Anda di halaman 1dari 27

FILUM COELENTERATA

LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Zoologi Invertebrata
Dosen pengampu:
Dra. Ammi Syulasmi, M.S.
Dr. Yayan Sanjaya, M.Si.
Dr. Rini Solihat, M.Si.

oleh:
Kelompok 6
Kelas Biologi B 2017

Aghisna Binurillah Sulaeman 1703151


Iswatun Hasanah 1703773
Mulke Choerunisa Faisal 1705041
Silmi Rizki Utami 1701833
Siti Nurqoriah Habibah 1701143

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018
A. Tujuan Praktikum
1. Mengenal keanekaragaman hewan-hewan Coelenterata;
2. Observasi morfologi dan struktur tubuh hewan Coelenterata;
3. Mengelompokkan hewan-hewan Coelenterata ke dalam classis yang berbeda
berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri;
4. Observasi dan identifikasi ciri-ciri khas setiap classis.

B. Landasan Teori
1. Pengertian Coelenterata (Cnidaria)
Coelenterata adalah filum dari kingdom hewan invertebrata (tanpa
tulang belakang) yang sering disebut dengan hewan berongga. Kata
Coelenterata berasal dari dua kata bahasa yunani, yaitu “Coelom” yang
artinya rongga tubuh, dan “enteron” yang berarti usus, oleh karena itu hewan
ini juga sering disebut usus berongga. Seperti namanya, hewan ini memiliki
rongga tubuh berbentuk kantong yang berfungsi sebagai usus, untuk
mencerna dan mengedarkan makanan ke seluruh tubuh. Kebanyakan dari
Coelenterata hidup di laut, namun adapula yang hidup di air. Berdasarkan
sifatnya terdapat dua jenis Coelenterata, yaitu yang hidup menempel dan
terikat pada tempat disebut polip, dan yang hidup bebas, tidak terikat pada
suatu tempat disebut medusa, coelenterata bersifat polip lebih dominan
dibandingkan medusa. Coelenterata yang telah teridentifikasi sekitar 10.000
spesies. Coelenterata ada yang hidup berkoloni adapula yang hidup terpisah.
2. Struktur Tubuh Coelenterata (Cnidaria)

Gambar B.1 struktur tubuh hydra sp. (David, 2010)


Coelenterata memiliki bentuk tubuh simetri radial, yaitu bagian yang
sama didistribusikan secara merata dalam susunan melinkar dari poros
tengah. Hewan ini tidak memiliki kepala dan segmen tubuh. Pada bagian
atas tubuhnya terdapat tulang mulut (ostium) yang dikelilingi oleh tentakel.
Tentankel ini berbentuk seperti lengan dan jumlahnya tergantung pada
spesiesnya. Pada permukaan tentakel terdapat kapsul knidoblas yang
beracun, di dalamnya terdapat sel nematokis yang menyengat dan beracun.
Tentakel memiliki fungsi sebagai : Alat penangkap mangsa, alat pertahanan
Tubuh, dan sebagai alat gerak.
Tubuh Colenterata Polip (terikat pada tempat) memiliki bagian kaki
untuk menempel pada tempatnya, sedangkan yang bersifat medusa (tidak
terikat) tidak memiliki kaki.
Pada Tubuh Coelenterata terdapat dua lapisan, yaitu lapisan luar
(Ektoderm) danLapisan Dalam (endoderm), lapisan luar disebut epidermis,
dan lapisan dalam disebut Gastrodermis, diantara kedua lapisan ini terdapat
rongga yang disebut Mesoglea.
Lapisan luar (Ektoderm) atau epidermis berfungsi untuk melindungi
tubuh dari bahaya lingkungan, sedangkan lapisan dalam berperan dalam
proses pencernaan. Sel-sel pada lapisan dalam (endoderm) atau
Gastroendermis berbatasan sistem pencernaan berbentuk seperti kantong
yang disebut Gastrosol. Makanan yang ditangkap oleh tentakel akan dibawa
masuk ke gastrosol, kemudian makanan tersebut akan dicerna dengan
bantuan enzim yang dikeluarkan oleh sel-sel di gastroendermis. Pencernaan
yang berlangsung di Gastrosol disebut Pencernaan Ekstraseluler.
Hasil makanan yang telah dicerna oleh gastrosol kemudian akan
diserap oleh sel-sel gastroendermis untuk kemudian dicerna lebih lanjut.
Setelah makanan selesai dicerna, sari dari makanan tersebut akan dibawa ke
seluruh tubuh melalui proses difusi (yaitu pertukaran zat dari konsentrasi
tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah). Pertukaran oksigen dan
karbon dioksida juga terjadi melalui proses difusi.
Seperti yang telah di bahas diatas, antara epidermis dan
gastroendermis terdapat lapisan mesoglea, lapisan ini disusun oleh bahan
gelatin, dan memegang peran penting dalam persarafan Coelenterata untuk
merasakan rangsangan dan mengendalikan gerakan.

3. Sistem Organ Coelenterata (Cnidaria)


a. Sistem Pencernaan
Seperti pejelasan di atas, sistem pencernaan berawal dari tentakel yang
menangkap mangsa, kemudian akan memasukannya ke dalam gastrosol,
proses pencernaan dalam gastrosol disebut pencernaan ekstraseluler,
selanjutnya makanan diserap oleh sel Gastrodermis, dicerna kembali dan
sari makanan akan didistribusikan ke seluruh tubuh dengan cara difusi
(perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah). Sisa
makanan akan dimuntahkan kembali dari tempat masuknya, karena
hewan ini tidak memiliki anus.
b. Sistem Pernapasan (Respirasi)
Pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi melalui proses difusi
(perpindahan zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang
berkonsentrasi rendah). Proses ini dilakukan dengan memanfaatkan
bagian kulit luar yang bersentuhan langsung dengan air yang
mengandung oksigen, pada lapisan gastroendermis juga terdapat struktur
yang berfungsi membantu terlaksananya proses respirasi coelentera,
struktur ini disebut sifinoglia.
c. Sistem Reproduksi
Coelenterata dapat berkembangbiak dengan cara seksual dan aseksual.
Reproduksi seksual terjadi melalui pertemuan ovum dan sperma,
reproduksi seksual dilakukan oleh seluruh Coelenterata dengan sifat
medusa (bebas), dan beberapa coelenterata yang bersifat polip (tidak
berpindah tempat). Sedangkan Reproduksi aseksual terjadi dengan
pembentukan tunas yang menempel pada bagian kaki, dan hanya
dilakukan oleh coelenterata yang bersifat polip (tidak berpindah tempat).
d. Sistem Persarafan
sistem persarafan sederhana berbentuk jala yang berfungsi untuk
menanggapi rangsangan dan mengatur gerakan. Sistem saraf diatur pada
bagian mesoglea.
4. Ciri Ciri Coelenterata (Cnidaria)
1. Coelenterata merupakan hewan berongga dan rongga tersebut
dimanfaatkan sebagai usus untuk pencernaan makanan.
2. Memiliki tentakel yang mengandung kapsul kidnoblas, pada kapsul
tersebut terdapat sel nematosit yang menyengat dan beracun
3. Hewan yang dapat bersifat polip (hidup terikat pada satu tempat), adapula
yang bersifat medusa (Hidup bebas).
4. Tubuh memiliki lapisan luar (Ektoderm) dan lapisan dalam (Endoderm),
diantara kedua lapisan tersebut terdapat mesoglea yang berfungsi sebagai
pusat sistem persarafan.
5. Klasifikasi Coelenterata (Cnidaria)
Berdasarkan Bentuk Yang Dominan Dalam Siklus Dan Habitat hidupnya,
coelenterata dibagi menjadi tiga kelas, yaitu :
a. Kelas Hydrozoa

Gambar B.2 Hydra sp. (Stephen Luk, 2008)


Hydrozoa merupakan kelompok coelenterata yang hidupnya di air
laut maupun air tawar yang agak dangkal. Kata Hydozoa berasalah dari
bahasa yunani, yaitu “hydro” yang artinya air, dan “zoa” yang artinya
hewan. Anggotanya dapat hidup soliter (menyendiri) dan dapat juga
hidup berkoloni. Umumnya yang hidup soliter bersifat polip (menetap
pada satu tempat), dan yang hidup soliter dapat bersifat polip maupun
medusa. Umumnya berukuran 0,5 – 6cm.
b. Kelas Scyphozoa

Gambar B.3 Aurelia aurita (Alexander Vasenin, 2010)


Scyphozoa merupakan kelompok coelenterata yang memiliki
bentuk seperti mangkuk. Kata Scyphozoa berasal dari bahasa yunani yaitu
“Scyphos” yang artinya mangkuk, dan “Zoa” yang berarti hewan.
Scyphozoa lebih dominan bersifat medusa (hidup bebas) selama siklus
hidupnya. Ukuran tubuhnya sekitar 2 – 40 cm. Apabila hewan polip dari
kelompok ini bereproduksi secara aseksual, maka ia akan menghasilkan
keturunan yang bersifat medusa. Hewan yang paling dikenal dari
kelompok ini adalah Ubur-Ubur.
c. Kelas Anthozoa

Gambar B.4 Anemone laut (George Grall, National Aquarium)


Anthozoa merupakan kelompok coelenterata yang memiliki
tentakel beraneka warna seperti bunga. Kata Anthozoa berasal dari bahasa
yunani, yaitu “antho” yang artinya bunga dan “zoa” yang artinya hewan.
Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa, ia hanya ditemukan dalam
bentuk polip (hidup menetap pada satu tempat). Hewan ini biasanya
hidup di laut dangkal secara berkoloni atau soliter (menyendiri). Contoh
hewan kelas ini adalah hewan karang.

C. Alat dan Bahan


Tabel C.1. Alat Praktikum Kelas Porifera.
No. Alat Jumlah
1. Mikroskop 2 unit
2. Kamera handphone 2 unit
3. Alat tulis 1 set
4. Kaca Arloji 1 buah
Tabel C.2. Bahan Praktikum Kelas Porifera
No. Bahan Jumlah
1. Awetan Basah 3 buah
2. Awetan Kering 10 buah
3. Preparat Coelenterata 3 buah
4. Hydra sp 1 buah

D. Langkah Kerja
1. Pengamatan pada awetan basah dan kering

Klasifikasi dan
Awetan basah dan
karakteristik
kering diamati
dicatat

Awetan basah dan


Awetan basah dan
kering
kering digambar
didokumentasikan

2. Pengamatan pada preparat dan Hydra sp


Alat dan bahan Preparat dan Hydra
disiapkan sp di amati dengan
mikroskop

karakteristik dicatat

Preparat dan Hydra


Preparat dan Hydra
sp di
sp digambar
dokumentasikan
E. Tabel Karakteristik

Simetri Bentuk Dominan


No Nama Species Mulut Tentakel Cakram Basal Gastrovaskuler Classis
Tubuh Polip Medusa
1. Obelia sp. Radial      Hydrozoa
2. Physalia pelagic Radial      Hydrozoa
3. Aurelia aurita Radial      Scyphozoa
4. Renilla sp. Radial      Anthozoa
5. Tubipora musica Radial      Anthozoa
6. Gorgonian sp. Radial      Anthozoa
7. Meandrina meandrites Radial      Anthozoa
8. Meandrina sinousa Radial      Anthozoa
9. Fungia sp. Radial      Anthozoa
10. Astrangia sp. Radial      Anthozoa
11. Acropora sp. Radial      Anthozoa
12. Anthipates dichotoma Radial      Anthozoa
13. Metridium diantus Radial      Anthozoa
14. Polydacna sp. Radial      Anthozoa
15. Hydra sp. Radial      Hydrozoa
16. Bugula sp. Radial      Hydrozoa
F. Tabel Klasifikasi

No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Internet


1. Regnum : Animalia
Phylum : Coelenterata
Classis : Hydrozoa
Ordo : Hydroida
Familia : Hydroidae
Genus : Obelia Gambar F.1.1 Obelia sp Gambar F.1.2 Fase PolipObelia sp
Species : Obelia sp (Dokumentasi Kelompok 6, 2018) (Anonim, 2000)

2. Regnum : Animalia
Phylum : Coelenterata
Classis : Hydrozoa
Ordo : Cheilostomatida
Familia : Buguloidae
Genus :Bugula Gambar F.2.1 Bugula sp Gambar F.2.2Bugula sp
Species :Bugula sp (Dokumentasi Kelompok 6, 2018) (Anonim, 2011)
3. Regnum : Animalia
Phylum : Coelenterata
Classis : Hydrozoa
Ordo : Hydroida
Familia : Hydroidae
Genus :Hydra Gambar F.3.1 Hydra sp Gambar F.3.2 Hydra sp
Species : Hydra sp (Dokumentasi Kelompok 6, 2018) (Hil, 2000)
4. Regnum : Animalia
Phylum : Coelenterata
Classis : Anthozoa
Ordo : Alcyonacea
Familia : Tubiporidae
Genus :Tubipora
Species :Tubipora musica
Gambar F.4.1 Tubipora musica Gambar F.4.2Tubipora musica
(Dokumentasi Kelompok 6, 2018) (Johnbetts, 2000)
5. Regnum : Animalia
Phylum : Coelenterata
Classis : Anthozoa
Ordo : Alcyonacea
Familia : Gorgonidae
Genus :Gorgonia Gambar F.5.1 Gorgonia sp Gambar F.5.2 Gorgonia sp
Species :Gorgonia sp (Dokumentasi Kelompok 6, 2018) (Anonim, 2005)
6. Regnum : Animalia
Phylum : Coelenterata
Classis : Anthozoa
Ordo : Pennatulacea
Familia : Renillidae
Genus :Renilla Gambar F.6.1 Renilla sp Gambar F.6.2Renilla sp
Species :Renilla sp (Dokumentasi Kelompok 6, 2018) (Anonim, 2001)
7. Regnum : Animalia
Phylum : Coelenterata
Classis : Anthozoa
Ordo : Scleractina
Familia : Meandridae
Genus :Meandrina Gambar F.7.1Meandrina meandrites Gambar F.7.2 Meandrina meandrites
Species :Meandrina meandrites (Dokumentasi Kelompok 6, 2018) (Anonim, 2002)
8. Regnum : Animalia
Phylum : Coelenterata
Classis : Anthozoa
Ordo : Madreporaria
Familia : Rhizangiidae
Genus :Astrangia Gambar F.8.1 Astrangia danae Gambar F.8. 1 Astrangia danae
Species :Astrangia Danae (Dokumentasi Kelompok 6, 2018) (Anonim, 2000)
9. Regnum : Animalia
Phylum : Coelenterata
Classis : Anthozoa
Ordo : Madiepocaria
Familia : Fungiidae
Genus :Fungia
Species :Fungia sp Gambar F.9.1Fungia sp Gambar F.9.2 Fungia sp
(Dokumentasi Kelompok 6, 2018) (Anonim, 2001)
10. Regnum : Animalia
Phylum : Coelenterata
Classis : Anthozoa
Ordo : Actiniaria
Familia : Metriidae
Genus :Metridium
Species :Metridium dianthus Gambar F.10.1Metridium dianthus Gambar F.10.2 Metridium dianthus
(Dokumentasi Kelompok 6, 2018) (Marlin, 2007)
11. Regnum : Animalia
Phylum : Coelenterata
Classis : Anthozoa
Ordo : Alcyonacea
Familia : Alcyoniidae
Genus :Polidacna
Species :Polidacna sp Gambar F.11.1 Polidacna sp Gambar F.11.2Polidacna sp

(Dokumentasi Kelompok 6, 2018) (Anonim, 2011)

12. Regnum : Animalia


Phylum : Coelenterata
Classis : Anthozoa
Ordo : Scleractinia
Familia : Acroporidae
Genus :Acropora
Species :Acropora sp Gambar F.12.1Acropora sp Gambar F.12.2 Acropora sp
(Dokumentasi Kelompok 6, 2018) (Reef, 2017)
13. Regnum : Animalia
Phylum : Coelenterata
Classis : Anthozoa
Ordo : Scleractinia
Familia : Meandrinidae
Genus :Meandrina Gambar F.13.1 Meandrina sinosa Gambar F.13.2Meandrina sinosa
Species :Meandrina sinosa (Dokumentasi Kelompok 6, 2018) (Anonim, 2011)
14 Regnum : Animalia
Phylum : Coelenterata
Classis : Anthozoa
Ordo : Antipatharia
Familia : Antipathidae
Genus :Antipathes Gambar F. 14.1.1 Antipathes dichotoma Gambar F. 14.2 Antipathes dichotoma
Species :Antipathes dichotoma (Dokumentasi Kelompok 6, 2018) (Anonim, 2017)

15. Regnum : Animalia


Phylum : Coelenterata
Classis : Anthozoa
Ordo : Siphonphorae
Familia : Physaliidae
Genus :Physalia Gambar 15.1.1Physalia pelagica
Gambar 15.1.1 Physalia pelagica
Species :Physalia pelagica (Dokumentasi Kelompok 6, 2018)
(Gordon, 2013)
16. Regnum : Animalia
Phylum : Coelenterata
Classis : Scyphozoa
Ordo : Semacostomae
Familia : Ulmaridae
Genus :Aurellia Gambar F.16.1 Aurellia aurita Gambar F.16.2 Aurellia aurita
Species :Aurellia aurita (Dokumentasi Kelompok 6, 2018) (Marlin, 2004)
G. Pembahasan
1. Metridium dianthus
Metridium dianthus juga dikenal sebagai anemon laut. Metridium
dianthus memiliki bentuk yang sangat bervariasi. Warnanya polos, biasanya
berwarna oranye, abu-abu, merah atau kuning. Metridium sp merupakan
hewan yang menetap di suatu tempat dengan melekatkan diri pada suatu
obyek yang berada di dalam laut, misalnya batu karang, tumbuhan laut,
bekas cangkang Gastropoda, bahkan ada yang menguburkan diri hingga
separuh dari tubuhnya di pasir atau lumpur.
Anemon pada umumnya memiliki racun yang mematikan jenis-jenis
ikan kecil dan invertebrata laut, namun tidak memiliki efek besar terhadap
manusia, kecuali beberapa jenis seperti Armed Sea Anemone, Warty Sea
Anemone, White Striped Anemone, Griffith’s Sea Anemone dan lainnya. Jika
tersentuh dengan kulit dapat menyebabkan rasa terbakar dan perih.
2. Hydra sp
Hydra sp termasuk ke dalam classis Hydrozoa. Hydra banyak
ditemukan di air tawar yang bersuhu tropis dan tidak tercemar. Hydra juga
termasuk hewan multiseluler yang memiliki tubuh berbentuk tabung.
Panjang tubuhnya diperkirakan 10 milimeter. Hydra hanya dapat dilihat
menggunakan mikroskop dan tidak bisa dilihat dengan kasat mata.
Hydra berkembang biak dengan cara tunas, yaitu penonjolan yang
terdapat pada bagian tubuh induknya yang beberapa lama kemudian
penonjolan itu akan lepas dan terbentuklah individu baru. Cara tersebut
ditempuh dengan cara aseksual yaitu tidak kawin. Selain itu, Hydra juga
berkembang biak dengan cara seksual (kawin).
3. Bugula sp.
Species ini termasuk ke dalam Classis Hydrozoa. Bugula sp. hidup di
laut. Hidup berkoloni, dan memiliki tentakel. Sama seperti Coelenterata pada
umumnya, Bugula mempunyai rongga gastrovaskuler.
4. Polidacna sp
Polidacna sp termasuk ke dalam Classis Anthozoa. Dimana ciri dari
classis tersebut yaitu dapat mengeluarkan sekret. Sekret dari Polidacna
terbuat dari zat kapur. Habitatnya di laut. Berbentuk seperti kumpulan jari-
jari yang banyak, dan hanya memiliki siklus hidup polip saja.
5. Renila reniformis
Renilla reniformis adalah coelenterate dengan kelas anthozoa dan
memiliki banyak polip yang memiliki beragam bentuk serta fungsi. Seperti
coelenterate pada umumnya, organisme pada Renila reniformis memiliki
rongga gastrovaskular dan juga tentakel dengan fase dominannya polip.
Organisme ini bersifat bioluminescent jika diganggu karena memiliki protein
fluoerescent berwarna hijau.
6. Gorgonia sp.
Gorgonia sp. adalah coelenterate dengan kelas anthozoa yang
memiliki banyak polip dan hasil sekretnya akan membentuk suatu tempat
yang terlihat seperti kipas. Gorgonian memiliki fase dominan polip dan juga
organismenya memiliki tentakel juga rongga gastrovaskuler. Gorgonian sp.
hidup dan melekat di pasir ataupun lumpur dalam laut tidak seperti anthozoa
pada umumnya yang melekat pada substrat yang keras.
7. Tubipora musica
Tubipora musica adalah coelenterate dengan kelas anthozoa yang
hidup berkoloni dan juga memiliki fase hidup dominan polip. Bentuknya
menyerupai tabung dan juga tersusun seperti alat music organ sehingga
namanya disebut sebagai Tubipora musica. Mereka memiliki rongga
gastrovaskuler juga tentakel. Tubipora musica tersebar di laut indo-pasifik,
mereka dapat ditemukan dari laut merah dan Afrika Timur sampai Asia
Tenggara termasuk Jepang bagian selatan, Australia, dan juga Koral laut.
Spesies ini juga tercatat ada pada pesisir laut Afrika Selatan dan juga
Mozambique.
8. Astrangia danae
Astrangia danae termasuk dalam classis Anthozoa karena bentuknya
yang seperti bunga dan tidak mempunyai fase medusa. Memiliki simetri
tubuh yang radial. Sama seperti hewan Coelentera yang lain, seperti mulut,
tentakel, cakram basal, rongga gastrovaskulaer.
9. Acrophora sp.
Acrophora sp. digolongkan dalam classis Anthozoa karena tidak
mempunyai fase medusa. Koloninya biasa terlihat pada 15-20 cm Hewan ini
sering ditemukan di pantai selatan (Tanpa nama, 2016). Memiliki simetri
tubuh yang radial serta mulut, tentakel, cakram basal, dan rongga
gastrovaskuler seperti Classis yang lain. Acrophora sp.adalah salah satu
block terpenting dalam pembangunan terumbu karang (Tanpa nama, 2016).
10. Antipathes sp.
Hewan ini juga termasuk kedalam classis Anthozoa karena tubuhnya
yang polip dan tidak mempunyai fase medusa. Antipathes yang berarti
melawan penderitaan dipanen dan dimanfaatkan untuk obat penyakit.
(Arkive, Tanpa tahun). Mereka memiliki mulut, tentakel, cakram basal, dan
juga gastrovaskuler.
11. Obelia sp.
Obelia sp. merupakan salah satu hewan dari jenis coelenterata dari
kelas Hydrozoa yang memiliki dua fase dalam hidupnya, yaitu fase seksual
dalam bentuk medusa dan fase aseksual dalam bentuk polip. Obelia hidup
secara berkoloni di lautan di seluruh dunia. Obelia merupakan anggota filum
Cnidaria, yang mencakup ubur-ubur, karang, dan anemon laut. Tubuh obelia
mempunyai rangka luar yang mengandung kitin. Hidupnya sebagai koloni
polip, yaitu polip hidrant yang berfungsi untuk makan dan polip gonangium
yang berfungsi membentuk medusa dan dapat menghasilkan alat reproduksi.
12. Physalia pelagica
Physalia termasuk dalam filum Coelenterata. Hidupnya berkoloni atau
soliter, tertanam, menempel (attached) atau terapung (float) terbawa arus.
Physalia termasuk dalam suku Physaliidae.Bentuk koloni dari Kapal
Perang Portugis disebut "cystonect" dengan bagian
atas yang terapung. Bagian atas yang terapung itu disebut
"pneumatophore". Di dalam pneumatophore ini terdapat kelenjar gas
dengan komposisi gas terdiri dati Nitrogen, Oksigen, Karbon monoksida
dan Argon. Selain bagian yang terapung (pneumatophore) ada juga bagian
yang terendam dalam air yang disebut tentakel. Bagian yang terendam
dalam air ini menggantung pada bagian yang terapung. Tubuh dari kapal
perang Portugis adalah organ yang tak sempurna (rudimenter) yang terdiri
dari polip, tentakel, gastrozooid dan dactylozooid.
13. Aurelia aurita
Aurelia aurita termasuk dalam classisScyphozoa. Fase dominannya
yaitu fase medusa yang reproduksinya dengan fertilisasi internal. Mereka
ditemukan di dekat pantai, di sebagian besar perairan hangat dan tropis
juga hidup di laut lepas dan samudra. Mereka adalah karnivora dan
memakan plankton. Makanan utama mereka meliputi organisme plankton
kecil seperti Molusca, Crustacea, Copepoda, Rotifera, Nematoda,
Polychaetes muda, Protozoa, Diatom, dan telur.
14. Meandrina meandrites
Meandrina meandrites termasuk kedalam phylum coelenterata
karena tubuhnya memiliki suatu rongga yang berguna dalam proses
pencernaan maupun respirasi. Hidupnya berkoloni. Hewan ini termasuk
zoophyt karena hidupnya menempel pada substrat serta bentuk bangunan
tubuhnya mirip dengan tumbuhan yang sebenarnya adalah hewan.
Meandrina meandrites digolongkan dalam classis actinozoa/anthozoa
karena menyerupai bunga. Siklus hidupnya melakukan fase polip sehingga
metagenesis dalam bentuk medusa tidak ada. Sub classis hexacorallia
berarti memiliki banyak tentakel yang terletak pada mulut.
15. Meandrina sinuosa
Sebuah karang bentuknya seperti otak, membentuk belahan yang
dapat mencapai 1 m diameternya. Beberapa koloni kolumnar, dengan
ketinggian 3 atau 4 kali lebar mereka. Septum besar, tebal, biasanya
ukuran sama. Warna biasanya krem, kehijauan dan coklat. Tentacles dapat
terlihat di siang hari (P.S Verma, 2002). Bagian-bagian Meandrina sinosa
yaitu, rongga tubuh, tentakel, dan epidermis. Jenis coelenterata ini biasa
disebut juga dengan otak karang (brain-coral), yang memiliki tentakel dan
mempunyai rangka luar yang terdiri atas calsium carbonat. Rangka ini
dibuat oleh lapisan ectoderm. Warna tubuhnya yaitu coklat kekuningan
dengan permukaan yang licin dan keras. Meandrina umumnya hidup
berkoloni dan tidak mempunyai siphonoglyp atau celah bersilia.
Habitatnya di air laut dengan temperatur tertentu, pada kedalaman laut 35
m. Meandrina berperan dalam taman laut atau keindahan di dasar laut.
16. Fungia sp.
Fungia sp memiliki gastrovaseculer yang dimulai dengan mulut,
mulut dihubungkan dengan colenteron oleh suatu saluran yang berbentuk
seperti tabung yang disebut stomodeum. Bentuk fisiologi yang dimiliki
oleh Fungia sp yaitu terdiri dari sistem reproduksi dimana Spermatozoa
pada jantan dipancarkan masuk kedalam air lalu berenang – renang
mencari tubuh betina. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan cara
bertunas. Habitat atau tempat hidup Fungia sp yaitu di air laut hangat dan
jernih dengan meletakkan diri pada suatu obyek yang terdapat pada dasar
laut. Fungia sp memiliki peranan atau manfaat yang sangat penting
diantaranya yaitu sebagai tempat hidupnya ikan-ikan yang banyak
dibutuhkan manusia untuk pangan.
H. Hasil Diskusi
1. Dapatkah anda menemukan persamaan yang dimiliki oleh setiap species
yang Anda temukan? Tuliskan persamaan-persamaan tersebut!
Jawab :
Ya, persamaannya yaitu bentuk tubuhnya simetri radial, mempunyai mulut
dan tentakel, mempunyai cakram basal pada fase polip, dan mempunyai
rongga gastrovaskuler.
2. Dapatkah anda menemukan perbedaan yang dimiliki oleh setiap species
tersebut sehingga dimasukkan pada classis yang berbeda? Tuliskan
perbedaan-perbedaannya!
Jawab :
Ya, pada classis Hydrozoa fase dominannya yaitu fase polip, pada classis
Scyphozoa fase dominannya yaitu fase medusa, dan pada classis Anthozoa
fase dominannya yaitu fase polip.

3. Tuliskan ciri khas dari tiap-tiap classis pada kolom tersebut :


Jawab :
Classis Ciri Khas
Berbentuk seperti ular air, fase
Hydrozoa dominan yaitu fase polip atau fase
vegetative.
Berbentuk seperti mangkuk, fase
Scyphozoa dominan yaitu fase medusa atau
fase generative.
Berbentuk seperti bunga, fase
dominan yaitu fase polip,
Anthozoa
menghasilkan secret yang dijadikan
sebagai tempat hidup organisme.
4. Tuliskan kegunaan dan manfaat dari species-species Coelenterata yang anda
temukan!
Jawab :
Pertumbuhan batu karang di pantai dapat menahan abrasi daratan oleh ombak.
Lalu sebagai tempat perkembangbiakan biota laut, bahkan pembentuk taman
laut yang sangat penting bagi pengembangan objek wisata bahari.
Penduduk sekitar pantai biasanya memanfaatkan karang laut sebagai
cinderamata, pembuatan taman, atau mengambil batu karang sebagai bahan
bangunan.Coelenterata dari kelas Anthozoa merupakan pembentuk ekosistem
terumbu karang yang menjadi habitat ikan dan hewan laut lainnya.

5. Dari teori perkuliahan atau buku sumber yang anda peroleh mengenai Phylum
Coelenterata, lengkapilah tabel berikut ini :
Jawab :
Pencernaan Sistem
Phylum Ekskresi Pernapasan Reproduksi
Makanan Syaraf
Coelenterata Pencernaan Dengan Dengan Saraf Mengalami
makanan permukaan permukaan diffuse. metagenesis, saat
dilakukan tubuhnya. tubuhnya. fase polip
secara mengalami
intrasel dan reproduksi secara
ekstrasel. vegetative dengan
cara membentuk
tunas, sedangkan
fase medusa
mengalami
reproduksi secara
generative dengan
cara fertilisasi.
I. Kesimpulan
1. Coelenterata adalah hewan yang tidak mempunyai rongga tubuh yang
sebenaranya (acoelomate), yang dimiliki hanyalah rongga sentral yang
disebut rongga coelenteron atau rongga gastrovaskuler. Filum Coelenterata
terdiri dari tiga classis, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa.
2. Coelenterata memiliki struktur tubuh simetri radial dan diploblastik, terdiri
dari : lapisa luar (ectoderm), berfungsi untuk melindungi tubuh, dan lapisan
dalam (endoderm/gastrodermis), berfungsi sebagai alat sekresi dan
pencernaan makanan. Diantara kedua lapisan tersebut terdapat mesoglea
bersifat non seluler seperti agar-agar dan berfungsi sebagai tempat lalu
lintasnya serabut saraf. Coelenterata belum memiliki sistem ekskresi dan
sistem pencernaan, tetapi sudah memiliki sistem saraf diffuse. Coelenterata
mengalami metagenesis, yaitu fase polip yang reproduksinya secara vegetatif
dengan membentuk tunas, dan fase medusa yang reproduksinya secara
generatif dengan fertilisasi.
3. Terdapat tiga classis dalam phylum Coelenterata, yaitu : Hydrozoa yang
berbentuk seperti ular air, Scyphozoa yang berbentuk seperti mangkuk, dan
Anthozoa yang berbentuk seperti bunga.
4. Pada Hydrozoa, fase dominan metagenesisnya adalah fase polip. Sedangkan
pada Scypozhoa fase dominan metagenesisnya adalah fase medusa. Sama
halnya dengan Hydrozoa, fase dominan metagenesis Anthozoa adalah polip.
Tetapi Anthozoa dapat menghasilkan sekret yang dijadikan sebagai tempat
tinggal organisme Anthozoa.
Daftar Pustaka

Rusyana, Adun. (2013). Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik). Bandung:


Alfabeta.
Verma, PS. 2002. A Manual Of Practical Zoologi Invertebrata. Schand dan

Arkive. (Tanpa tahun). Black coral (Antipathes dichotoma). [Online]. tersedia :


https://www.arkive.org/black-coral/antipathes-dichotoma/. Diakses pada
tanggal 17 Maret 2018.
Company LTD. New Delhi
Foster, Doctor., & Smith. “Sea Fans”. [Online] tersedia pada :
https://www.liveaquaria.com/category/601/. Diakses pada 17 Maret 2018.
Frank, Bill. [2017]. “Renilla reniformis "Sea Pansy"”. [Online] tersedia pada :
http://www.jaxshells.org/1113bb.htm. diakses pada 17 Maret 2018.
Mulyadi, Tedi. (2015). Siklus Hidup Obelia. [Online] Tersedia :
http://budisma.net/2015/01/siklus-hidup-obelia.html. Diakses pada 17 Maret
2018.
Hadi, Abdul. “Pengertian, Ciri, dan Klasifikasi Coelenterata (Cnidaria)”. 13 Juni
2015. http://www.softilmu.com/2015/06/Pengertian-ciri-struktur-tubuh-
Klasifikasi-Coelenterata-Cnidaria-adalah.html (Diakses tanggal 17 Maret
2018)
Obura, D., Fenner, D., Hoeksema, B., Devantier, L. & Sheppard, C. [2008]. Tubipora
musica. The IUCN Red List of Threatened Species 2008:
e.T133065A3589084. [Online]
http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2008.RLTS.T133065A3589084.en.
Diakses pada 17 Maret 2018.
Rodriguez, R. (1999). "Aurelia aurita". [Online] Tersedia :
http://animaldiversity.org/accounts/Aurelia_aurita/. Diakses pada 17 Maret
2018
Hadi, Nurachmad dan Giyanto. (1992). "KAPAL PERANG PORTUGIS"
(Physalia, Hydrozoa). [Online] Tersedia : www.oseanografi.lipi.go.id. Diakses
pada 17 Maret 2018.
Sri. (2018). Peranan Coelenterata dalam Kehidupan Manusia. [Online]
Tersedia :http://www.sridianti.com/peranan-coelenterata-dalam-kehidupan-
manusia.html. Diakses pada 3 Maret 2018.
Tanpa nama. (2016). Acropora corals. [Online] tersedia :
http://www.wildsingapore.com/wildfacts/cnidaria/coralhard/acroporidae/acrop
ora.htm. Diakses pada tanggal 17 Maret 2018.
Daftar Pustaka Gambar

Gambar B.1 [Struktur Hydra sp.]. diakses dari:


http://www.devbio.biology.gatech.edu/wp
content/uploads/2011/04/HydraAnatomy2.gif (17 Maret 2018)

Gambar B.2 [Hydra sp.] diakses dari: www.pbase.com/splluk/image/118260499 (17


Maret 2018)
Gambar B.3 [Aurelia aurita] diakses dari:
https://en.wikipedia.org/wiki/Aurelia_aurita#/media/File:Moon_jellyfish_at_G
ota_Sagher.JPG (17 Maret 2018)

Gambar B.4 [Anemone laut] diakses dari:


https://www.aqua.org/explore/animals/anemones (17 Maret 2018)
Gambar F.1.2 [Fase Polip Obelia sp] diakses dari:
https://www.marlin.ac.uk/species/detail/1185 (17 Maret 2017)
Gambar F.2.2 [Bugula sp] diakses dari:
http://www.genustraithandbook.org.uk/genus/bugula/ (17 Maret 2017)
Gambar F.3.2 [Hydra sp] diakes dari:
http://schaechter.asmblog.org/schaechter/2012/06/fine-reading-cnidarians-and-
dinoflagellates-together.html (17 Maret 2017)
Gambar F.4.2 [Tubipora musica] diakses dari:
www.johnbettsfineminerals.com/jhbnyc/mineralmuseum/picshow.php?id=5493
7 (17 Maret 2017)
Gambar F.5.2 [Gorgonia sp] diakses dari:
www.alamy.com/stockphotogorgonian-sea-fan-gorgonia-sp-solomon-island-
2121129.html (17 Maret 2017)
Gambar F.6.2 [Renilla sp] diakses dari:
http://www.dnr.sc.gov/marine/sertc/octocoral%20guide/Renilla%20_reniformis
.htm (17 Maret 2017)
Gambar F.7.2 [Meandrina meandrites] diakses dari:
http://www.jonathanafreedman.com/photos/florida-keys-2014/brain-coral-
meandrina-meandrites/ (17 Maret 2017)
Gambar F.8.1 [Astrangia danae] diakes dari:
http://thelordtaxus.deviantart.com/art/Astrangia-danae-405883010 (17 Maret
2017)
Gambar F.9.2 [Fungia sp] diakses dari:
http://atj.net.au/marineaquaria/Fungia_sp_.html (17 Maret 2017)
Gambar F.10.2 [Metridium dianthus] diakses dari:
https://commons.m.wikimedia.org/wiki/File:Metridium_dianthus.jpg (17 Maret
2017)
Gambar F.11.2 [Polidacna sp] diakses dari: https://pascabiologi1987.wordpress.com
(17 Maret 2017)
Gambar F.12.2 [Acropora sp] diakkses dari:
https://reefbuilders.com/2017/05/17/acropora-millepora/ (17 Maret 2017)
Gambar F.13.2 [Meandrina sinosa] diakses dari:
https://pascabiologi1987.wordpress.com (17 Maret 2017)
Gambar F. 14.2 [Antipathes dichotoma] diakses dari:
https://www.google.co.id/search?q=antipathes+dichotoma&prmd=inv&source=
lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiJ0bHd1fLZAhWItY8KHR0tDcUQ_A
UIEygB#imgrc=zGij1eVscyb49M:&isa=y (17 Maret 2017)
Gambar F.15.2 [Physalia pelagic] diakses dari:
http://www.interhomeopathy.org/im-on-the-ferry-with-lots-of-my-family-we-
lose-each-other-a-case-of-physalia-physalis (17 Maret 2017)
Gambar F.16.2 [Aurellia aurita] diakses dari:
http://www.marlin.ac.uk/species/detail/2089.Aurelia (17 Maret 2017)

Anda mungkin juga menyukai