Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH

TARI KIPAS

Oleh :

Kelompok :
Nama : Sri Rahayu
Siti Sarah
Furi Yuni Aulia
Fajar
Ramdani
Kelas : IX J

SMP NEGERI 1 CIKALONGKULON


CIANJUR
2019
TARI KIPAS
Tari kipas merupakan jenis tarian tradisional yang berasal dari daerah

Gowa, Sulawesi Selatan. ari Kipas Pakarena merupakan ekspresi kesenian

masyarakat Gowa yang sering dipentaskan untuk mempromosi pariwisata

Sulawesi Selatan. Dalam bahasa setempat, “pakarena” berasal dari kata “karena”

yang memiliki arti “main”. Tarian ini sudah menjadi tradisi di kalangan

masyarakat Gowa yang merupakan bekas Kerajaan Gowa.

Tidak ada yang tahu persis sejarah tarian ini. Namun menurut mitos, tarian

Pakarena berawal dari kisah perpisahan antara penghuni boting langi (negeri

khayangan) dengan penghuni lino (Bumi) pada zaman dahulu. Konon sebelum

berpisah, penghuni boting langi sempat mengajarkan bagaimana cara menjalani

hidup, bercocok tanam, beternak, dan berburu kepada penghuni lino, melalui

gerakan-gerakan badan dan kaki. Selanjutnya, gerakan-gerakan itu pula yang

dipakai penghuni limo sebagai ritual untuk mengungkapkan rasa syukur kepada

penghuni boting langi.

Ekspresi kelembutan akan banyak terlihat dalam gerakan tarian ini,

mencerminkan karakter perempuan Gowa yang sopan, setia, patuh dan hormat

terhadap laki-laki pada umumnya, khususnya terhadap suami. Tarian ini

sebenarnya terbagi dalam 12 bagian, meski agak susah dibedakan oleh orang

awam karena pola gerakan pada satu bagian cenderung mirip dengan bagian

lainnya. Tapi setiap pola mempunyai maknanya sendiri. Seperti gerakan duduk

yang menjadi tanda awal dan akhir pementasan tarian Pakarena. Gerakan berputar

searah jarum jam melambangkan siklus hidup manusia. Sementara gerakan naik
turun mencerminkan roda kehidupan yang kadang berada di bawah dan kadang di

atas.

Tarian Kipas Pakarena memiliki aturan yang cukup unik, di mana penarinya

tidak diperkenankan membuka matanya terlalu lebar, sementara gerakan kakinya

tidak boleh diangkat terlalu tinggi. Tarian ini biasanya berlangsung selama sekitar

dua jam, jadi penarinya dituntut untuk memiliki kondisi fisik yang prima.

Sementara itu, tabuhan Gandrang Pakarena yang disambut dengan bunyi

tuip-tuip atau seruling akan mengiringi gerakan penari. Gemuruh hentakan

Gandrang Pakarena yang berfungi sebagai pengatur irama dianggap sebagai

cermin dari watak kaum lelaki Sulawesi Selatan yang keras. Sebagai pengatur

irama musik pengiring, pemain Gandrang harus paham dengan gerakan tarian

Pakarena. Kelompok pemusik yang mengiringi tarian ini biasanya berjumlah tujuh

orang, dan dikenal dengan istilah Gondrong Rinci.

Kesan

Tari ini sangat bagus, karena dalam tari ini mengandung unsur karakteristik.

Dari pembelajaran tari ini kita bisa membudayakan kesenian tari dinegara kita,

dan kita bisa mempunyai karakteristik yang baik bagi kehidupan sehari-hari.

Tari Pakarena atau yang bisa disebut juga dengan Tari Kipas, merupakan

salah satu tari tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan. Tari Pakarena

biasanya dipentaskan dengan diiringi oleh alat musik gandrang dan puik puik

serta ditarikan oleh penari minimal berjumlah 3 dan maksimal 12 orang wanita.

Tarian ini dipentaskan dengan menggunakan beberapa properti, diantaranya

properti utama berupa kipas, baju pahang, sarung sutra khas Sulawesi Selatan

(lipa’ sa’be), serta perhiasan khas Sulawesi Selatan.

Anda mungkin juga menyukai