Anda di halaman 1dari 3

Puisi Tentang Sahabat

Aku tidak sedang berlari


Tapi lutut ku gemetar paksakan kaki tuk tetap berdiri
Pandangi wajah damaimu dalam balutan putih
Aku tidak sedang menangis

Tapi air ini terus mengalir dari mata dan hidungku


Ketika sadar ini terakhir ku dapat menatap indah senyummu
Waktu telah pertemukan kita
Waktulah yang menjalin begitu banyak rangkaian kisah di antara kita

Dan kini
Waktu juga yang pisahkan kita
Sungguh hidup dikuasai oleh waktu
Tapi ku ikhlaskan semua susut ditelan sang waktu
Berharap kelak, waktu juga yang akan pertemukan kita kembali
di dalam kebaikan yang abadi

Sungguh, aku tidak sedang menyesali takdir ini


Karena bagaimanapun aku bersyukur untuk waktu yg telah kita bagi
Untuk takdirmu dalam takdir ku

Sungguh, aku tidak sedang menangisi kepergianmu


Tapi biarlah air ini mengalir dari kedua mataku
Sebagai ucapan selamat jalan untukmu sahabat

Tentang Aku & Kamu, Kawan


Kawan
Taukah kamu berapa lama masa yang kita lewati bersama
Aku tak ingin tau
Karna kamu selamanya bagiku

Bersamamu
Tangisku kan terurai menjadi tawa
Dukaku kan terpecah menjadi bahagia
Dan air mata yang terlanjur jatuh
Takan berubah menjadi nestapa
Denganmu
Kepenatanku tergilas sirna

Terkadang di satu waktu


Prasangka pernah menjauhkanmu dariku
Tapi sungguh kawan
Amarah takkan bisa bertahan lama di kalbuku
Ku sadari aku terikat jauh ke dalam hatimu
Ingatkah kawan
Kita pernah duduk bersama
Melukis langit dengan impian
Tentang aku, kamu dan kehidupan

Menangislah Sobat
Tak bisa ungkap dengan kata apapun
Ini memang sangat membosankan
Ini begitu melelahkan
Bahkan, ini sangat menjengkelkan
Tubuh seakan beku dalam bongkahan es
Membeku tidak tahu kapan akan mencair

Yaa… itu benar sobat


Itu semua seperti sorot lampu panggung tanpa penonton
Menerangi tubuh di dalam kegelapan
Terdiam bisu tanpa senyum dan air mata
Ini sangat menyedihkan
Namun
Ingatlah sobat
Kau tidak sendiri
Kau tidak berdiri sendiri di kegelapan itu

Teteskanlah air matamu jika hatimu merasa terisak


Berteriaklah sepuasmu jika hatimu memanas
Karena itu lebih baik ku lihat
Daripada kau terdiam kaku di bawah sorot lampu itu
Bagai seorang tokoh tanpa dialog

Mutiara Persahabatan
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu
Bukan mengisi kekosonganmu

Dan dalam manisnya persahabatan,


biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi,
hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.

Rangkaian Persahabatan
"Dan jika berkata, berkatalah kepada aku tentang kebenaran persahabatan." Sahabat adalah
kebutuhan jiwa, yang pasti terpenuhi. Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau
panen dengan penuh rasa terima kasih. Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian. Bila dia
bicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu
sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “ya”.

Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya; karena
tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan
terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.

Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita. Karena yang paling kau kasihi dalam
dirinya, mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang
pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan, kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena kasih
yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala
yang ditebarkan, hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu. Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah
dia mengenal pula musim pasangmu. Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa
mencarinya untuk sekadar
bersama dalam membunuh waktu?

Bahasa Langit
Gumpalan awan di langit biru
Bercerita kisah kita
Saat deras hujan bagai air mata
Dan cerah mentari jadi wajah kita

Warna pelangi di langit biru


Hanya jadi saksi bisu
Saksi kisah perjalananku denganmu
Saat perbedaan jadi keindahan

Langit pun berbahasa


Dan bersenandung ria
Lantunkan lagu rindu antara engkau dan aku

Oh Sahabat…
Langit pun berbahasa
Tanda bersuka cita
Sambut esok dimana kita kan slalu bersama
Selamanya

Dan dengarlah, dengarlah s’lalu


Itulah semua tentang kita
Cerita bahasa langit

Anda mungkin juga menyukai