Anda di halaman 1dari 10

Bunga Terakhir - Beby Romeo

Engkaulah yang pertama,


menjadi cinta,
tinggallah kenangan

Berakhir lewat bunga,


seluruh cintaku,
untuknya~

Bunga terakhir,
ku persembahkan kepada, yang terindah,
s’bagai suatu tanda cinta untuknya

Bunga terakhir,
menjadi satu kenangan, yang tersimpan,
tak ‘kan pernah hilang ‘tuk selamanya

Betapa cinta ini,


sungguh berarti,
tetaplah terjaga

Selamat tinggal kasih,


ku telah pergi,
selamanya
Dygta- Tak Bisa Memiliki
Bila
Waktuku tersisa
Untuk s'lalu di sisi
Menjaga hatimu

Aku
'Kan s'lalu mencoba
Berikan yang terbaik
Untuk kau miliki

Tapi maafkanlah aku


Waktuku hanya sesaat

Aku tak bisa memiliki


Menjaga cintamu
Walau sesungguhnya hatiku mencintaimu, memilikimu
Aku tak ingin kau terluka
Mencintai aku
Hapuslah air matamu dan lupakan aku

Sendiri
Di batas asaku
Hanya ingin kau bahagia
Jalani hidupmu
Aku kan slalu mencoba
Berikan yang terbaik untuk kau miliki
Tapi maafkanlah aku
Waktuku hanya sesaat
Hancur

Dan.. Cinta yang selama ini ku genggam


Kurasakan seperti bara api yang bergelegak
Tangan ku pun hancur tak berbentuk lagi..
Tapi sedikitpun aku takkan mengendurkan genggamanku
Meski dengan itu aku harus menderita

Namun satu hal yang pasti,


Hati ini harus tetap utuh untukku persembahkan
Pada seseorang yang layak dan pantas untuk menerimanya

Memori Terakhir

Karya : Santi Nurhidayah, Balikpapan.

Kulekatkan mataku yang masih menatap sayu

Sepasang kekasih laknat yang saling bercumbu

Terasa hina dimataku

Tolong lekatkan bayangan syahdu

Dan tariklah angan yang kelabu

Hanya mata yang melihat

Hanya hati yang merasa

Hanya mulut yang membisu

Hanya janji palsu yang membelenggu


Puisi Sedih – Tutur Luka

Lagi-lagi kuuntaikan jutaan kata yang tak nyata


Satu duri untuk satu kata, hadiah bagi hatiku
Lalu aku membual dengan segala madu
Hingga hatiku memaki diriku sendiri

Aku hanya terkulai tak berdaya


Merayakan hari jadi kita
Tanpa bisa bergerak selangkahpun
Bahkan tiap tarikan napas merupakan perjuangan

Dan ini masih hari jadi kita


Kamu tertawa bahagia
Bercanda ria
Hingga hatimu penuh dengan suka
….
Tapi tidak bersamaku
Bahkan tak sedikitpun kau bagi kebahagiaan itu denganku

Aku merayakan hari jadi kita


Di atas dipan berdarah
Membayangkanmu tertawa bersama mereka
Diatas lukaku yang terlukai

Kita merayakan hari jadi kita


Aku menjaga perasaanmu dan berusaha membahagiakanmu
Kamu menghunuskan pedang dan berusaha memenggalku
Menggosokkan batang mawar nan cantik di kedua pipiku
Dan tak melewatkan satupun durinya tanpa terhias darahku

Dan aku tersenyum


Akan kuberikan sejuta senyum yang kamu mau
Dan jangan tanyakan apapun lagi
Puisi Sedih – Surat Terakhir

aku mencintaimu, seperti angin mencintai bunga


seperti hujan mencintai pelangi
namun yang ku terima hanyalah duri tajam mu
namun nyatanya kau bahagia saat ku pergi

jujur saja ku berharap kau mengerti


tapi semakin ku mengenalmu aku tahu akan sulit untuk mu bisa mencintaiku
aku tak punya sesuatu yang pantas
yang bisa membuatmu melihat ku

baiklah aku pergi


bukan ku lelah, bukanku menyerah
bila jauh dariku membuatmu bahagia

aku berharap akan ada seseorang yang mencintaimu melebihi ku


dan ku berharap kau tak sia-siakannya sebagaimana kau membuangku
aku akan sangat rindu bagaimana aku berusaha tinggal di hati kecilmu
meski ternyata tiada tempat tersisa untukku disana

baiklah aku pergi, maafkan jika ku merusak hidupmu


ini yang terakhir yang bisa ku berikan
semata ku hanya ingin melihat kau tersenyum
ku berharap kan ada seseorang yang menjagamu yang menyayangimu melebihiku

bila nanti hatimu terbuka..


datanglah padaku, bawakan aku harapan yang ku tunda
ini yang terakhir yang bisa ku buktikan, aku menyayangimu
Hampa
oleh Ria Anggraini

Ku langkahkan kaki ini dalam kegelapan…


Tanpa ku tau arah…
Dengan membawa segenap luka yang kau tinggal…
Langit telah berubah menjadi gelap berkelabu…
Setelah kau pergi tinggalkan ku…
Mawar merah yang dulu kelihatan indah…
Sekarang berubah menjadi Layu…

Dahulu kau yang telah meluluhkan hati ku…


Sehingga ku dapat mencintaimu…
Tapi kini kau telah pergi meninggalkan ku…
Aku memang mempunyai banyak kekurangan…
Dan aku bukanlah manusia yang sempurna…

Rasanya ku ingin terbang bebas…


Mencari cinta yang lain…
Tapi mana mungkin ku sanggup melakukan itu…
Setelah Sayap-sayap ku tlah patah karena mu…
Bayangan mu selalu menghantui ku…

Ini lah penghujung cintaku…


Inilah akhir perjalanan kisah cintaku…
Tuhan…
Bila ini yang terbaik aku merelakanya…
Jangan tumbuhkan rasa benci di dalam hati ini…
Meski sakit yang ku rasa…
Berikan senyuman pada ku…
Agar aku dapat bertahan disini…
Ditinggal Kekasih
Oleh Salma Octavia Wisesa

Kini kuhanya bisa membayangkan,


membaca aksara yang kau rangkai penuh makna
tanpa sanggup ku menyapa
dan hanya bisa mengenangmu dalam duka

Kini kau telah pergi


tanpa kau peduli tentang perasaanku
kau pergi dengan keangkuhanmu
kau tinggalkan kenangan yang hayakan rapuh ditelan waktu,
dan sisa sisa usiaku

Haruskah air mata ini mengalir setiap waktu?


haruskah kuhentikan
detak jantung dan nadiku untuk merindukanmu?
dan haruskah nyawa ini terpisah dari ragaku karena cintamu?
mungkinkah ini semua telah menjadi suratan takdirku
DURI BEBATUAN TAJAM

Kala itu…
Masih teringat
Semaian kata kau bisikan ditelinga ini
Janji suci…
Terus kau taburkan
Disudut hatiku terdalam

Hingga bersemayam diakar penantian


Ataukah malah mati terbakar
Panasnya hati ini
Dendam pahit

Beribu kata yang kau rangkai


Hanya sekedar meluluhkan hati ini
Lalu ia bersemi
Indah bermekaran
Sesampai hati ini
Larut dalam pelukan mu

Getaran asmara kian melanda


Hati yang tak henti-hentinya berdetak
Rasa nyaman didekatmu
Karna cinta ini

Tetapi….
Semua hanya dusta belaka
Menyakitkan…
Menyayat kalbu…
Menuai duka …

Kau hanyalah seorang penipu


Duri bebatuan tajam..

Duri Bebatuan Tajam – oleh Indah Sari


Sim.impres
Kuala Tanjung, Batu Bara Medan
Puisi – Ambillah Rasa Ini
Oleh Mega Dini Sari

Tuhan,
ku rasa aku jatuh cinta
Pada sosok yang tak mungkin
Pada suara yang tak bisa
Pada senyum dan tawa
yang tak semestinya

Tuhan,
rasa ini semakin nyata
Aku tak kuasa menghindarinya
meski tak ada asa untuk bersama
Aku lalai terlena

Tuhan,
mohon ambil rasa yang ada
Mohon palingkan pandangannya
Meski nanti aku terluka
Biarlah luka itu aku yang rasa

Anda mungkin juga menyukai