Anda di halaman 1dari 28

Tentang Kamu

Karya Achmad Naufal S.


Sejak melihatmu
Ku anggap itu takdir
Seperti bintang malam yang bersinar
Kau sudah ada sejak lama

Ku ingin mengingatmu
Melindungimu ketika malam pilu datang
Menunggumu…
Sampai saat itu tiba

Aku ingin disampingmu


Menulis cerita indah bersama
Memberi warna dalam setiap bait
Melukis bagai sang pelangi angkasa

Aku akan selalu ada


Saat diminta maupun tidak
Aku akan berdiri di sini
Menunggu hatimu berlabuh pada diriku
Pergi Ngelmu
Karya Fatih Haripasha
Fajar yang sejuk penuh harapan
Seakan menyamputku dengan keceriaan
Rasa penuh semangat dalam jiwa
Seakan ini hari bahagia

Cuaca cerah secerah hatiku


Kusiapkan semua alat tempurku
Cium tengan tanda perpisahan
Ku pergi ke medan perang

Inilah mahad ku
Terlihat dikara dari kejauhan
Tibalah ragaku ditempat ini
Menyusul jiwa yang sudah lama tiba

Inilah saat untukku berperang


Melawan kebodohan yang menyebalkan
Akankah sanggup aku kalahkan
Semoga ilahi memberi jalan
Dunia Tipu Tipu
Karya M. Nur Akbar H.

Matahari…
Jadilah saksi bisu!
Bagaimana para tikus berdasi beraksi
Dengan topeng indahnya

Bulan…
Jadilah saksi bisu!
Bagaimana para kupu kupu merendahkan indahnya
Hanya demi apa!? Uang dan uang

Wahai bumi…
Kenapa kau diam saja?!
Melihat penghunimu yang lancang
Yang berani menginjak-injak dirimu dengan hina

Bangun!
Bangunlah dari mimpi aneh ini
Sambutlah pagi dan ucapkan
Selamat pagi dunia tipu tpu
Antah Berantah
Karya M. Ivan Maulana

Aku terbang
Mencoba menghinggap malam
Menyusuri sunyi dengan sendiri
Dengan hati yang hancur di setiap sisi

Ah! Aku lupa


Aku pernah mencoba
Bulan masih terlalu tinggi
Tepatkah aku berhenti

Aku sendirian
Terundung oleh kesepian
Berdialog bersama bintang
Tak ada jawaban

Aku adalah aku


Seekor antah berantah yang berdrama
Menjalani peran tokoh utama
Dalam dongeng jagad raya
PEJUANG AL QURAN

Oleh Moch. Rifky Septian Nur

Ketika keinginan melekat dalam hati

Restu orang tua menyertai

Dan kau mulai menghafalkan ayat-ayatnya

Ketika setiap langkah dilakukan dengan keikhlasan

Semua rintangan kan terlewati dengan ringan

Perjuanganmu tak kan sia-sia kawan

Lelahmu akan menjadi lilah

Ketika 30 juz menjadi tujuan

Untuk kebahagiaan masa depan

Susah payahmu ketika di dunia

Akan berbuah manis ketika di surge

Wahai pejuang Al Quran

Cita-citamu sungguh mulia

Berjuang untuk menghafal kalam-Nya

Demi mendapat ridlo Yang Maha Kuasa


TAHAJUD
KARYA AKHSAN ABSHARY

Gelap telah mengubah


Jadi samudera air mata
Kesunyian telah mengubah lukaku
Yang terkoyak siang
Bagai panah api yang meleset
Dari busur busur kesalahan
Gelisah menyeretku pada bingkai penyesalan
Di atas sajadah kepasrahan
Kunyanyikan ayat ayat kerinduan
Pada taman taman surga yang kau lukiskan
Kusenandungkan tembang perjumpaan
Dengan kekasihmu yang mulia
Kulabuhkan harapan dalam sujud Panjang
Karna malam adalah tanganmu
Yang sedang menabur cinta
Pada dinding-dinding kehambaan
ILMU
M. FUAD YUSRAN E.

Ilmu adalah pelita


Sinarnya terpancar besar
Menerangi raya

Ilmu adalah taqwa


Patuh pada yang esa
Hidup Bahagia

Ilmu adalah cinta


Keharmonisan dunia
Ketenangan jiwa

Adikku…
Tuntutlah ilmu
Walau sampai kenegeri cina
Adikku
Tanpa ilmu
Kau jahil dan dungu
Yang tak kenal Tuhan

LUPAKAN
M.YUSUF AL-GHIFARI

Memerdekakan jiwa
Memerdekakan jiwa
Dari penjajahan pribadi yang kita Buat sendiri-sendiri
Dari amarah menjadi dendam
Maafkan, maafkan, maafkan
Lalu mungkin lupakan
Pesantren ku
Karya Rayhan Faza Surya Daffa

Pesanteranku…
Engkaulah tempat pendidikan
Engkau lah tempat untuk menata agamaku
Dan engkaulah tempat menambah hafalanku

Pesanterenku…
Berkatmu aku punya julukan santri
Berkatmu aku belajar ilmu agama
Berkatmu pula aku dapat menyempurnakan bacaan Qur’an

Pesantrenku…
engkaulah berjasa bagi diriku
Engkau telah menata akhlaku
Dan engkau telah member ilmu terpenting dalam hidupku

Pesantrenku…
Engkau telah membesarkan para ulama
Engkau telah mengharumkan nama bangsa
Dan engkau telah membanggakan Indonesia
Senja

Oleh Agha Nur Shabri A.

Aku disini walau letih

Coba lagi jangan berhenti

Kuberharap meski berat

Kau tak merasa sendiri

Berjuang melewati hari hari yang tak mudah

Oh senja

Izinkan ku melukismu

Melukis namamu disana

Oh senja

Izinkan ku bercerita

Agar ku tak merasa sendiri

Biar ku ukir senja

Tuk temani di setiap malam


Mentari
Oleh Rifdian Ammar Rasyid

Mentari…….
Keinahanmu slalu menerangi hari
Seperti bunga yang tumbuh berseri-seri
Yang tumbuh dI kebun yang asri

Mentari……..
Tanpamu hiup terasa sepi
Tanpamu juga hidup terasa mati
dan tanpamu ku tak tahu inahnya hiup ini

Mentari……
Trimakasih telah mewarnai hidupku
Dan juga menyinari hari-hariku
Tak tahu jadi apa hiup ini tanpamu
Trimakasih slalu ku ucapkan padamu
Segelar Karpet Hitam

Maulana Mahardika Triono

Angin berhembus kencang

Burung-burung terbang pulang

Karpet hitam pun tergelar

Badai tak kalah mengelegar

Hujan menyusul dengan riang

Tubuh tergeletak diranjang

Suara tv tak terdengar

Hanya ada aku terkapar

Karpet hitam selalu datang

Waktu senjapun menghilang

Tergantikan rintikan hujan

Takt tahu entah sampai kapan

Berharap langit Kembali senang

Tak ada lagi karpet hitam

Ingin tubuh Kembali girang

Tak lagi gelisah dan suram


Hanya Aku dan Kau
Oleh Muhammad Aufal Haq
Setelah hujan reda
Matahari pun bersinar
Setelah hujan reda
Mawar pun mekar

Setelah hujan reda


Awan pun hilang
Setelah hujan reda
Pelangi pun datang

Setelah hujan reda


Singa pun berlari-lari
Setelah hujan reda
Rusa pun menyelamatkan diri

Setelah hujan reda


Ibu pun membuka tudung saji
Setelah hujan reda
Adik pun bergegas mandi

Setelah hujan reda


Semua pun bahagia atas karunia-Nya
Setelah hujan reda
Hanya aku yang masih larut dalam tangis
Setelah hujan reda
Hanya kau yang tak mengetahui itu tangisku atau air hujan
Merah Muda Doreng Hijau
Oleh A. Bayu Samsuddin
Malam malam yang sunyi
Ditemani kobaran bola bola api di angkasa
Penghias malam yang dingin
Ok,dia selalu menangis
Dia selalu menangis

Seragam kamuflase yang penuh darah dan tangisan


Menghangatkanmu dari dinginnya malam
Ok,dia selalu menangis
Selalu menangis

20 pleton doreng hijau


Hanya tersisa satu orang
Ditemani pecahan hati yang menangis
Sekali lagi dia selalu menangis
Selalu menangis

Katak dalam tempurung


Burung dalam sangkar
Menunggu pleton susulan
Bukanlah ide yang baik
Tak ada yang bisa dilakukan
Bergantung nasib pada dua senapan tua
Dan beberapa makanan yang hampir habis
Memulai berfikir bodoh
Seakan tidak ada jalan lagi

Bertukar satu senapan di dada kiri


Dan satu lagi saling berhadapan
Mungkin cukup untuk mengakhiri
Mengakhiri kisah ini

Sebuah jeep doreng menghampiri kami


Dan mengubah keputus asaan
Menjadi semangat baru lagi
Dan memulai yang lebih baik
Kehidupan diluar sana.
Cinta Terlarang
Muhammad Ilham Al Mabruri
Cinta dengarkanlah
Ku ingin mendengar suaramu
Nyanyikan lagu-laguku bila
Kau rindukan aku

Cinta relakanlah
Akhiri cerita tentang kita
Ku tahu barat bagimu
Untuk melepaskan akuu

Kuminta kepadamu
Jangan keluar malam ini
Karena Kutak akan menmui mu

Kuminta kepadamu
Jangan keluar mala mini

Sesungguhnya kasih sayangku


Hada batas namun secepatnya
Engkau harus ku lepas
Selagi enegkau berdiri dan kau bernafas
Lekaslah pergi agar engkau pun terbebas
Sesungguhnya engkaulah makhluk yang ku sayang
Tetapi cinta kini terlalang
Ku harapkan agar engkau cepat menghilang
Dan jangan lagi kau datang
Ruang Rindu
Feris Indrajid

Wahai, aku akan pergi sendiri


Ketempat yang tak pernah dikunjungi
Tak usah bersedih hati
Kita berpisah disini

Wahai, aku akan pergi sendiri


Ketempat hati terluka dipenjara
Aku akan menjaga cawan keabadian
Biarlah kutebus kesalahanku

Wahai, lihatlah gunung-gunung menjulang


Sungai-sungai berkelok ribuan jumlahnya
Persis didelapan sisi bertemu
Pintu menjulang ditutupi kabut

Tunggulah bulan purnama


Bawalah kunci yang dibutuhkan
Yang beruntung akan membukanya
Jika engkau rindu, kutunggu disitu.
EGOIS
Jamaluddin

Menyusahkan sekali
Dia ada, aku pergi
Semakin diikuti
Ku semakin tersakiti
Setiap orang pasti memilikinya
Namun tingkatannya pun beda-beda
Aku kan slalu menahanya
Walau hati ini tersiksa
Oh egois...
Seperti lumrahnya pelukis
Yang menggambarkan hatiku ingin menangis
Dan menangis
Rasa Rindu
Oleh Nouval Muhammad Dzikry

Melihat bunga mekar


Salah ambil bagian
Malu tak terelakkan

Rasa semakin mati


Tak berkutip banyak
Selera masih dimiliki
Jauh terdengar bahagia

Titip rindu semut


Semut selalu bohong

Titip rindu kucing


Kucing selalu malas

Titip rindu anjing


Anjing selalu malas

Hanya lewat bayangan


Selalu hilang jalan

Terus bangkit juang


Pernah pudar sedikit

Rinduku dan rindunya


Melampaui bintang kejora
Kehilangan
M. Ramadhan
Rasa takut kehilanganmu
Kini menjelma menjadi nyata
Ku tak bisa menghindar
Mungkin cintaku tlah usai
Kata maaf tak bisa menebus
Atas satu khilafku padamu
Kau merasa dikhianati
Kau putuskan untuk pergi
Ku coba tersenyum saat kau pergi
Meski lara hati menangis melepasmu
Andaikan kau tahu
Betapa aku masih mencintamu
Indahnya Alamku
Oleh : Rifqi Haezul Ma’ali

Di pagi hari yang cerah


Angin sejuk berhembus
Pohon pohon berlambaian
Kau keluar dari tempatmu

berkicau dengan merdu


membuat hati tenang
menghilangkan kesunyian di bumi ini
kau bermain di hamparan bunga

kau kepakkan sayapmu yang indah


terbang di langit yang biru
melewati pemandangan yang indah
betapa besar anugrahmu
Dunia luar
Oleh : Rifqi Hasan As.
Jalan kapas selesai
Kapas habis semua
Jeritan manusia neraka
Terpekik dalam telinga
Ikuti alur scenario
Bintang tak tampak
Luar padu tersatu
Terlihat seperti sutra
Isi berupa jarum
Melangkah rasa biasa
Baru liat jendela
Belum lewat pintu
Mengingat bayangan kaca
Dari pantulan cermin
Hilang rasa bahagia
Musuh musuh berkeliaran
Jauh ada pandangan
Mencoba menapak bumi
Hanya secuil roti
Nikmat yang ada
Belum mencoba semua
Diam lebih mulia
Hanya itu saja
Secuil dunia luar.
Jawaban Senja
Wahdan Nahari Ahmada

Di jingga sore ku merenungi


kejadian yang memahitkan

Di arunika pagi ku merenungi


kejadian indah yang kurasakan

Di batas kota ini kau seolah bersamaku


mengingat kenangan yang berlalu
Kau muncul begitu saja alam hidup
Kau juga pergi tak berpamit

Berkali-kali perasaan menderu


terpukul ribuan rindu
tapi mengapa kau berikan padaku
jika kau tak disini

Mungkin kau dikirim Tuhan


hanya sekelumit menemaniku
atau hanya penenang sendu

Kutemukan jawaban di awan merah


mungkin kau seperti senja
datang sebentar untuk kukagumi
dan hilang setelah terharapkan
Warna warni musim
Oleh Moch. Zidan Heru
Oh alangkah indah
Warna warni musim
Warna putih,warna merah
Sungguh indah alamku
Warna warni musim semi
Bermekaran bunga bunga
Bergantinya dari musim dingin
Yang dingin dan putih
Hawa panas pun datang
Di musim panas setelah musim semi
Dan bergugurannya daun pohon
Saat musim gugur tiba
Musim kita berubah ubah
Dalam rentang waktunya
Semoga alam selalu asri
Dan selalu perlihatkan keindahanmu
Jalan Sang Perindu

Abdullah Gaza Kaffagy

Rasa ini telah banyak menelan kenikmatan

Tetapi malah menimbulkan penderitaan

Tahukah kamu bagaimana mengobatinya

Yaitu dengan air mata kerinduan

Yang membuat sang perindu lebih dekat dengan yang dirindukan

Siraman air mata kerinduan itu…

Membuat Kecanduan bagi sang perindu

Sampai Kecanduan itu membuat Sang Prindu…

Bisa melihat pancaran sinar Khusyu

Sinar itu membuka gerbang martabat

Menuju Lautan Makrifat

Hingga sang perindu menceburkan dirinya…..

Berenang dan tenggelam didalamnya

Dengan senyuman penuh keridhoaannya…


ARAH TAK KENTARA
OLEH: RIFQI NABIL FAWWAZ

Di hatiku tergenang keruh.


Mengalir dari tumpukan bajumu
Yang kusut,
Yang tak pernah mampu ku rapikan
Serupa kabut
Ia menutup tatapan kita
Pada rumah dan masa tua
Aku tak jua beranjak
Meski berulang- ulang
Selemat tingggal kauu ucap.
Sebab kenangan masih berkilau
Di kisi kisi candela
Dan siang terlampau bersih
Untuk air mata
Aku akan membiarkanmu pergi kali ini
Menghindari arah tak kentara itu
Menghindari aku .
Nusantaraku
M. Rizqi Rahmansyah Putra

Kutulis dalam bait-bait indah


puisi tentang nusantara
Bentuk dari ungkapan cinta
Akan indahnya Indonesia

Alam yang luas terbentang


Dari sawah hingga lautan
Gunung-gunung berjajar
Hutan hijau luas terhampar

Indonesia tanah kelahiran


Indahnya menjadi pujaan
Aku jaga sepanjang zaman
Agar lestari negeri idaman

Anda mungkin juga menyukai