Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nasya Ayu Aulia

Kelas : XII MIPA 1

Analisis Unsur Intrinsik Cerpen dan Nilai-Nilai

Judul cerpen : Kisah Di Kantor Pos


Pengarang : Muhammad Ali
Sumber : Horison, No. 5, Mei 1968; sisipan "Kakilangit, Horison, Juli 1997

Analisis Unsur Intrinsik Hasil Analisis


1. Tema Kejujuran itu sangat penting

2. Latar - Latar waktu : pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB


- waktu, - Latar tempat : kantor pos
- tempat, - Latar suasana : ramai
- suasana.
(beri pembuktian)

3. Sudut pandang Cerita “Kisah di Kantor Pos” memiliki sudut pandang


orang ketiga maha tau. Terdapat pada kutipan “Ada sedikit
rasa mual naik membayangkan di wajahnya”

4. Alur/plot Jika dilihat menurut kriteria urutan waktu terjadinya


peristiwa, cerpen "Kisah diKantor Pos" karya Muhammad
Ali ini termasuk ke dalam jenis plot ataualur cerita maju.
Hal itu disebabkan peristiwa dalam cerpen tersebut
secarakronologis maju, runtut dari tahap awal, tengah,
hingga akhir.

5. Penokohan dan perwatakan 1. Tokoh protagonis : Lelaki kurus


(beri pembuktian) Karena lelaki kurus ini memiliki sifat yang baik, jujur,
serta tidak mementingkan dirinya sendiri. Dia tidak
mengmbil kesempatan atau keuntungan yang sudah
didapatkannya. Hal itu tampak pada contoh kutipan:
“Nona tadi memberikan kepada saya bukan tiga lembar
kertas ratusan, tapi empat lembar. Jadi empat ratus
rupiah yang saya terima tadi”.
“saya merasa uang itu bukan hak saya. Jadi, harus saya
kembalikan pada yang berhak”

2. Tokoh Antagonis : Pegawai kantor pos


Karena pegawai kantor pos ini memiliki sifat tinggi hati,
mau menang sendiri dan tidak menghormati kejujuran
orang lain. Contohnya pegawai kantor pos itu tidak mau
dipanggil nyonya, tetapi nona. Dan memiliki rasa tidak
mau mengakui kesalahan dan kekeliruan pada saat lelaki
itu mengembalikan uang lebihnya. Hal itu tampak pada
contoh kutipan:
“Oh kalau begitu saya keliru. Benar-benar keliru”, kata
si pegawai akhirnya dengan kemalu-maluan. “Maklum
banyak kerja, lagipula lembaran-lembaran uang itu masih
baru hingga mudah saja terlengket karenanya”

3. Tokoh bawahan : Lelaki berbadan besar tegap


Hal itu tampak ketika lelaki itu tak dapat menahan hati
dan ikut mentengahi dan bertanya kepada lelaki kurus itu.
Hal itu tampak pada contoh kutipan:
“Apakah yang sesungguhnya mendorong saudara dari
jauh datang kembali, untuk menyerahkan uang itu”

4. Tokoh sampingan : Orang-orang yang berkurumun


di loket tersebut.

6. Gaya Bahasa (dua gaya  Menggunakan kata ulang :


bahasa  tuliskan kalimatnya) “Dan yang lebih mengganggu ialah pakaian yang
menempel di badannya, selain kelonggaran tampaknya
suda berminggu-minggu belum pernah diganti”
“Akhirnya, muncul juga pegawai yang ditunggu-
tunggu. Seorang wanita separuh baya, berkaca mata,
dala gaun seragam lengkap dengan tanda pangkat
kepegawaian yang terpampang di bahunya.

 Majas perumpaan
“Beberapa helai uban tampak di antara rambutnya yang
tersusun rapi. Setelah duduk di mejanya, sekejap
ditatapnya deretan panjang di muka loket itu, seakan-
akan hendak dihitungnya jumlah mereka. Sesaat itu
sekaligus membalasnya dengan lontaran rasa jengkel
yang tersekat”
“Banyak sudah yang mendapatkan giliran, baru datang
pun mengalir terus, tiada putus-putusnya. Detik-
detik menggelinding bagai butiran-butiran kalung kosal
bergerak bersama deretan panjang di muka itu”.

7. Amanat (tuliskan empat 1. Kita harus selalu jujur


amanat) 2. Jangan mengambil keuntungan yang bukan hak kita,
dan harus segera dikembalikan
3. Kita harus bertanggung jawabatas kesalahan yang telah
kita buat
4. Jangan melihat seseorang dari penampilannya
5. Kita harus menghargai kejujuran orang lain sekecil
apapun.

8. Nilai-nilai yang ada dalam  Nilai moral. Cerpen ini mengandung niilai moral
cerpen (tuliskan dua nilainilai yang bermanfaat untuk diterapkan di kehidupan
dan berikan penjelasan) sehari-hari yaitu mengajarkan tentang pentingnya
bersika jujur dan tidak mengmbil hak yang bukan
milik kita.
 Nilai sosial. Pada cerpen ini seharusnya orang-
orang yang ada di kantor pos membantu lelaki
kurus yang sedang dimarahi oleh pegawai kantor
pos bukan hanya menonton saja. Dan seharunya
pegawai kantor pos menerima uang yang sudah
dikembalikan oleh lelaki kurus ini bukan
memarahinya, karena bukan masalah nominal uang
nya tetapi kejujuran yang telah di lakukan lelaki
kurus ini harus dihormati karena jarang orang
berbuat seperti itu, apalagi jarak rumahnya ke
kantor pos sangat jauh.

Anda mungkin juga menyukai