Anda di halaman 1dari 7

Jurnal PAUD Tambusai Volume 1 Nomor 1 Tahun 2015 Halaman 42 – 48

JURNAL PAUD TAMBUSAI


Research & Learning in Elementary and Early Education
http://journal.stkiptam.ac.id/index.php/obsesi

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Bahasa Anak Prasekolah (3-5 Tahun)
Di PAUD Al-Hasanah Tahun 2014

Joni 
STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau, Program Studi Pendidikan Guru PAUD

Received ; February 2015; Accepted : Maret 2015; Published; Juni 2015


Abstract:
The rate of child language development at age varies. Proficiency is influenced by internal factors and
external factors. One environment that impact on children's language development is parenting parents. The
purpose of this study was to determine the relationship between parenting parents on children's language
development. The method used in the study was a descriptive cross sectional analititik. The population of this
study were 30 children. In this study, samples were taken by total sampling. The study was conducted by
distributing questionnaires and observation sheets. Research results obtained from the data parenting
permissive parenting as much as 36.7%, authoritarian parenting as much as 33.3%, and democratic
parenting as much as 30%. The results of observation of 30 children 70% were suspected in language
development and 30% of normal in language development. From the results of the chi-square test showed p
value of 0.015 is smaller than the value of α is 0.05. There is a relationship between parents' parenting on
children's language development.

Abstrak:
Laju perkembangan bahasa anak pada usia bervariasi. Kemahiran berbahasa dipengaruhi oleh faktor internal
dan faktor eksternal. Salah satu lingkungan yang membawa pengaruh terhadap perkembangan bahasa anak
adalah pola asuh orang tua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang
tua terhadap perkembangan bahasa anak. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif analititik
dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 30 anak. Pada penelitian ini sampel yang
diambil secara total sampling. Penelitian dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan lembar observasi. Hasil
penelitian pola asuh diperoleh data pola asuh permisif sebanyak 36.7%, pola asuh otoriter sebanyak 33,3%,
dan pola asuh demokratis sebanyak 30%. Hasil observasi terhadap 30 anak 70% mengalami suspect dalam
perkembangan bahasa dan 30% normal dalam perkembangan bahasa. Dari hasil uji chi-square didapatkan
hasil nilai p value 0,015 lebih kecil dari pada nilai α yaitu 0,05. Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua
terhadap perkembangan bahasa anak.

Kata kunci : Pola, Asuh, Perkembangan, Bahasa, Suspect

©2015 STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau

 Corresponding author : ISSN : 1403 590 515


Address : Jalan Nagasakti, Perum Griyo Puspita Blog G No. 6 Kel. Sinapang Baru Kec. Tampan Pekanbaru Riau
Email : joni_bengkulu@yahoo.com
Phone : 0853 6444 8322
Jurnal PAUD Tambusai 1 (1) (2015); 42 – 48 | 43

PENDAHULUAN biasanya dikuti dengan ancaman-ancaman.


Setiap anak tumbuh dengan keunikan dan karakteristik anak yang penakut, pendiam, tertutup,
cara sendiri. Terdapat variasi yang besar dalam hal tidak berinisiatif, gemar menentang, suka melanggar
usia pencapaian tahap tumbuh kembangnya. Pada norma, berkepribadian lemah, cemas dan menarik
setiap tahap tumbuh kembang anak terdapat tugas diri. Pola asuh permisif memberikan pengawasan
perkembangan yaitu serangkaian keterampilan dan yang sangat longgar. Memberikan kesempatan pada
kompetensi yang harus dicapai atau dikuasai pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan
setiap tahap perkembangan agar anak mampu (Suherman, 2000). Perkembangan bahasa sangat
berinteraksi secara efektif dengan lingkungannnya dipengaruhi pola asuh orang tua. Pola asuh yang
(Wong, 2002). Perkembangan bahasa paling cepat benar akan memberikan perkembangan yang baik
terjadi antara 2,5 sampai 5 tahun dibandingkan bagi anak, khususnya perkembangan bahasa. Pola
dengan masa toddler, dan perkembangan bahasa asuh yang salah akan memberikan efek yang negatif
pada prasekolah lebih kompleks. Baik kemampuan pada anak (Baumrind, 2000).
kognitif maupun lingkungan terutama model peran Hasil survey awal dan wawancara kepada 10
yang konsisten, mempengaruhi perbendaharaan kata, Ibu yang memiliki anak 3-5 tahun di PAUD Al-
percakapan dan pemahaman (Hutterlocher, 2000). Hasanah, diperoleh informasi berdasarkan observasi
Pada usia prasekolah, perbendaharaan kata yang peneliti lakukan 3 Ibu menerapkan pola asuh
bertambah dari 50-160 kata menjadi 2000 atau lebih. otoriter, 4 Ibu menerapkan Permisif dengan alasan
Susunan kalimat meningkat dari telegrafi kalimat sibuk bekerja dan 3 Ibu menerapkan pola asuh
sampai penggabungan semua aturan tata bahasa demokrtis. Hasil observasi dari 20 anak dengan
pokok (Behrman, 2000). Laju perkembangan bahasa mengguanakan DDST didapatkan 11 anak
anak pada usia prasekolah bervariasi dari satu anak mengalami keterlambatan bahasa (suspect), dan 2
dengan anak lain. Kemahiran bahasa ini sangat anak menolak untuk dilakukan tes perkembangan
dipengaruhi oleh faktor internal maupun lingkungan bahasa dan 7 anak dinyatakan lulus.
(riwayat keluarga, pola asuh, lingkungan verbal, Anak yang mengalami keterlambatan bahasa
pendidikan orang tua, jumlah anak). Setiap anak tidak dapat menjalankan apa yang diperintahkan.
dapat terstimulasi perkembangannya secara optimal Dari 14 item yang diteliti dalam perkembangan
jika lingkungan dan orang terdekat menstimulasi bahasa, ada 7 item yang tidak dapat dilakukan oleh
dengan bahasa yang dimengerti anak (Hisyam, anak. Item-item itu yaitu: mengartikan 7 kata,
2006). Salah satu lingkungan yang membawa berlawanan 2, mengetahui 3 kata sifat, mengerti 4
pengaruh terhadap perkembangan bahasa anak kata depan, mengetahui 4 kegiatan, mengerti 2 kata
adalah pengasuhan orang tua. Pola asuh orang tua sifat dan mengartikan 6 kata.
dapat diartikan sebagai pola perilaku yang diterapkan Masalah utama yang menjadi kajian dalam
pada anak dan bersifat relatif konsisten dari waktu ke penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak, Apakah ada Hubungan Pola Asuh Orang Tua
dari segi negatif maupun positif. Terdapat 3 macam terhadap perkembangan Bahasa Anak Pra Sekolah
pola asuh orang tua yaitu pola asuh demokratis, pola (3-5 tahun) di PAUD Al-Hasanah Tahun 2014?”.
asuh otoriter, pola dan permisif (Suherman, 2000). Tujuan penelitian untuk mengetahui
Pola asuh demokratis adalah pola asuh hubungan pola asuh orang tua terhadap
yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi perkembangan bahasa anak usia prasekolah.
tidak ragu-ragu mengendalikan mereka. Pola asuh
seperti ini akan menghasilkan karakteristik anak - KAJIAN PUSTAKA
anak yang mandiri, dapat mengontrol diri, Pola Asuh Orang Tua
mempunyai hubungan baik dengan teman, mampu Pada dasarnya pola asuh dapat diartikan
menghadapi stres, mempunyai minat terhadap hal-hal seluruh cara perlakuan orang tua yang diterapkan
baru dan koperatif terhadap orang-orang lain pada anak. Banyak ahli mengatakan pengasuhan anak
(Suherman, 2000). Pola asuh otoriter cenderung adalah bagian penting dan mendasar, menyiapkan
menetapkan standar yang mutlak harus dituruti, anak untuk menjadi masyarakat baik.
44 | Joni, Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Bahasa Anak Prasekolah (3-5 Tahun)
di Paud Al-Hasanah Tahun 2014

Terlihat bahwa pengasuhan terhadap anak urusan lain yang akhirnya lupa untuk mendidik dan
berupa suatu proses interaksi antara orang tua dengan mengasuh anak dengan baik. Dengan begitu anak
anak. Interaksi tersebut mencakup perawatan seperti hanya diberi materi atau harta saja dan terserah anak
dari mencukupi kebutuhan makan, mendorong itu mau tumbuh dan berkembang menjadi apa.
keberhasilan dan melindungi, maupun mensosialisasi Anak yang diasuh orang tuanya dengan
(Jas & Meta, 2004) metode semacam ini nantinya bisa berkembang
Pola asuh orang tua mempengaruhi seberapa menjadi anak yang kurang perhatian, merasa tidak
baik anak membangun nilai-nilai dan sikap-sikap berarti, rendah diri, nakal, memiliki kemampuan
anak yang bias dikendalikan. Suherman, pakar sosialisasi yang buruk, control diri buruk, salah
perkembangan anak telah mengelompokkan pola bergaul, kurang menghargai orang lain dan lain
asuh ke dalam tiga tipe : (Suherman, 2000). sebagainya baik ketika kecil maupun sudah dewasa,
a. Pola asuh otoriter lebih mementingkan diri sendiri, tidak menurut dan
Pola asuh otoriter adalah pola pengasuhan sulit untuk diperintah, seringa mengalami rasa
anak yang bersifat pemaksaan, keras dan kaku di kecewa dan memiliki keinginan yang aneh dan tidak
mana orang tua akan membuat berbagai aturan yang sesuaidengan kemampuannya.
harus dipatuhi oleh anak-anaknya tanpa mau tahu Orang tua tipe permisif tidak memberikan
perasaan sang anak. Orang tua akan emosi dan marah struktur dan batasan yang tepat bagi anak. Orang tua
jika anak melakukan hal yang tidak sesuai dengan tipe ini cenderung mempercayai bahwa ekspresi
yang diinginkan oleh orang tuanya. bebas dari keinginan hati dan harapan sangatlah
Hukuman mental dan fisik akan sering penting bagi perkembangan psikologis.
diterima oleh anak-anak dengan alasan agar anak c. Pola Demokratis
terus tetap patuh dan disiplin serta menghormati Pola asuh demokratis adalah pola asuh orang
orang tua yang telah membesarkannya. Anak yang tua pada anak yang memberi kebebasan pada anak
besar dengan teknik asuhan anak seperti ini biasanya untuk berkreativitas dan mengeksplorasi berbagai hal
tidak bahagia, paranoid/selalu berada dalam sesuai dengan kemampuan anak dengan sensor
ketakutan, mudah sedih dan tertekan, senang berada batasan dan pengawasan yang baik dari orang tua.
di luar rumah, benci orang tua, dan lain-lain. Namun Pola asuh demokratis orang tua melatih anak-anak
dibalik itu biasanya anak hasil didikan orang tua untuk mengeksplorasi apa yang ada didiri anak
otoriter lebih bisa mandiri, bisa menjadi orang sesuai tersebut, sehingga terjadi interaksi dua arah dan
keinginan orang tua, lebih disiplin dan lebih saling berkesinambungan. Anak yang diasuh dengan
bertanggung jawab dalam menjalani hidup. pola asuh demokrtasis ini menghasilkan anak yang
Orang tua otoriter menekankan batasan dan mempunyai anak yang mempunyai harga diri yang
larangan di atas respon positif. Orang tua sangat tinggi, rasa ingin tahu yang besar, puas, kreatuf,
menghargai anak yang patuh terhadap perintah orang cerdas, terbuka pada orang tua, menhargai orang tua,
tua dan tidak melawan. Penelitian telah menunjukkan tidak muda stress dan depresi, berprestasi baik dan
bahwa anak dari orang tua otoriter bisa menjadi dapat bergaul dengan teman sebaya.
pemalu, penuh ketakutan, menarik diri dan berisiko Perkembangan Bahasa
terkena depresi Bahasa adalah sarana komunikasi dengan
b. Pola Asuh Permisif menyimbolkan pikiran dan perasaan untuk
Pola asuh permisif adalah jenis pola menyampaikan makna kepada orang lain (Hurlock,
mengasuh anak yang tidak peduli terhadap anak. Jadi 2000). Proses bicara melibatkan dua stadium
apapun yang mau dilakukan anak diperbolehkan aktivitas mental yaitu membentuk pikiran termasuk
seperti tidak sekolah, bandel, melakukan banyak di dalamnya memilih kata-kata yang akan digunakan
kegiatan maksiat, pergaulan bebas negatif, dan kemudian mengatur motorik vokalisasi dan kerja
matrialistis dan sebagainya. yang nyata dari vokalisasi itu sendiri. sistem
Biasanya pola pengasuhan anak oleh koordinasi tubuh, pengendali bahasa terletak di area
orangtua semacam ini diakibatkan oleh orangtua broca dan korteks motorik di anterior dan area
yang terlalu sibuk dengan pekerjaan, kesibukan atau wernicke di posterior pada henisfer kiri dari otak.
Jurnal PAUD Tambusai 1 (1) (2015); 42 – 48 | 45

Informasi yang berasal dari korteks menyebutkan kegunaan benda, menghitung,


pendengaran primer dan sekunder, diteruskan ke mengartikan dua kata, mengerti empat kata depan,
bagian korteks temporo parietal posterior (area mengerti beberapa kata sifat, dan sebagainya,
wernicke), yang dibandingkan dengan ingatan yang menggunakan bunti untuk mengidentifikasi objek,
sudah disimpan. Kemudian jawaban diformulasikan orang dan aktivitas, meniru berbagai bunyi kata,
dan disalurkan oleh fasciculus arcuata ke bagian memahami arti larangan, berespon terhadap
anterior otak dimana jawaban motorik dikoordinasi. panggilan dan orang-orang anggota keluarga dekat
Apabila terjadi kelainan pada salah satu dari jalannya (Hidayat, 2005)
impuls ini, maka akan terjadi kelainan bicara.
Kerusakan pada bagian posterior akan PELAKSANAAN PENELITIAN
mengakibatkan kelainan bicara reseptif, sedangkan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kerusakan dibagian anterior akan menyebabkan deskriptif analitik dengan pendekatan Cross
kelainan bahasa ekspresif. Sectional, peneliti mencoba mencari hubungan antar
Fungsi berbahasa merupakan proses paling variabel yang terjadi pada objek penelitian diukur
komplek diantara seluruh fase perkembangan. Fungsi atau dikumpulkan secara secara stimulan atau dalam
berbahasa bersama fungsi perkembangan pemecahan waktu bersamaan (Nursalam, 2002).
masalah visio-motor merupakan indikator paling baik Penelitian ini dilakukan di PAUD Al-
dari ada tidaknya gangguan perkembangan intelek. Hasanah Tebing Tinggi Okura Pekanbaru. Penelitian
Gabungan kedua fungsi perkembangan ini akan ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2014
menjadi fungsi perkembangan sosial. Perkembangan Populasi dalam penelitian ini adalah anak
bahasa memerlukan fungsi reseptif dan ekspresif. usia pra sekolah (3-5 tahun) Tebing Tinggi Okura
Fungsi reseptif adalah kemampuan anak untuk Pekanbaru dengan jumlah 30 anak. Adapun yang
mengenal dan bereaksi terhadap seseorang, terhadap menjadi Sampel adalah seluruh anggota populasi
kejadian lingkungan sekitarnya, mengerti maksud (Total Sampling)
mimic, dan nada suara dan akhirnya mengerti kata- Penelitian ini mengguanakan pengukuran
kata. Fungsi ekspresif adalah kemampuan anak kuisioner yang diberikan kepada Ibu dan melalui
mengutarakan pikirannya, dimulai dari komunikasi obesevasi serta wawancara kepada anak usia pra
preverbal (sebelum anak dapat berbicara), sekolah di PAUD Al Hasanah Tebing Tinggi Okura
komunikasi dengan ekspresi wajah, gerakan tubuh Tahun 2012. Penilaian untuk perkembangan bahasa
dan akhirnya dengan menggunakn kata-kata atau anak usia prasekolah menggunakan DDST (The
komunikasi verbal (Soetjiningsih, 2002) Denver Developmental Screening Test) yang terdiri
Masa Pra Sekolah dari 14 item
Anak usia pra sekolah yaitu mereka yang Pengumpulan data dengan mengumpulkan
berusia antara 3 sampai 5 tahun (Patmodewo, 2001). data primer yaitu data yang yang diperoleh melalui
Anak pra sekolah adalah pribadi yang mempunyai kuesioner yang diberikan kepada Ibu dan melalui
berbagai macam potensi. Potensi-potensi itu observasi dan wawancara kepada anak usia pra
dirangsang dan dikembangkan agar pribadi anak sekolah (3-5 tahun) di PAUD AL Hasanah Tebing
tersebut berkembang secara optimal. Tinggi Okura.
Pertumbuhan pada masa pra sekolah ini Pengumpulan data dengan mengumpulkan
sangat pesat. Perkembangan kognitif juga sudah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi
mulai menunjukkan perkembangan dan anak sudah kepustakaan, yaitu buku-buku dan literatur yang
mempersiapkan diri untuk memasuki sekolah dan berkaitan dengan masalah yang diteliti dan data lain
tampak sekali kemampuan anak membutuhkan yang akan mendukung penelitian diperoleh dari
pengalaman belajar dengan lingkungan dan orang internet.
tuanya (Hidayat, 2005). Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan
Pada masa pra sekolah ini perkembangan dengan cara komputerisasi, yaitu menggunakan
bahasa diawali mampu menyebutkan hingga empat program SPSS, versi 16. Adapun langkah-langkah
gambar, menyebutkan satu hingga dua warna, yang dilakukan adalah: (Hidayat, 2007)
46 | Joni, Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Bahasa Anak Prasekolah (3-5 Tahun)
di Paud Al-Hasanah Tahun 2014

a. Ketuntasan Edit (Editing) pada program SPSS. Dengan kriteria pendekatan


Edit Yaitu upaya untuk memriksa kembali probabilistik yaitu:
kebenaran data yang telah diperoleh sehingga a) Jika nilai p > 0,05 maka hasilnya adalah Ho
dapat dihasilkan data yang lebih akurat untuk ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan
pengolahan data selanjutnya. antara pola asuh dengan perkembangan bahasa
b. Kode (Coding) anak usia prasekolah.
Coding merupakan kegiatan pemberian kode b) Jika p < 0,05 maka hasilnya adalah Ha diterima,
numeric (angka) terhadap data yang terdiri atas artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara
beberapa kategori pola asuh dengan perkembangan bahasa anak usia
c. Data Entri prasekolah
Data entry adalah kegiatan memasukkan data
yang telah diberi kode dan dikumpulkan ke dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
master tabel atau database computer, kemudian Analisa Univariat
membuat distribusi sederhana atau dengan mebuat Dari hasil penelitian yang dilakukan di
tabel kontingensi. PAUD Al- Hasanah pada tanggal 21-31 Oktober
d. Tabel (Tabulating) tahun 2014. Data yang terkumpul diolah secara
Setelah dilakukan coding maka data diteliti untuk univariat digunakan untuk mengetahui gambaran
mendapatkan jumlah data dan frekuensi data variabel Pola Asuh yang akan dihubungkan dengan
selanjutnya, lalu dimasukkan kedalam master Perkembangan Bahasa Anak Usia Prasekolah di
tabel distribusi untuk melakukan analisa data PAUD Al-Hasanah.
Analisa Data Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat
1) Analisa Univariat dilihat bahwa tipe pola asuh permisif merupakan tipe
Analisa Univariat digunakan untuk pola asuh yang paling banyak terdapat pada
mendapatkan gambaran distribusi frekuensi dari responden, yaitu sebanyak 36,7% (11 orang
variabel independen dengan variabel dependen responden). Otoriter merupakan tipe pola asuh
dengan manual. terbanyak kedua setelah permisif dengan persentase
a. Pola Asuh. Pola asuh orang tua di ukur dengan 33,3% (10 orang responden). Hanya 30% (9 orang
menggunakan lembar kuesioner yang teerdiri dari responden) saja yang menganut tipe pola asuh
13 pertanyaan dengan kriteria sebagai demokratis.
berikut:Jawaban demokratis jika: A > B dan C. Di samping itu berdasarkan hasil tersebut di
Jawaban otoriter jika: B > Adan C. Jawaban atas diperoleh informasi bahwa suspect merupakan
permisif jika C > A dan B hasil test perkembangan bahasa yang mayoritas
b. Perkembangan Bahasa Anak di ukur dengan dimiliki oleh responden, yaitu sebanyak 70%
menggunakan format perkembangan bahasa (21responden). Sedangkan 30% (9 responden)
(DDST) yang terdiri dari 14 item test lainnya memiliki perkembangan bahasa yang normal.
perkembangan bahasa anak usia prasekolah. Maka Analisa Bivariat
diperoleh kesimpulan bahwa kriteria Berdasarkan analisa bivariat, didapatkan
perkembangan bahasa yaitu: Normal: Lulus bahwa nilai p = 0,015 lebih kecil daripada nilai α =
semua tes kemampuan yang diberikan atau tidak 0,05 artinya ada hubungan antara pola asuh orang tua
terdapat keterlambatan/delay. Suspect: Apabila terhadap perkembangan bahasa anak usia prasekolah.
pada satu sektor didapatkan 2 atau lebih caution
atau delay atau lebih. Analisis Hasil Penelitian
2) Analisa Bivariat Tipe Pola Asuh Orang Tua di PAUD Al-Hasanah
Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui Berdasarkan penelitian 30 ibu didapat bahwa tipe
pengaruh antara variabel independen dengan variabel pola asuh permisif merupakan tipe pola asuh paling
dependen dengan uji satistik chi- square. Dengan banyak pada responden, yaitu 36,7%, Otoriter 33,3%.
cara data yang telah disimpan kedalam data editor dan 30% (9 orang responden) saja yang menganut
tipe pola asuh demokratis.
Jurnal PAUD Tambusai 1 (1) (2015); 42 – 48 | 47

Menurut Hurlock (2000), tipe pola asuh yang fungsi berbahasa juga akan mempengaruhi
baik untuk khususnya perkembangan bahasa anak perkembangan sosial (Soetjiningsih, 2002)
yaitu pola asuh demokratis yang akan mendorong
anak untuk belajar bicara, sedangkan untuk pola asuh Hubungan Antara Pola Asuh dengan
permisif dan otoriter terjadi hambatan dalam belajar Perkembangan Bahasa Anak Usia Prasekolah Di
berbahasa karena tipe pola asuh ini menekankan anak PAUD Al-Hasanah
harus dilihat bukan didengarkan. Hasil pengujian antara Pola Asuh dengan
Dampak pola asuh permisif akan Perkembangan Bahasa yang diperoleh dengan
menghasilkan karakteristik anak-anak yang moody, menggunakan teknik korelasi chi-square
impulsive, agresif, kurang bertanggung jawab, tidak menunjukkan ada hubungan antara dua variabel
mau mengalah, kurang percaya diri, kurang matang tersebut. Hal ini menunjukkan hipotesa diterima.
dalam berbahasa dan secara sosial. Dampak pola Nilai p 0,015 lebih kecil daripada nilai α 0,05
asuh otoriter menghasilkan anak-anak yang penakut, hubungan antara pola asuh orang tua terhadap
pendiam, tertutup sehingga sulit untuk perkembangan bahasa anak usia prasekolah.
berkomunikasi, kepribadian yang lemah, cemas dan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
menarik diri. Sedangkan untuk pola suh demokratis peneliti lakukan, pola asuh mempengaruhi
anak dapat mandiri, mempunyai hubungan yang baik perkembangan bahasa anak. Dilihat dari mayoritas
dengan teman, mampu menghadapi stress, kooperatif orang tua yang menerepkan pola asuh permisif
terhadap orang lain dan perkembangan yang baik sebagai pola asuh yang terbanyak dan dilihat dari
baik motorik halus, motorik kasar. Berbahasa segi perkembangan bahasa yang mengalami suspect,
maupun perkembangan sosial (Baumrind, 2000). untuk pola asuh otoriter mayoritas kedua dapat
dilihat perkembangan mayoritas anak mengalami
Perkembangan Bahasa Anak Usia Prasekolah (3- suspect dalam perkembangan bahasa dan untuk pola
5 Tahun) di PAUD Al-Hasanah asuh demokratis rata-rata perkembangan bahasa anak
Berdarkan hasil observasi yang tela peneliti normal.
lakukan didapatkan bahwa suspect merupakan hasil Hal tersebut dibuktikan oleh teori (Hurlock,
test perkembangan bahasa yang mayoritas dimiliki 2000), faktor-faktor yang mempengaruhi
oleh responden, yaitu sebanyak 70% (21responden). perkembangan bahasa anak terdiri dari kesehatan,
Sedangkan 30% (9 responden) lainnya memiliki kecerdasan, keadaan sosial ekonomi, keinginan
perkembangan bahasa yang normal. berkomunikasi, dorongan, ukuran keluarga, urutan
Observasi yang peneliti lakukan terhadap 30 kelahira, pola asuh, kelahiran kembar, hubungan
anak, mayoritas anak mengalami suspect dalam dengan teman sebaya dan kepribadian.
perkembangan bahasa. Dari 14 item yang peneliti Pola asuh adalah pola perilaku yang
lakukan, untuk anak yang berusia 3 tahun belum diterapkan pada anak dan bersifat relatif konsisten
dapat menyebutkan 2 kata sifat, mengetahui 4 dari waktu ke waktu. Pola asuh ini sangat
kegiatan dan mengerti 4 kata depan. Untuk anak mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak.
yang berusia 4 tahun belum dapat mengetahui 3 kata Pola asuh yang benar akan memberikan
sifat, mengerti 5 kata, dan mengartikan 5 kata, perkembangan yang baik pada anak (Baumrind,
sedangkan untuk anak yang ber usia 5 tahun belum 2000)
dapat mengartikan 7 kata dan menyebutkan 2 kata
yang berlawanan. Simpulan
Dampak dari keterlambatan berbahasa ini Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat diambil
sangat mempengaruhi fungsi intelek. Fungsi kesimpulan sebagai berikut:
berbahasa merupakan proses paling komplek a) Frekuensi jumlah pola asuh yang diterapkan oleh
diantara seluruh fase perkembangan. Fungsi orang tua di PAUD Al-Hasanah Tebing Tinggi
berbahasa bersama fungsi perkembangan pemecahan Okura, peneliti menyimpulkan bahwa tipe pola
masalah visio-motor merupakan indikator paling baik asuh permisif merupakan tipe pola asuh yang
dari ada tidaknya gangguan intelektual. Gangguan paling banyak terdapat pada responden.
48 | Joni, Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Bahasa Anak Prasekolah (3-5 Tahun)
di Paud Al-Hasanah Tahun 2014

b) Dari hasil lembar observasi yang peneliti lakukan, Alimul, Aziz. (2009). Pengantar Ilmu Kesehatan
mayoritas mengalami suspect pada test Anak. Jakarta: Salemba Medika
perkembangan bahasa yaitu sebanyak 70 %
Behrman. (2000). Ilmu Kesehatan Anak.
(21anak) sedangkan yang lulus atau normal
Jakarta:EGC
hanya 30% (9 anak)
c) Terdapat hubungan yang signifikan antara pola Hurlock. (2000). Perkembangan Bahasa Anak Usia
asuh orang tua terhadap perkembangan bahasa Prasekolah.
anak usia prasekolah di PAUD Al-Hasanah http://www.pustakaskripsi.com/mengembang
Pekanbaru Tahun 2012. Dengan demikian dapat kan-kemampuan-bahasa-anak-usia-4-6-
disimpulkan perkembangan bahasa anak sangat tahun, diakses tanggal 23 november 2011
dipengaruhi pola asuh orang tua. Hendrawan. (2000). Cara Sehat Mengasuh Anak.
Jakarta: Puspa Swara
Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan kesimpulan di atas, ada Juniriana, Rita. (2007). Balitaku Sehat. Jakarta:
beberapa hal yang perlu disampaikan antara lain: Mancanan Jaya

a) Diharapkan agar tenaga kesehatan berperan aktif Mutiah, Diana. (2010) Psikologi Bermain Anak Usia
dalam deteksi dini perkembangan anak, Dini. Jakarta: Kencana
khususnya perkembangan bahasa anak untuk Nursalam. (2003). Konsep & Penerapan Metodologi
meningkatkan tumbuh kembang anak yang Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
optimal. Salemba Medika
b) Untuk kemudahan dalam meneliti oleh peneliti
Notoatmodjo. (2002). Metodologi Penelitian
selanjutnya diharapkan institusi pendidikan
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
menyediakan atau menambah buku-buku
berkaitan dengan pola asuh dan perkembangan Rimm, Sylvia. (2003). Menerapkan Disiplin pada
bahasa anak agar lebih bermanfaat dalam Anak Prasekolah. Jakarta: Gramedia Pustaka
menambah ilmu penegtaahuan. Utama
c) Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya Santoso, Heru. (2009). Petunjuk Praktis Denver
agar dapat menambah item-item pada setiaap Devellopmental Screaning Test. Jakarta:EGC
indikator untuk mendapat hasil yang tepat pada
aspek-aspek yang diteliti. Selain itu, peneliti juga Soetjningsih. (2002). Buku Ajar Tumbuh Kembang
menyarankan agar dapat mencoba Anak dan Remaja. Jakarta: EGC
menghubungkan dengan variabel-variabel Soetjningsih. (2000). Tumbuh Kembang Anak.
lainnya, karena banyak faktor lain yang dapat Jakarta: EGC
mempengaruhi perkembangan bahasa anak.
Widya, Nilam. (2003). Relasi Orang Tua dan Anak.
Diharapakan kepada responden dalam Jakarta: Alex Media Komputindo
penelitian ini, agar dapat menerapkan polas asuh
Wong, L Donna. (2002). Buku Ajar Keperawatan
yang baik kepada anakny agar perkembangan anak
Pediatri Edisi 6. Jakarta: EGC
khususnya perkembangan bahasa dapat berkembang
secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan.
Jakarta: EGC
Alimul, Aziz. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan
Anak untuk kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika

Anda mungkin juga menyukai