Anda di halaman 1dari 1

Tangisan Air mata Bunda

Dalam Senyum kau sembunyikan letihmu


Derita siang dan malam menimpamu
tak sedetik pun menghentikan langkahmu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagiku

Seonggok Cacian selalu menghampirimu


secerah hinaan tak perduli bagimu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depanku
mencari harapan baru lagi bagi anakmu

Bukan setumpuk Emas yang kau harapkan dalam kesuksesanku


bukan gulungan uang yang kau minta dalam keberhasilanku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenanganku
tapi keinginan hatimu membahagiakan aku

Dan yang selalu kau berkata padaku


Aku menyayangimu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu
aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hatiku"

Oleh: Monika Sebentina.

Anda mungkin juga menyukai