Hehe, ini puisi patah hati kok agak lucu yah..? Ngga apa2 lah. yang penting kan ada
kata kata patah hati-nya. Jadi puisi ini masuk dalam kategory puisi patah hati
Dipasung Sunyi
malam ini duka
rembulan mengasingkan diri dari ratapan malam
kecewa,
Sinkirkan ratapan
yang isinya kebohongan itu
jauh dari telingaku
Aku muak...
Aku benci ini..!!!
Sejak itu
Kubiarkan hati dipasung sunyi.
Menapaki Kerinduan
ketika sinar rembulan pucat
sesosok rindu tanpa sayap
terbang ke langit malam
gelap mata
gelap hati
membuat ia lupa dimana tempat bersinggah
gelap malam menghapuskan arah dan tujuan
sementara,
dingin sunyi menjadi saksi
jiwa-jiwa yang menggigil
terperosok ke ceruk jurang malam
dalam...
sedalam hatimu
Pangandaran, 2009
Kunyanyikan Rindu
di sini
di antara kemeriahan dan bintang
aku memilih sunyi
di mana telah kutanam hektaran rindu untukmu
ketika malam berjatuhan
hingga terdampar di pagi
kekasihku...
jika kau percaya angin adalah satu
jika kau percaya samudera adalah biru
akan kunyanyikan rindu ini
lewat angin, lewat laut
lewat sunyi
dan denting malam
Cinta di Matamu
entahlah..,
berapa kali harus kuyakinkan dirimu
bahwa rindu yang mengalir dalam darahku adalah rindumu
mungkinkah..,
kau dengar
cerita yang tergelar lewat bisunya malam
itu cerita cinta
tentang kau dan aku
kau tahu
purnama ini begitu indah
walau tak seindah senyummu
yang terakhir kali
masih kuingat
kasih..,
aku lihat senyummu
di antara bintang dan bulan purnama
aku dengar suaramu
lewat hembusan angin dan gesekan daun-daun
kasih..,
apakah hari ini kau simpan rindu
seperti rindu yang menggunung di hatiku..?
ah..,
bila saja mungkin
ingin kulihat cinta di matamu
sekali lagi..!
Di Hatiku
memandangmu...
aku berharap waktu berhenti
menyentuhmu...
seperti menyentuh sesuatu yang rapuh tapi sangat berharga
kau ada
di hatiku
ooo,
betapa kebimbangan telah berubah menjadi labirin
menjadi lingkaran tanpa celah
Sebuah Keabadian
adalah keabadian
Ketulusan Hati
Mawar di Bibirmu
Teduh di Matamu
seperti teduh
yang kulihat di matamu
Nyanyian Sahabat
Gen
Pangandaran, Januari 2010
Itu tadi puisi yang saya buat saat tahun baru kemarin. Bersama seorang sahabat
yang jauh-jauh datang dari Bandung, Ryan Syahputera.
Nah, kalau yang kedua ini puisinya Kahlil Gibran yang bercerita tentang
persahabatan.
Dan bilamana ia diam, hatimu tiada kan henti mencoba merangkum bahasa
hatinya;
karena tanpa ungkapan kata,
dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan
bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.
Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan.
Karena kasih yang masih menyisakan pamrih,
di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan:
hanya menangkap yang tiada diharapkan.
Badai Di Hatiku
kasih...
lepaskanlah hatiku
dari cintamu yang berkabut
Mundur
huh..!
rasa ini menyedihkan
ku pikir hanya aku cahayamu
ternyata bintang begitu banyak bertaburan di malammu
ini bodoh
berharap hanya aku yang selalu warnaimu
ternyata pelangi begitu indah melintas dilangitmu
Huh..!
getar ini menyakitkan
seperti tertusuk
seperti ribuan belati merajamku
terlambat..
tepiskan senyummu yang menggoda jiwa
tak mampu..
bendung gemuruh rasa yang terlanjur membara
lelah..
tapaki sejengkal pesona dari keindahan sosok mayamu, bidadari..!
SELAMAT TINGGAL
Aku mungkin belum kalah, tapi yang pasti aku mulai kecewa
Membawa kakiku berjalan menjauh dari cintamu
Perlahan tapi pasti
Tertahan tapi tak punya daya untuk kembali
APA KABAR?
Langit mengatup.
Dicumbu mendung dan gerimis yang turun sedari pagi
Aku lelap dalam tidur tanpa mimpi
Terlalu banyak kenangan yang tumpah di sore kemarin
Hingga malamku pun terlewati tanpa angan dan khayal lagi
Setiap gerakmu adalah catatan dan cerita yang tak lekang oleh masa
Kemarin kita bertemu, hari ini seribu keindahan terbenam dalam memori hati
Tergurat di setiap detak jam yang mengiring detak jantung
Sedang apa engkau, matahariku?
DATANGLAH PENANTIAN
AKU PERGI
Harapanku akanmu,
Seperti menemui titik penghabisannya
Apa gerangan yang terjadi?
Tiba-tiba aku enggan mengumbar rinduku
Tiba-tiba aku ingin berhenti mencintaimu
Mungkinkah karena sikapmu yang makin lama tak lagi membiusku
Perlahan menghilang di balik dusta
DI TEPI DAMBA
bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II
TANPA JUDUL
Di sini
Masih bisa kucium harum tubuhmu yg terjerat lelah
Di sini
Masih kucoba meraba palung hatimu yg memadamkan perapian
Di sini
Masih kubingkai bayangmu yg hilang dibalik bayang riuh tawa kemarin malam
Di sini
Aku terbius wajahmu yg terbaring manja di peraduan
Di sini
Aku mengundang semilir angin pd doa yg kubaca utk tidurmu
bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II
bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II
Aku tak pernah bisa mencampakkan cinta yang tak pernah kau miliki
Aku mencintaimu, tapi kau belum memiliki cintaku
Apa yang mesti aku campakkan sementara aku tak punya apa-apa lagi
Selain harapan satu-satunya
Harapan agar kau menerima cintaku
bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II
bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II
DATANG MENJELANG
bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II
bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II
SAMAR TERJAGA
bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II
DI UJUNG KATA-KATA
bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II
HANYA PADAMU
bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II
KATA-KATA MATI
bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II
Inilah akhirnya
Aku mengakhiri jejak yg baru kutapaki
Bukan salahmu
Ini semua hanya karena aku
Yang tak mampu menyemai benih rindu di ladangmu
Apa dayaku jika cintaku tak lagi hadir untukmu
bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II
bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II
TETAPLAH BERSAMA
Tetaplah bersamaku, Tuhan
Tetaplah bersamaku, kasih
Jika kasih tak bersamaku
Tetaplah bersamaku, Tuhan
Jika kasihku pergi
Tetaplah bersamaku, Tuhan
Kalau Tuhan tak bersamaku
Ke mana lagi kan kucari kasihku
bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II
KABAR HUJAN
AKU PERGI
Harapanku akanmu,
Seperti menemui titik penghabisannya
Apa gerangan yg terjadi?
Tiba-tiba aku enggan mengumbar rinduku
Tiba-tiba aku ingin berhenti mencintaimu
Mungkinkah karena sikapmu yg makin lama tak lagi membiusku
Perlahan menghilang di balik dusta
KABAR GERIMIS