dalam keheningan malam ku dendangkan lagu sebagai pelepas rindu padamu rasa tak kuasa berpisah denganmu menjelang malam pun tiba ku kenang dirimu sebelum terlena ku bisik namamu agar kau menjelma dalam mimpiku reff: hati terasa merintih dalam kerinduan kerinduan kerinduan akan ku kenang selalu saat perpisahan dan masih aku rasakan kecupan bibirmu dengan derai air matamu ohhh dan engkau bisikkan kata-kata cinta * hanya harapan hatiku semoga bersabar dan tabahkan hati dalam penantian dan tabahkan hati dalam penantian reff: hati terasa merintih dalam kerinduan kerinduan kerinduan akan ku kenang selalu saat perpisahan dan masih aku rasakan kecupan bibirmu dengan derai air matamu ohhh dan engkau bisikkan kata-kata cinta repeat *
barulah sekarang aku menyadari cintamu padaku oh sekulit ari tiada ku sangka engkau sampai hati nodai cintaku yang suci mulia
Air Tuba
Kemana akan kubawa derita hati yang luka Dendam benci karena cinta Walaupun emas permata beribu kau kata cinta Namun akhirnya kau membuat luka Kasih sungguh kejam hatimu pada diriku Rupanya sudah biasa kau menghianati cinta Air susu kau balas air tuba Reff : Akupun menyadari orang tak punya Tapi jangan diriku terlalu kau hina Walau bagi dirimu tiada mengapa Tapi bagi diriku kau buat kecewa Biarlah derita ini ku tanggung sendiri Karna diriku sudah tiada berarti tiada berarti
Yang lalu biar berlalu lupakan saja semua Lebih baik kini kita berpisah Kalau ku tahu begini tak mau aku bercinta Air susu kau balas air tuba
Tiga ribu untuk bayar ngobrolnya Bang.. Lhoh Neng, Kok mahalan ngobrolnya dari kopinya? Nggak salah tuh? Habis Abang Tangannya pake grapa-grepe segala Nggak sengaja Neng [2X:] Biarlah tiada mengapa Kita bisa ngobrol dulu Biar ku puas memandang Wajahmu sungguh menawan Memang lelaki semua Matanya keranjang Eh salah mata keranjang Kopi manis pedagangnya moooi Berapakah abang harus membayar? Lima ratus untuk kopi susunya Tiga ribu untuk bayar ngobrolnya, Bang..
Dua Dua
Dua dua dua Dua kali khianati Dua dua dua Dua kali kau ingkari Sadarkah engkau kasih Mengapa engkau pergi Dan kini engkau menyakiti Berdosakah diriku atau salah padamu Mungkin juga kau jemu Rayu-rayu cinta palsu Dua dua dua Dua kali kau ingkari Andaikan cinta yang sesungguhnya Tak mungkin dirimu berbuat dusta Rupanya kamu memang sengaja Membuat drama sandiwara cinta Cukup sudah ku rasa Cinta cinta berbisa
Rembulan bersinar lagi Mendungpun tiada lagi Hati yang seakan mati Kini gairah kembali Rembulan bersinar lagi Mawar tumbuh bersemi indah di taman hati Kan kujaga kusirami agar tetap berseri Aku tak mau kehilangan dirimu Hampir saja hampir saja Putus asa bunuh diri Kalau saja sampai kita tidak bertemu lagi Hati yang seakan mati Kini gairah kembali Rembulan bersinar lagi Mawar tumbuh bersemi indah di taman hati Kan kujaga kusirami agar tetap berseri Aku tak mau kehilangan dirimu Hampir saja hampir saja Putus asa bunuh diri Kalau saja sampai kita tidak bertemu lagi Rembulan bersinar lagi Mendungpun tiada lagi Hati yang seakan mati Kini gairah kembali Rembulan bersinar lagi
Memangnya mengapa aku harus malu? Abang tentu dapat tuk membedakannya Kau katakan saja yang sesungguhnya E: Malu ah M: Malu ama siapa? E: Nanti didenger orang M: Mana? Nggak ada orang E: Itu.. M: Mana? E: Ituuu M: Oh.. E: E kalo janda masih mau khan? M: O tentu dong E: Anaknya banyaak M: Nggak pa pa, yang penting kalo saya cinta?! Sesungguhnya diriku Oh, memang sudah janda Walaupun kau janda tetap kucinta Marilah segera kita kawin saja
Khana
Ohhhh hoo khana Khana Khana engkau lah gadis india Khana Khana engkaulah gadis pujaan Senyum serta gayamu sungguh mempesona Khana Khana engkau lah gadis india Pandang matamu penuh cahaya Mengundang rasa ingin bercinta Aduhai khana engkau bagaikan sekuntum Bunga mawar berseri Khana Khana membuat hati tergoda Khana Khana engkau lah gadis india..
Perawan Desa
hai perawan desa kamulah perawan desa yang cantik jelita lincah gayamu hai menawan hati membuat diriku jadi tergila-gila * hai pemuda tampan memang kaulah pemuda yang tampan rupawan tetapi jangan terlalu menggoda merayu wanita yang lemah segalanya ** cantik wajahmu aduhai tiada tercela tentu maksudmu hanyalah menggoda saja jangan kau sangka diriku hanya menggoda memang dirimu suka merayu wanita
percayalah sayang jangan kau ragukan dan jangan kau bimbang repeat *, ** repeat * hai perawan desa aku jatuh cinta hai perawan desa aku jatuh cinta
Dingin
Malam yang dingin aku sendiri dingin-dingin hati ini tambah dingin entah mengapa kalau cinta memang aku sudah tak punya air mataku pun kini keringlah sudah dingin... ingin membenci pada siapa tiada salah orang lain yang kau cinta bukan bukan salahmu tapi diri ini juga tiada bersalah punya rasa ... punya mata... punya telinga... sayang kau janjikan berbulan madu keujung dunia... kau janjikan sepatuku dari kulit rusa... tapi janji tinggal janji
Dalam tangis ku menyesal Astaghfirullah bukalah pintu taubat-Mu Entah kapan ajal menjemputku Mungkin esok hanya Kau yang tahu Mungkin usiaku tak cukup lagi Untuk hapuskan segala dosaku Kebesaranmu ya Allah Kasih sayang dan rahmat-Mu Dalam sadar ku terlupa mengucap syukur Dalam sujud ku berdoa Dalam tangis ku menyesal Astaghfirullah bukalah pintu taubat-Mu Aku hina dan tak pantas memohon ampunan Tapi hanya Engkau tempatku untuk meminta ooh Kebesaranmu ya Allah Kasih sayang dan rahmat-Mu Dalam sadar ku terlupa mengucap syukur Dalam sujud ku berdoa Dalam tangis ku menyesal Astaghfirullah bukalah pintu taubat-Mu Dalam sujud ku berdoa Dalam tangis ku menyesal Astaghfirullah ampunkan semua dosaku
Jangan Biarkan
Biarkanlah hujan turun membasahi bumi atau bulan yang tiada berseri ooh... namun jangan kau biarkan kuseorang diri tanpa engkau hidupku sepi... jangan biarkan daku seorang diri diriku... hanyalah untukmu sayang jangan tinggalkan daku sepi sendiri cintaku... hanyalah untukmu sayang... cinta suci dihatiku... tlah bersemi lagi wajah suram berganti berseri...ooh... kuharapkan kau selalu menyanyangi daku... hanyalah kau pujaan hati