Anda di halaman 1dari 24

ULASAN FILM

“ D O E A TA N D A
C I N TA ”

O LEH:
1. ALMAS AMALI NA (02)
2. RASENDRIYA ZAHRA NABILAH (28)
3. SI SKA BRI LLI ANT RAMAD HANT Y (33)
4. VI TO RAHMAD I T YA (37)
ORIENTASI
Film Doea Tanda Cinta merupakan upaya terbaru mengangkat kehidupan anggota angkatan
bersenjata Indonesia dalam sebuah sajian layar lebar, sesuatu yang cukup jarang ditemukan dalam
film Indonesia, khususnya memasuki era 2000-an. Film arahan Rick Soerafani berdasarkan skenario
dari Jujur Prananto ini berfokus pada dua taruna bersahabat di Akademi Militer (Akmil), yang
mencintai seorang gadis yang sama. Situasi ini kemudian memengaruhi hubungan persahabatan
mereka, juga berdampak saat tiba waktunya mereka menjalankan tugas negara.
Sebagai sebuah karya film, yang harus diperhatikan adalah Doea Tanda Cinta ini inisiatif
dari Induk Koperasi Kartika, sebuah badan usaha yang terdiri dari para anggota TNI Angkatan
Darat—kemudian menggandeng rumah produksi Cinema Delapan dan Benoa. Sehalus apa pun
ungkapanya, film ini adalah sebuah upaya promosi, atau paling tidakpublic relation dari TNI-AD
kepada khalayak. Cukup kentara bahwa film ini diniatkan menjangkau penonton generasi muda,
sebagaimana terlihat dari pemilihan aktor populer Fedi Nuril dan pemeran lain yang relatif masih
muda. Tidak ada salahnya, minimal film ini mengingatkan kembali bahwa di Indonesia ada sebuah
profesi bernama tentara, yang mungkin bukan lagi jadi cita-cita utama anak-anak zaman sekarang.
Karena dibuat dari instansi terkait TNI-AD, selayaknyalah Doea Tanda Cinta tidak sekadar
menampilkan karakter berprofesi tentara. Sumber informasi tentang kehidupan militer yang melimpah dan
akurat, serta akses pada tempat dan peralatan militer yang tidak bisa dijangkau sembarang orang, harus
dijadikan keunggulan utama. Untungnya, itu berhasil dimanfaatkan film ini. Doea Tanda Cinta menunjukkan
berbagai sisi dari kehidupan militer, khususnya di lingkungan Akademi Militer (Akmil). Mulai ilmu yang
diajarkan, kegiatan yang dijalankan, tanggung jawab yang harus diemban, juga gambaran bahwa institusi ini
mempertemukan orang-orang dari berbagai penjuru Indonesia, dengan ragam motivasi dan tujuan.
Lebih dari separuh cerita film ini mengambil latar kehidupan Akmil di Magelang, Jawa Tengah.
Diawali dengan dibangunnya hubungan persahabatan Bagus (Fedi Nuril) dan Mahesa (Rendy Kjaernett),
lalu berlanjut dengan petemuan mereka dengan Laras (Tika Bravani). Pemilihan angle ini cukup sejalan
dengan niat memperkenalkan dunia tentara kepada generasi muda, karena karakter yang masuk Akmil
tentu saja masih di usia 17 s.d. 20-an (dan masih belum dicemari politik). Memang bagian akhir film ini
menggambarkan tokoh-tokoh ini pada jenjang selanjutnya, tetapi relatif masih "menjual" bagi penonton
muda, karena dibuat dalam adegan seru pembebasan sandera dari gerakan pengacau keamanan.
Hasil akhir Doea Tanda Cinta adalah 95 menit yang sama sekali tidak menyimpang dari maksud
dan tujuan dibuatnya. Di satu sisi film ini secara detail dan natural "mempromosikan" kehidupan para
taruna di Akmil. Di lain pihak film ini juga memberikan hiburan yang mudah terkoneksi dengan penonton
luas, yaitu kisah persahabatan dan cinta, plus adegan perang. Belum lagi semuanya dikemas dengan
kelengkapan teknis bernilai tinggi, khususnya dari penataan gambar dan suara.
TAFSIRAN ISI

Berawal dari cerita Bagus yang berlatar belakang sederhana masuk AKMIL dan bertemu dengan
seorang anak Pangti TNI-AD, Mahesa, yang manja dan pemalas. Hidup bersama membuat mereka
harus mengenal satu sama lain. Di dalam kehidupan AKMIL yang keras, Mahesa tidak betah dan
memutuskan untuk meninggalkan dunia militer. Namun disamping itu semua ada teman-teman
Mahesa yang mendukung Mahesa untuk bertahan. Seiring berjalannya waktu Mahesa bertemu
dengan seorang wanita yang bernama Laras. Mahesa dan Bagus jatuh cinta kepadanya. Dari sini
cinta segitiga mereka dimulai.
Bagus yang tahu kalau Mahesa mencintai Laras mencoba untuk tidak menyakiti hati Mahesa. Bagus
mencoba untuk bersikap biasa saja kepada Laras. Hingga pada suatu hari Mahesa menyatakan cinta
kepada Laras. Namun Laras belum dapat memberi kepastian dengan alasan akademiknya.
Keduanya setuju untuk sama-sama melanjutkan studinya dahulu.
Setelah sama-sama menyelesaikan studi mereka, Mahesa menagih kepastiannya kepada Laras. Tapi
secara tiba-tiba Bagus menelpon Laras. Telpon ini menyebabkan Laras menunda memberikan kepastian
kepada Mahesa. Dengan diselimuti kekecewaan, Mahesa kembali ke tugasnya. Tugas kali ini adalah
menyelamatkan Prof. Jauhari yang disandera. Tugas ini cukup berat karena dapat mengancam nyawa Bagus dan
Mahesa. Mahesa merasa ragu karena khawatir tidak dapat bertemu Laras lagi. Sehingga Mahesa menelpon
Laras untuk menanyakan kepastiannya. Namun Laras kembali menolak. Akhirnya Mahesa tetap bertugas
dengan berat hati.
Tiba hari dimana mereka ditugaskan dalam misi penyelamatan. Mereka tiba dan langsung mencari
keberadaan Prof. Jauhari. Setelah menemukan lokasinya mereka langsung menyergap dan membebaskan Prof.
Jauhari. Terjadi baku tembak antara penyandera dan pasukan khusus tersebut. Karena kalah jumlah mereka
harus bergerak cepat. Untuk menyelamatan sang profesor, harus ada yang melindunginya dengan menahan
para penyandera. Mahesa harus melakukannya demi menyelamatkan profesor. Kembali terjadi baku tembak
yang menyebabkan Mahesa tertembak. Setelah tim evakuasi datang mereka segera naik ke helikopter. Tapi
karena Bagus tau Mahesa belum kembali ke lokasi evakuasi, tanpa pikir panjang Bagus kembali untuk
memastikan kematian Mahesa. Bagus terus mencari dimana keberadaan Mahesa. Bagus kaget menemukan
Mahesa tewas. Karena penyandera tahu kalau Bagus kembali, terjadi baku tembak. Sialnya Bagus tertembak,
tapi untungnya tim evakuasi lekas datang. Sehingga Bagus dapat segera diselamatkan.
Setelah tugas mereka selesai, Bagus akhirnya menyatakan cinta kepada Laras dan mereka hidup
bahagia.
EVALUASI
Satu hal yang jelas, film ini dengan sangat baik menjalankan fungsinya sebagai film
"promosi" tanpa melakukan hard-selling (terlalu kelihatan beriklan). Segala elemen di berhasil film
ini ditampilkan sesuai konteks. Akan tetapi, sisi kisah persahabatan dan romansa yang sebenarnya
jadi unsur penting, malah kalah karismatik dari paparan kehidupan militernya.
Salah satu titik yang lemah dari film ini adalah hubungan persahabatan Bagus dan Mahesa.
Keduanya digambarkan memiliki sifat dan latar belakang yang berbeda—Bagus dari keluarga
sederhana yang giat sementara Mahesa dari keluarga militer kaya yang manja. Keduanya jadi
sahabat dekat karena posisi bersebelahan di barak, sama-sama meneruskan ke Angkatan Darat,
dan sama-sama dari wilayah Jakarta (sehingga nyaman memakai sapaan "lo-gue").
Sayangnya, isyarat bahwa mereka punya ikatan persahabatan tidak diperdalam lagi.
Persahabatan mereka tidak berbeda dari hubungan mereka dengan kawan-kawan seangkatan lain,
hanya berbeda di jumlah kemunculan di layar. Akibatnya salah satu poin penting di adegan akhir—
ketika Bagus melakukan aksi bak Rambo, kurang memiliki motivasi yang kuat.
Kisah cinta segitiga yang diusung film ini pun dituturkan begitu klasik, kalau tidak mau disebut klise.
Bagus dan Mahesa berkenalan dengan Laras di saat yang sama, langsung jatuh cinta, kemudian sering jalan
bertiga. Mahesa jadi pihak yang paling terpengaruh, karena ia lebih pushy dalam merebut cinta Laras, sementara
Bagus tampak merelakan demi menjaga persahabatan dan kehormatan sesama rekan taruna. Laras juga yang
memotivasi Mahesa untuk lebih rajin dan berprestasi dalam pendidikannya, sekalipun respons Laras terhadap
perasaan Mahesa sejak awal sudah ragu-ragu.
Sebenarnya tidak ada yang salah dari sini, malah bagian ini masih realistis. Tetapi, saking realistisnya, jadi
terasa kering untuk sebuah film yang dalam materi promosinya mengedepankan kisah cinta. Hal ini disebabkan
terutama si pihak ketiga tidak memberikan dinamika apa-apa, lebih banyak diwarnai saling tunggu-tungguan dan
kecanggungan.
Tetapi, itu juga sebenarnya bisa disanggah, karena para taruna masih dididik secara "tradisional".
Interaksi para taruna dengan luar lingkungan Akmil sangat dibatasi, mungkin baru leluasa satu minggu sekali.
Diperlihatkan juga di film ini, di waktu santai atau istirahat malam pun, para taruna tidak ada yang memakai
handphone. Kekakuan interaksi Bagus dan Mahesa dengan Laras jadi cukup beralasan, karena cara hidup
mereka memang berbeda dari orang-orang di lingkungan lain.
Secara keseluruhan, patut diakui bahwa Doea Tanda Cinta adalah sebuah film yang dibuat dengan
kualitas produksi yang baik. Niat dan tujuannya yang tidak terlalu ambisius sukses diterjemahkan menjadi
tontonan yang cukup menghibur, informatif, mudah diikuti, dan tidak buang-buang waktu. Film ini pun
sebenarnya layak jadi sebuah penyegar, setelah sekian lama penonton Indonesia hanya bisa menikmati film yang
kental belatar militer dari luar negeri.
RANGKUMAN

Sisi positif dari film ini yaitu digarap dengan teknik sinematografi yang bagus,
menggambarkan secara riil tentang kehidupan TNI-AD dan suasana perang, serta didukung oleh
alutsista yang canggih dan personil TNI yang sebenarnya.
Namun ada juga sisi negatif dari film ini. Sekilas alur ini memang kisah yang menarik,
apalagi kalau ditulis dalam cerpen. Namun di film ini, setiap bagian tidak disajikan secara mendalam.
Sehingga penonton tak sempat larut pada perasaan setiap tokohnya. Padahal film punya ruang
lebih luas ketimbang cerpen, ada efek musik, efek pemandangan, yang seharusnya bisa
menghidupkan plotnya agar tidak kaku, agar tidak ada jarak antara perasaan penonton dan
perasaan si tokoh dalam film. Usaha ending mengejutkan di akhir pun terasa sia-sia. Sampai film ini
rampung, kami bertanya-tanya bagian mana yang disebut dengan “Doea Tanda Cinta” sebagai judul
film?
Sehingga, kami pribadi kurang menyarankan film ini untuk ditonton.
ANALISIS FILM
• Tema
• Alur
Intrinsik •

Latar
Tokoh dan Penokohan
• Amanat

• Latar Belakang Penulis


• Nilai Agama
Ekstrinsik •

Nilai Sosial
Nilai Moral
• Nilai Budaya
UNSUR INTRINSIK
Tema : Dilema tugas, cinta dan persahabatan
UNSUR INTRINSIK
Alur:

Perkenalan

Awal Masalah

Menuju Klimaks

Klimaks

Penyelesaian
PERKENALAN

Bercerita tentang dua orang pemuda. Yang pertama, Bagus menjadi tentara, karena desakan sang
Ibu yang tak tahan melihat sang putra pertama terus menerus bermasalah dengan kenakalan
remaja dan tawuran antar kampung. Di sisi lain seorang "anak Mami" Mahesa Ksatria adalah
putra seorang Pangti TNI AD bernama Harun Yahya masuk Akabri akibat sang ayah merasa
kecewa dengan karakter manja dan pemalas sang putra tunggal. Demi mendapatkan karakter
kuat putranya, maka sang ayah pun mengirim putra kesayangan nya tersebut ke Akademi Militer
untuk mengikuti jejaknya sebagai seorang aparat penjaga kesatuan NKRI.
AWAL MASALAH

Mahesa yang merupakan anak dari petinggi TNI AD dipaksa masuk akademi militer karena
sifatnya manja. Ia menjalani hari-hari di akademi militer dengan tekanan dan keterpaksaan.
Sering kali ia melakukan keteledor sehingga dihukum. Dan yang paling parah ia sampai ingin
melarikan diri, namun hal itu tidak sampai terjadi karena ketahuan. Namun teman-temannya
tetap memberi dukungan kepadanya untuk tetap bertahan. Mahesa meminta maaf atas
perbuatannya, karena perbuatannya telah membuat teman-temannya repot.
MENUJU KLIMAKS

Pada saat istirahat, Mahesa dan Bagus diajak oleh atasannya jalan-jalan mengelilingi daerah
sekitar pendidikan militer. Setelah makan, mereka berdua juga diajak menuju rumah saudara
atasannya. Inilah pertama kali mereka berdua bertemu dengan Laras. Sering berjalan bersama
diam-diam Mahesa dan Bagus mulai menaruh hati kepadanya. Mahesa menunjukkan rasa
cintanya kepada Laras, sedangkan Bagus memilih diam karena tidak mau menyakiti perasaan
sahabatnya. Hingga pada suatu hari, Mahesa menyatakan cinta kepada Laras, namun Laras
mengatakan Mahesa harus fokus menyelesaikan pendidikan terlebih dahulu, Laras juga masih
ingin menyelesaikan kuliahnya.
KLIMAKS

Karena belum memberi kepastian dengan alasan akademiknya. Maka Mahesa juga melakukan hal
yang sama yaitu menyelesaikan studinya di akademi militer dengan baik. Hingga suatu saat
setelah kelulusan, Mahesa menagih janji Laras dengan meminta keputusan Laras yang sudah lama
ia tunggu. Dengan penuh keraguan Laras menerima untuk menjadi istri Mahesa. Pada saat yang
sama, Bagus menelpon Laras dengan nomor barunya, menambah kebimbangan Laras. Pada
keesokan harinya Mahesa dan Bagus ditugaskan untuk menyelamatkan Prof. Jauhari dari
penyaderaan. Namun karena Mahesa masih meragukan jawaban Laras, sehingga ia meminta
kepastian kepada Laras. Namun secara jujur, Laras menolak karena diam-diam ia menaruh hati
kepada Bagus. Hal ini sontak saja membuat hati Mahesa hancur. Ia melaksanakan tugas dengan
penuh emosi hingga membuatnya tidak bisa berpikir dengan jernih dan meninggal karena
tembakan dari musuh.
PENYELESAIAN

Bagus dan Laras menyatakan perasaannya hingga


melanjutkan ke hubungan yang lebih serius.
UNSUR INTRINSIK
Latar
• Akademi Militer Magelang
• Rumah Bagus, Rumah Mahesa, Rumah Laras
• Rumah Makan
Tempat • Lokasi penyanderaan Profesor Jauhari

• Pagi
• Siang
Waktu • Malam

• Menegangkan
• Mengharukan
• Menyenangkan
Suasana • Menyedihkan
UNSUR INTRINSIK
Tokoh dan Penokohan
Bagus
• Rajin
• Sederhana

Laras
• Sederhana
• Tidak mengatakan yang sejujurnya

Mahesa
• Manja
• Keras kepala
UNSUR INTRINSIK

Amanat:
Lakukan sesuatu dengan niat dan ikhlas.
UNSUR EKSTRINSIK
• Latar Belakang Pengarang:
Film Doea Tanda Cinta merupakan film drama peperangan
Indonesia yang disutradarai oleh Rick Soerafani, sementara
naskah cerita ditulis oleh Jujur Prananto. Film ini dibuat sebagai
sarana promosi Akademi Militer TNI AD, serta didanai dan
disutradarai dari kalangan Pangti TNI AD, film ini juga didukung
oleh lingkungan AKMIL yang sebenarnya.
UNSUR EKSTRINSIK

• Nilai Agama
Membaca doa sebelum makan dan melakukan sholat berjamaah.
UNSUR EKSTRINSIK

• Nilai Moral :
Bangga terhadap Indonesia, dan lebih menghargai jerih payah orang-orang yang tak
terlihat. Selain itu dapat menumbuhkan nasionalisme. Tidak harus perang, tapi paling tidak punya
kegigihan seperti tentara.
UNSUR EKSTRINSIK

• Nilai Sosial
Kedisiplinan, tanggung jawab dan persahabatan di akmil. Perbedaan kehidupan di desa dan
di kota.
UNSUR EKSTRINSIK

• Nilai Budaya
Selalu berdoa sebelum makan

Anda mungkin juga menyukai