Anda di halaman 1dari 29

Tentang Perasaan, Imajinasi, dan Opini

Kebaperan Menuju Ke Kebahagiaan


Sabar

Sabar tak melulu soal amarah

Sabar perihal kendali diri juga salah satunya

Namun, jika kau sudah dipenuhi amarah

Lepaskan, biarkan

Jangan kau pikirkan

Ikhlaskan...

Terlalu eman jika waktu

yang sangat berharga tak kau gunakan


Apatis

Ku disini, sibuk

mencari yang tak tentu arti

Habiskan waktu dengan sia

Peduli terasa ringan maknanya

Apa saja yang memenuhi

pikiran ini?

Hingga tugas dan tanggung jawab

Tak lagi jadi prioritas

Terlena dengan gawai dan seisinya

Hingga aku pun harus bekerja ekstra

Mengejar ketertinggalan kereta


Tak dipercaya

Aku tidak dipercaya

Oleh mereka...

Mungkin karena aku sendiri

Yang tidak bisa berdiri

Tat kala orang mempercayai

Ku harus terus berlari

Terus mengembangkan diri

Walau halangan menanti

Untuk hidup berarti


Kaku

Aku kaku...

Kaku dengan kawanku

Ini kaku atau gagu?

Aku harus bagaimana?

Kadang suasananya biasa saja

Kadang pula sunyi terasa


Sesal

Sesal ini merengkuhku

Sedih kecewa berpadu satu...

Mengalir lelehan kaca dari pelupuk

Kenapa tak sedari dulu...

Terlambat sudah...

Waktu terus berjalan maju

Kini hanya bisa terpaku

Meratapi kesalahan yang telah lalu


Lelah

Aku lelah karena takutnya aku

dimarah oleh mamah

Karena aku merasa sangat susah,

meninggalkan si gawai

Padahal ku harus membantu oma yang terpaksa bekerja,

karena mamah

harus pergi ziarah: berwisata sekaligus berdoa

Oma memasak, mencuci piring juga

Oma tidak menyuruhku apa-apa

Sudah seharusnya aku peka

Dan melakukan banyak hal yang sederhana namun bermakna


Mengampuni

Ampuni dia...

Hilangkan semua asumsi negatif itu

Asumsi itu belum tentu benar

Ampuni dia...

Tak perlu kau ingat-ingat lagi

Izinkanlah pikiranmu berpikir positif

Ampuni dia...

Mohonkanlah pada-Nya

supaya hatimu ditenangkan-Nya

supaya setiap usaha mu disertai-Nya

Semoga tercapai ketentraman hati

serta pikiran, hidup dambaan setiap insan


Nasehat

Nasehat dari mulutnya terucap

Tatkala mendapatiku berbuat keliru

Berkali - kali ia menasehati

Namun aku tak sadar juga

Acap kali sadar...

Namun, godaan begitu lembut berbisik


Janji

Bukan sekadar kata yang harus diusahakan

Jangan mudah mengucap kata janji

Janji benar - benar sesuatu yang amat penting

Jangan meremehkan janji yang kau buat sendiri,

maupun yg kau sepakati

Ia akan menghasilkan kebaikan bila baik perihalnya

Ia akan menghasilkan kebaikan jika kau tepati juga, tentunya


Explore

Gali potensimu

Cobalah hal baru

Atau hobi yang sempat kau jeda

Buatlah masa mudamu berwarna

Tekuni hobi yang kau suka

Pahami teknologi

Tuai panenan di kemudian hari


Romansa

Ku harap kau tahu apa yang ku rasa

Parasmu mendebarkan jantungku

Jika aku bisa apapun

Jika ku bisa jadi sesuatu

di dunia ini

Aku akan menjadi bola basket mu

yang tiap hari bisa melihat wajahmu


Rupawan

Lukisan indah tangan Sang Pencipta

Membentuk wajah seorang laki-laki dengan sempurna

Senyumnya menyejukkan hati juga jiwa

Gagahnya seperti seorang pangeran

Tatapnya sedalam cakrawala


Bahagia

Bahagia,

itu sederhana...

Namun tak sesederhana itu juga

Bahagia,

itu bermakna...

Makna dalam hati serta jiwa

Bahagia,

itu syukur...

Syukur akan peristiwa dalam hidup kita

Baik maupun buruk

Kita terima dengan lapang dada


Duniaku

Duniaku indah

Duniaku itu kamu

Ya, sebagian besar

Namun, dunia ku terdiri dari banyak hal lainnya juga

Keluarga salah satunya

Semua bagai rasa dalam kue pai

Yang saling melengkapi satu sama lain

Semuanya harus ada

Karena duniaku satu

Tapi terdiri dari banyak rasa


Lain Lagi
Rintik Hujan

Mata pipit menerawang ke kedalaman kayang

Semburat kapas kelabu datang

Semilir angin membawa hawa pegunungan

Tik... Tik...

Butiran kristal mulai berjatuhan

Beri minum tanah gersang


Hujan

Berdiri ku di tengah derasnya hujan

Sendiri di pinggiran jalan

Dengan payung di tangan kanan

Kutunggu sosokmu datang

Menjemputku yang tengah kesepian

Dengan mata menyipit

Ku perhatikan arah jalan dari kejauhan

arah biasanya kau datang

dengan motor bebek kesayangan


Indonesia

Indonesia

Subur selalu tanah airku

Majulah selalu

Jayalah bumi Pertiwi

Tempatku sedari bayi

Dididik serta dikasihi

Dengan sepenuh hati


Ibu

Ibuku

Engkau sahabatku

Kau selalu dekat sepanjang waktu

Kau selalu memahamiku

Senyum lembutmu ada untukku

Menuntunku di jalan

Engkau adalah sinar mentari,

yang menyalakan hariku


Mama

Lenganmu yang rapuh

Masih saja gigih menepis gerimis

yang mengalir pada wajah kelabumu

Sedang aku cuma bisa

terpaku menggigil

Menyaksikan dan mencoba meraba

perih yang kau derita


Ibu Bapak Guru

Aku selalu merindukan kelasmu

Ajaranmu membuka mataku

Untuk meraih kehidupan yang bahagia

Belajar adalah kuncinya

Aku sangat bersyukur atas kebijaksanaannya

Laksana bintang

yang menyinari gelap


Guruku

Guruku...

Jasamu bagai samudra...

Didikmu bagai barbel

Jadikanlah disiplin

Guruku...

Jasamu bagai mutiara

Tanamkan tanggung jawab

Berikan teladan kebaikan


Sahabat

Ragamu jauh di sana

Tapi hatimu dekat

Meski hanya berkirim surat,

melalui gawai ku tanya kabar

Kurindu masa SD

Dimana kita saling mengisi

Berbagi suka duka

Menghabiskan masa kanak-kanak bersama


Pahlawan

Pahlawanku...

Jasamu sungguh besar

Kau bela Indonesia

Hingga titik darah penghabisan

Tak terhingga pengorbanan

untuk bangsa dan negara

Sampai menggapai cita

Yang tinggi mengangkasa

Merdeka... Merdeka...

Merdeka Indonesia
Beranjak dewasa

Bertahun-tahun sudah

kulewati bersamamu

Ayah, ibu, adik, kakek,

teman-teman, sahabatku

Terima kasih ku berikan

atas dukungan dan doa

yang mengalir selalu

Aku sudah beranjak dewasa

Selamat tinggal masa remaja

Ku terus berkembang

Mengemban tanggung jawab

yang seiring waktu kian bertambah


Puisi politik

Negara demokrasi

Pemilihan presiden jadi poin daftar isi

Pilih Jokowi kembali

Atau berharap visi dan misi yang baru lagi

Tiap orang punya opini

Mari pilih sesuai keinginan hati

Langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil

Demi negara yang lebih baik lagi


Autobiografi Penyair

Namaku Yoana Ermadia atau biasa dipanggil Yoana oleh teman-teman sekolahku dan
Erma oleh tetangga-tetanggaku. Hobiku adalah olahraga, menonton film, dan
membaca novel. Tempat lahirku di kota Semarang pada tanggal 1 Februari 2003 dari
pasangan Romanus Sriyanto dan Diah Astuti. Aku merupakan anak pertama dari dua
bersaudara. Adikku bernama Yosef Kurnia Adven dan berumur 8 tahun, ia sekarang
berada di kelas 2 SD. Aku merupakan salah satu siswi kelas X, SMA Negeri 2 Semarang
jurusan IPA. Di sekolah aku mengikuti ekstrakurikuler voli karena badanku yang tinggi
dibandingkan dengan teman-teman perempuan ku. Aku tinggi karena faktor orang tuaku dan hobi
berolahraga. Saat ini aku tinggal di Kota Semarang, tepatnya di Jalan Wahyu Temurun I/ 31, Tlogosari
Kulon bersama ayah, ibu, adik, tante, om, dan sepupuku.

Testimoni

Aku enjoy banget bacanya, puisi "Tentang Perasaan, Imajinasi, dan Opini" ini nggak berat dan mudah
dipahami karena puisinya tentang peristiwa sehari-hari - Filma Fadila M., Mahasiswa Universitas
Pandanaran Semarang

Puisinya bagus-bagus dan keren banget. Susunan puisinya juga rapi dan bertahap dari baper lalu menuju
ke bahagia. - Adrianus Putra H., siswa SMP St. Yoris Semarang

Anda mungkin juga menyukai