Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adanya keyakinan bahwa segala jenis emosi bersifat mengganggu.Mereka
beranggapan bahwa emosi negative yang kuat khususnya kemarahan, dapat
mengganggu kemampuan karyawan untuk bekerja secara efektif. Mereka jarang
memandang emosi dapat bersifat konstruktif, atau mampu meningkatkan kinerja.
Tentu saja beberapa emosi, khususnya ketika diekspresikan pada waktu yang salah
dapat mengurangi kinerja karyawan. Tetapi ini tidak mengubah fakta bahwa
karyawan membawa sisa-sisa emosional ke tempat kerja setiap hari
Apabila seorang manajer akan melakukan observasi dan analisis tentang
perilaku individu, dan performanya, maka perlu diperhatikannya tiga kelompok
variable yang secara langsung mempengaruhi perilaku individual, atau apa yang
dilakukan seorang karyawan. Adapun tiga kelompok variable yang dimaksud
yaitu :
1. Individual
2. Pisikologikal
3. Keorganisasian
Di dalam setiap kelompok terdapat pula sejumlah subkelompok.Sebagai
contoh misalnya dapat dikemukakan bahwa variabl-variabel individual mencakup
variable-variabel kemampuan dan keterampilan, variable-variabel latar belakang,
dan variable-variabel demografik.
Perilaku biasanya berorientasi pada tujuan. Dengan kata lain, perilaku kita
pada umumnya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk mencapai tujuan tertentu.
Tujuan spesifik tersebut tidak selalu diketahui secara sadar oleh individu yang
bersangkutan.
Perilaku Individu adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antar individu
(karyawan) dengan lingkungannya.Sehingga dalam memotivasi karyawan kita
perlu mengetahui lebih lanjut bagaimanakah kondisi emosi dan suasana hati
karyawan tersebut. Karena emosi merupakan faktorpenting dalam perilaku
individu.
Tentu saja beberapa emosi, khususnya bila ditampilkan pada saat yang
salah, dapat mengurangi kinerja karyawan.Namun, ini tidak mengubah realitas
1

bahhwa karyawan membawa serta satu komponen emosi bersama dengan mereka
ke tempat kerja setiap hari.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penulisan makalah ini
terdapat beberapa rumusan masalah yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Apa pengertian emosi dan mood ?


Apa saja kumpulan dasar emosi ?
Bagaimana suasana hati sebagai afek positif dan negatif ?
Apa saja sumber-sumber emosi dan suasana hati ?
Apa saja batasan-batasan eksternal pada emosi ?
Bagaimana aplikasi PO terhadap emosi dan suasana hati ?

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penulisan makalah ini
terdapat beberapa rumusan masalah yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Untuk mengetahui
Untuk mengetahui
Untuk mengetahui
Untuk mengetahui
Untuk mengetahui
Untuk mengetahui

pengertian emosi dan mood.


kumpulan dasar emosi ?
suasana hati sebagai afek positif dan negatif ?
sumber-sumber emosi dan suasana hati ?
batasan-batasan eksternal pada emosi ?
aplikasi PO terhadap emosi dan suasana hati ?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Emosi dan Suasana Hati
Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau
sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat
ditunjukkan kerika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang,
ataupun takut terhadap sesuatu.

Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, motion, dari


mouvoir, 'kegembiraan' dari bahasa Latin emovere, dari e- (varian eks-) 'luar' dan
movere 'bergerak'. Kebanyakan ahli yakin bahwa emosi lebih cepat berlalu
daripada suasana hati. Sebagai contoh, bila seseorang bersikap kasar, manusia
akan merasa marah. Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan
pergi dengan cukup cepat tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk,
seseorang dapat merasa tidak enak untuk beberapa jam.
Mood merupakan suasana hati yang dapat dipengaruhi karena adanya
rangsangan dari luar yang kita terima. Mood terbagi dua yaitu mood baik dan
mood buruk.
Mood yang baik akan terlihat dari perilaku positif yang ditunjukkan
individu, sedangkan mood yang buruk akan terlihat juga dari perilaku buruk yang
ditunjukkan individu.

B. Kumpulan Dasar Emosi


Beberapa para peneliti berargumen bahwa terdapat emosi-emosi universal
yang bisa dialami oleh manusia. Mereka menyetujui enam emosi dasar universal
dalam sebuaah rangkaian kesatuan : bahagia-terkejut-takut-sedih-marah-benci.
Beberapa aspek emosi
a) Biologi Emosi
Semua emosi berasal dari dalam sistem limbuk otak dan terletak dekat batang
otak kita. Secara keseluruhan sistem limbic memberikan sebuah lensa di
mana anda dapat menginterprestasikan kejadian kejadian. Ketika sistem
tersebut aktif, anda melihat hal hal dalam cahaya negative. Ketika tidak aktif,
anda menginterprestasikan informasi secara lebih positif.
b) Intensitas
Setiap orang memberikan respon yang berbeda beda terhadap rangsangan
pemicu emosi yang sama. Perbedaan tersebut timbul sebagai hasil dari
persyaratan persyaratan pekerjaan. Setiap orang mempunyai emampuan
bawaan yang bervariasi untuk mengekspresikan intensitas emosional.
c) Frekuensi dan Durasi
Suksesnya pemenuhan tuntutan emosional seseorang karyawan dari suatu
pekerjaan tidak hanya bergantung pada emosi emosi yang harus
3

ditampilkan dan intensitasnya tetapi juga pada beberapa sering dan lamanya
mereka berusaha menampilkannya
Beberapa pengamat menyatakan bahwa rasionalitas dan emosi saling
bertentangan, dan jika menampilkan emosi, kemungkinan anda akan bertindak
irasional. Emosi adalah penting terhadap pemikiran rasional. Kita harus memiliki
kemampuan untuk mengalami emosi agar dapat menjadi rasional. Karena emosi
membrikan informasi penting mengenai bagaimana kita memahami dunia di
sekitar kita.
Emosi berkembang seiring waktu untuk membantu manusia memecahkan
masalah. Emosi sangatlah berguna karena memotivasi orang untuk terlibat dalam
tindakan tindakan penting agar dapat bertahan hidup.

C. Suasana Hati Sebagai Afek Positif dan Negatif


Bila emosi dikategorikan menjadi dua kelompok positif dan negative,
maka akan menjadi keadaan suasana hati karena sekarang emosi dipandang secara
lebih umum dan bukan mengisolasi satu emosi tertentu.
Rasa senang adalah sebuah emosi spesifik yang merupakan penanda murni
dari afek posotif tinggi, sementara kebosanan adalah sebuah penanda murni dari
afek positif rendah. Demikian juga gelisah adalah sebuah penanda murni dari afek
negative tinggi, sementara rileks adalah sebuah penanda murni dari afek negative
rendah.
Dapat dianggap afek positif sebagi dimensi suasana hati yang terdiri dari
emosi emosi positif seperti kesenangan, ketenangan hati, dan kegembiraan pada
ujung tinggi dan kebosanan, kemalasan, dan kelelahan pada ujung rendah. Afek
negative adalah sebuaah dimensi suasana hati yang terdiri atas kegugupan, stress,
dan kegelisahan pada ujung yang tinggi, serta rileks, ketenangan, dan
keseimbangan pada ujung rendah.

D. Sumber-Sumber Emosi dan Suasana Hati


1) Kepribadian
Kepribadian memberi kecenderungan kepada seseorang untuk mengalami
emosi dan suasana hati tertentu. Sebagian besar orang mempunyai

ecenderungan tetap untuk mengalami suasana haati dan emosi tertentu


lebih sering dibandingkan orang lain.
2) Hati dalam seminggu dan waktu dalam sehari
Orang orang cenderung berada dalam suasana hati terburuk (afek
tertinggi dan afek positif rendah) di awal minggu dan berada dalam
suasana hati terbaik (afek positif tertinggi dan afek negative terendah)
diakhir minggu. Orang orang biasanya berada dalam semangat lebih
rendah pada awal pagi. Suasana hati cenderung meningkat dan kemudian
menurun pada malam hari
3) Cuaca
Cuaca memberikan sedikit pengaruh terhadap suasana hati. Korelasi ilusif
menjelaskan mengapa orang cenderung berpikir bahwa cuaca yang
menyenangkan meningkatkan suasana hati mereka. Korelasi ilusif terjadi
ketika orang mengasosiasikan dua kejadian yang pada kenyataannya tidak
memilii ssebuah korelasi

4) Stres
Tingkat stress dan ketegangan yang menumpuk di tempat kerja dapat
memperburuk suasana hati karyawan, sehingga menyebabkan mereka
mengalami lebih banyak emosi negative.
5) Aktivitas soasial
Aktivitas social bersifat fisik, informal, atau Epicurean (makan bersama
orang lain) lebih diasosiasikan kuat dengan peningkatan suasana hati yang
positif dibandingkan kejadian kejadian formal atau yang bersifat duduk
terus menerus.
6) Tidur
Kurang tidur pada malam sebelumnya memperburuk kepuasan kerja
seseorang pada hari berikutnya, karena sebagian besar orang merassa
leleh, cepat marah, dan kurang waspada.
7) Olahraga
Tetapi olahraga berpengaruh paling kuat terhadap mereka yang mengalami
depresi. Walaupun olahraga berpengaruh secara konsisten terhadap
suasana hati, tetapi tidak terlalu kuat. Jadi, olahraga dapat membantu anda

berada dalam suasana hati yang lebih baik, tetapi jangan mengharapkan
mujizat.
8) Usia
Emosi negative tampaknya semakin sering terjaddi seiring bertambahnya
usia seseorang. Bagi seseorang yang lebih tua, suasana hati positif yang
tinggi bertahan lebih lama dan suasana haati yang buruk menghilang
dengan lebih cepat.
9) Gender
Dalam perbandingan antar gender, wanita menunjukkan ekspresi
emosional yang lebih besar dibandingkan pria, mereka mengalami emosi
lebih intens dan mereka menunjukkan ekspresi emosi positif Maupin
negative yang lebih sering, kecuali kemarahan

E. Batasan-Batasan Eksternal Pada Emosi


Setiap organisasi menddefinisikan batasan batasan yang mengidentifikasi
emosi emosi yang dapat diterima dan sampai tingkat mana karyawan dapat
mengekspresikannya
a) Pengaruh pengaruh Organisasional
Bukti yang ada mengindikasikan adanya bias terhadap emosi yang intens dan
negative. Ekspresi dari emosi emosi negative seperti rasa takut, gelisah dan
marah cenderung tidak dapat diterima kecuali dalam kondisi yang benar
benar spesifik. Misalnya dalam kondisi anggota kelompok berstatus tinggi
menunjukkan rasa tidak sabar kepada anggota yang berstatus rendah.
Lagipula ekspresi ekspresi dari emosi yang intens, apakah negative atau
positif cenderung tidak dapat diterima karena manajemen menganggapnya
dapat merusak kinerja tugas rutin.
b) Pengaruh pengaruh Kultural
Tingkat seberapa besar orang mengalami emosi bervariasi dalam setiap
kultur. Secara umum, orang orang dalam sebagian besar kultur tampaknya
mengalami emosi emosi positif dan negative tertentu, tetapi sampai derajaat
tertentu, frekuensi pengalaman dan intensitas mereka memang bervariasi.
Secara umum pula orang orang di seluruh dunia menginterpretasikan emosi
negative dan positif dengan cara yang sama. Kita semua memandang emosi

negative seperti kebencian, ketakutan, dan kemarahan sebagai hal yang


berbahaya dan destruktif. Kebanggaan diri dipandang sebagai emosi positif di
kultur kultur barat yang individualis seperti A.S,tetapi kultur kultur Timur
seperti Cina dan Jepang cenderung memanddang kebanggan diri sebagai
emosi yang tidak disukai.
Norma untuk ekspresi emosi berbeda beda pula di setiap kultur. Penelitian
telah menunjukkan bahwa pada negara negara kolektivis, emungkinan
orang lebih percaya bahwa emosi yang ditunjukkan menimnulkan kaitan
antara mereka dengan orang yang mengekspresikan emosi terssebut.
Sedangkan orang dalam kultur individualis tidak menganggap bahwa ekspresi
emosional orang lain diarahkan kepada mereka. Secara umum, lebih mudah
bagi mereka untuk mengenali emosi secara lebih akurat dalam kultur mereka
sendiri daripada kultur lain Menariknya beberapa kultur mereka sendiri
daripada kultur lain. Menariknya, beberapa kultur ekurangan kata kata
untuk istilah istilah emosional standar Amerika seperti kegelisahan, depresi,
dan rasa bersalah.
Apa yang dapat diterima dalam sebuah kultur mungkin terlihat sangat tidak
biasa atau bahkan disfungsional dalam ultur yang lain. Para manajer perlu
mengetahui norma norma dalam setiap kultur di mana mereka melakukan
bisnis sehingga mereka tidak mengirimkan sinyal sinyal yang tidak
dikehendaki atau salah membaca reaksi dari penduduk local. Sebagai contoh,
seorang manajer Amerika di Jepang harus mengetahui bahwa jika orang
orang Amerika cenderung menganggap tersenyum secara positif, orang
Jepang mengatributkan banyak tersenyum pada kurangnya kecerdasan.

F. Aplikasi aplikasi PO terhadap emosi dan suasana hati


seleksi
Sampai pada hari ini, para pemberi kerja harus mempertimbangkan EI
sebagai sebuah faktor dalam merekrut karyawan, sehingga semakin banyak
pemberi kerja mulai menggunakan ukuran ukuran EI untuk mempekerjakan
seseorang.

Pengambil keputusan
Perasaan dapat mempengaruhi keputusan yang diambil. Orang dapat
membuat pilihan yang berbeda ketika mereka marah dan tertekan dibandingkan
ketika mereka sedang tenang. Orang orang yng tertekan membuat keputusan
lebih buruk dibandingkan dengan orang orang yang bahagia. Hal tersebut
disebabkan karena orang orang yang tertekan lebih lambat dalam memproses
informasi dan cenderung menimbang semua kemungkinan dari pada hanya pilihan
yang lebih mungkin diambil. Sebaliknya, emosi positif dapat meningkatkan
keterampilan pemecahan masalah serta memahami dan menganalisis informasi
baru.
Kreatifitas
Orang orang yang berada dalam suasana hati yang baik lebih kreatif
dibandingkan orang orang yang berada dalam suasana hati yang buruk. Mereka
menghasilkan lebih banyak ide, orang lain berfikir bahwa ide mereka adalah
orisinil, dan mereka cenderung dapat mengidentifikasi lebih banyak pilihan kreatif
terhadap masalah
Motivasi
Dua penelitian telah menegaskan pentingnya suasana hati dan emosi pada
motivasi. Penelitian yang pertama meminta dua kelompok orang untuk
memecahkan sejumlah teka teki kata kata. Dan hasilnya kelompok dengan
suasana hati positif melaporkan ekspektasi yang lebih tinggi untuk dapat
memecahkan teka teki tersebut, berusaha lebih keras, dan sebagai hasilnya dapat
memecahkan lebi banyak teka teki tersebut, berusaha lebih keras, dan sebagai
hasilnya dapat memecahkan lebih banyak teka teki. Penelitian yang kedua
menemukan bahwa dengan memberi umpan balik kepada orang baik nyatanya
maupun palsu mengenai kinerja mereka dapat mempengaruhi suasana hati
mereka, yang kemudian mempengaruhi motivasi mereka. Jadi, sebuah siklus
dapat eksis di mana suasana hati positif menyebabkan orang menjadi kreatif, yang
menimbulkan umpan balik positif dari mereka yang mengamati pekerjaan mereka.

Umpan balik positif ini kemudian lebih jauh menguatkan suasana hati positif
mereka yang kemudian ddapat membuat mereka berkinerja bahkan lebih baik lagi,
dan seterusnya.
Kedua penelitian ini menegaskan pengaruh suasana hati dan emosi
pada motivasi dan menyatakan bahwa organisasi organisasi yang
mempromosikan suasana hati positif di tempat kerja lebih brkemungkinan
mempunyai angkatan kerja yang lebih termotivasi.

Kepemimpinan
Kemampuan untuk memimpin orang lain adalah sebuah kualitas
fundamental yang dicari organisasi organisasi dalam karyawan mereka. Para
pemimpin yang efektif mengandalkan daya tarik emosional untuk membantu
menyampaikan pesan pesan mereka. Bahkan ekspresi, emosi dalam pidato
seringkali merupakan elemen penting yang membuat kita menerima atau menolak
pesan seorang pemimpin. Ketika para pemimpin bersemangat, antusias dan aktif
mereka lebih mungkin untuk memberi energy pada bawahan bawahan mereka
dan menyampaikan rasa effektifitas, kompetensi, optimism dan kegembiraan.
Konflik antar personal
Manakala konflik timbul diantara rekan kerja, dapat dipastikan bahwa emosi dapat
terlihat. Sebenarnya, keberhasilan seorang manager saat mencoba menyelesaikan
konflik terutama ditentukan oleh kemampuan untuk mengenali elemen emosional
dalam konflik dan meminta pihak pihak yang terlibat untuk mengendalikan
emosi mereka.
Negosiasi
Negsiasi adalah sebuah proses emosional, namun penelitian telah menunjukkan
bahwa negosiator yang berpura pura marah memiliki keuntungan atas lawan
mereka. Ketika seorang negosiator menunjukkan kemarahan, lawan
menyimpulkan bahwa negosiator tersebut telah menyerahkan semua yang ia dapat
9

dan dengan demikian lawan menyerah. Menunjukkan sebuah emosi negative,


tetapi berperasaan buruk terhadap penampilan anda tampaknya merugikan
negosiasi negosiasi di masa depan. Negosiator yang buruk mengalami emosi
emosi negative mengembangkan persepsi persepsi negative lawan mereka, dan
kurang bersedia berbagi informasi atau bersikap kooperatif dalam negosiasi
mendatang. Menariknya, walaupun suasana hati dan emosi bermanfaat di tempat
kerja, dalam proses negosiasi, emosi dapat merugikan kinerja seorang negosiator,
kecuali jika ia mengekspresikan wajah palsu (berpura pura marah).

Pelayanan Pelanggan
Keadaan emosional seorang pekerja mempengaruhi pelayanan pelanggan,
yang berpengaruh terhadap tingkat pengulangan bisnis dan tingkat kepuasan
pelanggan. Pemberian pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan membuat
karyawan menuntut banyak hal karena mereka sering berada dalam situasi
disonansi emosional. Seiring waktu, keadaan ini dapat menyebabkan kepatuhan
mental atau fisik dalam pekerjaan, penurunan kinerja, dan rendahnya kepuasan
kerja.
Selain itu, emosi karyawan dapat berpindah kepada pelanggan. Penelitian
mengindikasikan adanya efek kesesuaian antara emosi karyawan dan pelanggan,
sebuah efek yang oleh praktisi PO disebut sebagai penularan emosional,
peangkapan emosi dari orang lain. Cara penularan emosi terjadi ketika
seseorang mengalami emosi emosi positif lalu tertawa dan tersenyum kepada
anda, anda mulai meniru perilaku orang tersebut.
Sikap Kerja
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang orang yang mempunyai
hati baik di tempat erja, cenderung berada dalam suasana hati yang lebih baik di
rumah pada malamnya. Sebaliknya orang orang yang mengalami hari buruk di
tempat kerja, maka cenderung berada di suasana hati yang buruk pula saat di

10

rumah. Meskipun orang orang secara emosional membawa pulang pekerjaan


mereka ke rumah pada hari berikutnya, pengaruh tersebut biasanya telah hilang.
Perilaku menyimpang di tempat kerja
Emosi emosi negative juga dapat membawa perilaku menyimpang di
tempat kerja. Siapapun yang pernah menghabiskan banyak waktu dalam sebuah
organisasi menyadari bahwa orang orang seringkali berperilaku dalam cara
cara yang melanggar norma norma yang ada dan mengancam organisasi,
anggotanya atau keduanya. Sebagai contoh, seorang karyawan yang iri hati dapat
bersikap bermusuhan dan berbuat licik kepada karyawan lain, menyimpangkan
keberhasilan orang lain secara negative, dan menyimpangkan secara positif
pencapaian pencapaiannya sendiri. Bukti yang ada menyatakanbahwa orang
orang yang menyatakan emosi negative khususnya mereka merasa marah atau
mempunyai sikap bermusuhan lebih berkemungkinan untuk terlibat dalam
berperilaku menyimpang di tempat kerja daripada orang orang yang tidak
merasakan emosi emosi negative.

11

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau
sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat
ditunjukkan kerika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang,
ataupun takut terhadap sesuatu. Sedangkan mood adalah suasana hati yang dapat
dipengaruhi karena adanya rangsangan dari luar yang kita terima. Mood terbagi
dua yaitu mood baik dan mood buruk. Emosi dan suasana hati adalah mirip karena
keduanya bersifat afektif. Tetapi dua hal ini juga berbeda. Suasana hati adalah
lebih umum dan kurang kontekstual dibandingkan emosi.

12

DAFTAR PUSTAKA
http://rumambay.wordpress.com/2011/11/24/marah-penyebab-dan-solusinya/
http://id.wikipedia.org/wiki/Emosi

13

Anda mungkin juga menyukai