Anda di halaman 1dari 4

Penatalaksanaan

Terapi otitis media akut tergantung pada stadium penyakitnya; (8)


1) Stadium Oklusi Tuba Eustachius
Terutama bertujuan untuk membuka kembali tuba Eustachius dari sumbatan,
sehingga tekanan negatif di telinga tengah menghilang. Diberi obat tetes hidung
HCl efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik (anak <12 tahun) atauh HCl efedrin
1% dalam larutan fisiologik untuk yang berumur di atas 12 tahun dan pada orang
dewasa. Selain itu sumber infeksi harus diobati Antibiotika diberikan bila
penyebab penyakit adlah kuman, buka oleh virus atau alergi.

2) Stadium Hiperemis (Stadium Pre-Supurasi)


Pemberian antibiotika yang dianjurkan ialah golongan penisilin atau ampisilin.
Ampisilin dengan dosis 50-100mg/kgBB per hari dibagi dalam 4 dosis atau
amoksisilin 40mg/kgB per hari dibagi dalam 3 dosis. Bila pasien alergi terhadap
penisilin dapat diberi eritromisin dengan dosis 40mg/kgBB per hari. Pemberian
antibiotika dianjurkan diberi selama 7 hari. Selain itu dapat diberikan obat tetes
hidung dan analgetika.

3) Stadium supurasi
Pemberian antibiotika disertai miringotomi bila membran timpani masih utuh.
Dengan miringotomi gejala-gejala klinis lebih cepat hilang dan ruptur dapat
dihindari.

4) Stadium Perforasi
Pada stadium ini sekret banyak keluar dan terkadang keluar secara berdenyut,
sekret yang banyak ini merupakan media yang baik untuk pertumbuhan kuman,
oleh karena itu sangat perlu dilakukan pencucian tellinga untuk menghilangkan
sekret. Pengobatan yang diberikan adalah obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5
hari serta antibiotika yang adekuat.
5) Stadium Resolusi
Bila tidak terjadi stadium resolusi biasanya sekret akan terus mengalir melalui
perforasi membran timpani. Pada keadaan ini mpemberian antibiotika dapat
dilanjutkan smapai 3 minggu. Bila 3 minggu setelah pengobatan sekret masih
terlihat banyak keluar maka kemungkinan telah terjadi komplikasi mastoiditis. (5)

6) Miringotomi
Miringotomi adalah tindakan insisi pada pars tensa membran timpani, agar terjadi
drenase sekret dari telinga tengah ke liang telinga luar. Miringotomi merupakan
tindakan pembedahan kecil yang dilakukan secara a-vue (dilihat langsung), anak
harus tenang, dan dapat dikuasai, sehingga membran timpani dapat dikuasai
dengan baik. Lokasi miringotomi ialah di kuadran posterior inferior karena
didaerah ini tidak didapatkan tulang pendengaran. Untuk tindakan ini harus
menggunakan lampu kepala yang mempunyai sinar cukup terang, memakai
corong telinga, dan pisau khusus (miringotom) yang berukuran kecil dan steril
(tabel 1.8) (5)

Tabel 1.8. Miringotomi


Komplikasi

1) Otitis media supuratif kronik, yang ditandai dengan keluarnya sekret dari telinga
lebih dari 2 bulan. (5)
2) Otitis media yang tidak diobati dapat menyebar ke jaringan sekitar telinga tengah,
sehingga dapat timbul mastoiditis, abses-subperiosteal, sampai komplikasi yang
menyerang otak seperti meningitis dan abses otak.(7)
3) Otitis media yang tidak diatasi juga dapat menyebabkan hilangnya pendengaran
permanent, cairan di telinga tengah dan otitis media kronik dapat mengurangi
pendengaran anak serta dapat menyebabkan masalah dalam kemampuan bicara
dan bahasa.(12)
KESIMPULAN

Otitis media akut adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah,
dan antrum serta sel sel mastoid. Otitis media akut terdiri dari 5 stadium. Penyebab otitis
media akut dapat berupa infeksi bakteri maupun virus. Bayi dan anak-anak dan anak-anak
lebih sering terserang otitis media akut dibanding orang dewasaa. Gejala klinis yang didapati
pada otitis media akut tergantung pada stadium penyakit dan usia pasien. Terapi yang perlu
dilakukan juga bergantung pada stadium. Otitis media akut yang tidak tertangani dengan baik
bisa berlanjut dan dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, diperlukan ketepatan
diagnosis dan terapi yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai