Anda di halaman 1dari 5

Nama : Lalu Wahyu Hidayat Kelas : 3b Absen : 6

Hari /tanggal : Sabtu, 22 September 2012

Selembar Puisi Untukmu Ibu


Dentang nafasmu menyeruak hari hingga senja Tak ada lelah menggores diwajah ayumu Tak ada sesal kala semua harus kau lalui Langkah itu terus berjalan untuk kami Dua bidadari kecilmu Desah mimpimu berlari mengejar bintang Berharap kami menjadi mutiara terindahmu Dalam semua peran yang kau mainkan di bumi Ini peran terbaikmu.. Dalam lelah kau rangkai kata bijak untuk kami Mengurai senyum disetiap perjalanan kami Mendera doa disetiap detik nafas kami Ibu kau berlian dihati kami Relung hatimu begitu indah Hingga kami tak sanggup menggapai dalamnya Derai air matamu menguntai sebuah harap Di setiap sholat malammu Ibu Kami hanya ingin menjadi sebuah impian untukmu Membopong semua mimpimu dalam pundak kami Ibu Jangan benci kami jika kami membuatmu menangis.

Bundaku

sayank

Lihatlah kami Bunda Lihatlah senyum kedamaian Malam ini Kita meminta penuh harap Kepadamu ya Rob untuk kau Ridhoi Kami hadir sepakat merajut angan Sesuai bersujud ketika matahari kembali keperluan Masi terasa pelukan doa di atas sajadah penuh makna Maafkan kami Bunda Doaku , doa bunda yang penuh makna Yang senantiasa memohonkan ampun Dosa-dosa kita yang tak pernah berakhir Doamu Bunda Sebagai penyejuk hati yang kadang pecah Sebagai ujian dan cobaan yan g kadang abis menjebak iman kita Malam ini mari kita berpetualang mencari ridhonya Tuk meraih cita dan cintailah Dalam mahliga Surga . pahlawan sepanjang masa

masih ku pandang kini senyum indah darinya. sungguh ku tak ingin lagi melihat tangisanya hanya karena derita. tiap tetes peluh yang ia alirkan tiap tetes darah perjuangannya yang membawaku mengenal dunia fana ini. takkan pernah ku lupa hingga akhir nafas ini, yahh, aku masih mau teru bersamanya tentunya dalam keadaan berjaya Buat mak

Aku ingat lautan yang pecah dimatamu sewaktu aku menuju jauh lepas diderit pintu dan wewangian nafasmu yang menyapu mukaku pada dendang penghantar kantuk sebelum subuh aku ingat itu ada yang tak terserap waktu kecupan lembut dikeningku hangatnya sungguh tak lekang dari jiwaku aku rindu dan rindu mak aku ingin kembali pada purnama yang telah jauh pada piawai jemarimu yang lembut mengusap rambutku barang sekejappun aku rela aku hanya ingin mengulang ritual menyiangi rerumputan dilaman menyusuri pematang dengan gelak kanak kanakku di pangkuanmu mak rinduku memuncak, sangat!

padamu pada kekasih abadi, hidup dan mati. TERIMA KASIH IBUKU TERSAYANG IBU.. kau bagai rembulan di hidupku,bagai matahari yang menyinari pagi dengan kehangatannya,&kau bagaikan bidadari dalam hidupku. IBU.. betapa besar pengorbananmu pada anak2-mu,9 bulan kami ada dalam kandunganmu, hingga kau mengorbankan nyawa saat melahirkan kami ke dunia ini & membesarkan kami dengan kasih sayangmu yang tulus sejernih air yang mengalir disurga. IBU.. beribu2 ku ucapkan terima kasih padamu, walau ucapan terima kasih ku takkan pernah cukup dengan semua pengorbanan dan kasih sayangmu selama ini. IBU.. aku berjanji akan menjadi anak yang terbaik bagimu, TERIMA KASIH IBU Ga Butuh Hari Ibu

kemarin, hari ini dan esokpun tetap dalam darahmu Ibu tapi dia aku enggan meyapanya ibu tak sudi ku memanggilnya bunda kan putus sebagai mama terbuang dari umy, apalagi ina memahami air mata yang kau rampas mengenangmu hanya dalam tragedi bukan menyapa tuk memahat rindu dan juga bukan mengharap serpihan tangga meskipun dekat dan nyata namun jauh dan musnah bukankah malam merindu pagi atau rindu takdir nan pasti ku telah memastikan esok kan menangis moga air mata kan hadir dalam pelukanmu meski sekejap nan pasti menukar angin atau hujan demi air dan mata tapi jika tidak! tak akan kupanggil ina dan Ga Butuh Hari Ibu rindu membuyar, bunda

raut lelah pada senyuman tertatih menanti sang buah hati mengapa memberat tanya pada dan waktu jua yang melumat meski tak merasa senyumnya tlah menilai kehadiran buah hatinya yang kasihnya memang sepanjang masa SEPENGGAL Untuk Ibu Saat bunga menghafal membaca Saat tak ku berhentilah kini ku saat kan ku meski kini namun cintamu abadi Harum PESAN yang kau bunga sekarang UNTUK di pulang berbaris Arab

bunda berkelana senyumnya egonya dekapnya berkaca terluka

IBU saudinanti rapi keringatmu baktimu nanti sendiri negri mengganti nanti melati sepi

bau coret pulang biarkan kau meninggalkan siap untuk kau pulang buat kau sewangi kita merasa kau

peluhmu,IBU.

Kurasakan harum peluhmu di pelupuk hati Dekap pelukmu,damaikan jiwa menapak dunia Aku tertimang pada dia yg mendendangkan syair kehidupan dalam temaram sang Jagat Kaulah IBU yg memalaikat jiwa Aku memahakan setiap denyut pengorbananmu Di pelupuk mata,hati dan jiwa,ak ingin melihat senyummu,IBU. Aku merindumt,,,sampai kapanpun.! Engkaulah ibu yg mengejakan rumus hidup padaku Tiada akhir bagiku untuk menyayangimu,IBU. IBU Kau rangkai kata2 hingga menjadi sebuah ungkapan Kau buka hati hingga menjadi cerminan kata Kata yg trungkap adlh uraian isi ht Isi hati yg trsayat sembilu Kau lalui hri wlau tnpa rsa bhgia Kau rangkuh wktu wlau sdih trasa Ibu..apakah rsa tu yg slalu engkau rsakan..?? Ibu..apakah drita mu kan brakhir..??

Ibu..akankah rsa pdih mu brubah mnjadi sang lembayung Ibu..maaf kalau anak mu tak bsa mbuat mu slalu bahagia

senja..??

Anda mungkin juga menyukai