Anda di halaman 1dari 93

Kumpulan Puisi Senja Terbaru

Kumpulan Puisi Senja Terbaru

Senja
lihatla senja di ufuk sana,begitu indah,,
dihiasi suasana alam henbuskan angin,,
membuat daun nyiur melambai kegirangan,,
bersorak gembira dengan gesekan daunnya,,
mentaripun enggan untuk melewatinya,,
terkesima dengan jingganya senja,
namun ia tak kuasa melawan kehendak
yang kuasa malanggar garis yang ada,,
ke'inginan hatipun kian sirna di buatnya,,
se'iring angin berhembus dengan sayunya,,
burung burung berbondong untuk pulang,,
meninggalkan bayangan tak berjejak,,
suasanapun menjadi sunyi sembunyi di balik sepi,,
menata satu cerita menjadi kenangan dalam jiwa,,
mempersatukan suka dalam duka,suram dan ke'indahan,,
menjadi coretan lama di dalam kehidupan,,
bintang pun mulai beranjak dari peristirahatannya,,
bertebaran menghiasi malam dalam kekelaman,,
mengantar sebuah kenaangan yang di titipkan senja,,

ketempat yang hakiki dalam ke'abadian,,


Surat Terakhir
rebahkan jiwa ku dalam peraduan mu
ketika malaikat maut tak sabar lagi tuk menungguku
redamkan sedih sendu orang yang ku cinta
mengikis tangis yang tergores memerah
kau tau aku begitu menyayangi mu
sayangi aku seperti aku menyayangi mu
jangan biarkan aku
berlari menerjang air mata yang sungguh tak perlu bagi ku
iringilah aku
dengan lantunan embun yang menyejukkan ku
hiasi tempat ku dengan rumput-rumput lebat nan hijau
agar aku senantiasa merasa sejuk dalam keabadian ku
bila aku pergi dalam keadaan masih tak berpunya
ikhlaskan aku sepenuh nya
namun bila aku pergi dalam keadaan meninggalkan kewajiban ku,harta ku,ridho Allah
jagalah ia baik-baik dalam cinta mu,berjanjilah demi Allah!
ku serahkan harta ku yang paling berharga pada mu
jangan kecewakan aku dengan menyiakan ia,harta ku
dan kenanglah aku dalam kehidupan mu yang baru
sungguh aku akan sangat bahagia disana
bila aku dapat melihat mu bersama nya
Debu
kusam debu dplataran
mninggalkan bekas yg b'arti
namun berbaur dengan dusta

ingn q usap b'sih..


namun tringat tentang kisah qt
yang t mungkin hilang dengan lekas
ingin q cuci b'sih dr smw ktoran
namun t mampu akan cerita qt
kini.. ku biar debu itu t'pelihara dg apik
dalam bingkai romansa reka dusta
menari ria di pelataran
kusam..
dan penuh knangan..
begitu brarti namun itu pasti..
Jika Senja Tiba
jika senja telah tiba,
yang kulakukan adalah mengenangmu..
yang dulu menggantung harap tentang makna cinta untukku..
kaulah senja itu,
yang hadir kala penghujung hari menghampiriku..
kau cerah dalam kemilau menakjubkan..
dan aku renta dalam penantian menunggumu..
kaulah senja itu,
begitu hangat memeluk jiwa sepiku,
tapi kau begitu angkuh meninggalkan bayangmu..!
kau bercinta dengan rembulan yang begitu mempesonamu..
kau tergelincir dalam rengkuhan bidadari cantik yang memperdayamu..
kau tinggalkan bayangmu yang telah tertanam dalam benakku..
kini senja telah tiba,
telah senja usia penantianku..
kemilau senjamu masih begitu bermakna.,
tapi kau tlah menghapus aku

kala senja berganti menjadi makna cinta..


Renungan Sore
Kala senja berkilau cahaya emas menyapamu,
Mendekapmu hangat selaksa ibu memeluk anaknya,
Adakah engkau menyadari kebesaran Tuhan,
Akankah kau bersyukur atas karunia-Nya.
Ketika hembusan angin menyisir kulit di sekujur tubuhmu,
Menawarkan kesejukan pada gersangnya pori-porimu,
Adakah kau sadar hidup ini hanyalah persinggahan,
Akankah kau berusaha meraih kebahagiaan sejati.
Saat senja semakin kabur dari jarak panjang,
Mengiringi langkah mentari yang kian terbenam,
Adakah terlintas di benakmu tuk membasuh wajah kusutmu,
Akankah kau bersujud dan berdoa pada-Nya.
Renungkanlah wahai kawan,
Atas tutur kata yang telah terucap,
Atas tindak-tanduk yang telah tegerak,
Demi pijakan dan pergerakan di hari esok.
Cinta Di Balik Senja
bila senja datang aku slalu memandang,,
melukis wajahmu dengan bias bias jingga,,
bertinta rasa berkuaskan jiwa,,
menjadikan langit sebagai kamfasnya,,
angin bertiup dengan sayu menyapa raga,,
rumput rumput bergoyang bergerak penuh tanya,,
burung burungpun berkicau dalam teriakannya,,
namun sayang aku tak mengerti bahasa isyaratnya,,
aku hanya memandang dan terus memandang,,
raut wajahmu yangku lukis indah di senja sana,,
yang membuatku selalu teringat denganmu,,
seakan waktu tak bisa menghapusmu dalam benakku,,
namun sayang sungguh sayang kau tak tau ini terjadi,,
perasa'an yang indah menghantui jiwa dalam diri,,
yang lama terpendam membelenggu rasa tak beertepi,,
membuatku terseret jauh dengan arus tersembunyi,,

disa'at hati mulai berani meluahkan rasa ini,,


ketakutan datang melanda merasuk dalam jiwa,,
membuat rasa ini terpendam hadirkan resah,,
yang bertapa dalam pusaran sukma,,
Janjimu Senja Itu
masih ingatkah janji yang pernah kau ucap,,
ketika senja menebarkan warna jingganya,,
menyaksikan bait bait yang kau untai
menjadi sya'ir yang begitu indah,,
yang membat burung burung terdiam sejenak,,
dalam kicauan yang sedang memanggil sahabat
sahabatnya tuk kembali ke pesanggrahannya,,
anginpun membelai mesra suasana jingga,,
hingga tak satupun suara dedaunan terdengar
membisik telinga dalam jiwa,,
itulah saksi janjimu yang merasuk bathinku,,
tak kan pernah ku lupakan sa'at itu,,
karna itu bagian dari hidupku,,
isi dari irisan jiwaku,,
yang membuatku mampu tegar selalu,,
arungi hudup karena janjimu,,

Sekali Bercela Terlalu Sekali


Ada tawa meriah di lipatan bajunya,
yang ternoda dengan keringat oleh cita-cita,
sekedar ingin hidup lega sebebas-bebasnya,
bermahkotakan kehormatan selepas pintu kamar.
Ada marah membuncah di sela erangannya,
bukan suatu hal yang ditutupi atau ditakuti,
menggelegar ketika berjaya di atas,
meneriakkan seribu tanya akan kejamnya dunia.
Ada sisa gelisah di ujung kukunya,
tersembunyi jorok menggaruk isi otak yang bersih,
manusia tidak lebih dari binatang,
ketika tidak dapat mempercayai hari esok yang baru.

God and His Glory, Cipete 2014


Posted by Seorang Sendja at 9:52 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Saturday, March 15, 2014


Merayu-Mu kekasihku...

Perih meluruh seiring waktu, tapi ingatan tidak memudar semudah warna pakaian telah
menahun.
Kalau bisa memilih, seharusnya aku bertanya susah saatnyakah, ketimbang apa yang lamat-lamat
kita nikmati di lorong detik dan menit kini?
Bagaimana caraku yakinkan Dia bahwa inginku karena butuh dan hanya melalui Dia lah semua
bisa terjadi?
Renon, 15 Maret tahun keajaiban.
Posted by Seorang Sendja at 7:30 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Tepat Rasa Dalam Tabung Masa

Ketika tanda bahaya satu, dua berdering gelisah, kuikuti hati yang berlari kecil menuju entah.

Haruskah sekarang kuulangi lagi pembelajaran tiada akhir, tanpa boleh menutup kisah dengan
seulas cerita baru?
Sekali aku beranjak, kembali akan kiamat dalam pandangan mata.
Jayagiri, 15 Maret 2014
Posted by Seorang Sendja at 7:22 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Saturday, January 25, 2014


Renikmatsa
Kata mereka betapa indah surya dan mega, warna yang terlihat dan bisa dilukis di
kanvas hari. Betapa megah mimpi di balik cerminan sikap dan lemah lembutnya
tutur yang dirasa hati dan dicerna indera .
Tapi betapa jauh lebih indahnya sebuah kedamaian. Bertukar nasib dengan mereka
yang buta dan tuli ketika faktafakta menggerus kewarasan otak. Nikmatnya
kealphaan dalam lorong keheningan.
Lalu bergerak maju kepada apa yang dikatakan Soe Hok Gie sebagai anugerah.
Posted by Seorang Sendja at 12:53 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Sunday, December 15, 2013


Labuhan Jiwo

Ada suatu senja, dengan secangkir kopi dan renungan.


Tentang mimpi-mimpi yang terbilas waktu,
memudar dari harapan tapi tak dari ingatan.

Tentang jatuh bangunnya ujung kepala hingga kaki,


menghajar jalanan yang lebih manis dari kenyataan yang ada.

Kita masing-masing pernah susuri lembar buku,


belum habis sudah terbakar bersama amarah,
tinggalkan abu derita dan sebuah tanda tanya.

Akankah ini jalan terahir yang kita tempuh,


kalimat yang menggantung di langit kamar,
membayang di pelupuk mata jauhkan kantuk.

Sampai akhirnya harihari jadi perjalanan,


baris per baris kita tulis sebagai proses,
menasbihkan kata kita dalam sebuah buku baru.

South, Dec 15th 2013


Posted by Seorang Sendja at 5:58 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Thursday, December 05, 2013


Menggubah Bahagia
Wajah berdebu, keringat mengalir,
bisa saja kuceritakan tentang seribu satu hari,
yang tak pernah seperti hari ini.
Tapi kita harus berjalan, menatap lurus tanpa menengok,
dan nanti jadi lantunan merdu di telingamu,
ketika aku berbisik, belum pernah seperti ini,
belum pernah tahu bahagia yang sederhana.
Kita berkendara menempuh waktu dengan satu keinginan.
Menjaga gegap gempita yang tersemat sepanjang hari.
Tanpa sadari mata dan sentuhan mematri ingatan,
menceritakan kembali bahagia melalui tutur kata dan kelembutan.

Sekarang pelan aku pahami,


kenapa tidak pernah berhasil dengan puluhan yang lain.
Aku dan kamu dipersiapkan untuk bertemu,
meramu suka di atas duka.
Menggubah bahagia menjadi hal-hal sederhana...

@121 HQ, going two


Posted by Seorang Sendja at 2:40 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Monday, November 25, 2013


Wajah Serupa Hangat Tersembunyi
Ada yang tersembunyi di balik ikal rambutmu,
dan dalam senyum simpul asimetris bibirmu.
Atau juga sikapmu yang tak acuh,
tapi kutahu hanya pura-pura.
Sesuatu yang kokoh tapi bukan pagar,
sesuatu yang dalam tapi bukan perangkap.
Tak membatasi, tak menghalangi, melindungi penuh arti.
Seperti rumah yang bisa ditengok dari jauh,
nyata ketika dekat, sampai kita rasakan hangat walau dari luar jendela.
Seperti lengan ibu yang terbuka terhadap duka dan cerita,
yang tak bisa dikenal semua orang, karena jauh dari untung.
Kupandangi wajah yang terkadang lelah, bukan karna hidup yang keras,
tapi karna titik kecewa jadi garis, meninggalkan guratan yang belum sirna,
walau pandangan hanya untuk esok.
Wajah yang sama, yang kupasang belasan tahun,
karena apa yang ada lebih banyak ada apanya.
Bolehkah kuhentikan langkah kaki, untuk menyusun aksara bahagia,
dengan kurangmu yang lengkapi aku?
Bolehkah aku mencoba untuk meyakinkanmu, bahwa setidaknya kita telah
berusaha,
membangun surga di dunia kecil ini?

Wajah lelah yang sama, yang kupasang belasan tahun,


karena apa yang ada lebih banyak ada apanya.
Kini kupandangi dengan nafas harapan,
bolehkah, bisakah kita mencoba?
alive and drunk, CosmoAmarossaa - 25 Nov 2013
Posted by Seorang Sendja at 11:44 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Friday, June 07, 2013


Ledakan Imaji
Gegap gempita terang dalam gelap,
beribu imajinasi berlomba dapatkan oksigen di otak,
satu-satu lalu tiba-tiba berjuta-juta,
seperti ingin bercerita tanpa direncanakan,
bercinta tanpa bercerita.
Kamp, 7 Juni 2013
Posted by Seorang Sendja at 11:23 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Monday, January 07, 2013


Parodi Harian
Kalau deritan kasur tipis beralas besi bisa bicara,
kalau ceklekan tombol lampu bisa cerita,
sudah ada lusinan cerita parodi, bukan gerutuan amatir,
bukan pula lenguhan mahir, hanya parodi.
Tentang manusia yang berusaha mengecoh suratan,
mengulur waktu dan berbasa-basi dengan derita,
menghibur hati bercermin suka sambil merapihkan poni,
tersenyum khawatir takut getir menyelinap masuk.
Namun ada juga keberhasilan manusia itu memperanakkan mimpi,
membiarkan harap bersetubuh dengan keringat,
tidak ada waktu yang terbuang percuma, tidak ada yang sia-sia,
hanya ada perjuangan menulis kembali takdir yang tak biasa.
Mau kau dengarkan satu untuk malam ini?

Inside See, 7 Januari 2013


Posted by Seorang Sendja at 5:10 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Berapa Sisa Waktumu?
Ketinggian tidak pernah jadi masalah,
jarak tempuh bukan suatu halangan,
kita semua bisa jadi siapapun yang kita mau,
asal tidak mengubah kodrat dan melenceng dari suratan,
karna satu-satunya hambatan hanyalah usia yang bergulir,
bukan semakin tua dan semakin renta,
tapi semakin menggenggam kepastian kematian.
After all, we all gonna die, it's just a matter of time.
Inside See, 7 Januari 2013
Posted by Seorang Sendja at 4:54 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Avelove
Bukan mengenai angin barat dan timur yang mengarahkan kita,
bukan mengenai gemuruh bencana yang kita cium lebih awal,
bukan mengenai penghidupan yang lebih layak,
makanan yang lebih banyak, suhu yang mengamini tidur nyenyak,
tapi bagaimana setiap hari kita terbang bersama,
berdua atau dalam kawanan, menghadapi riuh rendahnya hidup.
Inside See, 7 Januari 2013
Posted by Seorang Sendja at 10:09 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Saturday, September 22, 2012


irrational thing called.....
Kalau kita berencana, panjang pendek jalannya,
dengan mata dan logika manusia, entah sampai mana,
semua bisa berjalan dengan pencanangan kita.
Belum tentu habis malam ini kita bisa lahap,
belum pasti esok pagi kita jelang, jangan berfikir lusa,

sebulan, setahun, dan seterusnya.


Berencana itu baik, berlogika itu sungguh terpuji,
tapi memilah antara hati dan nafsu, sesungguhnya sederhana,
yang mana yang ingin mementingkan diri sendiri,
yang mana yang sampai harus mengorbankan orang lain.
Segala sesuatu yang nampak tunggal dalam kesengsaraan tidak selalu berujung
negatif,
tidak selalu berakhir dalam penolakan yang mematikan jiwa raga.
Tapi pengorbanan adalah suatu titik awal, proses dan mungkin penutup kisah,
dalam suatu perjalanan irasional yang kita namakan cinta.
Posted by Seorang Sendja at 7:04 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Friday, August 03, 2012


Rebirth
Every day, every morning,
every night and every single pain,
makes me alive and rejoice.
Happiness is when I know you,
when every joy makes me far,
and every tears makes me close.
Happiness is when I can say thank you,
but never enough.
Thank you for always there for me.
You show and guide me through the perfect ride,
Im blessed to know you.
Zenz, Agt 2012
Posted by Seorang Sendja at 6:55 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Monday, July 30, 2012


Yang Mana & Bagaimana

Mengatakan sesuatu yang tidak pantas dikatakan jauh lebih baik,


ketimbang menyimpan sesuatu yang seharusnya dikatakan.
Zen Area, July 2012
Posted by Seorang Sendja at 1:21 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Monday, June 11, 2012


Catur Pionishit
Tahukah kamu,
kalau aku tahu bahwa kamu tahu,
jauh sebelum aku bereaksi dan mengucap,
dua langkah sebelum kau berlagak tak mengerti,
tentang rasa muak dan kasihan yang menggantung,
mengapa tindakan bodoh merusak kini,
menyiakan semua yang baik dan langka ke depannya,
begitu...tak berarti.
Malam terlalu jenuh dengan kata-kata indah,
mereka hanya milik para pelacur senyum,
dengan lenggok manis dan tangan terbuka,
padahal yang satu menggenggam belati,
tak sabar menunggu pagi untuk membantai,
tiap moral lurus dari semua individu yang lengah,
yang kerap berfikir manusia tak suka menghakimi.
Kau menyurutkan langkah,
yang harusnya menyusuri cita baik,
bukan sekedar habis hari ini berlalu.

wordowords, June 2012

Posted by Seorang Sendja at 12:04 AM Links to this post


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Sunday, June 10, 2012


Not F Issue
To be with you, the real you,
maybe I should fuck you, more!

and leave you abandoned.


Real person,
real effort,
real feeling,
fuck it.
mutual, June 2012
Posted by Seorang Sendja at 11:43 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Monday, May 14, 2012


Dalam Senyum Tiada Derita
Pribadi yang sulit dan mendendam memiliki luka,
seperti lubang bekas paku di kayu yang membekas,
dia memikul tiap derita dan menghitung tiap airmata,
pahamilah dan kasihilah.
BV, 12 Mei 2012
Posted by Seorang Sendja at 12:14 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Pengikat Lidah dan Nurani
Berdiam ketika semua risau meracau,
berkata saat indera terbuka berkawan hati.
Bukankah yang tersulit adalah...
memilah antar keduanya?
BV, 12 Mei 2012
Posted by Seorang Sendja at 12:12 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
His Perfect Plan
Siapakah kita,
memberi titik di tiap kalimat,
menyudahi lembar per lembar,
sementara penulis skenario terbaik,

tengah mencanangkan hal istimewa,


di babak selanjutnya?
BV, 12 Mei 2012
Posted by Seorang Sendja at 12:10 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Dendam Bukan Karma
Tiap orang memiliki kebebasan,
bahkan untuk menciderai yang lainnya.
Namun pernahkah kau sadar?
Saat kau berbuat demikian, kau menciderai pribadimu,
bahkan berkali lipat?
Dendam memakanmu hidup-hidup,
memaafkan akan mencuci bersih pribadimu.

BV, 12 Mei 2012


Posted by Seorang Sendja at 12:09 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Penyesalan Berlalu
Lalu bayangkan bila yang tersisa hanya...
tiga ratus enam puluh lima hari,
ya sekian fajar dan sendja.
Akankah kau berbuat demikian?
Atau hanya lebih segera?
BV, 12 Mei 2012
Posted by Seorang Sendja at 12:06 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Ikatan Longgar
Pilihan yang baik adalah pilihan yang merdeka,
tanpa kaki dan tangan yang terikat,
dengan mata uang dan mata logika,
baru setelah itu kita memaknai rasa.

BV, 12 Mei 2012


Posted by Seorang Sendja at 12:04 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Namanya Magdalena
Pilihannya sederhana,
tanganmu yang sama abu,
atau tangan-Nya yang menoreh cerita?
Satu jari menunjuk,
empat lainnya akan kembali padamu.
Begitulah kelakar dunia,
yakinkah kau tak luput hitungan?
Kita, manusia.
BV, 12 Mei 2012
Posted by Seorang Sendja at 12:02 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Waktu Yang Tepat
Dan pagi menghapus kegelisahan malam,
seperti pelukanmu di mimpi yang temaram.
BV, 12 Mei 2012
Posted by Seorang Sendja at 12:00 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Sunday, May 13, 2012


Honest Truth
Can you truly say that you're happy?
Cause real happiness spreads joy and blessing,
not anger and revenge, sweetheart.
BV, 13 Mei 2012

Posted by Seorang Sendja at 11:57 PM Links to this post


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Nyali Seinci
Terfokus pada orang lain takkan memperbaiki hubungan,
kau tak butuh cermin dan hidung sepeka anjing pelacak untuk tahu,
jelas ada yang salah dalam hubungan kalian!
BV, 12 Mei 2012
Posted by Seorang Sendja at 11:36 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Malang Untung Dia Yang Tahu
Menabung belas kasih jauh lebih baik,
dari sekedar dikasihani.
Waktu akan membuktikan,
bahwa akhir yang indah tidak hanya dalam cerita,
dan Dia tidak pernah tidur sekejap pun.
BV, 12 Mei 2012
Posted by Seorang Sendja at 11:33 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Sabat
Berkat tak terletak di langit dan dalam rumah ibadah,
tapi dimana pun hati kita bisa bersih dan tenang.

BV, 13 Mei 2012


Posted by Seorang Sendja at 11:31 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Bukan Bicara Karma
Cara menghadapi cobaan jelas berbeda,
takaran air mata dan derita pun tak sama.

Ketika aku diam, kau turun tangan,


maka Dia pun angkat tangan terhadapmu.
BV, 12 Mei 2012
Posted by Seorang Sendja at 11:28 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Momentum
Sesuatu yang indah dan terbaik,
kadang datang dalam kesukaran kecil.
BV, 12 Mei 2012
Posted by Seorang Sendja at 11:25 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Sunday, March 11, 2012


Biru Merah
Adalah sebuah senja, dengan warna yang biasa,
tidak ada yang spesial, hanya aroma tubuh yang melekat erat,
terpenjara di tepi indera, terkoneksi dengan neuron otak,
menciptakan sejenis keabadian waktu dan tempat.
Kita terbata-bata membaca satu sama lain,
saling berlarian mengejar arti yang melebur,
semakin lama semakin membayang,
semakin larut, semakin terlarut.
Akan ada pergantian hari, pelaku, peristiwa,
tapi satu dan lusinan ingatan tidak mudah lungsur,
bukan hari ini, tidak juga esok,
tak secepat itu.
Match! Maret 2012
Posted by Seorang Sendja at 11:55 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Plain Living

For non sentimental person,


don't get a card,
just go straight to the heart!

A day-your day, Maret 2012


Posted by Seorang Sendja at 11:53 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Sunday, March 04, 2012


Good Reminder!
Kalau masa lalu adalah lelucon belaka,
pembelajaran untuk esok yang lebih baik,
lebih baik kita rahasiakan nama-nama,
sekedar untuk menjaga perasaan.
Kalau perasaan turut serta dalam percakapan ini,
tidak ketinggalan di lembar yang lalu.
too late, 4 Maret 2012
Posted by Seorang Sendja at 9:23 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Monday, February 27, 2012


Analogi (1)
Kenapa berjalan kalau bisa berlari?
Kenapa duduk diam kalau bisa berusaha?
Karena terkadang waktu dan dunia bertanding,
dengan candanya menguji perjalanan hidup kita.
Dengan kecepatan kita berlari, waktu tidak pernah kembali,
tidak pernah putar balik atau bahkan memperlambat detiknya.
Dengan usaha kita yang maksimal, dunia mengubah tatanannya,
yang teratur jadi berantakan dan yang jelas jadi tidak jelas.
Sesaat kita merasa benar-benar takut,
bisa jadi kebenaran ada di balik pintu,

menyambut kita yang cukup berani,


untuk memberi tanpa berharap.
@ workspot, BV :: 28 Februari 2012
Posted by Seorang Sendja at 11:41 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Saturday, February 25, 2012


Delapan Belas
Malam tersesat dalam hitungan,
berdasar umur rata-rata seorang manusia.
Delapan belas tahun sepertinya hitungan yang cukup.
Tidak terlalu mengerikan untuk dibayangkan,
belum sampai ke jalan menurun yang semakin menggelap.
Lebih dari delapan belas tahun pun,
letup kehidupan akan serupa chevy camaro 69,
tahun terbaik, penampilan terbaik.
Delapan belas,
tahun-tahun yang akan menarik,
untuk dimaknai bersama,
dalam kebersamaan dan ketidakberadaan.
replacing 27, 30 & 40 :: 25 Februari 2012
Posted by Seorang Sendja at 2:32 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Wednesday, February 22, 2012


Permission
My personal life got nothing to do with you,
but if so, you're the one who doesn't have anything.
With my permission,
you may fulfill yourself by wanting to be me.
BV, 22 Februari 2012
Posted by Seorang Sendja at 9:18 AM Links to this post

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Sunday, February 12, 2012


Enim Ascensorem
Menyederhanakan kata,
memperumit realita,
menghilangkan tanda tanya,
membiarkan mmmm... menggantung,
begitu saja.
Rindurindurinrasadurindurindu
bisa kau temukan sesuatu dibalik serbuan kata?
Yang cukup berani kusangkutkan di suatu senja,
ketika temaram matari mengisi frame jendela lantai tiga,
membuat indera mencumbu harum tubuhmu diam-diam.
Tidak usah bicara, walau sesekali ku ingin kau bertanya,
tidak untuk esok yang lanjut, tapi untuk sekarang,
hari ini.
Carpe Diem.
smiling eyes :: BV, 12 Feb 2012
Posted by Seorang Sendja at 11:45 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Sunday, January 29, 2012


Serak Suara Hati
Tidak ada yang lebih mencekam dari sebuah keputusan,
yang dituangkan dalam keheningan berurut pagi dan malam.
Tidak ada yang lebih kosong dari hari, minggu, bulan, tahun,
yang menghilang dari penanggalan kenangan, tanpa satupun tanda,
bahwa keberadaan di mayapada bukan sekedar khayalan.
Tidak ada yang lebih membunuh esok dari badai seisi hati,
yang diwakili renik-renik di sudut mata, mengelir hitam tak sisakan spasi,
adakah yang lebih buruk, dari sepatah kata terlambat?
@BV, 29 Januari 2012

Posted by Seorang Sendja at 2:43 AM Links to this post


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Thursday, January 19, 2012


Quote
The best revenge is success?
No, the best revenge is success,
and already forget you are having a revenge.
#AT, 18 Januari 2012
Posted by Seorang Sendja at 6:40 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Monday, December 12, 2011


Bukan Sekedar Pembenaran
Katakan yang baik dan benar,
lalu bila kita sepakat ini adalah salah dan keliru,
akan kuputari jalan sembilan puluh sembilan kali,
berbelok kelok hingga terhindar dari bencana,
asalkan bisa kita wujudkan satu tujuan yang sama.
Class, 12 Desember 2011
Posted by Seorang Sendja at 9:17 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Friday, December 02, 2011


Satu Dari Ketidakadaan
Aku berusaha menemukan seribu alasan untuk tidak menyukaimu,
atau bahkan hanya beberapa saja untuk bisa melupakanmu.
Namun tampaknya sampai butiran salju menjejak kota jakarta,
mungkin hanya satu yang bisa diutarakan sang logika.
Kamu tidak memilikiku dalam hatimu.
Kalaupun ya, partikelnya terlalu kecil tuk dimaknai.
Sesederhana itu, satu-satunya kelemahanmu,

dan bisa jadi itulah alasan terkuatku untuk beranjak pergi.


@bv, 1 Des 2011
Posted by Seorang Sendja at 1:12 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Tuesday, October 04, 2011


Selamat Dini Hari, Realita
Selamat usai bulan kedua,
sesungguhnya lupa tidak pernah lahir,
hanya ada ingatan-ingatan ketjil berlarian,
lalu bersembunyi di sela-sela waktu,
menyelip ke dasar hati.
Pada saatnya nanti akan ada sebuah hari,
dimana ketidakberadaan yang sudah biasa,
menjadi suatu hal yang luar biasa..
Seperti saat kamar-kamar yang dingin menusuk tulang kembali membunuh.
Pandangan yang tercekat dan degup jantung yang terlewati beberapa ketukan.
Katakan bagaimana menghilangkan buluh rindu yang diikat erat pada pinggangku,
bagaimana meniadakan mimpi yang sudah menjelma sebagai buah pikir, kalau tuan
dan puan menemukannya, katakan padaku..
Kan kuciptakan rencana luar biasa,
sekedar untuk melupakanmu.

@rmh4, 4 Oktober 2011


Posted by Seorang Sendja at 1:32 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Cerita Errare Yang Kesekian
Mata kanan ingin menyeka tangis rekannya,
tapi dia tidak bisa apa-apa.
Aku tidak bisa apa-apa.
Ketidakberadaanmu saat ini,

aku tidak bisa apa-apa.

Suatu Hari di Bulan September

Posted by Seorang Sendja at 1:21 AM Links to this post


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Tuesday, September 20, 2011


Badan, Ruh dan Jiwa
Ribut sekali malam ini,
ketiganya minta makan.
Isi dapur sudah berantakan,
tidak ada apa-apa lagi di lemari.
Mulut sibuk mengunyah, menelan,
bersendawa kepuasan makan dan minum.
Badan kenyang.
Ruh, kali ini sibuk berkelana,
mengelilingi bumi dan angkasa,
dengan tali perak yang erat digenggam,
supaya tak lupa untuk kembali.
Satu-satunya yang abadi,
dihembus oleh-Nya.
Jiwa, tertawa sudah habis sebulan setengah,
berdoa was wes wos, mencari hidayah siang dan malam,
tapi ada yang kurang. Makanan jiwa yang satu lagi....
Bercinta dengan fikiranmu,
baru hening, diam, terpuaskan.

MK3, Sept 2011


Posted by Seorang Sendja at 11:00 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Thursday, September 15, 2011


Sebelum Malam Berlalu
Aku tidak pernah meluputkan satu kelas pun selama sekolah,
dan masih tetap aku terpana melihat auramu.
Susah untuk berkata jujur tanpa terkesan kacangan,
kamu boleh tertawakan aku, dan bilang aku memujimu seperti biasa.
Dasar penulis, jago menulis, apalagi bicara...
Tapi sungguh, sweetheart...
warna terindah dalam paletku bukan pelangi,
tapi senyuman bahagiamu.
Bolehkah kutebus semua dan kembali membahagiakan kamu?
Aku tahu saat kau baca yang ini, bahkan kita berdua tahu...
kau masih merasa yang sama.
Aku tahu kau masih perduli.
@vier, Sept 2011
Posted by Seorang Sendja at 1:30 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Lalu Yang Ini Adalah Nol
Mereka semua pandai membuat cerita,
tapi aku tengah menulis halaman yang berlalu.
Kebohongan terbaik,
adalah saat kita mengucap kebenaran.
Living Pirate, Sept 2011
Posted by Seorang Sendja at 1:27 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Kuhitung Satu Dalam Hari Ini
Ingatan yang bijak...
adalah ingatan yang membahagiakan,

bukan membahayakan.
Biar tetap menjejak kini dan melaju esok,
dengan kecepatan penuh.

@menteng, Sept 2011


Posted by Seorang Sendja at 1:24 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Thursday, September 01, 2011


Step or Stop
The mirror,
the feeling,
life, relationship, mission,
cracked or broken,
both very different.
So act differently!
@bedisbe, 31 Agt 2011
Posted by Seorang Sendja at 9:23 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Tuesday, August 30, 2011


Errare
Ada seribu hal yang dapat dilakukan,
di tiap hari esok dibalik penanggalan,
tapi tidak banyak untuk hari ini,
selain mengakui sebuah kesalahan.
Tidak ada pelajaran yang lebih berharga,
dari kejatuhan, luka dan rasa sakit.
Tidak ada kesempatan yang lebih berharga,
dari duduk sebagai murid di kelas kehidupan.
Dan bila harus mengulang semuanya lagi,
andai logika tidak harus sebatu itu untuk memahami.

@roundizzy, 30 Agustus 2011


Posted by Seorang Sendja at 11:56 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Friday, August 26, 2011


Rekonstruksi Cita
Jangan berkata tidak pernah dan tidak akan,
karena alam mempunyai selera humor luar biasa,
mengobrak abrik tatanan hidup,
dan menjungkir balikkan dunia(mu).
Tidak ada kesenangan yang panjang,
tidak ada kesedihan yang tak usai,
kehidupan yang baru selalu siap sedia,
selama kita menggerakkan niat untuk menghirupnya.
Untung dan malang,
bukan suatu akhir kalimat.
Mereka hanyalah awal.
@C5-7, Rising
Posted by Seorang Sendja at 12:52 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Saturday, August 13, 2011


Reframe
Sepertinya aku perlu menyalakan lampu,
mungkin cukup 5 watt atau malahan memeriahkan benak,
membaca dongeng seribu satu malam sampai kamus berbahasa cina,
dari tadi yang muncul sungguh monoton,
walau tak bisa kubilang mem-bo-san-kan;
yaitu K A M U

@Dctr, don't wanna be here


Posted by Seorang Sendja at 12:42 AM Links to this post

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Wednesday, August 10, 2011


Come Closer
When I feel tired,
I just want you to drive me home,
but not away from you.

Senayan, Driving Home


Posted by Seorang Sendja at 9:18 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Keep The Spirit
In order to succeed,
you must first be willing to fail.
Fall hard is okay,
if in short time you can jump high.
Night Runner - Sleepless Night
Posted by Seorang Sendja at 9:14 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Life Race
When I start the race,
I don't look around,
what I see is the finish line, only.
mornin' breeze, @rmh4
Posted by Seorang Sendja at 9:12 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Thursday, August 04, 2011


Judul yang Lemah (untuk emosi ini)
Untuk alasan yang berdiam dalam keheningan,
untuk pertanyaan yang menggantung tak terucap,
untuk dorongan mengetahui asal muasal kengerian,

adalah indah karna semuanya mereka ulang tiap langkah.


Bukan akhir karena tidak pernah ada awal,
bukan tanda titik karena pena belum digores,
bukan tetesan yang mengiyakan kodrat gravitasi,
tapi hanya sebuah terminal dimana kita bisa berbicara,
tanpa harus mengenakan pakaian wacana.
Aku tidak mengerti kenapa ku,
tapi aku mengerti kontsruksi benak mu,
tidak ada janji yang terucap ketika senang,
tidak juga keputusan pada saat amarah.
I'll see you when I see you, @evol soul
Posted by Seorang Sendja at 11:16 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Friday, July 29, 2011


Du Dee Dam
Aku mengutuki setiap geliat yang merambat,
perlahan merasuki dan berputar, masuk ke dalam,
erat dalam lubang.
Aku mengutuki lantunan yang berpendar senyap senyap,
kadang besar kadang kecil, hanya selalu tepat sasaran,
menyeruak ke rongga otak dan membuatku teringat.
LandonPigg - Oasis - Verschiedene - Extreme
Dalam suatu ketidakmungkinan,
kalaupun ada, kurasa aku tidak dapat lari lagi.
capital clue - @rumah4
Posted by Seorang Sendja at 11:47 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Wednesday, July 13, 2011


Chocolate Can't Save Me Tonight
I gave you my heart,

and look where you put me,


somewhere behind all the work.
A day or two,
singing it counting it,
let's not multiply it,
or change the plan.
But, hey..
there's nothing I can do about it,
hear me out, if I'm passing your ears,
hear me out, if I'm somewhere in your mind,
I wont say something about the heart,
not the heart, one thing you can't talk about.
I turn off the music, kill the tunes,
make it go away, make it travel a long way,
closing the night, hiding the tears,
writing something nice, covering what's mine,
both ways just won't change you,
cause nothing can make you feel, anything.
Chocolate can't save me tonight.
Let's go out and burn the night.
somewhere down the road :: this time
Posted by Seorang Sendja at 10:42 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Friday, July 01, 2011


Pemahaman -ku Tentang -mu
Pengertian itu berjalan sendiri,
menggeret waktu dan sebuah cermin.
Supaya ia tak kesepian sepanjang jalan.
@two2, 30 Juni 2011
Posted by Seorang Sendja at 1:05 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Monday, June 27, 2011


Heart Journey
When I'm driving my life purpose,
you are my blind spot.
(i love when you make my world stop,
you make me crash the heaven's gate)
@rmh4, 27 Juni 2011
Posted by Seorang Sendja at 10:17 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Random Tweet
I love my life,
I love the way you touch it,
you give more reasons,
just to be happy, even more.
Walk the line, 27 Juni 2011
Posted by Seorang Sendja at 10:12 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Wednesday, June 01, 2011


Hanya Sebuah Jeda
Sehari, dua hingga tiga,
mungkin juga sampai dua pekan...
tidak terasa lama.
Dibandingkan dua puluh tujuh,
dikali tiga ratus enam puluh lima hari.
Direnungi dengan kata suka,
dicatat dengan air mata duka.
worth my heart, 1 Juni 2011
Posted by Seorang Sendja at 5:46 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Monday, May 30, 2011


Hemel oh Hemel
Bukannya aku tak percaya syurga,
tetapi perpaduan kesempatan dan rasa tempo hari,
sungguh membuat kepercayaanku tersesat tengah jalan.

Cipete, 30 Mei 2011


Posted by Seorang Sendja at 11:24 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Tuesday, May 24, 2011


Story Telling
If the story about running away from emotion is true,
I just wanna run away TO you.
non-escaping, BV 24 Mei 2011
Posted by Seorang Sendja at 1:53 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Sunday, May 22, 2011


Ioki Talk
Kau sering berkata,
kita sungguh berbeda.
Benar adanya, sayang..
my sweetheart.
Akan tetapi, bukan seperti bumi dan langit,
hanya dua bintang yang saling berjauhan.
Tarik menarik,
saling mengamati,
walau dari kejauhan.
Sayang sekali semua akan runtuh,
hancur berkeping-keping duniamu,
bila kita menempuh jarak mustahil tuk saling dekat,

dalam arti yang sebenarnya.


memoir, 22 Mei 2011
Posted by Seorang Sendja at 10:28 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Monday, May 16, 2011


Pemain Ganda
Aku begitu khawatir kau akan mematahkan hatiku,
sungguh kulupa bahwa ku tak punya hati.
Intimnya kita tadi hanyalah cemilan sore hari,
dan kau tahu pasti siapa diriku,
arah bicara serta bualanku ini.
deretan merasa, 310310 - on trip
Posted by Seorang Sendja at 11:36 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Wednesday, May 04, 2011


Singa Nemea
Kubolak balik rumusnya,
luminositas.
Mereka menggunakan istilah itu,
lalu berusaha mengukurnya,
berusaha tuk jelaskan dan definisikan ka-mu.
Untuk apa mengerti suatu hal yang kurasa?
Untuk apa mencari pangkal dan payung konklusinya?
Kau tidak seperti katai putih dan bintang neutron.
Kau abadi selama tiap sel tubuhku mengingatmu.
Cahayamu, abadi.
892, 3 Mei 2011
Posted by Seorang Sendja at 12:01 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Thursday, April 28, 2011


Pilihan Terbaikmu
Dalam kejadian-kejadian,
tidak ada kebetulan yang sederhana.
Semua luar biasa.
Dalam tiap hujan,
bukan hanya air deras membasahi bumi,
tapi juga ada duka yang terbilas,
dan harapan tumbuh indah seperti pelangi.
Dalam tiap bencana kehidupan,
selalu disisipkan kesempatan tuk bersyukur,
bisakah kita meresapi tiap kebangkitan itu?
Your Moment, 28 April 2011
Posted by Seorang Sendja at 10:23 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Sunday, April 24, 2011


Ketepatan Hati
Siang hari dengan enggan menuruni tangga,
pelan-pelan meraba jendela, berharap bisa berkaca,
mengetahui potongan puzzlenya tidak sempurna,
hingga senja harus menggantikannya.
Kamu hanya tidak cocok di kutempatkan dimana-mana.
Mungkin untuk mengucurkan jerih payah,
atau juga untuk menguapkan kesedihan.
Tapi sinarmu yang kurang jingga,
tidak tersimpan tepat di sudut hati.
Dan aku, kehabisan kata-kata serta penalaran untuk menjelaskan.
@plea, 24 April 2011
Posted by Seorang Sendja at 8:32 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Tiga Hal Mutlak


Cara mencegah mimpi buruk bukan dengan menghindari tidur.
Cara mencegah kesedihan bukan dengan tidak bertindak apa-apa.
Cara mencegah suratan yang buruk bukan dengan meletakkan pena kehidupan.
Posted by Seorang Sendja at 2:40 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Bukan Sekedar Satu Lagi
Kalau semua berbeda untukmu,
kuharap jalan ke depan terblokir, runtuh tertimpa sesuatu,
atau kalau perlu dibuat melawan arus.
Menghentikan langkahku,
menjadikan kamu sebuah tujuan.
one memorable stop, 24 April 2011
Posted by Seorang Sendja at 2:36 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Saturday, April 16, 2011


Parfume and Stout
Your scent is petrichor for me,
without confusing process before it.
Outside, I'm complicated.
With you, I'm definitely simple.
@rumah4, 16 April 2011
Posted by Seorang Sendja at 4:53 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Best Days
A kind word is like a spring day.
But your love is like best days of every season.

-kampioen lief hebberPosted by Seorang Sendja at 4:51 PM Links to this post


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Day After
It's like a day after marathon.
Now while my body is resting,
my mind and soul can go travelling back.
I miss you, 16 April 2011
Posted by Seorang Sendja at 4:48 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Saturday, April 09, 2011


Clear Moment
No matter how hard you try,
eyes never lie.

otw rumah4, 8 April 2011


Posted by Seorang Sendja at 1:27 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Kissing Rules
When we're kissing I don't care about my make up,
but don't ruin my heart after it.
otw rumah4, 8 April 2011
Posted by Seorang Sendja at 1:21 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Tuesday, April 05, 2011


Chocolate Lover
The best dessert...

is the one you can see,


but can't have!

Diabetes talkin', 5 April 2011


Posted by Seorang Sendja at 11:37 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
ZIPP
Even amaretto can't beat the taste of your lips.

Melati, 5 April 2011


Posted by Seorang Sendja at 11:36 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Express Love
Can you feel like...
crossing the world,
to heaven and hell..
yet you're not moving?
Not doing anything?
Melati, 5 April 2011
Posted by Seorang Sendja at 11:35 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Sunday, April 03, 2011


Misa Hari Minggu
Selamat hari Minggu,
loteng gereja menanyakan sepatumu.
Katanya dia rindu,
dua pasang sepatu berukuran sedang,
yang bercengkerama di tengah misa.
Kalau hanya sepatuku saja,

tidak pernah jadi percakapan yang berarti.

@memoir blok B, 3 April 2011


Posted by Seorang Sendja at 10:39 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Tuesday, March 29, 2011


Berulang Berumur
Tidak habis-habis, kamu.
Tidak juga kadaluarsa,
dan tidak menyentuh depresiasi.
Kamu.
@DienWai, 28 Maret 2011
Posted by Seorang Sendja at 2:32 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Between Traffic
Morning hello just as perfect as your scent,
day and night.
@HB, 29 Maret 2011
Posted by Seorang Sendja at 2:29 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Sunday, March 20, 2011


Bicara Dengan Diam
Malam ini bulan yang bulat sempurna tampil luar biasa,
paling besar dalam 20 tahun sejarah.
Malam ini ada diam yang luar binasa,
diam yang bulat dengan luka menyeringai dan segumpal darah.
Purnama ini kita santap dengan keheningan yang takkan terlupakan.

@rumah4, 19 Maret 2011


Posted by Seorang Sendja at 12:12 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Menang Sebelum Berperang
Malam yang panjang tuk memikirkan langkah kesana,
dibanding jumlah adukan kopi hingga lebur bersama gula.
@rumah4, 19 Maret 2011
Posted by Seorang Sendja at 12:10 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Sunday, February 27, 2011


Surat Untuk Ratih, Disana...

Aku akan mengenangmu,


lebih dari eyeliner yang tegas mencuat di sudut matamu,
lebih dari pandangan yang seakan-akan galak,
lebih dari hobi merokokmu yang selalu membuatku tersenyum...

Aku akan merindukanmu,


juga ceritamu tentang bekas kawanku yang juga bekas kawanmu,
juga rasa ingin tahumu tentang apa yang terjadi di dunianya,
juga amarah serta sedihmu saat menuturkan semua...

Aku akan terus belajar darimu,semampu aku,

bagaimana jadi perempuan yang begitu mencintai pasangannya,


bagaimana jadi istri yang begitu setia dan menunggui malam-malam yang dingin,
dengan harapan dan doa agar berangsur hangat,
walau hanya dengan jejak keberadaannya...
bagaimana jadi manusia yang hidup untuk membahagiakan orang lain,
tanpa memikirkan nasib dan keinginan diri sendiri.

Aku akan terus berusaha belajar darimu, dan juga dari lurus logikaku,
untuk mencintai semua, dan juga...merelakan semua karena tidak ada yang abadi.

Aku sayang kamu, Ratih.


Semoga kamu tenang dan bahagia disana.
Posted by Seorang Sendja at 2:11 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Thursday, February 24, 2011


Sehari Puluhan Kali
Kalau kukumpulkan stik kayu tiap kuingat kau hari ini,
jumlahnya akan melebihi jerih payah kuli gendong,
satu pekan lamanya.

Off to the moon, 24 Feb 2011


Posted by Seorang Sendja at 9:55 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Monday, February 21, 2011


Jembatan Yang Dikenang

Aku suka saat gerimis matamu jatuh di bahuku.


Pelan-pelan kita sebrangi dunia yang berbeda,
gelap dengan lampu, terang dengan mendung,
kita ubah dua jadi satu, untuk sementara waktu.
HoRe, 13 Februari 2011
Posted by Seorang Sendja at 11:01 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Friday, January 21, 2011


Tiga Warna
Kau yang hijau merah hijau merah,
buatku deg-degan.
Tidak ada kuning memberiku waktu,
sekedar tuk bersiap-siap.
Hey, kekasih lampu merahku.

Deplu, Januari 2011


Posted by Seorang Sendja at 11:00 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Sendja Seranum Anggur
Aku suka saatku mabuk,
karna wacana dan fikiranmu,
lebih dari anggur yang kau pilihkan.

evening feeling, Januari 2011


Posted by Seorang Sendja at 10:56 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Monday, January 17, 2011


Pendar Pudar
Hari-hari itu....

hampir selalu,
Mereka menyebutku gadis kembang api,
berjalan dengan tapak gemerlap di malam hari,
serta kibasan kupu-kupu perak.
Kamu yang menyalakan sumbuku.
Tiada lain yang bisa.
A gift, Januari 2010
Posted by Seorang Sendja at 1:30 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Perayaan Tahun Tersingkat
Kamu tertidur.
Tak mengapa, malam pergantian tahun dengan kembang api kan kulukis di pelupuk
matamu biar bisa kau kenang esok pagi. Kujadikan cerita yang panjang tetap
seindah mungkin, dengan keterbatasan waktu. Sebagaimana kau terbiasa
memaknai kebersamaan kita, sesingkat hitungan short time di kamar kenangan itu.
Mimpi indah.
On the road, nu year's eve 10-11
Posted by Seorang Sendja at 1:23 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Alibi Rasa Dalam Cerita
Aku mencium tanda tanya pada ceritamu,
sesungguhnya kau sedang membual tentangmu,
atau tentang kita?
Aku bersamanya,
aku bersamanya,
aku bersamanya,
kubaca : tidak ada apa-apa antara kita.
Perjalanan panjang kali ini tidak disertai janji temu kita,
padahal sudah kutunggu setiap senja datang lebih awal,

agar malam ke pagi juga menurut teramat singkat.


Rupanya keberuntungan bukan di bulan-bulan ini.
Mari kita coba lain kali!

@rumah4, Januari 2010


Posted by Seorang Sendja at 1:10 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Monday, December 27, 2010


Terik Kata
Aku meleleh,
jauh dari matari,
terlalu dekat dengan luka hati.
@rumah4, Des 2010
Posted by Seorang Sendja at 11:50 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Selamat Hari Duka
Aku ingin menangis habis-habisan,
tapi jauh betul jarak ke hatimu.
Kamu tuli,
hanya untuk mendengar lautan sedihku.
on the road, Des 2010
Posted by Seorang Sendja at 11:45 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Tuesday, December 21, 2010


Malam Baik Untuk Bercerita

Cerita yang manis,

mengetahui kau berbohong entah untuk apa,


tanpa bertanya aku hanya diam,
pura-pura tidak tahu,
enggan melempar pandangan,
"bahkan begitu pun kau tak bisa jujur?"

Cerita yang manis,


melihat kau memilih jalan benar menuju kesalahan,
mementingkan etika dan cita-cita daripada mimpi dan hati,
namun tetap hati ini, suatu yang pernah kupercaya mustahil,
masih berdetak forte saat nama yang hanya serupa namamu disebut,

Cerita yang manis,


untuk tetap menulis ini,
bertahun-tahun setelah kau tiada, atau bahkan kau belum ada.
Kenapa terjadi begini, hingga di setiap ramalan,
begitulah nasib jiwa-jiwa yang percaya hati,
benar diciptakan setengah untuk masing-masing?

Cerita yang manis,


walau kini aku masih menunggu kau muncul setelah hujan reda,
aku, hati, dan hati-hati di balik jendela kamar,

tanpa sepotong atap pun untuk melindungi?

Kita hidup dari harapan,


rangkaian kata yang jadi cerita,
dan kepercayaan tentang suatu hari nanti.

Aku hidup,
juga untuk mewujudkan,
cerita yang manis.

fairytale, @rumah4, 20 Desember 2010


Posted by Seorang Sendja at 12:49 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Sunday, December 19, 2010


Kisah Aurora
Kamu yang terindah, yang pernah hadir dalam komposisi nafasku.
Bahkan saat menedung resah bergayut di retina matamu,
aku yakin sendja adalah sendja, yang selalu indah.
Lalu apa artinya sebuah hitungan waktu,
detik menit jam bulan tahun...dan tahunan.
Apa artinya sebuah perilaku yang muncul dari pemikiran,
tindakan yang keluar dari hati,
sebuah aksi dan reaksi.
Suatu hari nanti, walau kita tidak bersama,
walau yang membawa namamu bukan milik kita,
tetap selalu ingat, seribu hal baik tentang kita,
bukan tentang aku.

Dan teruskan itu kepada mereka yang membutuhkan.


Karena memang sudah saatnya,
cerita itu berpindah tangan.
Biarkan mereka menulisnya,
dan mempercayainya terlebih dahulu.
@rumah4, Desember 2010
Posted by Seorang Sendja at 3:08 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Sunday, October 31, 2010


Musim Pertunjukan Lagi

Menghitung kebenaran di balik degup jantung,


jawabannya adalah selalu ya dan tidak pernah tidak.

Walaupun tidak ada kata-kata, tidak pernah ada air mata.

Memberikan tanpa menjanjikan,


menjalani tanpa meragukan,
karena sama-sama tahu alur ceritanya.

Hingga kembali musimnya pertunjukan,


dan semua sibuk membuat pesanan.

Membuat corekan, menatah, menyungging wayang,

hingga memasang cempurit.

"Sebentar lagi waktu kita!


Dan Tuhan adalah sang dalang."

Aku yang setengah jadi,


melihatmu bicara dengan suka cita.

BV, amazing dejavu - 28 Oct 2010


Posted by Seorang Sendja at 1:26 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Setelah Pentas

Menulis untuk memperbanyak waktu kita,


biar debu teka-teki naik mengudara,
meninggalkan segerombolan tanda tanya (saja).

Ada apa dengan baju ganti dan stocking-mu?


Ada apa dengan kegelisahanmu?
Aku sesungguhnya tidak perlu balik bertanya.

Segala sesuatu yang nampaknya kuat tidak selalu pasti,

hanya saja selalu ada yang hilang bersama waktu,


sebagaimana ada yang tumbuh seiring tik tok usia.

Sekarang bukan lagi kata 'masih',


kita sudah tidak muda.

Tapi aku selalu muda untuk untuk menunggu hidup,


arti sebenarnya,
keresahan sejujurnya.

Menunggu hidup beberapa bulan lagi.

Dan bila aku sial,


beberapa tahun untuk dihabiskan.

Sendja Bening, 29 Oktober 2010


Posted by Seorang Sendja at 1:21 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Tuesday, October 26, 2010


Sampai Usia Sendja

Cerita yang berulang, di fase hidup berbeda,


pelaku terus menerus sama,

hanya masalah yang berganti.

Bukan purwa bukan klithik,


tapi kita berdua tahu kita siapa (dan yang mana).

Malam sudah turun menggeser sendja,


hanya sedikit waktu sebelum kita pudar,
menghilang bersama naiknya matahari.

PI, 26 Okt 2010


Posted by Seorang Sendja at 11:31 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Sunday, September 19, 2010


Lonesome Is Way Better
Here it goes again,
another hook.
Can feel it hanging in my chest,
when heart is too weak to be spoken,
and I can't hear a thing.
Not a drop,
not a whisper,
just silent.
But I know it's bleeding badly,
just now.
Senayan, September 2010
Posted by Seorang Sendja at 2:04 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Thursday, September 02, 2010


Diantara
Aku rasa kamu adalah nyata,
sebagaimana logikaku merasakanmu.
Kamu tidak lagi jauh di ujung mimpi,
dan tidak lagi asing dalam dunia.
Jembatan antara sadar dan tak sadar sudah hancur,
malam ini takkan lagi terasa panjang dan pudar.
I'll see you when I see you.
Homey, September 2010
Posted by Seorang Sendja at 12:16 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Friday, July 09, 2010


Terbakar Airmata
Barang-barang di rumahku mudah terbakar,
setiap kesedihan memuncak dan airmata menetes,
tetesannya mengalir ke arloji, pigura, buku,
menjadi laiknya bensin..
Bila mereka mengakhiri tangis dengan senyum,
barang-barang itu selamat, tidak hangus terbakar.
Lain halnya bila malam tak ditutup dengan damai,
maka terdengar tinnggg! Mirip bunyi pematik api,
bersamaan dengan terpejamnya mata karna perih.
Itulah sebabnya aku berkata pada setiap yang datang,
dan beristirahat satu, dua jam,
apalagi menginap.
Jangan kalian pelihara bibit kesedihan di rumah ini,
tinggalkan saja di depan pintu rumahku,
atau masukkan dalam kotak pos dekat pagar,
biar dibawa angin lalu yang bertugas tiap menit.
Jangan biarkan rumahku hancur, bukan karna banjir airmata,

yang masih bisa kering walau sedikit rusak.


Tapi karna kebakaran yang meluluhlantakkan hati dan kenangan di dalam,
dan menyisakan hanya abu untuk menyambut sakramen taubat.
Jangan biarkan,
lebih baik kau tak usah datang berkunjung.
Resting House, Juli 2010
Posted by Seorang Sendja at 2:13 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Sunday, July 04, 2010


Yang Tersesat Dalam Putaran Waktu
Sayang, aku seperti sudah gila!
Aku bicara sendiri dengan aksara yang berserakan di pandang mataku, aku
melihatnya bangun dan menyusun utuh tubuh untuk kemudian berdiri tegak, tanpa
ragu dia menyapu koma dan menendang titik, menghirup sisa harum air mata di
antara kata, menjadikannya nyawa.
Aku melihatmu, terpisah dari detik ini dan kenyataan ini, seakan-akan terbelah dua.
Tapi dua-duanya nyata! Hidupmu sungguh terlalu benar untukku eliminir, tentu
tidak dengan romantisme yang kau genggam erat di retak hatimu.
Hatimu pernah retak karenaku. Aku yang lupa daratan, yang asyik dengan duniaku
sendiri. Biar mereka bilang aku gila.....diam-diam aku masih bisa melihatmu. Kamu
yang hidup sampai hari ini, dan kepingan diriku yang kutitipkan untuk bahagia
denganmu.
Tidak Ada Transisi, Hanya Ada Abadi
Posted by Seorang Sendja at 12:17 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Saturday, July 03, 2010


Rahasia Pemenang
Malam ini aku meletakkan sepatu lariku,
telapak yang pegal dan kapalan kukeluarkan dari kaos kaki,
entah keberapa belas pasang yang kukenakan,
hampir sepanjang tahun.

Perlombaan memang belum usai,


tapi aku ingin berhenti.
Trek lari tidak akan pernah habis,
dan takkan pernah lurus,
sama seperti waktu,
yang berjalan dan berputar.
Aku berhenti menjadikan waktu musuh,
bersaing dengan siapa saja,
dan berusaha menjadi yang terbaik.
Malam ini aku sudah tahu apa jawabannya.
Kita semua bisa jadi pemenang,
atas hidup yang entah sampai kapan.
Berdamai dengan kenyataan,
dan berusaha mencari harga diri di sela kekalahan,
karena kita akan selalu kalah dengan kesalahan kita sendiri.
@ left bedside, Juli 2010
Posted by Seorang Sendja at 11:34 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Saturday, June 12, 2010


Pendengar Suaraku
Tuhan diam di ujung hidungku
Tiap kubicara kutak bisa lihat Dia,
tapi kutahu sepertinya Dia mendengar.
Tuhan tinggal disana,
di suatu titik rawan tak terlihat.
Hanya ujung lidah kebenaranku yang menggapai-Nya,
bukan kata-kata yang hilang menjadi asap dan debu.
Tidak ada yang bisa jadi Tuhanku,
mereka terlalu dangkal untuk berada di tengah,
antara otak, mulut, dan hatiku.
Hanya Tuhan yang tinggal diam di ujung hidungku,

Dia yang mampu.


BV, 12 Juni 2010
Posted by Seorang Sendja at 11:00 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Friday, May 14, 2010


Suara Logika
Kalau ada seribu langkah boleh terulang kembali,
tanpa nafas tertahan dan jam pasir yang dijungkirkan,
akankah kita bertemu dan berjabat tangan,
mengucapkan nama masing-masing,
sebelum akhirnya berlalu dengan beberapa senyum?
Kalau ada seribu tawa yang bisa digemakan kembali,
tanpa perlu diingat kapan dan kenapa,
akankah kita sekarang duduk bersebrangan,
menghitung centimeter yang nyata,
dan puluhan meter yang tak terbaca?
Kalau ada seribu tangis yang dapat disurutkan,
tanpa harus menggenangi bola mata,
akankah kita sekarang beradu punggung tanpa bersentuhan,
menggerutu dan mengeluh, pada dinding yang using?
Sungguhkah rasa itu tdk pernah ada?
Aku ingin melihat senyummu tanpa harus ku menangis,
Aku ingin bahagia tanpa kau berduka,
Bisakah kita menempuh jalan berdua?
Atau haruskah kita mendua? Hati dan logika?
@ office :: 14 Mei 2010
Posted by Seorang Sendja at 3:00 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Monday, May 03, 2010


Sesederhana Selamat Pagi
Ada tanda tanya di balik titik,

selalu di cerita kita.


Ada kening berkerut,
ada gusar tak terucap,
ada sesuatu tak terungkap.
Ada seribu satu hari,
dengan sepuluh ribu pertanyaan,
dan satu keinginan.
Aku ingin bersamamu,
tanpa harus menyakitimu.
Ataukah harus aku tak bersamamu,
agar tidak lagi menyakitimu?
the end or not, Mei 2010
Posted by Seorang Sendja at 3:28 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Wednesday, April 28, 2010


Telanjang #2
Kalau tiap mengucapkan sumpah anggota dewan harus jujur ya susah,
sudah telanjang juga isi hati siapa yang tahu?
@fiksimini #fiksimini
Posted by Seorang Sendja at 12:37 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Telanjang #1
Telanjangya kali ini tidak membuatku bernafsu,
dia menceritakan masa lalunya yang penuh debu.
@fiksimini #fiksimini
Posted by Seorang Sendja at 12:35 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Monday, April 12, 2010


childhood #note
"believe it or not,
i can smell the jittery..
just across my mind..
flying and evaporating..
our old nick names,
cute and irritating one,
our old argument,
about soccer, the team, and off course,
the final score.
believe it or not,
i can see the gulp..
without actually seeing it,
or hearing it..
that's the jittery..
and it ain't mine.."
sunday moment
Posted by Seorang Sendja at 11:09 PM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Friday, April 09, 2010


Bilik Dering
@pastor_kepala Silahkan anakku RT @mistybusy: Saya mengaku..
begitu kedua hp kami berkicau dipisahkan jendela bilik pengakuan dosa.
@fiksimini #fiksimini
Posted by Seorang Sendja at 12:49 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Ulang Tahunku :: undo
Aku ketinggalan bus usia, '

padahal hari ini aku ulang tahun.


Nafasku habis di halte ini.
@fiksimini #fiksimini
Posted by Seorang Sendja at 12:44 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Yang Asli dan Tidak
Kasihan dia pd kakinya yg pegal,
segera dicopot dan dititipkan pd tkg refleksi. '
"Maaf mas,kami gak terima kaki plastik."
@fiksimini #fiksimini
Posted by Seorang Sendja at 12:41 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Monday, January 04, 2010


Pasir ke Kota
Di antara terik matari dan pasir,
aku kehilangan jejak hari dan tanggal.
Tapi tiada hitunganku luput,
akan jumlah hari ku jauh darimu.
Bali, NYE 09-10
Posted by Seorang Sendja at 10:45 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Thursday, December 10, 2009


Catatan Sebelum Tidur
Saat aku bisa menertawakan kebodohanku di depanmu,
itu cinta.
Saat aku bisa melalui rasa sakit utk ketenanganmu,
itu cinta.

Saat aku bisa menjadikan namamu sbagai pintu mimpiku,


itu cinta.
Saat aku bisa menjadi lebih baik denganmu, bukan hanya untukmu,
itu cinta.
Saat aku menulis ini dengan rasa kantuk, melalui blackberryku,
sudah pasti rasa ini cinta.
Aku akan menghabiskan ribuan kertas untuk definisikan c.i.n.t.a
padahal dia selalu terwakilkan olehmu.
on my bed / craving for u / dec 2009
Posted by Seorang Sendja at 3:07 AM Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Tuesday, November 03, 2009


# Senja Tanpa Judul
Aku tidak bisa mematahkan kalimatmu,
atau membantah takdirku..
Tapi kau mengetahui keseluruhanku,
hanya ada di dalammu.
@ Jojo, Nov 3rd 09
Posted by Seorang Sendja at 11:44 PM No comments: Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Tuesday, October 27, 2009


Kiss that makes me fall!
Whats in a kiss?
Maybe seven signs of nature,
from the brightest sun,
through thunder and rain.
Oh,
whats in a kiss,
will remains a mystery.
I only can speak wisely,

along truthfully,
whats in my heart,
when we kiss each other tight,
just dont want to end the night.
Theres a sparks underneath your touch,
in every inch of yours.
Slowly I can sip
sweet sensation of bliss.
Sunlight in your eyes,
perfect in its places,
and I just knew,
the wind will never change.
Winter time kisses,
makes me wanna fall,
fall naturally,
in love with you.
You made a girl a woman,
stranger into lover.
With that winter time kisses.
So tell me again,
whats in a kiss?
Jojo, Oct 2009
Posted by Seorang Sendja at 12:14 AM No comments: Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Thursday, July 02, 2009


: Puisi di Hari yang Aneh :
Mimpi di kotak suara,
diam tanpa hembusan nafas.
Terlahir tanpa simbiois mutualisme,
terbentuk karna desakan waktu.
Tidak ada selamat pagi,

tanpa tidur yang terusik.


Tidak ada akhir kalimat,
sepanjang masa panen koma.
(Terusik, Juli 2009)
Posted by Seorang Sendja at 2:20 AM No comments: Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Friday, May 01, 2009


Dongeng Ibukota
Adalah satu dongeng sederhana yang mematikan lampu-lampu di kamar tidurku,
menyulap pintu lemari jadi pintu gerbang kastil yang kokoh,
begitu megah dan tak tersentuh, mirip gedung-gedung tinggi ibukota,
yang membuatku silau bukan hanya karna kaca-kacanya,
tapi begitu banyak ambisi dan kesombongan,
mengutamakan kantong pribadi dan menenggelamkan kata rakyat,
yang seharusnya satu, yang seharusnya utama,
atau paling tidak diusahakan pertama.
Adalah satu dongeng sederhana yang menidurkan anak-anak bangsa,
dengan kelelahan mata dan jari akibat games elektronik,
melupakan lompat karet, gangsing, petak umpet,
membenci aktivitas outdoor dan mencintai keautisannya,
bukannya belajar berkawan, lebih suka melawan,
sama seperti suara-suara mereka yang berdemo,
satu stereo, tapi tak betul-betul mengerti maknanya,
bukankah komunikator yang salah bila pesan tak sampai.
Adalah satu dongeng sederhana yang membius kita semua,
mnghadirkan sejuta tanda tanya, ada apa setelah ini dan itu,
sehingga mau tak mau, semua turut serta,
membunuh pagi dan siang, menghapus sore hari,
supaya jutaaan tanda tanya tak beranak pinak,
atau jangan-jangan walau dipotong dengan pedang Lancelot,
tumbuh kembali seperti ekor cicak,
atau lebih parah cacing tanah yang mengganda.
Marilah kita lari pada malam,
begitu nyaman rasanya dalam gelap,
supaya siapa saja dapat mendongeng,

ganti-berganti menjadi pelaku dan korban.


Para pendengar selamat datang!
Setelah cuci tangan kaki dan sikat gigi,
layar panggung kembali terangkat,
untuk sebuah dongeng sederhana.
Djakarta, 30 April 2009
Posted by Seorang Sendja at 12:41 PM No comments: Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Wednesday, April 22, 2009


Pengakuan yang Sederhana

Dia selalu mampir ke telinga mereka,


mengorek dosa-dosa yang tiba-tiba terlalu besar,
untuk keluar dari liang telinga.

Dia selalu menggedor hati kuat-kuat,


seperti ibu kos menagih uang bulanan,
menyebut anak kosnya ATM gedor.

Dia selalu terselamurkan nafsu,


membuat kita buta, hanya tahu hujan lebat,
dan embun di kaca jendela.

Kita menjadi mengkilat karena kesombongan diri,


memantulkan semua yang datang menyerang.

Bahasa kebenaran itu sederhana....

Ataukah kita yang terlalu rumit untuk mengakui kebenaran?

Cirendeu, April 20093:01 AM No comments: Links to this post


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Ciuman Rindumu

Kemaslah ciumanmu kecil dan rapat,


agar tak tercecer dan tak jatuh ke tangan yang salah.

Kemaslah ciumanmu kecil dan rapat,


agar bisa kusimpan di balik tempat foto pada dompetku.

Kemaslah ciumanmu kecil dan rapat,


agar tidak ada bibirbibir yang mengendusnya,
meraungraung minta dikasihani.

Tolonnnngggg..tolooooonnngggg,
mampirlah barang sejenak!

Perduli setan suara tak bertuan itu,


telinga ini sendiri haus ciumanmu.

Ciuman rindu yang kau kemas kecil dan rapat,


sebelum kau peras kuat-kuat..
amboiiii basahnya!

Cirendeu, April 2009


Posted by Seorang Sendja at 2:50 AM No comments: Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Di Belakang Bangku Penonton

Tanpa gelap,
dalam keheningan,
bermodalkan empat jemari,
dua kanan dan kiri,
kuciptakan lorong panjang.

Memutarkan film hitam putih,


bisu, masih dalam keheningan,
trrrrssstttt...trrrrsssstttttttt..
begitu banyak titik hitam,
yang malah membuatku mengingat.

Hidup itu luka yang menganga!


Hidup itu diam terpana!

Itu sebabnya aku melupakan luka,


bukan terluka karena lupa.

Cirendeu, April 2009


Posted by Seorang Sendja at 2:43 AM No comments: Links to this post

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Sunday, January 04, 2009


Kompleksitas Rasa
Kamu;
teka teki silang kehabisan tempat,
daun pintu tanpa gagangnya,
rajutan tak disimpul mati,
Membuatku..
tak butuh merokok setelah seks,
menikmati puding tanpa vla,
lupa diri di bawah hujan lebat..
Kamu
dan
aku,
komposisi warna tanpa rumus,
karna tidak pernah ada pengulangan yang sukses,
hanya sekali itu saja.
BV, Januari 2009
Posted by Seorang Sendja at 12:29 PM No comments: Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Saturday, January 03, 2009


Jari Kaki Ukuran Dominasi
Aku berusaha fokus,
pandangan lurus ke depan.
Mencari hal-hal tidak penting,
yang harus kubombardir biar terlihat penting.
Jari telunjuk kakimu,
tidak lebih panjang dari jempolmu.
Harusnya aku bersyukur,
kamu tidak seperti mereka.
Hitler begitu, Mussolini juga. Siapa yang tahu Tse-tung tidak begitu?

Aku tahu teori itu pasti salah.


Kamu sudah mendominasiku,
paling tidak pikiranku.
me-time, Januari 2009
Posted by Seorang Sendja at 2:56 AM No comments: Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Thursday, December 18, 2008


Draft II November
Bukan yang pertama,
tapi mungkin yang utama.
"Mungkin nanti kata-kata itu akan sekedar mengumpar di udara,
tapi kuharap kau masih mendengar nadanya."
sms tidak tersimpan rapih di draft,
mudah-mudahan tepat sasaran.
Posted by Seorang Sendja at 3:03 AM No comments: Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Draft Bulan November
Ada yang terpampang,
imaji berselamur lampu,
entah siapa memburamkan apa.
Ada yang merasa,
hati kian memanjang,
sepanjang harapan,
sepanjang akal yang dicelup doa.
Ada yang tak bisa kulihat,
rasa dibalik imaji,
rasa yang ciptakan imaji,
click! click! click!
Mencuri jiwa dalam tiap frame,
membuat distorsi semakin buas.

Hati-hati,
kalau hatimu cuma satu.
Hati-hati gunakan hatimu.
:: dari sebuah "film' yang melintas di depan mata,
melompati hati dari belakang ::
Posted by Seorang Sendja at 3:01 AM No comments: Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Sehitam Sapu Tangan
Kopi hitam,
sehitam-hitamnya.
Menghapus merah menganga,
sampai tuntas!
Hingga buram saja,
sehitam jelaga.
Kopi hitam,
kopi sapu tangan.
Menghapus gelisah,
sampai air mata.
Seperti amarah yang jebol,
seperti cokelat,
seperti seks.
Nowhere, Desember 2008
Posted by Seorang Sendja at 2:55 AM No comments: Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Older Posts Home
Subscribe to: Posts (Atom)

2014 (4)

April (1)

Sekali Bercela Terlalu Sekali Ada tawa meriah di...

March (2)

January (1)

2013 (7)

2012 (28)

2011 (52)

2010 (22)

2009 (10)

2008 (33)

2007 (139)

2006 (198)

2005 (305)

2004 (175)

2003 (8)

Yuyu & Cuyu


Puisi (Senja Perpisahan)
undefined undefined

Senja Perpisahan
Detik sungguh indah
hingga kuterbuai dibuatnya
menjamahi keindahan karya tuhan
bersamamu kasih

ku terdiam merenungi bisikan angin


memejamkan mata seraya ku bersyukur
mentari seakan mengerti rasaku
ia malu tuk menerangi lagi ufuk timurnya

senja pun menyambut


tetes air mata berlinang di hamparannya
deras entah kenapa
akhirnya aku mengerti inilah senja perpisahan kita kasih

Perpisahan Menjadi Luka


Posted on 21 April 2013 oleh gen22

Perpisahan Menjadi Luka


oleh jumaida kartini manullang

Langit begitu marah


Terluka dari sebuah amarah
Meskikah aku selalu menyulitkan hidupku
Meski waktu tak berpihak selalu
Apakah takdir sedang mempermainkan duniaku
Tiada henti merayu menunggu kesulitan bagiku
Sungguh setengah rindupun tak terbalaskan untukmu
Apakah aku ingin tetap berada di noda dustamu
Masih adilkah kesepian seolah bercanda untukku
Membiarkan perasaan selalu bersedih dihatiku
Mampukah aku menjaga mahkota cintamu
Yang selalu dirajai oleh keegoisan dan kebohonganmu
Kadang berharap selalu berkata membiasakan
Namun adakah kamu memiliki cinta diawal perkenalan
Mungkin matahari esok berkata menutup fajar
Perlahan menjadi akhir jeritan yang sanggup tertidur
Filed under: Sedih | Tagged: puisi sedih perpisahan, puisi perpisahan menjadi luka, puisi luka
karena perpisahan | No Comments

Perpisahan Sahabat
Posted on 21 April 2013 oleh gen22

Puisi Perpisahan Sahabat


oleh: Segaca Galuh
Hening malam
Temani langkah kakimu tuk berpijak
Sinar rembulan
Terangi jalanmu tuk kembali
Kata maaf yang kau ucap sebelum kau pergi.,
Slalu ku ingat dalam benaku
Senyum lugu dari bibirmu.,
Slalu terbayang olehku
Mungkin ini yang terbaik
Tapi bukan ini yang kuingin

Nukan ini yang kuharap


Bukan perpisahan
Filed under: Sahabat | Tagged: Puisi perpisahan sahabat, perpisahan dengan sahabat, puisi
perpisahan untuk sahabat, puisi berpisah dari sahabat | No Comments

Perpisahan Jalan Terbaik


Posted on 21 April 2013 oleh gen22

Jalan Terbaik
Puisi Perpisahan karya Akbar Dwi Andhika
Mungkin jalan terbaik adalah perpisahan . . .
Tak mungkin aku harus menunggu tentang cinta yg dulu pernah ada . . .
Karena aku hanyalah manusia yg mempunyai hasrat dan membutuhkan cinta . .
Tak mungkin juga ku sendiri menunggu . .
Karena ku yakin,belum tentu juga kau memikirkanku . . .
Semua cukup sampai disini saja.
Terima kasih atas semuanya.
Kini ku kan beranjak bangkit dari penantian ini.
Mencari sebuah cinta yg lain,hingga saatnya mungkin kan bisa membuatku
bahagia.
Filed under: perpisahan | Tagged: Puisi jalan terbaik | No Comments

Akhir Kisah Kita


Posted on 21 April 2013 oleh gen22

Akhir Kisah Kita


Puisi Perpisahan karya Emmang Andara
waktu terus bergulir sayang
dan kita belum saling menemukan
lalu aku bertanya apa kita selama ini.
menggenggam tangan namun tak pernah menatap lubuk hati
waktu terus bergulir sayang
tentang janji itu dimana hilangnya
ikrar kau dan aku tersenyum di kaki langit

bersama selamanya
hanya cerita terbawa angin lalu raib
waktu terus bergulir sayang
lelah kumenagih ucap dari bibirmu
mungkin aku takkan bicara lagi.
hanya senyum sesal kuukir
saat ku pergi dari hadapmu
untuk selamanya
Filed under: perpisahan | Tagged: Akhir kisah, kisah cinta | No Comments

Malam Yang Luar Biasa


Posted on 3 September 2010 oleh gen22

MALAM YANG LUAR BIASA


malam yang bagiku pengobat rindu
malam yang bisa mempertemukanku dengan daun keringku
malam itu pohon-pohon PAHALA KENCANA yang luar biasa
akan berjajar memagar di mulut gua
kemudian menunduk merukuk
malam itu di luar gua langit begitu telanjang
tak sehelai mega mendung menutupi
bintang-bintang benderang begitu seksi
semua begitu nyata
di balik punggung gua menghampar pasir-pasir pesisir yang berfikir
membaca kejanggalan yang ditetapkan
SEGARA berubah rasa
tak lagi garam menyengat
lidah mati tak mencicip rasa
semuanya tawar.

Filed under: Puisi Ainul Hidayat | Tagged: malam, puisi malam, rindu, pengobat rindu, puisi
pengobat rindu, langit, puisi langit, telanjang, seksi | 1 Comment

Arthesis Hari
Posted on 3 September 2010 oleh gen22

ARTESIS SAHRI
ada tujuh lubang yang dalam
tiap lubang menanamkan ranjau merah
menumbuhkan sejuta jarum neraka
lubang yang mengingatkan kita agar berhati hati dalam melangkah
selain itu tiap lubang juga mengalirkan tirta surga
setetes tirta mamapu mengkecambahkan biji dalam sehari
setetes tirta mampu menopangkan tujuh dahan kenikmatan
sedahan mencarang sepuluh ranting keberkahan
seranting menghiaskan sepuluh macam buah kemukjizatan
lalu kutadah tanya lirih
di mana daun yang biasa merimbun ranting-ranting
gugurkah?
belum tumbuhkah?
atau sengaja pergi meninggalkan POHON PAHALA KENCANA
meranggas mencari daun kering
saudara tertuanya
kabar angin itu menarikku- menjatuhkanku dari gelantungan musim-musim kepompongku
menderahku- melatihku agar aku kuat
agar aku terbiasa jika harus jatuh
aku harus mampu membuat tersenyum seribu malaikat ketika nanti aku mampu mengepakkan
sayap pertamaku
aku tidak ingin terjatuh lagi
hanya merangkak di punggung bumi
ditertawakan jejak-jejak sinis matahari
mengepakkan sayap hingga pada waktunya
sekarang aku masih setia
menyendiri diam dalam serat sutra yang memopong
melindungiku dari matahari yang tiba-tiba bisa datang tanpa perhitungan bintang
bukan diam dengan menyembunyikan perhitungan IMAJINER

karena perhitungan yang benar masih terbatas asumsi kekalnya angka istimewa di depan angka
genap

di dalam GUA ASSIYAM tempatku berdiam diri


tak lama lagi malam akan penuh cahaya
seribu bulan purnama akan singgah melafalkal muartal Al.Qadar
yang hanya mengusik dan didengar kepompong yang sadar
Filed under: Puisi Ainul Hidayat | Tagged: hari, puisi matahari, arthesis, purnama, kepompong,
imajiner, bintang, setia | 2 Comments

Matahari - Puisi Perpisahan


Posted on 3 September 2010 oleh gen22

MATAHARI
musuh sekaligus guruku dikemudian hari
sebelum aku menjadi kepompong
aku sadar kau selalu hadir dalam pencarianku
di pagi hari kau mata-matai aku dibalik mega mendungmu
di siang hari kau tepatkan bayang lamunanku menjadi satu titik dengan tubuhku
di soreh hari kau kirimkan senja merah sebagai pendeteksi lamunanku dalam remang sunyi
di malam hari
kukira kau tak berani
aku berfikir kau hanya hebat saat syuruk hingga maghrib
aku salah lagi
kau malah lebih berbahaya
kau pagari aku dengan mantra mahabah agar aku takluk terbuai kebesaran namamu yang
tersembunyi
kau buat aku tak berdaya menopang sebonggol mimpi hijau

biarlah
sekarang aku hanya ingin menjadi kepompong tua

kudengar sebuah berita dari angin malam


angin yang keluar dari artesis sahri

Filed under: Puisi Ainul Hidayat | Tagged: matahari, puisi matahari, guruku, senja merah, sunyi,
mimpi, angin, malam | 4 Comments

Daun Kering Kepompong tua


Posted on 3 September 2010 oleh gen22

DAUN KERING-KEPOMPONG TUA


DAUN KERINGKU aku tahu ketiadanmu yang semu mampu menebalkan keberadaanku
membisikkan MUARTAL teduh di kedua telingaku
membopongku menjadi kepompong tua
KEPOMPONG TUA yang harus bersila menjadi pertapa
di GUA ASSIYAM yang indah
TIGA PULUH hari aku harus berlatih memetamorfosiskan diri
melepaskan bulu-bulu syariati yang gatal
hingga tebungkus penuh kafan putih yang terbuat dari sutra hakiki
tiga puluh hari aku harus menahan diri
menghindari matahari
musuh sekaligus guru dikemudian hari

fajar sidik mennyingsingkan cahaya putih


mengusik diamku yang melintang dalam pembaringanku
kemudian Syuruk menteror
seperti biasanya
kini ia datang dimulut gua
membiaskan fatamorgana
menggodaku dengan gambaran nikmatnya seteguk tirta
beruntung ada seekor laba-laba yang melindungiku dengan jaring-jaring keyakinan
ia selalu mengingatkanku agar aku tidak tergoda dengan kenikmatan tirta yang sementara
Aku harus tetap menjadi kepompong tua
tidak sia-sia bertapa di gua hingga aku dapat menjadi kupu-kupu yang indah
mengepakkan SAYAP-SAYAP SEWARNA
kan ku jelajahi taman setaman
kan kucari persinggahan dimana daun keringku setia menunggu.

Filed under: Puisi Ainul Hidayat | 1 Comment

Puisi Perpisahan - Gus Fet


Posted on 2 Agustus 2010 oleh gen22

Puisi Perpisahan IV
KEPASTIAN ~ Gus Fet
Perpisahan adalah kepastian
Waktu berjalan, tak bisa di mundurkan
Berjalan pelan, tak bisa dimajukan
Kematian adalah keniscayaan
Tak bisa di tolak, tatkala ia datang
Tak bisa diminta, takala hidup bosan
Perpisahanohkepastian
Kematianohkeniscayaan
Janji tuhan, pasti datang
Hari akhir adalah janji tuhan
Tak mengerti, waktunya kapan datang
Tak tahu diterima, nikmat atau siksaan
Perpisahan adalah kepastian
Kematian adalah keniscayaan
Filed under: Tak Berkategori | Tagged: Puisi, perpisahan, kematian, waktu, tuhan, hari, akhir,
bosan, janji | 3 Comments

Puisi Perpisahan - Iben Nuriska


Posted on 2 Agustus 2010 oleh gen22

Puisi perpisahan III


Keseorang ~ iben nuriska
Masih saja basah.
Sepertinya puisi tak hendak
sampai ke tidur tak berigau ke jaga yang bara.
Api masih dipadamkan hujan.
Tak ada puisi bunga.
Selalu angin bawa awan hitam
di gantungan jemuran.
Masih saja basah.
Kapan kita akan bersajak
Seperti muda yang gagah
Seperti jelita dengan pesona
Seperti cinta dan asmara
Seperti wangi dari dupa
Mungkin pergimu adalah isyarat
Takkan dewasa anak selamanya dikepit ketiak.
Batu belah 110109

PerpisahanyangTakPernahKuInginkan
Waktu ini terus berjalan
Meski perlahan tp pasti
Melenyapkan sebuah kisah
Antara kau dan aku

Terima kasih kuucapkan kepadamu


Yang telah merubah duniaku
Walau akhirnya harus aku yang mengalah kepadanya
Tapi aku takkan pernah menyesal mencintaimu
Perpisahan ini bukanlah sebuah akhir
Namun, ini merupakan sebuah awal
Awal untuk melepasmu
Awal untuk merelakanmu
Dan awal untuk mengenangmu
Aku tak pernah menginginkan ini terjadi
Rasanya waktu ini cepat sekali berputar
Andaikan aku diberi waktu 1 hari lagi
Aku pasti takkan menyia-nyiakannya
Untukmu leni, cintaku tetap abadi

SelamatJalanSahabat
Semilir angin menerpaku
Saat ku tatap wajahmu tuk terakhir kalinya
Terputar kembali dalam benakku
Memorimemori indah kebersamaan kita
Saat kita melangkah bersama
Menapaki jalan dakwah
Berjuang menegakkan syariat Islam Pahit getir menemani kita
Namun kau tak pernah berhenti
Cacian, hinaan dan makian
Mengiringi di setiap langkah kita
Tapi kau terus melangkah
Dan menopangku saat ku mulai lelah
Karena kau tahu surga telah menanti
Kemarin.. ya kemarin..
Saat kita sedang mentadaburi
Surat cinta dari illahi
Mereka datang
Menyeretmu dengan paksa
Dan menghujanimu dengan timah panas
Teriakan takbirmu masing terngiang ditelingaku

Jelas sudah lebih indah dari biasanya


Hmm.. kini, di tempat ini
Aku hanya dapat menatap tubuhmu
Yang terbujur kaku tak bergeming
Dengan mata yang tertutup rapat
Serta bibir yang tersenyum penuh kemenangan
Kau telah bahagia, terlepas dari beban dunia
Aku menangis pun tiada berguna
Karena air mata takkan membawamu kembali
Selamat jalan sahabat..
Doakan aku agar dapat meneruskan perjuangan ini
Doakan aku agar kelak rindu ini dapat terbeli.

JanganPernahMelupakan
Jangan pernah menyesal
karena pernah mengenalku
aku telah menciptakan hari yang ajaib bagimu
kenang aku dalam langkah yang ceriah
Jangan pernah melupakan
bahwa kita pernah bersenda tawa
mengukir kisah menabjubkan
setelah lelah melepas kerja
Bagiku kamu adalah keindahan
bagimu aku adalah kehebatan
kita selalu hanyut dalam pujian
terhanyut mimpi yang kelak harus terjadi
Kamu pergi dengan langkah haru
dan akan bertemu lagi entah kapan
bungkus pengalaman yang kita kenal
menceritakannya kembali
waktu kita bertemu lagi
sayonara
kawan yang tidak pernah menjadi kawan
kekasih yang tidak pernah menjadi kekasih
sampai jumpa dengan cerita yang lebih indah
di kemudian hari.

Bersama
Kita merasakan tangan yang saling menggenggam
Tanpa tahu siapa yang menggenggam siapa

Keduanya saling berkelindan mengayun


Mengikuti nafas langkah kaki
Hingga kita sama-sama lupa
Rasanya berjalan tanpa bersama

PisahDalamSatuWadah
hari masih pagi
ketika kusadari sekat pemisah
dalam sebuah gedung yang megah
penuh pernak-pernik istana
namun itu bagi mereka
baru saja burung berkicau diatas ranting
membangunkan aku dari tidur panjangku
aku bukanlah merak yang mempunyai bulu indah
aku juga bukan peri cantik
aku hanya kurcaci kecil dalam wadah
ingin rasanya kuhancurkan sekat itu
karena rasa ketidak adilan
tapi sayang, glamour hidup didalamnya
membuat aku teriris mundur
betapa terbatas gerakku saat ini
karena sekat istana raja
aku juga bukan siapa-siapa
hanya seperti ranting kering
di sebuah pohon yang rindang

Sahabat...
Dulu..
ku susuri setiap keluhku denganmu
setiap tawa,canda dan airmata
ku labuhkan di pelukmu
kurindukan hadirmu kembali
di sini
di antara asa dan harapan
antara mimpi dan kenyataan
dalam perihnya hidup
yang kini ku jalani.
ku ingin kau ada di sini untukku
tapi

angan tinggallah angan


kau telah pergi ke dunia yang tak sama denganku

Malam Yang Luar Biasa


Posted on 3 September 2010 oleh gen22
MALAM YANG LUAR BIASA
malam yang bagiku pengobat rindu
malam yang bisa mempertemukanku dengan daun keringku
malam itu pohon-pohon PAHALA KENCANA yang luar biasa
akan berjajar memagar di mulut gua
kemudian menunduk merukuk
malam itu di luar gua langit begitu telanjang
tak sehelai mega mendung menutupi
bintang-bintang benderang begitu seksi
semua begitu nyata
di balik punggung gua menghampar pasir-pasir pesisir yang berfikir
membaca kejanggalan yang ditetapkan
SEGARA berubah rasa
tak lagi garam menyengat
lidah mati tak mencicip rasa
semuanya tawar.

Filed under: Puisi Ainul Hidayat | Tagged: langit, malam, pengobat rindu, puisi langit,
puisi malam, puisi pengobat rindu, rindu, seksi, telanjang | 1 Comment

Arthesis Hari
Posted on 3 September 2010 oleh gen22
ARTESIS SAHRI
ada tujuh lubang yang dalam
tiap lubang menanamkan ranjau merah
menumbuhkan sejuta jarum neraka
lubang yang mengingatkan kita agar berhati hati dalam melangkah
selain itu tiap lubang juga mengalirkan tirta surga
setetes tirta mamapu mengkecambahkan biji dalam sehari
setetes tirta mampu menopangkan tujuh dahan kenikmatan
sedahan mencarang sepuluh ranting keberkahan
seranting menghiaskan sepuluh macam buah kemukjizatan
lalu kutadah tanya lirih
di mana daun yang biasa merimbun ranting-ranting
gugurkah?

belum tumbuhkah?
atau sengaja pergi meninggalkan POHON PAHALA KENCANA
meranggas mencari daun kering
saudara tertuanya
kabar angin itu menarikku- menjatuhkanku dari gelantungan musim-musim
kepompongku
menderahku- melatihku agar aku kuat
agar aku terbiasa jika harus jatuh
aku harus mampu membuat tersenyum seribu malaikat ketika nanti aku mampu
mengepakkan sayap pertamaku
aku tidak ingin terjatuh lagi
hanya merangkak di punggung bumi
ditertawakan jejak-jejak sinis matahari
mengepakkan sayap hingga pada waktunya
sekarang aku masih setia
menyendiri diam dalam serat sutra yang memopong
melindungiku dari matahari yang tiba-tiba bisa datang tanpa perhitungan bintang
bukan diam dengan menyembunyikan perhitungan IMAJINER
karena perhitungan yang benar masih terbatas asumsi kekalnya angka istimewa di
depan angka genap

di dalam GUA ASSIYAM tempatku berdiam diri


tak lama lagi malam akan penuh cahaya
seribu bulan purnama akan singgah melafalkal muartal Al.Qadar
yang hanya mengusik dan didengar kepompong yang sadar
Filed under: Puisi Ainul Hidayat | Tagged: arthesis, bintang, hari, imajiner,
kepompong, puisi matahari, purnama, setia | 1 Comment

Matahari - Puisi Perpisahan


Posted on 3 September 2010 oleh gen22
MATAHARI
musuh sekaligus guruku dikemudian hari
sebelum aku menjadi kepompong
aku sadar kau selalu hadir dalam pencarianku
di pagi hari kau mata-matai aku dibalik mega mendungmu
di siang hari kau tepatkan bayang lamunanku menjadi satu titik dengan tubuhku
di soreh hari kau kirimkan senja merah sebagai pendeteksi lamunanku dalam
remang sunyi
di malam hari
kukira kau tak berani
aku berfikir kau hanya hebat saat syuruk hingga maghrib
aku salah lagi

kau malah lebih berbahaya


kau pagari aku dengan mantra mahabah agar aku takluk terbuai kebesaran
namamu yang tersembunyi
kau buat aku tak berdaya menopang sebonggol mimpi hijau

biarlah
sekarang aku hanya ingin menjadi kepompong tua

kudengar sebuah berita dari angin malam


angin yang keluar dari artesis sahri
Filed under: Puisi Ainul Hidayat | Tagged: angin, guruku, malam, matahari, mimpi,
puisi matahari, senja merah, sunyi | 3 Comments

Daun Kering Kepompong tua


Posted on 3 September 2010 oleh gen22
DAUN KERING-KEPOMPONG TUA
DAUN KERINGKU aku tahu ketiadanmu yang semu mampu menebalkan
keberadaanku
membisikkan MUARTAL teduh di kedua telingaku
membopongku menjadi kepompong tua
KEPOMPONG TUA yang harus bersila menjadi pertapa
di GUA ASSIYAM yang indah
TIGA PULUH hari aku harus berlatih memetamorfosiskan diri
melepaskan bulu-bulu syariati yang gatal
hingga tebungkus penuh kafan putih yang terbuat dari sutra hakiki
tiga puluh hari aku harus menahan diri
menghindari matahari
musuh sekaligus guru dikemudian hari

fajar sidik mennyingsingkan cahaya putih


mengusik diamku yang melintang dalam pembaringanku
kemudian Syuruk menteror
seperti biasanya
kini ia datang dimulut gua
membiaskan fatamorgana
menggodaku dengan gambaran nikmatnya seteguk tirta
beruntung ada seekor laba-laba yang melindungiku dengan jaring-jaring keyakinan
ia selalu mengingatkanku agar aku tidak tergoda dengan kenikmatan tirta yang
sementara
Aku harus tetap menjadi kepompong tua
tidak sia-sia bertapa di gua hingga aku dapat menjadi kupu-kupu yang indah
mengepakkan SAYAP-SAYAP SEWARNA

kan ku jelajahi taman setaman


kan kucari persinggahan dimana daun keringku setia menunggu.
Filed under: Puisi Ainul Hidayat | No Comments

Puisi Perpisahan - Gus Fet


Posted on 2 Agustus 2010 oleh gen22
Puisi Perpisahan IV
KEPASTIAN ~ Gus Fet
Perpisahan adalah kepastian
Waktu berjalan, tak bisa di mundurkan
Berjalan pelan, tak bisa dimajukan
Kematian adalah keniscayaan
Tak bisa di tolak, tatkala ia datang
Tak bisa diminta, takala hidup bosan
Perpisahanohkepastian
Kematianohkeniscayaan
Janji tuhan, pasti datang
Hari akhir adalah janji tuhan
Tak mengerti, waktunya kapan datang
Tak tahu diterima, nikmat atau siksaan
Perpisahan adalah kepastian
Kematian adalah keniscayaan
Filed under: Tak Berkategori | Tagged: akhir, bosan, hari, janji, kematian, perpisahan,
Puisi, tuhan, waktu | 1 Comment

Puisi Perpisahan - Iben Nuriska


Posted on 2 Agustus 2010 oleh gen22
Puisi perpisahan III
Keseorang ~ iben nuriska
Masih saja basah.
Sepertinya puisi tak hendak
sampai ke tidur tak berigau ke jaga yang bara.
Api masih dipadamkan hujan.
Tak ada puisi bunga.
Selalu angin bawa awan hitam
di gantungan jemuran.
Masih saja basah.
Kapan kita akan bersajak
Seperti muda yang gagah
Seperti jelita dengan pesona
Seperti cinta dan asmara

Seperti wangi dari dupa


Mungkin pergimu adalah isyarat
Takkan dewasa anak selamanya dikepit ketiak.
Batu belah 110109
Filed under: Tak Berkategori | Tagged: anak, dewasa, perpisahan, Puisi, seorang | 1
Comment

Puisi Perpisahan - Bagaimana Bisa?


Posted on 2 Agustus 2010 oleh gen22
Puisi perpisahan II
Bagaimana Bisa ~ Yustitia
Bagaimana mungkin
Mentari berkabung dalam selimut gelap
Sedang tak satupun angin bersenandung
Ratap perih menggema dalam kotak sunyi berduri
Ingin pergi
Ingin lalui
Namun tak satupun kuda hendak bergeming
Hanya diam
Tak bicara
24 januari 2009
Filed under: Tak Berkategori | Tagged: pergi, perpisahan, Puisi | No Comments

Puisi Perpisahan Kahlil Gibran


Posted on 2 Agustus 2010 oleh gen22
Puisi perpisahan I
PERPISAHAN ~ Kahlil Gibran
Ketika tiba saat perpisahan janganlah kalian berduka, sebab apa yang paling kalian
kasihi darinya mungkin akan nampak lebih nyata dari kejauhan - seperti gunung
yang nampak lebih agung terlihat dari padang dan dataran.
Filed under: Tak Berkategori | Tagged: gibran, kahlil, kahlil gibran, perpisahan, Puisi,
puisi kahlil gibran | No Comments

Puisi Perpisahan - Di Ujung Pagi


Posted on 4 Juli 2010 oleh gen22
DI UJUNG PAGI
Mengapa bahagia beranjak pergi?
Jauh kudekap, ditepis sunyi mencercap
Sementara, tak sedikitpun kakiku bergerak meninggalkan penantian yang kusekap
Di batas rindu, menyekat cinta dalam pedih yang meratap

Dengan apa lagi kugambarkan jujur dan tulusku?


Aku terbentur jawab yang belum juga terungkap
Dijerat mimpi semu tanpa penghabisan yang merekat
Di ujung pagi, aku tercekat
Mendambamu, setiap saat
(Mayank Ponimiring II ** bibirmerahmembabibuta at yahoo.com)
Sabtu, Juli 03, 2010
Filed under: Tak Berkategori | Tagged: pagi, perpisahan, Puisi | No Comments

Puisi Perpisahan - Senja Merah Jambu


Posted on 2 Juli 2010 oleh gen22
Senja Merah Jambu
Di senja merah jambu
yang merona seperti pipimu
aku pernah menaburkan mimpi
kau pun menyandarkan harapan bukan?
dan kita sama-sama mengumbar kemesraan
lalu mendung menggulung
satu lagi kemesraan yang robek
dalam gerimis
sementara aku belum mencatatnya sebagai kenangan
sementara kau masih saja menyalahkan waktu
dan aku memaki gurat-gurat takdir
Ah,
inilah cinta kita
serpihan mimpi yang kuhamburkan
mungkin sebagai kenangan yang luput dari ingatan

Catatan Perpisahan
Kasih..,
hujan yang turun
mengguyur kota kita senja tadi
tak mampu menyirami hatiku
yang kering karena duka
sepertinya ada kemarau panjang di hatiku
mungkin sepanjang jarak dan waktu
yang mengiringi perpisahan ini
ketika jemari tak sanggup lagi menggenggam
ketika peluk hanya melingkar di ruang kosong
hanya lengang kehilangan

dan kesendirian yang bisu


kekasihku..,
Desember kita yang kelabu
Januari kita yang biru
kini bungkam dalam catatanku
Filed under: Puisi, perpisahan | 1 Comment

Puisi Perpisahan - Pintu Perpisahan


Posted on 2 Juli 2010 oleh gen22
Pintu Perpisahan
untung tak bisa diraih
malang tak bisa ditolak
seperti juga siang dan malam
pertemuan dan perpisahan
adalah pasangan dalam kehidupan
bahagia dan derita
adalah dua sisi
dari koin yang sama
tapi
aku tak berani mengundi diri
semua kemungkinan terbuka
seperti pintu terbuka
bagi perpisahan ini

PERPISAHAN
Pertemuan yang menyatukan kita
Bercanda, tertawa dan berbagi kisah
Tentang hidup, pengalaman dan cinta
Yang datang tulus dari rasa percaya
Berdiri sama tegak, bersila sama rendah
Tak mengenal kasta dan siapa
Itulah kebersamaan dan perkenalan kita
Tapi kini, perpisahan menghapus semua
Cerita, cita dan kisah kita
Yang terjalin cukup hangat dan lama
Bersama senyum sang purnama
Menghias malam bertabur cinta
Hanya sesal dan kata maaf
Mengiringi langkah kepergian kita
Hanya ingatan dan kenangan kita
Yang tersisa dari sebuah kebersamaan

Kebersamaan kita yang tak terlupakan


Dan akan terus terbawa
Hingga kita terlelap selamanya.
(220510)

PERGI
Ku pergi melangkah mengangkat kakiku
Meninggalkan gadisku yang telah membisu
Yang aku buta rasa juga hatiku
Ketenangan yang ku rasa ataukah bimbang menderu
Kesenangan yang ku dapat ataukah tampak sedihku
Yang terus dan terus tak berlalu
Biarlah ku pergi menjauh
Membawa sisa yakinku
Kelak ku temukan asaku
Yang terselip di balik dedaunan
Pepohonan ditepi jalan
(260410)

CINTA SEJATI YANG TERABAIKAN


Aku mengabaikanmu
Bukan berarti aku tak mencintaimu
Aku menghindarimu
Bukan aku berusaha melupakanmu
Sebenarnya aku teramat mencintaimu
Aku rindu dipelukmu
Saat kucurahkan air mataku
Tenggelam didalam sujudku
Maka, ijinkanlah aku
Menghadapmu malam ini
Menumpahkan seluruh keluh kesahku,
Kecewaku saat ku mengejar duniamu
Dan mengabaikan ahkiratmu
Maafkanlah aku

Ternyata aku tenang didekatmu


Ternyata aku bahagia menghadapmu
Sehingga membuatku tersadar
Tiada cinta sejati di dunia ini
Selain cintamu.
(15052011)
Karya : Yudi Fitriadi

PUISI PERPISAHAN SEKOLAH


Setiap pagi hingga siang hari
'Ku habiskan waktu mudaku di sekolah ini
Belajar huruf dan angak penuh arti
Matematika, Kimia, Fisika, hingga Biologi
Ekonomi, Geografi, Antropologi, hingga Sosiologi

Sesaat setelah ini


'Tak 'kan 'ku temui lagi sosok tegas penuh wibawa
Guru-guruku yang tanpa lelah menanggung beban masa depan kita
Sosok pahlawan, dengan semangat perjuangan '45 mencoba membagikan ilmunya
Sosok motivator, yang setiap saat seolah berpetuah "Terus semangat dan gapai
cita-cita"

Sesaat setelah ini


'Tak 'kan 'ku temui lagi sosok riang penuh canda
Sahabat-sahabatku tercinta
'Tak 'kan 'ku temui lagi sosok sopan penuh iba
Penjaga gerbang, petugas kebersihan, hingga ibu kantin kafetaria

Perpisahan ini sangat berat 'ku ungkapkan


Kelu sudah bibir ini terucapkan
Namun, jangan pernah menangis
Hingga hatiku terasa teriris
Karena suatu saat nanti
Kita pasti bertemu kembali

Selamat jalan,
Rambu lalu lintas kehidupan masih panjang 'tuk kita lewati
Tetap semangat, kuat, dan genggam erat
Menuntut ilmu dengan giat
Harumkan nama bangsa dan negara suatu saat...

PUISI PERPISAHAN SAHABAT


Sahabat,
Perpisahan ini terlalu cepat
Secepat kilat

Entah apa yang harus 'ku katakan


Ingin sekali air mata ini 'ku teteskan
Terasa sedih pilu terasa sangat kehilangan

Padahal kemarin kau masih di sini


Menonton TV

Join kopi

Kenanganmu akan selalu 'ku ingat


Canda tawamu yang hangat
Akan terus menghiasi hariku
Hari-hari yang kian berat
Seberat hari kau tiada di sini

Selamat jalan kawan


Do'aku selalu mengiringi kepergianmu

PUISI PERPISAHAN CINTA


Cintaku
Kini kau telah tiada
Menemui Sang Pencipta
Kekasihku
Kini kau tinggalkanku sebatang kara
Menggores luka perihku yang lama
Pujaanku
Belahan jiwa ragaku
Selimut hati dingin sukmaku
Rumah teduh penenang galau kalbuku

Kini kau tak lagi ada


Menemani kisah cinta yang telah kita arungi bersama

Mengayuh sepeda kemesraan yang telah kita jalani berdua

Sedih sudah diambang akhir


Terasa kuyup hati ini tersambar petir

PUISI PERPISAHAN BAHASA INGGRIS

It isn't easy to tell


How to say I do not want to leave you
Because you will know me well
I will be sadder to let go of you

It is hard to tell
That I do not want to be left by you
It is a hardest part to say farewell
Because I will always love you

So long and goodbye


So long.....
Goodbye.....

PUISI PERPISAHAN
SELAMAT JALAN CINTA
Selamat pagi Cinta.,
Sepeninggalnya malam, Aku terbangun dari mimpi panjang tentang indahnya hidup
bersamamu, dan ku tersadar , Cerita itu hanyalah mimpi.
Dinda ku,
Bahagia ini menyertai selalu hari-harimu bersamanya, Kau telah kembali menyatu,
memadu kasih sayang , merajut rindumu yang sudah lama usang. Menjalin asa
yang pernah terputus Oleh waktu.
Aku Gembira melihat kamu dengannya, Bukan karena aku tak mencintaimu, tapi,
karena kau tahu Cinta tidaklah harus memiliki. Cinta kita adalah anugrah dari NYA.
Tak pernah aku pungkiri ,hadirmu disisi ku waktu itu, tidaklah kebetulan, atau
hanya sebuah pelarian Cinta darimu, Kau sangat berarti untuk ku,
Namun,
Masih ada segumpal hati yang lebih membutuhkanmu, mencintaimu,
menyayangimu, dengan segenap jiwa raganya.
Aku mengalah.., Bukan untuk kebahagiaannya,
Aku mundur, Karena besarnya cinta ku kepadamu.
Aku Tahu, Sebagian hatimu masih terbagi
Aku tak mau.., Keraguan itu membunuh cintamu.
Dinda sayang,
Peluk cintamu ,masih membekas di segenap sendi-sendi disekujur tubuhku. Itu
tidaklah jadi pengganggu kehidupanku. bahkan itu merupakan hadiah yang sangat
berharga darimu. karena Aku tahu Cintamu padaku tidaklah semu, dan tidak
sebatas ucap dibibir manis mu itu.
Dinda sayang..,
Berbahagialah bersamanya, Temani dirinya mengarungi kehidupan ini, aku Ikhlas
melepasmu, Bukan karena aku Tidak mencintai namun.., karena besarnya cinta ini
padamu
Puisi ini karya: Alvian Permana
Puisi ini bersumber dari : http://www.gudangpuisi.com/2011/07/puisiperpisahan.html#ixzz1qtWpsjSH
Blogger yang beretika selalu menampilkan sumbernya.
Puisi Perpisahan :
Tak Kusangka Waktu begitu cepat sekali,,
Tak ku kira hanya sebatas itu ku melihat senymanmu,,
Tak kuduga kalau kamu,anda,beliau,mereka,akan,pergi,,

Seakan baru kemarin kita merasakan keindahan,,


seakan baru tadi pagi ku lihat senyumanmu,,
seakan ku tak bisa memelukmu lagi,,
Tapi apalah daya kalau waktu sudah bicara,,
seakan semua yang kulakukan sia sia,,
ingin selalu melihatmu tersenyum,,
Semoga Perpisahan ini membuat kita tersadar,,
semoga semua ini menjadi kenangan indah,,
Semoga kamu menemukan kebahagiaan disana,,
Salam cinta damai selalu untukku,,
namamu selalu ada dihatiku
senyumanmu selalu ada di fikiranku,,
Semoga kita bertemu kembali pada saatnya nanti dengan bahagia, cinta dan
damai,,
By : Koko Andrianto

Kupu Kupu Kertas

Dalam keremangan malam aku sendiri


Mengharapkan kasih yang pernah kupunya kembali
Namun semua itu tak akan pernah bisa aku raih lagi
Seperti kupu-kupu yang terbang tanpa meninggalkan jejak
Ia telah berlalu dan tak akan pernah kembali
Memori indah yang menari-nari dalam benakku

Mengajakku untuk kembali padamu yang dulu


Saat-saat di mana aku tengah jatuh ke dalam hatimu
Saat-saat di mana hatimu menggenggam erat setia padaku
Tapi nyatanya....
Apa yang kita bina terbang begitu saja
Kenangan indah yang kita goreskan
Langsung saja enyah, hilang begitu saja, tanpa jejak yang pasti
Sadis...
.
You're like butterfly honey....
Bertahun-tahun kau meninggalkanku
Aku masih mengingatmu dalam lembaran surat yang kau kirimkan
Yang kau lipat menjadi kupu-kupu kertas,
Kini mereka hanya diam, menggantung di sudut kamar
Mereka tak tahu akan terbang ke mana
Karena mereka sudah tak tahu siapa yang membuat mereka
Menjadi kupu-kupu kertas....
Kasih, kembalilah...
Buatkanlah aku kupu-kupu kertas
Berikan kepastian untukku,
Bahagiakah kau di sana bersma ribuan malaikatNYA yang jauh lebih sempurna
dariku?

Anda mungkin juga menyukai