0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
127 tayangan5 halaman
Puisi ini merupakan penghargaan dan terima kasih seorang anak kepada ibunya. Ibunya diibaratkan sebagai penerang dan teladan yang memberikan ajaran, kasih sayang, dan dukungan sehingga membentuk karakter anak menjadi lebih kuat.
Puisi ini merupakan penghargaan dan terima kasih seorang anak kepada ibunya. Ibunya diibaratkan sebagai penerang dan teladan yang memberikan ajaran, kasih sayang, dan dukungan sehingga membentuk karakter anak menjadi lebih kuat.
Puisi ini merupakan penghargaan dan terima kasih seorang anak kepada ibunya. Ibunya diibaratkan sebagai penerang dan teladan yang memberikan ajaran, kasih sayang, dan dukungan sehingga membentuk karakter anak menjadi lebih kuat.
Kau adalah sinar perindu Tak terganti dan hanya satu
Tak pernah terpikir Caraku berjalan Caraku tersenyum Itu refleksi darimu
Kau wujudkan semua impian Kau lukis seluruh harapan Kau ikatkan simpul ketegasan Diriku kini kau kuatkan
Ibu, kau telah petakan jalan itu Jalan surga yang agung Atas semua pengajaranmu Atas semua kasih cintamu
Ku tak bisa ungkapkan
Rasa syukur dan terima kasih Atas setiap hari dan malam Yang kau habiskan bersamaku
Atas setiap peluk ciummu Menuntunku mengarungi jejak Untuk setiap suruhan bijakmu Membuatku siap tuk beranjak
Atas cintamu yang seakan tak padam Saat kesakitan menghampiriku Tak pernah terlewat genggaman eratmu Menguatkanku kembali bernafas
Terima kasihku Untuk tak pernah membiarkanku Hilang harap arungi waktu Senantiasa terjaga karenamu Hingga kini dan selalu
Untuk selalu mengingatkanku setiap kesalahan Untuk katakan yang seharusnya ku tindak Untuk semua maaf yang kau limpahkan atas semua itu Hingga sakit kian tak lagi terasa Terima kasih ibu, Kau hapus semua air mataku Dan tenangkan semua ketakutanku
Tak pernah lepas kecupan sayangmu Kau bahkan mampu sembuhkan luka hatiku
Kau berikan cintamu tanpa harus berpikir dulu Kau berikan petuah saat kau mendapatiku keliru
Namun kau berikanku pelukan tanpa harus beralasan Kau peluk eratku tiap kali air mataku jadi tetesan
Kau berikanku berani berjalan sendiri Kau berikanku cinta sejati yang kunikmati kini
Banyak hal yang kau alami dan ajarkan Cintamu murni dan sulit terpalsukan
Oh Ibu Kau adalah anugerah Tuhan terbesarku Hanya Dia yang mampu balas semua kasihmu Pernah aku ditegur Katanya untuk kebaikan Pernah aku dimarah Katanya membaiki kelemahan Pernah aku diminta membantu Katanya supaya aku pandai
Ibu… Pernah aku merajuk Katanya aku manja Pernah aku melawan Katanya aku degil Pernah aku menangis Katanya aku lemah
Ibu… Setiap kali aku tersilap Dia hukum aku dengan nasihat Setiap kali aku kecewa Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat Setiap kali aku dalam kesakitan Dia ubati dengan penawar dan semangat Dan Bila aku mencapai kejayaan Dia kata bersyukurlah pada Tuhan
Namun… Tidak pernah aku lihat air mata duka Mengalir di pipimu Begitu kuatnya dirimu
Ibu… Aku sayang padamu… Tuhanku… Aku bermohon padaMu Sejahterakanlah dia Selamanya…