Anda di halaman 1dari 7

MENCARI PASANGAN HIDUP YANG IDEAL

MAKALAH
disusun untuk memnuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling
yang diampu oleh :
Drs. Maftuhin, M.Si.

oleh :
Kelompok 2
Pendidikan Biologi 2017
Amalia Karim (1702574)
Aziz Annaba (1701946)
Dewi Nurul .A (1700998)
Pretty Nurwhite .T (1702261)
Rizka Amelia .P (1703369)
Silmi Rizki .U (1701833)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1. Landasan Teori
a. Manusia Hidup Berpasang – Pasangan
Allah SWT. Telah segala ciptannya secara berpasang –
pasangan, seperti manusia yang telah diciptakan sebagai makhluk
yang berpasang – pasangan sebagai pria dan wanita, dengan tujuan
agar manusia bisa hidup dengan damai dan tentram dengan
pasangannya yang bisa melengkapi hidup kita dan agar selalu
mengingat kebesaran-Nya. Yang dijelaskan dalam Al quran :
“ Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang – pasangan,
supaya kamu mengingat kebesaran Allah. “ (QS. Adz Dzariyat (51) :
49).
“ dan bahwasannya Dialah yang menciptakan berpasang –
pasangan pria dan wanita. “ (QS. An Najm (53) : 45).
“Lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang : laki – laki dan
perempuan.” (QS. Al Qiyamah (75) : 39 ).
Berkaitan dengan pembahasan pasangan, pasti aka nada
masanya dimana kita mulai berpikir dan berangan - angan tentang
pasangan kita nanti, dan Allah menciptakan manusia di muka bumi ini
dengan beraneka ragam dengan maksud agar bisa saling mengenal
dan menjalin kesatuan dalam tujuan sebagai khalifah dibumi ini.
Sesungguhnya pasangan yang akan kita dapat kan adalah
pasangan yang paling baik untuk kita dari Allah SWT, tetapi Allah juga
memberikan kita karunia dan nikmat berupa rasa ketertarikan masing
– masing yang akan mengantarkan kita kepada pasangan kita melalui
suatu pandangan atau kriteria yang kita anggap paling baik atau
paling ideal bagi kita.
b. Pengertian Ideal
Maksud dari kata “ Ideal” berasal dari bahasa Yunani yaitu “idea”
yang artinya lama bahasa Indonesia sebagai sebuah visi atau
kontemplasi. Plato, sebagai salah satu tokoh filsafat Yunani,
menggunakan istilah ideal untuk menunjukan ide – ide kekal yang
setiap ide tersebut mempunyai kesempurnaan jenis. Dalam istilah
umum dan awam mengikuti kriteria dan pandangan dari Bibit, Bebet,
dan Bobotnya.
Tetapi pandangan ideal seseorang selalu berkembang mengikuti
jaman sehingga bisa jadi kriteria tersebut lebih mengarah kepada apa
yang di inginkan dan di idamkan menuruti nafsu duniawi dengan
melihat segala hal fisik, benda, atau lahiriyah dari sesosok pasangan
karena selain telah menciptakan segala su=esuatu secara berpasang
– pasangan Allah juga telah menyeimbangkan segala hal termasuk
pasangan kita nantinya yang pada dasarnya adalah cerminan dari diri
kita sendiri yang dijelaskan dalam Al quran, yaitu :
“ Wanita – wanita yang tidak baik untuk laki – laki yang tidak baik,
dan laki – laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik
pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik
untuk wanita yang baik.” (QS. An Nur (24) : 26).
Maka ada baiknya dalam memilih pasangan yang baik
agamanya, baik perilakunya, dan jelas Bibit, Bebet, dan Bobotnya
selain itu ada juga dari pandangan agama.
c. Kriteria Pasangan menurut Agama Islam
1) Harus Se-Iman
Dalam QS. Al Bawarah ayat 221, Allah SWT berfirman yang
artinya
“… dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik
(dengan wanita-wanita Mukmin) sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya budak yang Mukmin lebih baik dari orang musyrik
walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang
Allah mengajak ke Surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia
supaya mereka mengambil pelajaran.”
Ini merupakan poin utama dimana seorang wanita harus memilih
pria yang soleh, karena pria yang paham dan taat pada agamanya
kelak akan mampu menjaga kehormatan dirinya juga keluarganya
dan membawa mereka jauh dari siksa api neraka.
2) Mempunyai Akhlak dan Pendidikan yang Baik
Menurut islam yang dimaksud adalah perempuan yang
solehah dengan pendidikan agama yang baik, karena umumnya
jika wanita mengerti agama ia pasti akan mengerti tugas dan
tanggung jawabnya ketika menikah kelak, dalam sebuah hadist
yang diriwayatkan oleh Abu Harraitah RA, Rasulullah Saw.
bersabda yang artinya :
“ perempuan itu dinikahi karena empat perkara, karena
hartanya, keturunannya, kecantikannya, dank arena
agamanya, lalu pilihlah perempuan yang beragama
niscaya kamu bahagia “
3) Bernasab Mulia
Nasab memanglaj penting, karena wanita yang baik untuk
dipilih dan kelak dinikahi haruslah berasal dari keluarga yang juga
memiliki agama yang bagus serta merupakan sosok yang
solehah, dengan cara dilihat dari orang tuanya dan keluarganya
dalam menjalankan perintah agama.
4) Bisa Memberikan Keturunan dan Bukan merupakan Kerabat
Dekat
Memiliki keturunan merupakan salah satu tujuan utama
dalam pernikahan, maka ada baiknya dalam memilih pasangan
masing – masing pihak harus memperhatikan hal ini, bisa dengan
cara melihat kesehatannya pada masa muda dan melihat
kerabatnya. Dan sebaiknya bukan dari pihak kerabat dekat karena
tidak di anjurkan dalam agama juga dari pandangan ilmu
kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN

Untuk memperoleh data yang akurat, kami melakukan survey melalui


Google Form dengan total 50 responden. Berdasarkan data yang diperoleh, pada
pertanyaan “Dalam memilih pasangan, Anda lebih tertarik dengan seseorang
yang memiliki usia?” 74% responden memilih calon pasangan yang memiliki usia
lebih tua, 22% memilih pasangan dengan usia yang seumuran, dan 4% memilih
pasangan yang lebih muda.
Selanjutnya, pada pertanyaan “Apa yang pertama kali Anda lihat dari
seseorang ketika mencari pasangan hidup?”, yaitu 76% responden memilih
agama, lalu 16% memilih melihat pasangan hidup berdasarkan fisik, dan sisanya
memilih berdasarkan keadaan ekonominya dan status keluarga.
Lalu pada bagian pertanyaan mengenai latar belakang keluarga,
berdasarkan status sosial keluarga 84% responden memilih pasangan yang
memiliki keluarga dengan status social menengah ke atas, 14% memilih
pasangan yang memiliki keluarga dengan status social tinggi. Berdasarkan
banyaknya jumlah saudara kandung yang dimiliki, 62% responden memilih
pasangan yang memiliki ≤ 2 saudara kandung, 32% memilih pasangan yang
memiliki > 2 saudara kandung, dan 6% memilih pasangan yang merupakan anak
tunggal. Lalu, berdasarkan etnisnya 74% responden memilih pasangan yang
sesame etnis dan 26% lainnya memilih pasangan yang berbeda etnis.
Pada bagian pertanyaan mengenai latar belakang pendidikan, 70%
responden memilih pasangan yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi dan
30% memilih pasangan yang memiliki pendidikan yang sama dengan responden.
Pada pertanyaan mengenai penghasilan, 86% memilih pasangan yang memiliki
penghasilan > Rp 5.000.000, lalu 10% memilih pasangan yang memiliki
penghasilan diantara Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000, dan sisanya memilih
pasangan yang memiliki penghasilan diantara Rp 500.000 – Rp 1.000.000.
Terakhir, pada pertanyaan mengenai karakter dominan yang paling disukai
50% responden memilih karakter humoris, 22% memilih karakter agamis, 14%
memilih karakter romantis, 12% memilih pasangan yang karismatik, dan 2%
memilih seseorang dengan karakter yang cuek.
BAB III
PENUTUP

Dari berbagai kriteria yang diinginkan dalam memilih pasangan, secara


keseluruhan responden menginginkan pasangan yang lebih baik dari dirinya
sendiri, seperti dari sisi agama, pendidikan, status sosial dan penghasilan.
Kebanyakan responden juga menginginkan pasangan yang usianya lebih tua
dan memiliki saudara kandung ≤2 saudara kandung.
DAFTAR PUSTAKA

https://islamedia.web.id/cara-memilih-jodoh-menurut-islam/amp/
http://yuknikahislami.blogspot.com/2015/03/setiap-manusia-telah-
diciptakan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai