Harus dikonsumsi dari luar Konsumsi dari luar hanya sebagai pelengkap
- Fungsi Protein
For repairing, growth, and keeping cell structure, tissue, and body organs
Controlling and doing body metabolisme
Helps in keeping of osmotic pressure of blood
As buffer compound, the stability of pH of body fluid
Keeping the balance of acid base and the balance of body fluid. Menjaga kenetralan
tubuh
As energy source (1gr =4,1cal).
- Kelebihan : Obesitas, Asidosis, Dehidrasi, Diare, dan kenaikan urea dan ammonia dalam darah
- Kekurangan : Marasmus dan Kwashiorkor
- Lemak, dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan saturation level:
wujud pada suhu kamar: padat wujud pada suhu kamar: cair
lemak hewani kaya akan lemak jenuh dan Umumnya terdapat pada lemak nabati,
kolesterol rendah/non kolesterol
- Fungsi Lemak :
Largest energy producer (1gr =9,3cal).
The solvent of vitamins A,D,E,K also as carrier of essential food subtances
The protector of body organs becauseforming fat base
Keeping body from cold
Food flavoring
Hungry holder
2. Proses pencernaan makanan
a. Ingestion : Enter digestive tract through mouth. Masuknya makanan ke dalam mulut
b. Peristaltik : kontraksi otot yang menyebabkan makanan tertelan dan masuk saluran pencernaan.
c. Digestion : Breaking food down into smaller pieces whether mechanically or chemically baik
dalam hal ukuran maupun senyawa, terdapat 2 proses :
3. Enzim pencernaan
Mulut:
- Ptyalin : amilum -> glukosa
Lambung:
- Pepsin : prot -> pepton
- Renin : menggumpalkan prot. susu menjadi kasein
Usus Halus dan Usus Kosong:
- Tripsinogen : diaktifkan dulu oleh enterokinase. Mengubah protein/pepton -> ikatan peptida
pendek
- Amilase : mengubah amilum jadi maltosa (maltose : maltosa -> 2 glukosa)
- Lipase : mengubah lemak -> as. Lemak + gliserol
- Erepsin : sekresi protein
- Dipeptidase : ikatan peptida -> asam amino
5. Macam pernafasan
- Pernafasan Dada :
Inspirasi : Otot antar tulang rusuk kontraksi -> rongga dada + -> vol paru + -> tekanan udara -
-> udara masuk
Ekspirasi : Otot antar tulang rusuk relaksasi -> rongga dada - -> vol paru - -> tekanan udara +
-> udara keluar
- Pernafasan Perut
Inspirasi : diafragma kontraksi (datar) -> rongga dada + -> paru + -> tekanan udara - -> udara
masuk
Ekspirasi : diafragma relaksasi (melengkung) -> rongga dada - -> paru - -> tekanan udara + ->
udara keluar
6. Udara pernafasan
• Volume tidal (VT)
– Volume udara inspirasi dan ekspirasi ± 500ml
• Volume Cadangan Inspirasi (VCI)/udara komplementer
– Adalah volume udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah VT ± 1500 ml
• Volume Cadangan Ekspirasi (VCE)/udara suplementer
– Adalah jumlah udara yang masih dapat dikeluarkan dengan ekspirasi kuat pada akhir
ekspirasi normal ± 1500 ml
• Volume Residu (VR)
– Adalah volume yang masih tetap berada dalam paru-paru ± 1200 ml
• Kapasitas Fungsional Inspirasi (KFI) : VT + VCI
• Kapasitas Fungsional Residu (KFR) : VCE + VR
• Kapasitas Vital Paru-paru : VT + VCE + VCI
• Kapasitas Total Paru-paru : VR + Kapasitas Vital
7. Gangguan pada respirasi (rokok)
- Asma : bisa disebabkan oleh alergi atau keturunan.
- Emphisema : elastisitas alveolus berkurang. Gabisa m]mengembang max, gabisa mengembis max
- Pneumonia : radang pada paru paru. Alveolus paru paru terisi oleh cairan limfa
- Paru paru basah : paru paru terisi air
- Afsiksi : kegagalan dalam mengikat O2
- Asidosis : darah terlalu asam, karena CO2 terlalu banyak.
- Rokok, mengandung zat berbahaya :
1. NIKOTIN : kecanduan, jaringan otak rusak, darah cepat beku.
2. TAR : menempel pada paru-paru (timbul JELAGA), kanker paru paru, tingkatkan prod. lendir
di paru, membunuh sel dalam saluran darah
3. KARBON MONOKSIDA :Gas yang bisa mengikat oksigen dalam tubuh, mengikat
hemoglobin (tubuh ke kurangan O2), menghalangi transportasi dalam darah.
4. ZAT KARSINOGEN : Memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh
5. ZAT IRITAN : Mengotori saluran udara dan kantung udara paru-paru, batuk
6. Zat-zat asing berbahaya lainya : 4000 zat kimia, 40 diantaranya tergolong zat berbahaya
misalnya : hidrogen sianida (HCN) , arsen, amonia, polonium, dan karbon monoksida (CO).
- BAHAYA ROKOK/BAHAYA MEROKOK
1. Penyakit jantung
Rokok menimbulkan aterosklerosis, sehingga jantung harus bekerja lebih keras →
menyebabkan nyeri dada, bahkan serangan jantung atau stroke.
2. Penyakit paru
Risiko terkena pneumonia, emfisema dan bronkitis kronis meningkat → disebut penyakit paru
obstruktif kronik (PPOK), bahkan bisa meninggal.
3. Kanker paru dan kanker lainnya
Kanker paru-paru, laring, tenggorokan, ginjal, pankreas, leher rahim dan kanker darah
(leukemia).
4. Diabetes
Merokok meningkatkan resiko terkena diabetes dan komplikasinya (penyakit mata, penyakit
jantung, stroke, penyakit pembuluh darah, penyakit ginjal).
5. Impotensi
Rokok dapat mempersempit pembuluh darah termasuk pembuluh darah ke penis sehingga
dapat mengakibatkan disfungsi ereksi/impoten.
6. Menimbulkan Kebutaan
Merokok memacu meningkatnya resiko degenerasi makula (penyebab kebutaan pada orang
tua)
7. Penyakit mulut
Kanker mulut, kanker leher, penyakit gigi, penyakit pada gigi dan nafas.
8. Gangguan Janin
Merokok berakibat buruk bagi kesehatan reproduksi, janin dalam kandungan dan kehamilan,
termasuk infertilitas (kemandulan), keguguran, kematian janin, bayi lahir berberat badan
rendah, lahir premature, asma dan alergi pada bayi dan sindrom kematian mendadak bayi.
9. Gangguan Pernafasan
Merokok meningkatkan risiko kematian karena penyakit paru kronis hingga 10X lipat. (±90%
kematian pada penyakit paru kronis disebabkan krn merokok
8. Proses eksresi (ginjal)
Pembentukan ureum
Ureum
Pembentukan urin
a. Filtrasi
Glomerulus yang terdapat pada kapsula Bowman menyaring darah (filtrasi) sehingga
dihasilkan filtrat glomerulus (urine primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat yang masih berguna bagi
tubuh maupun zat yang tidak berguna bagi tubuh, seperti glukosa, garam-garam, dan asam amino.
b. Reabsorbsi
Di dalam tubulus kontortus proksimal zat-zat dalam urine primer yang masih berguna
akandiserap kembali (direabsorbsi). Peristiwa ini masih terjadi sampai pada lengkung Henle. Dari
peristiwa ini dihasilkan filtrat tubulus atau urine sekunder.
c. Augmentasi
Pada tubulus kontortus distal ditambahkan zat-zat yang sudah tak berguna dan hendak
dibuang (augmentasi), misalnya kelebihan obat, kelebihan vitamin, dan lain-lain. Di tempat ini sudah
terbentuk urine sesungguhnya yang selanjutnya disalurkan ke tubulus kolektivus, terus ke pelvis
renalis. Dari pelvis renalis, urine mengalir melalui ureter dan ditampung sementara di kandung
kemih. Bila kandung kemih telah penuh timbullah rangsangan untuk buang air kecil, dan urine
dikeluarkan melalui urethra.
9. Organ ekskresi
1. Paru-paru
Melepaskan CO2 dan H2O sebagai metabolisme limbah (oksidasi nutrisi) oleh KLORIDA PROSES
SHIFT
2. Kulit
a. Melindungi Tubuh dari:
- Kerusakan fisik
- Tekanan mekanik
- Kehilangan cairan
- Substansi kimia
- Radiasi
- Sinar ultraviolet
- Infeksi-antigen -> mantel asam (ph 4-6) - membuat bakteri di cek
- Panas-dingin
b. reseptor sensorik -> mendeteksi sentuhan, tekanan, rasa sakit, rangsangan suhu
c. Termoregulasi (Mengontrol suhu tubuh) melalui isolasi atau menguapkan pendinginan
d. Sintesis vitamin D3
e. organ ekskresi -> Ekskresi garam, air, limbah organic
f. komunikasi nonverbal - ekspresi wajah
3. Hati
1. Penghasil empedu
2. Membantu proses pencernaan lemak
3. Menyimpan dan mengubah gula menjadi glikogen
4. Tempat pembentukan dan perombakan protein tertentu
5. Tempat pembentukan dan perombakan sel darah merah
6. Menetralisir racun
7. Pembentuukan ureum
8. Pembentukan protombin dan fibrinogen
9. Penghasil arginase
10. Tempat menyimpan cadangan makanan, vitamin dan mineral
4. Ginjal
a. Melumpuhkan METABOLISME LIMBAH
- Limbah nitrogen, H2O, garam
- Obat
- Racun
b. Mengatur
- Mengatur air dan garam keseimbangan dalam tubuh
- Mengatur tekanan osmotik darah
- Elektrolit Konten
- Ph dalam cairan darah
- Tekanan darah
- Menghasilkan eritrosit
- Aktivasi Vitamin D
c. Menghasilkan renin dan eritropoietin hormon
10. Gangguan sistem ekskresi
A. Gangguan pada Ginjal
2. Diabetes Insipidus (gangguan pada tubulus proksimal, lengkung henle, tubulus distal)
Kekurangan ADH, sehingga reabsorbsi rendah, urine banyak
Dehidrasi
3. Diabetes Melitus ( gangguan pada tubulus proksimal)
Kekurangan insulin, urin banyak konsentrasi rendah
Kadar gula tinggi
Luka lama sembuh
Bermasalah reabsorbsi karena darah kental
4. Albuminuria (gangguan pada glomerolus)
Protein dalam urine
Kegagalan filtrasi, albumin (protein dalam ukuran besar)
Tekanan osmotik darah bermasalah, transportasi tidak lancar
5. Nefritis
Peradangan glomerolus, glomerolus terinfeksi (streptokokus)
Air sulit keluar dari proses filtrasi
Oligourea (pipis sedikit)
Uremia ( asam urin kembali ke darah)
Udema ( bengkak pada kaki, kandungan air tinggi)
Anuria ( tidak bisa menghasilkan air sama sekali)
6. Hematuria
Urin ada darah
Terdapat luka dalam saluran pembentukam urin
7. Sistitis
Peradangan vesika urinaria ( kandung kemih)
8. Batu Ginjal
Pengkristalan kalsium fosfat , kalsium karbonat, kalsium oksalat, asam urat
Kemampuan mengendap tinggi
Sering menahan BAK
Terlalu banyak konsumsi garam mineral
Sekresi kelenjar paratiroid tinggi (reabsorpsi tinggi di usus dan tulang sehingga
meningkatkan aktivitas osteorias)
B. Gangguan pada Hati
1. Penyakit hati (liver)
Infeksi virus, Amoeba penyebab disentri cacing, plasmodium penyebab malaria, dan
Toxoplasma sp.
2. Sirosis Hati (cirrhosis)
Berubahnya sel-sel hati menjadi jaringan ikat fibrosa, sehingga kehilangan fungsinya
Disebabkan oleh minuman keras, hepatitis B dan C
3. Hemokromatosis
Terlalu banyak menyerap zat besi karena kelainan genetik
C. Gangguan pada Kulit
1. Biang Keringat
Ruam bintik-bintik merah yang gatal karena tersumbatnya pori-pori kelenjar keringat
2. Hiperhidrosis
Keluar keringat berlebihan di bagian tubuh tertentu karena penyakit atau faktor psikis
3. Anhidrosis
Kulit tidak dapat berkeringat karena kelenjar keringat tidak mampu berfungsi lagi