Oleh
Sherley Meiske Pakasi
03009233
Pembimbing
Dr. Sunarto, Sp. PD
Identitas
Nama : Tn. Taswid
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 54 tahun
Alamat : Pener Kecamatan Pangka - Tegal
Pekerjaan : Supir
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Anamnesis
Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 4
Juni 2014
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan bengkak seluruh tubuh
semenjak 2 bulan SMRS
Keluhan Tambahan
Sesak
Pinggang pegal
Batuk
Penurunan Nafsu Makan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien Laki-laki berusia 54 tahun datang ke RSUD Kardinah dengan keluhan bengkak di
seluruh tubuh semenjak 2 bulan SMRS. Keluhan menetap dan dirasakan semakin bertambah
parah. Bengkak muncul di bagian kaki terlebih dahulu kemudian seluruh tubuh.
Selain bengkak, pasien juga mengeluhkan adanya sesak yang dirasakan setiap saat. Sesak
diperberat oleh aktivitas. Pada saat tidur pasien tidur menggunakan 6 bantal dan sering
terbangun karena sesak pada malam hari. Sesak tidak berkurang dengan aktivitas. Pasien
batuk berdahak, warna putih, berbusa, dan tidak ada darah.
Nyeri perut disangkal oleh pasien, namun pasien sering mengeluhkan nyeri pinggang
semenjak 2 bulan SMRS. Nyeri dirasakan berupa pegal-pegal yang hilang timbul.
Pada pasien terdapat gangguan buang air kecil (BAK), BAK dirasakan menjadi lebih jarang
dan kurang lancar. Sekali buang air kecil kurang lebih setengah gelas aqua. Dalam sehari
pasien buang air kecil sebanyak 5x. Gangguan BAB disangkal oleh pasien.
Pada mata pasien terdapat keluhan mata yang menjadi kuning. Penurunan nafsu makan dan
bertambahnya berat badan pasien . Pasien juga merasa kulitnya menjadi lebih hitam
dibandingkan sebelum sakit. Mual (+) muntah (-)
Demam, nyeri perut, nyeri dada, gangguan BAB disangkal oleh pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah alami hal yang sama
sebelumnya. Riwayat darah tinggi (+) Pasien
mengaku sudah lama menderita darah tinggi,
kencing manis (-) Riwayat Sakit Ginjal (+) Riwayat
batu ginjal (-). Pasien meminum obat-obatan darah
tinggi hanya pada saat ada keluhan, pasien tidak
rutin meminum obat-obatan darah tinggi ataupun
kontrol ke dokter. Riwayat alergi obat (- ) Alergi
makanan ( -)
Riwayat Penyakit Keluarga
Di keluarga pasien tidak ada yang menderita hal
yang sama. Terdapat riwayat darah tinggi pada
ibu pasien. Riwayat sakit ginjal di keluarga pasien
disangkal.
Riwayat Kebiasaan
Pasien mengaku jarang minum air putih dan biasa meminum jamu-
jamuan. Selain itu pasien sering meminum obat-obatan warung
tanpa konsultasi terhadap dokter.
Riwayat Pengobatan
Sebelumnya, pasien sudah pernah dirawat dengan keluhan yang
sama kurang lebih 1 bulan SMRS dengan penyakit ginjal. Namun,
pasien pulang dengan menolak cuci darah. Untuk penyakit darah
tinggi pasien, pasien mengaku tidak pernah berobat ke dokter dan
sudah lama menderita darah tinggi. Pasien hanya berobat ke
dokter saat ada keluhan saja.
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien bekerja sebagai supir . Istri tidak bekerja dan pengobatan
ditanggung oleh BPJS.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis (GCS 15)
Kesan Sakit : Pasien Tampak Sakit Sedang, tampak lemas
Kesan Gizi : Gizi baik
Tanda Vital
Antopometrik = BB 65 kg TB = 155 cm
BMI = 27, 06
TD = 150/80 mmHg
FR = 24 kali/menit, irama teratur, pernapasan tipe
abdomino-thorakal, kussmaul (-) Cheyne Stokes (-)
FN = 72 kali/menit, reguler, isi dan tegangan cukup,
ekualitas sama.
Suhu = 37,10C melalui axilla.
Status Generalisata
Kepala : Normocephali, warna rambut hitam, uban (-), lurus
(+), distribusi merata (+), rontok (-), alopesia (-), mudah dicabut (-)
Mata : Alis rata (+/+), oedem palpebra superior (+), hordeolum
(-), kalazion (-), entropion (-). Ptosis (-/-), trikiasis (-/-), Conjunctiva anemis (-
/-), pupil isokor (+/+), diameter pupil (2/2) mm Sklera ikterik +/+, RCTL
+/+, RCL +/+.
Hidung : Nafas cuping hidung (-), deviasi septum (-), sekret (-/-),
perdarahan (-/-), mukosa hidung hiperemis/pucat (-/-), sianosis (-/-)
Telinga : Deformitas daun telinga (-/-), nyeri tekan tragus (-/-), nyeri
tekan mastoid (-/-), sekret (-/-), tuli (-/-)
Mulut : Bibir kering (-), bibir pucat (-), sianosis (-). Lidah kotor (-),
tepi hiperemis (-), tremor (-), karies gigi (+), gusi berdarah (-), faring
hiperemis (-), tonsil (T1/T1)
Leher : JVP 5+2 cm H2O, Tidak teraba pembesaran KGB, Tidak
teraba pembesaran tiroid, trakea tidak ada deviasi
Paru-paru
Paru (anterior) Dextra Sinistra
Auskultasi
Auskultasi
LED
Assesment : Mual, bengkak, Penurunan jumlah buang air kecil, pegal-pegal di bagian punggung
Initial Plan
DX
Pemeriksaan laboratorium darah lengkap, pemeriksaan faal ginjal, pemeriksaan faal hepar, pemeriksaan
USG
TX
Callos 3x 1
Furosemide 1X2 amp
Hemodialisa 2x seminggu, hari Selasa dan Jumat
MX
Observasi keadaan umum dan kesadaran, observasi tanda vital/12 jam (TD, HR, RR, suhu)
EX
Kurangi minum air putih hingga 2 gelas per hari
Diet restriksi protein
Edukasi mengenai Renal Replacement Therapy
Edukasi mengenai dukungan sosial, psikologi dan fisik
Problem 2 : Anemia
Assesment Conjunctiva pucat, penyakit gagal ginjal kronis
Initial Plan
DX
Pemeriksaan laboratorium kadar Hemoglobin
TX
Asam Folat 3x 1
Transfusi PRC 1000 cc
MX
Periksa kadar Hemoglobin setelah transfusi
EX
Pemeriksaan kadar Hemoglobin secara berkala sebelum program dialisis
Edukasi mengenai penyebab anemia pada penyakit gagal ginjal kronik
Problem 3 : Hipertensi grade 1
Assesment
Initial Plan
DX
Pemeriksaan tanda vital
TX
Amlodipin 3 x 10 mg
MX
Observasi tanda vital per 12 jam : Tekanan Darah
EX
Kontrol hipertensi secara berkala, sebelum obat habis harus ke dokter
Diet rendah garam
Hentikan merokok
Edukasi komplikasi kepada keluarga
Prognosis
Ad Vitam : Dubia ad Bonam
Ad fungsionam : ad Malam
Ad sanationam : Dubia ad Malam
Kesimpulan
Penyakit Ginjal kronik dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah
satunya adalah hipertensi yang lama dan tidak terkontrol. Pada kasus ini
pasien mengatakan sudah lama menderita tekanan darah tinggi dan
pasien tidak pernah/jarang berobat ke dokter. Pasien hanya berobat
ketika ada keluhan. Sampai suatu hari, badan pasien menjadi bengkak
kemudian pasien berobat dan diketahui bahwa pasien menderita penyakit
ginjal kronik/gagal ginjal kronik.
Diagnosis ini dapat ditegakkan selain melalui keluhan pasien dan
pemeriksaan fisik pada pasien, hal yang penting untuk diperhatikan
adalah kadar ureum dan kreatinin pasien yang tinggi pada pemeriksaan
fungsi ginjal. Melalui hasil ureum serum dapat dilakukan penghitungan
perkiraan laju filtrasi glomerulus pada pasien, dimana didapatkan pasien
telah didapatkan penurunan laju filtrasi glomerulus yang signifikan.
Selain itu dari hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan adanya
anemia yang disebabkan oleh tidak adanya EPO pada penyakit ginjal
kronik. Ketidak adaannya EPO menyebabkan penurunan sel darah merah.
Sehingga, didapatkan anemia.
TINJAUAN PUSTAKA
Gagal Ginjal Kronik
Kerusakan ginjal selama lebih dari 3 bulan, seperti
yang ditemukan secara struktur ataupun abnormalitas
fungsi dari ginjal, dengan atau tanpa penurunan
Glomerular Filtration Rate (GFR), dengan gejala
Abnormalitas patologis
Pertanda kerusakan ginjal, termasuk abnormalitas dari
komposisi darah atau urin atau kelainan pada pemeriksaan
imaging.
GFR < 60 mL/min/1.73 m2 untuk > 3 bulan, dengan
atau tanpa kerusakan ginjal.
Epidemiologi
Penyakit ginjal merupakan penyakit yang palking
sering ditemukan pada masyarakat. Merujuk data
dari PERNEFRI (Perhimpunan Nefrologi Indonesia),
8,6% dari penduduk Indonesia menderita Penyakit
Ginjal Kronis (PGK). Penyakit ginjal dapat
bermanifestasi dalam dua bentuk yaitu 1. Penyakit
Ginjal Kronik; 2. Gangguan ginjal akut atau Acute
Kidney Injury (AKI). (Dr. dr. Parlindungan Siregar
Sp.PD KGEH, 2006)
Etiologi
Diabetin nephropathy
Hypertensive nephropathy
Nephrosclerosis from vascular disease
Radang ginjal menahun
Sumbatan/batu dan infeksi
Penggunaan obat-obatan yang nefrotoksik
Staging CKD
Hipertensi sekunder
Penyakit ginjal
Penyakit kardiovaskular
Gangguan Endokrin
Klasifikasi
Sistole (mmHg) Diastole (mmHg)
obat
(biasanya diuretik jenis
thiazide dan
ACEinhibitor/ARB/BB
/CCB
Tinjauan Pustaka
1. Fauci, Braunwald, Kasper, Hauser, Longo, Jameson, Loscalzo. Harrison's Principles
of Internal Medicine, 17th ed. United States of America: McGraw-Hill Companies
Inc.; 2008.
2. Stefan S, Florian Lang. Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi. Germany: Georg
Thieme Verlag; 2007.
3. Jose MLN, Carlos MS, Ana BRP, Fransisco JLH. Common pathophysiological
mechanisms of chronic kidney disease: Therapeutic perspectives. Pharmacology and
Therapeutics 2010; 128: 61-81.
4. David C. Dugdale. BUN - blood test.
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003474.htm (accessed 20 June
2014).
5. David C. Dugdale. Creatinine blood test.
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003475.htm (accessed 20 June
2014).
6. David C. Dugdale. Creatinine clearance.
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003611.htm (accessed 20 June
2014).
7. David C. Dugdale. Creatinine - urine.
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003610.htm (accessed 20 June
2014).
Terima kasih