Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak-anak adalah harapan, pancaran hati, permata dan cita-cita orangtua,

maka dari itu pendidikan dalam keluarga adalah yang paling utama. Lingkungan

adalah ruang lingkup suatu suasana atau tempat dimana membutuhkan sosialisasi

dan adaptasi di dalam kelompok atau suatu masyarakat yang harus saling

seimbang satu sama lainnya. Karena dengan lingkungan pula kita dapat berbaur.

Berbagai pengalaman dan ilmu baik itu dalam lingkungan yang terbatas ataupun

yang tidak terbatas terkadang manusia itu sendiri terbawa oleh suasana yang ruang

lingkupnya yang tidak terbatas karena kebanyakan orang tidak mau merasa

dibatasi oleh sesuatu yang tidak bisa dipahami dan dimengerti.

Apalagi lingkungan di luar atau lingkungan pergaulan yang tidak pernah

dibatasi oleh waktu, tempat dan bahasa justru kalau tidak menikmati lingkungan

pergaulan dikatakan kuper. Selalu saja kata pergaulan itu disalahartikan oleh

sebagian orang. Padahal itu semua tergantung kepada kita sendiri bagaimana cara

menghadapi dan menanggapi hal tersebut.

Justru dengan pergaulan itu rawan juga buat anak-anak dimana peranan

dan bimbingan orang tua disini sangat dibutuhkan. Karena anak adalah perhiasan,

harapan, dan pemimpin bangsa. Orang tua memberikan pengertian bahwa

lingkungan pergaulan itu adalah suasana yang sangat luas dan menakjubkan

segalanya bisa berubah dengan sebab suasana terutama bahwa yang dipakai yang

1
2

tidak sesuai dengan perilaku atau akhlak anak yang seharusnya berkata dengan

penuh keindahan dan bemakna. Tetapi sekarang sudah menjadikan tradisi dan

makanan sehari-hari oleh anak-anak terkadang kita risih mendengarnya tapi

sekarang anak-anak acuh dengan lingkungan pergaulan yang kurang baik karena

tidak menjadikan sebagai pendidik tetapi menghancurkan masa depan bangsa.

Oleh karena itu, benarlah yang Nabi SAW katakan bahwa agama seseorang itu

tergantung lingkungan pergaulannya. Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda:

‫ﺍﻠﺮﺠﻞﻋﻟﻰﻴﻦﺨﻟﻳﻞﺧﻟﻳﻄﺮﺍﺤﺪﻛﻢﻤﻦﻴﺧﺎﻠﻞﻘﺎﻞﺻﻠﻰﻋﻠﻴﻪﻮﺴﻟﻢﻋﻦﺍﺑﻰﻫﺮﻴﺮﺓﺍﻦ‬

“Seseorang itu akan mengikuti agama teman dekatnya. Oleh karena itu
hendaknya kalian perhatikan siapakah yang kalian jadikan sebagai teman
dekatnya (HR. Abu Daud).

Intinya lingkungan yang baik akan menyeret orang menjadi baik.

Sebaliknya lingkungan buru akan menyeret orang untuk menjadi buruk.

Oleh karena itu, tidaklah diragukan bahwa lingkungan tetangga yang

kurang baik bisa juga sangat berpengaruh dengan kualitas iman kita. Jika

demikian pentingnya pengaruh lingkungan maka yang perlu kita lakukan adalah

mempertahankan suasana baik yang pernah kita rasakan dengan mencari

lingkungan pergaulan yang baik atau jika tidak memungkinkan maka kita harus

membuat lingkungan yang baik di tempat kita berada.

‫ﺍﺪﻔﺓﻮﺤﻮﺪﻙﻔﻰﺃﺮﺾﺍﻠﺨﻣﻮﻞﻔﻣﺎﻣﻣﺎﻳﺪﻔﻥﻻﻴﺗﻡﻨﺗﺎﺟﻪ‬

”Tanamlah dirimu dalam tanah kerendahan. Sebab tiap sesuatu yang


tumbuh tetap tidak ditanam, maka tidak sempurna hasil buahnya.”

Maksudnya tiada sesuatu yang lebih bahaya bagi orang yang beramal

daripada menginginkan kedudukan dan terkenal di tengah-tengah masyarakat

pergaulan. Dan ini termasuk keinginan hawa nafsu yang utama.


3

Adapun yang dituju oleh manusia adalah persoalan mengenai perbuatan-

perbuatan atau keadaan-keadaan yang berasal dari prakarsa yang masuk dalam

lingkungan iradah dan kemauan serta yang manusia itu kuasa memilih tindakan

yang hendak dilakukannya. Karena manusia itu dibuat dengan dibekali kekuatan,

bakat persiapan dan persediaan tenaga dan ilmu. Semuanya itu diarahkan untuk

menuju kebaikan tetapi juga dapat digunakan untuk menuju ke arah keburukan.

Tergantung kepada bimbingan dan didikan orang tua masing-masing karena yang

demikian ini tidak ada yang dapat mengetahuinya selain Allah.

Dalam hadits shahih disebutkan :

‫ﻛﻝﻣﺪﻟﻮﺪﻳﻭﻟﺪﻋﻠﻰﺍﻠﻔﻅﺭﺓ‬

”Setiap anak itu dilahirkan menurut fitrah (Asal kejadiannya yakni suci
bersih dan murni).

Jadi setiap orang tua siap untuk menghadapi fenomena kehidupan

terutama lingkungan yang dapat merubah segalanya. Untuk itu harus mempunyai

persiapan untuk menjadi orang tua yang dapat menanamkan aqidah dan perbuatan

yang baik kepada anak karena contoh kehidupan / perilaku anak adalah

bermulanya dari lingkungan dalam rumah yaitu orang tua.

Semua anak akan mengetahui jalan mana yang akan ditempuhnya sesuai

dengan keinginannya dan semua itu secara jelas terbuka dihadapannya yaitu

kehidupan/lingkungan yang mempunyai kemerdekaan dalam berkehendak

memilih dalam segala perbuatan dan tindakannya.

Maka dari itu orang tua harus bisa menanamkan aqidah agama sedari dini,

karena kelak itu semua akan dimintai pertanggungjawabannya perihal didikan

sehingga usaha untuk memperbaiki dan daya upaya untuk meluruskan apa yang
4

dicapai kepada suatu kesempurnaan yang ditakdirkan anak yaitu menumbuhkan

amal shaleh dan tindakan yang jujur agar anak memperoleh kebahagiaan dan

keuntungannya sendiri.

Orang tua adalah hidupnya diabdikan untuk kebahagiaan anak agar anak

berkembang sesuai dengan kemampuan alamiah tanpa campur tangan. Pendidikan

yang dipaksakan juga jangan terlalu memproteksi terhadap pengaruh lingkungan

tapi memberikan kebebasan kesenangan yang disesuaikan dengan kesiapan anak

menerima pelajaran.

Karena lingkunganlah yang membentuk baik buruknya seorang anak dan

pengalaman dapat membentuk pengetahuan agar orang tua dapat memecahkan

masalah yang dilihat dan yang seharusnya dilakukan anak.

Karena anak cenderung menuliskan secara lurus apa yang dipikirkan

termasuk kata-kata yang diadopsi dalam bahasa pergaulan tanpa suatu proses

pengolahan yang tepat dan peranan orang tua sangat penting karena anak lebih

banyak waktu di luar jam sekolah. Maka anak juga harus memiliki keseimbangan

IQ dan SQ karena tanpa ada keseimbangan tersebut anak muda melakukan hal-hal

yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dengan adanya keseimbangan

tersebut anak tidak akan mudah terbawa oleh arus zaman, sehingga mereka bisa

menjaga dirinya sendiri dari hal-hal yang menyimpang.

Karena perilaku ini adalah kecenderungan manusia untuk secara tidak

sadar berperilaku seperti kelompoknya karena hal-hal kecil berhasil membuat

perbuahan besar. Kemungkinan lingkungan pergaulan mempunyai norma yang

jauh berbeda sehingga memungkinkan anak untuk bersikap beda.


5

Tidak ada pilihan bagi seorang muslim kecuali berusaha mempengaruhi

lingkungan tempat dia tinggal dan beraktifitas karena umat Muhammad SAW

yang baik adalah yang berjiwa pendakwah dimanapun dia berada.

Yang artinya :

” Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang


mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. (Q.S.
Yusuf : 108)

Pergaulan anak muda saat ini sudah sangat memprihatinkan. Nilai-nilai

yang berlaku di masyarakat jarang dihiraukan lagi oleh anak muda. Sehingga

kehidupan mereka terkesan bebas tanpa memperhatikan aturan yang berlaku.

Karena lingkungan dan media sangat berpengaruh terhadap perubahan perilaku

siswa sehingga perlu pengawasan yang ekstra terhadap pergaulan anak.

Berdasarkan latar belakang sebelumnya diatas, penelitian ini penulis beri

judul : “Pengaruh Pendidikan Dalam Keluarga Terhadap Akhlak Remaja

(Studi Kasus di Lingkungan Perum Purnayudha Purwakarta)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang sebelumnya, masalah yang akan diteliti dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana Pendidikan yang dilakukan orang tua terhadap remaja ?

2. Bagaimana akhlak remaja di Perum Purnayudha ?

3. Bagaimana pengaruh pendidikan terhadap akhlak remaja di Perum

Purnayudha ?
6

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah-masalah penelitian di atas, maka tujuan

penelitiannya adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana pendidikan yang dilakukan oleh orang tua

terhadap remaja.

2. Untuk mengetahui akhlak remaja di lingkungan perum purnayudha.

3. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan dalam keluarga terhadap akhlak

remaja di lingkungan perum purnayudha.

D. Kegunaan Penelitian

1. Bagi Kampus

Dapat dijadikan literatur sebagai bahan penelitian ilmiah berupa sumber

kepustakaan bagi lembaga akademis maupun lembaga lainnya.

2. Bagi masyarakat

Dapat memberikan sumbangan yang positif dalam menciptakan

lingkungan masyarakat yang kondusif.

3. Bagi Pemerintah

Memberi masukan kepada pemerintah agar dapat menciptakan suasana

masyarakat yang aman, tertib, dan sejahtera.

E. Kerangka Pemikiran

Pendidikan adalah adanya perubahan konsep, sistem, isi dan bentuk

pendidikan yang terjadi di zaman ke zaman pada setiap bangsa, namun sangat

peka pada tempat dan waktu yang pada intinya untuk mencerdaskan kehidupan

rakyat dan bangsa sampai seumur hidup. Bahwa penelitian ini menunjukkan
7

bahwa perilaku manusia dipengaruhi secara kuat oleh situasi yang sedang

dihadapi.

Faktor lingkungan yang dihadapi dapat merubah/mempengaruhi perilaku

anak sehari-hari baik itu dalam karakter/sifat. Maka dari itu peranan orang tua

sangat penting dalam kehidupan anak karena anak lebih banyak waktu, ruang dan

tempat bersama orang tua. Sedangkan di sekolah dengan itu semua terbatas hanya

memberikan materi yang telah diberikan dan anak pun akan sedikit yang

menanamkan dalam dirinya terutama apabila anak itu telah mengetahui

lingkungan pergaulan itu, sehingga dapat menjadikan moral anak rusak. Kalau

dari orang yang paling terdekat yaitu orang tua, maka dari itu anak harus

diberikan perhatian yang khusus karena anak masa depan bangsa pemimpin

negara. Cara orang tua menghadapi dengan cara-cara sebagai berikut :

 Anak harus diberikan tugas di rumah agar anak dapat bertanggung jawab

dengan tugasnya.

 Harus selalu diberikan motivasi agar anak lebih memaknai arti kehidupan.

 Diberikan guru les/ustad supaya anak tertanam selalu akhlaknya dimanapun ia

berada.

 Harus selalu diawasi dalam pergaulan anak dan dibatasi waktu main.

 Berikan kepercayaan dan jangan pernah menuntut anak untuk menjadi yang

terbaik.

Lingkungan pergaulan sangat mempengaruhi anak-anak remaja masa

sekarang. Nilai-nilai yang berlaku di masyarakat jarang dihiraukan lagi oleh anak

muda. Sehingga kehidupan mereka terkadang bebas tanpa memperhatikan aturan

yang berlaku.
8

Mensiasati dampak lingkungan pada anak :

 Hargai pendapat anak, lingkungan dan sekitarnya termasuk teman-temannya.

 Jangan mengajarkan pada anak tentang apa yang orang tua telah pelajari agar

sama persis melainkan berikan kepercayaan untuk memilih sesuai dengan

kepentingan yang diperlukan anak.

 Berpikirlah positif agar apa yang terjadi menghasilkan hal yang positif pula.

 Berikan kesempatan untuk mencoba namun jangan lupa memberikan tuntunan

dan pengertian agar anak dapat menentukan ke arah positif.

 Janganlah mencela terhadap apa yang diperoleh sang anak agar anak tidak

patah semangat selama merenda waktu dengan lingkungan sekitar.

 Pilihlah lingkungan yang sesuai dengan masa perkembangan anak agar

mendapatkan hasil lebih maksimal.

F. Hipotesis

Dalam penelitian ini akan membahas dua variabel besar, yaitu variabel

Lingkungan pergaulan sebagai variabel pertama dan akhlak anak di lingkungan

Perum Purnayudha sebagai variabel kedua.

Apabila variabel pertama disimbolkan X dan variabel kedua disimbolkan

Y, maka rumusan hipotesisnya “Jika lingkungan pergaulannya baik, maka

akhlak anak juga baik.”

Anda mungkin juga menyukai