Anda di halaman 1dari 14

KASIH SAYANG TERHADAP IBU BAPAK DAN AKHLAK TERHADAP ORANGTUA

Dalam Buku Birrul Walidain dan Akhlak Tasawuf

Makalah ini buat untuk memenuhi tugas Tasawuf

Dosen Pengampu :

M. Anang Firdaus, M.Pd.I.

Disusun Oleh :

1. Iva Nikmatul Khusna (931108518)

PROGRAM STUDI AHWAL AL-SYAKHSIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

KEDIRI

2018/2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada Allah swt yang telah melimpahkan rahmat
serta karunia-Nya kepada saya sehingga makalah yang berjudul “Kasih Sayang Ibuk Bapak dan
Aklah Terhadap Orangtua”, ini dapat diselesaikan dengan baik.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah kami, dalam penulisan dan
penyelesaiannya saya memenuhi banyak kesulitan. Oleh karena itu, saya ucapkan terima kasih
kepada Dosen Tasawuf, M. Anang Firdaus, M.Pd.I. Yang telah membimbing dan membantu
saya dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini. Tak lupa juga saya sampaikan terima kasih
kepada teman-teman dan setiap yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.

Saya menyadari bahwa karya tulis ini yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna,
namun saya telah berupaya semaksimal mungkin agar mencapai hasil yang sebaik-baiknya.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami dan khususnya kepada para pembaca. Kritik dan
saran, serta masukan yang membangun akan saya terima seluas-luasnya untuk perbaikan
makalah yang akan saya susun selanjutnya.

Kediri,17 November 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULAN...................................................................................................1
A .Latar Belakang..................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
1.Pengertian Terhadap Kasih Sayang Ibu Bapak .................................................2

2. Definisi Kasih Sayng Ibu Bapak………………………………………………2

3. Manfaat Kasih Sayang Ibu Bapak.....................................................................3

4. Bagaimana Cara Berbuat Baik Terhadap Orangtua...........................................3

5. Hal Apa Yang Perlu Dilakukan Untuk Orangtua……………………………...3

BAB III PENUTUP...........................................................................................................


A. Kesimpulan.........................................................................................................

B. Daftar Pustaka.....................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kejayaan seseorang adalah jika ia memiliki akhlak mulia. Begitu juga dengan suatu
bangsa, kejayaan suatu bangsa akan terwujud apabila segenap warga negaranya memiliki
akhlak mulia. Begitupun sebaliknya, akhlak berarti sikap, perilaku, adab atau sopan
santun yang melekat dalam diri seseorang dan menjadi kepribadian.
Akhlak merupakan konsep tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari baik yang
bernilai positif (baik) yang disebut akhlak mulia (akhlaq karimah) maupun yang bernilai
negatif (jelek) yang disebut akhlak tercela (akhlaq madzmumah).
Akhlak mulia harus diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, sedang akhak
tercela harus dihindarkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dari segi bahasa, kata akhlak
berasal dari bahasa Arab akhlaq. Kata akhlaq merupakan bentuk jamak dari kata khuluq
yang berarti perangai, tingkah laku, atau budi pekerti. Seseorang yang memiliki akhlaq
baik akan berperilaku baik, timbul spontan dan tidak dibuat-buat.
Salah satu akhlak yang akan dibahas adalah akhlak kepada orangtua. Karena akhlak
tersebut merupakan akhlak yang penting. Berbakti kepada orangtua merupakan
kewajiban seorang anak jika ia menginginkan surga.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud kasih sayang seorang Ibu Bapak?
2. Apa manfaat dari kasih sayang seorang Ibu Bapak?
3. Definisi dari kasih sayang seorang Ibu Bapak?
4. Bagaimanakah cara berbuat baik kepada Orangtua?
5. Apakah hal yang perlu dilakukan terhadap Orangtua?
3. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud kasih sayangIbu Bapak.
2. Untuk mengetahui manfaat dari kasih sayang Ibu Bapak.
3. Untuk mengetahui cara berbuat baik kepadsa Orangtua.
4. Untuk mengetahui hal apa saja yang dilakukan terhadap Orangtua.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. KASIH SAYANG IBU BAPAK DAN AKHLAK TERHADAP ORANGTUA


1. Pengertian Kasih Sayang Ibu Bapak

Dalam kitab suci hamper tidak ditemukan pesan kepada ibu bapak agar berbuat baik
kepada anaknya. Ini antara lain disebabkan karena secara naluri naluri ibu bapak pasti senang
dan mencintai anak-anaknya. Semua orang ingin menjadi yang terbaik melebihi orang lain,
kecuali ibu bapak yang selalu bersedia bahkan menginginkan agar anaknya menjadi lebih baik
darinya. Karena itu pula maka ditemukan kecaman kepada ibu yang telah dicerai bila menuntut
banyak dari mantan suaminya dalam rangka menyusukan anaknya ( Q.S Ath-Thalaq {65}: 6 )1

Kasing Sayang Ibu Bapak adalah sebuah rasa yang timbul dan tulus dari hati untuk
menyanyangi, mencintai, memberi kebahagiaan kepada seseorang tanpa rasa pamrih sedikitpun
dan menghitung apa yang telah kita lakukan kepada seseorang. Seperti kasih sayang orangtua
kepada anak-anaknya dan sebaliknya. Ibu bapak adalah sosok pahlawan bagi anak anak
mereka. Untuk menjadi orang tua haruslah memberikan contoh yang baik kepadsa anak-anak
mereka, karena mau tak mau anak mereka akan tumbuh dan berkembang mengikuti cara
orangtua dalam mendidik.

2. Manfaat Kasih Sayang Ibu Bapak

Salah satu hak anak adalah dibesarkan dengan penuh kasih kasih sayang. Ini bermakna
ibu bapak yang membesarkan anak-anak dengan kebencian, pergaduhan, merasa tertekan dan
takut akan mengakibatkan anak-anak mengalami gangguan emosi. Anak adalah amanah dari
Allah swt kepada ibu bapak. Kita perlu ingat bahwa Rasulullah saw sangat menyayangi anak-
anak.

Manfaatnya adalah sebagsi berikut :

1. Kasih sayang akan mendatangkan kesenangan dan kegembiraan.

2. Anak belajar kasih sayang dai orang tuanya sehingga ia akan menerapkan kasih sayang tersebut
kepada orang lain dengan cara yang dilihatnya dari orangtuanya.

3. Menculnya rasa percaya diri.

4. Kasih sayang akan memotivasi anak-anak untuk melakukan berbagai aktivitas dengan lancer dan
sukses.

3. Definisi Kasih Sayang Ibu Bapak

1
. Birrul Walidain, hlm. 21-27
2
Kasih sayang seorang ibu adalah berawal dari Peranakan yang hanya dimiliki oleh ibu
dinamai Rahim. Kata ini seakar dengan kata rahmat/kasih. Peranakan dinamai Rahim karena
yang keluar dari Rahim adalah yang paling dikasihi oleh betina,baik binatang maupun manusia.
Karena dorongan kasih itulah seekor kuda mengangkat kakinya karena takut menyakiti
anaknya. Demikian sabda Nabi saw. Tentang sekelumit kasih makhluk terhadap anaknya (HR.
Muslim).

Keibuan,kata para pakar, adalah sesuatu yang melekat pada diri ibu setiap makhluk,
yang bagi manusia ia terbentuk sebagai dampak dari sekian banyak faktof biologis, psikis,
kejiwaan, sosial, bahkan peradaban. Keibuan adalah gabungan dari kesemuanya yang bersifat
sangat kompleks. Keibuan itulah yang merupakan cikal bakal lahirnya keluarga dan masyarakat
umat manusia..

Keibuan manusia tidak demikian. Ibu terlalu sayang dan takut terhadap anaknya, rasa
sayang dan takut yang menjadikan sang ibu tidak saya mengawasi anaknya dari dekat, tetapi
juga menyertainya, sehingga ibu yang berlebihan, secara tidak sadar sebenarnya mendidik
anaknhya menjadi penakut dan ketika beranjak dewasa, bahkan setelah dewasa sang anak
menjadi selalu khawatir mencoba, apalagi sesuatu yang baru. Keterlibatan ibu terhadap anak
yang demikian itu adanya karena keibuan manusia terbentuk dari aneka factor dan bukan
sekedar faktof biologis dan fisiologi. Keibuan manusia berlanjut dan berlanjut hingga akhir
hayatnya karena cinta dan kasih sayang yang dilahirkan oleh keibuan ia tiadak disentuh oleh
sedikit pun kebencian atau kekeruhan, bahkan keibuan itu melahirkan kesediaan memberi
kapada anak tanpa imbalan, atau kesediaan berkorban demi anak. Ibu yang didurhakai anaknya
pun akan segerah luliuh begitu sang anak datang bersimpuh di hadapannya.

Kasih sayang seorang ibu tidak akan pernah luntur atau pun hilang untuk anak-anaknya, karena
seorang ibu pasti merasakan rasa rindu terhadap buah hatinya yang ia lahirkan dari rahimnya
sendiri. Kasih sayang ibu sepanjang masa.2

Namun demikian bukan berarti bahwa seorang bapak tidak memiliki rasa sayang terhadap
anak-anaknya, akan tetapi seorang bapak itulah yang menjadi tulang punggung keluarga, yang
menyambung malam dengan siang demi keluarga yang dicintainnya. Rasa cinta dan kasih
sayang seorang bapak pun tidak akan pernah redup terhadap buah hatinya, kasih sayang itu
akan selalu ada dalam hati mereka selamanya. Oleh sebab itu besarnya cinta kasih sayang ibu
bapak kepada anak-anaknya, maka kitab suci mengingatkan agar jangan sampai orangtua
terlengahkan oleh cinta itu (QS. Al-Munafiqun {63}: 9).

Kitab suci mengingatkan bahwa anak, demikan juga pasangan hidup, berpotensi menjadi
musuh, yakni mengakibatkan mudharat bagi orangtuanya. (QS. At-Taghabun {64}: 14).

4. Berbuat Baik Kepada Orangtua

2
. Birrul Walidain, hlm. 27-44
3
Orangtua atau ibu bapak adalah manusia yang sangat mendapat perhatian khusus dalam
ajaran agama Islam. Orangtua walaupun berbeda agama atau keyakinan, tetap harus dihormati
menurut perspektif Islam dan perintah untuk menghormati orangtua disebutkan dalam Al-
Qur’an dan juga dalam hadist-hadist Rasulullah S.A.W

Penghormatan anak terhadap kedua orangtua adalah sangat wajar. Ini disebabkan anatara
anak dan orang tua memiliki hubungan batin yang sangat kuat dan sangat erat. Ibu
mengandungnya selama Sembilan bulan dan sangat menderita, demikian pula seorang ayah
dalam mencari rezeki siang dan malam demi anak dan keluarganya. Belum lagi pengorbanan
keduannya dalam membesarkan seorang anak yang di waktu kecil benar-benar tidak berdaya,
namun dibesarkan dan dipelihara ( dirawat ) oleh kedua orangtua sehingga menjadi besar dalam
bentuk fisik dan besar dalam jiwanya juga. Namun semua itu orangtua tidak pernah meminta
bayaran sama anak-anaknya. Oleh karena itu, sebagai pengorbanan mereka terhadap kita di
masa kecil, maka kita dituntut untuk benar-benar menjaga adab atau akhlak bagaimana
mempergauli orangtua yang sesungguhnya.

Allah berfirman dalam ayat Al-Qur’an:

‫صالُهُ ثَاَل ثُونَ َش ْهرًا ۚ َحتَّ ٰى ِإ َذا بَلَ َغ َأ ُش َّدهُ َوبَلَ َغ‬ َ ‫ص ْينَا اِإْل ْن َسانَ بِ َوالِ َد ْي ِه ِإحْ َسانًا ۖ َح َملَ ْتهُ ُأ ُّمهُ ُكرْ هًا َو َو‬
َ ِ‫ض َع ْتهُ ُكرْ هًا ۖ َو َح ْملُهُ َوف‬ َّ ‫َو َو‬
‫ضاهُ َوَأصْ لِحْ لِي فِي ُذرِّ يَّتِي‬ َ ْ‫صالِحًا تَر‬ َ ‫ي َوَأ ْن َأ ْع َم َل‬ َّ َ‫ك الَّتِي َأ ْن َع ْمتَ َعل‬
َّ ‫ي َو َعلَ ٰى َوالِ َد‬ َ َ‫َأرْ بَ ِعينَ َسنَةً قَا َل َربِّ َأوْ ِز ْعنِي َأ ْن َأ ْش ُك َر نِ ْع َمت‬
)15( َ‫ْت ِإلَ ْيكَ َوِإنِّي ِمنَ ْال ُم ْسلِ ِمين‬
ُ ‫ۖ ِإنِّي تُب‬

)16( َ‫ق الَّ ِذي َكانُوا يُو َع ُدون‬ ِّ ‫ب ْال َجنَّ ِة ۖ َو ْع َد ال‬
ِ ‫ص ْد‬ َ ‫ُأو ٰلَِئ‬
ِ ‫ك الَّ ِذينَ نَتَقَبَّ ُل َع ْنهُ ْم َأحْ َسنَ َما َع ِملُوا َونَتَ َجا َو ُز ع َْن َسيَِّئاتِ ِه ْم فِي َأصْ َحا‬

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua ibu bapaknya, ibunya
mengangungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah papah ( pula),.
Mengandung dan menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila ia sudah dewasa dan
umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a, “Ya Allah, tunjukilah aku untuk mensyukuri
nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku
dapat berbuat alam saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dan kepada anak
cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-
orang yang berserah diri. Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang
baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampumni dosa-dosa mereka, bersama penghuni-
penghuni surge, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.” QS. Al-Ahqaf,
(46) : 15-16.

Dan dalam ayat yang lain Allah berfirman:

ِ ‫ي ْال َم‬
)14(‫صي ُر‬ َّ َ‫ك ِإل‬ َ ِ‫ص ْينَا اِإْل ْن َسانَ بِ َوالِ َد ْي ِه َح َملَ ْتهُ ُأ ُّمهُ َو ْهنًا َعلَ ٰى َو ْه ٍن َوف‬
َ ‫صالُهُ فِي عَا َم ْي ِن َأ ِن ا ْش ُكرْ لِي َولِ َوالِ َد ْي‬ َّ ‫َو َو‬

َّ َ‫ي ۚ ثُ َّم ِإل‬


‫ي‬ َ ‫صا ِح ْبهُ َما فِي ال ُّد ْنيَا َم ْعرُوفًا ۖ َواتَّبِ ْع َسبِي َل َم ْن َأن‬
َّ َ‫َاب ِإل‬ َ ‫ك بِ ِه ِع ْل ٌم فَاَل تُ ِط ْعهُ َما ۖ َو‬
َ َ‫ْس ل‬ َ ‫ك َعلَ ٰى َأ ْن تُ ْش ِر‬
َ ‫ك بِي َما لَي‬ َ ‫وَِإ ْن َجاهَدَا‬
)15( َ‫َمرْ ِج ُع ُك ْم فَُأنَبُِّئ ُك ْم بِ َما ُك ْنتُ ْم تَ ْع َملُون‬

“Kepada manusia (berbuat baik) kepada dua ibu dan bapaknya; ibunya telah mengandungnya
dalam keadaan lemah yang bertambah lemah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada kedua ibu bapakmu, hanya kepada-Kaulah kamu kembali. Dan jika
4
keduannya memaksamu untuk merpersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuan tent ang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduannya, dan pergaulilah
keduanya di dunia dengn baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali, maka kuberitahukan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” QS. Al-Luqman (31) : 14-15.

Ayat-ayat di atas menggambarkan bahwa sangat penting dan paling berhak untuk
dihormati adalah ibu bapak karena pengorbanan mereka begitu banyak. Akhlak terhadap ibu
bapak sangat patut dikedepankan karena jasa-jasa keduannya tidak mungkin dibalas yang setara
dengannya. Kemuliaan terhadap keduanya diakui oleh Allah dalam Al-Qur’an dan juga oleh
kebanyakkan hadis Rasulullah, ini menunjukkan bahwa ada sebuah model khusus bagaimana
berakhlak terhadap ibu bapak atau orangtua. Kalau berbicara dengan orangtua harus lebih
sopan santun dan jangan pernah menyakitinya walau dengan mengeluarkan kata-kata “Ah”.
Demikian mulianya ibu dan bapak dalam perspekttif Al-Qur’an dan Sunnah.

Berbakti kepada kedua orangtua, besar pengaruhnya terhadap kehidupan manusia baik di
dunia atau pun di akhirat. Berbakti kapada orangtua adalah hak dan kewajiban setiap manusia.3
Dalam salah satu hadis Nabi bersabda yang artinya :

Pada suatu hari seorang laki-laki menghadap Rasulullah dab berkata, “Wahai Rasulullah,
siapakah yang paling berhak saya perlakukan dengan baik ?” Rasulullah Saw. Menjawab,
“Ibumu, ayahmu, saudaramu perempuian, saudara laki-lakimu dan hamba sahayamu
merupakan hak dan kewajiban serta menjadi sebuah keluarga yang harus disambung.”

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah berpesan kepadamu terhadap ibu-ibumu,


sesungguhnya Allah berpesan kepadamu terhadap ibu-ibumu, sesungguhnya Allah berpesan
kepadamu terhadap ibu-ibumu, sesungguhnysa Allah berpesan kepada ayahmu, sesungguhnya
Allah berpesan kepadamu terhadap orang-orang yang terdekat, lalu yang terdekat kepadamu.”

Berbakti kepada kedua orangtua adalah fardhu ‘ain bagi setiap muslim.4 Diriwayatkan dari
Al-Hakim, bahwa seortang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw dan berkata, “Wahai
Rasulullah, sesungguhnya aku telah berbuat dosa besar, apakah masih ada kesempatan untuk
bertaubat untukku? “Rasulullah Saw bersabda,

“Apakah kamu punya ibu?”

“Sudah meninggal”.

“Apakah kamu punya bibi dari ibumu?”

“Punya”. Jawab laki-laki tersebut. “Kalau begitu berbaktilah kamu kepadanya!” Sabdah
Rasululkah Saw.

Ada seorang laki-laki datang menemui Ibnu Abbas ra. Dan berkata “Dahulu, saya mencintai
seorang perumpuan dan lalu melamarnya, namun dia tidak mau menikah denganku. Tiba-tiba

3
. Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid, Cara Nabi Mendidik Anak, hlm. 106-107

4
. Ibid, hlm. 110
5
seorang lelaki lain datang meminangnya, maka perempuan itu menerima pinangannya. Saya
sangat terpukul dan merasa cemburu dengannya hingga laki-laki tersebut saya bunuh hingga
mati. Apakah masih ada jalan bagiku untuk bertaubat? Ibnu Abbas bertanya”, Apakah ibumu
masih hidup? Ibu sudah meninggal, jawabnya. Bertaubatlah kepada Allah dan bertaqarrub
(mendekatkan diri) kapada-Nya sekuat tanganmu. Demikian nasihat Ibnu Abbas.

Mendengar jawaban ini seorang sahabat bertanya kepada beliau, “mengapa anda bertanya
tentang ibunya?”

Sesungguhnya Ibnu Abbas menjawab, “aku tidak tahu perbuatan yang lebih dekat kepada
Allah selain berbakti kepada ibu”.

Jahimah r.a. suatu hari datang menjumpai Rasulullah Saw. Dan berkata : “Sesungguhnya saya
ingin berjihad/berperang”. Mohon petunjukmu ya Rasulullah”. Kemudian Rasulullah Saw.
Bertanya,

“Apakah kamu masih mempunyai ibu?”

“Masih ya Rasulullah”.

“Kembalilan kepada ibumu dan jagalah dia baik-baik, karena surga berada pada kedua tepak
kakinya”.5

Ibnu Mas’ud bertanya kepada Rasulullah Saw. “Amal apakah yang lebih dicintai Allah?”
Rasulullah Saw bersabda, “Shalatlah pada waktunya”.

“Lalu apalagi ya Rasulullah?”

“Berbaktilah kepada kedua ibu bapak”.

“Kemudian apalagi ya Rasullah?”

“Berjihad di jalan Allah”. Sabda Rasulullah Saw.

“Kembalilah kepada kedua ibu bapakmu dan pergaulilah keduanya dengan baik”.6

Adapun hak-hak orang tua yang harus dilakukan seorang anak adalah :

1. Anak harus patuh kepada setiap perintah dan larangan orangtua selama perkara tersebut
dengan pertunjuk Allah dan Rasul. Kalau orangtua kita menyuruh melakukan sesuatu yang
menyimpang syariat Allah, maka jangan dilakukan dan tolaklah dengan kata-kata yang sopan.

2. Anak harus memuliakan dan menghormatinya dalam segala kondisi dan berbagai
kesempatan, baik dalam ucapannya dan tindakannya. Jangan melakukan sesuatu yang membuat
orangtua marah dan jangan bersuara dengan nada yang tinggi dengan keduannya.

5
. HR Hakim

6
. HR Bukhari, Muslim dari Abdullah bin Amr bin al-‘Ash.
6
3. Anak harus melakukan tugas terbaik terhadap kedua orangtua, memberikan kepada keduanya
sesuatu yang menyanangkan mereka, pakaian, makan, perawatan, dan perlindungan kepada
keduanya.

4. Anak harus melakukan hal yang terbaik kepada keduannya, yaitu menjaga hubungan baik
dengan keduannya dan dengan sanak keluarga mereka. Memohonkan ampun kepadanya,
mendoakan kepadanya, memenuhi janji-janjinya, dan menghormati kawan-kawan atau sahabat
orangtua.7

Salah satu sifat atau karakter utama dari seorang manusia Muslim yang sejati adalah
perlakuannya yang bijak dan baik terhadap kedua orangtuanya. Memperlakukan kedua
orangtua dengan baik dan penuh rasa hormat adalah merupakan salah satu ajaran yang paling
agung menurut Al-Qur’an dan Sunnah Rasul Saw.8

Islam mengangkat harkat dan martabat orangtua pada tingkat yang tidak pernah dikenal
dalam agama lain. Islam memberikan atau menetapkan penghormatan atau posisi orangtua
hanya satu tingkat dibawah keimanan kepada Alkah Swt.9

Islam memberikan perhatian kepada masalah keluarga, Islam memberikan penghormatan


yang lebih kepada ibu bapak, sebab ibu dan bapak ini merupakan fondasi dasar dari sebuah
keluarga, oleh karena itu, memelihara dan menghormati orangtua adalah perbuatan paling
mulia di sisi Allah Swt.10

Kemudian akhlak seorang pemimpin menurut perspektif Hadis yaitu, memimpin itu adalah
untuk melayani bukan untuk dilayani, zuhud terhadap kekuasaan, jujur dan tidak munafik,
memiliki visi keumatan ( terbebas dari fatalism ), dan memiliki tanggung jawab moral.11

5. Hal yang Perlu Dilakukan terhadap Orangtua

Seorang anak dalam keadaan bagaimanapun, tidak boleh menyinggung orangtuanya,


walaupun seandainya orangtua berbuat zalim kepada anaknya, dengan melakukan hal yang
tidak semestinya, maka jangan sekali-kali si anak berbuat tidak baik, atau membalas,
7
. Syaikh Abu Bakar Al-Jazairi, Mengenal Etika dan Akhlak Islam, hlm. 66-68

8
. Muhammad Ali al-Hasyim, Menjadi Muslim Ideal, hlm. 71

9
. Ibid.

10
. Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijir, Pilar-pilar Agama Islam,hlm. 106

11
. Aunur Rohim Fakih dan Lip Wijayanto (penyusun), Kepemimpinan Islam, hlm. 46-49
7
mengimbangi ketidak baikkan orangtua kepada anaknya. Sebab, Allah tidak meridhai seorang
anak mendurhakai orangtuanya.

Menurut ukuran secara umum, si orangtua tidak sampai hati akan menganiaya anaknya.
Kalaulah itu terjadi penganiayaan orangtua kepada anaknya adalah disebabkan perbuatan si
anak itu sendiri yang menyebabkan marah dan aniayanya orangtua kepada anaknya. Di dalam
kasus demikian seandainya si orang tua marah kepada anaknya dan berbuat aniaya sehingga ia
tiada ridha kepada anaknya, Allah pun tidak meridhai si anak tersebut membalas keburukan
terhadap orangtuanya.

Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh seorang anak terhadap orangtua supaya ia berhasil
di dunia maupun di akhirat. Di antaranya adalah:

1. Berkata Halus dan Mulia Kepada Ibu dan Ayah

Segala sikap orangtua terutama ibu memberikan refleksi yang kuat terhadap sikap si anak.
Dalam hal berkata pun demikian. Apabila si ibu sering menggunakan kata-kata halus kepada
anaknya, si anak pun akan berkata halus kepada orangtuanya. Kalau si ibu atau ayah sering
menggunakan kata-kata yang kasar, si anak pun akan mempergunakan kata-kata kasar, sesuai
yang digunakan oleh ibu dan ayahnya. Sebab si anak mempunyai insting meniru yang lebih
mudah ditiru adalah orang yang terdekat dengannya, yaitu orangtua, terutama ibunya. Agar
anak berlaku lemah lembut dan sopan kepada orangtuanya, maka harus dididik dan diberi
contoh dan berbicara. Kewajiban anak kepada orangtuanya menurut ajaran Islam harus
berbicara sopan, lemah lembut dan mempergunakan kata-kata mulia.

2. Berbuat Baik Kepada Ibu dan Ayah yang Sudah Meninggal Dunia

Bagaimana berbuat baik seorang naka kepada ibu dan ayahnya yang sudah tiada. Dalam hal ini
menurut tuntunan ajaran Islam sebagaimana yang disiarkan oleh Rasulullah dari Abu Said:

Abu Said berkata,

“Kami pernah berada pada suatu majelis bersama nabi, seorang bertanya kepada Rasulullah:
wahai Rsuullah, apakah ada sisa kebajikan setelah keduanya meninggal dunia yang aku untuk
berbuat sesuatu kebaikan kepada kedua orangtuaku. “Rasulullah bersabda” “Ya, ada empat
hal: mendoakan dan memintakan ampun untuk keduanya, menepati/melaksanakan janji
keduanya, memuliakan teman-teman kedua orangtua, dan bersilaturrahim yang engkau tiada
mendapat kasih sayang kecuali karena kedua orangtua.”

Hadis ini menunjukkan cara kita berbuat baik kepada ibu dan ayah kita, apabila beliau-
beliau itu sudah meninggal dunia. Misalnya:

a. Mendoakan ayah ibu yang telah tiada itu dan meminta ampun kepada Allah dari segala dosa
orangtua kita.

b. Menempati janji kepada ayah ibu. Kalau sewaktu hidup orangtua mempunyai janji kepada
seseorang, maka anaknya harus berusaha menunaikan menempati janji tersebut. Umpamanya
8
beliau akan naik haji, yang belum sampai melaksanakannya. Maka kewajiban anaknya
menunaikan haji orangtua tersebut.

c. Memuliakan teman-teman kedua orangtua. Di waktu hidupnya ibu atau ayah mempunyai
teman akrab, ibu atau ayah saling tolong-menolong dengan temannya dalam bermasyarakat.
Maka untuk berbuat kebajikan kepada kedua orangtua kita yang telah tiada, selain tersebut di
atas, kita harus memuliakan teman ayah dan ibu semasa ia masih hidup.

d. Bersilaturrahmi kepada orang yang kita mempunyai hubungan karena kedua orangtua. Maka
terhadap orang yang dipertemukan oleh ayah atau ibu sewaktu masih hidup, maka hal itu
termasuk berbuat baik kepada ibu dan bapak kita yang sudah meninggal dunia.

Tetapi bagaimana jikalau kita ingin berbuat baik kepada ibu dan ayah serta patuh terhadapnya,
terkadang perintah yang di berikannya tidak sesuai dengan ketentuan Islam.

Adapun cara menghadapi perintah kedua orangtua yang bertentangan dengan ajaran Islam:

a. Jika suatu saat kamu disuruh berbohong oleh ibu atau ayah, sebaiknya katakan kepada
keduanya bahwasannya Allah melihat kita.

b. Jangan sekali-kali membantah perintah orangta dengan nada kesal dan ngotot, sebab tidak
akan membuahkan hasil. Akan tetapi hadapi dengan tenang dan penuh keyakinan dan percaya
diri.

c. Ayah dan ibu itu manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan. Jangan
posisikan kedua orangtua seperti nabi yang tak pernah berbuat salah. Maafkan mereka, bila kita
anggap cara dan perintah orangtua bertentangan dari hati nurani atau nilai-nilai yang kamu
yakini kebenarannya.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

9
Kasih sayang seorang ibu bapak sangatlah besar artinya buat anak-anaknya, karena dengan
adanya orangtua, maka lahirlah kita di dunia ini dengan keadaan yang sehat, karena merkalah
yang merawat kita dari mulai kita pertama kali melihat terangnya dunia ini hingga kita bisa
mengenal huruf serta dapat membaca dengan baik dan benar itu semua berkat dari adanya kasih
sayang dari seorang ibu bapak yang selalu ada disaat kita dalam keadaan apapun.

Orangtua adalah orang pertama yang mengasihi kita dalam kandungan ibu hingga kita
tumbuh dan berkembang. Mereka adalah orang mulia pilihan tuhan untuk mengasuh dan
membimbing kita. Orangtua mengemban tanggung jawab besar untuk merawat dan menjadikan
kita anak-anak yang soleh soleha menurut tuntunan dalam Al-Quran dan perintah Allah SWT.
Maka sebagai seorang anak kita harus berbakti kepada orangtua dan tidak berperilaku tercela
terhadapnya.karena merekalah kita berada di dunia ini. Kita harus menghormati dan menghargai
apa yang orangtua lakukan. Walaupun orangtua kita sudah lanjut usia, kita harus merawatnya.

Dalam konteks berbuat baik terhadap orangtua Al-Quran menganjurkan agar kia
melakukannya dengan cara ihsan. Ihsan artinya kita melakukan sesuatu ebih dari sekedar
kewajiban. Shalat lima watu merupakan kewajiban, tetapi jika kita menambahakn dengan shalat
sunnah lainnya maka itulah ihsan. Puasa ramadhan merupakan kewajiban, dan jika kita mampu
menambahnya dengan puasa-puasa sunnah, puasa senin kamis misalnya, maka itulah ihsan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hafidh Suwaid, Muhammad Ibnu. Cara Nabi Mendidik Anak. Penerjemah: Hamim
Thohari, Tholhah Nuhin, Nur Kosim dan Saad Mubarok. Jakarta: Al-‘Itishom. 2004.

10
Abdurrahman, Muhammad. AKHLAK: Menjadi Seorang Muslim Berakhlak Mulia. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada. 2016.

Al-Hasyimi, Muhammad Ali. Menjadi Muslim Idea. Yogykarta: Mitra Pustaka, 2001

Al-Jaza’iry, Abu Bakar Jabir. Mengenal Etika dan Akhlak Islam. Jakarta: Lentera, 2003.

AR., Muhammad. Alkulturasi Nilai-nilai Persaudaraan Islam Model Dayah Aceh. Jakarta:
Kementrian Agama Republik Inodonesia, Puslitbang Lektur Keagamaan, 2010.

At-Tuwaijiri, Muhammad bin Ibrahim, Pilar-pilar Agama Islam. Cet. I. Jakarta: Pusat Azzam,
2010.

Hasan Manshur, Hasan. Metode Islam Dalam Mendidik Anak. Jakarta: Mustaqim, 2002.

M. Shihab Quraish, Birrul Walidain. Pisang, Ciputat, Tangerang Selatan : Lentera Hati, 2014.

11

Anda mungkin juga menyukai