Anda di halaman 1dari 2

Sajak untuk Bapak dan Ibu Guru Tercinta Dikutip dari buku Puisi Tunas Bangsa

Hadirmu laksana secercah cahaya


Yang memberikan sinar di dalam gulita
Adamu bagaikan tetesan embun pagi
Yang memberikan sejuk pada nurani
Bapak dan ibu guru
Adamu sungguh sangat berharga
Jasamu sungguh mulia Ajarmu memberiku cahaya
Dari gelapnya kebodohan dunia
Bapak dan ibu guru
Engkau adalah pahlawan bagi hidupku
Saatnya tiba untuk perpisahan denganmu
Namun jasamu akan selalu di hatiku
Terima kasih bapak dan ibu guru

2. Pamit Menjemput Masa Depan Karya Ozy V. Alandika

Rasanya baru kemarin aku menyapa jendela ilmu


Duduk rapi Duduk siap
Dengan tangan yang terlipat di atas meja
Waktu itu aku gemetaran
Kuingat-ingat apakah diri ini sudah sarapan, sudah minum susu buatan ibunda tercinta
Sepertinya sudah
Tapi rasa khawatir ini ialah bertemu denganmu
Guruku Waktu itu aku takut akan salah
Aku takut nanti dimarah
Dihantam dengan pertanyaan susah
Diminta membawa sepaket pekerjaan rumah
Duhai guruku, Waktu itu duniaku sempit
Aku hanya berpikir tentang sepetak ruang kelas
Tentang piket yang harus datang pagi-pagi
Tentang literasi Tentang disiplin yang tiada boleh terpungkiri
Tapi sekarang aku sadar
Tiada hal yang perlu aku khawatirkan
Karena guru telah membimbing dan memberi pelajaran
Salahku tetap bernilai bulan
Yang nantinya akan segera terang mengusir kelam
Duniaku ternyata luas Bukan selebar buku paket
Tapi sejauh mata ini memandang, tidak akan habis pandang
Duhai guruku Pada bahagia dan harunya hari ini
Aku ingin pamit Aku ingin melangkah menjemput masa depan
Jalanku masih panjang
Sungguh, saban langkah ini terasa berat
Tapi kaki ini rasanya semakin kuat
Motivasi guruku laksana obat Sekecil apapun capaiku tetap diberi selamat
Duhai guruku Aku pamit
Bukan untuk berpisah
Tapi untuk menggapai impian sebagaimana yang engkau doakan

3. Terima Kasih Guruku Karya Ikke Nurjanah

Kau mentari yang tak habis berbagi


Petuahmu pelita di petang hati
Saat aku terpuruk dan jatuh
Kau topang asaku jangan runtuh
Sering kugores luka
Terlontar kesal dan kasar kata
Kau terus sabar,
Kasihmu tak putus buatku tegar
Dengan apa aku membayar?
Hanya doa dan terima kasih ku ucapkan
Kepadamu, guruku Jasamu tak lekang oleh waktu

4. Terima Kasih Guru Karya Chairil Anwar

Terima kasih, guru Untuk teladan yang telah kau berikan


Aku selalu mempertimbangkan semua yang kau ajarkan
Dan merefleksikan itu semua pada karakter dan pribadiku
Aku mau menjadi sepertimu Pintar, menarik, dan gemesin, Positif, percaya diri, protektif
Aku mau menjadi sepertimu Berpengetahuan, pemahaman yang dalam Berpikir dengan hati dan juga
kepala
Memberikan kami yang terbaik Dengan sensitif dan penuh perhatian
Aku mau menjadi sepertimu Memberikan waktumu, energi dan bakat
Untuk meyakinkan masa depan yang cerah Pada kita semua.
Terimakasih, guru Yang telah membimbing kami
Aku mau menjadi sepertimu

5. Guru Karya Ramadhan Suciana

Oh guruku kau sangat berarti untukku


Guruku adalah sosok pahlawan di mataku
Kau membimbingku dengan kasih sayang kepada diriku
Tak kenal lelah kau mengajariku
Guru jasamu sangat besar di hidupku
Kau bagaikan matahari yang menyinariku
Kau selalu memberi motivasi kepadaku
Guru kaulah pahlawan di mataku
Kau yang mengajarkan ku membaca
Dari aku tidak bisa membaca Sampai aku bisa membaca
Kaulah guruku yang paling mulia
Sehat selalu untuk guruku tercinta
Kau mencerdaskan anak bangsa
Terima kasih guruku
Kau pahlawan tanpa tanda jasa

6. Puisi untuk Guru

Tetesan keringat jerih payahmu


Jemari-jemarinya luluh lantakan meja
Diajarkannya berdo’a dan bernyanyi
Alun-alun semilir indahkan kedamaian cinta
Menegakkan badan menghargai jasanya
Menuruti langkahnya jejak pun ada
Jiwanya memberikan pengorbanannya
Tinta-tinta bocor tumpahkan darahnya
Lembaran pun tersobek-sobek singgasana
Suaranya menggemakan dunianya
Gertakan langkahnya dan detakan jantungnya
Kuhaturkan terima kasih kepadanya
Wahai guruku jiwaku
Tanpamu aku tak akan bisa terbang hingga ke langit
Permata indah, indahkan cinta
Gemerlap dari matamu selalu senyumkan hatiku
Terima kasih guruku

Penulis: Destiara Anggita Putri


Editor: agung

Anda mungkin juga menyukai