Kasih…
Lepaskanlah hatiku dari cintamu yang berkabut
Huh..!
Rasa ini menyedihkan
Ku pikir hanya aku cahayamu
Ternyata bintang begitu banyak bertaburan di malammu
Ini bodoh
Berharap hanya aku yang selalu warnaimu
Ternyata pelangi begitu indah melintas dilangitmu
Ini sudah gila..!
Rela tumbalkan separuh jiwa
Demi sekilas senyum yang tertuju bukan untukku
Huh..!
Getar ini menyakitkan
Seperti tertusuk, seperti ribuan belati merajamku
Terlambat …
Tepiskan senyummu yang menggoda jiwa
Tak mampu..
Bending gemuruh rasa yang terlanjur membara
Lelah…
Tapaki sejengkal pesona dari keindahan sosok mayamu, bidadari..!
Tiba saatnya akhiri semua ini
Aku mundur..!
Ada yang tak bisa kubaca dari gerak bibirmu
Ada yang tak bisa kuraba dalam hangat pelukmu
Tapi pandangan matamu
Masih seperti yang kulihat empat tahun yang lalu
Aku muak...
Aku benci ini..!!!
Wajahmu yang rupawan
Menjadikanmu elok dan menawan
Tapi aku terlanjur luka, Bidadari!
Sejak itu
Kubiarkan hati dipasung sunyi.
Dibalik tirai indahnya ku rasakan sebuah belati yang menyayat hati, Seakan
mematri menggoreskan rasa yang selalu menghantui,
Perlahan namun pasti ia mgnhampiri
Laksana racun yang mengalir didalam darah ia menghentikan denyut nadi
Apa gerengan kini yang selalu hadir mengisi hari
Datang seakan merenggut mimpi-mimpi