Anda di halaman 1dari 6

KASIH SAYANG DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP ANAK

Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Akhlak dan Mu’amalah”

Dosen Pengampu:
Dr. H. Syarifan Nurjan, MA

Disusun oleh:
FADILLA ZAHWA ISMAPUTRI
ZULFIAH ARI SETIANI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2023
A. PENDAHULUAN
Keluarga adalah tempat pertama kali anak tumbuh dan berkembang baik secara
fisik maupun mental. Apakah proses pertumbuhan dan perkembangan anak
selanjutnya baik atau tidak, tergantung pada pola pengasuhan yang diberikan orang
tua terhadap anak. Perkembangan anak akan optimal bila pola asuh yang diterapkan
sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan anak
sejak dalam kandungan. Sedangkan lingkungan yang mendukung dapat menghambat
perkembangan anak.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti merumuskan pertanyaan penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk kasih sayag orang tua terhadap anak?
2. Bagaimana bentuk tanggung jawab yang benar orang tua terhadap anak?
3. Apa surat Al-Qur’an tentang kasih sayang dan tanggung jawab orang tua terhadap
anak?
4.
C. PEMBAHASAN
1. Bentuk kasih sayang
Kasih sayang orang tua terhadap anaknya tidak perlu diragukan lagi. Berbagai
cara yang dilakukan untuk membuat anak merasa bahagia dan disayangi. Akan tetapi,
ada sebagian orang tua mungkin belum tahu cara menunjukkan rasa cinta dan sayang
kepada buah hatinnya. Selain membelikan mainan dan mengajaknnya jalan-jalan, ada
banyak bentuk kasih sayang orang tua kepada anaknya yang bisa diberikan.
1. Interaksi yang hangat dan mencinta anak
Dalam berinteraksi dengan anak memiliki manfaat momet yang merekatkan
antara keduannya. Sehingga, dapat terjalin interaksi mata, senyuman, dan interaksi
kegiatan fisik bersama.
2. Membuat batasan, aturan, dan konsekuensi
Menyayangi anak bukan berarti memberikan segala sesuatu yang diinginkan
anak. Sebaliknya bahwa orang tua yang menyayangi anak berarti orang tua yang
membuat aturan bagi anak dan mengkomunikasikannnya dengan baik supaya
mengerti bahwa yang ingin dilaksanakan itu kurang baik.
3. Mendengarkan dan berempati pada anak
Anak memiliki perassan yang ingin dihargai. Oleh karena itu sebagai orang
tua harus memberikan peluang untuk anak bercercerita dari hal kecil yang mereka
alami dari keluh kesahnya.
4. Menciptakan rutinitas bersama anak
Membuat kegiatan rutinitas bersama adalah salah satu contoh bentuk kasih
sayang orang tua kepada anak yang tidak perlu mahal dan terlalu rumit. Sebagai
contoh membuat rutinitas menggosok gigi sebelum tidur, membacakan dongeng
dan makan bersama.
5. Melibatkan anak dalam membuat keputusan
Masalah yang simple tetapi banyak orang tua yang beraggapan bahwa
pendapat anak tidak pantas di dengarkan. Dengan menganggap pendapat aanak
mampu membuat anak mampu mengutakana pendapat dan percaya diri.
Kasih sayang orang tua merupakan pondasi untuk membentuk kepribadian
anak secara utuh, dari kekuatan fisik, mental, emosional, hingga kemmapuan
mereka dalam beradaptasi dengan lingkungan. Kasih sayang orang tua terhadap
anak dapat merubah pola pikir dan pilihan hidup anak hingga jangka yang
panjang.
2. Bentuk tanggung jawab orang tua terhadap anak
1. Mendidik Anak dengan Baik
Pendidikan merupakan kebutuhan penting bagi anak yang harus dipenuhi oleh
ayah dan ibu. Pendidikan tidak hanya dilakukan di sekolah, orang tua juga harus
melakukannya di rumah. Pembinaan anak yang benar sangat penting karena
merupakan proses yang mempersiapkan dirinya secara pribadi agar dapat
berperilaku dengan baik dan benar dimanapun berada.
2. Membentuk Kepribadian Anak
Keluarga adalah lingkungan pertama yang dikenal anak. Orang tua juga
bertanggung jawab untuk membentuk kepribadian anak. Ciri-ciri karakter anak
berbeda-beda, oleh karena itu Anda harus mempelajari terlebih dahulu, kemudian
barulah membentuk kepribadiannya. Ayah dan ibunya harus mengajarinya hal-hal
yang baik, termasuk menanamkan moral, etika, dan pemahaman agama supaya ia
dapat berperilaku baik di lingkungan lain.
3. Mengajarkan Nilai-nilai Agama
Selain nilai moral dan etika, anak yang dimotivasi dengan nilai-nilai dan
pemahaman tentang agama juga sangat penting. Tujuan mengajarkan nilai-nilai
agama adalah agar ia sentiasa mengingat Tuhannya dan memahami pentingnya
berbakti kepada kedua orang tua serta menyadarkannya bahwa tanpa nilai-nilai
agama hidupnya tidak seimbang.
4. Memberikan Nama yang Baik Bagi Anak
Seperti yang banyak orang katakan bahwa nama adalah doa. Pemberian nama
anak tidak hanya harus unik, keren atau lucu, tetapi juga bermakna dan penuh
kebaikan dengan harapan akan banyak hal baik yang terjadi dalam hidupnya.
Pemberian nama yang penuh arti dan bertuah dapat mendatangkan keberkahan
dan kebaikan yang tersembunyi dalam doa namanya kepada anak.
5. Memberi Nafkah dan Memberi Makan
Memberi nafkah dan makan adalah tanggung jawab utama orang tua kepada
anak-anaknya. Sejak kecil, anak membutuhkan banyak bantuan, terutama dalam
hal keuangan, pendidikan, kebahagiaan dan sandang, pangan dan papan. Ayah
yang bertindak sebagai kepala keluarga, terutama bertanggung jawab atas
penghidupan anak.
Setiap orang tua memiliki keinginan yang terbaik untuk anaknya sehingga
banyak sekali capaian-capaian yang harus digapai untuk kebahagiaan buah hati.
Dengan bercucuran keringatpun mereka rela meluangkan waktunya. Untuk
mempersiapkan anak untuk menjadi generasi yang kuat dan tangguh baik fisik
maupun mental. Secara fisik maka orang tua wajib memberikan dan menyiapkan
makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal.

3. Surat tentang kasih sayang dan tanggung jawab orang tua terhadap anak
Surat An-Nisa Ayat 9
۟ ُ‫وا ٱهَّلل َ َو ْليَقُول‬
‫وا قَوْ اًل َس ِديدًا‬ ۟ ُ‫وا َعلَ ْي ِه ْم فَ ْليَتَّق‬
۟ ُ‫ض ٰ َعفًا خَاف‬ ۟ ‫ش ٱلَّ ِذينَ لَوْ تَ َر ُك‬
ِ ً‫وا ِم ْن خ َْلفِ ِه ْم ُذرِّ يَّة‬ َ ‫َو ْليَ ْخ‬
Artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz
Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam
Masjidil Haram)
Dan hendaklah merasa takut orang-orang yang sekiranya mereka mati dan
meninggalkan anak-anak yang masih kecil lagi lemah serta dikhawatirkan akan terlantar.
Maka seharusnya mereka bertakwa kepada Allah dalam mengurus anak-anak yatim yang
berada di bawah perwaliannya dengan tidak menzalimi mereka, agar setelah mereka mati,
Allah menyediakan orang yang mau berbuat baik kepada anak-anak mereka sebagaimana
mereka berbuat baik kepada anak-anak yatim tersebut. Dan seharusnya mereka berbuat
baik terhadap hak anak-anak dari orang yang mereka hadiri wasiatnya. Yaitu
mengucapkan kata-kata yang tepat kepadanya agar ia tidak membuat wasiat yang
menzalimi hak ahli warisnya setelah kematiannya, dan tidak menutup dirinya sendiri dari
kebaikan dengan tidak membuat wasiat sama sekali.
D. PENUTUP

Orang tua mempunyai peran penting dalam mendidik dan bertanggung jawab atas
pertumbuhan dan perkembangan anak. Melalui pendidikan yang baik dan benar
diharapkan dapat menggali semua potensi yang dimiliki oleh anak sejak dini. Peran yang
paling penting dengan anak yaitu ayah dan ibu yang sangat berpengaruh dalam
membentuk kepribadian dan perkembangan anak hingga tumbuh dewasa. Terutama peran
ibu sangat penting karena ibu memiliki ikatan emosional yang kuat dengan anak dan
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Serta ayah yang senantiasa
mengayomi dan menafkahi setiap keperluan yang dibutuhkan.

DAFTAR PUSTAKA

Fahimah, Iim. “Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak Dalam Perspektif


Islam.” Hawa, vol. 1, no. 1, 2019,
https://doi.org/10.29300/hawapsga.v1i1.2228.
Sakdiah, Nabawi. “Pendidkan Karakter Melalui Pembinaan Kasih Sayang
Dalam Pandangan Islam.” Utile, vol. 3, no. 2, 2017, pp. 202–11,
https://www.jurnal.ummi.ac.id/index.php/JUT/article/view/78/48.
Sitika, Achmad Junaedi, and Ine Nirmala. “Tanggung Jawab Orang Tua
Terhadap Pendidikan Akhlak Anak Dalam Perspektif Al-Qur’an.” Al-
Hikmah : Indonesian Journal of Early Childhood Islamic Education, vol. 1,
no. 2, 2017, pp. 121–36, https://doi.org/10.35896/ijecie.v1i2.9.

E. PRESENSI KEHADIRAN
presentas
No Mahasiswa Pembuatan Makalah Revisi Tanda tangan
i
Fadilla Zahwa I
1
(22340265)
Zulfiah Ari S
2
(22340272)

Anda mungkin juga menyukai