Anda di halaman 1dari 68

Ilmu Pengetahuan Sosial

EKONOMI
Kelas VIII
Disusun oleh :
Drs. RIBUT SUBIANTORO

SMP NEGERI 1 PONOROGO


BAB 1

KEBUTUHAN DAN KELANGKAAN


SUMBER DAYA
A. KEBUTUHAN

Kebutuhan
adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia
dalam hidupnya, yang bisa diperoleh dengan
cara memiliki atau menikmati suatu barang
atau jasa.
B. KEBUTUHAN MANUSIA
1. Kebutuhan Manusia menurut Tingkat
Kepentingannya

Kebutuhan menurut Tingkat Kepentingan

Primer Sekunder Tersier


2. Kebutuhan Manusia menurut Waktu
Pemenuhan

Kebutuhan sekarang penting dan


mendesak

Kebutuhan menurut
waktu penggunaannya

Kebutuhan yang tidak


akan datang sekarang dan
bisa ditunda
3. Kebutuhan Manusia menurut Sifatnya

Kebutuhan jasmani

Kebutuhan
menurut
Sifatnya

Kebutuhan rohani
4. Kebutuhan Manusia menurut Subjeknya

Kebutuhan pribadi Berdasarkan


pilihan pribadi
Kebutuhan
menurut
Subjeknya

Kebutuhan sosial Berkaitan dengan


kehidupan
bersama
C. SKALA PRIORITAS KEBUTUHAN

Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 3

Kebutuhan primer Kebutuhan sekunder Kebutuhan tersier


Kebutuhan sekarang Kebutuhan masa
Kebutuhan jasmani datang
Kebutuhan rohani
D. ALAT PEMENUH KEBUTUHAN

Secara garis besar terdiri dari:


- Barang
adalah benda ekonomi yang jelas wujudnya

- Jasa
adalah benda ekonomi yang tidak nyata
Alat Pemenuh Kebutuhan dikelompokan sebagai berikut:

Alat Pemenuh Kebutuhan

Menurut Menurut hubungannya Menurut tujuan


kelangkaannya dengan benda lain penggunaannya

Benda Ekonomi
Benda pengganti atau
benda substitusi
Benda produksi
Benda bebas
Benda pelengkap atau
benda komplementer
Benda konsumsi
E. PEMANFAATAN SUMBER DAYA
YANG LANGKA
Kelangkaan
Adalah situasi atau keadaan dimana jumlah sumber daya yang ada
dirasakan kurang atau tidak cukup untuk memenuhi berbagai
kebutuhan hidup manusia.

Sumber Daya

Sumber Daya Alam Sumber Daya Manusia Sumber Daya Modal

Tanah, air
Barang tambang,
Hutan dan segala isinya,
Udara dan sinar matahari.
Beberapa cara mengatasi kelangkaan:
1. Efisiensi dalam menggunakan sumber daya
2. Penggunaan teknologi dalam proses produksi
3. Menjaga kelestarian sumber daya alam
BAB 2

PELAKU-PELAKU EKONOMI
Pelaku Ekonomi
dibagi berdasarkan

Jenis kegiatan Peran yang spesifik


Terdiri dari yaitu

Konsumen Produsen Rumah Pemerintah Perusahaan


Tangga

Distributor Koperasi Masyarakat


Luar Negeri
A. PERANAN PELAKU EKONOMI

1. Rumah Tangga
Peranan utama: Konsumen
Selain berperan sebagai konsumen rumah tangga juga berperan
sebagai produsen dan distributor.
2. Perusahaan
Perusahaan
Merupakan badan usaha yangmenjalankan suatu kegiatan dengan
tujuan utama memperoleh keuntungan.
Peranan perusahaan: Produsen
3. Pemerintah
Peranan utama pemerintah: Pengatur
Pemerintah bertanggung jawab agar kegiatan perekonomian
berjalan lancar.

Dalam menjalankan perannya pemerintah juga melakukan kegiatan


konsumsi.
Kegiatan konsumsi pemerintah, salah satunya ditujukan untuk
barang publik.
Barang publik adalah barang yang bersifat non rival dan
nonexclusive.
4. Koperasi
a. Sejarah Koperasi Indonesia
Koperasi pertama kali dirintis oleh R. Arta Wiryaatmadja pada
tahun 1986, yang bekerja sama dengan E. Sieburg mendirikan
bank penolong dan tabungan .

Pada tahun 1913 Serkat Dagang Islam mendirikan toko koperasi,


dan pada masa penjajahan Jepang fungsi koperasi rusak.

Pada tanggal 12 Juli 1947 diadakan kongres koperasi 1 di


Tasikmalaya, Jawa Barat, Yang kemudian ditetapkan menjadi hari
koperasi. Kongres ini ditujukan untuk mengembangkan koperasi
Indonesia. Yang mampu meningkatakan perekonomian Indonesia.

Pada Kongres Koperasi II ditetapkan Mohammad Hatta sebagai


Bapak Koperasi Indonesia
Berbagai program pembinaan koperasi dilakukan untuk
mengembangkan koperasi sehingga pada tahun 2005 jumlah
koperasi mencapai 134.963 unit dengan anggota 27.286.784 jiwa.

b. Pengertian Koperasi menurut UU Koperasi No. 25 tahun 1992:


“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluaragaan”.
c. Landasan, Asas, dan Tujuan Koperasi

Landasan Idiil Pancasila


Landasan Koperasi
Landasan Struktural UUD 1945

Asas koperasi: Asas kekeluargaan


Tujuan: memajukan dan meningkatkan kesejahteraan anggota,
memajukan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat
umum, dan ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan
makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
d. Fungsi, Peran, dan Prinsip Koperasi
berdasarkan UUD No. 25 Tahun 1992

Fungsi, dan Peran Koperasi Prinsip Koperasi


- Membangun dan mengembangkan - Keanggotaan koperasi bersifat sukarela
potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan terbuka
pada khususnya, dan masyarakat pada - Pengelolaan koperasi dilakukan secara
umumnya serta untuk meningkatkan demokratis, yaitu atas kehendak dan
kesejahteraan ekonomi sosial anggota keputusan para anggota
koperasi - Pembagian SHU dilakukan secara adil,
- Berperan secara aktif dalam upaya sebanding dengan besarnya jasa usaha
mempertinggi kualitas kehidupan manusia masing-masing anggota bukan
dan masyarakat berdasarkan modal yang dimiliki
- Memperkokoh perekonomian rakyat seseorang dalam koperasi
sebagai dasar kekuatan dan ketahanan - Pemberian balas jasa yang terbatas
perekonomian nasional dengan koperasi terhadap modal
sebagai soko gurunya - Kemandirian, yang berarti bahwa
- Berusaha mewujudkan dan koperasi harus bisa berdiri sendiri tanpa
mengembangkan perekonomian nasional tergantung pada pihak lain
berdasarkan atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi
e. Pendirian dan Pembubaran Koperasi

Syarat-syarat pendirian koperasi Isi Anggaran Dasar Koperasi


- Koperasi primer dibentuk oleh - Daftar nama pendiri
anggota sekurang-kurangnya 20 - Nama dan tempat kedudukan
orang - Maksud dan tujuan serta bidang
- Koperasi sekunder dibentuk oleh usaha
sekurang-kurangnya 3 koperasi - Ketentuan mengenai anggota
- Pendirian koperasi didirika dengan - Ketentuan mengenai rapat anggota
akta pendirian yang memuat
- Ketentuan mengenai pengelolaan
anggaran dasar
- Ketentuan mengenai permodalan
- Berkedudukan dalam wilayah RI
- Ketentuan mengenai jangka waktu
berdiri
- Ketentuan mengenai pembagian SHU
- Ketentuan mengenai sanksi
Koperasi dibubarkan berdasarkan
keputusan rapat anggota dan
keputusan pemerintah
f. Keanggotaan Koperasi
Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi
Hak dan Kewajiban Anggota Koperasi

Hak Kewajiban
-Menghadiri, dan menyatakan pendapat, - Mematuhi Anggaran Dasar dan
dan memberikan suara dalam rapat Anggaran Rumah Tangga serta keputuan
anggota yang telah disepakati dalam rapat
- Memilih dan dipilih menjadi anggota anggota
pengurus dan pengawas
- Meminta diadakan rapat anggota - Berpartisipasi dalam kegiatan usaha
menurut ketentuan dalam Anggaran yang diselenggarakan oleh koperasi
Dasar
- Mengemukakan pendapat atau saran - Mengembangkan dan memelihara
kepada pengurus diluar rapat anggota, kebersamaan berdasar atas asas
baik diminta maupun tidak diminta kekeluaragaan
- Memanfaatkan koperasi dan mendapat
pelayanan yang sama antar sesama
anggota
- Mendapat keterangan mengenai
perkembangan koperasi menurut
ketentuan yang tercantum dalam
Anggaran Dasar
g. Perangkat Organisasi Koperasi
1. Rapat Anggota
2. Pengurus
3. Pengawas

h. Permodalan dan Sisa Hasil Usaha Koperasi

Modal sendiri

Modal Koperasi Modal Pinjaman

Modal Penyertaan
Sisa Hasil Usaha (SHU)
SHU adalah laba koperasi selama satu tahun buku.

SHU = Penerimaan – Biaya-biaya

SHU kemudian dikurangi dana cadangan dan dibagikan


kepada anggota, sesuai dengan jasa usaha dan modal
masing-masing anggota, keperluan pendidikan
perkoperasian, dan keperluan koperasi lainnya, yang
ditentukan oleh rapat anggota.
i. Bentuk dan Jenis Koperasi

Bentuk dan Jenis Koperasi

Menurut Tingkatannya Menurut Sifat Usaha Menurut Luas Usaha

Koperasi Koperasi Koperasi Koperasi Koperasi Koperasi Koperasi


Primer Sekunder Konsumsi Produksi Simpan Berfungsi Berfungsi
Pinjam Tunggal Jamak

Koperasi Koperasi
Pemasaran Jasa
- Koperasi Pusat
- Koperasi Gabungan
- Koperasi Induk
J. Pembina Koperasi di Indonesia

- Membimbing koperasi sesuai kepentingan ekonomi


anggotanya
- Mendorong,mengembangkan dan membantu pelaksanaan
pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan penelitian
perkoperasian
- Memberikan kemudahan untuk memperkokoh permodalan
serta pengembangan lembaga keuangan koperasi
- Membantu pengembangan jaringan usaha koperasi dan kerja
sama antar koperasi yang saling menguntungkan
- Memberikan bantuan konsultasi untuk memecahkan berbagai
masalah yang dihadapi koperasi
5. Masyarakat Luar Negeri

Masyarakat Luar Negeri


Adalah orang atau badan usaha yang berada diluar negeri.
Kegiatan ekonomi dengan masyarakat luar negeri disebut
Perdagangan Internasional.
Perdagangan Internasional terdiri dari:
- Ekspor
- Impor
B. HUBUNGAN ANTAR PELAKU
EKONOMI
Masyarakat Luar Negeri

Pendapatan Ekspor Impor Pembayaran


Pasar Barang dan Jasa
Penjualan Pembelian
Pembelian Pembayaran
Pajak Pajak
Perusahaan Pemerintah Rumah Tangga
Koperasi Subsisdi, pelayanan Subsidi, pelayanan

Pembelian Penjualan
Pasar Faktor Produksi
Pembayaran Pendapatan
Ekspor Impor

Masyarakat Luar Negeri


BAB 3

PASAR
A. KEDUDUKAN PASAR DALAM
KEGIATAN EKONOMI
Pengertian Pasar
- Dalam arti sempit
Pasar adalah tempat dilakukannya kegiatan jual
beli berbagai macam barang dan jasa untuk
kehidupan sehari-hari.
- Dalam arti luas
Pasar adalah proses berlangsungnya transaksi
permintaan dan penawaran atas barang dan jasa.
B. MACAM-MACAM PASAR
Pasar Barang Konsumsi
Menurut Jenisnya
Pasar Faktor Produksi

Pasar Konkret
Menurut Wujudnya
Pasar Abstrak

Pasar Menurut Jenis Barang yang Dijual Pasar Ikan, Pasar Sayur

Menurut Hari Pasar Pasar Senen, Pasar Rebo, Pasar Minggu

Menurut Nama Tempat


Pasar Lokal
Menurut Luas Jangkauan Distribusi Pasar Daerah
Pasar Nasional
Pasar Internasional
C. PASAR KONKRET
Pasar Konkret didefinisikan sebagai suatu tempat dimana pembeli dan
penjual bertemu untuk memperjualbelikan barang atau jasa.

1. Ciri-Ciri Pasar Konkret


a. wujud pasar nyata
b. adanya penjual dan pembeli
c. barang dan jasa yang diperjualbelikan nyata

2. Contoh Pasar Konkret


Pasar Kramat Jati, Pasar Beringharjo, Mal Tunjungan

3. Kegunaan Pasar Konkret bagi Kegiatan Ekonomi Masyarakat


Pembeli dengan mudah mendapatkan barang yang dibutuhkan,
Penjual dapat menawar barangnya dengan bebas, distributor dapat
dengan mudah mendistribuskan barang.
D. PASAR ABSTRAK
Pasar Abstrak adalah tempat terjadinya proses interaksi tidak langsung
antara pembeli dan penjual untuk mencapai kesepakatan tentang harga
barang tanpa perlu secara fisik melihat barang yang diperjualbelikan.

1. Ciri-Ciri Pasar Abstrak


a. Wujud pasartidak nyata
b. Pembeli dan penjual tidak bertatap muka langsung
c. Barang yang diperjualbelikan tidak ada ditempat bertemunya
penjual dan pembeli
2. Contoh Pasar Abstrak
- Pasar modal atau bursa efek
- Pasar valuta asing
- Pasar atau bursa tenaga kerja
- Pasar atau bursa komoditas
E. PENELITIAN SEDERHANA
TENTANG PASAR
1. Observasi Pasar
- Pengamatan langsung tentang pasar
- Penyusunan masalah atau pertanyaan yang berkaitan dengan hasil
pengamatan
- Pengumpulan data yang relevan untuk menjawab pertanyaan

2. Laporan Observasi
- Laporan dibuat secara kronologi (menurut urutan altivitas)
- Pada akhir laporan dibuat kesimpulan
- Cantumkan nam diri atau kelompok dengan jelas
BAB 4

KETENAGAKERJAAN
A. PENDUDUK, TENAGA KERJA, DAN
ANGKATAN KERJA
Penduduk

Penduduk Usia Kerja Penduduk diluar usia kerja


(tenaga kerja) (Bukan Tenaga kerja)

Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja

Bekerja Menganggur Sekolah Pengurus Penerima


Rumah Tangga Pendapatan
Bekerja penuh Setengah Menganggur

Kentara Tidak Kentara

Produktivitas rendah Penghasilan rendah


B. MASALAH PENGANGGURAN DI
INDONESIA

Penganggur adalah orang yang tergolong angkatan kerja


tetapi tidak bekerja dan orang yang ingin bekerja tetapi
tidak mendapat pekerjaan.

Pengganggur = Angkatan Kerja – Orang yang Bekerja

Tingkat Pengangguran = Jumlah Penganggur X 100 %


Jumlah Angkatan Kerja

Alasan munculnya pengangguran :


1. Tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah
2. Penggunaan mesin dalam produksi
3.Lesunya perekonomian sehingga lapangan pekerjaan
terbatas
C. DAMPAK PENGGANGGURAN TERHADAP
KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT

Dampak Pengangguran

Ekonomi Sosial

Pendapatan rendah Pendapatan per kapita


Daya beli masyarakat
Pendapatan negara
Beban psikologis
Biaya sosial
D. PERAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI
MASALAH KETENAGAKERJAAN

Kesempatan kerja di Indonesia dijamin dalam Pasal 27 ayat


(2) UUD 1945, yang berbunyi :
“ Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusian”.

Undang-undang yang mengatur ketenagakerjaan diantaranya :


1. Kepmenaker No. 3 Tahun 1996
2. Kepmenaker No. 150 Tahun 2000
3. Kepmenaker No. 78 Tahun 2001
4. Kepmenaker No. 13 Tahun 2003

Peran pemerintah dalam mengatasi penggangguran adalah ;


1. Memperluas kesempatan dan lapangan kerja
2. Meningkatkan mutu tenaga kerja
BAB 5

SISTEM PEREKONOMIAN
INDONESIA DAN PELAKU-
PELAKU EKONOMI
A. SISTEM EKONOMI

Sistem ekonomi berdasarkan ideologi terbagi menjadi sistem


ekonomi liberal, sistem ekonomi komando, dan sistem ekonomi
campuran.

1. Sistem Ekonomi Liberal


Ciri sistem ekonomi liberal :
a. Hak-hak pribadi diakui secara luas
b. Sebagian besar modal dan kegiatan ekonomi dikuasai swasta
c. Kegiatan ekonomi ditentukan oleh mekanisme pasar

Kebaikan sistem ekonomi liberal :


- Terdapat kebebasan yang sangat luas
- Kreativitas masyarakat lebih berkembang
- Lebih efisien memecahkan masalah ekonomi

Keburukan sistem ekonomi liberal :


- Bisa mengarah ke monopoli
- Persaingan mendorong orang untuk melakukan segala cara
- Perusahaan yang tidak efisien bisa tersingkir dari pasar
- Mengutamakan kepentingan pribadi
- Kurang memperhatikan pemerataan
2. Sistem Ekonomi Komando
Ciri sistem ekonomi komando :
a. Semua sumber daya milik pemerintah
b. Kegiatan ekonomi diatur dan diawasi pemerintah

Kebaikan sistem ekonomi komando :


- Adanya jaminan pekerjaan bagi semua orang
- Tingkat pemerataan ekonomi tinggi
- Harga barang stabil

Keburukan sistem ekonomi komando :


- Tidak terdapat kebebasan bagi pelaku-pelaku
ekonomi
- Hak milik perorangan tidak diakui
- Inisiatif dan kreativitas rakyat sering terhambat
- Perekonomian sering berjalan tidak efisien
3. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran dimaksudkan untuk


menghindari kelemahan-kelemahan dari sistem
ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando,
sehingga keduanya digunakan secara bersamaan.

Ciri sistem ekonomi campuran :


a. Kegiatan ekonomi sebagian dilakukan oleh swasta,
sebagian oleh pemerintah
b. Pihak swasta memiliki kebebasan untuk
melaksanakan aktivitas ekonomi, sepanjang tidak
bertentangan dengan kepentingan umum
3. Sistem Perekonomi Indonesia

Sistem perekonomi yang dianut Indonesia termasuk kedalam


sistem perekonomian campuran.

Sistem ekonomi yang dikembangkan adalah Sistem Ekonomi


Kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang
berkeadilan. Sistem ini memungkikan seluruh potensi
masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam perekonomian.

Prioritas utama yang dikembangkan adalah penegakan


prinsip keadilan, penciptaan iklim usaha yang sehat, serta
pemilihan dan pemberdayaan terhadap yang lemah

Ciri negatif sistem ekonomi yang harus dihindari, yaitu:


- Sistem persaingan bebas tak terbatas (free fight
liberalisme)
- Sistem Etatisme
B. PELAKU-PELAKU EKONOMI DALAM
SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

Pelaku Ekonomi

Swasta BUMN Koperasi

Perum
Persero
BUMD
Ciri-ciri BUMN, Badan usaha swasta, Koperasi

Badan Usaha BUMN Swasta Koperasi

Pemilik modal Pemerintah Individu atau Anggota


swasta koperasi

Tujuan usaha Menciptakan Memperoleh Meningkatkan


kemakmuran laba dan kemakmuran
masyarakat kemakmuran anggota
pemilik modal koperasi
Bidang usaha Sektor-sektor Sesuai dengan Sesuai
strategis dan Peraturan dan kebutuhan
menguasai hajat perundang- anggota
hidup orang undangan
banyak
C. KEMITRAAN

Kemitraan
adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dan
usaha menengah dan atau dengan usaha besar
disertai pembinaan dan pengembangan oleh usaha
menengah dan atau usaha besar dengan
memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling
memperkuat, dan saling menguntungkan.

Salah satu kebijakan ekonomi Indonesia adalah


mengembangkan hubungan kemitraan antar usaha
yang saling menunjang dan menguntungkan.
BAB 6

PAJAK
A. DEFINISI PAJAK

Pajak
adalah iuran wajib yang dipungut oleh negera dandibayarkan
oleh wajib pajak berdasarkan norma-norma hukum untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran kolektif guna
meningkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak
diberikan secara langsung.

Retribusi
adalah pungutan yang dilakukan oleh pemerintah karena
memaki fasilitas negara secara langsung.

Ciri-ciri pajak :
1. Merupakan iuran wajib
2. Dibayar oleh wajib pajak
3. Dipungut oleh negara
4. Tidak diberikan balas jasa secara langsung terhadap pajak yang
dipungut
5. Dipungut berdasarkan norma-norma hukum dan undang-undang
6. Digunakan untuk pengeluaran-pengeluaran kolektif guna
meningkatkan kesejahteraan rakyat
B. UNSUR PAJAK

1. Subjek Pajak
adalah pihak (berupa orang atau badan
usaha ataupun warisan yang belum terbagi)
yang wajib membayar pajak kepada negara.

2. Objek Pajak (Dasar Pajak)


adalah objek atau hal yang dikenai pajak.

3. Tarif Pajak
adalah ketentuan tentang berapa beban
pajak yang harus dipikul oleh objek pajak.
C. PRINSIP-PRINSIP PERPAJAKAN
1. Prinsip kesamaan/keadilan (equity)
2. Prinsip kepastian (certainty)
3. Prinsip kecocokan/ kelayakan (convenience)
4. Prinsip ekonomi (economy)

D. FUNGSI PAJAK
1. Sebagai Sumber Kas Negara (Budgetair)
2. Sebagai Alat Pengatur (Regularend)
3. Sebagai Sarana untuk Memajukan Keadilan Sosial
E. JENIS-JENIS PAJAK

Pajak Pusat
Pemungut Pajak
Pajak Daerah

Pajak Langsung
Jenis-Jenis Pajak
Penanggung
Beban Pajak
Pajak Tidak
langsung

Pajak Subjektif
Sifat
Pajak Objektif
F. UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
- UUD 1945 pasal 23 ayat 2 yang berbunyi: “ segala pajak untuk
keperluan negara berdasarkan undang-undang “
- UU No. 9 Tahun 1994 dan UU No. 16 Tahun 2000
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
- UU No. 7 Tahun 1991 dan UU No. 17 Tahun 2000
tentang Pajak Penghasilan
- UU No. 11 Tahun 1994 dan UU No. 18 Tahun 2000
tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah
- UU No. 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
- UU No. 7 Tahun 1995 tentang Bea Materai
G. CONTOH PEMUNGUTAN PAJAK

1. Pajak Penghasilan
Sesuai dengan UU No. 17 tahun 2000, jika orang
tuamumemperoleh penghasilan lebih kecil dari Rp 25 juta,
tarif dasar PPh-nya 5%,makintinggi penghasilan seseorang
makintinggi pula tarif PPh-nya.
Pak armando adalah seorang karyawan sebuah perusahaan.
Penghasilan dalam setahun yang terkena pajak adalah sebesar
Rp 40 juta. Berapa pajak penghasilan yang harus
ditanggungnya dalam sebulan?
Jawab:
25.000.000,00 x 5 = 1.250.000,00
10
15.000.000,00 x 10 = 1.500.000,00 +
100
PPh tertanggung = 2.750.000
Jadi, pajak penghasilan yang harus dibayar Pak Armando
dalam satu tahun adalah Rp 2.750.000,00.
Sedangkan pajak penghasilan yang harus ditanggungnya setiap
bulan sebesar Rp 2.750.000,00 : 12 = Rp 229.166,67.
2. Pajak Kendaraan Bermotor
Sesuai dengan UU No. 34 tahun 2000 tentang Pajak
Daerah, tarif maksimum yang dikenakan untuk PKB
adalah 5 persen.
3. Pajak Hotel dan Restoran
Dasar pembayaran pajak adalah jumlah pembayaran
yang dilakukan kepada hotel dan restoran.
adapun tarif pajaknya paling tinggi 10 persen, sesuai
dengan peraturan daerah yang dikeluarkan oleh
pemerintah kabupaten/ kota yang bersangkutan.
H. SANKSI PAJAK

1. Wajib pajak yang terlambat atau tidak


memberikan laporan bulanan akan dikenakan
sanksi berupa denda
2. Wajib pajak yang tidak atau kurang dalam
membayar pajak, tetapi memberikan laporan
bulanan, ia akan kena sanksi berupa bunga
3. Wajib pajak yang tidak atau kurang dalam
membayar pajak dan tidak memberikan
laporan bulanan akan dikenakan sanksi
berupa kenaikan/ tambahan jumlah
pembayaran.
BAB 7

PERMINTAAN, PENWAWARAN,
DAN HARGA KESEIMBANGAN
A. PERMINTAAN
1. Pengertian Permintaan
Permintaan
adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan dan
kemampuan untuk membeli barang atau jasa pada
tingkat bunga dan waktu tertentu.

2. Permintaan dan Konsumsi


Konsumsi
adalah salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan
oleh orang atau lembaga untuk memperoleh manfaat
atau nilai guna suatu barang atau jasa.

Kegiatan konsumsi didahului oleh permintaan yang


berawal dari keinginan.
3. Faktor-Faktor yang Menentukan Permintaan
a. Mode dan Selera
b. Harga Barang atau Jasa yang
Bersangkutan
c. Harga Barang Pelengkap dan Pengganti
d. Jumlah Penduduk (Konsumen)
e. Pendapatan
f . Perkiraan dan Harapan Konsumen
B. PENAWARAN
1. Pengertian Penawaran
Penawaran
adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan dan
kemampuan untuk menjual barang atau jasa pada
tingkat bunga dan waktu tertentu.

2. Penawaran dan Produksi


Produksi
adalah Kegiatan orang atau badan atau lembaga
untuk menghasilkan atau menambah manfaat (nilai
guna) suatu barang.

Penawaran dapat terjadi jika didahului oleh proses


produksi.
3. Faktor-Faktor yang Menentukan Penawaran
a. Harga Barang Pelengkap dan Pengganti
b. Teknologi
c. Jumlah Produsen
d. Harapan Produsen
C. HARGA KESEIMBANGAN
(EKUILIBRIUM)

1. Pengaruh Harga terhadap Permintaan dan Penawaran


Pengaruh Harga terhadap Permintaan:
Jika harga suatu barang tinggi, maka permintaan
terhadap barang rendah.
Jika harga suatu barang rendah, maka permintaan
terhadap barang tinggi.

Hukum Permintaan
adalah hukum atau dalil ekonomi yang mengatakan
bahwa permintaan terhadap barang atau jasa
cenderung turun jika harga barang atau jasa
tersebut naik, dan sebaliknya, permintaan terhadap
barang atau jasa cenderung naik jika harga barang
atau jasa tersebut turun, ceteris paribus.
Skedul Permintaan
adalah sebuah daftar yang menunjukan
jumlah barang yang diminta selama periode
waktu tertentu pada berbagai tingkat
harga, dengan menganggap faktor-faktor
lainnya tetap (ceteris paribus)

Kurva Permintaan
adalah sebuah garis atau kurva yang
menghubungkan jumlah barang yang diminta
pada berbagai tingkat harga. Bentuk kurva
oermintaan selalu negatif
Pengaruh Harga terhadap Penawaran:
Jika harga suatu barang tinggi, maka
penawaran terhadap barang tinggi.
Jika harga suatu barang rendah, maka
penawaran terhadap barang rendah.

Hukum Penawaran
adalah hukum atau dalil ekonomi yang
mengatakan bahwa penawaran terhadap
barang atau jasa cenderung naik jika harga
barang atau jasa tersebut naik, dan
sebaliknya, permintaan terhadap barang
atau jasa cenderung turun jika harga barang
atau jasa tersebut turun, ceteris paribus.
Skedul Penawaran
adalah daftar yang menunjukan jumlah
barang yang ditawarkan selama periode
waktu tertentu pada berbagai tingkat
harga, dengan menganggap faktor-faktor
lainnya tetap (ceteris paribus)

Kurva Penawaran
adalah sebuah garis atau kurva yang
menghubungkan jumlah barang yang dipasok
atau ditawarkan pada berbagai tingkat
harga.
2. Terbentuknya Harga Keseimbangan Melalui
Permintaan dan Penawaran
Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium
adalah harga yang dibentuk oeh kekuatan
pembeli dan kekuatan penjual yang ada di
pasar, yaitu harga di mana jumlah barang
yang diminta sama dengan jumlah barang
yang ditawarkan.

Harga disekuilibrium
adalahharga yang terjadi ketika jumlah
barang yang diminta tidak sama dengan
jumlah barang yang ditawarkan
Kuantitas (output) keseimbangan
adalah tingkat kuantitas di mana jumlah
barang yang diminta persis sama dengan
jumlah yang ditawarkan pada tingkat harga
tertentu.
D. PERMINTAAN,
PENAWARAN, DAN ETIKA
EKONOMI

Dalam melakukan permintaan dan


penawaran, baik konsumen maupun
produsen harus memperhatikan etika
ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai