Anda di halaman 1dari 15

PENELITIAN

POLA ASUH ORANGTUA


TERHADAP ANAK

Disusun Untuk Memenuhi


Tugas-Tugas Mata
Kuliah Pendidikan Nilai Karakter

Disusun Oleh :

JUWITA ROSSADY

Dosen Pengampu :

FADHILAH SYAM NASUTION, M.Pd

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH


AL-HIKMAH TEBING TINGGI
TAHUN 2019
ABSTRAK

Pada dasarnya setiap orang tua asuh menginginkan anaknya senantiasa dalam
keadaan sehat, berakhlak mulia dan berkarakter. Mereka berusaha sekuat tenaga
mengasuh anaknya agar memiliki anak yang berkarakter. Dalam hal ini orang tua
siswa TK Islam Rabbani melakukan pengasuhannya sebaik mungkin, akan tetapi
penyimpangan-penyimpangan perilaku anak masih sering terlihat.
Tujuan penelitian ini yaitu pertama, untuk mengetahui bagaimana orang tua
memberikan penilaian pola asuh kepada anak. kedua, untuk mengetahui
bagaimana pertama kali orangtua memberikan pola asuh kepada anak.
Penelitian ini berangkat dari kerangka pemikiran bahwa pada masa anak-anak
merupakan masa yang paling penting dan paling menentukan dalam membentuk
pola asuh anak. Bila pada masa anak-anak ia mendapatkan pengasuhan yang baik
dari orang tuanya dan hidup dalam iklim keluarga yang tenang, penuh cinta dan
kasih sayang, maka ia akan tumbuh menjadi manusia yang berkarakter dan
menjadi manusia yang unggul di masa ya
ng akan datang.
Dengan demikian, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang
tua terhadap anak di TK Islam Rabbani dalam beberapa hal telah cukup baik,
namun ada sikap orang tua asuh yang masih otoriter, sehingga beberapa anak
menunjukan sikap pembangkangan kepada orang tuanya. Oleh karena itu
penelitian ini merekomdasikan kepada orang tua agar lebih demokratis dalam
mengasuh anaknya sehingga anak bisa lebih berakhlak baik dan berkarakter

Kata kunci : pola asuh orangtua, dan penilaian orangtua terhadap anak
Kata Pengatar

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang senantiasa memberikan rahmat


dan hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis mampu merampungkan salah
satu tugas yang berbentuk makalah pendidikan nilai karakter sebagai salah satu
persyaratan untuk menempuh mata kuliah Pendidikan Nilai Karakter.
Makalah ini saya susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan
dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancarkan pembuatan makalah ini.
Untuk itu saya dapat menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Tidak terlepas dari itu
semua saya menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dari segi
susunan, kalimat, maupun tata bahasanya.
Untuk kedepannya dapat memperbaiki makalah ini akan menjadi lebih
baik lagi, oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima saran dan kritik
dan harapan kami semoga makalah ini dapat bertambah pengetahuan bagi para
pembacanya.
Daftar Isi

Abstrak..................................................................................................................... i
Kata Pengantar........................................................................................................ ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii

BAB I – Pendahuluan
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Tujuan..................................................................................................... 2
C. Rumusan................................................................................................. 2

BAB II – Kajian Teori


A. Pengertian Pola Asuh Orang Tua........................................................... 3
B. Macam-Macam Pola Asuh Orang Tua................................................... 4

BAB III – Metode Penelitian

A. Metode Penelitian.................................................................................. 7
B. Alokasi waktu......................................................................................... 7

BAB IV – Hasil dan Pembahasan


A. Hasil Penelitian....................................................................................... 8
B. Pembahasan.......................................................................................... 10

BAB V – Penutup
A. Kesimpulan........................................................................................... 13
B. Saran..................................................................................................... 13

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Secara umum anak juga merupakan cikal bakal lahirnya suatu generasi
baru yang merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber daya
manusia bagi pembangunan Nasional. Anak adalah asset bangsa masa depan
bangsa dan Negara dimasa yang akan datang berada ditangan anak sekarang.
Semakin baik keperibadian anak sekarang maka semakin baik pula kehidupan
masa depan bangsa. Anak merupakan pribadi yang unik, dalam
perkembangannya anak perlu perhatian khusus optimalisasi serta
perkembangan tubuh anak. Pola asuh merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Hubungan orangtua
dengan anak sangatlah penting dan berpengaruh terhadap perkembangan anak
seperti kesehatan mental, gaya hidup, konsumsi rokok dan alkohol, kelahiran,
cedera, kesehatan fisik, keterampilan sosial, dan pencapaian hidup.
Pola asuh merupakan interaksi antara orang tua dengan anak yang
mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan anak menuju kedewasaan
berdasarkan norma-norma yang ada di masyarakat. Berarti interaksi antara
orang tua atau dengan lingkungan sekitarnya akan mampu menstimulisasi
perkembangan anak. Interaksi yang positif antara orang tua dengan anak akan
membangun sebuah persepsi, mampu membimbing serta mengendalikan
perilaku-perilaku negatif yang muncul pada anak serta mampu meningkatkan
kemampuan dan keterampilan yang ada pada anak.
Apabila dalam suatu keluarga tidak mampu menerpakan atau
melaksanakan fungsi keluarga, seperti saling memperhatikan dan mencintai,
bersikap terbuka dan jujur, orang tua mau mendengarkan anak, menerima
perasaaan dan menghargai pendapat anak dan lain-lain, keluarga tersebut
mengalami stagnasi (kemandegan) atau difungsi yang pada gilirannya
merusak kekokohan konstelasi keluarga tersebut (terutama terhadap
perkembangan kepribadian anak). Menurut Edward (2006) Pola asuh orang
tua dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pendidikan orang tua,
lingkungan, dan budaya. Dalam lingkungan keluarga, anak akan mempelajari
dasar-dasar perilaku yang penting bagi kehidupannya kemudian.
Keberhasilan pembentukan karakter pada anak ini salah satunya dipengaruhi
oleh model orang tua dalam melaksanakan pola asuh. Pola asuh orangtua
gterbagi 4 yaitu, otoriter, permisif, demokratis, situasional. Pola asuh ini
mempunyai ciri-ciri masing-masing.
Berdasarkan penelitian yang didapat bahwa hal ini tidak sesuai dengan
kenyataan dilapangan. Hal tersebut orangtua hanya memperilakukan anak
tidak sesuai dengan pola asuh yang sebenarnya, mereka hanya fleksibel
dengan keadaaan sehari-hari. Oleh pada itu, berdasarkan pada penemuan
peneliti dari hasil observasi yang didapatkan oleh peneliti sebagian besar
orangtua hanya ingin anaknya menjadi lebih baik, dengan cara yang diberikan
orangtua kepada anaknya.

B. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana pola asuh orangtua terhadap anak

C. Rumusan Masalah
Bagaimana penilaian pola asuh orangtua terhadap anak
Bagaimana awal orangtua memberikan pola asuh kepada anak
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pola Asuh Orangtua


Dalam kamus Besar Indonesia, pola artinya “system atau cara kerja”. Pola
juga berarti “bentuk (struktur) yang tetap”. Sedangkan kata asuh berarti
“membimbing (membentuk) supaya dapat berdiri sendiri”. Sedangkan
orangtua adalah ayah dan ibu kandung atau yang bertanggung jawab dalam
mengasuh anak dalam suatu lingkungan keluarga yang ditempati anak.
Pola asuh orangtua adalah suatu system atau cara kerja yang diterapkan
oleh orangtua untuk membimbing anaknya agar dapat berdiri sendiri dalam
menghadapi berbagai masalah dan menjalankan tugas-tugas masa
perkembangan dalam kehidupannya. Pola asuh merupakan perlakuan dari
orangtua dalam rangka memberikan perlindumgan dan pendidikan anak
dalam kehidupan sehari-hari serta bagaimana sikap orangtua dalam
berhubungan dengan anaknya. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa segi,
anatara lain dari cara orangtua memberikan perarturan kepada anak.
Peran ayah dan ibu membimbing anaknya sangatlah penting, karena
pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama yang
memiliki peran sentral dalam pembentukan dan pertumbuhan kepribadiannya.
Didalam keluarga, anak mendapatkan kesempatan yang banyak untuk
memperoleh pengaruh bagi perkembangnanya, yang diterima dengan jalan
meniru, menurut, mengikuti dan mengindahkan apa yang dilakukan dan
dikatakan oleh seluruh keluarga.
Pola asuh orangtua pada dasarnya merupakan implementasi dari sikap dan
perilaku orangtua terhadap anaknya, yang akan mewujudkan suasana
hubungan orangtua dengan anak. Karena sikap dan perilaku orangtua itu yang
akan menentukan perkenmbangan kepribadiannya. Anak tumbuh dan
berkembang dibawah asuhan orangtua. Setiap orangtua mempunyai ciri
perilaku yang diterpakaan pada anak yang disebut sebagai pola asuh.
Orangtua adalah penanggung jawab bagi pertumbuhan dan perkembangan
anak.
Menurut Sri Lestari (2012:49) pendidikan anak merupakan tanggung
jawab orangtua, sedangkan pola asuh merupakan serangkaian sikap yang
ditunjukan oleh orangtua terhadap anak untuk menciptakan iklim emosi yang
melingkupi interaksi orangtua kepada anak.
Pola asuh orangtua merupakan pola perilaku yang diterapkan pada anak
bersifat relatif konsisten dari waktu kewaktu. Pola perilaku ini dirasakan oleh
anak, dari segi negatif maupun positif. Pola asuh yang ditanamkan tiap
keluarga berbeda, hal ini tergantung pandangan dari tiap orangtua
(petranto,2006).

B. Macam-Macam Pola Asuh Orangtua


Jadi pola asuh orangtua mempunyai pengaruh yang sangaat besar dalam
menentukan bagaimana bentuyk pribadi anak dimasa depan. Oleh kareta itu,
orangtua harus benar-benar mawas diri dan sungguh-sungguh dalam
menanamkan nilai-nilai kehidupan serta norma-norma yang baik kepada anak
melalui pola asuh yang benar dan baik.
Mengenai pola asuh orangtua terhadap anak yang sering kita jumpai dalam
masyarakat ada 4, ytaitu :
a. Pola asuh otoriter
Cara pendidikan yang diberikan oleh orangtua yang menerapkan pola asuh
otoriter adalah dimana anak harus mengikuti pendapat dan keinginan
orangtua. Kekuasaan mutlak terletak pada pihak orangtua, sedangkan anak
tidak diperkenankan memberikan pendapat atau mengambil keputusan
sendiri. Orangtua mengharapkan kepatuhan mutlak dari anaknya. Orangtua
dengan tipe ini meyakini bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk
mengatur perilaku anaknya karena mereka merasa memiliki superior.
Orangtua yang otoriter tidak mendukung anaknya dalam mengembangkan
keinginan bertindak sendiri atau sama sekali menetang keinginin anaknya,
sehingga perkembangan perubahan peranan soasil tidak dapat diharapkan
mencapai hasil yang baik. Pola otoriter hanya mengenal hukuman dan pujian
dalam berinteraksi dengan anak. Hukuman akan diberikan manakala anak
tidak melakukan sesuai dengan keinginan orangtua . sedangkan pujian akan
diberikan ketika anak melakukan apa yang dinginkan oleh orangtuanya.
Anak yang diasuh dengan pola asuh otoriter akaan menghasilakn
karakteristik anak yang pasif, penakut, pendiam, tertutup, tidak berinisatif,
suka melanggar norma, berkepribadian lemah, cemas dan menarik diri dari
lingkungan, dan mereka ini akan cendurung lebih agresif.
b. Pola asuh demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memperioritaskan
kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu untuk mengendalikan mereka.
Orangtua dengan tipe ini bersifat rasional selalu mendasari tindakannya pada
rasio ataau pemikiraan-pemikiran. Mereka juga bersikap realistis terhadap
kemampuan anak.
Pola asuh ini merupakan pola asuh yang diwajibkan oleh Allah SWT.
Terhadap para utusan, berpijak kepada dorongan dan kosekuensi dalaam
membangun dan memelihara fitrah anak. Orangtua menyadari bahwa anak
adalah amanah Allah SWT kepeda mereka. Dia merupakan makhluk yang
aktif dan dinamis.
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak yang mandiri,
dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan anak yang baik dengan teman,
mampu menghadapi stres, mempunyai minat terhadap hal-hal yang baru dan
koperatif terhadap orang lain. Namun tidak menutup kemungkinan akan
berkembang sifat membangkang dan tidak mau menyesuaikan diri.
c. Pola asuh permisif
Pola asuh permisif adalah pola asuh yang tidak memberikan pengawasan
dan pengarahan pada tingkah laku anak. Orangtua berisikap hangat dan
responsive terhdap anak. Namun pola asuh ini lemah dalam disiplin dan tidak
melatih kemandirian anak. Anak-anak dengan pola asuh ini dibiarkan
mengatur tingkah lakunya sendiri. Dengan tidak adanya pengawasan dari
orang tua, mengakibatkan anak dengan pola asuh permisif ini cenderung
impulsive dan agresif, rendah dalam tanggung jawab dan sangat bebas.
Pola asuh ini muncul karena adanya kesenjangan atas pola asuh. Orang tua
merasa bahwa pola asuh otoriter tidak sesuai dengan kebutuhan fitroh
manusia, sebagai pengambilan keputusan yang aktif, penuh arti dan
berorientasi pada tujuan dan memiliki derajat kebebasan untuk menentukan
perilakunya sendiri.
Namun disisi lain orang tua tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan
terhadap putra putri mereka, sehingga mereka menyerahkan begitu saja
pengasuhan anak-anak mereka kepada masyarakat dan media massa yang
ada. Sambil berharap suatu saat akan terjadi keajaiban yang datang untuk
menyulap anak-anak mereka sehingga menjadi pribadi yang sholeh dan
sholehah.
d. Pola asuh situasional
Menurut agoes dariyo (2003:98) dalam kenyataannya, seringkali pola asuh
tersebut tidak diterapkan secara kaku artinya orangtua tidak menerapkan salah
satu tipe pola asuh tersebut. Ada kemungkinan orangtua menerapkan secara
fleksibel, luwes dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berlangsung
saat itu.
Menurut john w. Sandtrok merupakan suatu gaya pengasuhan dimana
orang tua sangat terlibat dengan anak tetapi tidak menaruh banyak tuntunan
dan kontrol yang ketat terhadap mereka.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Orangtua murid diTK ISLAM RABBANI
Desa Tanjung Kubah Kecamatan Air Putih Kabupaten BatuBara. Subjek
penelitian ini adalah kelompok B Tk Islam Rabbani yang berjumlah 30 anak,
yang terdiri dari 19 anak laki-laki dan 11 anak perempuan. Dan penelitian
hanya mengambil 1 contoh untuk sebagai bahan penelitian.
Penelitian jenis ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif deskriptif,
melalui pendekatan kualitatif deskriptif, maksudnya dalam penelitian
kualitatif data tersebut berasal dari wawancara dan observasi. Seperti yang
dikatakan oleh Bogdan dan Biklen (1982) menjelaskan bahwa wawancara
ialah percakapan yang bertujuan menghasilkan data deskripsif tentang orang
melalui tulisan atau kata-kata yang diucapkan dan perilaku yang diamati.
B. Alokasi Penelitian
Lokasi atau tempat penelitian ini dilakukan di TK ISLAM RABBANI
Desa Tanjung Kubah Kecamatan Air Putih Kabupaten BatuBara. Penelitian
ini dilakukan pada hari Kamis 19 September 2019 pada pukul 09:15 WIB dan
melakukan wawancara pada hari Jum’at 20 September 2019 pada pukul 10:05
WIB
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang saya dapat adalah secara hasil data ada
hubungan yang berarti antara pola asuh otoriter, demokratis, dan pesmisif dan
situasional. Hasil yang didapat oleh peneliti beberapa yang telah dikemukan
pada kajian teori bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor pola
asuh orangtua. Dari hasil penelitian yang didapatkan pola asuh yang paling
tinggi memberikan pengaruh kepada perkembangan anak adalah pola asuh
demokratis.
Hasil dari penelitian ini menujukan diantara pola asuh otoriter, pemisif,
demokratis dan situasional. Pola asuh otoriter mencerminkan hubungan yang
sangat tinngi terhadap semua aspek perkembangan anak, jika dibandingkan
dengan pola asuh pesimisif, deokratis dan situasional. Dengan kata lain pola
asuh otoriter memilki pengaruh paling besar terhadap aspek perkembangan
anak.
Menurut Utami Munandar (1982 dalam Singgih, 1995) “Pola asuh otoriter
adalah cara mendidik anak, di mana orang tua menentukan peraturan-
peraturan tetapi dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan anak”. Pola
asuh demokratis adalah suatu bentuk pola asuh yang memperhatikan dan
menghargai kebebasan anak, namun kebebasan itu tidak mutlak dan dengan
bimbingan yang penuh pengertian antara orang tua dan anak (Singgih, 1995).

B. Pembahasan
Dari temuan yang berkenan dengan hasil penelitian ini disusun
berdasarkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian dalam
penelitian ini melalui wawancara dan pengamatan langsung dilapangan yaitu :
Dihari Jum’at yang cukup cerah tepatanya pada tanggal 20 September
2019. Saya menemui salah satu orangtua murid dirumah tersebut, orangtua
murid langsung menyambut dengan ramah, begitu saya datang. Kemudian
saya melakukan wawancara diruangan tamu, adapun yang saya pertanyakan
tentang Bagaimana Penilian Pola Asuh orangtua yang diberikan kepada anak,
dengan begitu percaya diri beliau menjawab :
“Pola asuh orangtua dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa
tanggung jawab kepada anak baik dalam sudut tinjuan agama, tinjuan sosial
kemasyarakatan maupun tinjuan individu”.
Orangtua merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak-anak mereka.
Karena dari merekalah anak-anak mendapatkan pendidikan. Oleh karean itu,
didalam keluarga memberikan pendidikan kepada anak dibutuhkan pola asuh
yang tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara otimal, dan dapat
menjalankan perannya dengan baik.
Pola asuh orangtua yang diberikan kepada anak tidak sesuai dengan
perilaku anak dan hal ini sangat berkaitan dengan kedisiplinan belajar pada
anak. Anak yang diberikan pola asuh yang tidak efektif akan menimbulkan
dampak negatif terhadap anaknya terutama pada hal belajarnya.
Menurut peneliti pola asuh orangtua yang diterapkan kepada anak adalah
pola asuh otoriter, karena kebanyakan orangtua membuat peraturannya
dengan dimana anak harus mengikuti pendapat dan keinginan orangtua.
Kekuasaan mutlak terletak pada pihak orangtua, sedangkan anak tidak
diperkenankan memberikan pendapat atau mengambil keputusan sendiri.
Orangtua mengharapkan kepatuhan mutlak dari anaknya. Orangtua dengan
tipe ini meyakini bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk mengatur
perilaku anaknya karena mereka merasa memiliki superior.
Maka penilaian orangtua terhadap anak dalam pola asuh yang otoriter
adalah keinginan orangtua yang harus dicapai dengan semaksimal mungkin,
Namun disisi lain orang tua tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan
terhadap putra putri mereka, sehingga mereka menyerahkan begitu saja
pengasuhan anak-anak mereka kepada masyarakat dan media massa yang
ada.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil peneliti yang didapatkan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
Dengan perkataan lain hubungan anatara pola asuh otoriter, permisif,
demokratis dan situasional. Dan dalam bentuk pola asuh orangtua yang
ditanamkan kepada anak adalah pola asuh otoriter kepada anak, sebab
orangtua hanya ingin melakukan dengan semaksimal mungkin. Karena
orangtua tidak menginginkan kemauan anaknya atau mendengarkan perasaan
anak, yang mereka inginkan anaknya harus sesuai yang dicapai oleh orangtu.
Anak harus mengikuti keinginan orangtua, maka dari itu orangtua bersikap
otoriter kepada anak.

B. Saran
Diharapkan kepada orang tua untuk lebih mengetahui dan menerapkan
pola asuh yang baik bagi anak dan bersama-sama dengan guru untuk
memperhatikan secara dini perkembangan anak.
Kepada orang tua selaku pembimbing pertama dan utama bagi anak
hendaknya dapat membantu anak melakukan pola asuh dengan baik dan
memberikan kesempatan kepada anak untuk dapat mengembangkan potensi
yang dimilikinya.
DAFTAR PUSTAKA

Hadinoto, S. R. (2006). Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai


Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada Univercity Press.
Lidyasari, A. T. (2010). Pola Asuh Otoritatif Sebagai Sarana Pembentukan
Karakter Anak Dalam Setting Keluarga, 7.
Suharsono, J. T. (2009). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemampuan
Sosialisasi Pada Anak Prasekolah Di Tk Pertiwi Purwokerto Utara, 116.
Edward D C. 2006. Ketika Anak Sulit Diasuh: Panduan Orang Tua Mengubah
Masalah Perilaku Anak. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Desmitha. (2013). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung. PT Remaja
Rosdakarya.
Prayitno. 2013. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Penerbit Pr
Rineka Cipta.
Shochib (2013). Pola asuh orang tua dalam membantu anak mengembangkan
disiplin diri. PT Rineka Cipta.
Wills S. Sofyan. 2013. Psikologi Pendidikan. Bandung: Erlangga.
Hariyanto. 2010. Partisipasi Orang Tua Dalam Mengembangkan Disiplin
PadaSiswa. Skripsi Bimbingan Dan Konseling. Jambi: Unit Pelayanan Bimbingan
Dan Konseling.
Soetjiningsih. 2005. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai