Anda di halaman 1dari 17

Aku dan Hujan

Jalan itu menghitam,

basah oleh hujan.

Namun aku, muram, Kering oleh kerinduan.

Gerimis ini menghapus jejak apapun,

Namun kasihmu tak hilang dalam hitungan tahun.

Menyerah

maaf, aku harus menyerah

telah lama kucoba untuk bertahan namun aku semakin terluka

maaf, aku harus menyerah

kuat inginku untuk bertahan namun hati tak bisa lagi menerima

maaf, aku harus menyerah

luka ini sudah terlalu dalam hingga membuat hatiku pecah bergelimang darah

maaf, aku harus menyerah

menghentikan langkah menutup semua lembar kisah mimpi indah sepasang anak manusia

yang bercerita tentang cinta

maaf, aku menyerah….

Sudut Pandang

Kita lahir dari rahim yang sama

Membuka mata di saat berbeda

Aku menolongnya kau mencacinya


Tapi kau yang jeli dan aku tertipu belaka

Ini hanya masalah sudut pandang

Menganggap kaya berlebihan atau miskin keterlaluan

Mata rahim melihat itu semua seimbang

Kita semua lahir dari rahim yang sama, rahim keadilan

Sebutir Debu

Aku hanya sebutir debu

yang memburamkan kilau

tak pantas berada diatas suci

tak bisa menghindar

saat angin hembuskan aku untukmu,

lalu terbang

Aq hanya kecewa bagai hampa mengharap udara,

atau debu ditengah gersang mengharap hujan

hentikan angin membawaku terbang

Oleh: Florizty Anshori, 13 Februari 2014

Kesabaran

Gubung bambu istana baginya,

Perut yang selalu bernyanyi dalam hidupnya,

Walau pahit telan untuk manis,

Bersyukur kunci agar tak menangis,


Melangkah kaki ini hingga membentuk garis pecahan,

Duri-duri selalu menghadang raga,

Wajah menahan kesakitan,

Menyebut namaNya dalam jiwa,

Hati berkata : “ lahaulawalquwata illabillahil alihiladzim,”

Judulku

Hingga sore ini aku tak tahu judulnya,,

Judul dalam hidup ini,,

Apakah aku seorang yang hebat,,

Ataukah seorang yang biasa saja,,

Atau bahkan seorang pecundang,,

Sungguh membuatku khawatir,,

Lalu bagaimana,,

Apa aku harus merantau,,

Tapi demi apa? Semoga aku segera menemukan jati diriku,,

amin

Kisah Perjuanganku

Sejak awal kumemulai mengenal dunia

Sejak itu juga kumemulai memahami arti hidup

Banyak kisah yang telah aku lewati


Demi mengejar impian

Semua kisah itu tak dapat ku lupakan dari memoryku

Tentang perjuangan kehidupanku untuk meraih impianku

Walau bayak rintangan yang harus di hadapi

Namun bukan itu yang membuatku harus menyerah

Karna kehidupan ini butuh kerja keras dan pengorbanan yang luar biasa

Maka itu tak ada kata menyerah sebelum mencapai impian yang penuh harapan.

Koran Peradaban

Angin menghela nafasnya,

Seolah beban membawa cuaca,

Pucuk pepohonan menari tarian gila,

Mabuk oleh air haram manusia.

Bumi malas menjaga anak-anak,

Lempeng-lempeng kerak yang selalu berjingkrak,

Manusia kian lihai berdusta,

Lengkap dengan topeng-topeng baja,

Hati bersembunyi entah dimana,

Haha… mungkin takut pada tuannya.

Tiada arah jalan untuk perbaikan,

Segalanya berubah liar dan berantakan.

Apa ini hanya tajuk laris Koran-koran ?,Ataukah memang ujung dari sebuah peradaban.
Tak Puas

Tak Puas…Hutan sudah mulai menguning

Sungai sudah teracun limbah

Ikan-ikan mati tak bersisa

Makhluk binasa tiada pangan

Uang sudah melimpah

Tak terhitung berapa jumlahnya Mataku silau melihat harta

Namun tak tahu apa bunganya

Kekeringan

Kau sendiri yang merusak tanah surgamu

Jangan heran jika tanahmu tak lagi subur

Jangan heran jika lautmu tak lagi indah

Jangan heran jika musim pun tak tentu arah

Kaulah yang merusaknya

Dengan tangan keserakahanmu

Telah kau jadikan alam sebagai pemuas nafsu

Dan kau lupakan anak cucumu

Mereka, keturunan kita

Pun berhak mendapatkan alamnya

Seperti kita mendapatkan alam kita

Sabda Bumi
Belum tampak mendung merenung bumi

Seberkas haru larut terbalut kalut dan takut

Terpaku ratap menatap Jiwa-jiwa penuh rindu

Hangatkan dahaga raga yang sendu merayu

Bulan tak ingin membawa tertawa manja

Kala waktu enggan berkawan pada hari

Saat bintang bersembunyi sunyi sendiri

Terhapus awan gelap melahap habis langit

Bulan memudar cantik menarik pada jiwa ini

Hitam memang menang menyerang terang

Tetapi mekar fajar bersama mentari akan menari

Bersama untaian senandung salam alam pagi.

Senja Yang Indah

Keemasan cahaya di cakrawala

Di ufuk barat saat hari mulai senja..

Terbelalak mata saat memandangnya

Keindahan dari sang maha pencipta..

Sang surya bersiap untuk tenggelam

Menjemput mesra ketenangan malam..

Meneguk cahaya dalam-dalam

Menyempurnakan keindahan malam..

Lembayung indah tampak kekuningan


Gradasi warna bagaikan lukisan..

Di sudut langit yang tipis berawan

Hiasan terbesar sepanjang zaman..

Awan

Oleh: Amalia Arum Wijayanti

Bertebaran di angkasa

Putih, kelabu, dan hitam

Warna – warna menawan

Bergelombang mengombak-ombak

Tebal dan sangat indah

Bahkan sang bagaskara tak terlihat

Pelangi terlihat tak penuh

Karna sang selimut menutupinya

Jauh disana

Menyelimuti jagat raya

Tebal tipis

Beredar dimana-mana

Indah bukan buatan

Ingin rasanya memeluknya

Lembut dan menawan

Indah tak terperikan


Maaf, Aku Lupa

Maaf teman,

Kau memang bukan penyimak cerita

Kau juga bukan penanggap yang baik

Tapi setidaknya, kau penutup cerita semua ini

Seringkali kau menjadi pusat perhatian di akhir cerita

Dan kau berguna

Tak masalah bukan?

Ternyata kau adalah sahabatku

Aku masih menganggapmu

***

Selamat Jalan Teman

Teman adalah bentuk nyata dari suatu penghargaan

Sedang musuh adalah bentuk semu dari suatu ujian

Dan hal yang paling kutakutkan dari seorang teman adalah,

Ketika aku melihat punggungnya

Dan ia semakin menjauh tak menoleh

***

Teman Perjuangan

Ayo kawan, apa kau lupa?


Kau pernah berkata padaku

Cerita bukan soal hasil dan tujuan,

Tapi tentang proses dari perjalanan

Dan kau juga berkata,

Perjuangan itu tak ada yang sia-sia,

Dan perjuangan itu tak kan ada habisnya

Jadi, kenapa kau malah tidur di tengah keramaian zaman?

***

Sahabat di Kala Hujan

Terimakasih teman,

Di tengah orang-orang yang berseragam,

Di tengah awan yang mulai gelap

Dan hujan memenuhi suara yang masuk ke telingaku

Ketakutanku mulai memuncak

Nuraniku menggigil

Tapi kau membawakanku sebuah handuk

Kau adalah pelangi

Walaupun kau datang terlalu awal

***

Selamat Jalan

Hai, kini aku berada di depanmu


Kau yang berbaring santai di dalam tanah,

Mungkin saat ini roh mu sedang tersenyum puas

Karena aku selalu ingat kata-katamu,

“Aku ingin membuat semua orang di sekelilingku bahagia,

Setelah mereka bahagia,

Maka saatnya aku pergi.

Itulah kesepakatanku dengan Tuhan.”

***

Tak Kan Terlupa

Aku ingat tawa lepas kita

Aku pun masih ingat amarah kita,

yang saling mengadu dan memberontak

Kita pernah bertegang rasa

Kita juga pernah beradu

Bahkan sempat tak mengenal satu sama lain

Tapi kenapa,

Aku selalu memikirkanmu

Dan kau pun juga mengatakan itu

***

Di Koridor Sekolah

Apa kabar Kau yang di sana?


Tahukah kamu,

Aku selalu tak percaya dengan semua ini

Setiap pulang sekolah aku selalu di sini

Karena di tempat ini,

Di koridor sekolah kita selalu bersama,

Bermain, dan tertawa

Meskipun ragamu entah ke mana

Dan jiwamu telah melayang

Tapi di pikiran dan hatiku masih ada kau, teman

***

Ungkapanku Padamu

Engkau sejati yang abadi…

Selalu membawa rindu…

Sahabat selalu ada cinta,

Tapi cinta terkadang tak bersahabat

Tanpa engkau, pelangi akan pudar

Tanpa pelangi, engkau bisa menggantikan

Aku hargai kebersamaan kita

Terjalin selamanya

***

Bagaikan Sepasang Sandal Jepit


Mungkin kita selalu diinjak-injak,

Atau bahkan kita selalu terlihat kotor

Bahkan kita tak pernah berada di atas

Tapi kita selalu berjalan bersama

Tak ada aku, kau tak guna

Tak ada kau, aku tak guna

Inilah persahabatan kita

Tak peduli dengan apa kata orang tentang kita

Yang terpenting,

Kita bermanfaat bagi mereka

Bidadari Surga

Adalah kamu bunyi bait-baitku,

Kamulah warna syairku,

Ruh semua puisiku,

Piranti inspirasiku,

Kaulah kesadaran limpahan karunia Allah padaku,

Tiupan iman makin kencang menerpa kalbu,

Hadirmu sulut tekad dunia akhiratku,

Bidadari surgaku.

By. Pencilspirit

***
Kesunyian Ibu

Dahinya adalah jejak sujud yang panjang

Perjalanan waktu membekas di pelupuk matanya

Derai air mata di pipinya telah mengering

Tanpa sisa, tanpa ada yang menduga

Ia memilih jalan sunyi untuk bertanya

Hiruk pikuk untuk tersenyum di beranda derita

Menjerit saat lelap berkuasa

Berdoa bukan untuk dirinya

Akhir Cahaya

Seakan dunia sedang tertawa

tergelitik oleh tingkah manusia

sujud punya makna jumawa

zalim kian lazim dan biasa

Maka bumi berguncang manasuka

setelah adil berdiri, cahayanya mati terlindas dusta

Tepat saat itu terjadi,

hari berhenti lalu menyucikan diri

The principle derived from his life


The principle derived from his life –

tough – and hearty –

immensely sharp like a knife –

with symphaty –

modest – full of mediocrity –

he stooped – and pace –

enclose the versatility –

keep at the base

A life with hopes and


wishes –

no ambition –

he keeps his venture in toughness –

for his vision –

***

Love Substance

love is not a complicated language

are only able to be understood by the gods

love is a condition

where it was very-very capable

to be the reason of my life or death.

***

Youngest

What do you expect again friend..


When everything is no longer appropriate circumstances..

Ideals that are blocked..

Hope that pressed by stone..

And could only write on silent white paper.

***

A Deep Meaning of Friendship

Friendship is like the two rings that have different shapes

But can be combined with a very strong sense

Friendship is just a word

But it has a deep meaning

We’ll feel it when actually find

A continued friend in a life

Friendship has always been an oasis when we experience sadness

Friendship is always a joy to be complementary

A day without friends is very strange

Months without friends are very painful

True friends will always be missed

Talks will continue to be memorable

Easy to get a rich friend

But hard getting a forever friend

Because a true friend is not for a reason

***

A Never Die Hero


A teacher is a hero

Without a strings attached

They are candles in the dark

We could have an open mind because the strands of a teacher

Our souls can be wide because the advice of a teacher

They are heroes in a world

They are simple and promising calmness

Always be water in the desert

Always be a light in the middle of the night

We all need you

We will not be able to change the world without you

Our kids are poisoned without you

The teacher is a guide

They are a symbol of resurrection

They are a basic for education

Teachers are heroes

***

Falling in Love

Love is such kind of disaster,

It can make you insane,

scramble for no reason

symptoms of falling in love

are giving without asking


endless sacrifice;

are craving and immolation?

bleeding for a touch,

struggling for a kiss.

For only a single tryst

In a secret place

To fulfill an unshaken desire

But don’t go into so far !

Could you bear such responsibility

and be conscientious?

***

Anda mungkin juga menyukai