Anda di halaman 1dari 41

Laporan Kasus

ANAMNESA PRIBADI
Nama : Samsul Bahri
Umur : 55 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Melayu
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jalan Sei Kelembah Lk.VII
Pekerjaan : Supir
ANAMNESA PENYAKIT

 Keluhan utama : Nyeri ulu hati dan perut membesar


 Telaah : Os datang dengan keluhan nyeri ulu hati, nyeri ini dirasakan
sudah 1 bulan, nyeri ini bersifat hilang timbul dan kadang disertai dengan
rasa mual tanpa muntah dan setelah makan biasanya keluhan os berkurang.
Os juga merasakan perut Os semakin membesar, terasa tegang, penuh dan
kembung. Hal ini juga dirasakan sudah 1 bulan belakangan ini. Perut
membesar ini terjadi secara perlahan-lahan dan sebelum ini Os mengaku
tidak ada gangguan pada BAB dan BAK. Selain itu Os juga mengalami batuk,
sesak dan demam. Batuk yang dialami Os sudah lama yaitu 5 tahun
belakanganini dan bersifat terus menerus. Batuk Os dengan sputum (+) dan
darah (-) dan saat batuk os selalu mengalami nyeri pada dada terutama pada
dada kiri. Nyeri tidak menjalar kebahu atau kepunggung. Untuk
menghindari nyeri dada pada saat batuk tersebut os sering menahan
batuknya. Sesak dirasakan Os saat batuk, saat merasakan capek dan saat
cuaca terasa dingin. Selain itu, os juga sering merasa sesak saat malam hari
dan harus terbangun dari tidurnya serta mengambil posisi duduk untuk
mengambil nafas sehingga sesak yang dirasakan Os berkurang dan
diketahui saat tidur Os menggunakan 2 bantal agar tidak sesak.
Demam yang dirasakan os sudah 2 bulan ini. Demam terjadi
pada sore hari dan hilang menjelang pagi. Demam bersifat
menggigil dan mual muntah. Sebelumnya Os juga pernah
dirawat di RS dengan keluhan batuk dan dikonsul ke spesialis
paru. Diagnose dari spesialis paru adalah asma bronchial dan
anemia. Terapi yang diberikan saat Os dirawat adalah
Salbutamol inhaler dan pernah tranfusi sebanyak 500cc. Os juga
seorang perokok, os mengaku dalam sehari bisa menghabiskan
sampai 3 bungkus rokok. Os merokok sejak berumur 14 tahun
dan memutuskan berhenti dalam beberapa bulan ini. Selain
merokok os mengaku sering minum minuman berenergi dan
menyangkal pernah minum minuman yang beralkohol. BAK Os
(+) tanpa ada rasa nyeri dan BAB (+) tanpa ada kelainan.
RPT : asma bronchial, anemia dan riwayat maag
RPO: salbutamol inhaler
STATUS PRESENT
Keadaan umum Keadaan penyakit
 Sensorium : Compos Anemia : (+)
Mentis Ikterus : (-)
 Tekanan darah: 110/70 mmHg Sianosis : (-)
 Nadi : 80 x/i Dipsnoe : (+)
(reguler)
Edema : (-)
 Pernafasan : 24 x/I
(regular) Purpura : (-)
 Temperatur : 36,4 ˚C Turgor : kembali cepat
Pancaran wajah : Lelah
Sikap tidur paksa : (-)

Keadaan gizi
• TB : 168 cm
• BB : 62 kg
• RBW :91,17%

( Normoweight)
Pemeriksaan fisik
Kepala
 Pertumbuhan rambut : Baik
 Nyeri tekan : (-)
 Perubahan lokal : (-)
Muka
 Sembab : (-)
 Pucat : (+)
 Kuning : (-)
 Parese : (-)
 Gangguan lokal : (-)
 
Mata
 Stand mata : DBN
 Gerakan : DBN, ke segala arah
 Eksoftalmus : (-)kanan/(-)kiri
 Ptosis : (-)kanan/(-)kiri
 Ikterus : (-)kanan/(-)kiri
 Anemia : (+)kanan/(+)kiri
 Reaksi pupil : (+)/(+), isokor dengan diameter 3 mm
 Gangguan lokal : (-)
Telinga
•Bentuk : Normotik
•Sekret : (-)
•Radang : (-)

Hidung
•Bentuk : Normotik
•Sekret : (-)
•Radang : (-)

Bibir
•Sianosis : (-)
•Pucat : (-)
•Kering : (-)
•Radang : (-)
Gigi
 Karies : (+)
 Pertumbuhan : Baik
Lidah
 Kering : (-)
 Pucat : (-)
 Beslag : (-)
 Tremor : (-)
Tonsil
 Merah : (-)
 Bengkak : (-)
2.Leher
Inspeksi
Struma : Tidak ada pembesaran
Kelenjar bengkak : (-)
Pulsasi vena : (-)
Venektasi : (-)
Palpasi
Posisi trachea : Medial dalam batas normal
Sakit/ nyeri tekan : (-)
Tekanan vena jugularis: R-2 cmH20
3.Thorax depan
Inspeksi
 Bentuk : fusiformis
 Simetris/asimetris : Simetris
 Bendungan vena : (-)
 Ketinggalan bernafas : (-)
 Venektasi : (-)
 Pembengkakan : (-)
 Mammae : membesar (ginekomastia) (+), spider naevi(+)
 Ictus cordis : Tidak terlihat
Palpasi
 Nyeri tekan : (-)
 Fremitus suara :
 Lapangan paru atas : kiri = kanan
 Lapangan paru tengah: kiri = kanan
 Lapangan paru bawah: kiri = kanan
 Iktus : teraba
 Lokalisasi : ICR V 1 jari medial Linea midclavicula sinistra
 Kuat angkat : (-)
Perkusi
Suara perkusi paru
 Lapangan paru atas : sonor kanan = kiri
 Lapangan paru tengah : sonor kanan = kiri
 Lapangan paru bawah : sonor kanan = kiri
Batas paru hati
 Relatif : ICR IV, linea midclaviculadextra
 Absolut : ICR V, linea midclavicula dextra
 Peranjakan Hati : 1 jari dari batas paru hepar absolut
 
Batas jantung
 Kanan : Linea Parasternalis Dekstra
 Atas : ICR III
 Kiri : 1 jari medial linea midclavicula sinistra
 
Auskultasi
Paru- paru
- Suara pernafasan
 Lapangan paru atas : vesikuler ka = ki
 Lapangan paru tengah : vesikuler ka = ki
 Lapangan paru bawah : vesikuler ka = ki
- Suara tambahan
 Ronchi basah : (-)
 Ronchi kering : (+)
 Krepitasi : (-)
 Gesekan pleura : (-)
-Cor
 Heart rate : 80 x/menit, reguler
 Suara katup : M1 > M2; A1 >A2; P2>P1; A2>P2
 Suara tambahan : (-)
 Desah jantung fungsional/organis: (-)
 Gesek pericardial/pleurocardial : (-)
Thorak belakang
Inspeksi
 Bentuk : fusiformis
 Simetris/asimetris : simetris
 Benjolan- benjolan : (-)
 Scapulae alta : (-)
 Ketinggalan bernafas : (-)
 Venektasi : (-)
 
Palpasi
 Nyeri tekan : (-)
 Fremitus suara
 Lapangan paru atas : ka > ki
 Lapangan paru tengah : ka > ki
 Lapangan paru bawah : ka = ki
 Penonjolan- penonjolan: (-)
Perkusi
Suara perkusi paru
 Lapangan paru atas : sonor ka = ki
 Lapangan paru tengah : sonor ka = ki
 Lapangan paru bawah : sonor ka = ki
 Batas bawah paru
 Kanan : vertebra Thoracal X
 Kiri : vertebra Thoracal XI
Auskultasi
Suara pernafasan
 Lapangan paru atas : vesikuler ka = ki
 Lapangan paru tengah : vesikuler ka = ki
 Lapangan paru bawah : vesikuler ka = ki
Suara tambahan :
 Ronki basah :(-)
Abdomen
Inspeksi
 Membesar : (+)
 Venektasi : (-)
 Sirkulasi kolateral : (-)
 Pulsasi : (-)
Palpasi
 Defens muscular : (-)
 Nyeri tekan : (-)
 Lien : tidak teraba
 Ren : tidak teraba
 Hepar : tidak teraba
 Undulasi : (+)
Perkusi
 Pekak hati : (+)
 Shufting Dulness : (+)
 Suara abdomen : timpani
Auskultasi
 Peristaltik usus : (+) dalam batas normal
 Double sound : (+)
 
Ekstremitas
Atas
 Bengkak : (-)
 Merah : (-)
 Stand abnormal : (-)
 Eritema Palmaris : (-)
 Gangguan fungsi : (-)
 Rumple lead test : (-)
Refleks
 Biceps : (+) ka=ki
 Triceps : (+) ka=ki
Bawah
 Bengkak : (-)/(-)
 Merah : (-)/(-)
 Odema : (-)/(-)
 Pucat : (-)/(-)
 Gangguan fungsi : (-)/(-)
 Varises : (-)/(-)
Refleks
 KPR : (+) ka=ki
 APR : (+) ka=ki
PEMERIKSAAN LABORATORIUM RUTIN
Darah rutin (1 januari 2016)
White Blood Cell : 11800 ul
Haemoglobin : 9,9 g/dL
HCT : 32,2 %
Red Blood Cell : 4,17 x10^12/L
MCV : 77,4 fL (80-100)
MCH : 23,7 pg (27-34)
MCHC : 30,7 g/dL (32-36)
Trombosit : 254000 ul
Darah rutin (5 januari 2016)
White Blood Cell : 6800 ul
Haemoglobin : 9,5 g/dL
HCT : 31,8 %
Red Blood Cell : 4,00 x10^12/L
MCV : 79,6 fL (80-100)
MCH : 23,7 pg (27-34)
MCHC : 29,8 g/dL (32-36)
Trombosit : 250000 ul
HASIL NILAI RUJUKAN
Urin rutin
1. Warna Kuning jernih Kuning jernih
2. Berat jenis 1,015 1,005 – 1,30
3. PH 6,5 5–8
4. Kejernihan Jernih Jernih
5. Protein - Negative
6. Glukosa - Negative
7. Bilirubin - Negative
8. Urobilinogen - 3,2 – 16
9. Keton - Negative
10. Nitrat - Negative
11. Sedimen
-Eritrosit - 0-2
-leukosit - 0-5
-sel epitel Positive Positive
-silinder - Negative
-kristal - Negative
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
Feses Rutin -MAKROSKOPIS
*Konsistensi Lembek Lembek
*Warna Kuning Kuning
kecoklatan kecoklatan
*Darah - Negative
*lendir - Negative
-MIKROKOPIS
*Amoeba - Negative
*Cysta - Negative
*Eritrosit - Negative
*leukosit - Negative
*telur cacing - Negative

Lain- lain
Benzidint test Negative
 3.5 RESUME
 Anamnesa
 Keluhan utama : Nyeri ulu hati dan perut membesar
 Telaah : Os datang dengan keluhan nyeri ulu hati sudah 1 bulan
ini, nyeri bersifat hilang timbul dan disertai dengan rasa mual. Selain itu
os mengalami perut membesar ± 1 bulan ini. Perut membesar ini terjadi
secara perlahan-lahan. Perut membesar ini disertai rasa tegang, kembung
dan terasa penuh. Selain itu os juga mengeluhkan batuk yang dideritanya
± 5 tahun ini, sesak dan demam yang sudah 2 bulan disertai menggigil.
BAK dalam batas normal dan BAB tidak ada kelainan. Riwayat merokok
(+)
 RPT : asma bronchial, anemia dan riwayat maag
 RPO: salbutamol inhaler
Status present
 Sensorium : compos mentis
 Tekanan darah : 110/70 mmHg
 Nadi : 80 x/i (reguler)
 Pernafasan : 24 x/I (regular)
 Temperatur : 36,4 ˚C
 
Keadaan penyakit
 Pancaran wajah : Lelah
 Oedem : (-)
 Anemia : (+)
 Purpura : (-)
 Ikterus : (-)
Pemeriksaan fisik
 Kepala : Normochepali
 Leher : DBN
 Thorax : DBN
 Abdomen : Membesar (+), nyeri tekan (-), , Shifting
dulness (+), Undulasi (+), double sound (+)
 Extremitas bawah : Atas  dalam batas normal
Bawah  dalam batas normal
 

 
DIAGNOSA BANDING
Sirosis Hepatis Stadium Dekompensata + Dispepsia +
Anemia + Cystitis + TB Paru
Sirosis Hepatis stadium dekompensata + Dyspepsia +
Anemia + Cystitis + Asma Bronkial
Hepatitis kronik + Dispepsia + Anemia + Cystitis + TB
Paru
Hepatoma + Dyspepsia + Anemia + Cystitis + TB Paru
DIAGNOSA SEMENTARA
 Sirosis Hepatis Stadium Dekompensata + Dispepsia +
Anemia + Cystitis + TB Paru
TERAPI
Non-farmakologi :
 Bed Rest
 O 1-4 L/I (k/p)
2
 Diet Hati III bentuk MII RG
 Batasi Cairan
Farmakologi
IVFD Asering 20 gtt/i (mic)
Injeksi Ceftriaxone 1gr / 12jam
Injeksi Ethiferan 1a/8jam
Injeksi Ranitidin 1 amp/12 jam
Spironolakton 50 mg 3 x 1
Salbutamol tab 2 mg 3x1
Curcuma 3x1
B.Comp 3x1
Ambroxol syr 3x1
Sucralfat syr 3xCI
ANJURAN
(01 JANUARI 2016)
FUNGSI GINJAL
Ureum : 24 mg/dl
Creatinin : 1,0 mg/dl
Uric Acid : 8,0 mg/dl
LIPID PROFILE
Total Cholesterol : 155 mg/dl
Trigliserida :118 mg/dl
CARBOHYDRAD
Glukosa Puasa : 102 mg/dl
Glukosa 2 Jam PP : 154 mg/dl
(05 JANUARI 2016)
FUNGSI HATI
Bilirubin Total : 0,43 mg/dl
Bilirubin Direk : 0,18 mg/dl
SGOT : 22 U/i
SGPT : 15 U/i
AP : 165 U/i
 
IMUNOSEROLOGI
HBsAg Kualitatif : Negative
Anti HCV : Negative
(05 Januari 2016)
USG Abdomen
Kesan : hepatomegali non spesifik dan sistitis
Foto Thorak
Kesan : cor dalam batas normal, TB paru lesi luas
01-01-2016 KU : Therapy :
Sens : compos mentis Anemis (+) Diet M II
TD : 110/60 mmHg Lemas (+) O2 1-4 L/I (k/p)
HR : 82 x/i (r) Nyeri ulu hati (+) IVFD RL 20 gtt/i (mic)
RR : 20 x/i Nyeri tekan (+) Inj. Ethiferan 1 amp/8 jam
Temp : 37,0 0 C Rasa menyesak kedada (+) Inj. Ranitidine 1gr/12jam
TB : 168 cm Mual (+) B. Comp 3x1
BB : 62 kg Muntah (+) Sucralfat syr 3xC1
LP : 92 cm Perut terasa penuh (+)
Asites(+)
BAK (+)
BAB (+)
02-01-2016 KU : Therapy :
Sens : compos mentis Anemis (+) Diet M II
TD : 110/60 mmHg Lemas (+) O2 1-4 L/I (k/p)
HR : 80 x/i (r) Nyeri ulu hati (+) IVFD RL 20 gtt/i (mic)
RR : 24 x/i Nyeri tekan (+) Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
Temp : 36,4 0 C Batuk (+) Inj. Ethiferan 1 amp/8 jam
TB : 168 cm Berdahak (+) Inj. Ranitidine 1gr/12jam
BB : 62 kg Sesak pada saat aktivitas B. Comp 3x1
LP : 92 cm (+) Sucralfat syr 3xC1
Mual (-)
Muntah (-)
Perut terasa penuh (+)
Perut kembung (+)
Asites(+)
BAK (+)
BAB (+)
03-01-2016 KU : Therapy :
Sens : compos mentis Anemis (+) Diet M II
TD : 120/70 mmHg Lemas (+) O2 1-4 L/I (k/p)
HR : 76 x/i (r) Nyeri ulu hati (+) IVFD RL 20 gtt/i (mic)
RR : 24 x/i Nyeri tekan (+) Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12
Temp : 36,5 0 C Batuk (+) jam
TB : 168 cm Berdahak (+) Inj. Ethiferan 1 amp/8
BB : 62 kg Sesak pada saat jam
LP : 92 cm aktivitas (+) Inj. Ranitidine
Mual (-) 1gr/12jam
Muntah (-) B. Comp 3x1
Perut terasa penuh (+) Sucralfat syr 3xC1
Perut kembung (+) Lansoprazole 1x1
Asites(+)
BAK (+)
BAB (+)
04-01-2016 KU : Therapy :
Sens : compos mentis Anemis (+) Diet Hati III bentuk M
TD : 110/70 mmHg Lemas (+) II
HR : 80 x/i (r) Nyeri ulu hati (+) O2 1-4 L/I (k/p)
RR : 24 x/i Nyeri tekan (+) IVFD Asering 20 gtt/I
Temp : 36,4 0 C Batuk (+) (mic)
TB : 168 cm Berdahak (+) Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12
BB : 62 kg Sesak pada saat jam
LP : 92 cm aktivitas (+) Inj. Ethiferan 1 amp/8
Mual (-) jam
Muntah (-) Inj. Ranitidine
Perut terasa penuh (+) 1gr/12jam
Perut kembung (+) B. Comp 3x1
Asites(+) Sucralfat syr 3xC1
BAK (+) Lansoprazole 1x1
BAB (+)
05-01-2016 KU : Therapy :
Sens : compos mentis Anemis (+) Diet Hati III bentuk M
TD : 110/70 mmHg Lemas (+) II
HR : 84 x/i (r) Nyeri ulu hati (+) O2 1-4 L/I (k/p)
RR : 24 x/i Nyeri tekan (+) IVFD Asering 20 gtt/I
Temp : 36,3 0 C Batuk (+) (mic)
TB : 168 cm Berdahak (+) Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12
BB : 62 kg Sesak pada saat jam
LP : 92 cm aktivitas (+) Inj. Ethiferan 1 amp/8
INPUT Mual (-) jam
Makan : 300 cc Muntah (-) Inj. Ranitidine
Minum : 240 cc Perut terasa penuh (+) 1gr/12jam
Infus : 300 cc Perut kembung (+) B. Comp 3x1
Total IN: 840 cc Asites(+) Sucralfat syr 3xC1
OUTPUT BAK (+) Lansoprazole 1x1
BAK : 500 cc BAB (+) Spinorolakton 50mg 3x1
BAB : 50cc Ambroxol hcl 3x1
Muntah : - cc
IWL : 500 cc
Total OUT: 1050 cc
06-01-2016 KU : Therapy :
Sens: compos mentis Anemis (+) Diet Hati III bentuk M
TD: 110/60 mmhg Lemas (+) II
HR: 80 x/i Hoyong (+) O2 1-4 L/I (k/p)
RR: 22 x/i Nyeri ulu hati (+) IVFD Asering 20 gtt/I
T: 36,2 °C Nyeri tekan (+) (mic)
LP: 92 cm Batuk (+) Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12
INPUT Berdahak (+) jam
Makan : 200 cc Sesak pada saat Inj. Ethiferan 1 amp/8
Minum : 240 cc aktivitas (+) jam
Infus : 300 cc Mual (-) Inj. Ranitidine
Total IN: 740 cc Muntah (-) 1gr/12jam
OUTPUT Perut terasa penuh (+) B. Comp 3x1
BAK : 500 cc Perut kembung (+) Sucralfat syr 3xC1
BAB : 50cc Asites(+) Lansoprazole 1x1
Muntah : - cc BAK (+) Spinorolakton 50mg 3x1
IWL : 500 BAB (+) Ambroxol hcl 3x1
Total OUT: 1050 Salbutamol 2mg 3x1
07-01-2016 KU : Therapy :
Sens: compos mentis Anemis (+) Diet Hati III bentuk M
TD: 110/70 mmhg Lemas (+) II
HR: 84 x/i Hoyong (+) O2 1-4 L/I (k/p)
RR: 24 x/i Nyeri ulu hati (+) IVFD Asering 20 gtt/I
T: 36,5 °C Nyeri tekan (+) (mic)
LP: 92 cm Batuk (+) Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12
INPUT Berdahak (+) jam
Makan : 200 cc Sesak pada saat Inj. Ethiferan 1 amp/8
Minum : 500 cc aktivitas (+) jam
Infus : 400 cc Mual (+) Inj. Ranitidine
Total IN: 1100 cc Muntah (-) 1gr/12jam
OUTPUT Tengkuk terasa berat B. Comp 3x1
BAK : 500 cc (+) Sucralfat syr 3xC1
BAB : 50cc Perut terasa penuh (+) Lansoprazole 1x1
Muntah : - cc Perut kembung (+) Spinorolakton 50mg 3x1
IWL : 500 Asites(+) Ambroxol hcl 3x1
Total OUT: 1050 BAK (+) Salbutamol 2mg 3x1
BAB (+)
08-01-2016 KU : Therapy :
Sens: compos mentis Anemis (+) Diet Hati III bentuk M
TD: 100/60 mmhg Lemas (+) II
HR: 76 x/i Hoyong (+) O2 1-4 L/I (k/p)
RR: 22 x/i Nyeri ulu hati (+) IVFD Asering 20 gtt/I
T: 36,4 °C Nyeri tekan (+) (mic)
LP: 90 cm Batuk (+) Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12
INPUT Berdahak (+) jam
Makan : 200 cc Sesak pada saat Inj. Ethiferan 1 amp/8
Minum : 240 cc aktivitas (+) jam
Infus : 200 cc Mual (-) Inj. Ranitidine
Total IN: 640 cc Muntah (-) 1gr/12jam
OUTPUT Tengkuk terasa berat B. Comp 3x1
BAK : 500 cc (+) Sucralfat syr 3xC1
BAB : 50cc Perut terasa penuh (+) Lansoprazole 1x1
Muntah : - cc Perut kembung (+) Spinorolakton 50mg 3x1
IWL : 500 Asites(+) Ambroxol hcl 3x1
Total OUT: 1050 BAK (+) Salbutamol 2mg 3x1
BAB (+)
09-01-2016 KU: Therapy :
Sens: compos mentis Anemis (+) Diet Hati III bentuk M
TD: 100/60 mmhg Lemas (+) II
HR: 68 x/i Hoyong (+) O2 1-4 L/I (k/p)
RR: 24 x/i Nyeri ulu hati (+) IVFD Asering 20 gtt/I
T: 36,5 °C Nyeri tekan (+) (mic)
LP: 90cm Batuk (+) Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12
INPUT Berdahak (-) jam
Makan : 300 cc Sesak pada saat Inj. Ethiferan 1 amp/8
Minum : 240 cc aktivitas (+) jam
Infus : 200 cc Mual (-) Inj. Ranitidine
Total IN: 740 cc Muntah (-) 1gr/12jam
OUTPUT Tengkuk terasa berat B. Comp 3x1
BAK : 500 cc (+) Sucralfat syr 3xC1
BAB : 50cc Perut terasa penuh (+) Lansoprazole 1x1
Muntah : - cc Perut kembung (+) Spinorolakton 50mg 3x1
IWL : 500 Asites(+) Ambroxol hcl 3x1
Total OUT: 1050 BAK (+) Salbutamol 2mg 3x1
BAB (+)
DISKUSI
 
Ket : Tulisan miring dan bergaris bawah keadaan yang ada pada pasien.
A. Tanda dan Gejala pada serosis hepatis
 Gejala-gejala sirosis meliputi perasaan mudah lelah dan lemas, selera makan
berkurang, perasaan perut kembung, mual, berat badan menurun, ginekomastia pada
pria.
 Tanda serosis terdiri dari 2 unsur yaitu : • Gagal Fungsi Hati
Ascites
Ikterik
Hipertensi Porta Fetor hepatikum
Ascites Hipoalbuminemia
Spleenomegali
Hiperlipidemia
Hipersplenisme
Ginekomastia
Caput medusa
Spider naevy
Kolateral vein
Varises esofagus Atrofi testis
Hemoroid Hiperpigmentasi pada
kulit
Pemeriksaan pada sirosis hepatis
Darah rutin.Biasa dapat ditemukan anemia, trombositopeni,
leukopania.
Urin rutin (terlampir),Feces rutin (terlampir)
Liver Function Test (terlampir)
Albumin
USG abdomen (tidak dilakukan)
Pada sirosis hepatis biasa ditemukan pengecilan, pengkerutan ukuran
hepar dan dengan permukaan yang irregular disertai dengan ascites.
Komplikasi serta penatalaksanaan
Ascites
- Batasi asupan cairan
- Pemberian spironalakton dengan dosis 100-200 mg/hari.
- Dievaluasi 3-4 hari kemudian bila tidak ada pengurangan bias
dikombinasi dengan Furosemid dengan dosis 20-40 mg/hari.
Anemia
- Bila HB < 8 gr/dl bias dilakukan transfuse PRC bila tidak ada tanda
perdarahan, kalo ada ada tanda perdarahan bisa WBC. (tidak
dilakukan).
• Trombositopeni

 Inj. Asam Traneksamat berguna untuk mengurangi perdarahan. (tidak


dilakukan)
 Inj. Vit. K diberikan untuk pencegahan dan pengobatan
hipoprotombinemia. (tidak dilakukan)
 Pasien dengan gejala mual bisa diatasi dengan pemberian Inj. Ethiferan.
(tidak dilakukan)
 Antibiotik diberikan sebagai penatalaksanaan terhadap pencegahan
terjadinya infeksi atau komplikasi SBP.
Prognosis
Kriteria yang dibuat oleh Child Pugh menilai angka kelangsungan
hidup selama satu tahun untuk pasien dengan Child A,B, dan C
berturut-turut 100,80,dan 45 %.

A B C

Serum Bilirubin (mg/dl) <2 2-3 >3

Serum Albumin (mg/dl) >3,5 2,8-3,5 <2,8

Asites Tidak Ada Mudah Sulit Dikontrol


Dikontrol
Gangguan Neurologi Tidak Ada Minimal Koma Lanjut

Waktu Protrombin <4 4-6 >6


KESIMPULAN
 Diagnosis pasien ini adalah Sirosis Hepatis Stadium
Dekompensata + Dispepsia + Anemia + Cystitis + TB Paru. Pada
anamnesa keluhan pasien perut membesar ± 1 bulan belakangan ini
dan makain memberat 1 minggu ini. Pasien juga mengeluhkan perut
terasa tegang, penuh dan dan kembung. Os juga mengeluh nyeri ulu
hati (+) dan mual muntah (+). Pasien juga mengeluhkan badan terasa
lemas (+), batuk (+), sesak (+) dan demam (+) ± 2 bulan belakangan
ini.
 Pada pemeriksaan dijumpai Anemia (+), ginekomastia (+),
spider nevi (+), eritema Palmaris (-) Perut membesar (+), Colateral
vein (-), Caput medusa (-), Undulasi (+), Shifting Dulness (+), Double
sound (+).
Terapi yang diberikan :
Non-farmakologi :
Diet hati III bentuk M
II Farmakologi
 IVFD Asering 20 gtt/I (mic)
O2 1-4 L/I (k/p)
 Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
Batasi Cairan  Inj. Ethiferan 1 amp/8 jam
 Inj. Ranitidine 1gr/12jam
Bed Rest  B. Comp 3x1
 Sucralfat syr 3xC1
 Lansoprazole 1x1
 Spinorolakton 50mg 3x1
 Ambroxol hcl 3x1
 Salbutamol 2mg 3x1

Anda mungkin juga menyukai