Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP

KESEHATAN MENTAL ANAK

KELOMPOK 5:
Riama Fransiska
Kayla Syawal
Siti Nuraini Dewi
Nesti Maysarah
M. Irvan
Firda Afrisca

SMAN 7 TAMBUN SELATAN


2023/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan rahmat-
Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
penelitian sosial Sosialogi yang berjudul "Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Mental
Anak".

Makalah penelitian sosial ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Sosiologi. Tidak lupa
kami sampaikan terima kasih kepada guru Sosiologi yaitu Bu Fariha yang telah memberikan
arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah penelitian sosial ini dan orang tua yang selalu
mendukung kelancaran tugas kami.

Akhirnya, penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah penelitian sosial
ini, dan kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dengan segala
kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan dari pembaca guna
meningkatkan pembuatan makalah pada tugas yang lain pada waktu mendatang.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................

BAB I
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................................................
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN...................................................................................
1.4 METODE PENELIIAN...................................................................................................................
1.5 HIPOTESIS.....................................................................................................................................

BAB II
1.1 LANDASAN TEORI......................................................................................................................

BAB III
1.1 HASIL PENELITIAN ....................................................................................................................

BAB IV
KESIMPULAN.....................................................................................................................................
SARAN..................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................

2
1. Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa di mana seseorang mengalami perkembangan diri, pada masa ini
remaja bertransisi dari anak-anak menuju dewasa. Perkembangan yang terjadi pada masa remaja
ini akan menuntunnya kepada perubahan-perubahan dalam diri individu baik yang terlihat
maupun tidak terlihat. Individu pada masa remaja cenderung masih mencari-cari jati dirinya dan
masih meraba perubahan yang terjadi pada hidupnya seperti perubahan fisik dan mentalnya.
Remaja yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi akan membuat
dirinya menjadi labil dan mengalami kesulitan. Keluarga merupakan lembaga pertama dalam
kehidupan anak, tempat anak belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial. Keluarga yang
memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral, dan pendidikan bagi anak. Keluarga
merupakan tempat pertama dan yang utama bagi anak untuk memperoleh pembinaan mental dan
pembentukan kepribadian.
Oleh karena itu peran orang tua sangat lah penting. Saat ini banyak orang tua yang keliru dalam
menerapkan pola asuh pada anaknya. Mereka menganggap telah memberikan yang terbaik pada
anaknya. Akan tetapi, tanpa disadari pada kenyataannya telah melakukan kesalahan dalam
mengasuh anaknya. Banyak orang tua yang menuntut anaknya untuk melakukan apa yang
mereka inginkan sehingga membuat anak kehilangan waktu bermainnya para orang tua menuntut
anak untuk melakukan hal-hal yang berlebihan yang seharusnya belum mereka lakukan.
Dalam hal ini Keluarga terutama orang tua memiliki peran yang cukup penting dalam tumbuh
kembang anak termasuk pada perkembangan mentalnya. Salah satu hal penting dalam tumbuh
kembang anak adalah pola asuh orang tua yang merupakan perlakuan untuk memenuhi
kebutuhan hidup anak, memberikan perlindungan kepada anak, serta mendidik anak melalui
interaksi antar orang tua dan anak. Pola asuh terhadap anak sangat lah penting dan berpengaruh
terhadap kesehatan mental anak dalam kehidupan sehari-hari.
Pentingnya pola asuh dalam meningkatkan kesehatan mental anak pun dijelaskan melalui ilmu
neurologi. Perkembangan otak paling besar terjadi saat anak berusia balita. Fakta ini
mengindikasikan bahwa anak menyerap banyak informasi pada usia balita. perilaku orang tua
terhadap anak akan memberikan efek permanen terhadap pola pikir anak. perilaku anak dalam
lingkungan masyarakat akan sangat dipengaruhi oleh kondisi mentalnya. Jika seorang anak
sudah mendapatkan pola asuh dan pendidikan karakter yang baik, tentu akan memiliki kesikapan
mental yang baik ketika mereka berada di lingkungan mana pun. Kesehatan mental meliputi
berbagai hal, seperti cara seseorang menilai diri sendiri dan orang lain, cara ia menjalani
kehidupan, juga kemampuannya dalam memecahkan permasalahan hidup. Dengan menjaga
kesehatan mental, anak akan mudah membuat pilihan-pilihan yang dapat membantunya dalam
melewati permasalahan segala di kehidupan.

3
Selain itu, anak juga dapat mengenal potensi serta bakat yang ada dalam dirinya. Salah satu
faktor yang memberikan efek signifikan terhadap kesehatan mental anak adalah cara
mengasuhnya oleh orang tua. Sebagai contoh, perkembangan salah satu bagian otak terpenting,
yaitu Amigdala, sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Amigdala merupakan bagian vital
dari otak yang berperan dalam mengolah memori dan reaksi terhadap memori tersebut Orang tua
tentu memiliki pemikirannya tersendiri mengenai pola asuh yang tepat untuk diterapkan kepada
sang anak terutama di masa remaja. Tentu pola asuh yang diberikan oleh orang tua berbeda pada
masing-masing keluarga karena adanya perbedaan latar belakang, nilai yang dianut, budaya, dan
lain sebagainya. Pola asuh yang diberikan oleh orang tua dapat berbentuk sikap, perilaku, atau
tutur kata.
Dalam memberikan pengasuhan kepada anak, setiap keluarga memiliki pola asuh yang berbeda-
beda dan masing-masing pola asuh yang dilakukan oleh orang tua memiliki kelebihan dan
kekurangannya tersendiri. Namun demikian, apapun pola asuh yang dilakukan oleh orang tua
kepada anak usia remaja, dapat mempengaruhi perkembangan mental dari remaja tersebut. Pola
asuh orang tua menjadi dasar yang sangat penting terhadap perkembangan mental remaja karena
pengasuhan yang baik oleh orang tua akan sangat diperlukan untuk membentuk perkembangan
mental yang juga baik pada remaja. Hal ini dikarenakan mentalitas remaja akan menentukan pola
perilaku remaja di masa mendatang.

4
2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahanya yang dapat diidentifikasi
adalah :
1. Apakah kesehatan mental anak bergantung pada peran orang tua?
2. Apa saja dampak yang dapat disebabkan oleh pola asuh yang tidak baik bagi kesehatan mental
anak
3. Pola asuh seperti apakah yang paling tepat untuk diterapkan dalam keluarga?
4. Mengapa pola asuh sangat memiliki peranan penting dalam kesehatan mental anak?

3. Tujuan dan Manfaat penelitian


Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas penelitian sosiologi
2. Untuk mengetahui bagaimana pola asuh orang tua yang sesuai bagi remaja
3. Untuk mengetahui bagaimana kesikapan terhadap kesehatan mental anak

Adapun manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut :


1. Membantu pembaca dalam mengetahui bagaimana cara pola asuh orang tua terhadap
kesehatan mental anak
2. Bagi peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan topik
yang sama penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukkan, pertimbangan, sumbangan
pikiran serta dijadikan serta dijadikan koreksi untuk melakukan penelitian yang lebih
baik
3. Membantu orang tua agar mengetahui pola asuh yang sesuai bagi remaja

5
4. Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang lain yang perilakunya dapat diamati. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian
yang menggambarkan semua data atau keadaan subjek atau objek penelitian kemudian dianalisis
dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung pada saat ini dan selanjutnya
mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya dan dapat memberikan informasi yang
mutakhir.
Penelitian kualitatif dimulai dengan ide yang dinyatakan dengan pertanyaan penelitian (research
questions). Pertanyaan penelitian tersebut yang nantinya akan menentukan metode pengumpulan
data dan bagaimana menganalisisnya. Metode kualitatif bersifat dinamis, artinya selalu terbuka
untuk adanya perubahan, penambahan, dan penggantian selama proses analisisnya
• Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Kuesioner atau angket
Metode survei yang dipakai untuk mengumpulkan data dari responden dan sifatnya tidak dapat
dipastikan kebenarannya.
2. Wawancara
Metode ketika peneliti dan subjek bertemu dalam situasi tertentu dalam proses mendapatkan
informasi dan sifatnya dapat dipastikan kebenarannya.
• Teknik Analisis Data
1. Analisis Deksriptif
Digunakan untuk menganalisis responden tentang pengaruh pola asuh orang tua terhadap
kesehatan mental remaja.

• Hipotesis

Pola asuh orang tua memiliki peran penting dalam kesehatan mental remaja .

6
BAB II
Landasan Teori

1. Menurut ( Martin & Colbert:1997 dan Meliala:2012), Parenting merupakan serangkaian


interaksi berkelanjutan antara orang tua dan anak, yaitu proses yang menyebabkan perubahan
kedua belah pihak. Menurut definisi, proses ini melibatkan proses melahirkan, melindungi,
mengasuh, dan membimbing anak-anak.
2. Menurut Hurlock pola asuh orang tua adalah suatu metode disiplin yang diterapkan orang tua
terhadap anaknya. Metode disiplin ini meliputi dua konsep yaitu konsep negatif dan konsep
positif. Menurut konsep negatif, disiplin berarti pengendalian dengan kekuasaan.
3. Pola asuh menurut Diana Baumrind (1967), pada prinsipnya merupakan parental control yaitu
bagaimana orang tua mengontrol, membimbing, dan mendampingi anak-anaknya untuk
melaksanakan tugas-tugas perkembangannya menuju pada proses pendewasaan.
4. Menurut Gunarsa (2000)
Pengertian pola asuh anak menurut Gunarsa adalah pola interaksi antara anak dan orang tua di
mana tak hanya meliputi pemenuhan fisik dan psikologis namun juga norma-norma yang berlaku
di masyarakat agar mendapat hidup yang selaras dengan lingkungan.
5.Menurut Hetherington & Whiting (1999)
Pengertian pola asuh anak menurut Hetherington dan Whiting adalah proses interaksi total antara
orang tua dengan anak. Interaksi tersebut seperti proses pemeliharaan, membersihkan,
melindungi, memberi makan dan proses sosialisasi anak. Orang tua akan menjadikan dirinya
contoh yang baik serta menerapkan pola asuh yang terbaik bagi anaknya.

7
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Pola asuh adalah keseluruhan interaksi antar orang tua dengan anak, dimana orang tua
bermaksud untuk membimbing, menjaga anaknya agar anakanaknya berkembang secara sehat
dan baik. Berdasarkan pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan pola asuh yang diterapkan
keluarga luas terhadap anak yang ditinggal kedua orang tua ada 4 macam pola asuh sebagai
berikut: pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, pola asuh permisif, dan pola asuh
situasional.Dari macam-macam pola asuh yang diterapkan oleh keluarga, pola asuh permisif
yang paling dominan digunakan untuk mendidik anak, dimana pola asuh dimana orang tua
bersikap membiarkan setiap tingkah laku anak dan tidak pernah memberikan hukuman kepada
anak. Pada saat kondisi yang berlebihan barulah orang memberikan hukuman. Orang tua yang
menggunakan pola asuh permisif adalah orang tua yang bersikap tidak peduli terhadap aktifitas
yang dilakukan anak.

1.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas penulis menyampaikan saran:
1. Kepada orangtua
a. Meningkatkan tingkat pendidikan orangtua agar lebih baik pola asuh yang
diberikan terhadap anak.
b. Hendaknya orang tua menambah refrensi tentang pola asuh yang baik untuk anak
2. Kepada Pemerintah
Diharapkan ada pelatihan tentang pola asuh kepada orangtua.
3. Kepada Peneliti Selanjutnya
Agar dapat memperluas pembahasan yang terkait dengan pendidikan terhadap
pola asuh (ibu).

8
1.3 daftar pustaka

https://sg.docworkspace.com/l/sIBDbotVZu57mogY?sa=e1&st=0t

https://www.kompasiana.com/26_nurafifah9556/62b92a64533a0d392d1c1102/pengaruh-
pola-asuh-orang-tua-terhadap-kesehatan-mental-remaja

https://sg.docworkspace.com/l/sICfbotVZ6J_mogY?sa=e1&st=0t

https://sg.docworkspace.com/l/sIFTbotVZg6DmogY?sa=e1&st=0t

https://sg.docworkspace.com/l/sIPXbotVZlpXpogY?sa=e1&st=0t

https://amp.kompas.com/lifestyle/read/2022/10/11/051506520/5-pola-asuh-orangtua-yang-
bikin-mental-anak-jadi-strawberry-generation

Anda mungkin juga menyukai