Disusun Oleh :
JUWITA ROSSADY
Dosen Pengampu :
Pada dasarnya setiap orang tua asuh menginginkan anaknya senantiasa dalam
keadaan sehat, berakhlak mulia dan berkarakter. Mereka berusaha sekuat tenaga
mengasuh anaknya agar memiliki anak yang berkarakter. Dalam hal ini orang tua
siswa TK Islam Rabbani melakukan pengasuhannya sebaik mungkin, akan tetapi
penyimpangan-penyimpangan perilaku anak masih sering terlihat.
Tujuan penelitian ini yaitu pertama, untuk mengetahui bagaimana orang tua
memberikan penilaian pola asuh kepada anak. kedua, untuk mengetahui
bagaimana pertama kali orangtua memberikan pola asuh kepada anak.
Penelitian ini berangkat dari kerangka pemikiran bahwa pada masa anak-anak
merupakan masa yang paling penting dan paling menentukan dalam membentuk
pola asuh anak. Bila pada masa anak-anak ia mendapatkan pengasuhan yang baik
dari orang tuanya dan hidup dalam iklim keluarga yang tenang, penuh cinta dan
kasih sayang, maka ia akan tumbuh menjadi manusia yang berkarakter dan
menjadi manusia yang unggul di masa ya
ng akan datang.
Dengan demikian, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang
tua terhadap anak di TK Islam Rabbani dalam beberapa hal telah cukup baik,
namun ada sikap orang tua asuh yang masih otoriter, sehingga beberapa anak
menunjukan sikap pembangkangan kepada orang tuanya. Oleh karena itu
penelitian ini merekomdasikan kepada orang tua agar lebih demokratis dalam
mengasuh anaknya sehingga anak bisa lebih berakhlak baik dan berkarakter
Kata kunci : pola asuh orangtua, dan penilaian orangtua terhadap anak
Kata Pengatar
Abstrak..................................................................................................................... i
Kata Pengantar........................................................................................................ ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
BAB I – Pendahuluan
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Tujuan..................................................................................................... 2
C. Rumusan................................................................................................. 2
A. Metode Penelitian.................................................................................. 7
B. Alokasi waktu......................................................................................... 7
BAB V – Penutup
A. Kesimpulan........................................................................................... 13
B. Saran..................................................................................................... 13
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Secara umum anak juga merupakan cikal bakal lahirnya suatu generasi
baru yang merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber daya
manusia bagi pembangunan Nasional. Anak adalah asset bangsa masa depan
bangsa dan Negara dimasa yang akan datang berada ditangan anak sekarang.
Semakin baik keperibadian anak sekarang maka semakin baik pula kehidupan
masa depan bangsa. Anak merupakan pribadi yang unik, dalam
perkembangannya anak perlu perhatian khusus optimalisasi serta
perkembangan tubuh anak. Pola asuh merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Hubungan orangtua
dengan anak sangatlah penting dan berpengaruh terhadap perkembangan anak
seperti kesehatan mental, gaya hidup, konsumsi rokok dan alkohol, kelahiran,
cedera, kesehatan fisik, keterampilan sosial, dan pencapaian hidup.
Pola asuh merupakan interaksi antara orang tua dengan anak yang
mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan anak menuju kedewasaan
berdasarkan norma-norma yang ada di masyarakat. Berarti interaksi antara
orang tua atau dengan lingkungan sekitarnya akan mampu menstimulisasi
perkembangan anak. Interaksi yang positif antara orang tua dengan anak akan
membangun sebuah persepsi, mampu membimbing serta mengendalikan
perilaku-perilaku negatif yang muncul pada anak serta mampu meningkatkan
kemampuan dan keterampilan yang ada pada anak.
Apabila dalam suatu keluarga tidak mampu menerpakan atau
melaksanakan fungsi keluarga, seperti saling memperhatikan dan mencintai,
bersikap terbuka dan jujur, orang tua mau mendengarkan anak, menerima
perasaaan dan menghargai pendapat anak dan lain-lain, keluarga tersebut
mengalami stagnasi (kemandegan) atau difungsi yang pada gilirannya
merusak kekokohan konstelasi keluarga tersebut (terutama terhadap
perkembangan kepribadian anak). Menurut Edward (2006) Pola asuh orang
tua dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pendidikan orang tua,
lingkungan, dan budaya. Dalam lingkungan keluarga, anak akan mempelajari
dasar-dasar perilaku yang penting bagi kehidupannya kemudian.
Keberhasilan pembentukan karakter pada anak ini salah satunya dipengaruhi
oleh model orang tua dalam melaksanakan pola asuh. Pola asuh orangtua
gterbagi 4 yaitu, otoriter, permisif, demokratis, situasional. Pola asuh ini
mempunyai ciri-ciri masing-masing.
Berdasarkan penelitian yang didapat bahwa hal ini tidak sesuai dengan
kenyataan dilapangan. Hal tersebut orangtua hanya memperilakukan anak
tidak sesuai dengan pola asuh yang sebenarnya, mereka hanya fleksibel
dengan keadaaan sehari-hari. Oleh pada itu, berdasarkan pada penemuan
peneliti dari hasil observasi yang didapatkan oleh peneliti sebagian besar
orangtua hanya ingin anaknya menjadi lebih baik, dengan cara yang diberikan
orangtua kepada anaknya.
B. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana pola asuh orangtua terhadap anak
C. Rumusan Masalah
Bagaimana penilaian pola asuh orangtua terhadap anak
Bagaimana awal orangtua memberikan pola asuh kepada anak
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Orangtua murid diTK ISLAM RABBANI
Desa Tanjung Kubah Kecamatan Air Putih Kabupaten BatuBara. Subjek
penelitian ini adalah kelompok B Tk Islam Rabbani yang berjumlah 30 anak,
yang terdiri dari 19 anak laki-laki dan 11 anak perempuan. Dan penelitian
hanya mengambil 1 contoh untuk sebagai bahan penelitian.
Penelitian jenis ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif deskriptif,
melalui pendekatan kualitatif deskriptif, maksudnya dalam penelitian
kualitatif data tersebut berasal dari wawancara dan observasi. Seperti yang
dikatakan oleh Bogdan dan Biklen (1982) menjelaskan bahwa wawancara
ialah percakapan yang bertujuan menghasilkan data deskripsif tentang orang
melalui tulisan atau kata-kata yang diucapkan dan perilaku yang diamati.
B. Alokasi Penelitian
Lokasi atau tempat penelitian ini dilakukan di TK ISLAM RABBANI
Desa Tanjung Kubah Kecamatan Air Putih Kabupaten BatuBara. Penelitian
ini dilakukan pada hari Kamis 19 September 2019 pada pukul 09:15 WIB dan
melakukan wawancara pada hari Jum’at 20 September 2019 pada pukul 10:05
WIB
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang saya dapat adalah secara hasil data ada
hubungan yang berarti antara pola asuh otoriter, demokratis, dan pesmisif dan
situasional. Hasil yang didapat oleh peneliti beberapa yang telah dikemukan
pada kajian teori bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor pola
asuh orangtua. Dari hasil penelitian yang didapatkan pola asuh yang paling
tinggi memberikan pengaruh kepada perkembangan anak adalah pola asuh
demokratis.
Hasil dari penelitian ini menujukan diantara pola asuh otoriter, pemisif,
demokratis dan situasional. Pola asuh otoriter mencerminkan hubungan yang
sangat tinngi terhadap semua aspek perkembangan anak, jika dibandingkan
dengan pola asuh pesimisif, deokratis dan situasional. Dengan kata lain pola
asuh otoriter memilki pengaruh paling besar terhadap aspek perkembangan
anak.
Menurut Utami Munandar (1982 dalam Singgih, 1995) “Pola asuh otoriter
adalah cara mendidik anak, di mana orang tua menentukan peraturan-
peraturan tetapi dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan anak”. Pola
asuh demokratis adalah suatu bentuk pola asuh yang memperhatikan dan
menghargai kebebasan anak, namun kebebasan itu tidak mutlak dan dengan
bimbingan yang penuh pengertian antara orang tua dan anak (Singgih, 1995).
B. Pembahasan
Dari temuan yang berkenan dengan hasil penelitian ini disusun
berdasarkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian dalam
penelitian ini melalui wawancara dan pengamatan langsung dilapangan yaitu :
Dihari Jum’at yang cukup cerah tepatanya pada tanggal 20 September
2019. Saya menemui salah satu orangtua murid dirumah tersebut, orangtua
murid langsung menyambut dengan ramah, begitu saya datang. Kemudian
saya melakukan wawancara diruangan tamu, adapun yang saya pertanyakan
tentang Bagaimana Penilian Pola Asuh orangtua yang diberikan kepada anak,
dengan begitu percaya diri beliau menjawab :
“Pola asuh orangtua dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa
tanggung jawab kepada anak baik dalam sudut tinjuan agama, tinjuan sosial
kemasyarakatan maupun tinjuan individu”.
Orangtua merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak-anak mereka.
Karena dari merekalah anak-anak mendapatkan pendidikan. Oleh karean itu,
didalam keluarga memberikan pendidikan kepada anak dibutuhkan pola asuh
yang tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara otimal, dan dapat
menjalankan perannya dengan baik.
Pola asuh orangtua yang diberikan kepada anak tidak sesuai dengan
perilaku anak dan hal ini sangat berkaitan dengan kedisiplinan belajar pada
anak. Anak yang diberikan pola asuh yang tidak efektif akan menimbulkan
dampak negatif terhadap anaknya terutama pada hal belajarnya.
Menurut peneliti pola asuh orangtua yang diterapkan kepada anak adalah
pola asuh otoriter, karena kebanyakan orangtua membuat peraturannya
dengan dimana anak harus mengikuti pendapat dan keinginan orangtua.
Kekuasaan mutlak terletak pada pihak orangtua, sedangkan anak tidak
diperkenankan memberikan pendapat atau mengambil keputusan sendiri.
Orangtua mengharapkan kepatuhan mutlak dari anaknya. Orangtua dengan
tipe ini meyakini bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk mengatur
perilaku anaknya karena mereka merasa memiliki superior.
Maka penilaian orangtua terhadap anak dalam pola asuh yang otoriter
adalah keinginan orangtua yang harus dicapai dengan semaksimal mungkin,
Namun disisi lain orang tua tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan
terhadap putra putri mereka, sehingga mereka menyerahkan begitu saja
pengasuhan anak-anak mereka kepada masyarakat dan media massa yang
ada.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil peneliti yang didapatkan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
Dengan perkataan lain hubungan anatara pola asuh otoriter, permisif,
demokratis dan situasional. Dan dalam bentuk pola asuh orangtua yang
ditanamkan kepada anak adalah pola asuh otoriter kepada anak, sebab
orangtua hanya ingin melakukan dengan semaksimal mungkin. Karena
orangtua tidak menginginkan kemauan anaknya atau mendengarkan perasaan
anak, yang mereka inginkan anaknya harus sesuai yang dicapai oleh orangtu.
Anak harus mengikuti keinginan orangtua, maka dari itu orangtua bersikap
otoriter kepada anak.
B. Saran
Diharapkan kepada orang tua untuk lebih mengetahui dan menerapkan
pola asuh yang baik bagi anak dan bersama-sama dengan guru untuk
memperhatikan secara dini perkembangan anak.
Kepada orang tua selaku pembimbing pertama dan utama bagi anak
hendaknya dapat membantu anak melakukan pola asuh dengan baik dan
memberikan kesempatan kepada anak untuk dapat mengembangkan potensi
yang dimilikinya.
DAFTAR PUSTAKA