FIRDAUS
Hitam,,,Pekat,,, Mengikat
Tuhanku,,,,
Ulurkan tanganmu..
Didalam Firdaus Mu
Marietna 26 0kt 2010
BUMI
Bumi…..
Bumi,,,???
Bumi….
HEPAR
Hepar….
Hepar…
Hepar…
Hepar…..
Marietna 24 okt 2010
DESEMBER KELABU
20004…
Desember…..
Ya….
24 desember 2004
Kini,,,,
Ayah….
Banjarbaru, 15 oktober 2010
KEHILANGAN
Kosong melompong
Sunyi…. Sepi….
Hatiku beku
September 2010
BUNGA
Mawar, melati…
Kemboja, kenanga…
Itulah bunga….
Bunga….
KAU….
SEORANG AYAH DENGAN ANAK YANG BERJUTA JIWA,
BERJUTA WARNA…..
NAMUN KAU….
TETAP TEGAR, MERELAKAN DIRI, MENDIDIK, MEMBINA, DAN MEMBELA KAMI
“Ummi Ku Sayang”
Bersinar cahayanya
Begitulah berseri
Alhamdulillah….
Dasimah
SAYANGILAH
Adakah jawabannya ?
Dasimah
TOBAT
Dasimah
AYAH
Dasimah
PECUNDANG SEJATI
Dewi Nuf
Dingin menusuk
Dingn simpati
Dewi Nuf
Keluguan merayu
Kemanisan terselubung
Kelembutan menghadang
Yang tersembunyi
Dewi Nuf
Dinginnya menyadarkan
membakar kelalaian
Dewi Nuf
Dewi Nuf
Karena Aku
Namun,
Megawati
IZINKAN AKU
Tuhan...
Tuhan...
Saat bersamanya...
Tuhan...
Bersama selamanya...
Karya: Siti Zubaidah
Ku lawan zaman
Di masa depan
Datang pergi...
Senang sedih...
Sehat sakit...
Tua muda...
CAHAYA-MU
Mengapa?
Aku takut...
Ya Allah….
Bangun...Bangun...
Waktunya bangkit
Yang sebenarnya...
Karya: Siti Zubaidah
Bahkan mayapada….
Banjarbaru, 15 oktober 2010
Mariyana
Perjalanan kotaku
Mariyana
Kehilangan
Senyap menundukkan daya
Ketika kebisuan menghadang tanpa permisi
Dan hati ambruk seketika dalam pikir tak berarah
Entahlah…
Asa pun tak lagi mampu berdiri sendiri
Roboh dalam raung tak henti
Mengantar pilu dalam duka
Mariyana
Duka Yogyakarta
Merapi itu terbangun dari lelapnya
Hibernasinya telah usai
Da kubah itu terkuak
Ciptakan kepul yang menggumpal
Mariyana
Catatan Mahameru
Harum masih tercium dari lembah mandalawangi
Deskripsikan anggunnya semeru
Bersama kabut di puncaknya
Bersama edelweis di lereng tak terjamah
Mahameru…mengukir legenda
Puncaknya dewa atas perjalanan Brahma dan Wisnu
Penyampai pesan bumi untuk mayapada
Mariyana
Halau-Halau
Semburat jingga jelaga menyatu bersama kabut
Terbuhul rapi di puncak meratus
Menyisakan legenda yang terlewat
Tentang dewa dan roh bersemayam
Tentang pelarian komunis atas lascar kesultanan
Tentang puncak gaib dari seratus gunung
Mariyana
Sajak Untukmu
Dengarlah sajakku
Syair alam yang kupetik malam ini
Lewat desir hening
Lewat kemilau ratu malam yang purnama
Dengar nyanyiku
Bincang burung yang kubukukan dalam lirik
Kurangkai lewat notasi embun pagi
Biar sempurnakan nada-nada sumbangku
Biar tak sekedar bising
Lihat sketsaku
Lukisan semesta yang kubawa bersama ilalang
Kusapukan dalam kanvas kesederhanaan
Biar kokohnya tebing terimbangi
Rasakan gerakku
Roh bumi yang kudeskripsikan lewat kepak angin
Nafas-nafas hijau yang berhembus merayu
Dan selendang pelangi yang terjalin kontras
Menuntun tiap tapak meniti di warnanya
Meski tak jua mampu hapus kenangan tentang hujan
Dan aku tahu…kamu rindukan itu!
Banjarbaru,24 Oktober 2010
Mariyana
Setapak Jalanku
Ku sadari….
Tak selamanya melodi itu harmonis
Ketika not-not itu kumainkan
Ternyata ada sumbang di nadanya
Dan ku akui…
Ternyata di jalan ini ada yang menghadang
Terjal yang kupijak tak selamanya bersahabat
Dan tak selamanya mampu ku bertahan
Mariyana
Mariyana
Ayah
Sosok itu masih sama
Tetap saja begitu
Teduh dalam bijaknya
Beku dalam amarah tak terarah
Mariyana
Mariyana
Hening Memory
Masih saja aku tak lena di ujung malam
Membolak balik naskah perjalanan masaku
Mengolah persepsi dari segumpal pikir
Mematut impian dan fakta
Mariyana
Tunas Bangsa
Sariawanku
Agar aku tak banyak kata,tak banyak cela, tak banyak dusta
Sariawanku ……..
Sakit yang tak bisa terobati dengan darah yang kau alirkan
Karena kau darah yang sungguh berarti bagi hati-hati yang lain
Terimakasih atas hidup yang sempat kau berikan pada hati ini……
Adalah naïf
Biarlah...
Musfi Rosmaini
Diary Bunga
Kemarin...
Layu..
Kini...
Bunga sadar
Ku terpaku memandangnya
Itulah harapanku
Namun,
Rerumputan berbisik,
Musfi Rosmaini
Tuk Mama
Mama,
Mama,
Namun,
Semua asa itu kan kuwujudkan dalam nyata
Mama,
Dia . . .
Adam sang pengukir senyum yang membuai hawa
Membawa hembusan semilir kala teriknya surya
Menyejukkan kekeringan yang berwulan melanda
Ukiran senyum itu memendarkan berjuta makna
Terketuk hati ku memendam meredam satu rasa
Entahlah itu apa
Kita lupa....
Nurhidayati
KORUPTOR
Nurhidayati
Kebersamaan Terindah
Kebersamaan ini
Kebersamaan ini
Ketapang tua
Nurhidayati
Hilang
Yulyyana
Kawan ……
atau….
Semangatlah kawan…..!
Inilah kebahagian
Mengucur peluh
Terselip harapan
Tugasmu Ayah
Yulyyana
Inilah singgasanamu
Berpayung mahoni
Termashur bagimu
Yulyyana
Perih…..Sakit……
Tapi luka ini kan slalu ku coba tuk ku obati dalam hitungan hariku
Taubat
harus ku jalani
dan ku hidari
Tahajud....
Diri ini....
Ibu...
Ibu...
Ku menyayangimu...
Dunia...
Dunia..
Dunia.
Dunia..
Indahnya cinta
Indahnya cinta
Mentari
Mentari . . .
Ibu
Kau mutiara
Dalam kegelapan
Ku rindukan mentari
Napas ini….
Ma…
Setiap saat…
Setiap waktu…
Pemberi semangatku…
Saling melengkapi
Disaat sedih…
Sepi…
SETIA
U…A…N…G….
Kemiskinan…Gara-gara uang
Kejahatan…Gara-gara uang
Masuk sekolah…uang
Jiwaku t’lah rapuh bagai kayu yang lapuk akibat tetes hujan
Muhammadku….
Muhammadku….
Karna apa???
Parasmu yang elok serta akhlakmu yang tak kalah anggun dan cantiknya
senyum nan ramah tabarkan khasanah yang tiada terucap dengan kata
Muhammadku ….
Ayah….
hingga saat terakhir hayatmu, engkau terus berdoa demi kebaikan anak dan keluargamu
Ayah ….
bila datang saatnya nanti, ku kan cerita segala kebesaran dan keagunganmu
tak ada yang dapat kuucapkan selain beribu terima kasih setulus hati
Sahabat….
Sampai kapan kau anggap aku musuh, pengkhianat bahkan mungkin penjahat
Sampai kapan kau palingkan wajahmu saat melihatku, saat bertemu pandang atau
berpapasan denganku
Kasih….
kerinduan hati
udara pagi ….
hangatnya mentari
mentari….
Bunda....
Bunda....
Oh Tuhan.....
Ya Tuhan....
Wahai sahabat...
Senja
Senja
Senja
Oh senja
Bangkit
Bersemayam dihatiku
Berdirilah kawan
Bangkitlah
Kuatkan tekatmu
Siapakah Kau
Gelisahku,,,
Ketika raut wajah kupu-kupu menyiratkan kesedihan
Sedihku,,,
Bila ku lihat air mata dipipi merahmu
Tangisku,,,
Jika ada sesuatu yang menyakiti hatimu
Tenangku,,,
Ketika tatapan matamu memancarkan kebahagiaan
Bahagaiaku,,,
Bila ku lihat senyum manis diwajahmu
Senyumku,,,
Jika kau memberikan senyummu kepadaku
UNGKAPAN HATI UNTUK KUPU-KUPU
JILID 2
Biru,,,
Tak bisa ku ungkapkan bahagia hatiku,,,
Hijau,,,
Dia tersenyum padaku dan aku pun tersenyum manis padanya
Kuning,,,
Gelisah hatiku bagai mendung yang menyelimuti awan
Merah,,,
Akhirnya hatiku pun menangis, seperti hujan yang turun dari awan
Tapi,,,
Apapun warnya, kupu-kupu tetaplah indah bagiku
Karena itu, aku pun tetap menyayanginya
Meski,,,
Rasa sayangku mengiris pedih hatiku sendiri
UNGKAPAN HATI UNTUK KUPU-KUPU
JILID 3
Aku,,,
Siapa Aku?
Tapi,,,
Saat kupu-kupu dapat terbang kembali
Saat kupu-kupu menghisap madu yang lebih manis
Saat kupu-kupu menemukan pohon yang lebih teduh
Meski,,,
Tak ada suatu apa pun yang dapat mengungkap perihnya hatiku
Rindu Muhammad
Muhammadku….
Muhammadku….
Karna apa???
Parasmu yang elok serta akhlakmu yang tak kalah anggun dan cantiknya
senyum nan ramah tabarkan khasanah yang tiada terucap dengan kata
Muhammadku ….
Ayah….
hingga saat terakhir hayatmu, engkau terus berdoa demi kebaikan anak dan
keluargamu
Ayah ….
bila datang saatnya nanti, ku kan cerita segala kebesaran dan keagunganmu
bersama tetesan air mata, ku sertakan doa
Pahlawanku
tak ada yang dapat kuucapkan selain beribu terima kasih setulus hati
Tapi beginilah caraku memperlakukan hatiku agar kerapuhan dan ketakutan itu tersamarkan”
Berjuang Belajar alur pencipta, belajar alur dunia, belajar alur hati
Matahari kadang sinarnya menyilaukan mata hati, kau terlupa tapi ku yakin kau tak gagal
Sore hari, matahari tak seterik tadi tapi tak kalah hebatnya menghantam
Matahari mulai tenggelam, senja tak dapat di tolak
Tapi kau tak sendirian, kau bersamanya, kau bisa belajar darinya
Entah kau masih bisa atau tidak melihat matahari esok hari
( BY : MAHFUZATUL HUSNA)
Dalam setiap nafas itu tersirat harapan tentang HARAPAN masa depanyang tak tahu apa saja itu.
Kita akan selalu merindukan kehidupan bumi, merinukan kedamaian dalam sebuah yang terus
bersemi hingga bumi berhenti bernafas dalam jiwanya. Yang namanya hidup harus tetap berjalan hingga
tetap pada suatu titik yang akan berhenti. Hingga orang lain tidak akan pernah peduli dengan apapun
cara kita menghadapi satu titik itu.
PERLAKUAN UNTUK HATI
Ketika menderita, sedih, menangis . . .
Apabila ada resah di hati ,,,orang lain tidak akan memberikan penyelesaian,
padahal mungkin saja orang lain itu tak tau sama sekali……
yang mereka berikan hanya versi mereka, yang mereka dengar, yang mereka lihat,
yang mereka pikir…
Ada hal yang membuat hatiku resah yang tak bisa ku ungkapkan, hanya hatiku
yang tau,
ada hal yang normal menurut hatiku tapi otakku tak bisa menerima itu, ketika hati
dan otak tak sejalan
ada hal yang mau ku lakukan tapi aku tak mampu, ada hal yang mau kukatakan
tapi tak bisa aku ucapkan
Dan satu hal yang membuatku tidak kehilangan kebahagianku adalah diam
Diam adalah kekuatan terbesar hatiku . . .
HANYA KAMU
Hanya kamu….SAHABAT
Kasih ku hilang
Kini…
Hariku sunyi tanpa tawamu
pagiku kelam tanpa hadirmu
siangku sunyi tanpa senyummu
tidurku resah tanpa pelukmu
Kini...
kita terpisah jarak dan waktu
hapus semua mimpi dan cintaku
tuk berdua bersama selamanya
ucap ikrar cinta dalam ikatan suci
tuk reguh indah cinta abadi
MASA
Kini.....
Kini.....
Kepergianmu mengajarku
Memori in
Tanjung, 25 Mei 2009
AYAH BUNDAKU
Kau berjalan menyusuri embun di pagi buta yang penuh liku dan duri
MENYADARKAN KU
Oh,,,Tuhan inikah azab yang kau berikan padaku untuk menebus semua dosaku
By ; ita
Malam itu
Aku tenggelam
Begitu kuat
Begitu tegar
Ayah..........
OLEH : ITA
Aku sesak.....
Aku ngeri.....
Aku gentar.....
Ya Rabb.....
Aku menyesal
Ya Rabb....
Pegangi aku
Rengkuh aku
Dulu…
Pemberi kesejukan
Dulu…
Pemberi kehangatan
Dulu…
Pemberi warna
Dulu…
Ya…itu dulu
By : aMy ahLa
Ku berhenti berharap
Ku harus melupakanmu
By : aMy ahLa
Bunda…
Kau umpama mata air dikala dahaga menggelayuti
Pe,mberi kedamaian jiwa
Yang selalu sejukkan hati
Bunda…
Kau laksana pelita ketika gelap mengukungku
Cahaya kehidupan
Yang selalu menerangi langkahku
Bunda…
Kau layaknya selimut saat dingin menyiksaku
Pemberi kehangatan
Yang selalu setia menemaniku
Bunda…
Sahabat dkala duka menghampiri
Sahabat dikala suka menghiasi
Sahabat yang selalu setia menemani hari dan langkahku
Bunda…
Walau kini semua itu tak kunikmati lagi
Kau tetap selalu ada
Ada dalam mimpi dan relung hatiku
Ada bersama cita dan harapku
Bunda…
Wanita tangguh
Pahlawan hati dalam hidupku
Darimu kubelajar arti hidup yang sejati
Ibu
Jika kau tengah terluka
Izinkan aku menutupnya dengan perilakuku
Jika kau tengah menangis
Perkenankan tangan ini menghapus air matamu
Jika kau tengah bahagia
Ajaklah aku turut merasakan kebahagiaanmu
Ibu
Sungguh,
Tak cukup lautan membasuh peluhmu
Tak cukup purnama menemani lelapmu
Ku kayuh sampan kecil ini
Tuk membawamu pergi selalu bersamaku
Ibu
Firdauslah hadiah terbaik untukmu
Rangkaian doa terpancar selalu untukmu
Rahmat-Nya melimpah bersamamu
Ibu, aku ingin sepertimu
Ibu
Sungguh pantas
Penghargaan Allah untukmu
Surga yang suci
Mengalir di sela kakimu
IBU
Menampakansemangat kasih mu
Hanya untuk mu
IBU……………..
Nopember 2010
Nurliani
Mutiara Kasih
Reyuh harapan
Pudar impian
Musnah dambaan
Ditelan kekecewaan
Oktober 2010
Nurliani
TINTA DALAM PENAKU
Aku tesesat……..
Oktober 2010
Nurliani
PENARI
Bila penari meliuk takluk gelombang nada
Pasrah terengah...
Lewat lincah
Bergelut
Masih ada
Banjarbaru,Nopember 2010
Asri Fatimah
Surau Tua di Sudut Kota
Membuatku mengerti
Terhenyak...
Tanpa makna
ASRI
Aku Masih Manusia
ASRI
Peringatan
Di setiap helaan nafas
Sebenarnya tersimpan suatu rasa
Rasa rindu kepada-Nya
Di dalam jiwa dan raga manusia
Tak habis-habisnya mereka menyebut nama Tuhannya
Tapi???
mengapa dalam kesedihan
mereka sering menyalahkan Tuhan!
Mengapa!!!!
padahal disaat dia senang,lupa!
Dengan semua anugerah-Nya
Bagai air susu dari Ibunda
Yang tak terbalaskan dengan apapun
Begitu pula dengan Tuhan kita . . .
Tak memberikan banyak tuntutan,
hanya:
"BERIMAN DAN BERTAQWALAH WAHAI MANUSIA"
By: Aulia Azizah
Coretan Kalbuku
Kupersembahkan.....
Coretan pena untuk Ibunda tercinta;
Bunda......
Sesungguhnya cintamu takkan lepas dari benakku
Hingga ajal menjemput
Cintamu kan menyertai..
Perginya nyawaku....
By: Aulia Azizah
Maka….
Ku bulatkan tekadku
Sungguh…
Oh Tuhan….
Selalu !
BUNDAKU
Bunda….
Ku ingin mencurahkan segala rasa dan asa yang ada di hatiku padamu
Bunda….
Bunda….
Pintaku ya Allah….
Sayangi bundaku,
Walau jauh dari harapan, kau harus hadapi ini dengan senyuman
Kasih sayang Tuhan kan selalu ada disetiap hembus nafas dan detak jantungmu…
AKU ALPA TUHAN…
Lelah tak pernah berujung…
Yahhhh…
Khaliq ku
Fierdaus menunggu…..
IMPIANKU
Bagiku…
Atau….
Bagiku…
Mimpiku, mimpimu
RINDU
Rindu...
SUARA
Samudra bergetar...
Atlantik mencair...
Pulaupun membelah
Ahh....tapi maaf aku hanya jatuh cinta pada suaranya bukan dirinya...
Laila Fitriani
Ayah
Duhai ayah...
Maaf...ayahku...
Laila Pitriani
Banjarbaru, 9 Oktober 20
DENGAN SEDERHANA
By. LF
Banjarbaru, Oktober 2010
Malam
Sunyi……
Hening….
Mengajak diri tuk berteman degan tetes-tetes dingin yang menusuk tulang
Teman
Teman……
Memeluk dengan ucapan bangga yang tak pernah berhenti keluar dari bibir
Teman…….
Teman……
Wanita Sholehah
Wanita sholehah adalah keindahan dunia
Ibarat perhiasan yang tak ternilai harganya
Wanita sholehah adalah bidadari syurga yang hadir di dunia
Yang slalu menampakkan kemuliaannya
Ia mencintai Rabbnya.....
Ia menyayangi Rasulnya......
Ia menjaga Agamanya......
Wanita sholehah akan menjadi sumber kekuatan dunia
Ia adalah taman indah nan penuh pesona
Perkataannya yang lembut bak menyejukkan kalbu slalu
terngiang
Senyumnya yang tulus kan slalu dinanti
Wajahnya yang teduh kan slalu dikenang
Air mukanya yang jernih kan slalu dirindu
Cinta kan tenggelam dalam samudra hatinya
Cinta kan datang atas kebaikan dan kebagusan akhlaknya
Disaat gemerlap dunia kian menerpa
Allah meletakkan cahaya di atas faraznya
Menyejukkan mata bagi orang-orang di sekitarnya
Dia penuh cinta, kelembutan,kasih sayang, dan
kerinduan
Ingin rasanya ku jadi wanita sholehah
Yang mampu membuat orang tersenyum
Yang slalu memancarkan keindahan budi pekerti
Yang ingin menyemburkan kebeningan di wajah
lewat tatapan mata
Yang slalu dipandang dengan penuh kekaguman dan
pesona
Kini kan ku daki tangga keistimewaan itu
Dan ku jadikan simbol hidupku
Amin......
(Norlatifah, Banjarbaru 22 Oktober 10)
Puisi
Puisi itu indah
Seperti karya Arsyad Indraji, Taufik Ismail, Chairil Anwar, dan sastrawan
lainnya
Puisi itu hasil sulingan kata-kata
Yang menjadi gerbang menuju makna
Dua puluh enam huruf membangun kata dan kalimat
Dapat menyampaikan maksud dan makna dalam jiwa
Permainan puisi adalah kata
Puisi itu mungkin khayalan
Mungkin juga tiruan dari sebuah kenyataan
Kejadian yang pernah terjadi
Penuh bumbu oleh pengalaman penyair
Puisi itu diungkapkan dengan pikiran dan perasaan
Keduanya tidak bisa saling dipisahkan
Puisi dihiasi dengan sikap penyair, pandangan hidupnya,
kedewasaannya, dan entah apa lagi.......
Ada yang mengatakan puisi itu membuka jalan ke masa depan bahasa
Puisi itu pasti bernilai dan bermakna bagi kehidupan
Tapi terkadang hanya penulisnya saja yang mengerti maknanya
Butuh otak dan pikiran yang harus dikuras
Apa karena bahasanya yang mendramatisir ??
Atau kalimatnya yang penuh arti ??
Entahlah..............
Namun puisi yang sekedar berindah-indah tapi kopong makna
Mungkin hanya jadi deretan kalimat yang basi
Puisi adalah curahan hati, mengungkap pengalaman pribadi
Banyak pesan yang tersirat di dalamnya
Ketika sedih mungkin kita buat puisi
Ketika bete mungkin kita buat puisi
Ketika putus asa, riang, gembira, rindu, atau kasmaran
Mungkin kita buat puisi
Jika puisi itu memuaskan jiwamu
Jika puisi itu membahagiakanmu
Maka tulislah puisi itu........
(Norlatifah, Banjarbaru 22 Oktober 10)
PENYESALAN
Benci aku menatapmu
Biarlah menjauh
Panas
Peringatan ?
Teguran ?
Fikirkanlah……….
Hanya kepadaNya
Sesalku
Setelah hari bergulir semua peristiwa pasti ada batasnya
Diam…
Pikiranku melayang
Logikaku terbungkam
Ku bingung
Ku capek
Ku mundurkan langkahku
Ku bangkit…
Ku lari ke gunung
Ku berjalan ke laut
Hah…
“KABUT ASA”
Harapku…
“BIMBANG”
Hatiku ragu…
Logikaku goyah…
“TAK PASTI”
Aku benci…………..
Tak pasti
IBU
BINTANG