Anda di halaman 1dari 7

KLIPING

ANGGOTA PANITIA SEMBILAN

Disusun Oleh

Nama : Muhammad Fazril Alfiana

Kelas : V

SD NEGERI CIKALONGKULON II
CIANJUR
2021
1. Ir. Soekarno (Ketua)

Ir Soekarno lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni
1970 di usia yang ke-69 tahun. Soekarno adalah Presiden pertama Republik Indonesia yang
menjabat pada periode tahun 1945 sampai tahun 1967. Dalam panitia sembilan, Bung Karno
bertindak sebagai ketua.

2. Drs. Mohammad Hatta (Wakil Ketua)

Drs. H. Mohammad Hatta lahir di Fort de Kock (sekarang Bukittinggi) pada tanggal 12 Agustus
1902 dan meninggal di Jakarta pada 14 Maret 1980 saat berusia 77 tahun. Ia adalah tokoh
pejuang, negarawan, ekonom, dan juga wakil presiden Indonesia yang pertama. Ia berperan
sebagai wakil ketua dalam panitia sembilan.
3. Mr. Achmad Soebarjo (Anggota)

Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo lahir di Karawang, Jawa Barat pada 23 Maret
1896 dan meninggal 15 Desember 1978 pada umur 82 tahun. Ia adalah tokoh pejuang
kemerdekaan Indonesia, diplomat, dan seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Achmad Soebarjo
juga merupakan Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama.

4. Mr. Mohammad Yamin (Anggota)

Prof. Mr. Mohammad Yamin, S.H. lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat pada 24 Agustus
1903 dan meninggal di Jakarta, 17 Oktober 1962 pada usia yang ke-59 tahun. Ia adalah
sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum serta merupakan salah satu
pahlawan nasional Indonesia.

5. H. Agus Salim (Anggota)

Haji Agus Salim lahir di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat pada 8 Oktober 1884 dan
meninggal di Jakarta pada tanggal 4 November 1954 pada umur 70 tahun. Ia adalah seorang
pejuang kemerdekaan Indonesia dan telah ditetapkan sebagai salah satu pahlawan nasional
Indonesia.

6. KH. Wahid Hasyim (Anggota)

K. H. Abdul Wahid Hasjim lahir di Jombang, Jawa Timur pada 1 Juni 1914 dan meninggal di
Cimahi, Jawa Barat, 19 April 1953 pada usia yang ke-38 tahun. Ia adalah pahlawan nasional
Indonesia dan menteri negara dalam kabinet pertama Indonesia. Ia adalah anak dari KH
Mohammad Hasyim Asy’ari, pendiri NU dan salah satu pahlawan nasional Indonesia.

7. Abdoel Kahar Moezakir (Anggota)

Prof. KH. Abdoel Kahar Moezakir adalah Rektor Magnificus yang dipilih Universitas Islam
Indonesia untuk pertama kali dengan nama STI selama 2 periode 1945-1948 dan 1948-1960. Ia
adalah salah satu tokoh Islam yang menjadi anggota BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

8. Abikoesno Tjokrosoejoso (Anggota)


Abikoesno Tjokrosoejoso lahir di Kota Karanganyar, Kebumen tahun 1897 dan meninggal tahun
1968. Ia adalah salah satu tokoh pada masa kemerdekaan Indonesia. Setelah kemerdekaan, ia
menjabat sebagai Menteri Perhubungan dalam Kabinet Presidensial pertama Soekarno dan juga
menjadi penasihat Biro Pekerjaan Umum.

9. Mr. Alexander Andries Maramis (Anggota)

Mr. Alexander Andries Maramis lahir di Manado, Sulawesi Utara, Hindia Belanda pada 20 Juni
tahun 1897 dan meninggal di Indonesia tahun 1977 saat usia 80 tahun. Ia adalah pejuang
kemerdekaan Indonesia serta pernah menjadi anggota KNIP, anggota BPUPKI dan Menteri
Keuangan pertama Republik Indonesia.

Tugas Panitia Sembilan

Adapun tugas-tugas panitia sembilan, adalah sebagai berikut :

1. Bertanggung jawab penuh dalam merumuskan dasar negara Indonesia merdeka.


2. Memberikan usulan atau masukan baik secara tulisan maupun lisan serta membahas dan
merumuskan dasar negara Indonesia merdeka.
3. Menampung usulan atau masukan tersebut dari berbagai pihak terkait pembentukan dasar
negara Indonesia.
4. Menyusun naskah rancangan dasar negara Indonesia.

 
Piagam Jakarta

Setelah melakukan kompromi dan perundingan, akhirnya pada tanggal 22 Juni 1945 anggota
Panitia Sembilan berhasil merumuskan dasar negara yang dikenal dengan Piagam Jakarta
(Jakarta Charter) yang berisi:

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan
peri-keadilan.

Dan perjuangan pergerakan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan
selamat sentosa mengantarkan Rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang Negara Indonesia, yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat Rahmat Allah Yang Mahakuasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan ini menyatakan
kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah-darah Indonesia, dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam Hukum Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk
dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan Rakyat dengan berdasar
kepada: “Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya,
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat-kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Anda mungkin juga menyukai