Anda di halaman 1dari 21

Karena Kau Patahkan Hatiku

Aku merasakan patah hati ini


seperti batu koral
yang menimpuk jidat,
Benjol...

Aku merasakan patah hati ini


seperti pukulan Chris Jhon
yang bertubi-tubi
Babak belur...

Aku merasakan patah hati ini


seperti bau kentut
tetanggaku yang gendut
Bikin aku semaput...

Tapi aku benjol bukan karena ditimpuk batu koral


Aku babak belur bukan karena dipukul Chris Jhon
Dan aku semaput bukan karena mencium bau kentut

Tapi karena kau


telah patahkan hatiku

Ciamis, 1 Juni 2010


Lukas Gentara

Hehe, ini puisi patah hati kok agak lucu yah..? Ngga apa2 lah. yang penting kan ada

kata kata patah hati-nya. Jadi puisi ini masuk dalam kategory puisi patah hati

Dipasung Sunyi
malam ini duka
rembulan mengasingkan diri dari ratapan malam

kecewa,

cahayanya yang kala itu purnama


dibalas dengan lolongan Serigala

Jadi tak perlu kau bawa tangismu


yang air matanya dusta
Aku bukan Pangeranmu..!

Sinkirkan ratapan
yang isinya kebohongan itu
jauh dari telingaku

Aku muak...
Aku benci ini..!!!

Wajahmu yang rupawan


menjadikanmu elok dan menawan
Tapi aku terlanjur luka, Bidadari!

Sejak itu
Kubiarkan hati dipasung sunyi.

Menapaki Kerinduan
ketika sinar rembulan pucat
sesosok rindu tanpa sayap
terbang ke langit malam

gelap mata
gelap hati
membuat ia lupa dimana tempat bersinggah
gelap malam menghapuskan arah dan tujuan

sementara,
dingin sunyi menjadi saksi
jiwa-jiwa yang menggigil
terperosok ke ceruk jurang malam

dalam...
sedalam hatimu

debur ombak di Pantai Barat menghantam jiwaku


tapi tak mampu goyahkan sepi
sapaan angin mengajak kabut dingin
menyusupi pori-pori,
merontokkan tulang..,
tapi tak mampu runtuhkan sunyi

sepi tanpa keheningan


sunyi dalam kebisuan

disitu aku terdampar


sendiri
menapaki kerinduan

Pangandaran, 2009

Kunyanyikan Rindu
di sini
di antara kemeriahan dan bintang
aku memilih sunyi
di mana telah kutanam hektaran rindu untukmu
ketika malam berjatuhan
hingga terdampar di pagi

dan untuk kesekian kalinya


aku merasa kau begitu jauh
meski kita masih saling berteduh
di bawah langit yang sama

kekasihku...
jika kau percaya angin adalah satu
jika kau percaya samudera adalah biru
akan kunyanyikan rindu ini
lewat angin, lewat laut
lewat sunyi
dan denting malam

Ciamis, Agustus 2009

Cinta di Matamu
entahlah..,
berapa kali harus kuyakinkan dirimu
bahwa rindu yang mengalir dalam darahku adalah rindumu

mungkinkah..,
kau dengar
cerita yang tergelar lewat bisunya malam
itu cerita cinta
tentang kau dan aku

kau tahu
purnama ini begitu indah
walau tak seindah senyummu
yang terakhir kali
masih kuingat

kasih..,
aku lihat senyummu
di antara bintang dan bulan purnama
aku dengar suaramu
lewat hembusan angin dan gesekan daun-daun

tapi rinduku belum juga terobati

kasih..,
apakah hari ini kau simpan rindu
seperti rindu yang menggunung di hatiku..?

ah..,
bila saja mungkin
ingin kulihat cinta di matamu
sekali lagi..!

Di Hatiku

untaian kata mesra


dan seribu puisi cinta yang kupunya
tak mampu menyaingi indah wajahmu

kau adalah keindahan


yang menghiasi duniaku

memandangmu...
aku berharap waktu berhenti

menyentuhmu...
seperti menyentuh sesuatu yang rapuh tapi sangat berharga

kau adalah jejak


yang iringi langkahku

kau adalah detak


yang iringi jantungku

kau adalah air mata


yang iringi tangisku

kau ada
di hatiku

Indah Sore Itu

indah sore itu


bukan pada matahari senja
yang berwarna jingga

indah sore itu


bukan pada biru samudera
di batas cakrawala

indah sore itu


adalah hitam rambutmu
yang buat aku terpana

indah sore itu


adalah biru matamu
yang memancarkan pesona

indah sore itu


adalah kamu, cinta...!

Aku Tak Pernah Berpaling

ketika musim memajang rindunya pada hujan


ada sebongkah cemas yang tak bisa kuucapkan
aku hanya ingin memelukmu dari senja hingga subuh tiba

setapak demi setapak


kudaki jalan terjal kerisauan
saat tiba di persimpangan
ingin kutanggalkan segala ragu dan rasa bosan

ooo,
betapa kebimbangan telah berubah menjadi labirin
menjadi lingkaran tanpa celah

tapi catatlah olehmu, tentang satu kepastianku


'aku tak pernah berpaling darimu'

Sebuah Keabadian

hati hanya bisa mencintai sekejap

kaki hanya bisa melangkah sejauh lelah

tatapan tak selamanya indah di mata

tapi memiliki kasih sayang darimu

adalah keabadian

tak ternilai (by Iman_Chank)

Ketulusan Hati

sesuatu yang tak bisa diucapkan


jangan dipaksa untuk diucapkan

sesuatu yang tak bisa diucapkan


sebaiknya dimengerti saja

karena masih banyak makna yang bisa kita rangkai


lewat sebuah ketulusan hati

maka berdirilah disampingku


dan terangi setiap jalanku
seperti Adam menerangi Hawa nya
seperti aku, yang tulus mencintaimu (diambil dari buku katakan cinta)

Mawar di Bibirmu

ketika kesunyian bolong


oleh nyanyian sumbang burung malam

aku hempaskan setumpuk penat dan kegelisahan


pada gambar wajahmu yang ayu

dan ketika senyum di bibirmu


mekar
seindah rangkaian bunga-bunga mawar

maka kerinduan ini


telah lunas terbayar

Teduh di Matamu

ada rintik hujan yang jatuh di tanah pasir


ada butir embun yang turun di rerumputan

adalah dirimu yang buatku tahu


bahwa cinta itu,
ada...!

mendekapku dalam keindahan yang abadi


seperti darah dan merahnya
seperti malam dan gelapnya

seperti teduh
yang kulihat di matamu

Nyanyian Sahabat

persahabatan adalah hidup


ia mengalir di darahku
bergetar di nadiku
berirama dengan tiap detak jantung

persahabatan adalah kokoh


setegar batu karang
seperti tembok cina
meski raga tumbang
ia akan selalu tegak dalam dada yang memendam langit

nyanyian ini untukmu kawan

untuk setiap gelas yang tak sempat kau teguk


untuk kebahagiaan yang belum lama kau rasakan
dari luka yang panjang

nyanyian ini untukmu kawan

untuk setiap langkah yang kau jejakkan


pada jalan-jalan takdir yang menggurat di telapak kaki
untuk kebersamaan kita di detik terakhir
dan untuk semua kebisingan ini

persahabatan adalah nyanyian


ia mengaun dalam setiap desah nafasku

Gen
Pangandaran, Januari 2010

Itu tadi puisi yang saya buat saat tahun baru kemarin. Bersama seorang sahabat
yang jauh-jauh datang dari Bandung, Ryan Syahputera.

Nah, kalau yang kedua ini puisinya Kahlil Gibran yang bercerita tentang
persahabatan.

Persahabatan - Kahlil Gibran

Dan jika berkata,


berkatalah kepada aku tentang kebenaran persahabatan?..
Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa
terima kasih.

Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.


Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh
kedamaian.
Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya,
kau tiada takut membisikkan kata tidak di kalbumu sendiri,
pun tiada kau menyembunyikan kata ya.

Dan bilamana ia diam, hatimu tiada kan henti mencoba merangkum bahasa
hatinya;
karena tanpa ungkapan kata,
dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan
bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.

Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita;


Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya,
mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya,
bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki,
nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan.
Karena kasih yang masih menyisakan pamrih,
di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan:
hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.


Jika dia harus tahu musim surutmu,
biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya,
untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan
gairah segar kehidupan.

Badai Di Hatiku

badai di hatiku hempaskan lenaku


menghantam sudutnya hingga porak-poranda
meluluhlantakkan rindu hingga tak sempat berbuah cinta
meretakkan dinding-dinding hati
di mana di sana kuukir indah wajahmu

badai di hatiku kian menggelora


ketika petikan gitarku tak mampu mengiringi sayatan gemulai biolamu
ketika detik yang terketik untuk syairku terdengar picisan oleh senandungmu

aku melupakan diri


terdengar desah angin lembah
membisikkan getar-getar gairah
api kecintaan untuk dirimu

tergeletak dalam layu dan sosok gersang


terkulai dalam lagu dan kata usang

badai di hatiku hancurkan jiwaku


luruhkan teguhnya hingga erosi
mengikis yakinnya hingga abrasi

aku bersenandung dalam bingung


dengan tembang liriknya bimbang

aku merintih sedih


aku menjerit sakit
aku khilaf lalu kalap
aku menyerah dan kalah

kasih...
lepaskanlah hatiku
dari cintamu yang berkabut

Mundur

huh..!
rasa ini menyedihkan
ku pikir hanya aku cahayamu
ternyata bintang begitu banyak bertaburan di malammu

ini bodoh
berharap hanya aku yang selalu warnaimu
ternyata pelangi begitu indah melintas dilangitmu

ini sudah gila..!


rela tumbalkan separuh jiwa
demi sekilas senyum yang tertuju bukan untukku

Huh..!
getar ini menyakitkan
seperti tertusuk
seperti ribuan belati merajamku

terlambat..
tepiskan senyummu yang menggoda jiwa

tak mampu..
bendung gemuruh rasa yang terlanjur membara

lelah..
tapaki sejengkal pesona dari keindahan sosok mayamu, bidadari..!

tiba saatnya akhiri semua ini


aku mundur..!

Kau Takkan Kumiliki

ada yang tak bisa kubaca dari gerak bibirmu


ada yang tak bisa kuraba dalam hangat pelukmu
tapi pandangan matamu
masih seperti yang kulihat empat tahun yang lalu

pandangan mata yang dulu pernah menjerumuskanku


dalam dimensi cinta tak berbatas ruang dan waktu
seperti menggapai-gapai dasar
yang tak juga tersentuh

dan masih kuingat betul


betapa aku tersiksa
seperti terpenjara
saat kusadari
kau takkan kumiliki
DI UJUNG PAGI

Mengapa bahagia beranjak pergi?


Jauh kudekap, ditepis sunyi mencercap
Sementara, tak sedikit pun kakiku bergerak meninggalkan penantian yang kusekap
Di batas rindu, menyekat cinta dalam pedih yang meratap
Dengan apa lagi kugambarkan jujur dan tulusku?
Aku terbentur jawab yangg belum juga terungkap
Dijerat mimpi semu tanpa penghabisan yang merekat
Di ujung pagi, aku tercekat
Mendambamu, setiap saat

(Mayank Ponimiring II ** bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)


Sabtu, Juli 03, 2010
==============

SELAMAT TINGGAL

Aku tak merasa kalah dalam penantian ini


Aku hanya merasa lelah yang teramat sangat
Setelah mengurung hatiku dalam cinta yang tak pernah terjawab
Aku seperti tertusuk duri yang tak pernah kusadari
seberapa dalam meninggalkan luka perih
Menikmati sakitnya sampai tak terasa lagi luka telah mengalirkan darah
Begitu dalamnya cinta menghunjam hingga tak bisa kubedakan lagi antara tangis &
tawa
Keduanya telah menjadi satu dalam butiran hampa

Terbata dalam kata


Tertatih dalam jejaknya
Tersia-sia tanpa bahagia

Aku mungkin belum kalah, tapi yang pasti aku mulai kecewa
Membawa kakiku berjalan menjauh dari cintamu
Perlahan tapi pasti
Tertahan tapi tak punya daya untuk kembali

(Mayank Ponimiring II ** bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)


Sabtu, Juli 03, 2010
=============

APA KABAR?

Langit mengatup.
Dicumbu mendung dan gerimis yang turun sedari pagi
Aku lelap dalam tidur tanpa mimpi
Terlalu banyak kenangan yang tumpah di sore kemarin
Hingga malamku pun terlewati tanpa angan dan khayal lagi

Setiap gerakmu adalah catatan dan cerita yang tak lekang oleh masa
Kemarin kita bertemu, hari ini seribu keindahan terbenam dalam memori hati
Tergurat di setiap detak jam yang mengiring detak jantung
Sedang apa engkau, matahariku?

(Mayank Ponimiring II ;)) bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)


Sabtu, Juli 03, 2010
==============

DATANGLAH PENANTIAN

Apakah desah itu masih setia mengiring harimu?


Di antara debar jantung yang merindukanmu
Aku memilin seraut wajah yang menghantui malam-malamku
Kuingin engkau ada dalam keputusasaanku
Menantimu hingga kaki-kaki tak mampu lagi berjalan

Seandainya desah itu masih bisa kucium di sudut malam ini


Akan kukatakan pada awan hitam
Aku ingin menyapamu meski hanya lewat semilir angin
Tak kuasa sudah aku ingin rebah di lapang hatimu
Dan menangis di ujung matamu

(Mayank Ponimiring II ** bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)


Sabtu, Juli 03, 2010
==============

AKU PERGI

Setelah melintasi waktu bersimbah pesonamu


Kini semua terasa tiada
Makna yang terendap lama
Dan mendekam dalam gugusan matahari
Tak lagi bisa kuraba
Semua seperti kembali kosong

Harapanku akanmu,
Seperti menemui titik penghabisannya
Apa gerangan yang terjadi?
Tiba-tiba aku enggan mengumbar rinduku
Tiba-tiba aku ingin berhenti mencintaimu
Mungkinkah karena sikapmu yang makin lama tak lagi membiusku
Perlahan menghilang di balik dusta

Auramu yang makin pudar oleh sikap tak pasti


Angkuhmu melemahkanku
Bisumu menyurutkan langkahku
Aku lebih baik pergi

(Mayank Ponimiring II ** bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)


Sabtu, 13 Juli 2010
=============

DI TEPI DAMBA

Hening terpuruk terikat bayangmu


Membatu dalam benak tak mau pergi
Mengapa selalu ada bayangmu mengasah tajam
Di tepi damba yang berarak menuju hatiku
Bersimbah keindahan yang melukis birunya sinar matamu
Berpeluh cinta yang mempesonakan bagai sepotong senja
Detik ini, aku memeluk hening, untuk dirimu

MATA AIR & AIR MATA

Aku ingin membasuh air matamu


Biar luka itu kering
Dan kau bisa melukis pelangi di birunya mata air
Tanpa air mata lagi
Dan aku ingin menghirup mata airmu
Biar kehausan rindu ini tergenangi

bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II

TANPA JUDUL

Di sini
Masih bisa kucium harum tubuhmu yg terjerat lelah
Di sini
Masih kucoba meraba palung hatimu yg memadamkan perapian
Di sini
Masih kubingkai bayangmu yg hilang dibalik bayang riuh tawa kemarin malam
Di sini
Aku terbius wajahmu yg terbaring manja di peraduan
Di sini
Aku mengundang semilir angin pd doa yg kubaca utk tidurmu

bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II

BAHAGIA DI SATU DEBU

Tak pernah bosan aku berharap


Menggantungkan rindu ini pada ribuan kata yg selalu hadir
Saat aku bisa mencium harum tubuhmu pd deretan senja hari ini
Kemarin, esok, atau lusa

Satu tatap yg tercipta


Memaksaku untuk diam di pelukan cinta
Luruh tak tertahan
Mengelopak pada bunga pagi
Segar semerbak mewangikan rumah hatimu

Bolehkah aku menengoknya sejenak?


Andai kau ijinkan, aku ingin meraih bahagia
Meski hanya di satu debu

bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II

TAK PERNAH BISA

Aku tak pernah bisa mencampakkan cinta yang tak pernah kau miliki
Aku mencintaimu, tapi kau belum memiliki cintaku
Apa yang mesti aku campakkan sementara aku tak punya apa-apa lagi
Selain harapan satu-satunya
Harapan agar kau menerima cintaku

bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II

DI MANA ALAMAT RUMAH HATIMU?


Ke mana hujan pergi hari ini?
Sejenak menggoda bumi pada siang yang gerah
Lalu hilang saat malam tengadah

Ke mana aku harus pergi


Saat kusadar tak ada lagi yang aku bela dari perjalanan ini
Selain menapaki jejak lemah menuju rumah hatimu
Tak hilang dilalap lelah
Tak jera diremas gelisah

Sekali aku coba lari dan mengingkari


Seribu kali aku kembali lagi, padamu
Mengumpulkan semua rindu dan cinta untuk bangkit lagi
Dalam barisan doa-doa
Lalu rebah pasrah menunggu hadirmu
Tanpa ragu dan tanya lagi
Di mana kau alamatkan rumah hatimu?
Agar aku tak salah berlari

bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II

DATANG MENJELANG

Seperti kemarau yang menanti hujan


Kutunggu kabarmu yang masih diam
Apakah engkau baik-baik saja?
Seperti tanah tandus yang tersenyum karena deras merebas
Aku hanya bisa mengucap salam dengan doa
Agar kau tak pernah kurang
Selalu tersenyum karena bahagia menjelang, untukmu

bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II

YANG TAK TERLUPA

Yang tak pernah terlupa sedikitpun


Saat ruang kosong menyekat di kepala
Bayangmu mematuk seketika
Merama rama tak hilang
Melebur nyata dalam bilur rindu yang terpelihara

Entah di mana adamu


Aku hanya tahu kau selalu menghadirkan getar-getar indah
Yang kuiba menjadi bahagia
Di setiap tarian debu dan derai gerimis yg jatuh

bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II

SAMAR TERJAGA

Ke mana dunia berpijak di senja ini?


Tak ada kabar yang kuterima
Selain bisikmu yang kutemui pd sisa mimpi tadi malam

Kujaga apapun tentangmu tanpa tanya


Meski tanda cintamu masih samar terkurung gulungan misteri
Apalagi yg bisa kau tawarkan untukku
Selain gelisah dan rindu yg tak pernah mati
Menyulut cinta untuk terus menanti tanpa henti

bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II

DI UJUNG KATA-KATA

Lengkaplah sudah sepi ini mengurung sendiriku


Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api
Menyusuri jalanan lengang
Bersimbah angan tanpa tujuan

Dalam derap gerimis yang pongah menghujam


Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi
Membawa sebaris kata bahagia yg menenggelamkan nurani
Di atas pengharapan tak berkesudahan

Tentang rindu kusam


Tentang cinta terbuang
Mengutip satu namamu di antara keluh kesah
Gundah gelisah, air mata, dan lara
Masihkah ada sedikit senyum darimu
Di batas penantianku yang kini makin terbata
Jika masih ada ruang di hatimu
Untukku, sedikit saja, tolong bicaralah
Pada tanah membentang
Pada pohon-pohon rindang
Dan angin yang mengusik keangkuhan

Setidaknya biar ada tanda yg bisa kubaca dan kuraba


Janganlah sepi yang hadir
Janganlah semu yang membeku
Karena aku selalu berjalan menujumu
- Perlihatkan kutipan teks -

bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II

HANYA PADAMU

Mataku terpejam tak mau


Anganku berontak tak lesu
Merekat pada ruang kamar
Berkutat pada riuh gaduh angin malam
Meronta lagi getar ini
Mengais lagi rindu bertali

Untukmu kuasah luka


Padamu kuasuh bahagia
Padamu cinta ingin kuakhirkan
Kupercayakan tanpa sebab yg harus diperdebatkan
Hanya padamu, itu saja..

bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II

KATA-KATA MATI

Kata-kata mati mengepungku


Terlalu banyak definisi yg hinggap hingga lidahku kelu
Kata-kata menjadi sedemikian langka
Seolah aku tak mampu membahasakan cintaku padamu

Semua telah terkurung di ruang pengharapanku


Berisi namamu serta berjuta kenangan yg hadir & kumaknai kedalamannya
Aku tak ingin membongkarnya,
Meski kata-kata mati telah menusukkan kesedihan di pusat jantungku

bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II

AKHIR TANPA PENGHABISAN

Inilah akhirnya
Aku mengakhiri jejak yg baru kutapaki
Bukan salahmu
Ini semua hanya karena aku
Yang tak mampu menyemai benih rindu di ladangmu
Apa dayaku jika cintaku tak lagi hadir untukmu

Sia-sia kucoba membangun fondasi cinta ini


Sementara di atas segalanya,
Aku terus mengasah kesedihan penantian yang kuiba
Tak mau lepas hingga menafikan adamu

Maafkan untuk satu pilihan yg pahit ini


Tapi setidaknya, lebih baik semua terbuka sedari awal
Sebelum kebohongan terkuak di penghabisan
Aku memilih pergi karena tak mau menyakitimu
Aku memilih mencintai satu nama meski hanya semu

bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II

YANG TERINDAH, YANG TERDALAM

Segalanya telah tertebas waktu


Aku masih terhisap sepi yang membisu
Di ujung sapaku yang tertatih menujumu,
Kucoba teduh dalam satu doa:
Semoga kau tetap menjadi yang terbaik dan terindah
Yang kutemui dalam perjalanan hidupku

bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II

TETAPLAH BERSAMA
Tetaplah bersamaku, Tuhan
Tetaplah bersamaku, kasih
Jika kasih tak bersamaku
Tetaplah bersamaku, Tuhan
Jika kasihku pergi
Tetaplah bersamaku, Tuhan
Kalau Tuhan tak bersamaku
Ke mana lagi kan kucari kasihku

bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)(Mayank Ponimiring II

KABAR HUJAN

Apa kata hujan hari ini?


Dia masih menangis sedih
Karena bumi yg diguyurnya masih menyisakan kemarau

Pohon-pohon belum juga menghijau


Daunnya meranggas
Rantingnya kurus pucat
Hanya akarnya yang tegar menghujam
Setia menanti hujan datang lagi di keesokan harinya
Seperti inikah jejak yang harus kutapaki?
- Perlihatkan kutipan teks -

(Mayank Ponimiring I bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)I

AKU PERGI

Setelah melintasi waktu bersimbah pesonamu


Kini semua terasa tiada
Makna yang terendap lama
Dan mendekam dalam gugusan matahari
Tak lagi bisa kuraba
Semua seperti kembali kosong

Harapanku akanmu,
Seperti menemui titik penghabisannya
Apa gerangan yg terjadi?
Tiba-tiba aku enggan mengumbar rinduku
Tiba-tiba aku ingin berhenti mencintaimu
Mungkinkah karena sikapmu yg makin lama tak lagi membiusku
Perlahan menghilang di balik dusta

Auramu yg makin pudar oleh sikap tak pasti


Angkuhmu melemahkanku
Bisumu menyurutkan langkahku
Aku lebih baik pergi

(Mayank Ponimiring II ** bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)

KABAR GERIMIS

Biarkan gerimis turun di bulan Mei ini


Mengiringmu di pembaringan
Setelah kau habiskan waktu semalaman di negeri seberang
Memanjakanmu dgn harmoni
Membawamu ke titik penyatuan mimpi

Apakah aku ada di sana?


Dalam memori pengembaraanmu yg kurasa makin jauh kuikuti
Kau tetap penuh seribu misteri
Sampai hujan mengguyur bumi detik ini, akhirnya

Anda mungkin juga menyukai