Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH POLA ASUH PADA ANAK USIA DINI

KEPERAWATAN ANAK

Dosen Penggampu : Mariani Ns.,M.Kep

Nama : Mery Lestary

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN REGULER A

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmatNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pola Asuh Pada Anak Usia
Dini” tepat pada waktunya.
Makalah ini penulis susun untuk melengkapi tugas Keperawatan Anak selain itu untuk
mengetahui dan memahami tentang Pola Asuh anak usia Dini baik secara umum maupun
pendidikan anak dalam islam. Penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu setiap pihak diharapkan dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran
yang bersifat membangun.     

Buntok, 13 April 2020


DAFTAR ISI

Halaman…………………………………………………………………………………………..i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..iii

BAB I  PENDAHULUAN………………………………………………………………………..1

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………...1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………..1

1.3 Tujuan Penulisan Makalah…………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………….2

2.1 Pengertian Anak Usia Dini …………………………………………………………...2

2.2 Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Dini……………………………….………….2

2.3 Pola Asuh Anak Dalam Islam……………………………………………....…………3

2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh Pada Anak…………...……………………...7

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………...10

3.1.Kesimpulan…………………………………………………………………………..10

3.2.Saran…………………………………………………………………………………10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pola asuh merupakan sikap orang tua dalam berinteraksi dengan anak-anaknya.Sekarang
ini telah banyak orang tua yang menerapkan beberapa polah asuh yang berbeda beda kepada
anak mereka. Mulai dari yang disiplin hingga yang memanjakan anaknya, namun dibalik itu
semua pola asuh sangat penting dalam pembentukan sikap dan perilaku anak tersebut kelak.
Salah satu pembentuk perilaku adalah pola asuk anak saat usia dini, karna akan berdampak
dikehidupan masa depan apabila tidak diarahkan yang benar. Dimana perilaku ini akan
pertama kali terbentuk dari lingkungan kelurga terutama orangtua. Anak usia dini merupakan
tahapan usia yang paling menentukan bagaimana karakter, kepribadian, dan sikap anak di
masa dewasa. 

Dalam membentuk perilaku anak terutama usia dini memiliki dampak secara psikologi
dan sosial anak tersebut, karena anak pada usia dini biasanya memiliki rasa keingintahuan
yang besar. Pada anak usia dini, mereka biasanya akan menirukan apa yang dilihat dan di
dengarnya. Apabila anak melihat hal baik dan buruk dari orang tua kemungkinan besar akan
ditirunya kelak. Karena pada kenyataanya beberapa anak memiliki perilaku buruk akibat dari
didikan orang tua, melihat yang tak pantas mereka lihat, mendengarkan apa yang tak pantas
didengar dan masih banyak factor lainnya. Anak usia dini juga biasanya akan menirukan cara
bicara orang tuanya. Selain itu lingkungan sosial juga berpengaruh terhadap perilaku anak.
Karena secara tidak langsung anak di usia dini juga akan bergaul dengan anak seusianya
yang ada di lingkungannya. Selain itu sebagai orang tua juga perlu menanamkan nilai
spiritual tentang agama islam bagaimana beribadah, pendidikan tentang agama islam dll.
Agar nantinya membentuk sang anak menjadi pribadi yang taat kepada agama islam. Oleh
karena itu, sebaiknya sebagai orang tua yang baik terapkan pola asuh yang akan membentuk
pribadi anak yang baik mulai dari usia dini.
1.2 Rumusan Masalah
 Bagaimana pola asuh orang tua terhadap anak usia dini?
 Bagaimana pola asuh anak usia dini dalam islam?
 Faktor yang mempengaruhi pola asuh anak usia dini ?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


 Untuk mengetahui pengertian anak usia dini
 Untuk mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia dini
 Untuk mengetahui pola asuh anak dalam islam
 Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi pola asuh anak usia dini
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anak Usia Dini


 Menurut National Association for The Education of Young Children (NAEYC)
Yang menjelaskan bahwa kategori anak usia dini adalah mereka yang usianya
antara 0-8 tahun. Jenjang pendidikan anak tersebut biasanya masih berada pada
tahap program pendidikan anak di tempat penitipan anak, pendidikan pra sekolah,
dan TK atau SD.
 Menurut Yuliani Nurani Sujiono, 2009: 7
Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini
merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan
kepribadian anak

2.2 Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Dini


Karakter seorang anak dibentuk melalui pendidikan karakter. Pendidikan
karakter yang utama dan pertama bagi anak adalah lingkungan keluarga. Di dalam
lingkungan keluarga, seorang anak akan mempelajari dasar-dasar perilaku yang
penting bagi kehidupannya. Karakter dipelajari anak melalui model para anggota
keluarga terutama orang tua.

Model orang tua secara tidak langsung akan dipelajari dan ditiru oleh anak.
Bila anak melihat kebiasaan baik orang tua maka dengan cepat akan mencontohnya,
demikian sebaliknya bila orang tua berperilaku buruk maka akan ditiru oleh anak-
anak. Dalam pandangan Hurlock ( 1996 ), bahwa perlakuaan orang tua terhadap anak
akan mempengaruhi sikap anak dan perilakunya. Di dalam berkomunikasi kepada
sang anak sebaiknya tidak mengancam dan menghakimi tetapi dengan perkataan
mengasihi atau member motivasi supaya sang anak mencapai keberhasilan dalam
pembentukan karakter anak. Adapun salah satu upaya membentuk karakter yang baik
dengan pendampingan orang tua yang berbentuk pola asuh. Hendaknya orang tua
mempersiapkan dengan pengetahuan untuk menemukan pola asuh yang tepat dalam
mendidik anak.

Sedangkan pola asuh sendiri terdapat 2 Tipe yaitu : gaya pelatihan emosi ( parental emotional
styles ) dan gaya pendisiplinan.

1. Gaya Pelatihan Emosional


Terbagi atas 2:
 Gaya pelatihan Emosi ( coaching )
Pola asuh orang tua yang berperan membantu anak untuk menangani emosi
terutama emosi negative sebagai kesempatan untuk menciptakan keakraban
tanpa kehilangan kesabaran. Dalam hal ini gaya pelatihan emosi sangat
berkaitan dengan kepercayaan orang tua terhadap anak untuk mengatur emosi
dan menyelesaikan suatu masalah sehingga orang tua bersedia meluangkan
waktu saat anak sedih, marah dan takut serta mengajarkan cara
mengungkapkan emosi yang dapat diterima orang lain.
 Gaya pengabai emosi ( dimissing parenting style )
Pola asuh orang tua yang tidak mempunyai kesadaran dan kemapuan untuk
mengatasi emosi anak dan percaya bahwa emosi negative sebagai cerminan
buruknya ketrampilan pengasuhan. Orang tua tipe ini menganggap bahwa
anak terlalu cengeng saat anak sedih sehingga orang tua tidak menyelesaikan
masalah anak dan beranggapan bahwa emosi anaka akan hilang dengan
sendirinya.
2. Gaya pendisiplinan
Dalam gaya pendisiplinan terdapat para ahli yang berpendapat dan atas jenis pola asuh,
diantaranya : Elizabeth b hurluck, sebagai ahli psikologi perkembangan mengatakan
bahwa ada 3 pola asuh : Pola asuh otoriter, Pola asuh demokratis , dan pola asuh laisses
fire.
Sedangkan menurut Diana Baumrind (1967), seorang psikologi klinis dan perkembangan
ada empat tipe pola asuh yang dapat dikembangkan dalam pengasuhan : Pola asuh
Demokratis, Pola asuh otoriter, Pola asuh Permisif dan Pola asuh penelantaran.
Namun secara umum Pola asuh orang tua dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :
a. Pola Asuh Otoriter
Adalah pola asuh orang tua yang lebih mengutamakan membentuk kepribadian
anak dengan cara menetapkan standar mutlak harus dituruti , biasanya dibarengi
dengan ancaman- ancaman.
Pola asuh otoriter memiliki cirri – cirri sebagi berikut :
 Anak harus tunduk dan patuh pada kehendak orang tua
 Pengontrolan orang tua terhadap perilaku anak sangat ketat
 Anak hampir tidak pernah member pujian
 Orang tua tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya bersifat
satu arah
Dampak yang ditimbulkan dari pola asuh otoriter, anak memliki sifat dan sikap
seperti : mudah tersinggung, penakut, pemurung dan merasa tidak bahagia, mudah
terpengaruh, mudah stress, tidak mempunyai arah masa depan yang jelas, dan
tidak bersahabat.

b. Pola Asuh Permisif


Adalah pola asuh orang tua pada anak dalam rangka membentuk kepribadian anak
dengna cara memberikan pengawasan yang sangat longgar dan memeberikan
kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang
sangat longgar dan memberikan pengawasan yang sangat longgar dan
memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa
pengawasan yang cukup darinya.
Ciri – Ciri Pola asuh permisif :
 Orang tua bersikap acceptance tinggi namun kontrolnya rendah, anak
diizinkan membuat keputusan sendiri dan dapat berbuat seenaknya sendiri.
 Orang tua member kebebasan kepada anak untuk menyatakan dorongan
atau keinginannya.
 Orang tua kurang menerapkan hukuman pada anak bahkan hampir tidak
menggunakan hukuman.
Dampak yang ditimbulkan dari pola asuh ini membawa pengaruh atas sifat-sifat
pengaruh atas anak seperti : suka memberontak, kurang memiliki rasa percaya
diri, suka mendominasi dan tidak jelas arah hidupnya

3. Pola Asuh Demokrasi


Adalah Pola asuh orang tua yang menerapkn perlakuan kepada anak dalam rangka
membentuk kepribadian anak dengan cara memprioritaskan kepentingan anak yang
bersikap rasional atau pemikiran – pimikiran
Ciri pola asuh demokrasi :
 Anak diberi kesempatan untuk mandiri dan mengembangkan control internal
 Anak diakui sebgai pribadi oleh orang tua dan turut terlibat dalam pengambilan
keputusan
 Memprioritaskan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka.
 Bersikap realistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap yang berlebihan yang
melampaui kemapuan anak.

Dampak dari pola asuh demokrasi adalah membentuk perilaku anak yang memiliki rasa
percaya diri, bersikap bersahabat, bersikap sopan, mau bekerja sama, serta memiliki rasa
keingintahuan yang tinggi.

2.3 Pola Asuh Anak Dalam Islam

Kita diperintahkan untuk mencontoh beliau dalam berbagai perkara syari’at, salah
satunya adalah tarbiyatul aulad (mendidik anak).Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh setiap orang tua, berkaitan dengan pendidikan anak, antara lain:

1. Memberikan pendidikan agama kepada anak, terutama ‘aqidah yang akan menjadi
pondasi ke-Islamannya. Perhatikan dalam surat Luqman ayant 13 yang
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ‘Hai anakku,
janganlah kamu menyekutukan Allah. Sesungguhnya kesyirikan itu merupakan
kezhaliman yang besar.” (Qs. Luqman: 13)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajarkan hal ini kepada ‘Abdullah
bin ‘Abbas radhiyallahu’anhuma, beliau bersabda, Artinya: “Wahai anak,
sesungguhnya aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat. Jagalah (hak-
hak) Allah, niscaya Allah akan menjagamu, jagalah (hak-hak) Allah, niscaya
engkau mendapati-Nya di hadapanmu. Apabila engkau meminta, maka mintalah
kepada Allah, dan apabila engkau memohon pertolongan maka mohonlah kepada
Allah. Dan ketahuilah, sekiranya ummat ini bersatu untuk memberimu manfaat
maka manfaat tersebut tidak akan sampai kepadamu kecuali apa yang telah
ditetapkan Allah atasmu. Dan apabila ummat ini bersatu untuk mencelakakanmu
maka sedikit pun mereka tidak akan mampu melakukannya kecuali apa yang
telah Allah tetapkan atasmu. Pena (takdir) telah terangkat dan lembaran (takdir)
telah mengering. Dan ketahuilah, sesungguhnya bersabar atas apa-apa yang
tidak engkau sukai itu memiliki kebaikan yang amat banyak. Dan sesungguhnya
pertolongan itu (ada) bersama kesabaran. Dan sesungguhnya kelapangan itu
(datang) bersama kesulitan, dan sesungguhnya kesulitan itu bersama
kemudahan.”
[Hadits shahih, diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (no. 2516), Ahmad (I/292, 303,
307) dan ini lafazhnya, Al-Hakim (III/541), Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jamul
Kabir (XII/12988, 12989), Abu Ya’la (no. 2549), Ibnus Sunni (hal. 427), Ibnu
Abi ‘Ashim dalam As-Sunnah (no. 316), dan Al-Ajurri dalam Asy-Syari’ah (hal.
198)]

2. .Membiasakan anak-anak untuk berakhlak baik dan menasihatinya ketika


melakukan kesalahan. Karena akhlak mulia menjadi pemberat timbagan pada hari
Kiamat nanti, sebagaimana disebutkan oleh Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam,
3. Mengajarkan adab dan etika kepada anak. Para Salaf telah menaruh perhatian
yang sangat besar terhadap adab Islami
4. Orang tua hendaknya menyertakan anak-anak dalam beribadah, bukan hanya
sekedar memerintahkannya saja. Karena pendidikan anak akan lebih berhasil
manakala setiap inderanya diberdayakan. 
Pola asuh anak usia dini dalam islam dilakukan salah satunya melalui pendidikan
yang diajarkan baik dari keluraga maupun lingkungan selain keluarga. Karena agama
Islam yang merupakan petunjuk dari Sang MahaPencipta dan Maha Pendidik telah
memberikan sinyal mengenai pentingnya pendidikan khususnya usia dini antara lain 
 Kewajiban untuk belajar dari setiap muslim
 Petunjuk untuk belajar sepanjang hidup dimulai sejakusia paling dini
( ayunan )
 Perintah mengajari anak untuk tidak musyrik kepada Allah SWT
 Perintah mengajari anak untuk shalat dan memahami Al-Qur’an.
 Petunjuk Nabi bahwa mengajar anak seperti melukisdiatas batu
sedangkan mengajar dewasa sepertimelukis diatas air Artinya
penanaman sikap hidup / kepribadian harusdimulai dan akan
membuahkan hasil yang maksimalbila dilakukan diusia dini.

Ada pula metode pendidikan yang dilakukan untuk anak usia dini yaitu METODE
PENDIDIKAN.

1. Menggunakan bahan yang sederhana dan mudah dipahami


2. Metode keteladanan
Guru dan semua pengelola sekolah harus bisa memberi contoh. Juga ditampilkan contoh-
contoh dalam bentuk photo pahlawan,cerita kepahlawanan, cerita keluhuran ahklak Nabi,
Sahabat dan lain-lain
3. Metode pengalaman keagamaan 
Anak diajak shalat berjamaah, tadabur alam, menolongfakir miskin, berkurban,
mengumpulkan infaq,membantu korban bencana alam dan lain-lain4.Metode bermain
peranMisalnya berperan tentang hidup orang kaya yangdermawan, pemuda yang
menolong orang kenamusibah dan lain-lain5.Metode obserfasi Anak diajak melihat
musium, pameran keagamaan,ikut shalat berjamaah tarawih, shalat ied, melihat
danmembantu panti asuhan dan lain-lain.
4. Metode bermain peran
Misalnya berperan tentang hidup orang kaya yangdermawan, pemuda yang menolong
orang kenamusibah dan lain-lain
5. Metode obserfasi 
Anak diajak melihat musium, pameran keagamaan,ikut shalat berjamaah tarawih, shalat
ied, melihat danmembantu panti asuhan dan lain-lain.

2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh Pada Anak


1. Usia Orang Tua
Apabila umur orang tua terlalu muda atau terlalu tua, maka tidak akan dapat
menjalankan peran – peran tersebut secara optimal dikarenakan kekuatan fisik
dan psikososial.
2. Keterlibatan orang tua
Kedekatan hubungan antara orang tua dengan anaknya akan memiliki makan
penting. Karna semakin dekat dan mengertinya orang tua akan perilaku anak,
semakin mudah memberikan pengaruh kepada anaknya.
3. Pendidikan orang Tua
Agar lebih siap menjalanakan peran pengasuhan orang tua sebaiknya memiliki
pengetahuan yang luas agar nantinya dapat mengajarkan dan mendidik
anaknya lebih baik serta dapat mengatasi segala permasalhan anak tersebut.
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

1. Menurut National Association for The Education of Young Children (NAEYC) Yang
menjelaskan bahwa kategori anak usia dini adalah mereka yang usianya antara 0-8 tahun

2. Karakter seorang anak dibentuk melalui pendidikan karakter. Pendidikan karakter yang
utama dan pertama bagi anak adalah lingkungan keluarga. Model orang tua secara tidak
langsung akan dipelajari dan ditiru oleh anak.Bila anak melihat kebiasaan baik orang tua
maka dengan cepat akan mencontohnya, demikian sebaliknya bila orang tua berperilaku
buruk maka akan ditiru oleh anak-anak.

3. Pada pola asuh anak dalam islam ada beberapa metode pendidikan yang dilakuan
diantaranya adalah. Mengunakan bahan sederhana dan mudah di pahami, metode
keteladanan, metode pengalamaan keagaman, metode bermain peran serta metode observasi

4. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh pada anak antara lain. Usia orang tua,
keterlibatan orang tua, dan pendidikan orang tua.

3.2.Saran

Anda mungkin juga menyukai