Anda di halaman 1dari 5

KESUNYIAN MALAM

Sinar cahaya perlahan menghilang

Jatuh aku dalam kegelapan

Kau yang ku harapkan datang

Menghias malam sunyi kesepian

Sunyipun telah tiba

Tapi kau tak kunjung datang

Membuatku terjerumus dalam

Kesunyian malam

Yang sedalam-dalamnya

Dan sedalam-dalamnya kesunyian malam

Setidaknya mampu untuk mengatasi kesunyian

Atas rindu yang berkecamuk

Di sini ku berselimut kelam dan sunyi

Hanya berteman sepi sendiri

Tidakkah kau iba padaku kini

Aku layaknya unggun kehilangan api


Hujan Kemarin Sore

Aroma hujan selalu membuat bau lain merasa iri

Perlakuanku tetap sama kepada hujan

yang selalu ku anggap istimewa

Semua rongga terbuka menampung aroma hujan

lebih lama dalam dada

Kepada hujan aku berpesan

Bawalah rinduku hanyut untuk nanti kembali kau pungut

Seperti hujan yang menguatkan

Aku akan tegar

Kunci yang kau bawa membiarkan pintu hatiku

tak akan pernah lagi terbuka

Rumput basah adalah kedamaian

Membebaskan hatiku melangkah jauh

Menembus kau yang ada di balik tanah yang kupijak

Teruntuk Sahabat
Layaknya lilin di tengah gulita
menyiramkan cahaya dalam kegelapan
Seperti mentari di pagi buta
menghantarkan sinar kehangatan, mengusir kebekuan
Bagaikan bintang yang mewarnai malam
yang tak membiarkan rembulan mengangkasa tanpa teman
membawa keceriaan dan kesetiaan

Sahabat…
Kita bersama dalam suka maupun duka
Saling mengingatkan di tengah canda
Aku berharap dan berdoa…
Kita kan terus melangkah bersama
Meski jarak membentang di antara kita
Tak kubiarkan meluluhkan benang kasih yang telah tercipta

Sahabat…
Terima kasih untuk segalanya
Dan biarkanlah kisah kita terus terangkai
Kini, esok, hingga masa depan
Aku bangga dapati dirimu seadanya
Kupikir, pantaslah dirimu kutemani
Aku bahagia, sungguh ingin terurai kata

Kaulah sahabatku…
Bila hari-harimu tertimpa bahaya,
Kudoakan kasih bagimu
Bila hari-harimu dilanda duka,
Kudoakan harapan bagimu
Bila hari-harimu berlarut ceria,
Kudoakan damai bagimu
Selama matahari masih terbit dan terbenam,
Selama panas dan hujan masih silih Berganti,
Selama bulan dan bintang dilangit masih bercahaya,

Akulah sahabatmu…
Biarpun kita tak mungkin bersama
Sendiri kan kurangkai karsa
Sendiri kan kususun cerita
Berjalan terus menggapai cita
Sekolahku

Kubuat sebuah puisi sederhana untukmu


Tempatku mengaruni samudra ilmu
Kupersembahkan khusus padamu
Wahai sekolahku tercinta

Di sini aku mengenal banyak teman


Hingga menemukan sahabat tersayang
Menemukan kekasih pujaan
Menimba ilmu pengetahuan untuk masa depan

Semuanya menjadi satu di sini


Di sekolahku ini
Sekolah dimana aku menemukan jati diri
Agar berguna bagi bangsa dan negeri

Di sekolah kutemukan ketulusan dari seorang guru


Di sekolah pula aku belajar tentang ilmu
Kubelajar indahnya kebersamaan
Diskusi dalam menyelesaikan perbedaan

Sekolahku, semoga engkau jaya selalu


Menjadi tempat mendidik putera puteri bangsa
Menjadi generai penerus yang berguna

Selamat tinggal aku ucapkan


Wahai sekolahku tersayang
Kau tak akan pernah aku lupakan
Meski seiring perkembangan zaman
Ke Pantai Aku Terkesima

Ada buih-buih yang putih


terbawa ombak yang bergulung
membuat hatiku yang perih
kembali tertawa dan tersenyum.

ke pantai itu aku Terkesima


dengan deburan ombak
teramat indah.

di pantai itu aku terpesona


dengan gulungan gelombang
di tengah-tengah lautan.

Oh betapa indahnya
Oh betapa indahnya

ke pantai aku Terkesima


membuat air mataku jatuh
Menetes
Membasahi
Pipiku

Semoga Tuhan yang maha kuasa


melembutkan hati dan jiwa
saat aku terpesona
dengan keindahan semesta Raya.

Semoga Tuhan berikan aku hidup


untuk selalu bersyukur kepadanya
atas segala keindahan ini
dan nanti mungkin kucari kucari.

Anda mungkin juga menyukai