Selamat tinggal……
Selamat tinggal guru guru dan adik adikku tercinta
Do’akan kami agar meraih cita cita yang nyata
Kini kami kan menggapainya
Terimalah salam dari kami……
Untukmu guru dan adik adikku…
Maafkan kami
Atas kebodohan nafsu kami
Atas nasihat yang kami langgar
Atas perintah yang tak kami lakukan
Untuk Guruku
Hari ini tak adalagi
Puisi yang ku tulis untukmu
Hari ini tiada lagi
Kata-kata indah yang ku ungkapkan padamu
Semua terdiam dan termangu
Hanya air mata yang menetetes di pipimmu
Oh guruku, hapuslah air matamu
Kutaksanggup melihat semua itu
Sungguh aku sayang,,,,
Bersamamu
MURIDKU
Ketika fajar mengetuk pintu hari
Muliakan langkah berani
Membawa watikah amanah dan janji
Muridku dan kedua malaikat yang mendampingimu
Tahukah kau??
Aku seharian di minta menjadi seorang aktor
Teman, penemu barang hilang, psikologi, pengganti orangtua, penasihat, hakim, pengarah,
motivator, dan pembimbing rohani
Meski tersedia peta, grafik, formula, kata kerja, cerita dan buku
Aku sebenarnya tidak punya apa-apa untuk diajarkan
Karena murid-murid ku sebenarnya hanya mempunyai diri mereka untuk belajar
Muridku
Tahukah kau??
Bahwa setiap waktu
Betapa lebatnya dedaunan ilmu
Secepat musim berlalu
Tetapi,
Mana mampu meneduhkan hidupmu
Jika usahamu kian pantas di hambat jemu
Muridku
Dikala aku mulai membara
Tapi kau padamkan dengan air kecewa
Dengan tutur kata, perilaku dan keegoisanmu
Di saat aku menasehatimu
Kau sangka ku marah
Di saat aku menghukummu
Kau anggap ku tidak berprikemanusiaan
Jika aku memukulmu
Aku dianggap melakukan tindakan kekerasan
Padahal ku mendidikmu demi kebaikan dan perbaikan moral
Malah di tuduh telah melanggar HAM
Padahal, aku ikut berperan penting memajukan bangsa
Tanpa aku tidak ada yang namanya dokter, polisi, profesor, pilot bahkan presiden
Muridku
Cobalah helakan nafas kentalnya
Pada ayah dan ibumu
Bahwa gunung harapan bisa kau daki
Puncak menara bisa kau jejaki
Dan yakinlah bahwa kesuksesanmu adalah kebanggaan ku
Dan orangtuamu
ANAKKU
Hari dimana ketika ibu telah menjadi sebuah nama
Jangan letakkan ibu di dalam raunganmu
Namun, letakkan ibu dalam lidahku
Agar kau bisa menjumpai ibu lewat doa terbaikmu
Anakku
Jadikan hatimu taman berlimpah parfum dan bunga tutur
Bahasanya tak membawa luka dan jadikan kecewa
Hawa rindu kepadamu akan mengenang
Dan mengalir bersama tekad kasih sayangku
Aku tak pernah peduli panas terik
Sebab ingin mengungkap dan mengajarkan kesabaran karena cerita tentang kita
Anakku
Di setiap tarikan nafasmu
Ada darahku, disetiap degupab jantungmu
Meskipun kau sering berteriak kata kasar yang tak pantas untuk ku dengar
Dasar cerewet
Kuno, kolot
Tapi, aku tidak memendam perasaan dendam
Tidak
Tidak sama sekali
Aku tulus memaafkan kekhilafan mu
Ku tetap menyayangimu disetiap hembusan nafasku
Anakku, bisakah kau lihat
Inci demi inci
Badan yang dulu tegap, kekar kini mulai membungkuk
Rambut yang dulu hitam kini mulai memutih
Kulitku yang kencang kini mulai keriput
Aku menaruh secercah harapan padamu
Jadilah kau batu karang yang kokoh
Biarkan debur ombak menghantarmu
Kau jadi Perkasa karenanya
Anakku
Ingat dua hal pesan Ibu
Cintailah perintah sang pencipta
Dan istighfarlah
Karena, hidup takkan berjalan mulus dan lurus
Anakku
Untukmu semoga selalu bahagia
Jagalah Ayahmu
Jagalah saudaramu
Dan jagalah akhlak mulia
Ibu akan tersenyum dari sini
Cahaya Cintamu
By: Agus Suarsono
Ibuku sayang...
Cintamu, adalah cahaya yang menerangi
Setiap kegelapan di dunia fana ini.
Kehadiranmu, begitu berharga,
Bermakna dan berarti.
Ibuku yg cantik...
Tiada hari yg kujalani,
Tanpa sedetik pun tak mengingatmu.
Mengingat sgala pengorbananmu
Yg tak lelah merawatku,
Yg tak bosan menasehatiku,
Dan tak henti menyangiku, spanjang usiamu.
Ibuku yg baik...
Maafkan aku, jika pernah melukai perasaanmu.
Maafkan aku, selalu mengecewakanmu.
Maafkan aku, anakmu ini.
Ibu...
Cahaya cintamu, selalu ku nanti.
Bahkan hingga aku mati.
Dan cintamu kan tetap bersinar di hati,
Kekal dan abadi.