Anda di halaman 1dari 10

Aku Pelajar Pancasila

Oleh Ozy V. Alandika


Akulah pelajar Pancasila
Yang saban hari menata baris-baris asa
Berbicara tentang rasa
Berteriak sebagai penggapai cita-cita
Akulah pelajar Pancasila
Pribadi yang mandiri dan berakhlak mulia
Berpikir kritis dan pantang putus asa
Seriusi mimpi agar menjadi nyata
Pelajar Pancasila itu mencintai diri
Meletak kepentingan bersama di atas kepentingan
sendiri
Pelajar Pancasila itu mencintai negara
Berusaha dan berkarya untuk banggakan Indonesia
Aku akan menjadi pelajar Pancasila
Aku akan banggakan diri, keluarga dan negara
Bukan untuk diriku semata-mata
Tapi untuk kamu, aku dan kita
Kita Bangkit Bersama Pancasila

Oleh Ozy V. Alandika

Indonesia negaraku
Saat ini sedang tidak baik-baik saja
Rakyatnya sedang kelelahan
Pemerintahnya sedang kebingungan

Hari demi hari terasa kian sulit


Saban masalah bukannya kian tandus
Malah terus bertumbuh lalu melilit
Di sana-sini orang sibuk berdebat

Ada yang ingin memperbaiki citra


Ada yang ingin merebut panggung
Ada yang ingin mengalihkan isu
Tapi ada pula yang ingin negeri ini segera pulih

Terkadang kita yang duduk termangu di teras rumah menjadi pening


Entah mana yang sebenarnya benar dan mana yang sesalahnya salah

Detik bertambah detik rasanya makin pecah


Jika terus begini Bumi Pertiwi kembali terbelah

Kita dijajah
Bukan oleh penjajah
Tapi oleh bangsa kita sendiri

Sudah!
Jangan berlama-lama kita dalam patah
Bangsa ini bukanlah bangsa yang mudah menyerah

Kita harus bangkit bersama Pancasila


Bangkit untuk membangun peradaban dunia

Dengan Pancasila tumbuhlah akhlak mulia


Bertunas rasa cinta, gotong-royong dan asa
Demi membekali para generasi muda
Setidaknya; agar beban mereka tidak terlampau berat untuk menggapai cita
Seberapa Pancasila Engkau

Oleh Ozy V. Alandika


Sudah berapa lama libur sekolahmu
Hingga lupa apa artinya Bhinneka Tunggal Ika
Padahal Saban Senin kita ikut upacara
Berteriak satu sampai lima dan Pancasila
Itu mungkin kisah masa lalumu
Berbaris rapi mengikuti upacara tidak menjelaskan seberapa
Pancasila engkau
Berlama-lama berjemur menghadap terik matahari
Karena dewan guru sibuk mengajarkan materi kedisplinan
Seberapa Pancasila engkau sebenarnya
Bisa dilihat dari baik-buruknya tingkah
Semua orang bisa berdiri di atas pengakuan
Tapi hanya sedikit orang yang bertegak pantas bersama
pengorbanan
Seberapa Pancasila engkau sebenarnya
Bisa terpatri dari tulusnya rasa
Apakah engkau benar-benar cinta tanah air
Atau hanya sekadar pencari citra yang menunggu untuk dianulir
Seberapa Pancasila kita
Adalah tergantung dengan bagaimana engkau dan aku
Senantiasa berupaya mengamalkan nilai-nilai dan menjadikannya
bagian dari perilaku
Hingga nanti tiba masanya lelah, saat kita bisa saling bersapa
tanpa perlu banyak tanya
Pahlawan Pendidikan

Karya: faris

Jika hidup aku yang dulu begitu sepi


Tak pernah ada yang mengisi
Hanya ada kehampaan dan warna gelap
Penuh dengan kebingungan dan tak tahu apa yang bisa di
lakukan
Namun hidup aku tidak lagi sepi
Mulai ada yang mengisi penuh warna-warni
Dengan uraian kata-kata
Itu karna ada kau yang mengajarkan aku
Tentang mana angka dan huruf
Tentang mana warna yang indah
Semua berkat bimbingan pendidikan darimu
Yang tak pernah lelah mengajari aku
Oh guruku dengan pendidikan darimu
Nasib aku bisa dirubah
Apa yang tidak mungkin kau jadikan mungkin
Sehingga mimpiku bisa aku raih
Penghujung Desember
Karya Putri Rengganis

Entahlah
Desember selalu memberiku kelam
Begitu kejam memberiku sepi
Seperti telah melemparkanku ke hutan belantara
Menghempaskanku di tengah badai
Mengasingkanku di planet sunyi
Membekukan hati Mengaburkan rasa
Mematahkan kesetiaan cinta
Di penghujung ini Ingin ku titipkan semua sesak
Semua yang mencekamku
Semua resah
Kecewa
Dari luka yang tersisa
Ah Desember
Aku masih mengharap embun Menitik indah diujung daun
Menunggu bias matahari pagi
Tuk sekedar mengukir senyum
Menatap masa yang akan datang
Terimakasih Desember
Warna yang kau beri di ujung tahun adalah pelangi hidupku
Selamat tahun baru
Berilah aku senyum dan bahagia di tahun depan
Catatan Akhir Tahun
Karya Ega Nugraha

Tidak terasa,
Kita sudah berada di penghujung tahun ini.
Suka,
Duka,
Tangis dan tawa kita lewati.
Kebahagiaan dan kesedihan,
Pernah kita rasakan.
Dan itu semua,
Akan menjadi sebuah kenangan.
Dicintai,
Dibenci,

Bahkan tersakiti kita alami.


Dan itu kita jadikan pelajaran
Sebagai bahan introspeksi diri,
Banyak keinginan dan harapan yang belum kita capai.
Semoga di tahun depan,
Semuanya bisa kita gapai.
Kegagalan tahun ini,
Kita jadikan sebagai hadiah terindah dalam hidup kita.
Karena manusia,
Hanya bisa berencana.
Tuhanlah yang menentukan semuanya,
Dan semoga di tahun depan,
Semua impian menjadi kenyataan.
Selamat tinggal masa lalu,
Kita sambut tahun yang baru.
Hari Kemerdekaan
Karya Sapardi Djoko Damono

Akhirnya tak terlawan olehku


Tumpah di mataku, dimata sahabat-sahabatku
Ke hati kita semua
Bendera-bendera dan bendera-bendera
Bendera kebangsaanku
Aku menyerah kepada kebanggan lembut
Tergenggam satu hal dan kukenal
Tanah dimana ku berpijak berderak
Awan bertebaran saling memburu
Angin meniupkan kehangatan bertanah air
Semat getir yang menikam berkali
Makin samar
Mencapai puncak ke pecahnya bunga api
Pecahnya kehidupan kegirangan
Menjelang subuh aku sendiri
Jauh dari tumpahan keriangan di lembah
Memandangi tepian laut
Tetapi aku menggenggam yang lebih berharga
Dalam kelam kulihat wajah kebangsaanku
Makin bercahaya makin bercahaya
Dan fajar mulai kemerahan
Sebelum Perayaan
Karya Delfina Safira

Tepat sebelum hari bahagiamu tiba


kau mengizinkan dirimu
untuk menemukan bahagia yang lain

Kembali menciptakan masa dan rasa


yang t’lah lama dilupa
Kembali dengan pembawaanmu
yang berangkat dewasa

Bahkan, sesekali aku masih


sukar untuk percaya bahwa,
aku menggemari perubahan itu

Sebelum hari bahagiamu tiba


kau berhasil menciptakan diksi baru
yang t’lah lama tak kita cicipi

Mungkin itu akan membuatmu lebih senang


Mungkin itu akan membuatku tercengang

Sebelum hari bahagiamu tiba


tak ada yang salah dengan caramu

Mungkin itu akan membuatmu lebih bahagia


Mungkin itu akan membuatku berpikir lebih lama

Sebelum hari bahagiamu tiba


dan setelah hari bahagiamu berlalu
Tak ada yang salah
jika hendak bersua
barang sekejap.
Selamat Ulang Tahun
Karya Delfina Safira

Selamat Ulang Tahun…


Aku tahu, tak ada yang suka menjadi dewasa
Ditanggalkannya beban-beban itu
di pundakmu

Selamat Ulang Tahun…


Aku tahu, ada jiwa yang lebih besar
Diciptakan untuk melampaui
yang kau ragukan

Selamat Ulang Tahun…


Aku tahu, hatimu selalu tabah
mengembara di jalan yang terjal ini

Selamat Ulang Tahun…


Hanya dirimulah yang paling tahu
apa yang menjadi doa-doamu

Semoga bunga-bunga di taman


senantiasa merekah

Semoga bintang-bintang di langit


selalu bersinar di saban malam

Semoga angin hari ini


mengantarkan harapmu pada seseorang itu

Semoga abjad-abjadku
akan selalu menyimpan namamu

Selamat Ulang Tahun…


Serta Mulia…
Damai Sentosa…

Anda mungkin juga menyukai