Guru.
Saat kau terima kami dengan tulus
Saat pertama langkah kaki ini
Kami tak mengerti.bahkan kami tak
tahu
arah yang kami cari
Tapi satu cita cita kami
Hanya ingin..menjadi manusia yang
berguna
Guru.
Bekal yang kau tanami kepada kami
Akan kami gali untuk masa depan kami
Akan kami ingat ketulusan
Jasa jasamu yang selalu sabar membimbing
kami
Tak kan pernah bisa terganti
DETIK PERPISAHAN
Disini kita bertemu.
Disini pula kita kan berpisah
Semua kenangan seakan berlalu.
Segala yang kami lalui begitu cepat
Begitu berharga
Detik detik yang berganti hari ini..
Seakan mempercepat pertemuan kita
Ada harapan disetiap hati kami
Ada keinginan yang begitu besar
Cita cita yang akan merenda masa nanti
KENANGAN PERPISAHAN
Kami tahu..ini sangat pedih,dan
Kami tahu ini sangatlah berat
Namun..kami tahu ,Ketika ada
pertemuan,pasti kan sampai pada..
perpisahan
Kakak..
Masih ingatkah ? semua yang pernah
kalian alami?
Di sini..di sekolah ini,Madrasah yang
membina kita
Yang mewujudkan cita dan asa kita..
Bercanda.dekat tangga sekolah
Belajar..dibawah jendela kelas
Berlari..ketika melewati ruang
guru
Bersembunyi.ketika guru BP melewati
kelasmu
Bersorak.. ketika bel pulang,lalu
bersama pulang sekolah
Oh.semua itu terasa indah
kini..
Kakak..
Masih ingatkah.. ?semua perilaku yang
disuguhkan untuk gurumu?
Ketika dengan tulus guru
membimbing..tetapi,kalian terlena dengan
canda
Ketika dengan ikhlas guru
mengasuh..tetapi,kalian berperilaku tak
santun
Ketika dengan lembut guru menegur
tetapi,kalian jawab dengan ledekan
Ketika dengan sabar guru
menasehati..tetapi,kaliantetap tak
hiraukan!
Oh.semua terasa sesal di dada
kini..
UNTUK GURUKU
Hari ini tak adalagi
Puisi yang ku tulis untukmu
Hari ini tiada lagi
Kata-kata indah yang ku ungkapkan padamu
Semua terdiam dan termangu
Hanya air mata yang menetetes di pipimmu
Oh guruku, hapuslah air matamu
Kutaksanggup melihat semua itu
Sungguh aku sayang. . . . . . . . . . .
Padamu kuucapkan sejuta terimakasih
Karenamu tinggalkan kenangan
Yang tak terhapuskan
Kaulah pelipur hati disaat lara
Guruku, disaat suka dan duka
Sejuta kenangan indah
Kala canda tawa.
Bersamamu
Aku belajar untuk membaca
Kepadamu aku berlatih tentang asa
Kau lukiskan indahnya mega
Kau tuturkan tulusnya surya
Kini kau berada didepan kami
Kau harus melangkah meninggalkan kami
Untuk teruskan perjalanan . . . . . . .
Ku tak kuasa melihat semua ini
Kutak mampu melihat airmatamu
Yang terus menetes
Hingga luluhkan hatiku
Haruskah kuteteskan airmata ini
Haruskan kupeluk kau dan tak pernah
Kulepas lagi
Hanya kaulah teladanku. . .. . .