Anda di halaman 1dari 6

Detik Perpisahan

Disini kita bertemu….


Disini pula kita kan berpisah
Semua kenangan seakan berlalu….
Segala yang kami lalui begitu cepat
Begitu berharga
Detik detik yang berganti hari ini…..
Seakan mempercepat pertemuan kita

Ada harapan disetiap hati kami


Ada keinginan yang begitu besar
Cita cita yang akan merenda masa nanti
Untuk mencari langkah langkah yang pasti
Menggapai cita dan martabat yang tinggi

Selamat tinggal……
Selamat tinggal guru guru dan adik adikku tercinta
Do’akan kami agar meraih cita cita yang nyata
Kini kami kan menggapainya
Terimalah salam dari kami……
Untukmu guru dan adik adikku…

Terima Kasih Guruku Pujaan Hatiku


Pagi hari ini seperti tak biasa
Berkumpul membaur sebanyak rasa
Haru...sedih....bahagia menjadi satu...
Satu nuansa tanpa rekayasa

Kebahagiaan kami tertumpah di sini


Berhasil melewati ujian akhir tahun ini
Lalu... menjadi haru mengiris hati...
Teringat kisah kasih selama ini
Kisah suka duka persahabatan kami,
Dan kasihmu wahai guru-guru yang kami cintai

Sedih..akhir dari perasaan kami


Kala menyadari perpisahan harus terjadi
Setelah kesan dan pesan terlanjur terpatri
Menjadikan kami murid yang berprestasi tinggi

Bahagia ...sedih..dan haru...


Menyatu karna kemurnian sentuhanmu
Membuat lidah kami terasa kaku
Untuk sekadar berucap padamu...
Thanks you for all and good by guru
Hanya itu yang kami mampu...
Oh pagi ini begitu sayu
Kata Terakhir Sang Guru
Hari ini purna sudah tugasmu
Menanti saat terakhir Aku sebagai muridmu
Tertunduk tenggelam dalam kenangan
Wahai Pahlawan pendidikan

Engkau yang seringkali kami takuti


Engkau yang kadang melucu
Pun Engkau yang kadang menasihati
Adalah Engkau Guru - guru kami

Sajak tentangmu takan pernah surut


Kata yang mengalir tak mampu mengurai
Tak seterang lilin yang kan terbakar
Kau tetap terang hingga perpisahan

Maafkan kami
Atas kebodohan nafsu kami
Atas nasihat yang kami langgar
Atas perintah yang tak kami lakukan

Untuk Guruku
Hari ini tak adalagi
Puisi yang ku tulis untukmu
Hari ini tiada lagi
Kata-kata indah yang ku ungkapkan padamu
Semua terdiam dan termangu
Hanya air mata yang menetetes di pipimmu
Oh guruku, hapuslah air matamu
Kutaksanggup melihat semua itu
Sungguh aku sayang,,,,

Padamu kuucapkan sejuta terimakasih


Karenamu tinggalkan kenangan
Yang tak terhapuskan
Kaulah pelipur hati disaat lara
Guruku, disaat suka dan duka
Sejuta kenangan indah
Kala canda tawa….

Bersamamu

Aku belajar untuk membaca


Kepadamu aku berlatih tentang asa
Kau lukiskan indahnya mega
Kau tuturkan tulusnya surya
Kini kau berada didepan kami
Kau harus melangkah meninggalkan kami
Untuk teruskan perjalanan . . . . . . .

Ku tak kuasa melihat semua ini


Kutak mampu melihat airmatamu
Yang terus menetes
Hingga luluhkan hatiku
Haruskah kuteteskan airmata ini
Haruskan kupeluk kau dan tak pernah
Kulepas lagi
Hanya kaulah teladanku. . .. . .

Hati yang dulu mampu tersenyum..


Kini hanya terharu dan pilu
Mengapa ini semua
Begitu cepat berlalu

Masa depan yang cerah


Itu harapanku
Mengejar cita, itu perintahmu
Sungguh begitu tulus kasihmu
Begitu besar pengorbananmu
Meski aku sering menentangmu
Walau aku selalu menyangkalmu
Kau tetap berdiri didepan
Untuk mengajariku
Kau tetap bercerita
Tentang indahnya dunia. . . .

Kekayaan yang paling berharga dihatiku


Adalah aku pernah memilikimu
Dan kebahagiaan yang paling indah dalam hidupku
Adalah saat ku menatap wajahmu
Jangan menangis guruku
Janganlah kau bersedih hati
Dan biarlah kau hanya menjadi
Bayang indah yang harus kukenang
Pergi, kita semua harus pergi
Untuk lepaskan kebersamaan ini

jati dirimu pancarkan cahaya ilmu


yang menuntunku disetiap waktu
yang mengiringi disetiap langkahku
yang menerangi didalam kehidupanku
dan hanya terimakasih yang mampu
ku ucapkan padamu

Biarkanlah kami melangkah pergi


Untuk teruskan perjalanan ini
Semua kisah yang pernah terjadi
Tetap kenanglah didalam Hati.

MURIDKU
Ketika fajar mengetuk pintu hari
Muliakan langkah berani
Membawa watikah amanah dan janji
Muridku dan kedua malaikat yang mendampingimu
Tahukah kau??
Aku seharian di minta menjadi seorang aktor
Teman, penemu barang hilang, psikologi, pengganti orangtua, penasihat, hakim, pengarah,
motivator, dan pembimbing rohani
Meski tersedia peta, grafik, formula, kata kerja, cerita dan buku
Aku sebenarnya tidak punya apa-apa untuk diajarkan
Karena murid-murid ku sebenarnya hanya mempunyai diri mereka untuk belajar
Muridku
Tahukah kau??
Bahwa setiap waktu
Betapa lebatnya dedaunan ilmu
Secepat musim berlalu
Tetapi,
Mana mampu meneduhkan hidupmu
Jika usahamu kian pantas di hambat jemu
Muridku
Dikala aku mulai membara
Tapi kau padamkan dengan air kecewa
Dengan tutur kata, perilaku dan keegoisanmu
Di saat aku menasehatimu
Kau sangka ku marah
Di saat aku menghukummu
Kau anggap ku tidak berprikemanusiaan
Jika aku memukulmu
Aku dianggap melakukan tindakan kekerasan
Padahal ku mendidikmu demi kebaikan dan perbaikan moral
Malah di tuduh telah melanggar HAM
Padahal, aku ikut berperan penting memajukan bangsa
Tanpa aku tidak ada yang namanya dokter, polisi, profesor, pilot bahkan presiden
Muridku
Cobalah helakan nafas kentalnya
Pada ayah dan ibumu
Bahwa gunung harapan bisa kau daki
Puncak menara bisa kau jejaki
Dan yakinlah bahwa kesuksesanmu adalah kebanggaan ku
Dan orangtuamu
ANAKKU
Hari dimana ketika ibu telah menjadi sebuah nama
Jangan letakkan ibu di dalam raunganmu
Namun, letakkan ibu dalam lidahku
Agar kau bisa menjumpai ibu lewat doa terbaikmu
Anakku
Jadikan hatimu taman berlimpah parfum dan bunga tutur
Bahasanya tak membawa luka dan jadikan kecewa
Hawa rindu kepadamu akan mengenang
Dan mengalir bersama tekad kasih sayangku
Aku tak pernah peduli panas terik
Sebab ingin mengungkap dan mengajarkan kesabaran karena cerita tentang kita
Anakku
Di setiap tarikan nafasmu
Ada darahku, disetiap degupab jantungmu
Meskipun kau sering berteriak kata kasar yang tak pantas untuk ku dengar
Dasar cerewet
Kuno, kolot
Tapi, aku tidak memendam perasaan dendam
Tidak
Tidak sama sekali
Aku tulus memaafkan kekhilafan mu
Ku tetap menyayangimu disetiap hembusan nafasku
Anakku, bisakah kau lihat
Inci demi inci
Badan yang dulu tegap, kekar kini mulai membungkuk
Rambut yang dulu hitam kini mulai memutih
Kulitku yang kencang kini mulai keriput
Aku menaruh secercah harapan padamu
Jadilah kau batu karang yang kokoh
Biarkan debur ombak menghantarmu
Kau jadi Perkasa karenanya
Anakku
Ingat dua hal pesan Ibu
Cintailah perintah sang pencipta
Dan istighfarlah
Karena, hidup takkan berjalan mulus dan lurus
Anakku
Untukmu semoga selalu bahagia
Jagalah Ayahmu
Jagalah saudaramu
Dan jagalah akhlak mulia
Ibu akan tersenyum dari sini
Cahaya Cintamu
By: Agus Suarsono

Ibuku sayang...
Cintamu, adalah cahaya yang menerangi
Setiap kegelapan di dunia fana ini.
Kehadiranmu, begitu berharga,
Bermakna dan berarti.

Ibuku yg cantik...
Tiada hari yg kujalani,
Tanpa sedetik pun tak mengingatmu.
Mengingat sgala pengorbananmu
Yg tak lelah merawatku,
Yg tak bosan menasehatiku,
Dan tak henti menyangiku, spanjang usiamu.

Terima kasih Ibu...


Tlah menghiasi kehidupanku di dunia fana ini,
dengan senyum manismu yg menguatkan batinku.
Terima kasih ibu…
Telah menjagaku hingga kini.
Terima kasih Ibu...
Engkau selalu ada untukku.

Ibuku yg baik...
Maafkan aku, jika pernah melukai perasaanmu.
Maafkan aku, selalu mengecewakanmu.
Maafkan aku, anakmu ini.

Ibu...
Cahaya cintamu, selalu ku nanti.
Bahkan hingga aku mati.
Dan cintamu kan tetap bersinar di hati,
Kekal dan abadi.

Anda mungkin juga menyukai