A. HALUSINOGEN
a. Fisik
Berat badan turun drastis, mata terlihat cekung dan merah, muka
pucat, dan bibir kehitam-hitaman, tangan penuh dengan bintik-bintik
merah seperti bekas gigitan nyamuk dan ada tanda bekas luka sayatan.
Goresan dan perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan buang
air besar dan kecil kurang lancer sembelit atau sakit perut tanpa alasan
yang jelas.
b. Emosi
Sangat sensitif dan cepat bosan
bila ditegur atau dimarahi, dia malah menunjukkan sikap
membangkang
emosinya naik turun dan tidak ragu untuk memukul orang atau
berbicara kasar terhadap anggota keluarga atau orang di sekitarnya
nafsu makan tidak menentu.
c. Perilaku
Malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya
menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga
sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa
pamit dan pulang lewat tengah malam
suka mencuri uang di rumah, sekolah ataupun tempat pekerjaan dan
menggadaikan barang-barang berharga di rumah. Begitupun dengan
barang-barang berharga miliknya banyak yang hilang selalu kehabisan
uang waktunya di rumah kerapkali dihabiskan di kamar tidur, kloset,
gudang, ruang yang gelap, kamar mandi, atau tempat-tempat sepi
lainnya
takut akan air. Jika terkena akan terasa sakit, karena itu mereka jadi
malas mandi
sering batuk-batuk dan pilek berkepanjangan, biasanya terjadi pada
saat gejala "putus zat"
sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis bila
ada maunya, seperti saat membutuhkan uang untuk beli obat
sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam malasan
mengalami jantung berdebar-debar
sering menguap
mengeluarkan air mata berlebihan
mengeluarkan keringat berlebihan
sering mengalami mimpi buruk
mengalami nyeri kepala dan mengalami nyeri/ngilu sendi-sendi
B. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sebagian besar pemeriksaan laboratorium tergantung dari
kemungkinan target organ yang terkena efek dari zat/obat yang dipakai
(contoh: gangguan fungsi liver, kelainan hematologi). Pemeriksaan rambut,
saliva, urin , dan darah dapat dilakukan untuk mengetahui apakah remaja
tersebut menggunakan obat/zat tersebut tetapi pemeriksaan urin untuk
penyalahgunaan zat lebih dapat membatu karena lebih cepat hasilnya
walaupun false positif atau negatif kadang terjadi.
C. DIAGNOSIS
a. Substance abuse / penyalahgunaan zat: suatu pola maladaptasi dari
penggunaan zat yang membawa kearah gangguan klinis yang bermakna
sebagai akibat dari satu atau lebih dari hal dibawah ini yang timbul
dalam periode 12 bulan, yaitu:
1. Penggunaan obat secara berkala yang menyebabkan orang tersebut
gagal melaksanaan tugas di lingkungan pekerjaan, sekolah atau di
rumah.
2. Pada situasi dimana hal tersebut dapat membahayakan fisiknya
3. Terus menerus dan orang tersebut mempunyai masalah
interpersonal dan social sementara atau menetap, yang dicetuskan
kembali efek zat tersebut
b. Substance dependent/ketergantungan zat: suatu pola maladaptasi dari
penyalahgunaan zat yang membawa kepada gangguan klinis yang
bermakna , sebagai akibat dari tiga atau lebih hal dibawah ini yang
terjadi kapan saja dalam periode 12 bulan yang sama, yaitu:
a) Toleransi , didefinisikan sebagai berikut:
Peningkatan kebutuhan yang bermakna untuk mencapai
intoksikasi atau efek yang diinginkan
Tidak adanya reaksi yang bermakna dengan penggunaan
berkelanjutan dalam jumlah yang sama.
b) Withdrawal, didefinisikan sebagai berikut:
Adanya karakteristik sindroma ketergantungan
Zat yang sama digunakan untuk menghilangkan atau
mencegah gejala yang timbul.
Zat yang sering digunakan dalam jumlah lebih besar atau over
dosis dalam jangka waktu yang lebih singkat.
Terdapat keinginan untuk memutus atau mengontrol substance
abuse tetapi usaha itu gagal
Jangka waktu yang lama dibutuhkan dalam usaha untuk
sembuh dari efek substance abuse
Aktivitas social, pekerjaan atau rekreasi menjadi terhenti atau
berkurang karena pemakaian zat itu.
Pemakaian zat tersebut tetap dilanjutkan walaupun terdapat
masalah fisik sementara atau menetap, atau masalah psikologis
yang disebabkan zat tersebut.
D. TATA LAKSANA
Sebagian besar pemakai halusinogen tidak pernah mencari
pengobatan. Pemakai halusinogen yang mengalami 'perjalanan' buruk,
biasanya akan merasa aman bila berada dalam ruangan yang tenang dan
gelap. Pemakai halusinogen yang mengalami psikosa yang menetap
mungkin memerlukan pengobatan jiwa
Terapi dan rehabilitasi, dengan tujuan:
1. Abstinensia
Yaitu menghentikan sama sekali penggunaan obat. Tujuan ini tergolong
sangat ideal, namun banyak orang tidak mampu atau mempunyai
motivasi untuk mencapai tujuan ini. Rehabilitasi ini diberikan terutama
kalau ia baru menggunakan obat pada fase-fase awal.
2. Pengurangan frekuensi dan keparahan relaps
Sasaran utamanya adalah pencegahan relaps. Bila pasien pernah
menggunakan satu kali saja setelah clean maka ia disebut slip. Bila
ia menyadari kekeliruannya, dan ia memang telah dibekali ketrampilan
untuk mencegah pengulangan penggunaan kembali, pasien akan tetap
mencoba bertahan untuk selalu abstinensia. Pelatihan relapse
prevention programe, Program terapi kognitif, Opiate antagonist
maintenance therapy dengan naltreson merupakan beberapa alternatif
untuk mencegah relaps.
3. Memperbaiki fungsi psikologi dan fungsi adaptasi sosial.
Dalam kelompok ini,abstinensia bukan merupakan sasaran utama.
Terapi rumatan (maintence) merupakan pilihan untuk mencapai sasaran
terapi golongan ini.
4. Sedangkan tahap penanganan secara umum adalah:
Penanganan kegawatan : tatalaksana ABC (airway, brathing,
circulation)
Pemberian antidotum
Detoksifikasi:
Detoksifikasi dengan pemutusan segera (abrupt withdrawal)
Detoksifikasi simptomatik
Detoksifikasi substitusi
Terapi rumatan penyalahgunaan
Psikoterapi individu
Psikoterapi kelompok
Rehabilitasi
Rehabilitasi di rumah / keluarga
Rehabilitasi di institusi/lembaga
E. PROGNOSIS
Keberhasilan dari penatalaksanaan penyalahgunaan obat/zat
memerlukan proses yang sangat panjang. Resiko tinggi untuk relaps selama
terapi hampir selalu ada.
F. PENCEGAHAN
Tidak ada metode pencegahan yang sempurna, yang dapat
diterapkan untuk seluruh populasi. Populasi yang berbeda memerlukan
tindakan pencegahan yang berbeda pula. Pembagian metode pencegahan
adalah sebagai berikut:
1. Pencegahan universal, ditujukan untuk populasi umum baik untuk
keluarga maupun anak.
2. Pencegahan selektif, ditujukan bagi keluarga dan anak dengan
risiko tinggi. Risiko tersebut dapat berupa risiko demografis,
lingkungan psiko-sosial dan biologis.
3. Pencegahan terindikasi, ditujukan terhadap kasus yang mengalami
berbagai faktor risiko dalam suatu keluarga yang disfungsional.
Semua upaya pencegahan pada umumnya ditujukan untuk
memperbaiki/mengurangi faktor risiko dan memperkuat faktor protektif
dari individu, keluarga dan lingkungannya. Faktor risiko mempermudah
seseorang untuk menjadi pengguna sedangkan faktor protektif membuat
seseorang cenderung tidak menggunakan obat
4. Fenisiklidin
Merupakan salah satu zat halusinegik, yang dalam bentuk murni
berbetuk Kristal putih yang mudah larut dalam air. Drug ini sekelompok
dengan petidin dan memiliki khasiat analgetik yang baik. Efek
psikotropiknya kuat, dosis yang sangat rendah sudah mencetuskan suatu
keadaan high yang menyerupai psikosis dan berlangsung 4-6 jam.
Pada dosis tinggi, fensiklin menyebabkan konvulsi, sedangkan dosis
yang lebih rendah bersifat meredakan. Tanda dan gejala penggunaa zat
ini adalah gerakan bola mata yang cepat, bicara cadel, bicara terhambat
dan kehilangan koordinasi gerak
(Tjay dan Raharja, 2007)
5. Peyote
Peyote adalah sejenis kaktus (peyote) yang pucuk-pucuk
keringnya digunakan sebagai obat suci pada upacara di Meksiko. Peyote
mengandung alkaloida meskalin dengan daya halusinogen lebih lemah
dari LSD dan dapat dimakan atau diminum seperti the. Zat ini
menghasilkan efek visual hebat yang bersifat baik atau buruk,
tergantung pada suasana jiwa dan lingkungan. Dosis halusinasinya : 400
mg 700 mg
(Tjay dan Raharja, 2007)
6. Miristicin
Zat lemak ini terdapat sampai 25 % dalam Oleum myristicae
yang diekstrak dari biji pala. Zat ini juga terdapat dalam kadar rendah
pada daun peterseli. Zat ini dapat menimbulkan halusinasi, suasana
ketakutan dan ketegangan. Dimana lama kerja zat ini antara 48-60 jam.
Dosis halusinasinya 14 gram serbuk (yang dapat menyebabkan dahaga
yang sangat kuat)
(Tjay dan Raharja, 2007)
DAFTAR PUSTAKA