Anda di halaman 1dari 39

LELAH TUK SANDIWARA

Oleh Adila Issahadi Putri

Terperangkapku dalam diri ini


Menutup hati tertimbun rasa
Sandiwara akan kedewasaan
Menahan akan kebebasan

Tak bisa kusalurkan rasa


Tapi terus terpupuk tanpa sengaja
Berkembang tanpa kuminta
Hanya, terus kutekan sebelum luapnya

Semakin lama kurasa jadi boneka


Tak miliki emosi ataupun rasa
Bergerak atas perintah
Takut dibenci dan tak disukai

Kutak ingin diacuhkan dan terus dielukan


Tapi tak kuat lagi bertahan dalam kepalsuan
Rasa ini telah meluap, menerobos keluar lalui goresan
Mengores sakit yang jadikan hancur diri serta fikiran
PENA
Oleh Amilia Wardah Allaudina
Ohh..pena
Kecil yang bermakna
Menghadirkan warna
Pada selembar kertas
Penaku..
Sejuta manfaat
Pada suatu tiang
Seribu umat yang memakai
Pena namanya
Sebagai buktiku
Dari perjalananku
Berawal dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi
Ohh..pena
Berharga bagai sebilah pedang
Terimakasih penaku
Kau yang berjasa
Keguncangan
Vika Almas F.F

Puisimu barisan bisu


Ayatmu senandung merdu
Memenui semua doa ku
Kupersembahkan yang terbaik untukmu

Tapi
Para hambamu lupa akan segala karuniamu
Ya allah
Apabila engkau datangkan keguncangan
Dengan guncangan yang begitu dasyat

Bumi telah mengeluarkan begitu banyak beban


Beban yang selama ini ia kandung begitu berat
Hinggak tak kuasa menahan tangisnya
Hujan yang begitu deras
Mewakili semua eluh kesahnya

Tuhan telah memerintahkannya


Apa yang seharusnya ia wajibkan
Apa yang seharusnya ia tetapkan
Namun tak urung kita lakukan

Tuhan yang memberikan semua


Keguncangan diatas keguncangan
Kenikmatan diatas kenikmatan
Bukan tentang apa yang terjadi
Namun tentang apa yang akan terjadi setelahnya

Tuhan yang memberikan nikmatnya


Tuhan yang memberikan guncangannya
Tuhan yang menginginkan jiwa yang merdeka
Yang selalu terlepas dari dunia belaka
Hingga usia dia telai tiada
Jarak Rindu
Oleh Aulia Shifa Azzahra
Merah jambu meradang
Sejuta bunga mekar jelas terpampang
Buih cinta yang berbaur dengan gelombang kerinduan
Membasahi batu tepian

Layaknya kapal berlabuh tanpa arah


Kabar yang terdengar sayu semakin terambing
Suara bimbang mengelu-elukan kerinduan
Senyap namun berderit hebat

Hari ini pun telah menjadi masa lalu


Kata kita semakin memfatamorgana
Jarak memisah namun cinta masih bersambung

Harap cemas kumenatap hari esok


Tentang dirimu tanpa kabar
Tentang kisah kita yang tidak berkelanjut
Namun hatiku masih berlanjut mencintaimu dalam miliaran jarak
???
Oleh Aura Widi S.P
Aku sering bertanya
Diamku dalam sebuah waktu
Kadang aku
Menangis dalam rindu
Menangis dalam kalutnya hati
Rasa itu bisakah kembali?
Langkah ku tahan dalam ketidakpastian
Ragu, bimbang dan entahlah
Namun, angkuh aku berjalan
Akan kenyataan kulupa
Penuh cinta engkau ada,
Lihatmu, dengarmu aku tahu
Atas dasar cinta, tentu kuasamu nyata bagiku,
Semua tingkahku, tingkahmu, tingkah mereka
Ada dalam awas matamu, sekarang tanyaku
Aku hinakah mencintai selainmu ?
Hina tentukan
Namun mengapa mereka tetap merasa aman
Dalam murkamu ?
Tak cukupkah cintamu, hartamu terselip
Dalam hidup mereka dan aku
Cinta itu, dosa apakah ??
Panorama Takdir
Oleh Cory Alifson Aquirera

Mentari berpijar tersenyum sumringah.


Mendapati hari mememulai langkah.
Apakah kau kini telah meliuk berbenah.
Jangan seperti senja yang hanya singgah.

tahukah kau yang terjadi dimasa selanjutnya?


masa lalu adalah skenarioNya.
masa sekarang adalah rasa syukur yang dibentangkanNya.
Serta masa depan, adalah masa kini. karena anugrahNya.

Bangkitlah jangan biarkan tubuh terlelap dalam kelam.


Songsong lah takdir dalam keindahan beragam.
Dalam selimut malam senandungkan tasbih tanpa Bungkam.
Totalitaskan diri hingga tak merasa tertikam.

Dermagakan saat hati merunduk pelan ditepian.


Mengembarakan sepi diantara seantero kehidupan.
Libas menjulur hingga mengempakkan.
Sebuah pilihan takdir yang telah tersematkan .

sebentar lepas berbelok ditikungan menyisakan kenangan semi.


Rindu terlelap meniti sepi dalam irama mimpi.
mendaur, berulang pada esok hari.
Lalu, Ketegaran pilihkan takdir dalam dominasi.
Langkah tanpa cahaya
Karya Diana Putri Agustin

Berawal dari keterpaksaan


Membuatku menuju ketersiksaan
Tak satupun mampu membawaku keluar
Kecuali waktu yang terus berputar
Ruang sunyi menyiksa
Menikam tanpa belati
Tertancap begitu dalam
Membunuh apapun itu
Aku berdiri tanpa pegangan
Berjalan tanpa cahaya, Cemohan sana sini
Sakit yang datang tanpa henti, seakan semua menutup mata
Dari kaki yang ku langkahkan demi mereka
Aku disini berdiri
Berharap sedikit dihargai
Bukan untuk dihormati
Maupun disegani
Aku manusia biasa
Pasti akan ada lelah rasa
Aku bukan robot baja
Yang kuat bertahan ditengah air raksa
Bukan Untuk Oportunis
Karya Diandra Audita Ramadhani Putri

Jarak sudah sangat jelas


Benturan terjadi sana sini
Tinggal menunggu janji
Walau fakta tak mengenakan hati

Bangsa ini lahir bukan dari darah oportunis


Tahta petinggi bukan untuk yang haus akan materi
Sadarlah!! wahai kalian para manusia berdasi
Bahwa tanah ini lebih besar dari nafsu kalian semata

Mana yang katanya kebebasan?


Jika yang beropini, Selalu berakhir di balik jeruji besi
Inikah yang namanya keadilan?
Jika pedang selalu tajam ke bawah

Kami bukan apatis ataupun pesimis


Kami hanya berfikir realistis dan optimis
Mari bersama membangun negeri
Tanpa sibuk mencari sensasi sana sini
Untuk Senja
Karya Nurkholila ferdianita Yasmin

Tentang senja yang ranum


Ada cerita yang kubuat dengan sebuah rasa
Rasa yang tak bisa ku jelaskan dengan kata
Memberi kenyataan dalam khayalan

Untuk senja yang menyisakan tanya


Hanya lewat guratan kata ini
Kuhaturkan segenap rasa
Yang tak bisa ku ungkapkan dengan kata

Untuk senja yang pernah singgah


Perlahan guratan senyum itu mulai sirna
Bagai senja yang meninggalkan banyak cerita
Dengan berbagai runtutan tanya
Serpihan harapan telah hilang

Aku lelah dengan harapan


Tentang perasaan
Aku telah belajar ikhlas
Untuk melepas
ANGANKU
Oleh Fathia Nur R.

Terduduk bersimpuh menatap keramaian


Hati ini tampak merana dan nelangsa
Terambang ambang dalam shyam
Berjalan dalam kesendirian tanpa gairah kehidupan

Mimpi yang jauh terbentang mengangkasa


Berhadapan dengan aku yang terpaku tak bisa apa apa
Bukan enggan untuk melangkah tapi aku ini sadar diri saja
Karena keyakinan bahwa aku tak seistimewa dan sehebat orang orang

Sekian hari telah kujalani dengan langkah tertatih


Hingga aksaku menatap orang yang ku cintai
Dan jawaban bahwa
perjuangan dalam meraih mimpi tidak akan “rampung” begitu saja

Diam dalam semiliyaran pikiran


Berkesinambungan dengan kebimbangan tiada putus
Resah mengambang bak gumpalan awan
Pekat dan membingungkan
Sahabat terbaik
Oleh Miftah Falahlailya
Sahabat terbaikku...
Kau selalu menemaniku
Saat aku sendirian tak berteman
Kau selalu ada saat aku sedih

Oh... sahabatku
Kau tidak bosan menemani dan mengingatkanku
Kau selalu rela menjadi telinga untuk semua keluh kesahku

Sahabat terbaikku...
Terima kasih untuk segalanya
Dan biarkanlah kisah kita terus terangkai
Kini, esok, hingga masa depan

Kaulah Sahabatku
Bila hari-harimu tertimpa Bahaya
Bila hari-harimu dilanda duka
Doaku selalu menyertaimu
Terima kasih sahabat terbaikku
Tentangmu Ibu
Oleh Riska Mufidayati

bila sepi menyapa malam


kenangan tentangmu mengusik begitu dalam
teringat akan senyummu
akan setiap kata kata penyemangatmu untukku

ibu,,
sedih ini tiada terobati
memori tentangmu terus berputar
begitu pelan...
seolah tak mau berhenti

ibu,,
tatapan matamu,,
yang melembutkan
yang meneduhkan
bagai embun di pagi buta

ibu,,
akulah sang pengukir cita
anak pelajar yang bodoh
yang hanyut oleh gelisah
yang bimbang akan keputusan

ibu,,
ku butuh doa mu di setiap langkah ini
ibu, tolong tuntun aku di jalur yang berliku
karena ridho Tuhan adalah ridhomu
selamat hari ibu, untuk wanita terhebatku
TERLAHIR
Oleh Tine Joeana
Dug dug dug…
Suara jantung terdengar sangat jelas
Suara elektrokardiograf sangat begitu berisik
Dan bisikian orang-orang dan alat-alat rumah sakit
Tak tau harus menunggu sampai kapan ini akan berahir
Terus dan terus menahan rasa sakit
Tak berhenti keringat bercucuran membasahi diri
Semua berusaha keras agar semuanya berjalan dengan yang di harapkan
Syukur…
Berkat doa dan usaha
Sembilan bulan ku menunggu
Terlahirlah sesosok yang kami harapkan
Tangisanya yang begitu berisik
Menghadirkan senyum yang lebar
Tak sadar air mata hadir di dalam suasana ini
Yang kami harapkan terlahir sudah.
Sepertiga malam
Oleh Reza Afidatul Mualifah

Sunyi bergumul di sepertiga terakhir


Sujud kulantunkan doa terbaik
Berlinang air mata membasahi
Dingin menjadi selimut di balik kain putih

Dengan damai ku rapalkan tangan


Memohon sejuta ampunan
Memohon sejuta permohonan
Bersimbah penyesalan dan harapan

Di sepertiga malam
Ku titipkan sholawatku untun Baginda Nabi
Ku hembuskan segala keluh kesahku
Ku elukan namaMu dan kekasihMu

Masih dengan kesunyian yang suci


Ku aminkan semua sujudku
Pejaman mataku kembali terasa ringan
Atas keridhoan di sepertiga malam
HANYA WAKTU YANG BISA MENJAWAB
Syahdila Aulia N.

Sebuah nama yang tersimpan dan sebuah kerinduan


yang datang begitu saja tanpa di tanya waktunya
begitu berat nama yang ada selama ini dan ku tak mengerti
bagaimana bisa aku merindukan orang yang selama ini kubenci
ketidak sengajaan yang terjadi di waktu itu
dan tak mengerti waktu itu juga yang menjadikan
kerinduan itu datang dan berjalan waktu sebuah nama
yang ada Sebuah membuat kerinduan itu mengerti
Entah kapan lagi nama ini pergi dengan berjalannya waktu
jika kerinduan itu datang berjalannya waktu
kenapa kepergian tidak bisa berjalan dengan waktu
tetapi hanya waktu yang bisa menentukan kapan datang dan pergi
Dan waktu itu tak sekarang tapi nanti ku tak mengerti lagi
waktu itu kapan lagi sudah lama waktu itu ku tunggu bagai
mana kerinduan ini datang tanpa diminta dan kuinggin
kepergiaannya juga pergi tanpa kuminta
Dan hanya waktu itu saja yang bisa menjawab
semua yang ada selama ini yang ada selama ini
dan ada waktunya yang mencintai dan menunggu
akan datang diwaktu yang tepat
TIADA AKHIR
Oleh : Farydatun Nadlyroh

Senyummu sangat indah


Seindah matahari diwaktu pagi
Dan semudah terang bulan
Bintang dimalam yang pekat
Jika hanya ada luka yang aku dapat
Dari cinta yang aku berikan untukmu
Maka matikanlah cinta itu
Namun, kamu tak perlu mati bersamanya
Mencintai bukanlah tentang memberikan
Yang terbaik dalam kelebihan
Tetapi memberikan...
Yang terbaik dalam kekurangan
Cinta kita memang takkan berakhir bahagia
Karena yang kutawarkan untukmu adalah
Cinta yang tiada akhir
Dulu aku pernah bilang padamu kalau aku mencintaimu
Itu semua adalah bohong
Karena sekarang aku menyadarinya
Bahwa aku sangat mencintaimu
Pahlawan tanpa undangan
Karya: Tizza Noviana

Kala lelah, letih dan lesu bermuara


Terjunkan peluh jadikan kerutan
Tapi tetap tampakan cahaya ketulusan
Bagai senja di penghujung gelap

Saat kuarungi samudra kehidupan


Ditarikky bersama angin badai
Dihancurkannya gunung penghalang
Dijadikanku nahkoda handal

Jika didorongku kedalam jurang


Ditimpaku pula dengan batu pegunungan
Berlariku tanpa arahan
Berjalanku diatas batuan terjal

Hingga kau datang


Member sebuah sandaran
Kau pahlawan yang tak diundang
Namun tanpa sadar kau kubutuhkan
YANG TERLEPAS
Oleh : Tri Astika Hana Aisyah

Sesal tak pantas bagiku


Terpuruk memperburuk diriku
Kala kau masih pelitaku
Kubiarkan dan tak hiraukan dirimu

Hilang tak membekas


Gelap tanpa secercah cahaya
Kala kau hilang dalam detikan waktu
Tertelan bumi, langit atau dimensi tak kutau

Pantaskah kukata rindu


Bisakah kuharap bertemu
Setelah keacuhan dariku
Jadikan sepi dan sendirimu

Dia datangkan sesal padaku


Setelah diambil dirimu tanpa kata
Kutau dia suka canda dalam ujinya
Tapi tak bisakah jangan candai diriku
Perjuangan
Karya: Arifatul amalia
Hari demi hari terlalui
Do’a yang tulus turut menyertai
Air mata mengalir tiada henti
Menyaksikan pertumpahan darah duniawi

Mereka…
Tekadnya terlalu luar biasa
Menyusun segala strategi dengan asa
Demi apapun untuk menggapai cite
Melawan perihnya apa itu luka

Tangis yang ahirnya berubah manis


Tragis iris berakhir kalis
Menjadi baris tuk satukan garis
Sebagai bukti perjuangan yang tertulis

Tumpah darah satu nusa


Demi bangsa meraih merdeka
Buat nyata mimpi dunia
Agar bahagia kelak anak cucu kita
Bintang Fajarku
Karya: Dzakiyah Alya Najwa
Engkau pelita dalam gelapku
Engkau penyembuh dalam laraku
Engkau penyemangat dalam hidupku
Engkau pahlawan hidupku

Ibu…
Pengorbananmu…
Kehangatanmu…
Tak ku lupa sepanjang hidupku
Tak tergerus oleh waktu

Maafkanlah daku yang selalu menyusahkanmu


Membuatmu marah nan kesal
Beruntungnya daku memilikimu
Yang selalu sabar menghadapiku

Keluh kesahku tak pernah kau perlihatkan


Air mata tak pernah kau tampakkan
Engkaulah bintang fajarku
Engkaulah penerang jiwaku
Dandelion
Karya: Fidiya Ramadani Putri
Hey kau tau…bunga dandelion
Yap bunga itu
Bunga yang memiliki makna yang indah
Yaitu permohonan dan harapan

Warna kelopaknya yang kuning cerah


Mengingatkanku akan senyum indahmu
Dandelion adalah bunga yang sangat rapuh
Jika salah memegangnya kelopaknya akan jatuh

Kau tau apa maksudku…


Ya, aku ingin menjaga senyummu
Agar senyum itu tidak luntur dari wajahmu
Senyum indahmu yang membuatku tepesona waktu itu
Tetapi…andaikan aku bisa,,,

Kau itu seperti langit dan aku adalah tanahnya


Setiap aku mengejarmu, aku tidak dapat menggapaimu
Kenapa…kau dan aku berbeda dimensi
Kau adalah seorang idola dan aku hanyalah orang biasa
Andaikan permohonanku terkabul, aku ingin berada didekatmu walau mustahil
Jasa Untuk Negeri Ini
Karya: Fitria Nur R
Suara langkah kaki itu
Berderap dengan cepat
Bergerak maju kedepan
Membela negeri ini

Kami takkan mundur


Meski engkau gertak sekalipun
Bangkitlah!!
Bangkitkan para pahlawan

Hilangkan para penjajah


Dari bumi ini
Damailah dunia
Tentramlah negeriku

Wahai pendahulu bangsa


Semangat dan jasamu takkan hilang
Hingga berakhirnya dunia ini
Kau akan selalu dikenang
Biru Dalam Kelabu
By: Himmahliya Putri

Sepi malam menghampiri


Dalam sunyi kuingat namamu
Akan senyummu
Serta tangismu

Biru…….
Kurelakan dirimu tenggelam bersama kelabu
Kan kutulis kisah ini dengan semu
Dalam bahagia serta sendu

Kan kuhilangkan dirimu bersama abu masalalu


Karna kini aku tahu
Bahwa hatiku
Tak pernah utuh seperti dulu

Terimakasih untuk segala temu


Serta rindu dalam benakku
Hingga luka yang terukir dihatiku
Semua itu tanda darimu
SAJAK KEPILUAN
By: Imania Tifany

Secarik kertas bertuliskan sajak


Mengisahkan pilunya suara hati
Sebuah keinginan kuat untuk mengajak
Untuk bersama-sama kembali

Ini aku
Penuh dengan teriakan masa lalu
Hari demi hari penuh kelabu
Karena menghilangnya dirimu

Hadir sang sepi tak terelakkan


Menggugah hasrat mengundang tangisan
Karena cahayamu menghilang perlahan
Ini aku, berusaha bertahan

Bagai awan gelap yang menangis


Yang bercerita akan masa lalu yang semu
Ku berusaha terlelap dalam kisah tragis
Yang kini berujung pilu
Hanya Tiga Kata
Karya: Najwa Alya Putri Ilham
Dia yang telah lama hilang
Tergantikan dengan seseorang
Yang entah sejak kapan datang
Meluuhkan hati yang telah mati ini

Senja yang terganti oleh mentari


Memancarkan cahaya nan abadi
Membuat kokoh hati yang rapuh ini
Laksamana kapal di terjang ombak pagi

Dua insane yang memendam rasa


Berhadapan dan menautkan mata
Dan sang adampun berkata
I love you…

Hanya tiga kata


Mampu membuat hati berbunga
Dan bersemu merah, hawa berkata…
Love you too,,,
Engkaulah Segalanya Bagiku
Karya: Neira Arindha

Engkaulah wanita terbaik bagiku


Engkaulah bidadari tak bersayap
Perjuanganmu yang begitu melelahkan
Perjuanganmu melahirkanku untuk melihat dunia ini
Oh ibu..
Jerih payahmu..
Tetesan keringatmu..
Menjadi obat penyemangat bagiku
Kasih sayang yang tak pernah terlupakan
Kasih sayang yang selalu terpancar
Belaianmu yang penuh kasih sayang
Hinggaku terlelap dalam kehangatan
Di setiap doaku terukir indah namamu
Ku kan selalu mendoakanmu di setiap waktuku
Terima kasih telah merawatku hingga dewasa
Terima kasih ibuku
Mentari
Karya: Nuramelia ferdiana yasmin
Derap langkang sang penjajah
Pelatuk pistol sebagai penanda
Tuk sekutu siap memporak poranda

Warga pribumi tak kenal mati


Rasa takut mereka membentuk benteng ilusi
Yang saling melindungi dan saling berbagi

Hingga hujan turun mengguyur


Mengusir semua awan mendung
Mengembalikan sang mentari
Menurunkan sang reformasi

Jasamu sangat berarti


Untuk sebuah makna hidup ini
Kau yang terkenang
Dan tak pernah terlupakan
Ayah
By:A’isyah saffanah

Ayah…
Terima kasih atas jasamu
Walau bukan kau yang mengandungku
tapi kau juga merawatku
hingga delapan tahun

Tuhan,aku sayang padanya


Tapi kau lebih menyayanginya
Saat aku berusia tiga belas tahun
Dan kau meninggalkan kelurgamu

Tuhan,dapatkah aku melihatnya


Ataukah dia melihat dari sana
Anaknya yang tumbuh dewasa
Tersedu di atas batu nisan tanpa nama

Ayah...
Aku merindukamu
Ayah...
aku ingin
bertemu
Walau dalam mimpi
untuk sekali saja

Ayah...
Aku ingin mengadu
kelu kesa dan kebahagianku
Aku taukau senang di sana dengan –Nya
Aku akan mendoakanmu di setiap sholatku

RASA SAKIT
Oleh Choiriyatul Amaliyah

Ketika mereka mulai menjauhi diriku


Aku hanya bisa menatap punggungnya
Lalu berkata “ bertahanlah “
Berapa lama lagi aku bisa bertahan?

Sebab semakin lama membuatku semakin sakit


Semakin sulit untuk ku sembunyikan
Layaknya ingin pergi dari dunia
Hmm, terpikirku untuk menyerah

Terpikirku untuk menyerah


Sebab seberapa besar usaha yang ku lakukan
tetap tidak ada yg memerhatikanku
Diriku yg layak udara yang ada namun tak terlihat

Hingga nafasku pun habis sudah


Aku berusaha sanggup, aku bertahan,aku kuat
Demi keluarga dan orangtua yg sudah bekerja keras
Rasa sakit ini akan ku tahan :)

PAHLAWAN TANPA NAMA


By : Debradyan Celyn
Tiga bulan setelah merdeka
Belum genap luka membara
Tapi musuh belum menerima
Jika kemerdekaan sudah kita baca

Pekik merdeka masih mengiang ditelinga


Jiwa patriotisme masih menempel kuat di dada
Dapat instruksi dari negara musuh akan tiba
Ambil senjata perang lagi didepan mata

Wahai Tuhan Yang Maha Esa


Kami pejuang hanya tentara biasa
Namaku tak akan disebut dalam jasa
Karena aku buka pemimpin gerilya

Kami pejuang rakyat jelata


Mati pun kadang tanpa nama
Tapi kami rela demi Negara
Agar anak cucu bebas merdeka

IBU
Oleh: Khansa Qisthi F.
Ibu..
Engkaulah wanitaku…
Yang kucintai..
Selama hidupku

Ibu..
Kau adalah wanita paling hebat..
Kau bisa mendidik..
Dan mengajarkanku..
Tentang arti kehidupan..

Oh ibu..
Surgaku ada ditelapak kakimu..
Oleh karena itu..
Aku harus tunduk dan patuh kepadamu…

Oh ibu..
Maafkan anakmu ini jika ada salah..
Jasamu..
Tak bisa terbalaskan dengan perbuatanku..

Tentang aku kamu dan rindu


Oleh Rhefita Anggitya Monica
Setiap kata yang kurangkai
Setiap rasa yang kuucap
Semua tercurahkan kedalam kertas

Diantara kepingan rindu


Kepedihan yang terselingi air mata
Serta kenanganmu yang merajalela di benakku

Ketika perasaan diuji dengan kepercayaan


Aku tak pernah berlari meninggalkanmu
Melangkah menjauhimu pun tak terlintas
Dan aku masih disini dengan rindu yang tak tersalurkan

Setiap hari ku bertanya, “kapan jarakku dan kau didekatkan”


Setiap hari pula ku yakinkan untuk menjawab “esok”

Karna, hanya dengan puisi rindu


Cinta tak tahu malu untuk saling mengadu
Tentang aku dan kamu
Yang tidak bisa bersatu

Saksi kasih sayang


Karya: Rafa Naura A.F
Engkau bagaikan air yang mengalir di sungai nan elok
Yang mampu mengalirkan setiap makna kasih sayang
Kau jadikan aku sbagai malaikat kecilmu
Menjadikanku sosok yang berharga dimata dunia
Terus melangkah maju itulah yang kau lakukan

Kasih sayang yang kau berikan


Budi pekerti yang kau ajarkan
Akan terulas saat diriku hendak dewasa
Menjadi saksi kasih sayang yang kau berikan

Betapa rindunya diriku pada sosok seperti dirimu


Yang menjaga dan merawatku dengan sebuah kelembutan
Apa yang ku perikan padamu?
Tak sebanding apa yang kau berikan kepadaku…

Kini ku berdiri atas bimbinganmu


Diatas pengorbananmu..
Yang menjadikanku,,,
Sebagai anak yang berbudi pekerti serta berakhlak terpuji
Cahaya Hidup
By. Sandeva Andromeda
Dalam sepi dan gelapnya malam,
Ku menarik nafas dalam-dalam.
Entah harus darimana ku memulai cerita ini,
Kabut sunyi pun perlahan mulai merayap di hati.

Entah, apa yang terlintas dipikiranku,


Hingga aku bisa mengaggumi dirimu yang sederhana.
Ingin rasanya aku bertemu denganmu,
Namun, menyapamu saja aku tak mampu.

Andai kau tahu bahwa aku selalu memikirkanmu,


Dan bahkan kau selalu menjadi tokoh utama dalam mimpiku.
Disaat kau tidak berada di sini bersamaku,
Aku tersenyum lebih luas di bandingkan dengan Samudra.

Bagiku…
Kau adalah bintang yang menghiasi hati ini,
Kau adalah lentera yang menerangi hati ini.
Kau adalah semangatku, dan
Kau adalah bagian dari hidupku.

Wahai cahaya hidupku…


Dengan hadirnya dirimu,
Hidupku kini lengkaplah sudah.
Hp..
Oleh : Thifal Faza Damaia
Engkau segalanya bagiku
Perantara pesan rinduku
Tanpamu hampa duniaku
Kau mengenalkanku akan dunia baru
Jika salah jalan
Hidupku tak beraturan
Cita cita ku akan tertahan
Masa depanku tak terjalankan
Ketika aku di mahad
Hatiku terasa berat
Meninggalkanmu sebatangkara
Tanpa terurus setahun lamanya
Engkaulah nafsuku
Engkau dunia mayaku
Tanpamu aku kudet selalu
Tak tau akan berita baru

Maafkan aku
Karena telah meniggalkanmu
Aku rela melepaskanmu
demi untuk menuntu ilmu
JAM
By.Gadis lusyana dewi
Jarum jam masih berdeting
Suara detingnya selalu menemani
Dan mengingatkanku setiap saat
Hingga tak terasa ribuan deting kuhabiskan
Gerak detingnya selalu menemaniku
Entah berapa lama telah ku lalui
Hingga tak terasa banyak yang ku sia-sia kan
Entah itu berharga atau tidak
Setiap deting yang menemaniku
Akan berjalan lurus melingkar arah ke kanan
Tak akan berputar kembali ke arah kiri
Karna ia tak akan bisa mengulangnya
Setiap deting yang selalu bersamaku
Akan berhenti pada suatu titik
Yang menentangnya untuk berhenti berdeting
Dimana titik itu adalah titik terahirnya berdeting

Anda mungkin juga menyukai