Anda di halaman 1dari 24

Serpihan Kenangan

Segurat senyuman sempat kau torehkan dalam batinku.. Sebingkai cinta pernah kau gantungkan di ruang hatiku.. Semburat cahaya mentari yang satukan kita masih membekas dalam memori.. Sejuta cinta yang abadi terkadang kandas di relung hati.. Hatiku kini sakit tak terperi Aku diam menahan kepedihan Kau seakan tak peduli Aku yang tenggelam dalam sedu sedan

Hatiku hancur Membentuk berkas-berkas memori

Air mata yang berderai tak berarti.. Untuk apa menangis tanpa arti.. Hanya menambah perih luka di hati.. Sejak kau pergi dan tak mungkin kembali..

Kenangan yang retak Indah dan manis tetap diam dalam hati..

Kau yang kucinta Kau yang kudamba

Aku sendiri sejak pertama kali.. Menatapmu yang beri hidup warna-warni.. Arti cintaku kini tiada lagi.. Tanpa kau yang melengkapi cinta ini..

Meski tiada kau yang mengisi hariku lagi Namun kaukan tetap diam dalam jiwa ini Kau serpihan kenanganku Hingga aku bertemu dengan takdirku..

Sahabat
Aku siap tuk jadi diary saat kau bercerita Aku ingin menjadi pelipur lara saat kau berduka Ingin kubuka semua misteri dirimu yang sulit kuterka.. Ingin ku tetap di sisimu hingga kau tiada..

Sahabat.. Bagai tumpuan saat kita lelah.. Seperti cat yang beri warna Bak permata yang berharga Laksana pelangi yang beri keindahan Bilamana ia tiada, hidup tak lagi indah Bilamana ia menghilang, hidup hanya sebuah kehampaan belaka

Sahabatku di kala sedih Sahabatku di kala senang Suka duka kita tanggung bersama Sebait puisi ungkapan hati Kupersembahkan seiring denyut nadi Sudikah kiranya kau untuk selalu sehati Bersamaku melalui hari..

Bidadariku..
Kau yang cantik jelita Cantikmu laksana lembaran sutera Jelitamu bagai hiasan bertahta permata Bidadari yang telah mencuri hati sang pria

Aku si lelaki pencari cinta.. Ketika kerlingan matamu menembus nadiku Ku tau kaulah cinta yang tersedia bagiku Kala ku renggut hatimu jadi milikku Kau selalu setia tak pernah mendua

Wahai bidadariku Kau yang kan selalu kucinta Selama hembusan napas masih hangat di tengah embun Kau yang kan selalu ku cinta Hingga tubuh ini bertemu dengan kematian di ujung jalan

Sendiri

Dalam sedu aku sendiri Dalam tawa aku pun sendiri Tak ada siapapun yang sudi menemani Mengukir hari aku sendiri Berjalan pun aku sendiri Tiada dibawa orang sehilir semudik

Apakah kalian makhluk yang sempurna? Kalian tak jauh lebih sempurna dari diriku Mengapa tak bisa melihat setiap kepedihanku?

Mungkin aku makhluk dari dunia kesendirian Dengan takdir hidup tanpa seseorang

Kalian hanyalah sekumpulan makhluk arogan Tak melihat dan langsung singkirkan

Kala ku merenung Kutatap langit dalam kesenduan Habis-habisan termakan disadah

Tak punya mata bahkan tak melihat hati yang terluka Kalian hanyalah sekumpulan manusia tanpa rasa Tak melihat dan buang setelah tak berguna

Sedihku melayang bersama angin Air mataku mengukir senja yang enggan datang Tangisku pecah dalam diam penuh rasa kesendirian

Hatiku
Hati ini terasa begitu pedih Tak kusangka ku jalani hidup begini Apakah yang harus kulakukan demi hidup yang lebih berarti?

Cintaku kandas di dasar samudera Hatiku remuk menanti datangnya cinta yang semu Aku hancur mengenang dirinya Hatiku menangis mengenang saat indah yang manis

Aku tertawa ketika mengenang saat bahagia bersamanya Aku menangis ketika mengenang hancurnya hatiku karenanya Aku termenung kala kuingat dia yang berada disisiku Aku menjadi gila karena aku terlalu mempertahankan cintaku

Lama ku berjalan maju meninggalkan luka ini Namun, aku tetap berbalik menggapai dirinya yang kini sirna Aku tak sanggup lagi berdusta Tak kuasa kutinggalkan semua hal tentang dirinya

Aku terlalu memaksa tuk bertahan dalam rasa ini Hatiku mulai hambar dan kelu untuk menyambut cinta yang datang Aku mulai menutup gerbang hatiku bagi hati yang lain Kau menjadi satu-satunya penghuni dalam hatiku kini Meski kau bukanlah milikku, namun kau tetap dihatiku..

Were One
Aku mengasihimu karena kita berbeda Tanpa perbedaan kita takkan menyatu Bila kita tak bisa sempurna sebagai individu Biarlah perbedaan yang sempurnakan kita sebagai manusia Kurasa sang mentaripun akan tersenyum menatap perbedaan yang satukan kita Bukankah sangat indah bila hidup bersama perbedaan tanpa konflik

Aku mengasihimu karena kita sangat berbeda Kita berbeda namun kita tetap satu, itulah kenyataan yang kulihat Warna yang indah tidak tercipta dari 1 pigmen warna yang sama Persatuan yang kokoh tidak tercipta dari 1 jenis manusia yang identik

Mengapa perbedaan harus menjadi gerbang perpecahan? Bila Tuhan menciptakan kita semua serupa Betapa mengerikannya dunia ini Tak sadarkah bahwa perbedaan ada untuk membuat kita bersatu ?

Bila kita tak bisa sempurna seagai seorang individu Tak bisakah perbedaan ini membuat kit saling melengkapi ? Perbedaan tidak diciptakan untuk membuat beragam kontroversi Mengapa kita harus menhancurkan indahnya perbedaan? Kurasa dunia menjadi indah karena goresan beribu warna yang berbeda Biarlah perbedaan yang sempurnakan kita sebagai manusia Kita berbeda itu adalah fakta yang tak mungkin disangkal Namun, kita tetap satu, inilah kenyataan yang kita hadapi

Bila berbagai warna dapat menyatu dan menjadi paduan yang indah Maka perbedaan diantara manusia akan menciptakan persatuan yang indah

Rinduku
Ketika kerlingan matamu tersamar dibalik rembulan Kudendangkan senandung rinduku menghiasi malam Kulantunkan nada-nada cinta bersama kunang-kunang Melodi indah bergaung seiring hembusan angin malam Bisikan lirih ini menyampaikan kerinduanku yang dalam

Cinta oh cinta Jauh kau disana entah bagaimana Tak kunjung sampai tangan ini ingin menggapai Ketika kerlingan matamu tersamar dibalik sang bintang Jauh dalam hati kecil kusenandungkan gita cinta untukmu, sayang.

Pulang
Betapa kuingin hujan mereda Lambung telah mengetuk tak sabar Kuharap hujan segera kan reda Rindu akan kampung halaman tak terbendung Mengingat Ibu yang menanti disana penuh rindu Keinginan pulang tak dapat lagi kucegah Rasa lapar terus menggoda Ibu telah menanti disana Masakan Ibu pastilah telah menanti kusantap

Harum bebungaan tercium hingga dalam mimpi Rindu ini telah sampai pada pucuknya Betapa kuingin hujan segera reda Lambung telah mengetuk tanda kulapar

Redalah wahai hujan Lambungku telah menuntuk tak sabar Biarkan kupulang kepada Ibuku Ibu yang telah menanti disana Betapa kuingin hujan mereda

Rindu akan kampung halaman Mengingat masakan ibu yang sedap Berharap hujan segera reda Lambung telah menuntut membuat derita

Lambung telah mengetuk Rindu akan kampung halaman tak terbendung Mengingat Ibu yang menanti disana penuh rindu

Puisi Untuk Ibu


Kau balut aku dengan cintamu Kau taburiku dengan kasihmu Kau usap air mataku dengan senyumanmu Youre an angel in my heart

Kau jadikandirimu sandaran saat ku lelah Kau bangun istana cinta untukku bernaung Kau jadikan dirimu penopang ketika ku terjatuh Youre an angel in my life

Kau selalu ada saat aku menangis Kau selalu ada saat aku sendiri Kau selalu ada saat aku dicela Kau selalu ada saat aku tersesat

Kau malaikat dalam sukaku Kau malaikat disetiap dukaku Ibu, kaulah bidadariku Ibu, kaulah permata hatiku Inilah terima kasihku untukmu, Ibu..

Kenyataan yang Kupahami


Ketika aku berduka Tak lagi kumengerti akan kata bahagia Semakin membuatku tersembunyi dalam keheningan Aku menjadi tak peduli akan keindahan di dunia Hingga aku lelah dan menyerah dalam keputusasaan

Ketika aku terbangun di pagi buta Kutatap wajah-Mu dalam bingkai berkaca Aku menatap dalam bola mata-Mu yang indah

Ketika aku tengah muram Aku tak lagi mengerti indahnya hidup Aku buta akan warna-warni kehidupan

Kau bangunkanku dari mimpi buruk yang menjelma dalam bayangan nyata

Ketika ku bercermin Aku semakin terbuai tuk meninggalkan dunia Seperti orang gila ku nantikan sang malaikat menjemputku pulang Aku memang gila Tak kutemukan diriku yang sesungguhnya Ku sadari aku bagaikan keledai bodoh Aku memang bodoh

Kini kusadari hal yang baru kupahami Ketika aku tersesat Aku tak lagi mengerti arti sahabat Aku tak lagi peduli arti hadirmu kawan Aku semakin yakin aku selamanya akan sendiri Ada yang selalu menghibur saat ku berduka Ada yang bahagia melihat tawaku lepas Ada yang tak rela bila ku tersakiti Ada yang mengusap air mataku bila tangisku pecah Aku mulai tersisih dari kehidupan Aku semakin merasa aku tak berharga Hidup seperti ini yang kurasa sia-sia Kini kupahami aku tak pernah sendiri karna Kau selalu dihati Ada yang siap menjadi sandaran dalam letihku

Kisah Gadis Bodoh


Inilah aku.. Gadis bodoh dengang cinta Inilah aku.. Gadis bodoh yang tengah berharap Aku gadis bodoh yang berdiri seorang diri Menanti sang kekasih kembali Walau tiada pasti kan kembali Hanya harapan kosong yang kupegangi Aku berdiri ditengah hujan Menanti seseorang yang kan datang menjemput Dengan kesabaran dan pengharapan Sudah tau dia takkan kembali Menjadi gadis bodoh ditengah hujan Mengapa aku terus menanti Mungkin aku seharusnya telah pergi Aku berdiri seorang diri Menyambut tangan yang terulur disana Menanti yang kuharap kembali Menyambut cinta baru yang pasti kudapat Tanpa kepastian kuterus menanti Menjadi gadis bodoh yang bahagia Namun kutau dia takkan kembali Merengguh cinta yang pasti didapat Aku gadis bodoh yang terus menanti Entah untuk apa harapan kulambung tinggi

Ungkapan Hatiku Untuk-Mu


Seluruh hatiku untuk-Mu Segenap jiwa kuserahkan pada-Mu Ku ingin Kau tau, Betapa ku sangat rindukan hadir-Mu

Kau yang termanis dalam hatiku Hanya Kau yang terindah yang ingin kumiliki seumur hidupku Kau berikan seluruh cinta yang ada pada-Mu Kau tau segala keluh kesahku Tak dapat ku ingkari Kaulah yang terbaik yang pernah kumiliki Tak 'kan ku pungkiri Kaulah segalanya bagiku

Seluruh jiwaku hanya untuk-Mu Segenap hatiku hanya bagi-Mu Tak sanggup ku dustai hati, Ku inginkan ada Kau selamanya.

Ungkapan Hati Anak Interior


Aku tak mengerti mengapa hal ini terjadi Aku merindukan-Mu Hari-hariku terasa berat tanpa hadir-Mu Cukupkah aku yang rendah memenuhi standar tuk jadi anak-Mu ? Bila Kau dapat melebihi setiap kapasitas ruang hatiku Bila ruang memiliki kapasitas maksimal Kau telah melebihi kapasitas ruang hatiku Dapatkah aku yang tak berdaya memenuhi kapasitas tuk masuk dalam rumah-Mu ? Bila Kau terlalu sempurna untuk standard hidupku

Bila ukuran memiliki standard Maka kau standard yang paling sempurna bagiku

Kau selalu membuatku merasa nyaman Kau yang membuatku selalu aman Kau selalu efisien dalam berkarya Bagiku tak ada lagi permasalahan ergonomi akan diri-Mu Kau yang paling sempurna, Tuhan

Bila sebuah ruang terlalu datar tanpa motif Begitulah hatiku tanpa hadir-Mu

Bila system pencahayaan dalam ruang dapat bekerja optimal Begitulah Kau yang selalu mengoptimalkan cahaya hidupku

Tuhan, Kau kukagumi sebagai desainer sejati Aku menghargai karya-Mu yang sempurna Kau bangun rumah bagiku, rumah yang abadi

Bila elemen warna cerah dapat membuat ruangan menjadi hidup Begitulah Kau yang selalu membuat harihariku menjadi hidup

Bila Kau terlalu sempurna tuk selalu bersamaku Dapatkah aku yang tak sempurna tetap bersama-Mu?

Hati yang Tersesat


Hati ini mencari sebuah celah Ketika kehilangan menepis kebahagiaan Dunia tak dikenal dalam impian Menjerat hati yang hilang arah Menjadikan hati merana dalam kegelapan Hingga aku tersesat dalam dunia tanpa kepastian Terbanglah penat yang melanda Biarlah sesak ini terhalau lepas Terpaan badai berlalulah hilang Tinggalkan kenangan akan duka Di kala aku termenung diam Dalam ketersesatan dunia fana Kejenakaan masa muda kembali singgah Terlintas dalam benakku kelam Menatap hari dalam tawa Ketika surya mulai suram Pulihkan jiwa yang tersesat Hingga kembali dalam dunia Ku tak ingin bermuram durja Biarlah semua ini terbang melayang Jauh dari jiwaku lepas Menjadikan kelabu kian cerah

Rintihan Kelabu
Bila disini aku tertawa disana sebuah rintihan menggema Dalam sebuah reli kehidupan Tak pernah kutemui sebuah keadilan Sesal tak pernah membayang dihadapan kita Sungguh sulit tuk menerima kenyataan Malam menghembuskan anginnya yang kejam Tiada berbelas kasih bagi yang tak punya perlindungan Namun, tiada yang sudi berbagi perlindungan Ingin rasanya membenahi hidup Mengapa mereka menjadi demikian? Namun, asa ini telah melayang jauh Membuat hati penuh gundah tak karuan Ratapan tangis membisu dalam hati Memikirkan bagaimana kehidupan kelak Membungkam beribu pilu dihati Lelah menjalani hidup begini Bila disini ku akhiri hidup dengan tertawa Hanya menyesali semua yang tlah terjadi Disana ada yang jalani hidup dengan rintihan Sesal tak pernah membayang didepan mata Menjadikan hidup seakan tak berharga Dalam reli kehidupan yang nyata, Tak pernah kutemui sebuah keadilan Ingin rasanya dapat mengembalikan sang waktu Mengapa masa lalu haruslah berlalu? Tuk apa terus berjuang Bila akhirnya selalu gagal

Topeng Perak
Laksana air tenang namun menghanyutkan Tak habis jutaan rayuan kepalsuan Isyarat mata penuh tipu daya Menarik manusia dalam ketiadaan Dikira sang ksatria dengan kuda putih Tak menyangka hanya pecundang penjerat cinta Dikira pemimpin panutan Berkilau bak permata Tak menyangka panutan menuju kesesatan Bersikap layaknya malaikat Bermodalkan ucapan tanpa makna Berwajah tanpa dosa Tampak suci dalam diam Kami ini manusia bertopeng perak Makhluk yang tak pernah lepas dari dusta Hidup dalam kemunafikan Diperbudak oleh tipuan Kami ini manusia bertopeng perak Terhanyut dalam tirani kepalsuan Tampak gemulai bak ilalang Tak disangka hanyalah rumput liar Cantik bagai bidadari Tak disangka telah ribuan kali termakan cinta

Kami hanya sekumpulan manusia bertopeng perak

Sebuah Kehidupan
Hidup selalu berliku Tiada hidup tanpa rintangan Bila dalam setiap jalan selalu ada hambatan Maka dalam hidup selalu ada tantangan Bila kita hidup dalam ketersesatan Duka selalu menghantui hidup Bahkan hidup ini seakan tak lagi bermakna Inilah saat ketika hidup menjadi muram

Untuk apa kita bermuram durja? Bila rintangan datang menghambat Jangan meratapi hidupmu yang penuh kesulitan Bukan langkah tuk menghindar yang harus kita pikirkan Namun cara tuk bertahan yang harus kita pertimbangkan Biarkan hidupmu mengalir dalam kedamaian Rasakan setiap keindahan yang menyelimuti kita Ciptakan kehidupan yang penuh warna Inilah saatnya hidup baru tersulam

Hidup ini selalu penuh akan jerat kesesatan Itulah mengapa akan selalu ada pilihan Bila kita terlalu takut tuk bergerak Jangan salahkan sang takdir bila kau akhirnya terjerat Bukan berdiam dalam kebisuan yang harus kau lakukan Jatuhkan pilihanmu karena itulah yang menentukan

Hidup yang penuh akan rintangan Jalan yang selalu tersedia dalam ketersesatan Tantangan yang selalu membuat kita terluka Keadilan yang sulit didapat Bahkan tangis yang selalu berganti dengan tawa Inilah kenyataan yang melahirkan sebuah kehidupan

Akhlak Dunia
Dimalam yang sunyi Meratap manusia akan derita sepi Lekukan awan gelap tampak suram Dimana semua telah sirna pergi Rembulan bersinar redup muram Hanya duka yang tersisa menemani Gemintang bertaburan bagai intan dipasir hitam

Bocah bocah menjerit menangis Tak ada sentuhan kasih bagi mereka Pemuda pemudi terjerat lubang hitam kehidupan Hanyut terbawa arus kesesatan dunia Hingga maut mengintip dalam hura-hura Perpecahan merasuki jiwa setiap manusia

Meratap manusia dalam tangggungan derita Kehidupan tentram berangsur sirna Terkadang sesal membayang, hanya membayang Tanpa pernah timbul kesadaran Pertobatan hanya berselingan dengan kemunafikan Sampai kapan kan begini?

Dunia meradang akan kepalsuan dan pengkhianatan Kehidupan kian tak beradab Tiada lagi keadilan yang layak bagi manusia Tiada lagi hormat akan sang pencipta Yang Mahakuasa dipermainkan Manusia mencoba menjadi Tuhan Akhlak dunia kini telah luruh Jagat raya nan indah kehilangan pesonanya Dimana kesadaran setiap manusia? Tanpa sadar, manusia menodai Mahakarya-Nya Ketika malam kian larut dan senja mulai terlelap Tak pedulikah mereka akan dosa? Mungkin jua mereka telah berkawan dengan sipendosa Tiada lagi rasa mengiba Dimanakah hati manusia berada

Jeritan Bunga-Bunga Liar


Mereka berada diantara kita, bunga-bunga liar yang indah Mereka tersembunyi dalam gelap yang kelam Mereka terbelenggu dalam kekejaman yang tak beradab Palingkan wajahmu wahai dunia!

Dengarkan jerit sang bunga-bunga liar Ratapan sendu menggoreskan nuansa kelabu Beriramakan kepedihan dari dasar hati terdalam

Mereka hanyalah bunga-bunga liar Merambat tanpa arah, tanpa tujuan yang pasti Mereka yang terjerat semak dan ilalang Bahkan yang tersisih dari kaumnya yang layak Mereka hanyalah bunga-bunga liar yang ingin didengar jerit kepedihannya Mereka berkorban untuk bertahan

Dalam kegelapan yang pekat di tengah malam Di tengah keterasingan dunia yang penuh kekejaman Tanpa kehangatan akan cinta yang selalu membayang Harapanpun hanya semu semata Bukankah dunia mejadi tak adil?

Terkurung dalam kemalangan sang takdir yang kelam Tiada menyerah untuk bertahan Dalam kesedihan yang sarat Tanpa setitik perhatian

Mereka yang tersembunyi dari kasih sayang Haus akan sentuhan cinta Menjerit untuk kebebasan Mereka yang bahkan terasing dari dunia

Bukalah matamu wahai dunia! Sadari keindahan yang dipancarkan dibalik belukar yang tajam Mereka tersembunyi dalam gelap yang kelam Berilah mereka setitik perhatian

Liku Kehidupan
Hati ini terasa hancur dalam kepingan bening Entah mengapa sesak didada menghimpit demikian Air mata yang mengalir deras telah kering didasar hati Menjadikan diri merasa tak berarti Tuk apa kita melihat segala perkara dimasa lalu Kala waktu terasa merenggut setiap denyut nadi Kurasakan setiap saat menjadi semakin berarti Tuk apa menjadikan perkara menyulitkan kita Hanya menghamburkan air mata yang berharga Ada saatnya badai pastilah berlalu Air mata memang mengering didasar hati Tiada guna lagi kita mengurainya kini Akan lebih baik tersimpan rapat didalam hati Kelak tuk menangisi hal yang lebih berarti Mengingat waktu merenggut setiap detik kita yang berarti Apa gunanya lagi kita mempersulit diri Sesak didada memang menghimpit kalbu Ketika menatap waktu yang terus berlalu

Ketika waktu terasa menelan setiap hembusan napas Kutau waktu takkan mungkin kembali Apa yang telah terjadi biarkanlah mengalir

Hidup memang penuh rintangan Sejuta hambatan telah menanti diujung jalan Tak ada hidup yang begitu mudah

Kelak tak menyulitkan kita diakhir nanti Semua sulit, semua sulit Jalani saja apa adanya, Hati ini memang hancur dalam kepingan bening Karena hdiup kita begitu berharga

Manusia Duniawi

Manusia adalah ciptaan yang paling berharga Tanpa karunia dan kebaikan-Nya,

Bertopeng perak layaknya mereka yang menipu rakyat Kami tak pantas berada dekat dengan-Mu

Siapalah kami?? Tak pantas menyanjung tinggi nama-Mu Ia yang berikan berbagai pengetahuan Akal, budi, perasaan bahkan hasrat Bila kata cinta kami utarakan Darimanakah kami mendapat itu semua?? Sungguh kami tak mengerti setulus apa hati ini Bukankah manusia tiak ddapat mempelajarinya Kami inilah makhluk yang terendah dari pelacur jalanan Kami seorang manusia yang jauh dari kesempurnaan Mencipta puisi yang bahkan tak kami mengerti maknanya Kami utarakan segenap penyesalan kami tanpa Kami sanjung tinggi nama-Nya, Kami berbicara seakan hidup kami hanya untuk-Nya Kami ciptakan puisi terindah untuk-Nya Namun, tak sebutirpun kami mengerti akan maknanya pernah bertobat Inilah kami, manusia yang tercipta dengan tangan-Mu Mengecewakan, Menyedihkan ,dan Meremukkan Hati-Mu Manusia tercipta sebagai makhluk yang paling berharga Kami sadar kami telah terhasut kemunafikkan Tanpa Engkau, siapalah kami ini Tuhan.. Kami manusia terbiadab dari manusia berhati binantang dapat setia

Manusia Terbuang
Aku ini manusia yang terbuang Hidup dalam kesendirian Dalam bayang-bayang yang tak dianggap Aku ingin merasakan kehangatan dihati ini Menyendiri ditengah kepulan asap Biarkan luka terobati dengan canda tawa Tak pernah dianggap bahwa aku ada Namun mereka tak jua paham Aku disini menangis dalam ketidak berdayaan Seorang diri membalut segala penat yang membelenggu Aku ingin merasakan keindahan dalam jiwa ini Membasuh luka dengan senda gurau Sendiri terhina dengan kesepian yang tertawa Namun aku tetap sendiri Aku disini membisu dalam kepedihan Seringai tajam sang sepi Menjadikan sembilu dalam nadi Seorang diri merajut hari Menjadikan hati semakin lirih Dalam bayang-bayang sang sepi Tersenyum dalam kehampaan yang tak berarti Hidup menanti seseorang yang kan mengerti Aku ini manusia terbuang Terasing ditengah semarak yang membingungkan Siapakan kiranya yang sudi mengobati luka dihati ini?

Dalam kesepian yang penuh kesedihan Aku kalut dalam bayang-bayang kesendirian Ditengah ombang-ambing kegalauan Terlelap dengan keheningan malam

Aku tak berdaya dalam dekap keheningan yang sarat Mengapakah aku harus selalu sendiri? Tiada hati yang takkan bermuram durja dalam sepi

Data Penulis
Nama : Dewi Mardianti Rahayu Nama Panggilan : Dedew Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 18 Maret 1993 Hobi : menulis Karya yang ditulis : Serpihan Kenangan ( belum pernah diterbitkan ), The Golden Voice ( belum pernah diterbitkan ), Poetry ( belum pernah diterbitkan ). Poetry merupakan satusatunya hasil karya yang saya coba kirimkan kepenerbit, mungkin saja dapat diterbitkan, hasil karya ini merupakan kumpulan puisi yang saya buat tanpa adanya unsur plagiasi. Status : Mahasiswi Status Pendidikan : S-1 D. Interior Universitas Kristen Maranatha 11 E-mail : dedew_wiwi93@yahoo.co.id Twitter : @dedew_wi93 Facebook : @Louie Dewi Mardianti Rahayu Contact Person : 08996811112

Anda mungkin juga menyukai

  • Puisi
    Puisi
    Dokumen10 halaman
    Puisi
    JustinTimothyAngel
    Belum ada peringkat
  • Rasa Rindu
    Rasa Rindu
    Dokumen35 halaman
    Rasa Rindu
    Erica Fitri
    Belum ada peringkat
  • Puisi
    Puisi
    Dokumen47 halaman
    Puisi
    Nawab Hartanto
    Belum ada peringkat
  • KISAH SEDIH DIHARI MINGGU
    KISAH SEDIH DIHARI MINGGU
    Dokumen137 halaman
    KISAH SEDIH DIHARI MINGGU
    Ajun Junaedi
    Belum ada peringkat
  • BULANBERBICARA
    BULANBERBICARA
    Dokumen38 halaman
    BULANBERBICARA
    WulanAndayaniII
    Belum ada peringkat
  • Perjalanan Cinta
    Perjalanan Cinta
    Dokumen33 halaman
    Perjalanan Cinta
    bayu_cabi
    Belum ada peringkat
  • Puisi Cinta
    Puisi Cinta
    Dokumen7 halaman
    Puisi Cinta
    PriBrengos
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Puisi
    Kumpulan Puisi
    Dokumen15 halaman
    Kumpulan Puisi
    Tri Cahyo Purnomo
    Belum ada peringkat
  • CintaYangTakTerbalas
    CintaYangTakTerbalas
    Dokumen134 halaman
    CintaYangTakTerbalas
    Rizky Azizul Afni
    Belum ada peringkat
  • Embun Senja
    Embun Senja
    Dokumen16 halaman
    Embun Senja
    Abi Defidz Abdullah Al-Syirbony
    100% (1)
  • MAAF
    MAAF
    Dokumen43 halaman
    MAAF
    Jalan Tikus
    Belum ada peringkat
  • Lirik
    Lirik
    Dokumen12 halaman
    Lirik
    Dalila Della
    Belum ada peringkat
  • Kecewa
    Kecewa
    Dokumen10 halaman
    Kecewa
    jaysyur rahman
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Puisi
    Kumpulan Puisi
    Dokumen20 halaman
    Kumpulan Puisi
    Arta Rizki
    Belum ada peringkat
  • Lagu Dan Ciptaan
    Lagu Dan Ciptaan
    Dokumen36 halaman
    Lagu Dan Ciptaan
    Fafan Halim Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Antologi Puisi SEMPURNA
    Antologi Puisi SEMPURNA
    Dokumen29 halaman
    Antologi Puisi SEMPURNA
    Imam Risoyo
    Belum ada peringkat
  • Antara Cinta Dan Dusta
    Antara Cinta Dan Dusta
    Dokumen4 halaman
    Antara Cinta Dan Dusta
    Satuudara Ajah
    Belum ada peringkat
  • Puisi 1
    Puisi 1
    Dokumen7 halaman
    Puisi 1
    sandi surya
    Belum ada peringkat
  • Kliping Puisi
    Kliping Puisi
    Dokumen8 halaman
    Kliping Puisi
    lomier
    100% (4)
  • Lirik Lagu
    Lirik Lagu
    Dokumen12 halaman
    Lirik Lagu
    Agus Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Retak (Kumpulan Puisi)
    Retak (Kumpulan Puisi)
    Dari Everand
    Retak (Kumpulan Puisi)
    Belum ada peringkat
  • Puisi Cinta
    Puisi Cinta
    Dokumen8 halaman
    Puisi Cinta
    sahrulashari
    Belum ada peringkat
  • Nostalgia Part 1
    Nostalgia Part 1
    Dokumen135 halaman
    Nostalgia Part 1
    keroit motoling
    Belum ada peringkat
  • Puisi Untuk Sahabat
    Puisi Untuk Sahabat
    Dokumen6 halaman
    Puisi Untuk Sahabat
    Illa Dilla
    Belum ada peringkat
  • Korpus Puisi Cinta
    Korpus Puisi Cinta
    Dokumen36 halaman
    Korpus Puisi Cinta
    Anonymous 5WK05e
    Belum ada peringkat
  • Puisi Sedih 1
    Puisi Sedih 1
    Dokumen7 halaman
    Puisi Sedih 1
    Ndaru Asmara Maniest
    Belum ada peringkat
  • Untuk Gitarangi
    Untuk Gitarangi
    Dokumen71 halaman
    Untuk Gitarangi
    Adib Ubaidillah
    Belum ada peringkat
  • Puisi MM
    Puisi MM
    Dokumen10 halaman
    Puisi MM
    Taufik Qurrohman
    Belum ada peringkat
  • Rasa Cinta Rinto
    Rasa Cinta Rinto
    Dokumen13 halaman
    Rasa Cinta Rinto
    DRS ABDUL KADIR, M.A.
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan PUISI Isi Hati
    Kumpulan PUISI Isi Hati
    Dokumen9 halaman
    Kumpulan PUISI Isi Hati
    Dedot Fox
    Belum ada peringkat
  • PUISI
    PUISI
    Dokumen13 halaman
    PUISI
    nine six
    Belum ada peringkat
  • KEKASIH
    KEKASIH
    Dokumen4 halaman
    KEKASIH
    Yana Koi
    Belum ada peringkat
  • Kata Melo
    Kata Melo
    Dokumen4 halaman
    Kata Melo
    umar11121389
    Belum ada peringkat
  • Puisi Untuk Sahabat
    Puisi Untuk Sahabat
    Dokumen14 halaman
    Puisi Untuk Sahabat
    Rutsahanaya Katrina Elizabeth
    Belum ada peringkat
  • Kicau Burung
    Kicau Burung
    Dokumen27 halaman
    Kicau Burung
    Rezky Nur Fajrialita Musdar
    Belum ada peringkat
  • Puisi Ibu Sedih - MATA AIR CINTA
    Puisi Ibu Sedih - MATA AIR CINTA
    Dokumen8 halaman
    Puisi Ibu Sedih - MATA AIR CINTA
    Khusniatul Aini
    Belum ada peringkat
  • Haruskah Ku Mati
    Haruskah Ku Mati
    Dokumen13 halaman
    Haruskah Ku Mati
    nanihaerani
    Belum ada peringkat
  • Puisi
    Puisi
    Dokumen110 halaman
    Puisi
    Vj Fatih
    Belum ada peringkat
  • PUISI
    PUISI
    Dokumen63 halaman
    PUISI
    Hamzah Ubaidillah
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Puisi Cinta
    Kumpulan Puisi Cinta
    Dokumen13 halaman
    Kumpulan Puisi Cinta
    Bambang Setiawan II
    Belum ada peringkat
  • Lirik SlowrocK
    Lirik SlowrocK
    Dokumen10 halaman
    Lirik SlowrocK
    Vh Ryan Zeini Rohidin
    Belum ada peringkat
  • Aku Ingin Bersama Selamanya
    Aku Ingin Bersama Selamanya
    Dokumen9 halaman
    Aku Ingin Bersama Selamanya
    Kelmizona Saputra
    Belum ada peringkat
  • PUISI BERANTAI TENTANG IBU Part 1
    PUISI BERANTAI TENTANG IBU Part 1
    Dokumen11 halaman
    PUISI BERANTAI TENTANG IBU Part 1
    Lyanaa Rahmawati
    100% (1)
  • Lirik Lagu
    Lirik Lagu
    Dokumen9 halaman
    Lirik Lagu
    Syafii
    Belum ada peringkat
  • MENEMUKANMU
    MENEMUKANMU
    Dokumen10 halaman
    MENEMUKANMU
    Veri Arrahman
    Belum ada peringkat
  • 4 Lyla
    4 Lyla
    Dokumen11 halaman
    4 Lyla
    fayeunamh
    Belum ada peringkat
  • Lirik Lagu
    Lirik Lagu
    Dokumen12 halaman
    Lirik Lagu
    Puskesmas Sitiung I
    Belum ada peringkat
  • Puisi Ibu
    Puisi Ibu
    Dokumen11 halaman
    Puisi Ibu
    Islamia Nanda
    Belum ada peringkat
  • Nostalgia Part 2
    Nostalgia Part 2
    Dokumen141 halaman
    Nostalgia Part 2
    elkan hia
    Belum ada peringkat
  • CINTA_YANG_TERPENDAM
    CINTA_YANG_TERPENDAM
    Dokumen8 halaman
    CINTA_YANG_TERPENDAM
    Nugroho Yudo
    Belum ada peringkat
  • Guru
    Guru
    Dokumen25 halaman
    Guru
    add1ee
    Belum ada peringkat
  • Kata Hati Ku
    Kata Hati Ku
    Dokumen14 halaman
    Kata Hati Ku
    ayu warwa
    Belum ada peringkat
  • Syair Lagu Lama
    Syair Lagu Lama
    Dokumen14 halaman
    Syair Lagu Lama
    agussaefudin
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Puisi Galau
    Kumpulan Puisi Galau
    Dokumen6 halaman
    Kumpulan Puisi Galau
    Putune Kajiroho
    Belum ada peringkat
  • NAFAS CINTA
    NAFAS CINTA
    Dokumen10 halaman
    NAFAS CINTA
    NUR HIDAYAT
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Puisi Dan Surat Paling Romantis
    Kumpulan Puisi Dan Surat Paling Romantis
    Dokumen31 halaman
    Kumpulan Puisi Dan Surat Paling Romantis
    Nanang Syahputra
    Belum ada peringkat
  • 50 Karya Puisi
    50 Karya Puisi
    Dokumen51 halaman
    50 Karya Puisi
    tiaraagatha
    Belum ada peringkat
  • Ella Lirik Lagu
    Ella Lirik Lagu
    Dokumen10 halaman
    Ella Lirik Lagu
    Din Loncos
    Belum ada peringkat
  • Lirik Laguku
    Lirik Laguku
    Dokumen7 halaman
    Lirik Laguku
    Hafiz Zefa
    Belum ada peringkat
  • Pupus (Kumpulan Puisi)
    Pupus (Kumpulan Puisi)
    Dari Everand
    Pupus (Kumpulan Puisi)
    Belum ada peringkat
  • Tugas Bahasa Rupa Feeling Wheel
    Tugas Bahasa Rupa Feeling Wheel
    Dokumen3 halaman
    Tugas Bahasa Rupa Feeling Wheel
    Louie Dewi M. Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Surealisme
    Surealisme
    Dokumen3 halaman
    Surealisme
    Louie Dewi M. Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Art Deco Architecture
    Art Deco Architecture
    Dokumen4 halaman
    Art Deco Architecture
    Louie Dewi M. Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Simbolisme
    Simbolisme
    Dokumen3 halaman
    Simbolisme
    Louie Dewi M. Rahayu
    100% (1)
  • Serpihan Kenangan
    Serpihan Kenangan
    Dokumen2 halaman
    Serpihan Kenangan
    Louie Dewi M. Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Manusia Duniawi
    Manusia Duniawi
    Dokumen2 halaman
    Manusia Duniawi
    Louie Dewi M. Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Rintihan Kelabu
    Rintihan Kelabu
    Dokumen2 halaman
    Rintihan Kelabu
    Louie Dewi M. Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Topeng Perak
    Topeng Perak
    Dokumen2 halaman
    Topeng Perak
    Louie Dewi M. Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Sebuah Kehidupan
    Sebuah Kehidupan
    Dokumen2 halaman
    Sebuah Kehidupan
    Louie Dewi M. Rahayu
    Belum ada peringkat