Anda di halaman 1dari 70

Ibu

Ibu engkau pelita dihidupku

Engkau tak pernah lelah menunggu kehadiranku

Dengan segala beban dan keringat yang membasahi wajahmu

Tiada engkau merasakan pilu

Langkah kecilmu yang selalu engkau tempuh

Walaupun begitu berat terasa di tubuhmu

Engkau terus memperjuangkanku di dalam kandunganmu

Tanpa merasa lelah yang engkau tunjukan diwajamu

Terimakasihku pada mu ibu

Engkau telah menunjukan surga untukku

Surga yang hanya ada di telapak kakimu

Dan doa yang engkau haturkan selalu untukku


Untukmu

Entah bagaima aku harus membalas

Semua yang kuberi takkan mungkin bisa mengganti kasihmu

Ketulusanmu bak awan putih disiang yang cerah

Namun bedanya kasih tulus mu tak hanya terlihat

Tapi terasa bahkan membekas

Satu hal yang paling aku risaukan

Saat ku tak dapat membalas ketulusan kasihmu padaku

Seberapa keras aku mencoba berusaha

Kau terlalu jauh tuk ku balas dengan belaian dan depakan kasih

Terimakasih selalu memberi tanpa meminta padaku

Terimakasih selalu melindungi tanpa merisaukan diri

Terimakasih selalu menyayangi tanpa menghitung hari

Terimakasih selalu ada dalam setiap cerita indah dan kelam

Hidupku ibu..
ibu

Berjalan di pagi buta

Gelap dingin sunyi

Hanya suara dari toa masjid yang membimbingmu naik

Menyinari gelapnya pagi

Melenyapkan dinginnya alam

Memerintahkan burung mengusir kesunyian

Kau juga ajarkan pada kami

Tak peduli gelapnya hidup karena kau akan datang

Tak peduli dingin pandangan mereke

Karena kau akan memelukku

Dan aku tak takut kesepian karena kau

Selalu mendengarku

Ibu....
IBU

Ibu..

Kasihmu sepanjang masa

Layaknya isi bumi ini kau adalah mentari di siang hari

Kau adalah rembulan di malam hari

Terimakasih atas kasih cinta dan perjuanganmu terhadapku

Mengandungku

Melahirkanku

Menyusuiku

Mendidiku

Ingin mu memang sangat sederhana

Hanya ingin melihat anakmu ini menjadi yang terbaik dimatamu

Namun tingkahku

Egoku

Kesalahanku membuat inginmu seakan buyar

Kau selalu menyimpan tangismu

Dalam senyum dibibir manismu itu

Kau selalu menyembunyikan rasa sayangmu di amarahmu

Kau salalu memaafkan kesalahan apapun yang anakmu ini perbuat

Ibu..

Jika sewaktu kecil kau selalu bicara

Jika setelah hujan pasti ada pelangi

Dan setiap pelangi itu muncul pasti datang bidadari


Dan kini aku tau kaulah bidadari itu

Ibu temani aku sampai aku berhasil

Membuat bibir manismu tersenyum karena kesuksesanku

Ibu kau adalah malaikat tak bersayapku


SOSOK BERHAATI MALAIKAT

Ibu.. Ayah..

Terimakasih atas semua pengorbananmu

Darimu, aku belajar banyak hal

Sosok yang begitu tegar dan sabar

Dalam menghadapi lika-liku kehidupan

Hatimu bagaikan malaikat

Kasih sayangmu tak terbatas waktu

Dalam setiap doa mu

Kau tak pernah sedikitpun melupakan kami

Bahkan disaat semua tertidur lelap

Kau bermunajat pada sang ilahi

Agar putra-putrimu menjadi insan islami

Jasamu begitu besar kepada kami

Pengorbananmu begitu besar kepada kami

Hingaga kau rela banting tulang

Kau peras seluruh keringatmu

Bahkan sengatan matahari, hantaman air hujan

Menjadi sahabatmu

Namun hal itu tak sedikitpun mematahkan semangatmu

Kau tak pernah menghiraukan itu semua


Kau tidak meminta imbalan sedikitpun dari kami

Hingga kau rela mempertaruhkan jiwa dan ragamu

Sungguh mulianya hatimu

Ibu.. Ayah..

Semoga Allah selalu melindungi setiap langkahmu


Untuk mu

Entah bagaimana aku harus membalas

Semua yang kuberi takkan mungkin bisa mengganti kasihmu

Ketulusanmu bak awan putih di siang yang cerah

Namun bedanya kasih tulus mu tak hanya terlihat

Tapi terasa bahkan membekas

Satu hal yang paling aku risaukan

Saat ku tak dapat membalas ketulusan kasihmu padaku

Seberapa keras aku mencoba berusaha

Kau terlalu jauh tuk ku balas dengan belaian dan depakan kasih

Terimakasih selalu memberi tanpa meminta padaku

Terimakasih selalu melindungi tanpa merisaukan diri

Terimakasih selalu menyayangi tanpa menghitung hari

Terimakasih selalu ada dalam setiap cerita indah dan kelam

Hidupku ibu..
Penuh peluh

Tak peduli seberapapun lelahku

Yang terfikirkan hanyalah kekosongan didapurku

Apa yang harus kuberi untuk mereke?

Sedang aku bersusah payah mencarinya

Keringat dan terik tak lagi asing menyengat

Terus menyusuri kerasnya kota

Kuberikan tenagaku untuk sesuap nasi

Menjaga mereka agar tetap tumbuh

Selayaknya mereka tumbuh

Aku mencintai mereka

Sebagai anugerah yang harus ku jaga

Jatuh tak berarti lumpuh

Aku harus berdiri melawannya

Tangan keriput

Kini semakin sering terlihat

Oleh banyaknya orang yang menatapku iba

Ahh sudah biasa..

Tentang bertahan

Aku kuat seperti senyumku

Yang selalu kubebaskan


Berseri dibawah teriknya mentari
Untuk ibu

Kuputuskan tuk pergi semata mengejar mimpi

Kau ku tinggalkan

Matamu ku tahu tak ada kerelaan melepaskan

Jika aku menangis, ibu

Kau alasan ingatan sesungguhnya

Menampung rindu

Tawamu adalah kantung air mata

Aku tahu ada kecemasan dibening matamu

Yang kau sembunyikan

Dan kau selipkan diantara bait-bait doa

Tapi aku anakmu ibu, aku mencintaimu

Jemariku sungguh sejak lama ingin

Menyentuh wajahmu,bibirku sungguh

Ingin mencium telapak kakimu

Mengecup pipi dan keningmu

Tidurku, anak kecil yang ingin pulang ke

Rahimmu sekali lagi


Mata air cinta

Ibu..

Memelukmu adalah kenyamananku

Melukis senyummu adalah keinginanku

Mencintaimu sudah tentu kewajibanku

Namun terkadang

Melawanmu menjadi kebiasaanku

Bahkan ku menyiakanmu dan

Melupakanmu sebagai seorang ibu

Tanpa kusadari begitu teririsnya hatimu

Harusnya aku menjadi pelindung

Bukan menjadi anak yang tak tahu untung

Harusnya aku menjadi anak yang penurut

Bukan menjadi anak yang banyak nuntut

Aku masih sangat ingat

Ketika itu tak ada biaya untuk berangkat

Dari kampung menuju perkotaan yang padat

Waktu itu hujan begitu lebat

Kakimu kau paksa menapak

Hanya bermodal payung rusak

Ibu menjelajah rumah ke rumah dengan hati terisak


Tak peduli petir menyambar

Ibu tetap berjalan dengan sabar

Meski tubuhmu sudah gemetar

Ibu masih mengetuk pintu warga sekitar

Terimakasih sang pencipta

Kau beri aku seorang wanita tangguh

Yang selalu mengusap air mata

Ketika ku dilanda derita

Yang punya hati sebening permata

Dan yang menjadi mata air cinta

Aku tahu saat ini kau lelah

Saat suaramu yang tak lagi lantang

Matamu yang tak lagi bersinar

Badanmu yang tak lagi kokoh

Hatimu yang tak lagi sekuat baja

Kulitmu yang tak lagi segar

Dan badanmu yang tak lagi sehat

Kehadirannyalah yang selalu kau harapkan

Kehadirannyalah yang selalu kau nantikan

Wahai ibu..
Hanya tetedan air matamu yang selalu menemani hari-harimu

Saat rindu itu melanda

Berharap disaat usiamu yang tak lagi muda

Kau lebih mendapatkan perhatian dari anakmu


Ibu

Ketika tubuhku dibaluti rasa cemas

Tangan mu lah yang siap memberiku kehangatan

Meski letih raga mu tak henti bercucuran

Aku tau ibu kau letih

Namun tak pernah kau tanggalkan sedih di wajahmu

Banyak makna tersirat

Yang tak bisa kuartikan lewat kata

Terkadang senyum mu palsu

Dan aku baru menyadari itu sekarang

Tanpa letih, dan tanpa lelah

Kau haturkan satu persatu kata demi menggugah jiwaku

Meski terkadang kau merasakan sakit atas

Semua perilaku yang kulakukan

Namun tak pernah engkau simpan dendam di dalam hatimu

Engkau tempat ku mengadu setelah Allah

Selalu memberikan yang terbaik

Kau tak pernah ingin aku tau jika ada air mata dibalik senyum hangatmu

Karena kelakuan ku yang tak pernah kau inginkan

“Waah, masakan ibu enak”

Kalimat singkat terdengar menyenangkan


Ya, anakku sedang duduk manis menikmati

Sepiring nasi berlauk kari kesukaanya

Dan semua ini berkat ibuku

Dengan telaten melatihku memadukan

Bahan dapur agar istimewa

Terimaksih ibu, pelajaran yang tak ada disekolahanpun

Bisa membuatku bahagia

Menjadi seorang ibu karena engkau

Bu, bisakah kau terus menganggapku anak kecilmu?

Jangan suruh aku menjadi dewasa

Karna hanya denganmu aku dapat mengadu

Ketika perjalanan hidup ku sulit terasa

Ibuku, setiap apa yang ada padamu

Adalah doa untukku

Untuk kebaikan anak-anakmu

Aku pun akan selalu berbisik kepada bumi

Agar suara ku terdengar sampai kepada Ars-nya

Dengan selalu ku menyebut nama mu

Ibuku, kau lah syurgaku..

Ibu.. engkau lah pahlawanku yang nyata


Tanpamu, aku bukanlah apa-apa

Tanpamu, aku tidak bisa menginjak dan mengerti dunia

Sungguh, keikhlasan mu mengajarkan ku

Untuk lebih berusaha

Berusaha untuk menjadi pahlawan

Keluargaku nantinya

Terimakasih banyak bu..

Karena telah menjadi pahlawanku

Karena mu aku tahu bagaimana sang ibu

Harus bertindak

Itu pelajaran pertamaku sebelum aku tau

Rasanya menjadi “ibu”

Karena tidak semua pengalaman adalah gurunya

Tapi kaulah guruku yang seutuhnya

Ku tau jasamu tak terbalas

Dan hanya doa anak sholih sholihah

Yan mampu sampai kepadamu

Semoga doaku senantiasa tersampaikan

Karena tak ada jalan lain jika aku tak bisa

Lagi bertemu ibu

Kecuali lewat jalan doa


Ibu..

Kudoakan untukmu selalu

Kelak kau akan berada dalam syurganya

Dan itu adalah imbalan untukmu atas semua

Pengorbanan yang kau berikan


Harapan yang Tiada Akhir

Kita melangkah kaki secara bersamaan

Berjalan ditengah angin yang berhembus

Melewati lika liku persimpangan

Tanpa kenal lelah dan hanya ada senyuman

Diri ini pulang dengan penuh kebahagiaan

Walaaupun hanya sejenak memandang

Ku usap kepalamu dengan kelembutan

Agar engkau tahu yang ku inginkan

Hanyalah selalu dan selalu membuatmu tertawa riang

Harapan demi harapan telah ku katakan

Biar engkau tahu maksud dan tujuan mengenai kehidupan

Teruslah engkau meminta kepada tuhan

Agar kau dan aku dibukakan jalan

Dalam menatap masa depan


Sahabat jauh

Saat kupejamkan mata

Kuteringat akan kenangan indah bersamamu

Senyummu..

Suaramu..

Dan semua tentang mu..

Saat kulihat senyummu

Bagai air jernih yang menyegarkan jiwaku

Saat kudengar suaramu

Rasa rindupun terobati walau tak melihatmu

Dan dirimu

Penyemangat dalam setiap langkahku

Bahagiamu adalah bahagiaku

Susahmu adalah susahku

Dan akan tetap seperti itu

Hingga ajal menjemputku

Saat kubuka mata

Kutersadar bahwa itu hanyalah

Sederet kenangan indah bersamamu

Dan kusadari bahwaku

Sangat merindukanmu

Wahai sahabat jauhku


Sahabat surga

Rinduku mengental

Lalu aroma hujan menambah kepekatannya

Dingin menyusup dengan malu

Bermandikan purnama dan basuhan wudhu

Langkah kaki menjadi saksi

Menuju ridho sang ilahi

Hembusan angin menyayat hati

Teringat seorang sahabat yang telah pergi

Bila sahabat menjadi penguat jiwa

Hanya dengan doa cinta ini menyapa

Dalam setiap nafas baitan doa

Penuh harap kelak kan berkumpul kembali di istananya

Setiap akhir dari temu selalu berujung rindu

Maka tatkala kau tak temukan aku dalam dunia yang baru

Kumohon.. Balaslah rinduku!

Setidaknya selipkan namaku dalam barisan doa sucimu

Sebagai salah satu sahabat jannahmu

Mungkin itu balasan rindu terindah dalam persahabatanku


Sahabat

Sahabat..

Ada hari dimana kebersamaan tercipta

Ukiran tentang liku liku hidup bersama

Sahabat..

Tawa yang terkikis kecewa

Berat perjuangan

Arti dari kekompakan

Banyak kisah yang terjalin dan terbingkai

Sahabat..

Masih dan tak habis habis

Dunia diwarnai fenomena

Seperti daur kepompong

Menjadi kupu-kupu

Sahabat..

Kau lengkapi dunia menjadi cerita sempurna

Luar biasa cerita persahabatan


Sahabat

Disaat ku kesepian

Kau datang untuk menemaniku

Disaat aku sedih

Kau datang untuk menghiburku

Disaat aku terluka

Kau datang untuk menolongku

Dirimu bagaikan

Malaikat yang turun dari surga

Kau menghiasi hidupku

Dengan canda tawa mu

Terimakasih sahabatku

Kaulah sahabat terbaik di dubia ini


Sahabatku

Bukan karena pondasi ini telah rubuh

Bukan pula persahabatan ini telah melepuh

Tapi kita memang harus menempuh

Hidup baru yang membuat kita lebih tangguh

Percayalah..

Persahabatan ini tak pernah kenal lelah

Meski harus berpisah

Ku harap kau tak memilih arah yang salah

Karena ku tak ingin kau salah melangkah

Sahabatku..

Ku akan selalu mendoakan mu

Berharap bisa kembali bertemu

Walau dalam ilusi waktu yang tak menentu

Perpisahan sahabat

Saat perpisahan menjauhkan raga kita

Ku harap jiwa kita selalu bersama


Meski kita tak bisa kembali tuk bersama

Ku harap kau selalu tabah dan berdoa

Berharap, kita bisa bertemu kembali

Walau hanya dalam dimensi mimpi

Yang tak pasti

Sahabatku aku rindu

Bagaimana kabarmu?

Ku disini rindu padamu

Rindu saat saat bersamamu

Rindu saat dulu kau selalu ada untukku

Kini kau telah jauh dariku

Kini ku hanya terdiam sepi tanpamu

Berharap kau bisa kembali untukku

Kuingin dimanapun pijakmu kau selalu

Mengingatku

Kumohon..

Jangan pernah berniat tuk melupakanku


Mantan

Disaat menyatu tetapi tak pernah satu tujuan,

Disaat berpisah namun tak berjauhan

Bukan ego yang menjadi akhir

Tetapi logika yang tak pernah mengalir

Bukan bodoh yang dipersalahkan

Tetapi gengsi yang membuatmu merelakan

Arah membawa langkah yang diselimuti rindu

Tak tau kepada siapa akan mengadu

Pergi… jauh..

Memendah rasa yang telah rapuh

Sebuah kisah berujung pilu

Terusik sisa-sisa kenangan yang telah lalu

Sudah jauh berjalan mengitari waktu

Tetapi sedikit rindu masi terselip untuk mu

Apa kau tahu wahai mantanku ?

Kenang yang Berkunang

Rangkaian mantra yang terluka

Bagai irama menyiratkan senja

Ingatan hanyalah menuai lara


Kian hampa melambaikan siksa

Kutuliskan nama di lautan

Laut menghempasnya

Kutuliskan nama di hati

Engakau pun menyayatnya

Bukan air mata yang mengalir

Kau nodai kisah yang bukan sandiwara

Bukan pula debu yang membelenggu

Kau rantaikan rindu yang penuh dosa

Dari kenang yang melahirkan sunyi

Kini kunang menjadi prasasti


Fobia Rindu

Terlalu selalu melulu

Rindu berdarah berdarah semu

Diam terpaku tak hilang

Semakin membabak perih

Memang engkau siapa?

Datang tetiba,

Pergi entah kunjung massanya

Jika rindu itu sayang

Maka hantar pada tempatnya

Sedih

Tak melulu air mata

Untuk mendefinisikan luka

Tak harus bersumpah serapah

Meski kini kita bak dua kubu yang terpecah

Dan tak perlu tiba-tiba menghilang

Untuk mengukur batas antara nyaman dan saying

Kau boleh mencerca bila menurutmu keputusanku terlalu gila

Kau bisa mengalihkan pandang

Jika tak sudi menyaksikan hatiku yang remuk redam

Dan kau berhak memadamkan pijarku


Tersebab dirimulah yang telah menyulut apinya, dulu…

Galau

Kalau saja aku mampu, kan kulewati hari ketika mengenalmu

Kalau saja aku mampu, tak ku biarkan bayangmu menghampiriku

Kalau saja aku mampu, kan ku tahan jantungku

Agar tak berdegup kencang karena melihatmu

Dan kalau saja aku mampu,

hujanpun kan ku hentikan

Teruntuk kamu yang haus kehangatan

Tetapi..

Aku hanya mampu mencintaimu dalam diam,

Memandangimu dari kejauhan

Menjadi rumah yang menunggumu datang

Meskipun kau lupa jalan pulang

Kau sandiwaraku di Kala itu

Semenjak rasa yang kian begitu menggebu

Membelenggu diri bak patung yang terpampang membatu

Aku buta.. Dan kau sebagai mata hatiku

Aku tuli.. Dan kau pendengar setiaku.

Tapi itu dulu.. Ketika kau masih menjadi sandaranku


Kau penghapus pelipur lara dalam gundah malamku

Kau bahkan candaku ketika aku bersedih pilu

Dan kali ini kau hanya bayangan dimasa laluku

Terhapus seperti kenangan yang mulai memudar

Hanyut oleh bulir air mata yang ku teteskan

Menghilang dari ingatan karena ulah lupaku

Tak terlihat lagi karena kabut mulai datang menemuiku


Kenangan

Malam Ketika Hujan Membawa Pulang Kenangan

Malam mulai menyepi

Hujan kembali menyapa bumi

Sembari memulangkan setiap kenangan

Yang kemarin hampir berhasil kulupakan

Hujan di malam pilu

Memaksaku berteduh ditepian waktu

Menyaksikan pertunjukan kisah lalu

Aku, terjebak dalam basahnya sendu

Dikekang gigil sembilu

Meronta sendiri didekap sunyi

Perihal Lalu

Figurmu berlalu

Namun tidak untuk laku

Yang manis tapi palsu

Juga lisan yang didengar hati

Ada tapi tak ada

Kadang melagu elegi rindu


Dalam syair kecewa lama

Irama luka lalu

Sirna rasa suka

Kepala membuku geliat khianatmu

Serta membingkai syahdu indahmu

Kala raga mendamba temu

Sukma menabuh genderang pilu

Tak kan lagi ada kembali

Tak sudi sapa lalu

Biar kau pergi, ku pergi

Kadung terluka masa lalu


Fatamorgana cinta

Seribu langkah yang kita pijak

Menguntai senyum dalam kanvas cinta

Ceriamu membahagiakan diriku

Apa yang kurasa kini telah percuma

Hanyalah luka yang menjadi bayang

Aku sangat mencintaimu

Tapi aku harus pergi dari kehidupanmu

Kini aku membatasi pikirku

Tak akan kuulang masaku yang telah lalu

Semakin mengenang aku pun terluka

Hanyalah malaikat-malaikat di perladangan

Sukma yang mendengarkan tangisan alam

Menjadi saksi fatamorgana cintaku

Pudar

Ruang rasa berkata pada mata

Mengenai luka yang memudarkan warna

Berkaca dari waktu dipengujung senja

Kumulai dari sayatan kecewa

Membisu seketika
Membuta sekejap jiwa

Lara datang tanpa bicara

Cinta hilang tanpa bias cahaya

Akhiri saja kenangan ini

Demikan kucoba melupa

Mengenai hasrat bersama

Itu cukup memudar

Sebagai kenangan nostalgia


Merintih dalam kegagalan

Saat kau mengalami kegagalan

Kau yang selalu jatuh

Kau tak pernah berhenti berdoa

Kau tak pernah berhenti berjuang

Cobalah untuk bangkit

Dan terus merakit

Walaupun dalam waktu sempit

Hingga kau merasa sakit

Dan cobalah memahami

Sang rabb akan tetap disini

Yang akan terus memberi

Segala jawaban pasti

Perih

Deburan ombak yang menghantam tebing-tebing

Hembus angin yang menerpa tubuhku

Dan aku pun terjatuh

Terbaringku di tepi pantai membuatku

Tak berdaya

Sendiriku menangis dan memendami perasaan ini

Hati ini hancur bagaikan serpihan kaca


Yang tak bisa bersatu lagi

Tak terasa air mata mengalir

Membasahi pipiku

Semakin ku memikirkannya

Semakin pula air mata ini mengalir

Kupejamkan mata ini dan kurasakan

Rasanya sakit hati yang mendalam

Patah hati

Haruskah ku kasihani cintaku

Yang terluka karena sembilu

Sesakit apapun yang kurasa pada badan ini

Semua akan kalah dengan secuil perih di hati

Inikah rasanya patah hati

Yang membuat luka seakan abadi

Kini yang mampu ku lakukan hanya bersabar

Menahan rasa sakit yang semakin menyebar

Biarlah sedih ini ku nikmati

Dan ku jalani perih ini dengan hati


Sedih

Ada yang tidak mampu tertahan

Tentang bagaimana cara terungkapkan

Namun hanya mampu terdiam dan bertahan

Bersama sepi bernama kesetiaan

Apakah kau tahu proses menuju baik itu sulit?

Takkah kau tahu jika menanti itu teramat sakit

Kemudian kepergianmu menyapa tanpa kata

Menelusuk hingga menusuk palung jiwa

Hingga tubuhku terkulai lemas tak berdaya

Hingga akhirnya aku sadari bahwa

“Aku bukan siapa-siapa”


Sedih

Diatas tanah aku menatap langit

Yang terlihat hanyalah duka

Diantara hujan turun

Tanpa henti langit dan bumi

Mengiringi isak tangis manusia

Jeritan duka mencekam di saat kehilangan

Tak mampu membuat ruh kembali ke jasad

Yang terbujur kaku dengan lilitan kain kafan

Yang terucap hanyalah “innalillahi wa inna ilaihi rajiun”


Terimakasih Guruku

Kami adalah kekosongan hampa

Gelap yang memekat

Jika dulu engkau tak mengisi ilmu

Darimu kami tahu indahnya warna

Darimu kami mengerti digdayanya angka

Darimu kami sadar betapa indah aksara

Penat dan peluh kau abaikan

Bahkan juga kata yang menghujam

Tanpa lelah kau bimbing langkah

Hingga kami bisa berjalan meraih cita

Kami adalah kekosongan hampa yang memekat

Jika kau tak pernah hadir bagi kami

Ijinkan kami untuk sedikit berterimakasih

Atas jerihmu yang kadang bahkan tak kami ingat

Terimakasih, guruku..
Guru

Guruku..

Tak kenal lelah mengajarku

Tak kenal lelah mendidikku

Tak kenal lelah mengingatkanku

Agar aku rajin belajar

Agar aku menjadi pintar

Agar aku jadi teladan

Di setiap langkahku

Guruku..

Tak pernah mengharap imbalan

Tak pernah meminta balas jasa

Tak pernah merasa pamrih

Guruku..

Hanya doa yang bisa kuberikan

Agar kau sehat selalu

Dan menjadi teladan bagiku


Merebut Indonesia

Sampai hari ini aku ada disebuah negri

Yang hukumnya sangat aku ingin percayai

Karena dari tanah dan airnya

Atas izin Allah aku dinafkahi

Dengan nikmat hujan dan panasnya aku dilimpahi

Dalam sibukku berjibaku

Mendidik muridku satu demi satu

Atas nilai yang ku yakini harus baku

Benar yang adil bagi setiap manusia

Dari bangsaku

Dan manusia-manusia diatas kursi-kursi istana Indonesia

Belakangan bicara kuasa dengan membolak-balik logika

Merobek-robek asa hingga abi dibakarnya

Menoreh makar yang mewaraskan orang-orang gila

Ini negeri apa?

Masihkah ia disebut Indonesia

Dan aku ini guru..

Enggan turut bisu

Negeri ini membutuhkanmu, duhai guru

Membuka mata para binaanmu

Siswa siswi.. Mahasiswa mahasiswi

Dalam asuhanmu

Mereka harus jadi bagian dari makarmu


Ajarkan mereka apa yang semestinya mereka baca

Pahamkan tentang apa yang harus ditulisnya

Dan minta mereka menghitung langkah-langkah

Kecil mereka demi merebut Indonesi

Rebut negara..

Dari tangan-tangan pendusta

Rebut bangsa..

Dari kuasa para penggerogot nilai luhurnya

Rebut tanah air kita..

Dari belenggu penjajahan logika

Rebut Indonesia

Dari penista dan pengkhianat yang

Masih bisa tertawa

Setidaknya para guru..

Mungkin di menuanya kita,

Daya telah terkikis sempurna

Namun tetap rebut Indonesia

Dari para bedebah penjual tanah lahir kita


Perjuanganmu ibu

Cuma ibu yang tahu

Saat ibu baru saja memejamkan mata

Pecahlah tangisan sikecil dengan nyaringnya

Dalam keadaan mengantuk, anak pun harus

Di gendong sepenuh cinta

Bagaimana rasanya? Cuma ibu yang tahu

Rasanya.. Saat lapar melanda, terbayang makanan

Enak diatas meja

Ketika suapan pertama, anak pup di celana

Bagaimana rasanya?

Cuma ibu yang tahu rasanya

Saat badan sudah lelah tak ada tenaga

Ingin segera mandi

Menghilangkan penat yang ada

Mumpung anak-anak sendang anteng dikamarnya

Belum sempat sabunan, anak sudah menangis

Berantem rebutan boneka

Kacaulah acara mandi ibu, langsung handukan

Walau daki masih menempel dibadannya

Bagaimana rasany?
Cuma ibu yang tahu rasanya

Saat ibu ingin beribadah dengan khusyuknya

Anak-anak mulai mencari perhatian

Menarik-narik mukena

Mengacak-acak lemari baju

Mumpung ibu tak berdaya

Loncat sana loncat sini

Punggung ibu jadi pelana

Belum juga beres doa, anak-anak semakin berkuasa

Bagaimana rasanya?

Cuma ibu yang tahu rasanya

Aaahh..

Dibalik kerepotan itu semua

Namun ada jua syurga didalamnya

Cuma ibu yang tahu lezatnya makna senyuman anak

Yang diberikan

Pelukan anak..

Ucapan cinta anak yang tampak sederhana

Dihadapan orang, namun berubah menjadi intan

Permata di mata ibu


Itulah mengapa..?

Saat anak bahagia, ibu menangis..

Anak berprestasi, ibu menangis..

Anak tidur lelap, ibu menangis..

Anak menikah, ibu menangis..

Anak wisuda, ibu menangis..

Anak wisuda TK aja, ibu menangis..

Anak tampil di panggung, ibu menangis..

Aahh..

Inikah tangis bahagia yang tak akan

Dapat dimiliki siapapun jua

Jika engkau tak mengalaminya

Sendiri sebagai ibu

Mungkinkah ini bagian dari surga milikNya

Yang diberikan kepada seluruh ibu

Sebuah cinta yang begitu lezatnya dirasa..?


Guruku Kaulah Pelitaku

Semua ilmu yang kau miliki telah kau berikan padaku

Dengan sabar engkau mengajarkanku banyak hal

Sedari pagi hingga sore engkau membimbingku

Kau tinggalkan keluarga untuk mengajarkan ilmu

Wajahmu selalu memancarkan keceria

Belajar dengan hati riang gembira

Guruku jangan pernah menyerah

Semangatmu tidak akan pernah padam

Kami akan selalu mendokanmu

Kelak ilmumu akan menjadi pelitaku

Semoga kau selalu diberikan kesabaran

Jasamu akan ku ingat selalu

Setiap detik waktumu mengajarkanku semoga menjadi ibadah

Rasa bahagia kami tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata

Kami sangat bangga memiliki guru yang luar biasa

Kaulah pahlawan bangsa guruku

Guruku kami selalu menantimu setiap pagi

Saat kegelapan akan ilmu mendatangiku kaulah penerang

Kau membuatku beranjak dari kebutaan ilmu

Dengan sabar dan senang kau mengajar kami setiap hari

Masa depan kami terlihat karenamu

Guruku kau tidak pernah merasa takut

Kau membuat kami menjadi berani maju mengalahkan rasa malas


Rasa kantuk dan lelah kami menjadi hilang karenamu

Kau selalu memberikan kejutan untuk

Ku selalu senang dan riang gembira karena bertemu denganmu

Sekolah adalah tempat belajar yang indah dengan kau wahai guruku

Kenangan di sekolah tidak akan pernah terlupakan selamanya


Perjuangan Seorang Guru

Setiap hari kau harus bangun pagi untuk ke sekolah

Kau gunakan sepeda motor tuamu dengan semangat

Dinginnya pagi bukan menjadi masalah untukmu terus ke sekolah

Terkadang saat kau merasa lelah dan letih kau tidak peduli

Kau selalu memberikan yang terbaik yang engkau miliki untuk kami

Waktu yang kau berikan untuk kami sangat banyak

Saat kami bertingkah nakal kau tidak pernah marah

Luasnya kesabaran yang engkau miliki sungguh luar biasa

Setiap pagi kau berikan senyum hangat untuk kami

Kau ajarkan kami sedikit demi sedikit hingga kami mengerti

Guruku begitu besar perjuanganmu untuk kami

Kami tidak tau bagaimana membalas segala perjuanganmu

Kami telah mendapatkan ilmu yang berguna darimu

Kelak akan kami jadikan pedoman hidup

Guruku teruslah menjadi pejuang ilmu yang tangguh

Kami akan selalu berdoa untukmu

Meskipun perpisahan pasti ada namun hati kami tetap satu

Semangatlah guruku tercinta

Kau berikan hampir separuh waktumu untuk kami

Lelah tidak pernah engkau rasakan saat mengajar kami

Sungguh sangat besar jasamu

Wahai guruku jangan berhenti berjuang

Berjuang untuk mencerdaskan anak bangsa


Ditanganmu pula nasib bangsa ini

Guruku kini perjuanganmu akan segera berbuah manis

Kami akan selalu menerapkan yang telah engkau ajarkan kepada kami

Terima kasih guruku tersayang


Guruku Panutanku

Guru kaulah yang mengajarkanku banyak hal

Budi pekerti serta ilmu yang bermanfaat telah engkau berikan

Kau ajarkan kami tanpa pamrih

Sungguh bahagia hati kami memiliki guru yang baik hati

Jangan pernah lelah mengajarkan kami kebaikan

Kami sangat membutuhkanmu

Sopan santun selalu kau ajarkan kepada kami

Kami akan selalu mengingat semua pelajaran darimu

Banyak hal yang kami dapatkan darimu

Guruku kaulah contoh yang baik

Wahai guruku engkaulah pahlawan yang telah memperjuangkan kehidupan


bangsa

Denganmu aku bisa ikut memperjuangkan negara ini

Dengan ilmu pengetahuan yang kumiliki aku bisa berekspresi

Dengan bekal ilmu darimu aku bisa menjadi apa yang aku inginkan

Wahai guruku tidak pernah lelah aku belajar karenamu

Dengan bahagia ku sambut masa depanku

Masa depan yang cerah ceria karena ilmu yang bermfaat

Segala pelajaran hidupku akan ku kenang selamanya

Jasamu tidak akan pernah terlupakan

Hanya terima kasih dan doa yang bisa kami berikan

Semoga kau selalu dalam lindunganNya


Guruku Tak Kenal Lelah

Pagi buta kau berangkat ke sekolah untuk memberikan ilmu

Rasa kantuk dan lelah tidak menjadi masalah untukmu

Setiap hari kau datang ke sekolah dengan wajah bahagia

Pancaran wajahmu membuat kami bersemangat

Wahai guruku kami sangat senang mendapat ilmu pengetahuan darimu

Terkadang sikap nakal kami membuatmu lelah

Rasa bersalah dan menyesal sering kami rasakan

Hanya kata maaf yang bisa kami ucapkan untukmu

Guruku kau tidak pernah merasa bosan mengajarkan kami

Kami sangat mengagumi kharismamu

Wahai guruku tetaplah menjadi penerang

Dengan ilmumu membuka jendela pengetahuan dunia

Karenamu kami bisa mengerti banyak hal

Guruku kaulah manusia yang kuat dan sabar

Kaulah orang yang sabar menghadapi kami yang selalu bertingkah

Jangan pernah menyerah wahai guruku

Sepulang sekolah kau masih harus mengerjakan pekerjaan rumah

Rasa lelah dan kantuk tidak pernah engkau rasakan

Terkadang istirahat yang singkat engkau lakukan

Guruku kami sangat bangga kepadamu

Kelak kami ingin membalas segala kebaikanmu

Denganmu kami bisa menghargai hidup

Denganmu kami bisa terus melangkah pasti


Suatu saat nanti jika kami telah berhasil itu juga karenamu

Begitu besar jasamu hingga ku tak tau bagaimana membalasnya


Terima Kasih Atas Jasamu Wahai Guruku

Mengajar mendidik dan memberikan segala ilmumu setiap hari

Kau tidak pernah merasa jemu memberikan kami pengetahuan

Terima kasihku untukmu guruku yang sabar dan baik hati

Terima kasihku persembahkan hanya untukmu wahai guruku

Setiap hari kami panjatkan doa untukmu

Semoga kau ceria selalu

Segala perhatianmu kau berikan untuk kami

Setiap hari kau tanamkan benih pengetahuan dan motivasi

Kaulah yang menunjukkan potensi yang kumiliki

Terima kasih telah kami ucapkan atas segala hal yang kau lakukan

Kami sangat kagum denganmu setiap hari

Guruku kaulah yang utama dihatiku

Terima Kasih Guruku Yang Baik

Terima kasih guruku yang ku cinta

Kau ajarkan ku menjadi orang yang pintar dan pandai

Terima kasih guruku engkaulah favoritku

Kau luangkan waktu hanya untuk kami

Kau ajarkan kami pelajaran yang sulit menjadi mudah

Terima kasih atas perhatian dan ilmumu

Banyak hal yang kami dapatkan darimu

Rasanya terima kasih tidak cukup untuk kami berikan untukmu

Guruku yang baik hati kau telah membunuh ketakutanku

Kau membuatku lebih percaya diri


Kebodohan yang kumiliki sirna karenamu

Kini ku menjadi insan yang cerdas dan berbudi pekerti

Karenamu kini ku merasa hebat

Terima kasih sekali lagi kami ucapkan untukmu wahai guruku

Terimakasih Guru Karenamu Ku Gapai Cita-Citaku

Guruku kau ajarkanku arti hidup yang sebenarnya

Kau berikan ilmu sedikit demi sedikit hingga kami paham

Kau tidak pernah merasa lelah dan letih

Dengan ilmu yang kumiliki aku bisa menggapai cita-citaku

Aku bisa menjadi apa yang aku inginkan

Saat kau mengajarkan ilmumu aku selalu memperhatikan

Kau selalu sabar saat ku selalu bertanya

Guruku kaulah seorang yang memiliki kharisma

Kau yang memberikan ilmu yang bermanfaat

Terima kasih Guruku tersayang

karena telah menjadi panutan hidup ku

aku selalu mengingat banyak hal yang engkau ajarkan

Aku ingin sepertimu

Guruku kau seorang yang cerdas dan menarik

Kau orang yang percaya diri serta bersahaja.


guruku

Guruku kau memiliki pengetahuan yang luas dan mudah dimengert

Kau mengajarkan kami dengan hati dan sikap yang lemah lembut

Kau selalu mendorong kami dalam kebaikan

Segala kekuatan telah engkau berikan untuk kami

Masa depan kami tampak cerah karena ilmu darimu

Kami sangat beruntung memiliki guru sepertimu

Kini tujuan hidupku menjadi jelas karenamu

Karenamu rasa ragu dan gelisah kini hilang

Terima kasih guruku kau telah memberikan titik terang untuk masa depanku

Doa Kami Selalu Untukmu Guruku Tercinta

Saat kami bertemu denganmu di kelas kami sangat senang

Berbagai tantangan engkau berikan untuk kami agar kami cerdas

Kau berikan motivasi dan ilmu agar kami pandai

Kau selalu memberikan kami yang terbaik

Tutur katamu membuka wawasan dan pikiran kami agar selalu berkembang

Guruku kau sangat bijaksana dan bersahaja

Kau yang membantu kami menemukan tujuan hidup dan cita-cita kami

Guruku kini kami mengerti bagaimana harus berjuang

Terima kasih yang mendalam untukmu guruku

Tanpamu kami bukan apa-apa wahai guruku

Kami sangat bahagia karena kehadiranmu di hidup kami

Kami jadi mengetahui banyak hal yang sebelumnya kita tidak tahu

Kau adalah kenangan terindah kami yang tidak akan terlupakan


Kami selalu mendoakan kebahagiaan dihidupmu serta umur yang panjang

Doa kami selalu menyertaimu wahai guruku tercinta


Guruku Bintang Hatiku

Guruku kau adalah orang yang sangat kami kagumi karena sikapmu

Kau selalu memperdulikan kami dan mengajarkan kami dengan sabar

Kau selalu tersenyum kepada kami

Setiap hari kau memberikan kami pengetahuan baru yang kami belum tahu

Kau berada di posisi atas di hati kami

Guruku kau adalah orang yang berharga di hidup kami karenamu kami bisa
seperti ini

Menikmati ilmu yang bermanfaat serta hal baru darimu

Kau memberikan ilmu tanpa mengharap balasan

Kau membuat kami merasa senang untuk selalu belajar

Guruku pujian darimu menjadi semangat kami untuk terus meningkatkan


belajar

Pembelajaran yang menyenangkan sangat membantu kami untuk belajar

Guruku kaulah panutan kami yang positif

Suatu saat aku ingin sepertimu wahai guruku

Guruku kau adalah orang yang membantuku untuk melihat dunia

Kita menjadi tahu bagaimana menentukan arah hidup kami

Kau memberikan arahan yang benar untuk kami

Suka cita kita lewati bersama di kelas wahai guruku

Guruku kau adalah orang yang menuntun kami untuk sukses


Guru Favoritku Di Sekolah

Semua guru adalah orang yang sangat berharga dihatiku

Namun kau adalah guru favoritku karenamu ku suka pelajaran matematika

Guruku kau adalah seorang yang cerdas dan sangat baik

Kau bisa membuat pelajaran yang sangat sulit menjadi mudah

Kau bisa membuka pikiranku untuk mengalahkan tantangan

Dukungan selalu kau berikan agar kami bisa mengerjakan dengan benar

Karenamu hidupku lebih berkualitas

Kau memberikanku inspirasi dan membiarkanku bereksplorasi

Guruku kau adalah contong yang baik

Aku sangat senang belajar dengan

Jika aku tidak memiliki kau maka aku tidak akan tahu bertanya kepada siapa

Kau selalu memberikan jawaban atas pertanyaan yang aku tidak tahu

Karena jasamu ku dapat meneruskan hidupku dengan indah

Kau dapat memaksimalkan potensiku

Guruku semoga kau sukses selalu

Ketika ada yang membuatku sedih maka sekolah adalah obatnya

Saat sampai di sekolah hilanglah semua rasa sedihku

Belajar dengan asik membuatku menjadi semangat dan ceria kembali

Guruku kau adalah orang yang penting dalam hidupku

Karena kepandaianmu ku bisa melalang buana

Karenamu ku bisa menembus cakrawala

Kesuksesan kami adalah berkat kecerdasanmu wahai guruku


Wahai Guruku Pencerah Hatiku

Aku selalu senang saat belajar di kelas

Kau memberikan kami pembelajaran yang unik dan menyenangkan

Pengajaranmu mencuri perhatian kami

Kami begitu bahagia memilikimu wahai guruku

Kau merupakan kunci kehidupan kami

Denganmu kami bisa melangkah pasti untuk mengapai cita

Kau selalu memahami kami sehingga kami semangat

Guruku kau sangat pandai dan kreatif dalam mengajar

Kau merupakan orang yang pandai dan ceria

Aku sangat berterima kasih kepadamu guruku

Bagiku kau adalah bintang yang bersinar terang di hati

Guruku ku berikan cahaya yang cemerlang

Cahayamu selalu menyinari hidup kami

Kau bagaikan pelangi yang menghiasi hari-hari kami

Guruku kau selalu menjadi penolong disaat kami dalam ketidaktahuan

Guruku setiap detik waktumu adalah ibadah

Satu menit waktumu mengajarkanku kelak akan menjadi pelajaran seumur


hidup

Terima kasih telah membantu kami belajar


Guru Terbaikku

Guruku kau telah membuka pikiran kami

Kau mengesampingkan keluargamu demi kami

Guruku kau selalu memiliki ide dan gagasan yang luas

Karenamu kami bisa tahu bagaimana cara berpendapat

Denganmu kami bisa berbicara di muka umum

Wahai guruku kau adalah teladan kami

Kami akan meniru segala hal baik darimu wahai guruku

Kami akan selalu semangat belajar dan mendengarkanmu

Berbagai kesulitan belajar kami telah engkau bantu

Kau selalu menjadi solusi disaat sulit

Kau memberikan kami banyak pengetahuan

Guruku kau selalu menyapa kami setiap pagi

Denganmu kami bisa memiliki mood yang bagus

Sekolah menjadi tempat favorit kami

Setiap malam kami selalu teringat akan pagi dan sekolah

Guruku yang baik kau telah membantu kami untuk belajar hidup

Kami mengerti bagaimana perjuanganmu

Guruku kau adalah orang terbaik

Puisi Guru, Kamulah Pahlawanku

Puisi Tentang Guru


Rindu guruku

Ku merindukanmu wahai guruku

Tutur katamu, teguranmu, bahkan cara mengajarmu kepadaku

Andai ku bisa meminta kepada waktu

Tuk dapat memutar kembali masa itu

Akan ku pergunakan kembali kesempatan itu dengan sebaik mungkin

Wahai guru tercintaku

Ku tuliskan puisi guru untukmu

Sebagai tanda jika ku merindukanmu

Rindukah engkau terhadapku

Yang dulunya setiap pagi ku memelukmu

Sebelum ku melangkahkan kaki ku ke bangku sekolah

Duhai guru tercintaku

Rindukah engkau terhadapku

Akan kenakalan dan kebawelan yang biasa ku berikan kepadamu

Duhai guru tercintaku

Aku merindukan semua itu

Aku hanya bisa berdoa akan keselamatan untukmu

Semoga engkau selalu di berikan umur panjang

Agar aku bisa selalu mengunjungimu

Dan meminta restu kepadamu

wahai guruku
Pahlawan Pendidikan

Yang dulunya ku tak mengerti akan angka dan huruf

Yang dulunya ku tak mengerti akan warna dunia

Dan kini setelah ku mengenalmu, kau mengajarkan akan semua itu

Kau memberi makna mana yang ku garis secara lurus

Kau memberikan warna cerah di dalam kehidupanku

Sehingga ku mengerti makna sebenarnya dari pendidikan

Wahai guru

Dari niat ku berdoa

Tuhan, maafkan akan semua perbuatan yang telah ku lakukan kepadanya

Yang dulunya mengajariku apa itu angka, huruf

Yang dulunya ia juga mengajariku akan adanya engkau

Tuhan,

Maafkan akan semua dosa-dosanya

Hapuskan air piluh di mukanya

Berikan keteguhan kepadanya

Agar aku selalu bisa mencium punggung tangannya

Sembari mengingat tentang masa lalu yang ada

Seperti ibarat bait puisi guru yang ada di dalmnya


Guru Pejuang Di Zaman Ini

Wahai guru tercinta

Bolehkah ku menulis puisi guru untukmu

Bolehkah ku menuliskan sebuah arti perjuangan untukmu

Aku sekarang merasakan akan perjuangan itu

Yang dulunya aku membangkang akan perintahmu

Kini aku merasakan apa manfaat dari semua itu

Wahai bapak ibu guruku

Kau tak pernah menilai berapa rupiah yang kau dapat

Akan tetapi

Kau selalu memikirkan, sudah berapa hal yang telah ku berikan untuk anak
didikmu

Kau selalu gigih dalam menumbuhkan dan menciptakan generasi bangsa yang
maju

Untuk itu

Terimakasih ku ucapkan atas semua usaha dan keteguhanmu

Dalam mendidik dan mengarahkan ku

Untuk menuju kesuksesan


Pembuka Gerbang Dunia

Apakah kau masih mengingat tentang kepolosanku dulu

Yang tak mengerti sedikitpun akan sesuatu

Akan tetapi,

Engkau selalu memberikan kata semangat dalam belajar

Kau tak pernah lelah dalam merubah hal yang menurutmu sebagai kewajiban

Kau jadikan generasi anakmu sebagai generasi yang berbakat

Dari sana ku menyadari

Betapa pentingnya adanya dirimu dalam kehidupanku

Kini ku merasakan akan manfaat semua itu

Ku terus mengingat akan pesan moralmu

Ku bawa selalu hingga kesuksesanku

Dan kan ku bawa selalu namamu dalam setiap langkah dan kesuksesan yang ku
raih

Terimakasih Guruku

Terimakasih

Hanya ucapan seperti itu yang hanya bisa ku berikan untukmu

Ku tak bisa membalas akan semua hal yang telah kau berjuangkan untukku

Walau terkadang ku sering lupa akan semua nasihat dan tutur katamu

Wahai guruku

Kini kumenyadari betapa besar akan pengorbanan dan perjuanganmu

Dulu sempat ku acuhkan akan nasihat-nasihat sucimu

Dan kini ku sadar bahwa semua itu sebagai pengantar ke gerbang kesuksesan ku

Guruku

Telah banyak perbuatan yang tak baik yang ku perbuat kepadamu


Akan tetapi kau acuhkan itu

Kau hanya memikirkan

Akan apa jadinya aku besok

Sembari kau mencari cara agar ku bisa memperbaiki tingkah lakuku

Terimakasih wahai guruku

Tanpamu apa jadinya aku


Guruku Yang Mulia

Engkau bagaikan matahari

Kau juga bagaikan rembulan

Yang selalu menyinari bumi di kala malam

Kau tak pernah memikirkan apa yang akan di berikan muridmu untukmu

Rasa kecewakah

Atau akan sebaliknya

Entahlah

Engkau juga bagaikan bait puisi guru yang tersusun rapi

Yang engkau fikirkan hanya berusaha menjadikan kami menjadi yang terbaik di
mata dunia

Kau yang selalu rela membantu kami dalam mewujudkan apa yang menjadi
angan kami

Kau tak pernah lupa memberikan kata mulia yang bermanfaat untuk kami

Sehingga itu menjadikan sebagai kunci kesuksesan kami

Terimakasih wahai guruku

Engkaulah guruku yang mulia

Yang Tak Pernah Berhenti Berkata

Kini ku merenung akan setiap malam ku

Ku tuliskan bait demi bait puisi guru untukmu

Sembari mengingat akan semua pepatah yang dilontarkan oleh guruku

Sering ia mengingatkan akan usaha dan pengorbanan dalam mencapai


kesuksesan

Akan tetapi semua itu ku acuhkan

Ku tak menganggap bahwa semua itu akan penting bagi kehidupanku


Dan kini ku menyesalinya

Dahulu ku menganggap

Bahwa ia adalah makhluk yang tak pernah berhenti berkata

Akan tetapi saat ini ku menyadarinya

Maafkan aku wahai guruku

Karenamu aku mengetahui akan makna arti pengorbanan

Maafkan aku yang telah mengacuhkanmu

Maafkan aku yang telah menghiraukan akan semua nasehatimu

Dan kini ku menyadari

Bahwa di setiap perkataanmu, itu mengandung arti tersendiri bagi kehidupanku

Guru Maafkanlah
Duhai guruku

Bolehkan ku mengucapkan kata maaf untukmu

Bolehkan ku memberikan kata terimakasih kepadamu

Duhai guruku

Memang kini ku tak bisa memberikan apapun untukmu

Ku tak bisa menjadikan apa-apa diriku

Seperti yang yang telah kau berpesan kepadaku

Maafkan aku duhai guruku

Akan tetapi

Suatu saat aku akan memberikan sebuah lambang kesuksesan untukmu

Sebagai balas terimakasihku kepadamu

Yang telah mendidik dan membimbingku dalam jalanku

Terimakasih duhai guru ku


Bungaku

Aku telah memetik sekuntum bunga mawar merah

Yang akan ku berikan kepadamu

Dahulu kau sering sekali berpesan kepadaku

Bahwa kita harus mencontoh dari hal yang kecil

Dan kini ku lakukan semua pesan itu

Duhai guru ku

Aku belajar dari bunga mawar

Yang memiliki tangkai berduri

Guna melindungi indahnya bunga mawar

Dan itu ku mengingat akan semua jasa dan pengorbananmu

Kau bagaikan duri tersebut

Yang rela melindungi anak didikmu untuk melangkah maju

Menuju kesuksesan dan harapan yang ia inginkan

Terimakasih duhai guru ku

Ku persembahkan sekuntum bunga mawar merah untukmu


Pahlawan Tanpa Ada Tanda Jasa

Karnamu aku tau

Karnamu aku mengerti akan apa sesuatu yang belum ku mengerti

Aku tak bisa membalas akan semua jasa dan perjuanganmu

Dalam mendidik dan memperjuangkan aku

Untuk dapat melangkah terus maju dalam menggapai angan dan cita-cita ku

Kau selalu menghujani ku dengan pesan moral yang baik

Sehingga dapat ku ingat dan terus ku kenang dalam setiap ku langkah kan
kakiku

Duhai pahlawan tanpa jasa ku

Aku berterimakasih kepadamu

Maafkan akan semua kesalahan dan kenakalan yang telah ku perbuat

Terimakasih ku ucapkan

Atas semua usaha dan pengorbananmu dalam mendidik ku

Anda mungkin juga menyukai