra
Spesies : Hydra sp

Pada praktikum yang dilakukan mengenai pengamatan Hydra sp, praktikan tidak
dapat menemukannya. Karena speies nya yang sukar untuk
didapatkan. Hydra sp dapat ditemukan pada akar eceng gondok, karena Hydra sp
hidup menempel pada akar tumbuhan air. Hydra sp termasuk phyllum
coelenterata pada kelas hydrozoa. Hydra sp juga mempunyai tentakel sperti
halnya dengan Aurelia aurita. Tubuh dari Hydra sp juga memiliki gastrovascular,
mesoglea dan gastrodermis. Karena kami tidak menemukan hasil dari Hydra sp
ini maka ada kesulitan kami mendeskripsikan Hydra sp yang di pratikumkan.
Bentuk tubuh Hydra sp seperti polip, hidup di air tawar. Ukuran
tubuh Hydra spantara 10 mm 30 mm. Makanannya berupa tumbuhan kecil dan
Crustacea rendah. Bagian tubuh sebelah bawah tertutup membentuk kaki,
gunanya untuk melekat pada obyek dan untuk bergerak. Pada ujung yang
berlawanan terdapat mulut yang dikelilingi oleh hypostome dan di sekelilingnya
terdapat 4-6 buah tentakel. Tentakel berfungsi sebagai alat untuk menangkap
makanan. Selanjutnya makanan dicernakan di dalam rongga
gastrovaskuler. (Toharudin, 2001)
Perkembangbiakan secara aseksual terjadi melalui pembentukan
tunas/budding, kira-kira pada bagian samping tengah dinding tubuh Hydra. Tunas
telah memiliki epidermis, mesoglea dan rongga gastrovaskuler. Tunas tersebut
terus membesar dan akhirnya melepaskan diri dari tubuh induknya untuk menjadi
individu baru.
Perkembangbiakan secara seksual terjadi melalui peleburan sel telur (dari
ovarium) dengan sperma (dari testis). Hasil peleburan membentuk zigot yang
akan berkembang sampai stadium gastrula. Kemudian embrio ini akan
berkembang membentuk kista dengan dinding dari zat tanduk. Kista ini dapat
berenang bebas dan di tempat yang sesuai akan melekat pada obyek di dasar
perairan. Kemudian bila keadaan lingkungan membaik, inti kista pecah dan
embrio tumbuh menjadi Hydra sp baru. (Sutarno, 2009)

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pratikum invertebrata ini adalah sebagai berikut :
1. Coelanterata merupakan hewan yang didalam tubuhnya terdapat rongga saluran
pencernaan. Objek yang kami pratikumkan yaitu Aurellia aurita dan Hydra sp
2. Aurellia aurita termasuk kelas scypozoa yang memiliki ciri-ciri tubuhnya lunak
bewarna putih, punya empat tentakel, terdapat gonads, dan di antara gonads
tersebut pada bagian tengah terdapat mulut yang terhubung dengan saluran
pencernaan. Bagian tubuhnya ada gastrovascular, mesoglea dan gastrodermis.
3. Sedangkan Hydra sp kami tidak menemukannya pada saat pratikum jadi kami
tidak bisa mendeskripsikan hydra ini. Hydra sp termasuk kedalam kelas hydrozoa.
4. Peranan dari Aurellia aurita ini adalah dapat digunakan untuk membuat
tepungAurelia aurita kemudian diolah untuk bahan kosmetik dan sebagai bahan
makanan.

5.2 Saran
Bagi praktikan hendaknya menjaga alat dan bahan laboratorium saat parktikum
dengan sebaik-baiknya agar alat dan bahan yang ada dilaboratorium tersebut
masih dapat digunakan untuk praktikum selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Hala,Yusminah. . 2007. Daras Biologi Umum II. Makassar: Alauddin
Suwignyo,Sugiarto. 2005. Avetebrata Air Jilid I1. Jakarta: Penebar Swadaya
Maskoeri, Jasin. 1992. Sistematika Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya.
Mukayat Djarubito. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga
Radiopoetro.2002. Zoologi. Jakarta : Erlangga
Sutarno, Nono, dkk. 2009. Zoologi Invertebrata. Jakarta : UPI
Toharudin, Uus. 2001. Zoologi Invertebrata : Prisma Press
Anonim. Animalia. http://www.scribd.com/doc/2012 (diakses 24 maret 2015)

Anda mungkin juga menyukai