Angkatan 15
1. Ryan Aditya
uang!
uang!
uang!
uang!
ringkih,
buaian kasih sayang menjadi angan
yang berpetualang pada garis-garis,
tak berhaluan.
tak berkesudahan.
Bakarlah aku
Silahkan, sakiti diriku terlebih dahulu
Hisaplah aku
Sampai roh ku menusuk paru-parumu
Sentillah aku
Buang rongga-rongga tubuh yang telah menjadi abu
Nikmatilah aku
sampai di penghujung mulutmu.
Sulit terbayangkan...
Tak ku bisa mengerti
Hidup bagai digergaji
oleh mesin duniawi
Baik mendekap
Karena tak lengkap
Hinggap pun tak sama
4. Aji Santoso
5. Bima Rojabino
Cacat
Bima Rojabino
Oiii!
Manusia manusia tanpa lidah
Suaramu kecil bagai semut
Kenakan toa bila perlu!
meneriakkan segala yang terpendam
Oiii!
Manusia manusia tanpa tangan
tak pernah sanggup melawan
walaupun berbeda jalan
karena dituntun jadi kebiasaan
Oiii!
Manusia manusia tanpa kaki
disetir sudah jadi hobby
Carilah kaki kaki besi!
biar jalan dan berdiri dengan kaki sendiri
Gelap malam
Kurasakan dingin yang menikam
Diatas ranjang
Kulihat pria telanjang
Demi tuhan
Ini bukan lagi persoalan harga diri
Tapi masih bisakah aku bertahan hidup
Sedang aku hanya berbekal ijazah SMP.
DI TEPI PANTAI
Hanna chairunisa
Di tepi pantai
Aku memandangmu
Kasih,
Dengan lagu cinta
Rinduku menjadi badai
Singkat
Karya: Nasywa Azalia
Hujan
Karya: Nasywa Azalia
gemuruh hujan
mengguyur kenangan manis
bersama secangkir coklat panas
air mata mengaliri sungai pipi
bermuara sesak di dada
lekaslah hujan berhenti
biar pelangi menarikan sepi
Ketakutan
Karya: Nasywa Azalia
Aku takut
Cercaan melekat dalam pikiranku
Mimpi buruk yang tak pernah usai!
Entah sampai kapan
Aku takut
Mereka membenciku
Tatapan seakan mengutuk
Ia pergi seolah korban
Dan akulah penjahat
Aku takut
Kehilangan jati diri
Apakah benar aku penjahat?
Sedih,marah bercampur
Ingin rasanya keluar dari tubuh
Memeluk lalu berkata semua akan usai
13. Teteh Petania
14. Tristha Godeliva
Yume (mimpi)
Satu-satu bermunculan
Satu-satu menghilang
Bangun atau tidak itu urusanku
Oh bunga tidurku yang baik
Apakah ini akan berakhir?
Satu-satu bermunculan
Satu-satu menghilang
Oh bunga tidurku yang malang
Ketakutan kudatang
Bolehkah aku terbangun?
Dia Pergi
Adalah rumah
Berisi ibu, ayah, adik dan kakak
Dimana ruang riang, lesu terbentuk
Tak perlu banyak aksi, cinta terbentuk
Adalah rumah
Tak perlu banyak kursi dan meja
Kita hidup sederhana saja
Dengan rumah yang tak memiliki pintu menuju kehilangan
15. Esra Michella
Luka
Karya : Esra Michella
Hari Esok
Karya : Esra Michella
Entah kapan
Cepat atau lambat
mungkin kapal ini tenggelam
Jika terus begini gini saja
Ditelan samudra
Dan hilang tak terlihat oleh mata
Akan kah nahkoda itu datang
Mengarahkan mau kemana
Sofa
Mengembang senyum manis di menit pertama, lalu di akhiri dengan tangisan rindu
Tidak peduli bagaimana pun kerasnya diriku berusaha menghilangkan pikiran ini
Cintaku….
Aku dan diriku
Karya: Nayala Ukhty