DOSEN PEMBIMBING
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah mencurahkan segala limpahnya
sehingga kita semua tenang dalam keadaan sehat walafiat. Selawat serta salam semoga
tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam,
seorang guru pertama yang meluruskan pengertian keilmuan yang sebenarnya. Sehingga
kita semua dapat melihat manisnya ilmu pendidikan secara umum dan pendidikan
agama Islam secara khusus.
Pertama, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah
membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang insya Allah
mubarokah ini. Oleh karena itu, penulis berharap agar tetap semangat dan tegar
menghadapi segala sesuatu yang telah Allah sediakan untuk kita semua.
Tak lupa, penulis sangat bersyukur serta terima kasih dengan segala keta’dziman
kepada kedua orang tua penulis sekalian yang telah sukses membuat kami mengenyam
bangku kuliah dengan nikmat yang besar. Serta membuat kami semua bisa terkumpul
dalam satu kesatuan, menjalin silaturahmi antar muslim dan mendukung kami di dalam
mengejar cita-cita kami. Salam cinta dari kami juga kami sampaikan kepada seluruh
pembaca ataupun semua orang yang telah mendukung kami secara umum dan kedua
orang tua kami secara khusus.
Telah banyak hal yang penulis lewati, untuk mencapai cita-cita yang masih
belum tersampaikan. Oleh karena itu, penulis mengharap dengan sangat mengharap doa
serta kerelaan dari semua dosen, guru dan dan orang tua dua kami.
Di samping itu, penulis juga menyampaikan rasa penyesalan dan sangat
memohon maaf apabila dalam tulisan ini terdapat banyak kesalahan dan baik di isi
tulisan atau di dalam kepenulisan. Sebab, tulisan ini adalah hasil dari segenap usaha
kami untuk menyelesaikan tugas yang dosen berikan dan sebagai bentuk pengabdian
kami kepada orang tua kami Dan juga sebagai pengalaman penambahan wawasan untuk
intelektualitas kami.
Maka dari hal tersebut, penulis sangat mengharapkan pembimbingan, pembinaan
serta pendampingan baik oleh semua dosen, perangkat kampus, teman-teman sekalian,
ataupun dari orangtua penulis sendiri. Kritik dan saran kiranya sangat dibutuhkan oleh
penulis mengingat penulis masih pada tingkat yang sangat rendah.
Demikianlah kata pengantar yang dapat penulis sampaikan kepada pembaca,
kekurangan yang dimiliki oleh penulis kiranya itu adalah murni dari kesalahan penulis.
Apabila terjadi di hal tersebut maka penulis meminta maaf sebesar-besarnya. Dan
apabila ada ada kebaikan yang muncul dari tulisan penulis maka itu murni dari Allah
subhanahu wa ta'ala.
Oleh karena itu, penulis berharap semoga tulisan ini akan menjadi abadi dan
mubarokah serta bermanfaat bagi bangsa dan negara di dunia sampai ke akhirat.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
B. Rumusan masalah...................................................................................................3
C. Tujuan.....................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
C. Memilih pasangan..................................................................................................5
BAB III..............................................................................................................................8
KESIMPULAN.................................................................................................................8
3
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap manusia mempunyai selera dan paya ikat yang bebeda beda
terhadap lawan jenis. Daya pikat ada yang bersifat material dan ada yang
bersifat seperti kecantikan atau ketampanan rupa, kekayaan dan status sosial.
Ada pula yang bersifat inmaterial seperti kesetiaan, kejujuran, keramahan dan
beberapa kepribadian lainnya.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana tuntunan islam dalam memilih dan menentukan pasangan
2. Bagaimanakah kreteria memilih pasangan hidup
3.
C. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah agar mahasiswa PAI secara
umum dan dan mahasiswa Instika PAI C secara khusus dapat menambah
wawasan dan menimba ilmu dari makalah ini.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2
Lc Ahmad sarawat,seri fikih kehidupan pernikahan (Jakarta:DU Pulishing, 20110,59—60.
3
Ahmad Arifuz Zaki, ‘’konsep Pra-Nikah dalam Al-Qur’an(Kajian Tafsir Tematik) Agustus9, 2017.
5
C. Memilih pasangan
a. Memilih calon istri
Dalam memilih calon istri Rasullah SAW mengatakan bahwa calon istri
shalihah adalah perempuan yang cantik, baik cantik fisik maupun hatinya,
perempuan yang patuh terhadap calon suaminya dan berbakti terhadap
orang tuanya. juga yang perlu diperhatikan dalam memilih calon istri yaitu
latar belakang keluarganya juga ligkungannya dan perempuan tersebut
memiliki emosi stabil atau bisa mengontrol emosinya. Sehingga dia
menunjukkan kasih sayangnya terhadap suami dan anaknya.
Tetapi faktor utama dalam mencari clon istri untuk dijadikan pasangan
hidup kalau bisa masih perawan atau masih gadis.ataupun masih belum
menikah sama sekali karena jika masih gadis atau perawan belum banyak
mengenal laki laki.berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW memiliki
keinginan dari segi tujuan yaitu di bagi menjadi empat macam.
1) memilih calon istri dari segi kepemilikan hartanya, agar hal tersebut
memungkinkan tidak mengalami kemiskinan. Dengan hal tersebut bisa
memenuhi kesulitan hidup yang bersifat duniawi ataupun materi.
2) Memilih istri berdasarkan nasabnya, karena nasab seorang istri dalam
keadaan yang palig utama menjadi keinginan banyak orang.
3) Memilih calon istri berdasarkan kecantikan hatinya tidak hanya
kecantkan wajanya saja.
4) Memilih calon istri karena agamanya, karen perempuan beragama
memiliki kemuliaan dalam membentuk rumah tangga yang sesuai
dengan sysriat islam meskipun tidak canti secara fisik jika memiliki
agama yang baik suaminya juga akan tulus mencintainya.4
4
Muhammad Ali, Fiqih munakahat, 37-39
6
Adapun calon istri yang memiliki syarat syarat ialah sebagai berikut;
a. Beragama islam
b. Sangat jelas bahwa dia seorang perempuan
c. Tidak ada hubungan mahroh dengan caln suaminya
d. Tidak dalam ikatan dengan orang lain
e. Kemaua sendiri jika perempuan tersebut sudah menjadi janda
f. Mendapatkan izin dari wali bagi perempuan terutama yang masih gadis
g. Tidak sedang menjalankan ihram, haji, dan umrah5
b. Memilih calon saumi
Dalam sebuah hadis memilih calon suami tidak sebanyak yang di temukan atau
terdapat dalam hadis tersebut sebagaimana hadis tentang memilih calon istri.
Dalam rumah suami istri perlu di dasarkan untuk mempunyai keturunan, tempat
memuculkan bibit keimanan, menjadiakan keluarga yang sehat dan bahagia dan
dalam hal tersebut di penuhi rasa aman, sejahtera, sakinah mawaadah warahmah
dalam sebuah pernikahan. Juga perlu di perhatikan dalam memilih calon suami
karena sebab suami akan menjadi kepedulian uatam dalam mendidik anaknya.
Rasullah SAW tidak hanya memerintahkan kepada laki laki untuk memilih
pasangan yang sesuai dengan kriteria pilihannya yang baik agamanya tetapi
beiau juga memrintahkan kepada seorang wanita untuk memilih calon suami
yang sesuai dengan kriteria pilihannya.
Sebagai orang tua wali dari seorang gadis tersebut perlu di perhatikan untuk
memilih calon suami yang aan di nikahkan dengan anak gadisnya. Sebab jika
salah memilih terhadap calon suami anak gadisnya maka anak gadi tersebut
tidak bahagia dengan pasangannya. Oleh karena itu orang tua dalam menentukan
dan menikahkan calon anaknya dengan laki-laki yang taat kepada agama, taat
beribadah, berakhak baik, mempunyai sopan santun, tidak kasar, berakter baik.
akan tetapi kepada seorang perempuan untuk memilih dan menentukan caalon
suaminya dengan kriteria pilihanya yang baik dalam agama islam.6
5
Ulfah Hayati Muzayanah Alhakam Faisol, fiqih-ushul fiqih (Jakarta:Direktorat Pendidikan Madrasah
Direktorat Jendral Pendidikan isalm Kementrian agama RI, 2015)
6
Muhammad Ali, Fiqih Munakahat, 40-41.
7
1. Beragama islam
2. Atas keinginannya sendiri
3. Tidak beristri lebih dari empat
4. Tidak ada hubungan mahrom dengan calon istrinya
5. Tidak mempunyai istri yang haram dimadu dengan calon istrinya
6. Tidak sedang menjalankan ihram baik itu haji atau umrah7
BAB III
KESIMPULAN
8
tangga. Karena sebauah pernikahan adalah pint gerbang menjani berbagai
kehidupan, sebuah proses yang menentukan kebahagin setiap umat manusia.
2. Jadi dalam memilih calon istri, Rasullah SAW mengatakan bahwa calon
istri shalihah adalah perempuan yang cantik, baik cantik fisik maupun
hatinya, perempuan yang patuh terhadap calon suaminya dan berbakti
terhadap orang tuanya.
3. Oleh sebab itu dalam rumah suami istri perlu di dasarkan untuk mempunyai
keturunan, tempat memuculkan bibit keimanan, menjadiakan keluarga yang
sehat dan bahagia dan dalam hal tersebut di penuhi rasa aman, sejahtera,
sakinah mawaadah warahmah dalam sebuah pernikahan.
9
DAFTAR PUSTAKA
10